Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas Sutjiawan
"Ada ungkapan yang mengatakan, bahwa sebelum seorang wiraniaga bisa menjual produk, ia harus "menjual diri"nya terlebih dahulu. Maksudnya, bila dirinya belum laku di rnata pembeli, apa mungkin produknya mau dibeli orang? Ungkapan di atas menuntut keaktifan seorang wiraniaga dalam mengemban tugas utamanya, menjual produk perusahaan. Bagi seorang pimpinan bagian penjualan, memahami individu bawahan dan medan kerja anak buahnya sangat penting dalam menentukan keberhasilan program penjualan. Dalam industri kotak karton gelombang (KKG), dengan pasar industri sebagal peiahggannya, peran wiraniaga sangat menentukan besarnya penjualan perusahaan. PT SKU yang menjadi obyek tulisan mi, sifat pesanannya bersifat job order. Tiap pelanggan punya jenis kemasan dan disain yang berbeda (customized), bahkan satu pelanggan dengan macam macam jenis kemasan cukup banyak. ditemui. Dengan situasi yang makin kompetitif, pelanggan makin kritis, yang memerlukan kesabaran ekstra seorang wiraniaga, baik dalam memberi penjelasan sebelum terjadi transaksi penjualan maupun memadamkan keluhan (complaint), setelah transaksi. Persaingan yang tajam juga membutuhkan mental tahan banting seorang wiraniaga, yang tidak dimiuiki karyawan di bidang lain.
Menghadapi lingkungan yang demikian, motivasi yang kuat dan wiraniaga untuk mencapai sasaran penjualan penulis anggap sangat penting. Meskipun motivasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor imbalan merupakan yang paling menentukan tinggi rendahnya motivasi wiraniaga tersebut. Imbalan, finansial dan non finansial, perlu dirancang sedemikian, agar memberi motivasi individual yang tinggi, di samping untuk memenuhi kebutuhan wiraniaga dan pencapaian sasaran penjualan perusahaan. Dengan motivasi yang tinggi, arah yang diharapkan perusahaan adalah pencapaian kinerja seoptimal mungkin, yaitu pencapaian target penjualan. Dengan demikian, motivasi seorang wiraniaga bisa dicerminkan dari kinerjanya.
Dalam kasus PT SKU, penulis terlebih dahulu melihat seluruh jenis imbalan yang ditenima seorang wiraniaga, baik finansial, penghargaan, maupun karir. 3 komponen mi oleh Charles Futrell diistilahkan sebagai reward triangle. Lalu penulis juga ingin melihat secara khusus hubungan antara kinerja wiraniaga (pencapaian target) dan imbalan finansial, khususnya insentif finansial dan pendapatan tetap, yaitu dengan menggunakan model:
Kinerja wiraniaga = f (insentif finansial, pendapatan tetap)
Dari data tahun 1990 dan 1991, di mana pimpinan penjualan mengubah sistim insentif di tahun 1991, bisa disimpulkan bahwa sistim insentif yang baru tersebut memang bisa memberikan perbaikan kinerja. Di samping pengujian statistik terhadap imbalan finansial tersebut, penulis juga ingin melihat secara sepintas aspek imbalan non finansial dari wiraniaga PT SKU. Pendapat wiraniaga dalam menjawab kuesioner yang diedarkan membërj kesan, bahwa mereka pada saat itu lebih menginginkan imbalan berupa penghargaan. Minimal hal ini bisa dijadikan indikasi, setelah dipelajari lebih dalam lagi nantinya, bahwa pimpinan penjualan PT SKU perlu memberi penghargaan / simbol status bagi armadanya, untuk menyempurnakan sistim imbalannya. Bukan hanya itu saja, evaluasi secara periddik terhadap sistim imbalan yang sedang berjalan juga perlu dilakukan, untuk melihat relevansinya terhadap pencapaian target penjualan dan menyesuaikan dengan perubahan sasaran yang akan dilakukan perusahaan, tanpa mengurangi antusiasme wiraniaga itu sendiri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaila Hadi
"Keadaan produk yang memerlukan penjelasan dan peragaan memungkinkan adanya interaksi secara langsung antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi penjualan melalui personal selling. Apalagi dengan kondisi persaingan yang bersifat monopolistik menyebabkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis komputer harus mampu bersaing untuk menarik minat pembeli. PT. Elnusa Multi Industri Komputer (ELMIK) sebagai salah satu perusahaan yang terlibat dalam bisnis komputer tidak luput dari usaha untuk mengatasi persaihgan tersebut, yaitu dengan lebih menekankan pada personal selling dalam memasarkan produknya; sehingga peranan armada wiraniaga sebagai pelaksana kegiatan tersebut patut mendapat perhatian. Paparan tulisan berikut akan menyajikan serangkaian informasi dan bahasannya, berkisar pada pelaksanaan personal selling pada PT. ELMIK, terutama yang meliputi penelaahan mengenai pengelolaan/manajemen armada wiraniaganya.
