Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89229 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurnianto Joyonegoro
"ABSTRAK
Suatu pemasalahan yang muncul dalam mendesain PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah adanya penentuan besarnya beban konsumsi energi listrik yang tepat di daerah kepulauan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya informasi yang tersedia mengenai data konsumsi energi listrik di daerah terpencil atau jauh dari jangkauan listrik PLN. Salah satu solusi untuk mengatasi adanya permasalahan tersebut adalah dengan memberikan suatu pemodelan matematis berupa besarnya beban konsumsi energi listrik di daerah tersebut. Penelitian ini memaparkan tentang pemodelan konsumsi energi listrik di Desa Kolorai, Morotai, Provinsi Maluku Utara Indonesia berbasis energi baru terbarukan salah satunya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Tahapan yang dilakukan dalam peneliltian ini yaitu dengan menentukan besarnya beban energi listrik di desa tersebut pada tahun 2017 dengan metode wawancara. Selanjutnya, melakukan proyeksi pertumbuhan beban listrik dengan menerapkan metode regresi Principal Component PC untuk desa tersebut. Proyeksi kebutuhan energi listrik yang ditentukan berdasarkan proyek lifetime berakhir yaitu tahun 2033. Berdasarkan hasil metode regresi PC, proyeksi konsumsi energi listrik yang didapatkan tahun 2033 untuk skenario 1 dan 2 yaitu 258,93 kWh dan 145,03 kWh per hari untuk regresi PC lima variabel dan 257,66 kWh dan 144,29 kWh per hari untuk regresi PC tiga variabel.

ABSTRACT
A problem gained for PV power plant designer is determining electrical energi consumption data for PV power plant design, especially for remote areas. It 39 s due to the lack of information available on data of electrical energy consumption in remote areas or far from a grid PLN . As solutions, this research proposes electrical energy consumption with mathematical modeling for that village based on economic and social conditions in Kolorai Village, Morotai, North Maluku Province as study locations based on PV sources. One of steps was undertaken in this research is to determine the electrical energi consumption in 2017 by the method of interview. The projection of the electrical energi consumption is determined by the lifetime of the project ends in 2033. Based on principal component regression method, the daily electrical energi consumption was obtained in 2033 with five regression variable for scenarios 1 and 2 are 258,93 kWh and 145,03 kWh per day. On the other hand, the daily electrical energi consumption projections are 257,66 kWh and 144,29 kWh per day respectively three regression variable."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aiman Setiawan
"Salah satu tantangan dalam mendesain Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di daerah terpencil adalah penentuan besar konsumsi energi listrik yang tepat dikarenakan tidak tersedianya data konsumsi energi listrik di daerah terpencil, khususnya yang belum teraliri listrik. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan pemodelan dan proyeksi konsumsi energi listrik berdasarkan kondisi ekonomi dan sosial di wilayah terpencil tersebut dan sekitarnya. Penelitian ini memaparkan tentang pemodelan konsumsi energi listrik di daerah terpencil, Desa A dan Desa B, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Mandiri. Pemodelan konsumsi energi listrik dilakukan dengan dua tahapan, yang pertama adalah menentukan kebutuhan energi listrik di kedua desa saat tahun 2015 (tahun pertama project life timeberjalan) dengan metode wawancara. Tahapan kedua adalah membuat proyeksi kebutuhan energi listrik sampai tahun2030 (tahun project lifetimeberakhir). Proyeksi pertumbuhan beban di kedua desa dilakukan dengan mempertimbangkan pertumbuhan beban listrik di Provinsi Sulawesi Tenggarayangditentukan menggunakan metode regresi principal component (PC). Berdasarkan metode regresi PC, hasil proyeksi konsumsi energi listrik di Desa A dan Desa Bsampaitahun 2030 masing-masing sebesar 501 kWh per hari dan 370 kWh per hariuntuk regresi PC tujuh variabel dan1.058 kWh per hari dan dan 782 kWh per hariuntukregresiPCtiga variabel.

