Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197280 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riovaldi Royaldi
"Tingginya kenaikan jumlah penerbangan domestik Indonesia merupakan suatu tantangan untuk perusahaan penyedia Inflight Catering dalam memenuhi target operasionalnya. Target operasional dapat tercapai dengan meningkatkan produktivitas dan mengurangi Non-Value Added Time dalam perusahaan. Pada penelitian ini, konsep Lean Manufacturing menggunakan Value Stream Mapping VSM diimplementasikan pada PT Aerofood selaku penyedia inflight catering di Indonesia sehingga dapat meningkatkan produktivitas operasional dengan mengurangi pemborosan dan mencapai target dari perusahaan. Penggunaan Value Stream Mapping bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh sehingga dapat mengidentifikasi pemborosan yang ada pada lini operasi persiapan dan pengadaan Inflight Catering. Kemudian untuk mencari bobot dari pemborosan penulis menggunakan Analytical Hierarchy Process. Setelah ditemukan bobot 3 waste terbesar, dilakukan pencarian akar permasalahan menggunakan fishbone diagram. Selanjutnya seperangkat solusi akan dicari untuk mengatasi pemborosan tersebut dan berujung pada peningkatan produktivitas dan pencapaian target dari perusahaan. Penerapan solusi yang berupa redesign layout, inspeksi tiap workstation, realokasi pekerja, SOP dan Adjustment , In-process Kanban dan 5s penyortiran pada lini operasi persiapan dan pengadaan trolley flight meals berhasil membuat beberapa perubahan yaitu berkurangnya Non-Value Added Time dari sebelumnya 36,36 menit/trolley menit menjadi 22,31 menit/trolley, dan penurunan waktu total lead time dari sebelumnya 64,94 menit/trolley menjadi 55,34 menit/trolley. Kemudian, tercapainya target untuk tahun 2018 dari perusahaan yaitu memproduksi 4310 Meals per shift 8 jam kerja.

The increasing number of domestic flights in Indonesia is a challenge for inflight catering companies to fulfill the operational target. Operational targets can be achieved by increasing productivity and decreasing Non Value Added Time within the company. In this research, Lean Manufacturing concept using Value Stream Mapping VSM is implemented at PT Aerofood as catering provider in Indonesia so it can increase operational productivity by reducing waste and achieving targets from company. The use of Value Stream Mapping is to get an overview so it can identify the extravagance on the preparation and procurement lines of inflight catering. Then to find the weight of waste, author uses Analytical Hierarchy Process. After found the largest 3 waste weight, the root of problem were searching with fishbone diagram. Furthermore, a set of solutions will be sought to cope these wastes and lead to increased productivity and targets of the company. Implementation of solutions such as redesign layout, inspection of each workstation, reallocation of workers, SOP and adjustment, in process kanban and 5s sorting on the preparation operation lines and procurement of trolley flight meals managed to make some changes such reduced Non Value Added Time from 36.36 minutes trolley minutes to 22.31 minutes trolley, and decreased total lead time from 64.94 minutes trolley to 55.34 minutes trolley. Then, the achievement of the target on 2018 from the company is producing 4310 meals shift 8 working hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Muhammad Akbar
"Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode yang dapat menstrukturisasi permasalahan yang bersifat multikriteria dan mengevaluasi beberapa alternatif untuk dipilih melalui pembentukan hierarki dan penilaian perbandingan berpasangan. Akan tetapi, kelemahan metode AHP dalam memperhitungkan faktor ketidaktepatan dari penilaian yang diberikan menyebabkan metode AHP perlu dilengkapi dengan pendekatan fuzzy atau dikenal dengan Fuzzy AHP. Metode Technique Order of Preference Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) merupakan metode pemeringkat dan pemilihan alternatif berdasarkan jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan jarak terjauh dengan solusi ideal negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kriteria beserta bobot kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi pemasok dan menentukan pemasok yang terbaik bagi perusahaan inflight catering services di Indonesia. Metode Fuzzy AHP digunakan dalam pembobotan kriteria dan subkriteria evaluasi sedangkan metode TOPSIS digunakan dalam pembuatan peringkat alternatif pemasok. Terdapat tiga barang yang menjadi fokus penelitian yaitu Aluminium Mealdish, Paper Cup, dan Headrest Cover Turquoise. Berdasarkan hasil perhitungan Fuzzy AHP, kriteria harga merupakan kriteria dengan bobot terbesar yaitu 0,348, dilanjutkan dengan kriteria kualitas (0,260), pelayanan (0,209), relationship (0,116), dan manajemen perusahaan pemasok (0,067). Berdasarkan hasil perhitungan TOPSIS, untuk barang Aluminium Mealdish, pemasok AM2 menjadi peringkat pertama dengan nilai CCi sebesar 0,729 dilanjutkan dengan AM3 (0,425) dan AM1 (0,337). Untuk barang Paper Cup, pemasok PC1 menjadi peringkat pertama dengan nilai CCi sebesar 0,880 dilanjutkan dengan PC2 (0,374) dan PC3 (0,219). Untuk barang Headrest Cover Turquoise, pemasok HC2 menjadi peringkat pertama dengan nilai CCi sebesar 0,703 dilanjutkan dengan HC3 (0,613) dan HC1 (0,120).

