Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142970 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safiera Belladiena
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi data pada level makroekonomi untuk mengetahui arah pergerakan dari sektor perbankan di Indonesia melalui seri acuan pertumbuhan kredit, pertumbuhan pembiayaan, non performing loan serta non performing finance yang diharapkan mampu menjadi sinyal awal perkembangan sektor perbankan. Penelitian ini menggunakan pendekatan OECD dalam pembentukan composite leading indicator. Penentuan titik balik diukur dengan bulan dan dilakukan dengan mengikuti kriteria Bry-Boschan dengan periode penelitian dari Januari 2012 ndash; September 2017.Dari data yang digunakan masing-masing seri acuan memiliki kombinasi variabel pembentuk leading indicatornya. Pertumbuhan kredit memiiki 10 variabel pembentuk composite leading indeksnya, pertumbuhan pembiyaan memiliki 4 variabel yang membentuk komposit indeksnya, CLI non perfoming loan dibentuk dari 13 variabel serta non performing loan ditentukan CLInya dengan 9 variabel.

This research focuses on growth of credit and financing in banking sector to enhance decision making process. This paper present composite leading indicator for banking sector using four reference series which are credit growth, islamic financing growth, non performing loan, and . Adopting OECD methodology to construct these indicator and using Bry Boschan criteria to predict turning points of these reference series.The result show that during January 2012 until September 2017, each composite constructed differently. Credit growth composite index constructed from 10 individual leading indicator,financing growth consist 4 individual leading indikator, non performing loan compostie index constructed by 13 leading indicator, and contsructed by 9 individual variabels."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qurratu Aina
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti faktor-faktor yang menyebabkan penggunaan PayLater berlebihan pada Generasi Y dan Z di Indonesia. Peneliti mengusulkan dan menguji model yang menjelaskan faktor-faktor yang mendorong sikap kredit, materialisme, dan penggunaan PayLater berlebihan. Penelitian ini juga menganalisis efek moderasi dari religiusitas dan faktor demografi lainnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 318 responden, peneliti menguji model konseptual menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan Multi-Group Analysis (MGA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap kredit dan materialisme berpengaruh positif secara signifikan dan ditemukan peran mediasi materialisme. Namun, tidak ada efek moderasi dari religiusitas dan beberapa faktor demografi lainnya pada model tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat secara luas dalam memahami penggunaan PayLater serta membantu perusahaan PayLater dan regulator dalam menciptakan kebijakan dan program yang lebih baik.

The aim of this study is to examine the factors that cause excessive use of PayLater among Generations Y and Z in Indonesia. Researchers propose and test a model that explains the factors driving credit attitudes, materialism, and excessive use of PayLater. This study also analyzes the moderating effect of religiosity and other demographic factors. Based on the data collected from 318 respondents, the researcher tested the conceptual model using Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) and Multigroup Analysis (MGA). The results showed that credit attitudes and materialism had a significantly positive effect and found a mediating role for materialism. However, there is no moderating effect of religiosity and several other demographic factors on the model. The results of this research are expected to help the wider community understand the use of PayLater and assist PayLater companies and regulators in creating better policies and programs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Nur Happyani
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi korelasi peer to peer lending terhadap kredit perbankan dengan metode pooled least square periode 2017-2019. Hasil menunjukkan bahwa dalam Model agregat, kredit berkorelasi positif terhadap P2P lending dan GDP serta berkorelasi negatif terhadap suku bunga kredit sesuai dengan hipotesis penelitian. Secara umum, diantara tiga sektor utama kredit yang diamati dalam penelitian, pinjaman P2P dan suku bunga berpengaruh paling besar pada kredit sektor pertanian. Dan GDP berpengaruh paling besar pada kredit sektor industri pengolahan

