Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lawrie, Lucy
"Summary:
To Cassie's horror, her overly-excited husband Jonathan has sent a grisly blow-by-blow account of her labour - plus attached photo - to everyone in her email contacts list, including her clients! Amid mood swings, post-natal hypochondria and the side effects of the fated email, who saunters into her world again but her sexy, swaggering ex-boyfriend Malkie - the one who got away. Is she strong enough to face everything her new life has to throw at her? "
Sleman: Yogyakarta Penerbit Bentang, 2016
823 LAW t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kang, Han
"Gwangju, South Korea, 1980. In the wake of a viciously suppressed student uprising, a boy searches for his friend's corpse, a consciousness searches for its abandoned body, and a brutalised country searches for a voice. In a sequence of interconnected chapters the victims and the bereaved encounter censorship, denial, forgiveness and the echoing agony of the original trauma. Human Acts is a universal book, utterly modern and profoundly timeless. Already a controversial bestseller and award-winning book in Korea, it confirms Han Kang as a writer of immense importance. "
Tangerang: PT Bentara Aksara Cahaya, 2014
895.735 KAN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Norbury, James
"Big Panda and Tiny Dragon embark on a journey through the seasons of the year together. They get lost, as many of us do. But while lost, they discover many beautiful sights they'd never have found had they gone the right way. Told through a series of beautiful drawings and quiet, sometimes silly, conversations, the panda and the dragon explore the thoughts and emotions, hardships and happiness that connect us all. In nature, they learn how to live in the moment, how to be at peace with uncertainty, and how to find the strength to overcome life's obstacles together"
London: Mandala, San Rafael, 2021
155.2 NOR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erlin Dyah Pratiwi
"Skripsi ini membahas tindak pembungkaman dalam novel Gerakan Punakawan Atawa Arus Bawah karya Emha Ainun Nadjib yang dilakukan oleh Pak Kades sebagai akibat dari penyalahgunaan kekuasaan berupa tindak korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tindak pembungkaman dalam novel Gerakan Punakawan Atawa Arus Bawah melalui analisis tokoh dan penokohan serta tema. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu pendekatan intrinsik yang meliputi tokoh dan penokohan serta tema. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa ada beberapa aspek yang berhubungan dengan tindak pembungkaman, yaitu penyebab tindak pembungkaman, bentuk-bentuk tindak pembungkaman, dampak tindak pembungkaman, dan usaha perlawanan terhadap tindak pembungkaman. Selain itu, dipaparkan juga hubungan antara Punakawan dengan tindak pembungkaman yang terjadi di dalam novel.

This thesis discusses about the acts of suppression in the novel Gerakan Punakawan Atawa Arus Bawah written by Emha Ainun Nadjib which is performed by pak Kades, as a result of power abuse in the form of corruption. This study aims to describe the acts of suppression in the novel Gerakan Punakawan Atawa Arus Bawah through the analysis of characters, characterization, and theme. This study uses the qualitative method to analyze those corpuses. The approaches used to achieve the research objectives also cover the intrinsic characters, characterization, and theme. The results of this study stated that there are several aspects related to the acts of suppression, namely the leading causes of suppression acts, the forms of suppression acts, the impacts of suppression acts, and the resistances to suppression acts. In addition, the relationship between Punakawan is presented with the following suppression acts that occurs in the novel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olla Varalintya Yochanan
"Dengan tingkat kemampuan membeli yang cenderung rendah, meningkatnya harga rumah, sifat konsumtif dan juga keinginan untuk hidup mandiri, generasi millennial abad ke 21 membutuhkan sebuah solusi inovatif. Tiny House telah menjadi alternatif yang efektif untuk gaya hidup yang efisien untuk para millennial. Tiny House mengurangi atau mengecilkan ruangan yang tidak terpakai atau berfungsi supaya dapat menjadi lebih efisien. Rumah ini dapat mengoptimalkan fungsi dari sebuah ruang melalui desain yang cerdas dan dual use.
Dikarenakan oleh ukurannya yang lebih kecil, Tiny House dapat mengurangi biaya perawatan dan operasional. Sehingga, para millennial dapat menghemat uang dan mendapatkan kebebasan finansial. Selain ini, Tiny Living dapat membantu mengubah gaya hidup mereka dengan berbagai cara seperti tidak menjadi konsumtif.
Dalam tulisan ini, 100 millennial Indonesia diminta untuk menginformasikan gaya hidup mereka saat ini, permasalahan dalam rumah mereka dan juga opini mereka terhadap Tiny House melalui kuesioner. Dengan demikian, skripsi ini berfokus pada analisa mengenai apakah gerakan Tiny House dapat diterapkan untuk millenial di Indonesia atau tidak.

