Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41090 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Matondang, Erlina
"ABSTRACT
Poverty issue in East Nusa Tenggara Timur (NTT) has happened for years. Some efforts have been done, but there
is no significant impact yet. Poverty issue in NTT is being the concern of Indonesia's government not only because of the
high number of poverty, but also the location, which is in the border territory of Indonesia-Timor Leste. Actually, whether
we realize it or not, NTT has a great potential for the problem caused by its dry soil and some social issues in its society.
Some of those potential is able to be seen in five local economic sectors, i.e. demography, forestry, farming and animal
husbandry, trading, and tourism. This article is written to explain how big the potential of NTT is and how to manage it
in order to alleviate poverty. The approach used in this article is qualitative approach with literature review as well as
data collecting method. There is no special method used in analyzing this article; it just utilizes objective analysis based
on current data, situation, and condition. Based on the analysis, there are a lot of potentials in NTT, but they are yet to
be developed well, whereas people are stuck in the current situation, so there is no significant achievement in poverty
alleviation efforts. Potential utilization can be optimally taken through strategic, effective, and efficient efforts supported
by the government, both nationally and locally, and NTT society. Through potential optimization, the poverty rate in NTT
should be able to be pushed down."
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri RI, 2017
351 JBP 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deshinta Rahma Dhani
"Masalah kesehatan mental merupakan tantangan dalam proses mencapai tujuan pembangunan di bidang kesehatan. Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa kemiskinan akan merugikan kesehatan mental namun sebagian besar penelitian hanya berfokus pada kejadian kemiskinan. Padahal kemiskinan merupakan fenomena yang dinamis dan kedalaman kemiskinan antar individu berbeda-beda. Oleh karena itu, dengan menggunakan data dari IFLS 4 dan 5, penelitian ini menganalisis pengaruh kedalaman dan dinamika kemiskinan terhadap gejala depresi (CES-D) di Indonesia. Hasil dari model Poisson menemukan bahwa individu yang miskin kronis mengalami gejala depresi lebih banyak daripada mereka yang tidak pernah miskin, bertransisi dari tidak miskin menjadi miskin, dan miskin ke tidak miskin. Walaupun bukan miskin kronis, apabila individu tersebut memiliki riwayat gejala depresi, maka akan meningkatkan kemungkinan menderita gejala di masa depan. Untuk kedalaman kemiskinan, individu yang pernah miskin ekstrim akan memiliki skor CES-D yang lebih tinggi daripada mereka yang miskin tidak ekstim. Sedangkan kedalaman kemiskinan saat ini tidak signifikan. Dengan demikian, dibandingkan dengan kedalaman kemiskinan, dinamika kemiskinan lebih konsisten dalam mempengaruhi gejala depresi yang menunjukkan kesehatan mental merespon kemiskinan dalam jangka panjang dibandingkan jangka pendek.

Mental health problems are challenges in the process of achieving development goals in the health sector. Previous studies have proven that poverty will harm mental health but most of these studies only focused on the incidence of poverty. Whereas poverty is a dynamic phenomenon and the depth of poverty between individuals is different. Therefore, using data from IFLS 4 and 5 this study examined the effect of depth and dynamic poverty on depression symptoms (CES- D) in Indonesia. The result from the Poisson model found that chronically poor individuals experienced more depressive symptoms than those who were never poor and transiently poor (poor-non poor and non-poor-poor). Although not chronically poor, individuals who have a history of depressive symptoms are more likely to have depressive symptoms in the future. As for the depth of poverty, extremely poor individuals will have higher CES-D scores than those who are not extreme poor. Meanwhile, the current depth of poverty is not significant. Thus, compared to the current depth of poverty, the dynamics of poverty are more consistent in influencing depressive symptoms which indicate mental health responds to poverty in the long term than in the short term."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Sari Prihantari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan ekonomi meningkatkan atau menurunkan ketidakmerataan pendapatan dan seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari PDRB perkapita, indeks Gini dan angka kemiskinan yang mencakup seluruh kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur, periode 2006-2010. Metode yang digunakan adalah analisis regresi dengan fixed effect model?cross section weighted. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap ketidakmerataan pendapatan masyarakat dengan nilai elastisitas sebesar 0,16. Pengaruh Pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan hanya signifikan mengurangi head count indeks dan poverty gap indeks dengan elastisitas masing-masing sebesar 1,54 dan 0,88.
Pengaruh Pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan dengan menambahkan variabel kontrol rata-rata lamanya sekolah, angka harapan hidup, prasarana jalan dan fasilitas air bersih, ternyata pertumbuhan ekonomi hanya signifikan mengurangi head count index (P0) dan poverty gap index (P1) dengan elastisitas masing-masing sebesar 1,54 dan 0,88. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kesehatan yang diwakili oleh indikator angka harapan hidup mempunyai pengaruh paling besar dalam mengurangi kemiskinan (P0; P1 dan P2) dibanding pertumbuhan ekonomi dan variabel bebas lain yang ada dalam model dengan elastisitas sebesar 2,25 untuk P0; 6,43 untuk P1 dan 10,03 untuk P2.

