Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38946 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Retno Andhini
"Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan sektor yang hard to control dari segi kepatuhan pajak. Kepatuhan Wajib Pajak dapat dilihat sebagai perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perilaku kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi UMKM ditinjau dari Theory of Planned Behavior. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei sebagai teknik pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sikap memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berperilaku patuh, norma subjektif tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap intensi berperilaku patuh, persepsi kendali perilaku memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berperilaku patuh, intensi berperilaku patuh memiliki pengaruh dan signifikan terhadap perilaku kepatuhan pajak orang pribadi UMKM.

Micro, Small, and Medium Enterprises is a sector that hard to control in terms of tax compliance. Tax compliance can be seen as behavior. This study aims to analyze tax compliance behavior viewed from Theory of Planned Behavior. This descriptive research was conducted by using quantitative approach with survey method. The result of this research show that attitudes has positive correlation and significant toward intention to comply, subjective norms has negative correlation and not significant toward intention to comply, perceived behavioral control has positive correlation and significant toward intention to comply, and intention to comply has positive correlation toward individual SME?s tax compliance behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Benny Irawan
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penentu moral pajak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penelitian ini termotivasi karena UMKM mempunyai kontribusi sebesar 60% terhadap PDB Indonesia, namun hanya berkontribusi 0,67 persen terhadap penerimaan pajak. Rendahnya penerimaan pajak salah satumya disebabkan karena moral pajak yang rendah. Moral pajak adalah motivasi intrinsik wajib pajak untuk membayar pajak. Tingkat moral pajak diprediksi akan mempengaruhi tingkat kepatuhan pajak. Penelitian dilakukan terhadap 217 UMKM di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage sampling. Hasil analisis melalui Structural Equation Model dengan program Smart PLS menunjukkan bahwa sentimen terhadap pajak, keadilan, kepercayaan terhadap otoritas pajak, persepsi barang publik, dan sikap terhadap hukuman mempengaruhi moral pajak UMKM di Jabodetabek secara positif. Kepercayaan terhadap otoritas pajak signifikan terhadap moral pajak pelaku usaha mikro, sedangkan pada pelaku usaha kecil dan menengah tidak signifikan. Moral pajak pelaku UMKM Jakarta dipengaruhi oleh sentimen terhadap pajak, kepercayaan terhadap otoritas pajak dan persepsi terhadap barang publik. Sedangkan, faktor yang mempengaruhi moral pajak pelaku UMKM luar Jakarta adalah sentimen terhadap pajak dan sikap terhadap hukuman. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa sentimen terhadap pajak menunjukkan koefisien jalur yang paling kuat. Penelitian ini merekomendasikan bahwa otoritas pajak harus menjaga integritas, meningkatkan kualitas layanan serta memberikan kemudahan kepada wajib pajak. Selain itu, pemerintah harus meningkatkan penyampaian informasi tentang penggunaan uang pajak dan manfaatnya kepada publik, tidak hanya oleh otoritas pajak dari sisi penerimaan, tetapi juga oleh instansi lain sebagai pengguna uang pajak.

