Ditemukan 122675 dokumen yang sesuai dengan query
Armina
"
ABSTRAKKelelahan fatigue merupakan salah satu gejala yang dikeluhkan oleh anak kanker dan efek dari terapi kanker. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis optimalisasi penanganan gejala kelelahan fatigue pada anak kanker dengan terapi relaksasi otot progresif melalui pendekatan model konservasi Levine. Empat prinsip konservasi yang diterapkan dalam mengelola lima kasus terpilih yaitu osteosarkoma, retinoblastoma, leukemia limfoblastik akut, rhabdomyosarkoma dan leukemia limpoblastik kronik. Intervensi keperawatan yang diberikan berdasarkan prinsip konservasi memberikan hasil yang cukup baik terhadap masalah fatigue anak kanker. Tiga anak berusia lebih dari tujuh tahun melaporkan lebih segar, lebih sering terjaga di siang hari, sedangkan dua anak bawah lima tahun menunjukkan terlihat lebih segar serta 2 anak menunjukkan penurunan skor fatigue setelah intervensi terapi relaksasi otot progresif. Hasil karya ilmiah ini dapat direkomendasikan kepada tenaga kesehatan profesional dengan perlunya memasukkan pengkajian kelelahan fatigue pada asuhan keperawatan anak kanker sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat serta mengaplikasikan terapi relaksasi otot progresif untuk mengatasi kelelahan fatigue anak.
ABSTRACT<>br>
Fatigue is one of the symptoms that cancer children complain about and the effects of cancer therapy. The purpose of this scientific paper is to analyze the optimization of the treatment of fatigue symptoms in cancer children with progressive muscle relaxation therapy through the Levine conservation model approach. Four conservation principles are applied in managing the five selected cases of osteosarcoma, retinoblastoma, acute lymphoblastic leukemia, rhabdomyosarcoma and chronic limpoblastic leukemia. Nursing orders given on the basis of conservation principles provide good results for fatigue child cancer problems. Three children over seven years reported looks energized, more frequent during the day, while two under five children showed a fresh look and 2 children showed a decrease in fatigue score after a progressive muscle relaxation therapy intervention. The results of this scientific work can be recommended to health professionals with the necessity of incorporating fatigue assessment on nursing care of children of cancer so that can be given proper treatment and applying progressive muscle relaxation therapy to overcome child fatigue."
2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ita Pursitasari
"Kanker menimbulkan masalah pada anak baik fisik maupun psikologis.Teori kenyamanan Kolcaba memberikan arahan dalam pemenuhan rasa nyaman pada pasien anak kanker dengan masalah fatigue. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teori kenyamanan Kolcaba pada 5 kasus kelolaan sebagai upaya mengoptimalisasi pemberian asuhan keperawatan pada anak kanker yang menjalani kemoterapi dengan masalah fatigue. Asuhan Keperawatan dilakukan berdasarkan tahapan kenyamanan, yaitu pengkajian (kenyamanan fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan), merumuskan diagnose keperawatan, menetapkan intervensi (berdasarkan standard comfort, coaching dan comfort food for the soul), implementasi dan evaluasi. Teori kenyamanan Kolcaba dapat diterapkan pada anak kanker dengan masalah fatigue. Hal ini perlu diterapkan pada kasus yang lebih besar
Cancer provokes physical and psychological problems. Kolcaba's comfort theory gives direction in fulfilling comfort feeling in children with cancer that have fatigue issue. This case study aims is to analyze application of Kolcaba comfort in 5 cases of management theory regarding optimizing nursing care for children with cancer that having chemotherapy and fatigue issue. Nursing care was applied based on comfort level such as assessment (physical comfort, psychospiritual, sociocultural and environmental), nursing diagnoses , determine interventions (based on comfort standards, coaching and comfort food for the soul), implementation and evaluation. Kolcaba comfort theory mau apply for children with cancer that having fatigue issue. Experience of children with cancer that have been hospitalized because of fatigue issue could be explored. This needs to be applied to a larger case."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Putry Nur Faidah
"Cancer Related Fatigue (CRF) merupakan salah satu gejala yang paling dikeluhkan anak kanker yang menjalani kemoterapi. CRF merupakan keletihan yang dirasakan secara fisik, psikososial, dan kognitif yang tidak teratasi dengan istirahat. CRF mengganggu kemampuan beraktivitas dan berakibat terhadap penurunan kualitas hidup. Asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah keletihan pada anak kanker. Tujuan karya tulis ini untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori Adaptasi Callista Roy dan penerapan evidence based practice nursing teknik ROPSON sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam menurunkan keluhan fatigue. Aplikasi teori Adaptasi Callista Roy digambarkan pada lima kasus anak dengan masalah CRF yang diberikan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian (respon perilaku dan respon stimulus), penegakan diagnosis keperawatan, penetapan tujuan dan rencana intervensi, implementasi keperawatan berdasarkan mekanisme koping proses kontrol, dan evaluasi respon adaptasi. Hasil evaluasi pada kelima kasus menunjukkan terjadinya penurunan keluhan fatigue dari hasil observasi dan wawancara serta penurunan skor fatigue pada tiga dari lima kasus sehingga teori Adaptasi Callista Roy dan teknik ROPSON dapat direkomendasikan untuk mengatasi masalah CRF pada anak kanker.