This study aimed to determine whether economic growth increasing or decreasing inequality in income, and how much influence the economic growth on poverty. The data used are secondary data consisting of per capita GDP, Gini index, and poverty that cover all districts in East Java in 2006-2010. The method used is the fixed effect regression analysis model-weighted cross section. The results showed that, the positive effect of economic growth on income inequality elasticity is 0,16.
Effect of economic growth on poverty by adding a control variable length of school average, life expectancy, infrastructure, roads and water facilities, economic growth turned out to be only significantly reduces head count index (P0) and poverty gap index (P1) with the elasticity of each amounted to 1,54 and 0,88. The results also showed that health represented by indicators of life expectancy have the most impact in reducing poverty (P0, P1 and P2) compared to economic growth and other variables in the model with elasticity of 2.25 for P0; 6,43 for P1 and P2 to 10,03.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prijono Tjiptoherijanto, 1948-
Jakarta: National Family Planning Coordinating Board , 1997
339.46 PRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"This volume presents ten chapters that discuss the economics of poverty, inequality and welfare. They address how we measure poverty, inequality and welfare and how we use such measurements to devise policies to deliver social mobility. They consider both theoretical and empirical topics with special reference to developing countries. "
United Kingdom: Emerald, 2018
e20469480
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Alamanda
"Ketimpangan pendapatan dan kemiskinan telah menjadi permasalahan utama dalam studi pembangunan sejak tahun 1970-an. Meskipun ada berbagai faktor yang secara teoritis terkait dengan insiden kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, pilihan mengenai jenis dan struktur pengeluaran pemerintah sering dikutip sebagai salah satu faktor penentu penting. Namun, bukti ilmiah atas permasalahan ini masih belum bisa disimpulkan, dan penelitian atas kasus di Indonesia masih sangat sedikit. Penelitian ini mencoba untuk berkontribusi dengan memanfaatkan data panel 33 propinsi dari tahun 2005 sampai dengan 2017 untuk menguji pengaruh berbagai jenis pengeluaran pemerintah terhadap ketimpangan pendapatan dan kemiskinan di Indonesia. Dengan menggunakan fixed effect, random effect, dan Seemingly Unrelated Regression (SURE) sistem, penelitian ini menemukan bahwa bantuan sosial, subsidi dan pengeluaran hibah memiliki efek yang tidak signifikan dalam mengurangi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan di Indonesia. Namun, bukti empiris menunjukkan bahwa pengeluaran infrastruktur memiliki korelasi negatif dengan ketimpangan pendapatan di daerah perkotaan (ketika menggunakan random effect model), dan daerah pedesaan (ketika menggunakan fixed effect model), keduanya signifikan secara statistik pada tingkat 5%. Selain itu, pengeluaran infrastruktur juga berkorelasi negatif dan signifikan dengan kemiskinan di Indonesia, dan dampaknya lebih signifikan di daerah pedesaan daripada perkotaan.

The issues of income inequality and poverty have become key issues in development studies since the 1970s. Although there are various factors theoretically associated with the incidence of poverty and income inequality, choices regarding the types and structure of government expenditure are often quoted as one of the crucial determinants. However, the evidence is still inconclusive, and the research about these issues in the case of Indonesia is still minimum. This paper tries to contribute to the discussion by analysing a panel data set of 33 provinces from 2005 to 2017 to examine the effect of different types of government expenditure on income inequality and poverty in Indonesia. Using the fixed effect, random effect, and Seemingly Unrelated Regression (SURE) system, this paper finds that social aid, subsidy and grant expenditure have an insignificant effect on reducing income inequality and poverty in Indonesia. However, the empirical evidence suggests that infrastructure spending has a negative correlation with income inequality in urban areas (when using the random effect model), and rural areas (when using the fixed effect model), both are statistically significant at the 5% level. In addition, infrastructure expenditure is also negatively and significantly correlated with poverty in Indonesia, and the impact is more significant in rural than urban areas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55139
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radiana Mahaga
"Kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan dan sosial selalu menjadi fenomena atau bagian dari suatu pembangunan sebuah negara khususnya negara yang sedang berkembang. Kemiskinan juga telah menjadi perhatian dunia, terutama sejak krisis ekonomi melanda Asia sejak tahun 1997.
Berbagai program penanggulangan kemiskinan telah dicanangkan untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat bahkan jauh sebelum krisis terjadi. Namun sebelum krisis terjadi, evaluasi dampak suatu program penanggulangan kemiskinan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia jarang atau belum dilakukan. Padahal dana yang dipakai untuk pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan biasanya merupakan pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan dunia seperti World Bank, Asian Development Bank, dan lain-lain yang tentu saja menambah beban hutang Negara.
Evaluasi pada umumnya hanya sampai pada taraf proses pelaksanaan, bukan hasil akhir yaitu kesejahteraan masyarakat. Baru setelah krisis terjadi, dimana alokasi sumberdaya menjadi begitu krusial, maka evaluasi dampak menjadi amat sangat penting dan diwajibkan oleh pemberi dana pinjaman.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dampak Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan tahap dua (P2KP ? 2) di Jawa Barat dengan sasaran: (1) mengetahui apakah pelaksanaan P2KP ? 2 di Jawa Barat dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga apabila dihitung berdasarkan konsumsi per kapita riil; dan (2) mengetahui apakah pelaksanaan P2KP ? 2 dapat mengeluarkan rumha tangga miskin dari kemiskinan.