This study aims to identify the correlation between peer to peer lending and bank credit using the pooled least square method for the 2017-2019 period. The results show that in the aggregate model, credit has a positive correlation to P2P lending and GDP and has a negative correlation with credit interest rates according to the research hypothesis. In general, among the three main credit sectors observed in the study, P2P lending and interest rates have the greatest influence on agricultural sector credit. And GDP has the greatest influence on credit in the manufacturing sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Juliana Hakim
"Pertumbuhan kredit dapat diibaratkan seperti pedang bermata dua yang mampu menggambarkan kontradiksi dampak yang dihasilkan. Saat kredit tumbuh dengan cepat dan besar (credit booms) maka cenderung dapat mengarahkan pada beberapa peristiwa besar seperti krisis utang pada tahun 1980-an, krisis nilai tukar pada tahun 1992, Sudden Stops tahun 1990-an dan krisis finansial global pada tahun 2008. Peristiwa tersebut membawa dilema tersendiri bila dilakukan kebijakan pengurangan pemberian kredit untuk mencegah terjadinya credit booms bagi negara berkembang yang masih membutuhkan pendanaan guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis signifikansi pengaruh pertumbuhan kredit yang terjadi di ASEAN selama tahun 2013-2017 terhadap kesehatan perbankan dan fragilitas keuangan. Penelitian ini menggunakan uji empiris dengan menggunakan regresi data panel. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit di ASEAN tidak berpengaruh signifikan terhadap kesehatan perbankan, namun berpengaruh signifikan terhadap fragilitas keuangan.

Credit growth can be likened to a double-edged sword that is able to illustrate the contradictions of the resulting impact. Sometimes credit growth becomes to be credit booms and lead to major events such as the debt crisis in the 1980s, the exchange rate crisis in 1992, Sudden Stops in the 1990s and the global financial crisis in 2008. The events made an own dilemma: if there was a policy of reducing credit that aims to prevent credit boom in developing countries can hamper economic growth. The study aims to analyze the significance of impact of the credit growth that occurred in ASEAN during 2013-2017 towards banking health and financial fragility. This study uses empirical tests using panel data regression. The result shows that credit growth in ASEAN has no effect the health of banking industry, but has a significant effect on financial fragility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghatika Sannidhya Ramadhani
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan review pada file kredit Bank ABC. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kegiatan pemeriksaan pada file kredit yang dilaksanakan dengan standar yang berlaku dan teori yang relevan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, kegiatan review file kredit telah sesuai dengan standar yang berlaku dan teori yang relevan meskipun pengendalian internal Bank masih perlu ditingkatkan. Namun dalam pelaksanaannya banyak ditemukan dokumen yang tidak lengkap. Oleh karena itu, saya mengajukan beberapa analisis dan rekomendasi terkait pengendalian internal dan refleksi diri saya selama magang. Saya melihat kebutuan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan saya lebih banyak untuk meningkatkan kepercayaan diri saya. 

This internship report aims to evaluate review activities on Bank ABC credit files. The evaluation is carried out by comparing the audit activities on the credit file carried out with the applicable standards and relevant theories. Based on the results of the evaluation, the credit file review activities are following the applicable standards and relevant theories though the Bank's internal control still needs to be improved. However, according to the practice itself, many documents are found to be incomplete. Therefore, I proposed some analysis and recommendations regarding internal control and my self-reflection during the internship activity. I see the need to develop my skills and knowledge to improve my self-confidence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sang Tyas Suci
"Penelitian ini menyelidiki dampak kebijakan pelepasan Capital Conservation Buffer (CCB) yang berlatar belakang resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19. Menggunakan metodologi Difference-in-Differences (DID), studi ini bertujuan untuk mengetahui efek dari kebijakan pelepasan CCB terhadap pertumbuhan kredit perbankan Indonesia mulai dari periode kuartal pertama tahun 2019 hingga kuartal kedua tahun 2022. Dataset yang digunakan, mencakup berbagai metrik kinerja bank (variabel microbanking) dan variabel makroekonomi. Temuan menunjukkan bahwa pelepasan CCB secara signifikan meningkatkan pertumbuhan kredit selama resesi. Hal ini membantu mengatasi penurunan ekonomi dengan memungkinkan bank untuk mempertahankan atau meningkatkan distribusi kredit. Penelitian ini meningkatkan pemahaman kita tentang peran regulasi modal bank selama periode resesi ekonomi dan memberikan bukti empiris yang mendukung efektivitas regulasi yang bersifat relaksasi modal bank, dalam mempertahankan penyaluran kredit selama krisis keuangan.

