Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Suadi
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi disertai dengan kondisi politik yang stabil membuat Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Meningkatnya Iaju perekenomian ini diikuti dengan berkembangnya industri bank ditunjang dengan sederetan paket deregulasi perbankan, seperti kemudahan untuk membuka bank, kemudahan membuka kantor cabang, perwakilan cabang bagi batik-bank asing mendorong meningkatnya jumlah bank di Indonesia. Jumlah besar ini tidak disertai oleh kualitas memadai.
Dengan adanya krisis moneter di Asia, yang dimulai dengan Thailand dan akhirnya timbul di Indonesia pada pertengahan talhm 1997, maka dalam wa.ktu 6 bulan terjadi penurunan nila · mata uang sebesar ± 80% terhadap dollar yang menyebabkan perubahan drastis terhadap kondisi per konomian Indonesia, yang sebelumnya memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Melihat perubahan strategi pemasaran dari strategi korporasi ke strategi retail yang dilakukan oleh Bank X sebelum waktu krisis mo eter, dimana manajemen melakukan banyak perubahan dalam perusahaan untu.K: engkomodasi perubahan tersebut. Perlu diteliti apakah perubahan tersebut telah cukup memadai untuk menyiasati kmidisi krisis saat ini ataukah Bank X harus melakukan penajaman atas strategi yang telah dilakukan.
Tulisan ini bertujuan untuk menemukan strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan yang sedang mempertahankan dirinya dari pengaruh krisis narnun tetap meningkatkan unjuk kerja produknya untuk memanfaatkan peluang yang ada dikondisi krisis tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanif Amiruddin
"Penelitian ini menguji dampak dari krisis finansial global pada tahun 2008 dan pandemi Covid-19 terhadap utang dan keberlanjutan fiskal di 11 negara. Sampel dari 11 negara pilihan diantaranya adalah negara dengan delta debt to gdp ratio tertinggi di dunia seperti Angola , Armenia , Yunani , Prancis , dan Spanyol. Pengujian menggunakan dua pendekatan , dimana untuk mengetahui dampak krisis finansial dan pandemi menggunakan pendekatan regresi dengan metode Pool Least Square, sedangkan untuk mengetahui dampak krisis finansial dan pandemi terhadap keberlanjutan fiskal diuji dengan menggunakan pendekatan Panel Structural Vector Autoregressive (PSVAR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis finansial dan pandemi berpengaruh pada peningkatan utang. Untuk perbandingan dampak , berdasarkan koefisien regresi menunjukkan bahwa pandemi memiliki dampak yang lebih besar dalam peningkatan utang dibandingkan krisis finansial. Sedangkan terkait dengan keberlanjutan fiskal , menunjukkan bahwa dengan adanya krisis finansial dan pandemi menunjukkan bahwa shock yang terjadi menunjukkan pemudaran efeknya mulai dari lag ke-9 sehingga penggunaan fiskal sebagai media untuk pemulihan ekonomi disarankan hanya dalam jangka pendek saja. Apabila fiskal untuk pemulihan ekonomi jangka panjang , akan mengurangi sustainabilitas fiskal.

This study examines the impact of the global financial crisis in 2008 and the Covid-19 pandemic on debt and fiscal sustainability in 11 countries. Samples from 11 selected countries include countries with the highest delta debt to gdp ratios in the world such as Angola, Armenia, Greece, France, and Spain. The test uses two approaches, where to find out the impact of the financial crisis and pandemic using a regression approach with the Pool Least Square method, while to determine the impact of the financial crisis and pandemic on fiscal sustainability, it is tested using the Panel Structural Vector Autoregressive (PSVAR) approach. The results showed that the financial crisis and pandemic had an effect on increasing debt. For the comparison of impacts, based on the regression coefficients, it shows that the pandemic has a greater impact on increasing debt than the financial crisis. While related to fiscal sustainability, it shows that the financial crisis and pandemic indicate that the shock that occurs shows the fading of its effects starting from the 9th lag so that the use of fiscal as a medium for economic recovery is recommended only in the short term. If fiscal is for long-term economic recovery, it will reduce fiscal sustainability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerald Wiratmo Suliman Adli Ariff
"This dissertation in the format of a single case, qualitative study, investigates how the listed entities of one prominent Indonesian business group, survived through two economic and political turbulent environmental shocks, during 1997 to 1999 Asian Financial Crisis (AFC) and 2007 to 2009 Global Financial Crisis (GFC), analysing 7 (seven) listed affiliates of the group. The research attempts to deductively review, test and extend several existing theories on business group: the Principal-Principal Theory, Dynamic Capabilities Theory, Institution Based View, to see whether how far do they apply or relate to the group’s survival in two economic crises of AFC and GFC.
The group survived the two crises using two extremely contrasting strategies behaving as paragons or red barons-like in the AFC (being very prudent, nursing its affiliates back to healthy financial status and gaining improved reputational capital); whilst subsequently transforming itself into parasites or robber barons-like in the GFC (taking highly aggressive debt based growth strategy, incurring significant debt burden to the point of technical bankruptcy, as well as losing market trust) (Khanna & Yafeh, 2007; Perotti & Stanislav, 2001).
The contribution of this dissertation to the advancement of strategic management are: (1) a new extension of the theories by combining several theories; (2) the practical implementation of the findings of this research in the management of a portfolio of firms; (3) the first time application of such integrated model in Indonesia, and (4) the opportunity to generalize the application of the extension in theories, leading to a possible new concept to be called the “Quasi Governance”, and further practical implications, the result of which would provide meaningful contribution to the improvement in the quality of corporate strategy development in conglomerate and non-conglomerate holding companies.