Poverty and inequality of income distribution have always been a phenomenon in the process of development of a country especially for developing countries. Poverty has also become a center of attention after the Asia?s economic crisis in 1997.
There are several poverty alleviation programs that have been implemented to reduce poverty and improve social welfare, even far before the crisis. However, before the crisis hits, impact evaluation of a poverty alleviation program on the social welfare in Indonesia is rarely or never been done. On the other hand the source of fund of a poverty alleviation program mostly comes from overseas? loan such as World Bank, Asian Development Bank and others, that consequently increase the tax payer?s burden.
Most evaluation that have been conducted on poverty alleviation program in previous years focus on the process of the program instead of the expected outcome or impact, i.e. reduced poverty and improved social welfare. Only after the crisis, where resource allocation become more and more crucial that the impact evaluation turn out to be more important and even set as a mandatory by the lender.
The objective of this research is to conduct impact evaluation on Urban Poverty Project phase two (UPP-2) in Jawa Barat with two goals i.e.: (1) to know whether the UPP-2 in Jawa Barat could improve social welfare in terms of real consumption per capita, and (2) to know whether the UPP-2 in Jawa Barat could move the poor out of poverty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26286
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi : Academic Foundation, 2009
307.141 2 GOV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haykal Yusa Pratomo
"The Girl Effect adalah sebuah program yang diluncurkan pada September 2015 dengan tujuan untuk mengurangi kemiskinan secara global. Program ini diadakan berdasarkan kepercayaan bahwa kalau perempuan diberikan kesempatan, mereka bisa mengangkat negaranya dari kemiskinan. Latar belakang dari program ini adalah sesuatu yang menarik untuk diungkap, dengan adanya agenda makroekonomi besar yang menjadi bagian. Makalah ini tidak hanya membahas The girl effect secara khusus, tapi juga pemberdayaan perempuan secara umum. Makalah ini membahas hubungan antara The girl effect dengan pemberdayaan perempuan, dan juga seberapa besar program ini peduli terhadap perempuan itu sendiri dibandingkan dengan tujuannya untuk mengurangi kemiskinan. Terungkap bahwa hubungan dan kerjasam dari pihak-pihak yang terlibat dibutuhkan untuk mengatasi beban perempuan dalam menanggulangi kemiskinan. Lebih lanjut, perwakilan perempuan yang benar-benar peduli terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan perempuan harus terlibat dalam mendesain program; baik itu di development practitioner agency atau di pemerintahan.

The Girl Effect is an independent non-profit organization, launched in September 2015 with the goal of ending poverty globally. Its work is based on its belief that when given the opportunity, girls are able to lift their countries out of poverty. The backdrop of this program is something that is interesting and intriguing to be revealed, with the big macroeconomy agenda play its part in this subject. This paper not only talk about the girl effect in particular, but also the women empowerment program in general. It discuss the relation between the girl effect and women empowerment, and also to what degree the program care about the women itself rather than the purpose of alleviating poverty. It find out that the relation and cooperation between the embroiled parties is needed to overcome the burden of woman on alleviating poverty. Moreover, the women representative that really care of what women really needs and wants should be involved in designing the program; whether it is on the develoment practicioner agency or in government."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2020
Mk-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ismayantika Dyah Puspasari
"ABSTRAK
Investasi dalam dunia keuangan tidak selalu mengandung unsur haram dan riba, karena dalam produk syariah banyak investasi dengan unsur halal yang ditawarkan. Islam sendiri sangat melarang segala sesuatu yang diperoleh umatnya dengan cara riba, gharar, dan maysir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana sistem syariah yang dianut oleh lembaga asuransi yang menganut prinsip syariah. Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus, di mana pada penelitian kualitatif, masalah yang diangkat oleh peneliti masih bersifat belum jelas sehingga masih bersifat sementara dan nanti akan berkembang setelah peneliti bersosialisasi dengan informan. Bahwa keuntunga yang diperoleh dari investai akan dikumpulkan untuk membantu pembayaran klaim asuransi semua umat nasabah asuransi syariah dengan memegang prinsip kebaikan bersama dan sistem gotong royong."
Jakarta: Bidang Penelitian dan Pengembangan AAMAI, 2018
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>