Cancer-Related Fatigue (CRF) is a prevalent symptom among children undergoing chemotherapy, encompassing physical, psychosocial, and cognitive exhaustion not alleviated by rest. CRF significantly impedes daily activities and diminishes quality of life. Holistic and comprehensive care is essential to manage fatigue in pediatric cancer patients. This paper aims to outline nursing care utilizing Callista Roy's Adaptation Theory and applying the evidence-based nursing practice ROPSON technique as an independent intervention to alleviate CRF symptoms. The application of Callista Roy's Adaptation Theory is illustrated through five cases of children experiencing CRF, involving assessment (behavioral and stimulus responses), formulation of nursing diagnoses, goal setting, intervention planning, implementation of interventions based on coping mechanisms, and evaluation of adaptive responses. Evaluation across the five cases revealed reduced fatigue complaints through observational findings, interviews, and decreased fatigue scores in three cases. Thus, Callista Roy's Adaptation Theory and the ROPSON technique are recommended strategies for addressing CRF in pediatric oncology."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Resi Putri Naulia
"
ABSTRAKGangguan tidur merupakan salah satu gejala yang sering dilaporkan oleh anak kanker dan kondisi kronis yang dapat berdampak buruk pada kualitas hidup anak. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah menganalisis optimalisasi pemenuhan kebutuhan istirahat/tidur pada anak penyakit kronis melalui terapi musik dengan pendekatan Model Konservasi Levine. Desain studi kasus dilakukan pada lima kasus terpilih dengan lama hari rawat 6 sampai 17 hari dan ditemukan masalah tidur. Evaluasi menunjukkan terjadi penurunan skor kualitas tidur PSQI pada kelima kasus namun hanya ada satu kasus yang mengalami penurunan skor kualitas tidur PSQI le; 5. Penerapan Evidence Based Nursing Practice terapi musik dilakukan pada 30 anak penyakit kronis yang dibagi dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Responden diberikan terapi musik dengan durasi 30-45 menit sebelum tidur selama 4 hari. Kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . Hasilnya terdapat perbedaan bermakna skor PSQI setelah diberikan terapi musik pada kelompok intervensi
ABSTRACTAbstractSleep disturbance is one of the symptoms have frequent reports by children with cancer and chronic conditions that adversely affect quality of life. The purpose of this paper is to optimize the rest sleep requirements amongst children with chronic illness through music therapy using Levine rsquo s Conservation Model. The case study design was performed on five selected cases with a length of stay of 6 to 17 days and found sleep problems. During the evaluation, there was a decrease in sleep quality score PSQI in the five cases but only one case experienced a decrease in sleep quality score PSQI le 5. Application of Evidence Based on Nursing Practice music therapy to 30 children with chronic illness divided into intervention group and control group. Respondents were given music therapy with duration 30 45 minutes before bed for 4 days. Sleep quality is measured by using Pittsburgh Sleep Quality Index PSQI . There was a significant difference in the PSQI score after receiving music therapy in the intervention group p "
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tarigan, Gita Apriani Br
"Pendahuluan Fatigue dan gangguan tidur masalah yang sering terjadi pada anak dengan kanker selama menjalani pengobatan. Salah satu intervensi non farmakologis yang dapat menurunkan fatigue dan gangguan tidur adalah slow deep breathing dan sleep hygiene education. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektivitas slow deep breathing dan sleep hygiene education terhadap fatigue dan gangguan tidur pada anak usia sekolah dengan kanker. Metode Penelitian eksperimental desain quasi experiment pendekatan nonrandomized pretest and posttest control group. Responden anak usia sekolah dengan kanker berjumlah 36 anak, terdiri dari kelompok kontrol (n=18) dan kelompok intervensi (n=18). Kelompok intervensi diberikan slow deep breathing dan sleep hygiene education sedangkan kelompok kontrol dengan perawatan rutin. Penilaian skala fatigue menggunakan instrumen skala FOA-A dan gangguan tidur dengan skala GATIA. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan skor fatigue antara kelompok intervensi dan kontrol (p value=0,001); adanya hubungan karakteristik dengan skor fatigue, yaitu jenis kanker (p value=0,024), stadium kanker (p value=0,001), jenis pengobatan (p value=0,001), dan gangguan tidur (p value=0,002); sedangkan tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, dan lama pengobatan dengan skor fatigue. Rekomendasi penelitian yaitu penerapan slow deep breathing dan sleep hygiene education karena mudah dilakukan, nyaman, murah dan tidak berisiko membahayakan dalam menurunkan fatigue dan gangguan tidur pada anak.
