Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181154 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khikin Indahsari
"Sektor industri property merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak krisis ekonomi. Sektor ini sempat terpuruk dalam sekali, dan saat ini masih berusaha untuk bisa pulih dari serangan krisis tersebut. Walau kejatuhan sektor ini cukup terasa, akan tetapi industri ini tetap berusaha untuk terns berkembang dan memenuhi permintaan pasar. Industri property tetap harus memperhatikan rasio-rasio keuangannya agar tetap stabil dan membaik.
Penulisan karya akhir ini berusaha untuk memperlihatkan pengaruh dari variable rasio-rasio keuangan dan variabel resiko sistematik. Adapun rasio-rasio keuangan yang diteliti secara lebih lanjut adalah Current Ratio, Total Debt to Equity, Net Profit Margin, Return on Equity, Earning per Share dan juga ukuran total aktiva perusahaan-perusahaan dalam sektor industri ini Rasio-rasio keuangan ini diambil dari laporan keuangan 33 perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta dan minimal sudah IPO dalam jangka waktu 2 tahun lalu.
Pembahasan dan penelitian dilakukan pada periode 2000-2004, secara keseluruhan peri ode maupun analisa pertahun. Selain dibagi pertahun, penelitian ini juga membagi perusahaan ke dalam tiga skala, yaitu skala keseluruhan, skala besar dan skala kecil. Pembagian ini didasarkan dari besaran rata-rata total aktiva.
Penganalisaan menggunakan beberapa metode seperti regresi tunggal dan regresi berganda. Adapun tahapannya adalah dilakukannya regresi berganda untuk mencari beta, selanjutnya dilakukan regresi berganda untuk melihat tingkat signifikansi, hubungan antar variabel dan lainnya.
Penelitian ini menggunakan software E-Views 4.1 dan SPSS 12 dalam perhitungan regresi maupun pengujian-pengujian lainnya, seperti UJI F dan Uji Multikolinieritas. Pengelolaan data atas 33 saham perusahaan ini memberikan hasil yang cukup sesuai dengan harapan.
Pengolahan data ini memperlihatkan bahwa variabel rasio keuangan memang mempunyai pengaruh terhadap resiko saham. Adapun pengaruh yang diberikan oleh tiap rasio berbeda, begitu juga tingkat hubungan antar rasio tersebut yang juga termasuk dalam pembahasan. Variasi yang terdapat dalam hasil penulisan karya akhir ini bertambah banyak dengan penambahan skala perusahaan.
Hasil dari pengolahan data memperlihatkan bahwa investor masih tetap membutuhkan rasio keuangan sebgai sarana pertimbangan sebelum melakukan investasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armi Tunggal Yuwani
"Dalam melak:ukan investasi, seorang investor akan memperhitungkan resiko dan return yang diperoleh dari investasi yang dilak:ukan. Untuk mengurangi resiko dan memperoleh return yang maksimal, para investor membuat suatu portofolio dari asset yang optimal. Hasul dari portofolio tersebut berupa risk premium, yaitu selisih antara return yang diharapkan dengan return aktual yang tersedia pada investasi risk free.
Pada dasamya terdapat dua resiko yang mempengaruhi return suatu saham yaitu systematic risk dan unsystematic risk. Systematic risk adalah resiko yang ditimbulkan oleh pengaruh dari luar perusahaan. Risiko jenis ini tidak dapat dikurangi atau disebar dengan diversifikasi. Unsystematic risk adalah risiko yang ditimbulkan dari dalam perusahaan sendiri. Risiko ini bersifat unik dan dapat dikendalikan oleh pimpinan perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel rasio keuangan dengan risiko sistematik saham yang berada di sektor restoran, hotel, pariwisata, printing, advertising dan media karena berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Chun dan Ramasamy (1989) menyatakan bahwa perbedaaan data keuangan/ akuntansi yang digunakan oleh setiap perusahaan akan memberikan informasi yang berbeda untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko sistematik suatu saham.