This study aims to discover the determining factors of Micro, Small, and Medium Enterprises tax morale. The study is encouraged to be executed because Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) contributes 60% to Indonesias GDP, but contributes only 0.67% to tax revenue. One of the causes of the low level of tax revenue is the low level of tax morale. Tax morale refers to intrinsic motivation of the tax payers in paying the tax. The level of tax morale is predicted to give impact on the level of tax compliance. The population in the research is MSMEs in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek). The sampling technique used is multistage sampling. The survey is done by conducting direct interview with the respondents. There are 217 MSMEs that participated in this study. The result of Structural Equation Model (SEM) analysis, which incorporates Smart PLS program, shows that the sentiments towards tax, justice, trust with the tax authority, public good perception, and attitude towards punishment affect the tax morale of MSMEs in Jabodetabek positively. The investigation also unveils that the sentiments towards tax proves to be the strongest path coefficient. The study recommends that tax authority manage its integrity, improve the service quality, and ensure the easy process to taxpayers. In addition, the government must enhance its transfer of information related to tax money spending as well as tax benefit to public, not only by tax authority which accepts tax payment, but also by other institutions as the users of tax money."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Afrilyani
"Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi dilaksanakan oleh Seksi Ekstensifikasi Perpajakan yang terdapat pada KPP Pratama, yang sudah berjalan kurang lebih sepuluh tahun. Evaluasi kinerja Seksi Ekstensifikasi Perpajakan bertujuan untuk menganalisis kinerja dan mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh Seksi Ekstensifikasi Perpajakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian murni, tujuan penelitian deskriptif, dan dimensi waktu cross-sectional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, library research (studi kepustakaan), dan pengamatan. Hasil penelitian yang dilaksanakan adalah kinerja Seksi Ekstensifikasi Perpajakan sudah cukup baik. Hambatan terbesar adalah jumlah SDM yang belum mencukupi. Untuk mengatasinya dapat dilakukan penambahan jumlah personil.

The act to extend the scope of Individual Taxpayers has been done by Tax Extension Unit which has been a part of the Small Taxpayer office (STO) and operating for nearly ten years. Performance evaluation has the purpose to analyze the performance and to identify the hurdle faced by Tax Extension Unit. This research use quantitative approach. The research is classified as descriptive and cross-sectional research. Data collection method used in the research are interviews, library research, and observation. The research shows that the performance of Tax Extension Unit has already been fairly well, and the biggest hurdle which being faced by the Unit is the number of human resources which has not yet been adequate. Adding the personnel quantity up can be done to solve the problem."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zefanya Masni Ari Defista
"Skripsi ini menganalisa strategi yang digunakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Dua mengelola kepatuhan dari wajib pajak terdaftar dan melihat peranan Akuntan Publik terkait kepatuhan pajak tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa co-operative compliance strategy adalah cara yang paling sesuai dalam mengelola kepatuhan pajak, namun butuh beberapa perubahan mengingat kegiatan yang dijalankan masih belum efektif meskipun sudah positif dalam mengelola kepatuhan pajak dan penerimaan pajak; dan dari sisi Akuntan Publik agar terus mempertahankan kualitas kinerja serta independensinya agar dapat memberikan opini yang sesuai mengingat pentingnya opini Akuntan Publik bagi kepatuhan pajak.

The focus of this study is to analyze the strategy used by the Tax Office of the Large Taxpayers II in managing tax compliance of Large Taxpayers and knowing the role of Public Accountant related to the tax compliance. This research is a qualitative research with descriptive design. The results of this study conclude that co-operative compliance strategy is the most appropriate strategy to manage the compliance of Large Taxpayers but still need changes since we know that it has not been effective, even it has a positive impact on the tax compliance and tax-revenue; And from the Public Accountant to keep on developing the quality of performance and independence in order to provide opinions that really describe the condition of a company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngatman
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris faktor penentu
perilaku ketidakpatuhan pajak wajib pajak badan di Indonesia. Faktor penentu
perilaku ketidakpatuhan meliputi biaya kepatuhan pajak, karakteristik wajib pajak,
dan aspek sikap pajak. Data yang yang digunakan berasal dari survei yang
diperoleh atas tanggapan 145 wajib pajak badan. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan menggunakan model regresi linear berganda. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa persepsi kewajaran dan biaya psikologis pajak berpengaruh
signifikan terhadap ketiga jenis perilaku ketidakpatuhan yang meliputi
pengurangan pendapatan, penambahan beban dan ketidakpatuhan secara
keseluruhan. Sebaliknya, ukuran perusahaan, sektor usaha, kewajiban pajak dan
kompleksitas pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku ketidakpatuhan
wajib pajak badan. Faktor lainnya seperti biaya kepatuhan pajak, umur
perusahaan, tarif pajak dan penghindaran sanksi pajak berpengaruh signifikan
setidaknya satu dari ketiga jenis perilaku ketidakpatuhan