Introduction Fatigue and sleep disorders often occurs in children with cancer. One of the non-pharmacological interventions that can reduce fatigue and sleep disorders is slow deep breathing and sleep hygiene education. The purpose of the study was to identify the effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education. Purpose of the study was identify effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education to fatigue and sleep disorders in school age children with cancer. Methods Experimental research design quasi experiment approach nonrandomized pre-post test control group. School age children respondents with cancer totaled 36 children consisting of control groups (n=18) and intervention groups (n=18). Intervention group was given slow deep breathing and sleep hygiene education while control groups with routine care. Fatigue scale assessment using FOA-A scale instruments and sleep disorders with GATIA scale. Results research shows that there is differences in fatigue scores between intervention and control groups (p value=0.001); there is a characteristic relationship with fatigue score cancer type (p value=0.024), stage of cancer (p value=0.001), type of treatment (p value=0.001) and sleep disorders (p value=0.002); whereas there is no relationship age, sex, and long treatment with fatigue score. Recommendations research application of slow deep breathing and sleep hygiene education are easy to do, convenient, cheap and not risk harmful in reducing fatigue and sleep disorders in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hermalinda
"Fatigue adalah salah satu gejela yang paling menimbulkan stres dan sering dikeluhkan oleh anak dengan kanker dan hal ini membutuhkan penanganan dari tenaga kesehatan profesional. Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk melihat gambaran aplikasi model konservasi Levine pada anak dengan kanker yang mengalami fatigue. Empat prinsip konservasi digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan pada kasus kelolaan yang terdiri atas kasus leukemia, osteosarkoma, kanker nasofaring, dan lymphoma hodgkin's. Intervensi keperawatan yang diberikan berdasarkan prinsip konservasi memberikan hasil yang cukup baik terhadap masalah fatigue yang dialami anak, Empat anak melaporkan peningkatan ketersediaan energi dalam melakukan aktivitas namun belum memperlihatkan penurunan tingkat fatigue. Tenaga kesehatan profesional perlu memahami dampak fatigue pada anak dengan kanker yang dapat membantu mereka dalam mengkaji fatigue dan menentukan penanganan yang tepat.
Fatigue is one of the most distressing and prevalent symptoms reported by children with cancer during and after cancer treatment and this condition require evaluation and management from health professional team. The purpose of this study was to describe the application of Levine Conservation Model in children with cancer who experienced fatigue. The four conservation principle of the model used in nursing care of children with cancer consist of children with leukemia, osteosarcoma, nasopharyngeal cancer and lymphoma Hodgkin's. The nursing intervention are used based on four conservation provide supportive outcome for the children who experienced fatigue. Four children reported an increasing of energy in their daily activities but they do not show decreased levels of fatigue. Health profesionals need to understand the effect of fatigue on children with cancer that could help them to assesing fatigue and determine effective management to alleviate it. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Agnita Utami
"
ABSTRAKAnak yang menderita kanker sering mengalami permasalahan nutrisi dan mukositis akibat kanker atau pengobatannya yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari studi kasus ini adalah menganalisis optimalisasi pemenuhan kebutuhan nutrisi anak kanker dengan mukositis melalui intervensi mengunyah permen karet dengan pendekatan Model Konservasi Levine. Lima kasus terpilih menunjukkan terjadi masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan kerusakan membran mukosa oral. Penerapan Evidence Based Nursing Practice dilakukan terhadap 40 orang anak yang menjalani kemoterapi, yang dibagi menjadi dua kelompok. Intervensi mengunyah permen karet diberikan 3 kali sehari selama 6 hari. Derajat mukositis diukur menggunakan alat ukur WHO. Hasil asuhan keperawatan dengan pendekatan Model Konservasi Levine menunjukkan anak mengalami perbaikan masalah nutrisi dilihat dari peningkatan nafsu makan dan berat badan serta penurunan derajat mukositis. Hasil penerapan Evidence Based Nursing Practice menunjukkan mengunyah permen karet efektif dalam mencegah dan menurunkan derajat mukositis. Perawat dapat menggunakan Model Konservasi Levine pada anak kanker yang mengalami masalah nutrisi dan melakukan intervensi mengunyah permen karet untuk mengurangi mukositis oral agar tercapai nutrisi yang optimal pada anak.