Penyusun melakukan analisa terhadap 16 perusahaan dari sektor restoran, hotel, pariwisata, printing, advertising dan media dengan pengumpulan data harian harga saham pada tahun 2000-2004 yang digunakan untuk menentukan parameter dari individual return saham. Selain itu penyusun meiakukan pengumpulan harga saham IHSG harian untuk menentukan nilai dari market return. Variabel keuangan yang digunakan oleh penyusun adalah rasio ROE (Return on Equity), ROI (Return on Investment), PBV (Price to Book Value), NPM (Net Profit Margin), Current ratio dan Debt ratio.
Pengolahan data dilakukan dengan menghitung nilai koefisien beta dari setiap saham individu. Untuk menentukan koefisien beta suatu saham, maka digunakan hubungan tinier antara tingkat pengembalian saham dan tingkat pengembalian pasar. Model ini diturunkan dari model Capital Asset Pricing Model (CAPM). Kemudian dilakukan regresi berganda untuk menentukan hubungan antara variabel bebas rasio keuangan dan risiko sistematik.
Tujuan utama dari model regresi ini hanyalah untuk melihat besar kecilnya pengaruh variabel rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap resiko sistematik, sehingga dapat diasumsikan tidak terdapat multikolinieritas. Model regresi ini dijelaskan sesuai kondisi aktual karena tidak dilakukan penyesuaian terhadap variabel bebas yang tidak mencerminkan model. Dari basil model regresi berganda tersebut, dilakukan beberapa pengujian lain untuk meningkatkan model regresi yang baik. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji heterokedastisitas, uni multikolinieritas, dan uji autokorelasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Penelitian-penelitian relevansi rasio keuangan terhadap return saham kebanyakan mengadopsi
asumsi linieritas. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan relevansi nilai rasio keuangan
dengan return serta membandingkan tingkat akurasi model-model linier dan non-linier. Persamaan
regresi linier dan non linier multivariat disusun dari berbagai rasio keuangan terhadap return
saham untuk mencari rasio-rasio yang menunjukkan pengaruh signifikan dan kemudian kedua
model regresi tersebut dibandingkan tingkat determinasinya. Perusahaan sampel adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2009 sampai 2016 yang berjumlah 97
perusahaan. Hasil regresi bivariat menunjukkan hubungan yang konsisten berupa hubungan positif
kuadratik untuk profitabilitas (ROA dan ROE) dan negatif logaritmik untuk rasio-rasio likuiditas
dan solvabilitas (CR, QR dan DER). Secara umum, rasio-rasio profitabilitas masih mendominasi
pengaruh terhadap return saham.
ABSTRACT
Researches on relevance of financial ratios on stock returns mostly adopt linearity assumptions.
This research aims to show the relevance of financial ratios on stock return and to compare the
accuracy of linear and non linear models. Linear and non linear multivariate regression models
are constructed from several financial ratios towards stock return to identify ratios with significant
influences and subsequently compared in regard of their determinations. The samples consist of
manufacturing companies listed on IDX from 2009 through 2016 totaling 97 companies. Results of
bivariate regressions show consistent relationships exist in form of positive-quadratic relationships
for profitability ratios (ROA and ROE) and negative-logarithmic relationships for liquidity and
solvability ratios (CR, QR and DER). In general, profitability ratios remain the dominant ratios
affecting stock returns."
Jakarta : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis , 2019
657 ATB 12:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Pratama
"Hipotesis Pasar Efisien menyatakan bahwa harga saham mencerminkan semua informasi yang tersedia sesegera mungkin, tetapi adanya kemungkinan jeda waktu dalam penyerapan informasi tersebut memunculkan gagasan bahwa rasio finansial dapat mempengaruhi harga dan tingkat imbal hasil saham di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio finansial perusahaan berpengaruh terhadap tingkat imbal hasil saham-saham LQ45, dan untuk mempelajari faktorfaktor yang menyebabkan deviasi dalam pengaruh tersebut. Peneliti menggunakan data panel dari saham-saham indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia Februari–Juli 2019 dan/atau Agustus 2019–Januari 2020, diamati dari Desember 2014 hingga Desember 2019. Variabel independen adalah rasio finansial, dan variabel dependen adalah tingkat imbal hasil saham kuartalan. Data dikumpulkan pada Juni 2020. Analisis saham tunggal menunjukkan hasil yang bervariasi dengan nilai beta dan adjusted R-squared yang bervariasi, dengan kecenderungan PER dan PBV sebagai faktor dominan namun menunjukkan faktor idiosinkratik yang kuat. Analisis seluruh saham menunjukkan bahwa tidak ada rasio finansial yang mempengaruhi tingkat imbal hasil saham kuartalan, namun menemukan pengaruh negatif DY terhadap tingkat imbal hasil tahunan dengan nilai adjusted R-squared yang rendah, menunjukkan bahwa rasio finansial tidak dapat menjelaskan tingkat imbal hasil saham secara universal. Analisis tambahan dengan periode jeda informasi 2–4 kuartal menunjukkan hasil yang bervariasi sepanjang jeda, antara lain pengaruh signifikan dari ROE dan NPM, mengesankan adanya jeda waktu dalam penyerapan informasi. Sebagai kesimpulan, rasio finansial tidak mempengaruhi tingkat imbal hasil saham LQ45 2019. Penyebab adalah faktor idiosinkratik dan pasar yang inefisien, yang kemudian menyebabkan variasi yang tinggi antar saham. Manajemen dan investor masih dapat memprediksi tingkat imbal hasil saham melalui analisis saham tunggal.