ABSTRACT
The purpose of this study is to empirically examine the determinants of tax noncompliance
behavior of corporate taxpayers in Indonesia. The determinants factor
of tax non-compliance behavior includes tax compliance costs, the characteristics
of the taxpayer and the tax attitudinal aspect. The data used were collected from a
survey obtained from 145 responses corporate taxpayers. Data were analyzed
using linear multiple regression models. The test results show that tax law fairness
and tax psychological cost have significant relationship on with three types of
non-compliance behaviours which includes under-reporting of income, overreporting
of expenses and overall non-compliance. Nonetheless, business size,
business sector, tax liabilities and tax complexity have insignificant relationship
with non-compliance behaviours. Other factors such as the tax compliance cost,
business age, tax rate structure and tax detterence sanction have significant
influence at least one types of non-compliance behavior."
2016
S63854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Kartika Pratiwi
"Berdasarkan pada slippery slope framework, kepatuhan Wajib Pajak dibagi menjadi dua jenis, yaitu kepatuhan pajak sukarela dan kepatuhan pajak paksaan. Saat ini, pemerintah berusaha untuk meningkatkan kepatuhan pajak sukarela melalui pemberian kualitas pelayanan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan otoritas pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi serta strategi layanan yang ditempuh otoritas pajak untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dalam metode kuantitatif, peneliti mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner ke 100 respondendengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling dan diolah dengan menggunakan uji statistik deskriptif, uji regresidan uji koefisien determinasi. Dalam metode kualitatif, peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan diolah untuk tujuan triangulasi serta memperkaya analisis terhadap hasil olah data kuantitatif. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa kualitas pelayanan otoritas pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak (sebesar 48,1%) di KPP Pratama Pasar Rebo.

Based on slippery slope framework, tax compliances determined into two types, voluntary tax compliance and enforced tax compliance. Nowadays, government is trying to increase voluntary taxes through the provision of good quality services. This research was conducted in order to analyze the impact of service quality to individual tax compliance and service strategies to increase individual tax compliance. The approach of this research is quantittave approach. In quantitative method, researcher collected data(s) using questionnaires to 100 respondents with non-probability sampling techniques and processed using descriptive statistic, regression, and coefficient of determination test. In qualitative method, researcher collected data(s) using interview then processed for triangulation purpose and enrich the analysis of the quantitative results. The results indicate that service quality have effect on individual tax compliance (48,1%) in KPP Pratama Pasar Rebo."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvi Arsanti
"Saat ini kebanyakan wajib pajak sudah memahami kegunaan internet dengan berbagai kemudahannya. Inilah yang mendorong penciptaan bentuk pelayanan perpajakan berbasis internet. Terdapat tiga aplikasi sistem informasi berbasis internet yang telah dikembangkan dan diluncurkan Ditjen Pajak sejak tahun 2005, yaitu sistem pendaftaran wajib pajak dengan aplikasi e-regristration, sistem pembayaran pajak dengan e-payment, dan sistem pelaporan pajak dengan aplikasi e-Filing. Terobosan e-system ini tidak lain sebagai bagian dari reformasi perpajakan khususnya administrasi perpajakan. e-Filing adalah penyampaian Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) atau Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) yang berbentuk formulir elektronik dalam media komputer (e-SPT) melalui internet secara online real time. SPT ini berbentuk formulir elektronik yang ditransfer atau disampaikan ke Ditjen Pajak melalui website www.pajak.go.id atau perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (Aplicatian Service Provider atau ASP).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan penerapan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi di KPP Pratama Bogor ditinjau dari asas kepastian hukum dan asas ease of tax administration and compliance; mengetahui hambatan yang dihadapi KPP Pratama Bogor dalam pelaksanaan pelaporan SPT Tahunan SPT PPh Orang Pribadi dengan menggunakan aplikasi e-Filing; serta menjelaskan upaya yang dilakukan KPP Bogor mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dengan menggunakan aplikasi e-Filing.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Pelaksanaan e-Filing dalam pelaporan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bogor belum ada kepastian hukum, sedangkan ditinjau dari asas ease of administration and compliance dari sisi wajib pajak sangat tercermin dalam kemudahan pelaporan e-Filing tersebut, karena wajib pajak sudah tidak perlu lagi antri dan repot dengan berkas-berkas kertas. Begitu juga dari sisi fiskus, mereka sangat terbantu dengan adanya e-filing, karena sudah tidak perlu lagi melakukan perekaman data SPT, dan lain-lain. Tetapi di satu sisi dengan adanya SPT LB yang pada hakekatnya adalah SPT Nihil justru menambah beban kerja aparat pajak serta seringnya terjadi gangguan dalam akses ke website Ditjen Pajak membuat pelaksanaan e-Filing menjadi terhambat.