Hal-hal yang tercakup adalah masalah : penarikan, penyeleksian, pelatihan serta kompensasi. Guna mengetahui efektivitas pelaksanaan manajemen armada wiraniaga PT. ELMIK akan dilihat produktivitas kerjanya, yaitu dengan membandingkan: antara hasil penjualan yang diperoleh dengan targetnya. Dari hasil perhitungannya dapat/diketahui bahwa secara umum, efektivitas manajemen armada wiraniaga PT. ELMIK cukup baik (cukup efektif). Namun kiranya masih diperlukan peningkatan pelatihan bagi wiraniaga yang kurang berpengalaman guna lebih meningkatkan produktivitas kerjanya. Konsekuensi penekanan personal selling dalam memasarkan komputer, bagi PT. ELMIK ternyata berhubungan langsung dengan tingkat penjualan yang diperoleh sampai tahun 1987. Bahkan peningkatan biaya personal selling tersebut berkorelasi positif terhadap peningkatan hasil penjualan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Viverita
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh orientasi imbalan terhadap kinerja wiraniaga asuransi jiwa, yang dikaitkan dengan perilaku kerja mereka.
Responden dari penelitian ini adalah para wiraniaga dari empat perusahaan asuransi jiwa yang berkantor di wilayah Jakarta, yang ditentukan dengan sengaja. Adapun analisis data, dilakukan dengan analisis korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara variabel penjelas dan variabel respon, dan model regresi berganda untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel.
Dari penelitian terdahulu diketahui bahwa motivasi dan harapan terhadap imbalan seorang wiraniaga asuransi jiwa, akan menetukan bagaimana perilakunya dalam bekerja, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan.
Pada penelitian ini analisis dilakukan yang dilakukan adalah pertama, analisis hubungan antara variabel penjelas orientasi imbalan intrinsik dan ekstrinsik berupa pelatihan dan uang, variabel penjelas working hard serta working smart terhadap variabel respon kinerja. Selanjutnya juga dilakukan analisis hubungan antara variabel intrinsik, variabel ekstrinsik berupa pelatihan dan uang, terhadap variabel working hard dan working smart.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa ternyata yang mempengaruhi kinerja wiraniaga asuransi jiwa, hanyalah variabel ekstrinsik berupa uang, serta variabel working hard (kerja keras).
Hal menarik yang ditemukan dari penelitian ini adalah bahwa imbalan ekstrinsik berupa uang, secara langsung berpengaruh terhadap kinerja wiraniaga, tetapi secara tidak langsung uang jugs dapat mempengaruhi kinerja wiraniaga tersebut melalui working hard. Temuan lain adalah bahwa para wiraniaga asuransi jiwa tersebut pada umumnya mempunyai perilaku kerja "working hard" dalam melakukan penjualan. Sedangkan pelaksanaan "adaptive selling " tidak banyak dipraktekkan."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Catherine Anggraini
"Transaksi transfer pricing atas jasa menjadi salah satu kasus paling banyak yang menjadi sumber isus kontroversi pajak. Penyelesaian isu dapat dilakukan melalui penerapan arm’s length principle. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep transaksi transfer pricing, penerapan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha atas keberadaan dan manfaat jasa, serta kewajaran nilai imbalan jasa manajemen yang dilakukan oleh PT ADJ untuk tahun pajak 2020. Dalam penelitian, digunakan pendekatan kualitatif dengan studi lapangan dan studi kepustakaan. Hasil analisis memperlihatkan bahwa transaksi afiliasi dalam PT ADJ sesuai dengan konsep transfer pricing dan mengacu telebih dahulu kepada tax treaty. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jasa manajemen intra-grup yang diperoleh PT ADJ berupa jasa audit dan akuntansi, sistem IT, sumber daya manusia, strategis bisnis, dan operasional usaha, memberikan manfaat bagi perusahaan. Namun, bukti dokumentasi transaksi afiliasi tidak dapat diberikan. Hasil penelitian atas kewajaran nilai transaksi jasa manajemen dalam PT ADJ dengan karakteristik sebagai fully-fledged service provider masih berada dalam rentang kewajaran dan telah memenuhi prinsip kewajaran dan kelaziman usaha. Namun, penggunaan metode transactional net margin method lebih tepat dibandingkan metode comparable uncontrolled price yang tidak mencerminkan kesebandingan yang tinggi yang digunakan oleh PT ADJ.