Efficient Market Hypothesis states that stock price immediately reflects all available information, but evidence on delay in information absorption gave rise to the idea that current financial ratios may affect future stock price and return. This study aimed to determine whether financial ratios affect stock return in Indonesian market, represented by stocks in LQ45 2019 index, and to study factors that may cause deviation in this regard. We obtained panel data from stocks in LQ45 index of Indonesia Stock Exchange February–July 2019 and/or August 2019–January 2020, observed from December 2014 to December 2019. Independent variables were financial ratios, and dependent variables were quarterly stock returns. Data were collected in June 2020. Single-stock analyses showed varying results with varying beta and adjusted R-squared values, with trend of PER and PBV being prominent factors but otherwise suggesting strong idiosyncratic factor. All-stocks analysis revealed no financial ratios affecting quarterly stock return, but found negative influence of DY on annual return with poor adjusted R-squared value, suggesting that financial ratios were unable to universally explain stock returns. Additional analyses with information lag of 2–4 quarters showed varying results across quarters, among which were significant effects of ROE and NPM, suggesting delay in information absorption. In conclusion, financial ratios did not affect LQ45 2019 stock return. Possible causes were idiosyncratic factor and inefficient market, which in turn caused high variance among stocks. Management and investors may still be able to predict stock return by performing single-stock analyses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Rahardjo
"Setelah krisis melanda Indonesia membuat sektor industri perdagangan dan retail mencoba bangkit dari keterpurukan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan sektor perdagangan dan ritel untuk merestrukturisasi hutang dan mejaga rasio kelancaran (liquidity). Sektor perdagangan dan ritel hams menjaga agar harga ke tingkat konsumen tetap rendah. Untuk melakukan hal ini diperlukan strategi yang tepat terutarna dalam menjaga arus barang dan pendapatan tetap stabil.
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pengaruh variabel resiko saham terhadap rasio keuangan meliputi Current Ratio (CR), Total Debt to Equity Ratio(fDE), Inventory Turn Over Ratio (ITO), Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS) yang diambil dari masing-masing laporan keuangan perusahaan selama tahun 2000 sampai 2004. Penelitian ini juga membagi perusahaan sektor perdagangan dan ritel dalam 2 kategori perusahaan berdasarkan total asset perusahaan.
Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi tunggal antara pengembalian individual saham dengan pengembalian pasar untuk mendapatkan BETA. Kemudian BETA tersebut diregresi berganda dengan rasio keuangan yang didapat dari laporan keuangan. Alat bantu yang digunakan yaitu Microsof Excel 2003, E-Views 4.1 dan SPSS 12 untuk menghitung rasio keuangan, meregresikan hasil hitungan dan melakukan uji statistik dari hasil regresi.
