Ditemukan 86767 dokumen yang sesuai dengan query
Nabilah Nindita Putri Rusman
"
ABSTRAKPenelitian ini membahas tentang bagaimana kampanye kesehatan Know Your Lemons telah berhasil dibuat dan juga benar-benar dapat membuat perubahan di kalangan masyarakat. Dengan menjadi kampanye unik ndash;yang terutama menggunakan platform Internet untuk mengedukasi khalayak umum ndash;kampanye tersebut berhasil menjadi kampanye yang dikenal secara global. Tujuan dari penelitian ini tak lain adalah untuk menguraikan dan membahas faktor-faktor yang berkontribusi di balik keberhasilan Know your Lemons. Termasuk teori terapan serta strategi yang digunakan dalam eksekusinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang disusun berdasarkan strategi komunikasi kampanye kesehatan Know Your Lemons baik online maupun offline. Dengan secara sistematis menganalisis konten platform kampanye ini, dapat dipelajari bagaimana cara kampanye ini menggunakan berbagai platformnya untuk meraih perhatian khalayak umum sambil juga mempertahankan eksistensi serta viralnya kampanye yang telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun ini.
ABSTRACTThe research is about how Know Your Lemon Campaign has been successfully created and actually creates change among the society. By becoming a unique campaign ndash which mainly uses the Internet platform to educate its audience ndash the campaign has successfully become a globally well known campaign. The aim of this research is to elaborate and discuss the contributing factors behind the success of Know Your Lemons Campaign. Including its applied theory and the strategies. The research is a qualitative research based on Know Your Lemons campaign both online and offline platforms. By systematically analyzing the campaign rsquo s platform content, it is determined how this campaign uses its various platform in obtaining its audience rsquo s attention while also maintain the campaign rsquo s virality for more than 10 years. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Wingate, Isabel B. (Isabel Barnum)
New York: McGraw-Hill, 1984
640.73 WIN k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Nur Alia Kirana
"Profil Komunitas Hi Fear Club adalah sebuah komunitas dan platform yang bertujuan untuk menginspirasi perempuan muda Indonesia untuk mengakui dan mengatasi kerentanan mereka. Hi Fear Club ingin membekali perempuan muda dengan supportive sisterhood atau komunitas kekeluargaan untuk mencapai aspirasi masa depan mereka. Analisis Situasi 1. Dari hasil riset ditemukan bahwa mayoritas belum ada yang menemukan cara untuk mengatasi rasa takut dan masih membutuhkan bimbingan. 2. Adanya tuntunan sosial akan bagaimana seorang perempuan menjalani hidup: berkarir, berpendidikan, dan bersikap. 3. Butuhnya ruang aman/support system pelengkap untuk perempuan menjadi diri sendiri tanpa ekspektasi. Tujuan 1. Menjadikan Hi Fear Club sebagai kanal media utama ruang aman bagi perempuan muda Indonesia khususnya pengikut Hi Fear Club. 2. Mengajak perempuan muda Indonesia untuk berteman dengan rasa takut dan menjadi lebih percaya diri melalui pemahaman penggunaan fear-setting dari Tim Ferris. Strategi Menggunakan strategi ABCDE yaitu assess, build, create, deliver, evaluate dengan pendekatan behaviour change communication (BCC) untuk mendukung perubahan perilaku melalui tiga instrumen: 1. Pengoptimalan Media Sosial 2. Kolaborasi dan Kerjasama 3. Special Events Khalayak Sasaran Khalayak yang dituju oleh Hi Fear Club untuk strategi komunikasi ini adalah khalayak yang merupakan pengikut komunitas Hi Fear Club dan khalayak yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Demografis Perempuan muda Indonesia yang baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), sedang menempuh atau lulusan baru pendidikan S1/sederajat, dan angkatan kerja baru serta berusia 17 - 25 tahun. 2. Geografis Menetap di Indonesia dan diaspora Indonesia. 3. Psikografis dan Perilaku Memiliki rasa takut dan keraguan atas kemampuan dirinya tetapi memiliki keinginan untuk memperbaiki dirinya dan menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki keinginan untuk belajar lebih dalam mengenai perasaan dan diri sendiri serta tertarik dalam isu pengembangan diri.