Disertasi dalam format studi kasus tunggal dan kualitatif ini menyelidiki bagaimana perusahaan-perusahaan terdaftar dari salah satu Konglomerat terkemuka di Indonesia, bertahan melalui dua guncangan lingkungan ekonomi dan politik yang bergejolak, selama Krisis Keuangan Asia (Asian Financial Crisis - AFC) 1997 hingga 1999 dan Krisis Keuangan Global (Global Financial Crisis – GFC) 2007 hingga 2009, menganalisa 7 (tujuh) afiliasi grup yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Penelitian ini mencoba mengkaji secara deduktif, menguji dan memperluas beberapa teori yang ada mengenai Konglomerat: Teori Prinsipal-Prinsipal, Teori Kapabilitas Dinamis, Pandangan Berbasis Institusi, untuk melihat sejauh mana teori tersebut dapat diterapkan atau berhubungan dengan keberlangsungan Konglomerat dalam dua krisis ekonomi yang terjadi di masa AFC dan GFC.
Konglomerat ini berhasil bertahan melalui kedua krisis tersebut dengan menggunakan dua strategi yang sangat kontras, yaitu berperilaku seperti teladan atau Red Baron di AFC (sangat berhati-hati, menjaga afiliasinya kembali ke status keuangan yang sehat dan mendapatkan modal reputasi yang lebih baik); dan kemudian berubah menjadi parasit atau seperti Robber Baron di GFC (mengambil strategi pertumbuhan berbasis utang yang sangat agresif, menimbulkan beban utang yang signifikan hingga ke titik kebangkrutan teknis, serta kehilangan kepercayaan pasar) (Khanna & Yafeh, 2007; Perotti & Stanislav, 2001).
Kontribusi disertasi ini terhadap kemajuan manajemen strategis adalah: (1) perluasan teori baru dengan menggabungkan beberapa teori; (2) implementasi praktis dari temuan penelitian ini dalam pengelolaan portofolio perusahaan; (3) penerapan model terintegrasi yang pertama kali di Indonesia, dan (4) peluang untuk menggeneralisasi penerapan perluasan teori, yang mengarah pada kemungkinan konsep baru yang disebut Tata Kelola Kuasi (“Quasi Governance”), dan implikasi praktis lebih lanjut yang hasilnya akan memberikan kontribusi berarti terhadap peningkatan kualitas pengembangan strategi korporasi pada perusahaan induk konglomerat dan non konglomerat.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azura Mayashi
"Penelitian ini meneliti faktor yang berpengaruh dalam mempresiksi financial distress. Data yang digunakan sebagai sampel adalah perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indoensia (BEI) pada periode 2008-2019 dengan 2.088 total observasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio arus kas, faktor pasar, dan faktor ekonomi makro dalam memprediksi financial distress pada perusahaan non-keuangan. Regresi logistik biner digunakan untuk mengestimasi signifikansi pengaruh variabel-variabel independen dalam memprediksi financial distress. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas yang terdiri dari rasio current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, dan working capital to total assets, rasio leverage yaitu total equity to total liabilities, dan rasio arus kas yaitu cash flow from operation to total assets berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan market value of equity dan harga saham merupakan faktor pasar yang signifikan terhadap financial distress.