This study investigates the impact of the Capital Conservation Buffer (CCB) release policy against the backdrop of the economic recession due to the COVID-19 pandemic. Using the Difference-in-Differences (DID) methodology, this study aims to determine the effect of the CCB release policy on banking credit growth in Indonesia from the first quarter of 2019 to the second quarter of 2022. The dataset used includes various bank performance metrics (microbanking variables) and macroeconomic variables. The findings indicate that the release of the CCB significantly increased credit growth during the recession. This helped mitigate the economic downturn by enabling banks to maintain or increase credit distribution. This study enhances our understanding of the role of bank capital regulations during economic recessions and provides empirical evidence supporting the effectiveness of capital relaxation regulations in sustaining credit distribution during financial crises."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fadloli
"ABSTRAK
Industri perbankan Indonesia saat ini masih dalam kondisi yang belum efisien dilihat dari tingginya tingkat suku bunga dimana salah satu penyebab utamanya diduga karena rendahnya tingkat kompetisi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kompetisi industri perbankan Indonesia selama periode 2005 ndash; 2014 dengan mengaplikasikan model baru yaitu profit elasticity model atau Boone Indicator yang mampu mengukur tingkat kompetisi berdasarkan efisiensi. Bank yang lebih efisien, yaitu bank dengan biaya marginal yang lebih kecil, akan menguasai pangsa pasar yang lebih besar atau tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank yang kurang efisien. Efek ini akan semakin besar manakala industri perbankannya semakin kompetitif.Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tingkat kompetisi indutri perbankan Indonesia mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan ukuran efisiensi, kelompok bank besar adalah yang paling efisien akan tetapi justru mempunyai tingkat kompetisi yang paling rendah dibandingkan dengan kelompok bank sedang dan bank kecil. Berdasarkan kepemilikan, Bank Persero dan Bank Umum Swasta Nasional BUSN adalah dua kelompok bank paling efisien dimana kelompok Bank Persero relatif lebih efisien dibandingkan kelompok BUSN. Namun demikian apabila dilihat dari hasil pengukuran tingkat kompetisinya Bank Persero justru lebih rendah dari BUSN.Pada industri perbankan Indonesia tidak terjadi transfer efisiensi dalam bentuk tingkat harga output atau suku bunga kredit yang lebih murah. Kelompok bank yang lebih efisien lebih memilih untuk menikmati tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mentransfer sebagian keunggulan efisiensinya. Hal ini terlihat dari tingkat suku bunga kredit kelompok bank yang lebih efisien tidak berbeda secara signifikan dibandingkan kelompok bank yang kurang efisien.

ABSTRACT
Indonesian banking industry is currently in the inefficient condition viewed from the high interest rate in which one of its main causes is supposedly the low competition level. This research was conducted to analyze competition level in Indonesian banking industry during from 2005 to 2014 by applying a new model, Profit Elasticity Model or Boone Indicator. This model measures the competition level based on its efficiency. More efficient bank which has smaller marginal cost, will lead market share and profit that are higher than less efficient bank. This effect will be greater when the banking industry is more competitive.This research shows the result that the competition level in Indonesian banking industry decreases from year to year. Based on the efficiency measure, large sized bank group is the most efficient, but it actually has the lowest competition level compared with medium sized and small sized bank groups. Based on the ownership, Stated Owned Bank and National Private Commercial Bank are the most efficient bank groups in which Stated Owned Bank group is relatively more efficient than National Private Commercial Bank group. However, viewed from the result of measurement on its competition level, Stated Owned Bank is actually lower than National Private Commercial Bank.In Indonesian banking industry, there is no efficiency transfer in form of output price level or cheaper lending interest rate. More efficient bank group prefers benefiting higher profit over transferring some of its efficiency superiorities. It is shown by lending interest rate of more efficient bank group is not significantly different from the less efficient bank group."
2016
T47049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yendra Emirsyah Kivatra
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat persaingan perbankan terhadap stabilitas perbankan di Indonesia pada periode 2008 sampai dengan 2017. Menggunakan data laporan keuangan 32 bank yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dilakukan metode regresi data panel Pooled Least Square untuk menganalisis hubungan antara persaingan perbankan yang diukur dengan menggunakan Lerner Index, terhadap stabilitas perbankan yang diproksikan oleh Z-Score.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Lerner Index berpengaruh positif signifikan terhadap Z-Score. Penemuan tersebut sejalan dengan teori Competition- Fragility atau Concentration-Stability pada literatur persaingan perbankan. Dengan kata lain, dapat dikatakan apabila industri perbankan di Indonesia semakin terkonsentrasi dan tingkat persaingannya semakin rendah, maka akan menyebabkan stabilitas perbankan menjadi lebih tinggi dan jauh dari risiko kebangkrutan.