Teknik pengambilan sampel dengan mendata perusahaan sektor perdagangan dan ritel selama 5 tahun (2000-2004) dengan minimun data saham diperdagangkan selama 3 tahun di BEJ yaitu: AIMS, AKRA, EMPT, GEMA, HEXA, INTA, INTD, KONI, LTLS, MDRN, META, SDPC, TGKA, TIRA, TMPI, TURI, UNTR, WAPO, WICO, ALFA, HERO, MPPA, MTSM, RALS, RIMO, SONA, TKGA.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan mempunyai pengaruh yang beragam terhadap resik.o saham. Sekaligus apabila perusahaan apabila dibagi menjadi 2 kategori yaitu perusahan besar dan kecil mengakibatkan basil pengaruh variabel menjadi makin beragam dibandingkan dengan pengaruh variabel tanpa pembagian kategori peusahaan. Dan basil signifikansipun menjadi beragam."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saka Ajie Brhamantya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana PT X melakukan pencatatan akuntansi, khususnya akun terkait dengan ISAK 16 apakah sudah sesuai dengan kaidah yang berlaku. Disamping itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak atas penerapan ISAK 16 terhadap laporan keuangan selama tahun 2015, serta apa justifikasi yang diberikan oleh PT X perihal pengambilan keputusan terkait penerapan ISAK 16. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, pengolahan laporan keuangan, dan studi literatur. Hasil penelitian ini adalah penerapan ISAK 16 memberikan dampak yang signifikan terhadap penyajian informasi keuangan dan juga rasio-rasio keuangan pada PT X, sehingga berpotensi mengakibatkan technical default atas sebagian kewajiban perusahaan

ABSTRACT
This study aims to determine how the PT X perform accounting records, particularly related to the account of ISAK 16 is in conformity with the rules. In addition, this study aims to determine how the impact of the application of ISAK 16 to the financial statements and taxation for 2015, as well as what the justification given by PT X, concerning the decision making related to the application of ISAK16. This study used a descriptive approach. Data obtained through in depth interviews, processing of financial statements, tax reports and literature review. The results of this study are ISAK 16 had a significant impact on the presentation of financial information and financial ratios in PT X, thus potentially resulting in technical default on most of the company 39 s liabilities."
2017
S65788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kisia Revin Anggehta
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio-rasio keuangan antara perusahaan yang dalam kondisi distress dengan perusahaan yang sehat/non distress, dan juga untuk menguji rasio keuangan apakah yang paling tepat untuk dapat memprediksi suatu perusahaan dalam kondisi sehat atau tidak sehat. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai 2014 sebanyak 532 perusahaan. Klasifikasi pengelompokan awal perusahaan distress dan non distress berdasarkan saldo Total Arus Kas Operasi pada tahun 2013 dan 2014. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, hasil penelitian menyimpulkan: (1) Rasio DER, NPM, ROA, ROE dan EPS dapat memprediksi kesulitan keuangan, (2) Rasio ROA, ROE dan NPM terbukti secara signifikan bisa memprediksi financial distress.

This study aimed to examine the effect of the financial ratios of the company which is in a state of distress with healthy corporate/non-distress, and also to test which financial ratios are the most appropriate to be able to predict a financial distress. The population in this study are companies registered in Indonesia Stock Exchange in the period 2010 to 2014 for total 532 companies. The company's initial grouping classification distress and non-distress based on the balance of the operating cash flow statement in 2013 and 2014. Based on the results of logistic regression analysis, the results of the study concluded : (1) Ratio of EPS, DER, ROA, ROE and NPM are able to predict financial distress, (2) ROA, ROE, and NPM shown to significantly able to predict financial distress."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Dalendrajaya Putra
"Skripsi ini berisi mengenai analisis laporan keuangan PT Food Station Tjipinang Jaya dalam rangka menjadi perusahaan go publik di Indonesia. Analisis laporan keuangan menggunakan dasar Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama 5 tahun terakhir terhitung mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, analisis perbandingan rasio keuangan tahun 2012 dengan dasar perbandingan rasio industri perusahaan sejenis yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta analisis rasio keuangan perusahaan berdasarkan perjanjian dengan kreditur. Berdasarkan hasil penelitian PT FSTJ apabila dilihat dari tingkat kesehatan perusahaan dan analisis perbandingan rasio keuangan sudah cukup layak untuk menjadi perusahan publik;This thesis contains the analysis of the financial statements of PT Food Station Tjipinang Jaya in order to become a public company in Indonesia. The analysis consisted of analysis of financial statements using the basic Guidelines for Rating provincial enterprises in Jakarta Provincial Government Environment over the last 5 years starting from 2008 to 2012, the analysis of financial ratios in 2012 on the basis of comparison of the ratio of industry who listed on the Indonesia Stock Exchange, as well as financial ratio analysis is based on an agreement with creditors. By the three types of analysis the PT FSTJ is quite feasible to become a public company