With the tendency of low affordability, increasing house prices, consumptive traits and also the desire to live independently, the 21st century millennials are in need of an innovative solution. Tiny Houses have become an effective alternative for an efficient way of living for the millennials. These houses eliminate unused space in order to become more efficient. Tiny Houses are able to fully optimize functionality through ingenuity and dual use designs.
Due to its smaller size, they require less maintenance and operational costs which can help millennials save money and gain financial freedom. In addition to this, "Living Tiny" helps people change their lifestyle in many different ways such as being less consumptive.
In this writing, 100 Indonesian millennials were asked to be informants about their current way of living, housing issues and their thoughts on Tiny Houses through questionnaires. By doing so, this thesis focuses on analyzing whether or not the Tiny House movement is applicable for Indonesia's millennials.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bruner, Jerome Seymour
Cambridge, UK: Harvard University Press, 1990
150 BRU a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Woolf, Virginia
New York: Harcourt, Brace, 1941
823.912 WOO b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kang, Han
"Gwangju, Korea Selatan, 1980. Di tengah kecamuk demonstrasi mahasiswa yang dihadapi dengan kekerasan dan peluru tajam oleh penguasa, seorang pemuda mencari jenazah kawannya. Kisah berkelindan dengan beragam cerita lain yang menyentuh hati dan diracik dengan amat menarik oleh seorang pengarang jempolan."
Tangerang: PT Bentara Aksara Cahaya, 2025
895.7 KAN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fogg, B.J.
"Tiny Habits adalah cetak biru untuk membentuk ulang pendekatan kita pada aktualisasi diri. Kebiasaannya mungil, tetapi hasilnya begitu besar." -Arianna Huffington, Founder dan CEO Thrive Global "Melalui formula rahasia milik BJ Fogg, membentuk kebiasaan baru bisa menjadi mudah, menyenangkan, dan menguntungkan." -Mark Hyman, penulis buku bestseller #1 New York Times "Pemikiran BJ Fogg tentang perubahan diri sangatlah relevan secara unik, mudah ditiru, dan manjur. Saya sangat merekomendasikan buku ini." -Dave Asprey, penulis bestseller buku-buku New York Times, Head Strong dan The Bulletproof Diet"
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2023
155.25 FOG t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Inka Anggraeni
"Persaingan lahan untuk permukiman dan perkantoran atau area usaha di kota-kota besar di Indonesia terutama kota metropolitan seperti Jakarta mengakibatkan tingginya harga tanah, merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat perkotaan. Persaingan ini juga mengakibatkan permukiman tergeser menjauh dari pusat kota dan masyarakat harus pulang-pergi ke pusat kota setiap hari untuk bekerja. Permasalahan ini juga terjadi tidak hanya di negara berkembang tetapi terutamanya banyak terjadi di negara maju. Istilah Tiny House Movement belakangan muncul dan dianggap dapat menjadi pilihan solusi untuk menghadapi permasalahan ini. Tinggal di tiny house tidak hanya berarti tinggal di rumah dengan ukuran yang kecil, melainkan juga beradaptasi dengan kehidupan yang lebih sederhana, tidak konsumtif, lebih terkoneksi dengan alam dan peduli lingkungan. Hidup di tiny house bukanlah sesuatu yang asing untuk masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat yang hidup di urban kampung, rumah-rumah tinggalnya dapat dikatakan sebagai tiny house, hanya penampilannya saja yang berbeda. Hal ini yang membedakan antara perbedaan pengertian tiny house antara negara maju dengan Indonesia. Di dalam tulisan ini akan dibahas mengenai apakah tiny house yang ada di urban kampung mencerminkan cara hidup yang sustainable dan apakah tiny house dapat menjadi salah satu solusi penyelesaian masalah kurangnya housing supply di kota padat penduduk. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif (melalui interview dengan masyarakat urban kampung) dan kuantitatif (pengukuran rumah kecil di urban kampung) dalam pengambilan informasi. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa penduduk urban kampung sudah mengaplikasikan tiny living dalam kehidupannya.

Competition on land for settlements and offices or business areas in big cities in Indonesia, especially metropolitan city such as Jakarta, had resulting in high land prices, this is something common to the public. This competition had also resulting shifting of settlements away from the city center and people having to commute to the city center every day to go to their workplaces. This problem also occurs not only in developing countries but especially in many developed countries. The term Tiny House Movement later emerged and considered to be a choice of solution to deal with this problem. Living in Tiny House does not only mean living in a small-sized house, but also adapting to a simpler life, less consumptive, more connected to nature and caring for the environment. Living in tiny house is not something new to Indonesian society. For people who live in urban villages, their homes can be said to be tiny houses, only their appearance is different. This is what distinguishes between the understanding of tiny house between developed countries and Indonesia. This paper will discuss whether tiny house in urban kampung reflects a sustainable way of life and whether tiny house can be one of the solution for lack of housing supply in densly populated cities. This research will use both qualitative methods (through interviews with urban kampung communities) and quantitative methods (measurements of tiny houses in urban villages) in information retrieval. Through this research it was found that urban kampung residents have applied tiny living in their lives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>