The Analytical Hierarchy Process (AHP) method is a method that can structure multi-criteria problems and evaluate several alternatives to choose from through the formation of a hierarchy and pairwise comparison assessment. However, the weakness of the AHP method in calculating the impreciseness factor of the given assessment causes the AHP method to be equipped with a fuzzy approach or known as Fuzzy AHP. The Technique Order of Preference Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method is a ranking method and alternative selection based on the closest distance to a positive ideal solution and the farthest distance from a negative ideal solution. This study aims to obtain the criteria and the weight of the criteria used to evaluate suppliers and determine the best suppliers for in-flight catering services company in Indonesia. The Fuzzy AHP method is used in weighting the evaluation criteria and sub-criteria, while the TOPSIS method is used in ranking alternative suppliers. There are three items that are the focus of research, namely Aluminium Mealdish, Paper Cup, and Headrest Cover Turquoise. Based on the results of Fuzzy AHP calculations, the price criterion is the criterion with the largest weight, namely 0.348, followed by the quality criteria (0.260), service (0.209), relationship (0.116), and supplier company management (0.067). Based on the results of TOPSIS calculations, for Aluminium Mealdish, the supplier of AM2 is ranked first with a CCi value of 0.729 followed by AM3 (0.425) and AM1 (0.337). For Paper Cup, supplier PC1 ranks first with a CCi value of 0.880 followed by PC2 (0.374) and PC3 (0.219). For Headrest Cover Turquoise, the supplier of HC2 was ranked first with a CCi value of 0.703 followed by HC3 (0.613) and HC1 (0.120).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellvina Kandiawan
"Proses pengadaan bahan baku makanan merupakan salah satu proses vital dalam industri inflight catering. Seiring dengan peningkatan permintaan akan inflight meals, perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengoptimalkan proses pengadaan bahan baku makanan. Salah satu cara untuk mengoptimalkan proses pengadaan bahan baku makanan adalah dengan merekayasa ulang proses bisnis. Rekayasa ulang proses bisnis dilakukan dengan pemetaan proses bisnis dan mengidentifikasi akar permasalahan.
Permasalahan pada proses pengadaan bahan baku tersebut kemudian diselesaikan dengan merancang proses baru, meningkatkan sistem informasi perusahaan, dan menerapkan strategi perbaikan. Untuk memprediksi hasil dari rekayasa ulang tersebut, dibangun sebuah model simulasi menggunakan Oracle BPM. Dengan menggunakan pengukuran kinerja waktu, hasil simulasi dalam penelitian tersebut menunjukkan penurunan waktu proses pengadaan bahan baku makanan yang dramatis.

Food raw material procurement process is one of vital processes in inflight catering industry. Along with the growing number of customers and the demand for inflight meals, companies are faced with the challenge of optimizing the raw material procuring process. One way to optimize the food raw material procurement process is by reengineering the business processes. Business process reengineering is done by mapping business processes and identifying the root problems.