Community Profile Hi Fear Club is a community and platform that aims to inspire young Indonesian women to acknowledge and address their vulnerabilities. Hi Fear Club wants to equip young women with a supportive sisterhood or family community to achieve their future aspirations. Situation Analysis 1. Based on research, it was found that the majority of young Indonesian women had not found a way to overcome fear and still needed guidance. 2. There are social standards for how a woman lives her life: career, education, and attitude. 3. The need for a safe space / complementary support system for women to be themselves without expectations. Goal 1. Making Hi Fear Club the main media channel for a safe space for young Indonesian women, especially Hi Fear Club followers. 2. Inviting young Indonesian women to befriend fears and become more confident by understanding the use of Tim Ferris’ fear-setting. Strategy Using the ABCDE strategy, namely assess, build, create, deliver, evaluate with behaviour change communication (BCC) approach in hopes of changing target audience’s behaviour through three instruments: 1. Social Media Optimization 2. Collaboration and Cooperation 3. Special Events Target Audience Hi Fear Club's target audience for this communication strategy are audiences who are followers of Hi Fear Club and audiences who have the following criteria: 1. Demographic Young Indonesian women who have just graduated from high school (SMA), are taking or have just graduated from an undergraduate education/equivalent, and are new to the workforce and are aged 17-25 years. 2. Geographical Settled in Indonesia and the Indonesian diaspora. 3. Psychographics and Behavior 4. Have fears and doubts about their abilities but have a desire to improve themselves and become a better person, have a desire to learn more about feelings and themselves and are interested in self-development issues"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Stella Margareth Akerina
"Meningkatnya populasi anjing dan kucing di Indonesia ternyata juga memberikan catatan tersendiri dalam hal strays (Hewan Jalanan). Padahal tingginya populasi strays membawa banyak permasalahan tersendiri, seperti penyakit menular (baik ke sesama binatang dan bahkan manusia), overpopulation, dsb. Belum ada penanganan yang dilakukan oleh pemerintah secara terpusat, padahal banyak movement dari komunitas-komunitas animal welfare yang bisa dipergunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah program adopsi binatang peliharaan. Program kampanye social Let's Adopt! Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan awareness target adopter terhadap program adopsi binatang dan pada akhirnya mendorong mereka untuk ikut serta ambil bagian dalam program tersebut. Program dilaksanakan dengan biaya Rp39,028,550,00.
The increasing number of cats and dogs population brought another concern, which is Strays. The high population of Strays can cause some problem to the community, such as contagious diseases (to other animals or even human), overpopulation, etc. The government hasn't yet come up with something to take care of the matter, meanwhile out there Pet Adoption program, which can be a solution, is widely voiced. Therefor, this communication marketing strategy for Let's Adopt! Indonesia is developed. To increase the public awareness of the Pet Adoption program, so that the target adopter would support and take a part on the program. All the program will be on the budget of Rp39,028,550,00."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Annisa Aprilliana Purwaningtyas
"
ABSTRAKTahun 2014, Greenpeace membuat sebuah video kampanye berjudul ldquo;LEGO: Everything is NOT awesome. rdquo; yang bertujuan untuk memutuskan kerjasama antara LEGO dengan Shell, perusahaan minyak dan gas yang diketahui memiliki rencana untuk melakukan eksplorasi pengeboran minyak di Kutub Utara. Tiga bulan setelah kampanye tersebut diluncurkan, CEO LEGO, J rgen Vig Knudstorp mengumumkan bahwa LEGO akan tetap melanjutkan kontrak kerjasama dengan Shell yang telah diperbaharui pada tahun 2011, namun LEGO tidak akan melanjutkan kerjasama setelah kontrak tersebut habis. Makalah ini mengulas video kampanye tersebut menggunakan metode ldquo;Dragonfly Effect rdquo; yang dicetuskan oleh Aaker dan Smith 2011 . Hasilnya. video ldquo;LEGO: Everything is NOT awesome. rdquo; telah memenuhi empat kemampuan yang terdapat dalam model ldquo;Dragonfly Effect rdquo;.