ABSTRACTChildren suffering from cancer often experience nutritional problems and mucositis due to cancer or its treatment that can affect the quality of life. This study aims to analyze the optimization of the nutritional needs of cancer children with mucositis through chewing gum interventions using the Levine s Conservation Model. Five selected cases indicated a nursing problem of nutritional imbalance less than body requirements and damage of oral mucous membranes. The application of Evidence Based Nursing Practice was conducted on 40 children who undergoing chemotherapy, which was divided into two groups. Chewing gum interventions are given 3 times a day for 6 days. The degree of mucositis was measured using a WHO measuring instrument. The results of nursing care with the Levine s Conservation Model showed that children had improved nutritional problems seen from increased appetite and body weight and decreased degree of oral mucositis. The results of the Evidence Based Nursing Practice demonstrate chewing gum effectively preventing and lowering the degree of mucositis. Nurses may use the Levine s Conservation Model in children with cancer who have nutritional problems and intervene chewing gum to reduce oral mucositis to achieve optimal nutrition in children"
2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Khoirunnisa
"
ABSTRAKAngka kejadian kelelahan pada anak kanker di Indonesia adalah 44,2 . Salah satu faktor yang berkontribusi pada kejadian kelelahan adalah gangguan tidur. Kelelahan dan gangguan tidur yang tidak diatasi dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan AeRop dalam mengatasi kelelahan dan gangguan tidur pada anak kanker. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experiment dengan pre-post with control group. Latihan AeRop merupakan kombinasi latihan aerobik dan relaksasi otot progresif yang dapat menghindari kekakuan akibat kelelahan pada anak kanker dan memberikan perasaan nyaman. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi, 32 anak mendapat latihan Aerop dan 32 anak tidak mendapatkan latihan AeRop. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat, yaitu uji T berpasangan dan tidak berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan hampir ada perbedaan yang bermakna pada skor kelelahan setelah diberikan latihan AeRop p=0,05 . Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada skor gangguan tidur setelah diberikan latihan AeRop. Hal ini dapat disimpulkan bahwa latihan AeRop efektif dalam mengatasi gangguan tidur pada anak kanker. Perbaikan kualitas tidur anak kemungkinan besar berpengaruh dalam mengurangi kelelahan yang berkaitan dengan kanker.
ABSTRACTPrevalence of fatigue in cancer children in Indonesia is 44.2 . One of the factors that contribute to fatigue is a sleep disorder. Unexplained fatigue and sleep disturbances can have a detrimental effect on the quality of life of the child. This study aimed to see the effect of AeRop exercise in overcoming fatigue and sleep disorders in children with cancer. This research used a quasi experiment research design with pre post with control group. AeRop exercise is a combination of aerobic exercise and progressive muscle relaxation that can avoid stiffness due to fatigue in cancer children and provide comfortness. The sample in this study amounted to 64 cancer children who were undergoing chemotherapy, 32 children received AeRop training and 32 children did not get AeRop exercise. Data analysis used is univariate and bivariate analysis dependent and independent T test. The results of this study showed almost significant difference in fatigue score after AeRop exercise p 0.05 . The results of this study also showed a significant difference in sleep disturbance score after AeRop exercise. This can be conclude that AeRop exercise is effective in overcoming sleep disorders in children with cancer. Improving the quality of child 39 s sleep is likely to have an effect on reducing cancer related fatigue."