The purpose of this study is to determine the effects of banking competition on banking stability in Indonesia in the period of 2008 to 2017. Using 32 financial statements of banks that have been listed on the Indonesia Stock Exchange, Pooled Least Square panel data regression method was conducted to analyze the relationship between banking competition that is measured using the Lerner Index, on the banking stability proxied by the Z-Score.
Based on the results of the study, it was found that the Lerner Index had a significant positive effect on the Z-Score. These findings are in line with the theory of Competition-Fragility or Concentration-Stability in the banking competition literature. In other words, it can be said that if the banking industry in Indonesia is strongly concentrated and the level of competition is low, it will cause banking stability to be higher and far from the risk of bankruptcy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Tanumihardja
"

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh risk identification, risk measurement dan monitoring, risk controlling, dan bank size terhadap tingkat rasio non-performing loans pada industri perbankan di Indonesia. Objek penelitian yaitu seluruh bank umum yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang memublikasikan laporan tahunannya selama periode tahun 2011 sampai dengan 2015. Estimasi model penelitian terdiri dari tiga model yang dilakukan dengan menggunakan metode regresi data panel Feasible General Least Square (FGLS), Fixed Effect, dan Panel-Corrected Standard Errors (PCSE) secara berurutan. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa pada umumnya bank telah melaksanakan risk identification, risk measurement dan monitoring, risk controlling. Namun, dalam implementasinya belum sepenuhnya berjalan dengan efektif. Pengelolaan manajemen risiko kredit yang baik dan tepat dapat membantu bank, baik berukuran kecil maupun besar, untuk meminimalisir tingkat rasio non-performing loans.


This study aims to examine the impact of risk identification, risk measurement and monitoring, risk controlling, and bank size to non-performing loan ratio in Indonesian banking industry. The object of study is all commercial banks listed in the Indonesian Stock Exchange that published its annual reports during the period of 2011 to 2015. The model estimation consists of three models which is being employed by Feasible General Least Square (FGLS), Fixed Effect, Panel-Corrected Standard Errors (PCSE), respectively. The findings reveal that in general bank has implemented risk identification, risk measurement and monitoring, risk controlling. However, the implementation has not fully run effectively. Sound and proper credit risk management, both small and large bank, play important roles in minimizing non-performing loan ratio.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumani
"ABSTRAK
Kemampuan untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi sangat penting bagi investor dalam pengambilan keputusan untuk investasi. Namun sering kali investor tidak tahu bagaimana caranya untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi adalah leading indicator. Dalam penelitian penelitian di negara maju telah dibuktikan bahwa salah satu leading indicator yang bisa digunakan untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi adalah harga saham. Karya Akhir ini membahas apakah indeks harga saham gabungan dan indeks saham industri sektoral di Indonesia bisa menjadi leading indicator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kesimpulan dalam Karya Akhir ini menunjukkan bahwa penggunaan indeks harga saham gabungan baik IHSG maupun LQ-45 tidak cukup signifikan untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks harga saham gabungan harus digunakan bersama indeks saham industri sektoral untuk bisa memprediksi pertumbuhan ekonomi secara tepat. Karya Akhir ini menemukan bahwa model leading indicator yang terbaik bagi perekonomian Indonesia, model regresi tersebut adalah model regresi dengan menggunakan variabel LQ-45 dan indeks industri pertambangan. Pertumbuhan industri pertambangan bisa menjadi leading indicator bagi perekonomian Indonesia disebabkan karena ekspektasi investor yang tinggi akan kinerja industri pertambangan di masa yang akan datang berhubung dengan kenaikan harga komoditas dunia. Ini sesuai dengan teori rational expectation yang menyatakan bahwa ekspektasi investor akan mempengaruhi pertumbuhan harga saham, dan akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

ABSTRACT
The ability to predict economic growth is a ?must have? for financial investors as it aids investors in making the right investment decision. However, often investors are not equipped with the right tools to predict growth correctly. One of the tools which can help investors is the leading indicator. Various researches in developed countries have proven that stock price is one leading indicator that can be used to predict economic growth. This thesis will discuss whether composite stock index and industry stock index can be the leading indicators for Indonesia economic growth.
The result of this thesis reflects that the composite stock index, be it IHSG or LQ-45, are not sufficient for predicting Indonesia economic growth. The analysis will show that the composite stock index should be used together with the industry stock index in order to predict economic growth aptly. This thesis establishes that the best regression model for the leading indicator of Indonesian economy is the regression model using the variable of 45 most liquid stocks listed in Jakarta Stock Exchange composite index (LQ-45) with the mining industry index. The growth of mining industry can be the leading indicator for Indonesia economic growth because of financial investors? optimist expectation on industry performance that is correlated with the increase in world commodity price. This finding supports the rational expectation theory that investors? high expectation will influence the movement of stock price, and eventually affects the growth of the whole economy.
"
2009
T26486
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>