This study examines the factors that influence financial distress prediction. The data used as a sample are non-financial firms listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) in the period 2008-2019 with 2,088 total observations. This study aims to analyze the effect of profitability ratios, liquidity ratios, leverage ratios, cash flow ratios, market factors, and macroeconomic factors in predicting financial distress in non-financial firms. Binary logistic regression is used to estimate the significance of the effect of independent variables in predicting financial distress. The results of this study indicate that the liquidity ratio consists of the ratio of current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, and working capital to total assets, leverage ratio namely total equity to total liabilities, and cash flow ratio namely cash flow from operation to total assets have a significant effect on financial distress. In addition, the results of this study show that market value of equity and stock prices are significant market factors for financial distress."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidinta Rindatania
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh internasionalisasi terhadap risiko
bank. Studi ini menggunakan regresi data panel dengan Generalized Least Square (GLS).
Uji Hausman dilakukan pada studi ini dan menghasilkan model fixed effect sebagai model
yang paling tepat untuk mengestimasi model. Faktor spesifik bank diantaranya: ukuran
bank, biaya overhead bank, diversifikasi pendapatan bank serta faktor makroekonomi
diantaranya: pertumbuhan GDP dan GDP per kapita digunakan sebagai variabel kontrol
dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data dari 743 bank komersial yang
berasal dari negara-negara yang tergabung dalam keanggotaan G8 pada periode 2005-
2018. Pada periode tersebut, internasionalisasi berpengaruh positif terhadap risiko bank.
Mengikuti periode krisis keuangan, penelitian ini menyimpulkan bahwa
internasionalisasi justru meminimalisasi risiko bank pada saat periode krisis. Lokasi
dimana bank beroperasi, di negara maju atau berkembang terbukti tidak memiliki
pengaruh pada risiko bank

This study aims to analyse the effect of internationalization to bank risk. This study uses
data panel regression analysis techniques with Generalized Least Square (GLS).
Hausman test show that the model used as a fixed effect estimation technique. Bankspecific
factors such as bank size, bank overhead cost, bank income diversification, and
macro-economic factors such as GDP growth and GDP per capita are taken as control
variables. Using data from 743 commercial banks from Group of Eight (G8) countries
over 2005-2018. Over this period, bank internationalization is associated with higher
bank risk. Following the crisis, we find that the effect of internationalization is even more
inconspicious during the financial crises. Furthermore, Whether the banks operate in
developing or developed countries, has proven to have no significant relationship with
bank risk.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
George Adam
"Penelitian ini menganalisis tentang dampak pengaruh krisis perbankan terhadap tingkat disiplin pasar di Indonesia. Peneliti menggunakan dua periode krisis perbankan dalam melakukan penelitian ini yaitu krisis perbankan yang terjadi pada tahun 1997/1998 dan krisis perbankan yang terjadi pada tahun 2008. Penulis menemukan fakta bahwa krisis perbankan yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997/1998 memperlemah tingkat disiplin pasar di Indonesia. Sementara itu krisis perbanan yang terjadi pada tahun 2008 memperkuat tingkat disiplin pasar di Indonesia. Selain itu penulis juga menemukan fakta bahwa tidak ada perbedaan tingkat disiplin pasar antara domestic bank dan foreign bank setelah terjadinya krisis perbankan 2008 di Indonesia.

This study analyzes the effect of banking crises towards market discipline in Indonesia. The author use two periods of crises in Indonesia which are banking crisis in 1997/1998 and banking crisis in 2008. The author also found a fact that on average market discipline weakens after Indonesia's banking crisis in 1997/1998. On the contrary, the author found a fact that market discipline strengthen after Indonesia's banking crisis in 2008. Eventually the author found a fact that there is no difference in market discipline between domestic bank and foreign bank after Indonesia's banking crisis in 2008."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Muhammad Randi Ramadhan
"Laporan skripsi ini dibuat dengan tujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor penyebab PT X mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan berada di ambang kepailitan. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Faktor-faktor tersebut dievaluasi untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pada perusahaan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, disimpulkan bahwa penyebab utama PT. X mengalami kesulitan keuangan adalah jumlah hutang yang terlalu besar. Jumlah hutang yang terlalu besar disebabkan kegagalan manajemen dalam mengelola hutang perusahaan.