ABSTRACTIn 2014, Greenpeace launched a video as a campaign entitled ldquo LEGO Everything is NOT awesome. rdquo calling LEGO to end its partnership with Shell, an oil and gas company which planned to exploit Arctic rsquo s oil. Three months after this campaign was launched, LEGO CEO, J rgen Vig Knudstorp announced that LEGO would honour its existing deal with Shell, which began in 2011 but they will not renew the contract with Shell when the present contract ends. This article examines that campaigning video using ldquo Dragonfly Effect rdquo model developed by Aaker and Smith 2011 . As a result, ldquo LEGO Everything is NOT awesome. rdquo video has met four wings of ldquo Dragonfly Effect rdquo model. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Kerenhapukh Gavrila Ninda Wijaya
"Di beberapa tahun terakhir, penggunaan strategi retro marketing telah menjadi lazim digunakan oleh para merek karena dinilai dapat membentuk perilaku konsumen. Nostalgia yang menjadi kunci penting dalam retro marketing dengan efektif menawarkan pengalaman afektif dan emosional konsumen. Salah satu merek yang menggunakan strategi retro marketing adalah merek Barbie untuk mempromosikan filmnya dengan judul ‘Barbie’ (2023). Dengan mengangkat kasus kampanye pemasaran film Barbie (2023), penelitian ini bertujuan untuk meneliti penggunaan retro marketing dalam membentuk perilaku konsumen. Penelitian ini menggunakan konsep retro marketing, nostalgia, dan perilaku konsumen untuk membahas strategi pemasaran film Barbie (2023). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dengan mencari sumber-sumber ilmiah yang sudah ada terkait dengan retro marketing, nostalgia dan perilaku konsumen. Secara keseluruhan, hasil dari strategi pemasaran yang ditelaah melalui empat elemen retro marketing dapat dikategorikan berhasil membentuk perilaku konsumen yang positif. Kesuksesan ini dilihat dari jumlah pendapatan film di Box Office, serta interaksi yang dihasilkan bersama para penggemar.
In recent years, the use of retro marketing strategies has become commonly used by brands because it is considered to be able to shape consumer behavior. Nostalgia is an important key in retro marketing by effectively offering consumers an affective and emotional experience. One brand that has used retro marketing strategy exceptionally well is the Barbie brand to promote its film entitled 'Barbie' (2023). By taking the case of the marketing campaign for the Barbie movie (2023), this research aims to examine the use of retro marketing in shaping consumer behavior. This research uses the concepts of retro marketing, nostalgia, and consumer behavior to discuss the marketing strategy for the film Barbie (2023). This research uses a qualitative approach with a literature study method by looking for existing scientific sources related to retro marketing, nostalgia and consumer behavior. Overall, the results of the marketing strategy examined through the four elements of retro marketing can be categorized as successful in forming positive consumer behavior. This success can be seen from the number of film revenue at the Box Office, as well as the interaction generated with fans."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
"This article examines the use of mass media, particularly print media, as means of political communication for candidates in the mayoral election in five regencies in Bali during elections in 2010. This study focuses on two aspects of these elections."
300 JWISOS 2:1 (2011)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Wahyuni Pudjiastuti
Depok: Prenadamedia Group, 2017
324.959 8 WAH k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Wahyuni Pudjiastuti
Depok: Prenadamedia Group, 2017
324.959 8 WAH k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hamstra, Bruce
New York: St. Martin's Press, 1994
616.89 HAM h (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library