Currently most taxpayers already understand the usefulness of the Internet with various ease. This prompted the creation of an Internet-based form of taxation services. There are three applications of Internet-based information system that has been developed and launched the Directorate General of Taxation since 2005, the taxpayer registration system with the application of e-regristration, payment systems with e-payment of tax, and the tax reporting system with e-Filing. Breakthrough e-system is not another as part of a tax reform tax administration in particular. e-Filing is the delivery of the Notice Period (return period) or Notice of Annual (Annual SPT) in the form of an electronic form in computer media (e-SPT) over the internet in real time online. SPT is shaped electronic form transferred or delivered to the Directorate General of Taxes through the website www.pajak.go.id or Application Service Provider (Aplicatian Service Provider or ASP).
The purpose of this study was to analyze the implementation of e-Filing in the reporting of Annual Income Tax Personal in KPP Pratama Bogor in terms of the principle of legal certainty and ease of tax administration and compliance; know the constraints faced in the implementation of reporting SPT by using the e-Filing application; and the efforts of KPP Pratama Bogor overcome obstacles faced in implementation of e-Filing.
This study used a qualitative approach. The results indicate the implementation of e-Filing in KPP Pratama Bogor no legal certainty, while in terms of the principle of ease of administration and compliance of the taxpayer is strongly reflected in the ease of reporting the e-Filing, because taxpayers no longer need to queue and hassle with paper files. So also from the tax authorities, they were greatly assisted by the e-filing, because it was no longer perform SPT data recording, and others. But on the one hand with the SPT LB which is essentially nil tax return will increase the burden of work and the tax authorities of frequent interruptions in access to the website of the Directorate General of Taxation makes the implementation of e-Filing to be blocked."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42441
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliyaa Yufira Juanita
"Pada studi OECD tahun 2008 dan 2013, kepatuhan pajak mengalami pergeseran paradigma yang tujuannya memperoleh hubungan yang setara antara otoritas pajak dan wajib pajak. Skripsi ini membahas penerapan paradigma baru tersebut, yaitu Cooperative Compliance khusus di Indonesia. Penerapan Cooperative Compliance ini dianalisis dari adanya kerja sama integrasi data perpajakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penelitian ini adalah penelitian post- positivist dengan teknik analisis kualitatif yang memiliki jenis penelitian deksriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa DJP telah berupaya menerapkan kriteria Enhanced Relationship pada Cooperative Compliance walaupun penerapan Cooperative Compliance di Indonesia tidak sepenuhnya berkaca dari penerapan di negara-negara OECD. Secara substansi, penerapan Cooperative Compliance di Indonesia dikemas masih dalam bentuk program yang berupaya memberikan kemudahan atau fasilitas bagi wajib pajak untuk mendorong kepatuhan sukarela yang lebih optimal sedangkan, penerapan di negara-negara OECD memiliki program yang mendukung keinginan wajib pajak itu sendiri untuk patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar. Analisis penerapan Cooperative Compliance dari sisi DJP pada program integrasi data perpajakan cukup baik diterapkan akan tetapi, belum sepenuhnya memenuhi unsur Cooperative Compliance sehingga perlu pengoptimalan pada setiap unsur Mutual Trust, Understanding, dan Transparency sedangkan, dari sisi wajib pajak BUMN, tiga unsur dan kriteria pendukung sudah cukup baik diterapkan sesuai dengan konsep Cooperative Compliance. Analisis SWOT dilakukan berdasarkan matriks Kearns dan dihasilkan penerapan Cooperative Compliance dengan klasifikasi Mobilization di Indonesia yang berarti terdapat ancaman yang berpotensi mengganggu upaya penerapan Cooperative Compliance akan tetapi, dapat diatasi dengan internal organisasi otoritas pajak dan wajib pajak yang kuat.