Transfer pricing’ service transactions are one of the most cases that have become the source of tax controversy. The issue can be solved through the application of the arm's length principle. This study aims to analyze the concept of transfer pricing transactions, the application of the arm's length principle for the existence and benefits of services, as well as the fairness of the value of management service fee paid by PT ADJ for the 2020 tax year. This research used a qualitative approach with field studies and literature studies. The analysis’ results show that affiliate transactions within PT ADJ are in accordance with the concept of transfer pricing and refer first to the tax treaty. The research’ results also showed that the intra-group management services obtained by PT ADJ in the form of audit and accounting services, IT systems, human resources, business strategic, and business operationals, provided benefits for the company. However, proof of affiliate transaction’ documentation cannot be provided. The research’ results on the fairness of the management services fee in PT ADJ with the characteristics as a fully-fledged service provider are still within the range of fairness and have met the arm’s length principle. However, the use of the transactional net margin method is more appropriate than the comparable uncontrolled price method which does not reflect the high comparabiliity used by PT ADJ."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Andri
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S10613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eko Widjayanto
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Murni Sukahar
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murphy, Stevano
"ABSTRAK
Dalam rangka memaksimalkan kegiatan produksi material, PT Sirtu Karya Utama berencana melakukan penambahan barang modal pada Perusahaan dengan melalui leasing sebagai sumber pendanaannya. Dalam perjanjian leasing tersebut PT SKU menerapkan sistem Perencanaan pajak untuk mengurangi beban Pajak yang ditanggung oleh Perusahaan. Pada umumnya, sistem perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Perencanaan pajak juga dapat diartikan sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan secara lengkap, benar, dan tepat waktu sehingga dapat secara optimal menghindari pemborosan sumber daya. Tindakan sistem perencanaan pajak yang terkait dengan konsekuensi potensi pajaknya, yang tekanannya kepada pengadaan barang modal. Tujuannya adalah bagaimana pengendalian tersebut dapat mengefisienkan jumlah pajak yang akan ditransfer ke pemerintah, melalui apa yang disebut sebagai penghindaran pajak (tax avoidance) dan bukan penyelundupan pajak (tax evasion) melalui penerapan metode perencanaan pajak yang benar. Metode penelitian dilakukan secara yuridis normatif dengan penelitian lapangan guna mendapatkan data primer dan ditunjang dengan penelitian kepustakaan untuk data sekunder (penelitian hukum normatif) terkait dengan pokok permasalahan, beserta penyelesaiannya. Hal ini guna menjawab lebih dalam pokok permasalahan mengenai suatu perjanjian leasing serta sistem perencanaan pajak terkait penerapannya dalam perusahaan PT SKU. Leasing merupakan bagian dari tax planning. Tax planning merupakan rangkaian metode serta tahapan yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa tindakan penghindaran pajak, menjadi satu kesatuan sistem yang dapat meringankan beban pajak tanpa melanggar peraturan perpajakan yang berlaku.

ABSTRACT
In order to maximize the production of material, PT Sirtu Principal Works plans to conduct additional capital to the Company by way of leasing as a financing source. In the lease agreement PT SKU implement tax planning system to reduce the tax burden borne by the Company. In general, the system of tax planning (tax planning) refers to engineer the business processes and transactions that taxpayers are in the amount of the tax debt is minimal, but still within the framework of the taxation laws. Tax planning can also be interpreted as the fulfillment of tax obligations are planning a complete, correct, and timely so as to be optimally avoid waste of resources. Action planning system of tax, related potential tax consequences to the pressure to the procurement of capital goods. The goal is to streamline how the control of the amount of taxes to be transferred to the government, through legal tax avoidance and not smuggling taxes (tax evasion) through the application of proper tax planning methods. Methods of research conducted by the normative juridical field research in order to obtain primary data and supported by the research literature for secondary data (normative legal research) related to the subject matter, and its completion. It is essential to solve the deeper problem of a lease agreement and related tax planning system application in PT SKU. Leasing is part of tax planning. Tax planning is a series of steps that function as well as the method for combining multiple measures of tax avoidance, into one unified system to ease the tax burden without breaking existing tax regulations."
2013
T34878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>