Problems in the food raw material procurement are then solved by designing new processes; improving enterprise information systems; and implementing improvement strategies. To predict the outcome of this reengineering, a simulation model using Oracle BPM is built. By using the time performance measurement, the simulation results in the study showed a dramatic decrease in the food raw material procurement lead time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T. Prasetyo Hadi Atmoko
Yogyakarta: Explore, 2018
647.94 PRA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Handayani
"Salah satu upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan industri penerbangan ditempuh dengan cara meningkatkan peringkat airline dari bintang 3 menjadi bintang 4 (berdasarkan peringkat Skytrax International). Salah satu elemen penting untuk meningkatkan peringkat airline adalah melalui memberikan menu inflight meal yang terbaik. Menu makanan yang disajikan harus mengikuti prosedur standar penerbangan sehingga layak saji. Ada beberapa indikator yang mempunyai nilai standar yang ditetapkan oleh PT Garuda Indonesia, diantaranya kualitas, harga, waktu, service, inovatif dan keselamatan & lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membantu penilaian evaluasi kinerja supplier dengan menggunakan metoda Fuzzy AHP serta membandingkan bobot kriteria utama dengan Metoda Supplier Assesment yang ada sehingga membantu PT Garuda Indonesia meningkatkan ranking menjadi bintang 4.

Currently PT Garuda Indonesia is going to increase its airline rating from 3 star become 4 star (Skytrax International Rating) in facing the airline industry competition. One of important element to increase airline rate is giving best menu inflight meal. It is airline requirement for the catering to fulfill standard procedure of inflight meal. There are several standard indicator of PT Garuda Indonesia which are quality, price, time, service, innovative and safety & work environment. The purpose of this research is to evaluate supplier performance using Fuzzy AHP Method and compare with Supplier Assessment Method to support PT Garuda Indonesia become 4 star airline."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26163
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad
"Tujuan utama Industri manufaktur adalah untuk memproduksi barang secara ekonomis agar dapat memperoleh keuntungan serta dapat menyerahkan produk tepat pada waktunya. Proses produksi yang tidak efektif dan efisien menyebabkan produksi tidak lancar. Lean production system membantu perusahaan untuk menjadi kompetitif, terutama dalam hal mengurangi pemborosan waste yang terjadi pada operasi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi waste produksi pada salah satu perusahaan otomotif dengan menggunakan Waste Relationship Matrix (WRM), Waste Assessment Questionnaire (WAQ) dan Value stream Mapping (VSM). Kegiatan dalam Industri otomotif ialah merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan menjual kendaraan bermotor di dunia. Ketiga metode tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi serta menganalisa pemborosan waste yang terjadi serta melakukan perbaikan untuk mengeliminasi pemborosan tersebut.
Dari hasil penelitian diperoleh jenis waste form yaitu waiting dan motion. Sedangkan jenis waste to yaitu inventory. Ketiga jenis waste tersebut adalah yang paling besar prosentasinya untuk terjadi pada proses assembly trimming pada lini proses produksi mobil. Setelah dilakukan implementasi perbaikan dengan menggunakan metode WRM dan VSM diperoleh hasil efisiensi waste yang terjadi pada jenis waste from yaitu motion dari 17.65 menjadi 15.75 , waiting dari 15.88 menjadi 13.12 , dan Lead Time turun dari 14.202 menit menjadi 12.322 menit dalam satu proses assembly trimming. Beberapa saran improvement yang dilakukan adalah penerapan sistem FIFO First in First Out , Melakukan improvement perubahan pada gerak dan perpindahan pekerja, dan Line Balancing pada lini proses asembly trimming proses produksi mobil.

The main purpose of a manufacturing industry is to produce goods economically in order to gain advantage and can deliver products on time. The production process is not effective and efficient cause of production is not smooth. Lean production helps companies to become competitive, especially in terms of reducing the waste that occurs in their operations. This study aims to reduce waste production at one of the automotive companies are using the waste relationship matrix WRM , waste assessment questionnaire WAQ and Value stream Mapping VSM . The main jobs in automotive industry are paln, develop, produce, market, and supplier the world motorized vehicle. The use of these three methods an intended to identify and analyze the waste that occurred and proposed improvement to eliminate the waste that occured. In the result kind of 'from' waste in the car assembly trimming process are Motion and Waiting waste. Kind of 'to' waste is Inventory that caused by another waste. Motion waste occured as waste.