This thesis contains the analysis of the financial statements of PT Food Station Tjipinang Jaya in order to become a public company in Indonesia. The analysis consisted of analysis of financial statements using the basic Guidelines for Rating provincial enterprises in Jakarta Provincial Government Environment over the last 5 years starting from 2008 to 2012, the analysis of financial ratios in 2012 on the basis of comparison of the ratio of industry who listed on the Indonesia Stock Exchange, as well as financial ratio analysis is based on an agreement with creditors. By the three types of analysis the PT FSTJ is quite feasible to become a public company"
2014
S54334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerani Nisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprediksi perusahaan yang menjadi target akuisisi di Indonesia. Identifikasi dilakukan dengan melihat karakter yang mempengaruhi suatu perusahaan menjadi target. Karakter di sini diwakili indicator keuangan suatu perusahaan baik itu berbentuk rasio ataupun non-rasio. Karakter tersebut terbagi dalam enam hipotesis yaitu lnefficient Management hypothesis Size hypothesis, Undervaluation hypothesis, Industry hypothesis, Growth Mismatch hypothesis dan PER Hypothesis. Untuk setiap hipotesis tersebut digunakan rasio keuangan yang sekiranya mencerminkan masing-masing hipotesis tersebut ROE untuk inefficient management hypothesis, total asset untuk size hypothesis PBV untuk asset undervaluation hypothesis, dummy bagi perusahaan perbankan untuk industry hypothesis dan current ration,DER, dan average sales growth untuk growth mismatch hypothesis dan PER untuk PER Hypothesis.
Identifikasi perusahaan akuisisi dianalisis dengan model logit. Hasil analisis menunjukkan secara keseluruhan model dapat menerangkan variabel terikat dengan cukup baik dengan variabel PER dan IDUMMY yang mempengaruhi probabilita perusahaan secara signifikan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh dua hal, pertama perusahaan pengakuisisi selain mempertimbangkan perusahaan listed yang menjadi target akuisisi, juga melihat perusahaan yang tidak listed sebagai perusahaan target. Selain itu, variabel yang dipilih kemungkinan juga kurang menggambarkan karakter perusahaan yang menjadi target akuisisi di Indonesia.
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat prediksi perusahaaan yang menjadi target akuisisi, dengan menentukan titik optimal cut-of Dua metode digunakan untuk menentukan titik ini. Metode minimizing error yang diperkenalkan oleh Palepu (1986) dan metode maximization return yang diperkenalkan oleh Powell (1997). Dari hasil penelitian ditemukan, minimizaton error membelikan cut-off pada titik 0.140 dengan keakuratan 21.6% dan maximization return memberikan cut-off pada titik 0.045 dengan tingkat keakuratan 22%.

This research aimed to identify and predicts companies that becoming target of acquisition in Indonesia. Identification is done by seeing at the character which influencing a compary to become target. Character here is represented by company financial indicator either be in the form of ratio or nonratio. The character divided in six hypothesizes, which are Inefficient Management hypothesis, Size hypothesis, Asset Undervaluation hypothesis, Industry hypothesis and Growth Mismatch hypothesis. For every hypothesis, the writer choose ratio that reflect the hypothesis. PER and ROEjbr inefficient management hypothesis; market capitalization and asset total for size hypothesis, PBV for asset undervaluation hypothesis, dummy for banking company for industry hypothesis and current ratio, DER, and average sales growth for growth mismatch hypothesis and PER for PER hypothesis.
Identification of Acquisition companies are analysed with legit model. Result of analysis shows, eventhough as a whole model can explain dependent variables good enough and PBV and IDUMMY have a signficance influence in determine me acquisition probability It happen perhaps because of two things, first, acquiring company besides considering listed company becoming target of acquisition, also sees company that is not listed as target of its the acquisition. Second reason, variable selected also unable to depict company character which becoming target of acquisition in Indanesia. While from sign, only PER and ROE having a sign as according to hypothesis.