In the 2008 and 2013 OECD studies, tax compliance underwent a paradigm shift whose goal was to obtain an equal relationship between tax authorities and taxpayers. This thesis discusses the application of the new paradigm, namely Cooperative Compliance specifically in Indonesia. The implementation of Cooperative Compliance is analyzed from the cooperation in integrating tax data from the Directorate General of Taxes (DGT) with several State-Owned Enterprises (BUMN). This research is a post-positivist research with a qualitative analysis technique that has a descriptive type of research. The results of the study stated that the DGT has attempted to apply the Enhanced Relationship criteria to Cooperative Compliance, although the implementation of Cooperative Compliance in Indonesia is not fully reflected in the implementation in OECD countries. Substantially, the implementation of Cooperative Compliance in Indonesia is still packaged in the form of programs that seek to provide convenience or facilities for taxpayers to encourage more optimal voluntary compliance meanwhile, implementation in OECD countries has programs that support the desire of taxpayers themselves to comply in carrying out their tax obligations properly and correctly. The analysis of the implementation of Cooperative Compliance from the DGT's side on the tax data integration program has been implemented quite well however, it has not fully fulfilled the Cooperative Compliance element so that it is necessary to be optimized on each element of Mutual Trust, Understanding, and Transparency, while, from the perspective of State-Owned Enterprises (BUMN) taxpayers, the three elements and criteria have been well supported and implemented according to the concept of Cooperative Compliance. The SWOT analysis was carried out based on the Kearns matrix and resulted in the application of Cooperative Compliance with the Mobilization classification in Indonesia which may potentially interfere with the implementation of Cooperative Compliance but can be overcome by strong internal tax authorities and taxpayers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Illona Setianty
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan wajib pajak hotel atas rumah kos selama tahun 2010 pada Suku Dinas Pelayanan Pajak I Kota Administrasi Jakarta Pusat. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi kepatuhan wajib pajak hotel atas rumah kos selama tahun 2010 di Suku Dinas Pelayanan Pajak I Jakarta Pusat, mengingat pajak ini merupakan jenis pajak baru dan kepatuhannya rendah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi kepatuhan para wajib pajak tersebut Faktor utamanya yakni kondisi ekonomi para pengusaha rumah kos serta sosialisasi yang kurang dan tidak merata.

This undergraduate thesis focuses on the factors that influence the compliance of taxpayers of hotel tax of boarding house during the year 2010 in Suku Dinas Pajak I Jakarta Pusat. The issue that is discussed in this undergraduate thesis is factors that influence the compliance of hotel tax of boarding house taxpayers during the year 2010 on Suku Dinas Pajak I Jakarta Pusat, noticing that this tax is a newly-applied tax and has a low level of compliance.
This research uses qualitative method. The result of this research shows that there are a few factors that influence the compliance of those taxpayers. The main factors are the economic condition and the insufficient socialization related to those boarding house?s owners.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>