2018
T50673
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Erna Sulistyawati
"Gangguan tidur mempengaruhi kualitas hidup anak yang mendapatkan kemoterapi. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kualitas tidur dan efek samping kemoterapi pada anak dengan kanker. Desain penelitian randomized clinical trial dengan metode single blind, 30 anak secara random dialokasikan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok intervensi mendapat relaksasi otot progresif 2x sehari, pagi dan malam hari, 15 menit setiap sesi selama 7 hari. Kelompok kontrol mendapat tindakan keperawatan rutin. Hasil penelitian menyimpulkan tidak ada perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok terhadap fatigue, nyeri, dan mual muntah, namun bermakna pada kualitas tidur dimana terdapat penurunan skor kualitas tidur. Terapi relaksasi terutama relaksasi otot progresif dapat menjadi salah satu tindakan keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi efek samping kemoterapi pada anak dengan kanker.
Sleep disturbances affects quality of life in children receiving chemotherapy. The aim of this study to identify the effect of progressive muscle relaxation for the sleep quality and side effects of chemotherapy in children with cancer. In this study randomized clinical trial with single blind method applied, 30 children were allocated randomly to the control group and intervention group. The intervention group received progressive muscle relaxation twice a day, in the morning and evening, 15 minutes each session for 7 days. Control group received routine nursing care. The study concluded there was no significant difference in the two groups on fatigue, pain, and nausea, vomiting, however progressive muscle relaxation significant on the quality of sleep in which there is a decrease in sleep quality scores. Relaxation therapy particularly progressive muscle relaxation may be one of the nursing care to improve sleep quality and reduce the side effects of chemotherapy in children with cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T46946
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurul Miftahul Janah
"
Kelelelahan merupakan keluhan umum yang terjadi pada ibu hamil trimester tiga. Kelelahan ini meliputi aspek fisiologis dan psikologis. Kelelahan ini makin bertambah di masa Pandemi COVID-19 ketika pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengharuskan seorang ibu menjalani banyak peran. Kondisi tersebut akan berdampak pada kesejahteraan ibu dan janinnya, serta kehamilannya. Tujuan penulisan ini ialah menganalisis asuhan keperawatan pada seorang ibu hamil trimester ketika yang mengalami kelelahan selama pandemi. Salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk mengurangi kelelahan pada ibu hamil ialah relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif merupakan tindakan non-farmakologi yang berfokus pada relaksasi pada pikiran dan tubuh sehingga mengurangi kelelahan pada ibu hamil secara fisiologis dan psikologis. Relaksasi otot progresif ini dilakukan selama 10 hari. Terdapat penurunan tingkat kelelahan sebesar dengan selisih rerata 4,3 (8,6%), yang diukur melalui pre dan post dengan instrument MAF (Multidimentional Assesment of Fatigue). Kelelahan yang sebelumnya menganggu aktivitas sehari-hari setelah intervensi, ibu menjadi dapat melakukan aktivitasnya. Studi sederhana ini membuktikan bahwa intervensi relaksasi otot progresif pada ibu hamil trimester tiga dapat menurunkan tingkat kelelahan sehingga ibu hamil dapat mempertahankan status kesehatannya selama pandemi. Studi dengan metodologi penelitian yang lebih baik diperlukan untuk menetapkan intervensi ini sebagai tindakan keperawatan pilihan bagi ibu hamil.
Fatigue is the most common thing in third trimester pregnant women. Fatigue that occurs in third trimester pregnant women includes physiological and psychological aspects. Pregnancy during a pandemic is a new thing that challenging to pregnant women in social life. Pandemic also impact a social life of mother during the third trimester of pregnancy. The purpose of this paper is to analyze the implementation of nursing care in third trimester pregnant women who experience fatigue during a pandemic. Fatigue that occurs is often considered normal and a trigger factor for health problems of pregnant women and fetuses. One of an intervention to reduce fatigue in pregnant women is progressive muscle relaxation. Progressive Muscle Relaxation (PMR) is a non-pharmacological action that focuses on relaxation of the mind and body that can reduce physiological and psychological fatigue in pregnant women. Provision of PMR intervention is given for 10 days. The results obtained were measured through pre and post intervention, there was a decrease in the level of fatigue by a mean difference of 4.3 (8.6%) as measured by the instrument MAF (Multidimentional Assesment of Fatigue). Fatigue that previously disturbed activity to not interfere with daily activities. Based on that PMR intervention in third trimester pregnant women effectively reducing the level of fatigue so that pregnant women can maintain their health status during a pandemic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library