This thesis report is prepared with the aim to evaluate the factors that cause PT X is having financial difficulties. The company is experiencing financial difficulties and is on the verge of bankruptcy. There are several factors that cause companies to experience financial difficulties. These factors are evaluated to determine weaknesses in the company. The results of the evaluation of these factors serve as the basis for providing suggestions for improvements to the company. Based on the results, the main cause of PT. X experiencing financial distress is the company has too much debt. This is caused by management's failure to manage the company's debt."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Nerpatari Suilyas
"Periode krisis keuangan tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 telah diteliti sebagai salah satu sumber kerusakan dalam pembangunan ekonomi global. Jumlah investasi asing, yang juga salah satu indikator pembangunan ekonomi, hancur oleh krisis keuangan ini. Oleh karena itu, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dampak krisis keuangan global terhadap investasi asing di Belanda. Namun, untuk mengukur ini, peraturan pemerintah dan ukuran pasar Belanda penting untuk dianalisis sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan untuk berinvestasi di negara-negara tertentu. Hasil menunjukkan bahwa investasi asing di Belanda tidak mengikuti tren dari negara lain. Pada tahun 2009, tren dari issue ini condong ke atas meskipun menurun lagi pada tahun 2010, yang terutama disebabkan oleh perubahan dalam peraturan pemerintah daripada ukuran pasar.

The financial crisis period 2008 until 2010 has been investigated as one of the sources of damage in the global economic development. The amount of foreign investment, which also one of the indicators of economic development, was ruined by the financial crisis. Therefore, this paper aims to investigate the degree of the impact of global financial crisis on foreign investment in the Netherlands. However, in order to measure this, government regulation and market size in the Netherlands are important to be analyzed as factors that influence decision to invest in certain countries. The result shows that foreign investment in the Netherlands did not follow the trends of other countries. It has upward sloping in 2009, though it decreased again in 2010, which were mainly due to the changes in the government regulations rather than the market size."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Kharisma Permadi
"ABSTRAK
(LIBOR) atau yang dikenal sebagai Penentuan Suku Bunga Antar-Bank London merupakan skandal yang melibatkan bank-bank yang tergabung dalam British Banking Association (BBA). Barclays, salah satu bank anggota dari British Banking Association mengaku bahwa mereka telah memanipulasi Penentuan Suku Bunga Antar-Bank London pada tahun 2005 sampai 2009 dengan tujuan untuk untuk mendapatkan keuntungan atau membatasi kerugian di pasar derivatif dan untuk menggambarkan posisi finansial yang baik kepada investor. Dalam tesis ini, saya akan menjelaskan bagaimana implikasi dari manipulasi Penentuan Suku Bunga Antar-Bank London yang dilakukan oleh Barclays terhadap pasar finansial, siapa-siapa saja yang bertanggung jawab atas skandal ini, juga peran bank-bank lain atau kompetitor dalam mengetahui tindakan yang tidak etis ini, serta bagaimana memperbaiki Penentuan Suku Bunga Antar-Bank London yang telah termanipulasi.

ABSTRACT
Barclays and the London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR) scandal is a scandal involving banks that are the members of the British Banking Association (BBA). Barclays, as a member of the British Banking Association, claimed that they had manipulated London Inter-Bank Offered Rate from 2005 to 2009 to gain profit or limit losses in the derivative market and to misrepresent its financial health to investors. In this thesis, I will explain how the implications of Barclays manipulated London Inter-Bank Offered Rate on financial markets, also who are the responsible parties in this scandal, as well as the role of other banks or competitors in knowing these unethical actions, and how to fix the manipulated LIBOR at Barclays."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah Kamila Fitri
"Penelitian ini menguji pengaruh product market power terhadap keputusan trade credit pada periode krisis keuangan 2007-2008. Peneliti menggunakan krisis 2007-2008 di Amerika Serikat sebagai sumber variasi dalam pentingnya product market power terhadap keputusan trade credit. Penelitian ini menggunakan 6.452 observasi yang terdiri dari 274 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode efek tetap (MET). Hasil penelitian menemukan bahwa satu standar deviasi lebih tingginya product market power berpengaruh pada penurunan payable days sekitar empat sampai enam hari selama masa krisis. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan product market power tinggi mengatasi kendala keuangan dari pemasok mereka untuk menghindari hilangnya monopoly rents.

This paper investigates whether product market power affects trade credit decisions. We use the 2007-2008 financial crisis in the U.S. as a source of variation in the importance of product market power for trade credit. This study uses 6.452 observations consisting of 274 companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2004 to 2010. The research method used is the Fixed Effect Method. We find that one standard deviation increase in market power is associated to a decrease in payables days of approximately four to six days during the crisis. It means that high market power firms alleviate financial constraints from their suppliers to avoid the loss of monopoly rents.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>