The second step is making prediction of company becoming target of acquisition, by determining optimal cut-off point. No methods applied to determine this point. First method is minimizing ermrs; introduced by by Palepu (198Q and second method is maximization return introthiced by by Powell ( 1997). The result shows, minimization error give cut-off point at 0.140 with accuracy level at 21.6% and maximization return give cut-of point at 0. 045 with accuracy level at 22%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerani Nisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentffikasi dan memprediksi perusahaan yang menjadi target akuisisi di Indonesia. Identifikasi dilakukan dengan metode braider yang mempengaruhi suatu perusahaan menjadi target. Karakter di sini diwakili indicator keuangan suatu perusahaan baik itu berbentuk nisi° ataupum non-rasio. Karakter tersebut terbagi dalam enam hipotesis yaitu Inefficient Management hypothesis, Size hypothesis, Undervaluation hypothesis, Industry hypothesis, Growth Mismatch hypothesis dan PER Hypothesis. Untuk setiap hipotesis tersebut digunakan rasio keuangan yang sekiranya mencerminkan masing-masing hipotesis tersebut ROE untuk ineicient management hypothesis, total asset untuk size hypothesis, PBV untuk asset undervaluation hypothesis, dummy bagi pemsahaan perbanktm Intl& industry hypothesis dan current ratio, DER, dan average sales growth untuk growth mismatch hypothesis dan PER untuk PER Hypothesis. Identifikasi perusahaan akuisisi dianalisis dengan model logit.
Hasil analisis menunjukkan secara keseluruhan model dapat menerangkan variabel terikat dengan cukup balk dengan variabet PER dan IDUMMY yang mempengaruhi probablits perusahaan secara signifikan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh dua hal, pertama perusahaan pengakuisisi selain memperrimbangkan perusahaan listed yang menjadi target akuisisi, juga mehliat perusahaan yang tidak listed sebagai perusahaan target akuisisinya. Selain itu, variabel yang dipilih kemungkinan juga kurang menggambarlam karakter perusahaan yang menjadi target akuisisi di Indonesia Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat predrisi perusahaan yang menjadi target akuisisi, dengan menentukan titik optimal cut-off Dim metode digunakan untuk menentukan titik ini Metode minimizing error yang diperkenalkan ohh Palepu (1986) dart metode maximization return yang diperkenalkan oleh Powell (1997). Dan hasil penelitian ditemukan, minimization error membenican cut-off pada tit& 0.140 dengan kaakuratan 21.6% dan maximization return memberikan cut-off pada &tic 0.045 dengan tingkat keakuratan 22%.

This research aimed to identifr and predicts companies that becoming target of acquisition in Indonesia. Identification is done by seeing at the character which influencing a company to become target. Character here is represented by company financial indicator either be in the firm ofratio or non-ratio. The character divided in six hypothesizes, which are Inefficient Management hypothesis, Size hypothesis, Asset Undervaluation hvothesis, Industry hypothesis and Growth Mismatch hypothesis For every hypothesis, the writer choose ratio that reflect the hypothesis. PER and ROE for inefficient management hypothesis, market capitalization and asset total fir size hypothesis, PBV fir asset undervaluation hyothesis, dummy for banking company for industry hvothesis and current ratio, DER, and average sales growth for growth mismatch hypothesis and PER for PEI? hypothesis. Identification of Acquisition companies are ana&sed with logit model.
Result of analysis shows, eventhough as a whole model can explain dependent variables good enough and PBV and IDriltilf !have a signfflccmce influence in determine the acquisition probabiliot It happen perhaps because of two things, first, acquiring company besides considering listed company becoming target ofacquisitian, also sees company that is not listed as target of its the acquisition. Second reason, variable selected also unable to depict company character which becoming target of acquisition in Indonesia. While from sign, onb, PER and ROE having a sign as according to hypothesis. The second step is making prediction ofcompany becoming target of acquisition, by determining optimal cut-off point. Two methods applied to determine this point. First method is minimiring errors; introduced by by Palepu ( 1986) and second method is maximization return introduced by by Powell ( 1997). The result shows, minimization error give cut- 411 f point at 0.140 with accuracy level at 21.6% and maximization return give cut-offpoint at 0.045 with accuracy level at 22%.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T34323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>