From the research results obtained type of waste form is waiting and motion. While the type of waste to the inventory. The third type of waste is the greatest procession to occur in the assembly trimming process on the production line of the car. After the implementation of the improvement using WRM and VSM methods obtained the results of waste efficiency that occurs in the type of waste from the motion of 17.65 to 15.75 , waiting from 15.88 to 13.12 , and Lead Time down from 14.202 minutes to 12.322 minutes in one assembly process Trimming. Several suggestions for improvement are the implementation of FIFO system First in First Out , Improving changes in movement and movement of workers, and Line Balancing on the process line asembly trimming car production process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mattel, Bruce
Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, 2008
642.4068 MAT c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Rhea Masayu
"Penyederhanaan proses pengadaan merupakan salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional perusahaan, khususnya dalam industri asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rancangan perbaikan proses pengadaan dalam industri asuransi dengan metode Business Process Reengineering BPR . Pengambilan data mengenai proses pengadaan dilakukan di salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pertama kali melakukan pemetaan proses as-is menggunakan BPMN iGrafx. Kemudian, waktu proses as-is dianalisis untuk mengidentifikasi masalah.
Studi literatur dilakukan untuk mengetahui target proses BPR yang akan menjadi alternatif dalam proses to-be. Pemilihan alternatif menggunakan metode AHP. Alternatif kemudian dijadikan skenario. Penelitian menghasilkan tiga skenario proses to-be yang dapat menurunkan sebanyak 35-76 dari waktu proses as-is. Penyederhanaan proses pengadaan merupakan salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional perusahaan, khususnya dalam industri asuransi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rancangan perbaikan proses pengadaan dalam industri asuransi dengan metode Business Process Reengineering BPR. Pengambilan data mengenai proses pengadaan dilakukan di salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pertama kali melakukan pemetaan proses as-is menggunakan BPMN iGrafx. Kemudian, waktu proses as-is dianalisis untuk mengidentifikasi masalah. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui target proses BPR yang akan menjadi alternatif dalam proses to-be. Pemilihan alternatif menggunakan metode AHP. Alternatif kemudian dijadikan skenario. Penelitian menghasilkan tiga skenario proses to-be yang dapat menurunkan sebanyak 35-76 dari waktu proses as-is. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farel Hylmi Hakim
"Penelitian ini membahas tentang solusi perbaikan sebuah proses bisnis pada perusahaan Telkom Akses pada bagian Direktorat Konstruksi yang pekerjaan utamanya adalah sebagai penyedia layanan instalasi jaringan akses dengan basis fiber optic. Penelitian ini menggunakan metode utama yaitu Business Process Reengineering (BPR) yang digunakan untuk mengubah proses bisnis secara radikal. Perubahan proses yang dilakukan memanfaatkan beberapa sistem informasi untuk dapat melakukan digitalisasi pada beberapa proses yang masih dilakukan secara manual oleh perusahaan dan untuk menghilangkan permasalahan yang diakibatkan oleh human error. Penelitian ini membuat 3 solusi skenario perbaikan proses bisnis, skenario yang dibuat melakukan pengembangan aplikasi digital, implementasi sistem dashboard, dan penggabungan dari keduanya. Skenario 3 menjadi solusi terbaik bagi perusahaan karena memiliki efisiensi sebesar 41,51%. Dengan implementasi skenario tersebut dapat menghilangkan beberapa proses yang tidak memiliki nilai tambah dan mengurangi waktu pada banyak proses dengan pemanfaatan teknologi.

This research discusses a solution to improve a business process at the Telkom Akses company in the Directorate of Construction, whose main job is as a provider of access network installation services on a fiber optic basis. This study uses the main method, namely Business Process Reengineering (BPR), which is used to radically change business processes. The process changes made use of several information systems to be able to digitize several processes that are still carried out manually by the company and to eliminate problems caused by human error. This research makes 3 solutions for business process improvement scenarios, scenarios created for digital application development, system implementation dashboards, and a combination of the two. Scenario 3 is the best solution for the company because it has an efficiency of 41.51%. With the implementation of this scenario, it can eliminate several processes that do not have added value and reduce time in many processes by using technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiryanto S. Sumitro
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>