Due to lack of historical electricity consumption data, one of challenges faced byPV power plant designer is determining electrical consumptiondata for PV power plant design,especially in remote areas. As solutions, this research proposes electricity consumption data projecting and modeling based on economic and social conditions in remote areaare proposedwithVillageA and Village B, Southeast Sulawesi Province as study location. Electrical consumption demand data in the village are determined based on villager Willingness to Pay(WTP). Theloaddata are also projected until 15 years ahead by considering electricity consumption growth in Southeast Sulawesi which is determined based on principal component (PC) regression methods. With seven regresisson variable, the daily electrical energy consumption projection in Village A and Village B are501 kWh and 370 kWh respectively. On the other hand, the daily electricity consumption projection in Village A and Village are B1,058 kWh and 782 kWh respectively three regression variable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Ariq Basworo
"Konsumsi energi merupakan indikator kritis pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial di Indonesia. Dengan urbanisasi yang pesat dan pertumbuhan PDB yang fluktuatif, pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi energi menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prediktor utama konsumsi energi dan membandingkan keefektifan model prediktif Regresi Linear dan Random Forest dalam konteks perkembangan ekonomi dan urbanisasi Indonesia.Menggunakan data dari Trading Economics, Our World in Data, dan World Bank, studi ini menganalisis data tahunan dari 1965 hingga 2022, dengan fokus pada jumlah penduduk kota, PDB per kapita, dan pertumbuhan PDB sebagai variabel independen, serta konsumsi energi sebagai variabel dependen. Analisis korelasi dan Variance Inflation Factor (VIF) mengungkap multikolinearitas antara jumlah penduduk kota dan PDB per kapita, yang mengarah pada penghapusan PDB per kapita dari model.Model Regresi Linear menunjukkan performa superior dengan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) 7,55%, dibandingkan dengan Random Forest yang memiliki MAPE 13,45%. Temuan ini mengindikasikan hubungan yang dominan linear antara prediktor, terutama jumlah penduduk kota, dan konsumsi energi. Diagnostik residual mengkonfirmasi asumsi-asumsi regresi linear: normalitas, homoskedastisitas, dan non-autokorelasi.

Energy consumption is a critical indicator of economic growth and social development in Indonesia. With rapid urbanization and fluctuating GDP growth, a deep understanding of the factors influencing energy consumption is essential. This research aims to identify the key predictors of energy consumption and compare the effectiveness of Linear Regression and Random Forest predictive models in the context of Indonesia's economic development and urbanization. Using data from Trading Economics, Our World in Data, and the World Bank, the study analyzes annual data from 1965 to 2022, focusing on urban population, GDP per capita, and GDP growth as independent variables, and energy consumption as the dependent variable. Correlation analysis and Variance Inflation Factor (VIF) revealed multicollinearity between urban population and GDP per capita, leading to the exclusion of GDP per capita from the model. The Linear Regression model demonstrated superior performance with a Mean Absolute Percentage Error (MAPE) of 7.55%, compared to Random Forest, which had a MAPE of 13.45%. These findings indicate a predominantly linear relationship between the predictors, particularly urban population, and energy consumption. Residual diagnostics confirmed the assumptions of linear regression: normality, homoscedasticity, and non-autocorrelation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Teguhsantoso
"Peranan energi sangat penting artinya bagi peningkatan kegiatan ekonomi dan ketahanan nasional, juga merupakan pendorong utama dalam pembangunan nasional. Tanpa ketersediaan energi, pertumbuhan ekonomi yang menjadi indikator utama keberhasilan pembangunan tidak akan nampak bergerak, tapi sampai sekarang masih banyak daerah yang belurn terjangkau aliran listrik khususnya di daerah terpencil yang memiliki akscsbilitas yang rendah, padahal di daerah tersebut terdapat potensi lokal terutama sumber-sumber energi terbanlkan seperti sumber daya air, namun pemanfaatannya masih minim. Akan tetapi, sampai saat ini pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan berbasis milcrohidro masih sangat tcrbatas jika dibandingkan dengan potensi yang ada. Bila kita mencermati kekurangan energi listrik di daerah terpencil sampai saat ini maka menjadi sebuah ancaman yang serius bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia dimasa yang akan datang.
Permasalalian pcnelitian ini untuk memenuhi kebutuhan listrik khususnya di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh jaringan PLN dan masih mengganlungkan bahan bakar fosil sebagai pembangkit, maka perlu pemberdayaan energi terbarukan berbasis mikrohidro yang memanfaatkan potensi sumber daya lokal agar mampu meningkatkan rasio elektrifikasi nasional khususnya pemanfaatan sumber daya air sebagai pembangkit Iistlik dan dikelola secara optimal sehingga tingkat ketersediaan bagi pcmakai mempunyai kualitas baik.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis melalui penelitian kepustakaan, wawancara dengan para pakar, survei dan obscrvasi di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro untuk rncndapatkan data .dan informasi. Penelitian ini menggunakan beberapa analisis yaitu analisis kendala di 3 (tiga) lokasi Pembangkit Listrik Tcnaga Mikrohidro; analisis intelijen dalam pemberdayaan Pernbangkit Listrik Tenaga Mikrohidro memfokuskan keberlanjulan dari aspek teknis, pembiayaan, sosial, manajemen/kelembagaan dan sumber daya alam; analisis resiko pada Daerah Aliran Sungai untuk mengurangi resiko bencana banjir di daerah aliran sungai yang merupakan tempat lokasi powerhouse; dan analisis SWOT untuk menentukan slrategi dalam pemberdayaan energi berbasis mikrohidro.
Hasil penelitian bahwa pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dengan baik akan mendukung keberlanjutan pembangkit listrik, hal ini dipengaruhi oleh bebcrapa aspek utama dan dipengaruhi oleh kestabilan kondisi Daerah Aliran Sungai serta dalarn realisasinya perlu strategi dengan menggunakan kekuatan untuk mcraih peluang yang ada (ckspansi) untuk memberikan kesiapan antisipasi krisis energi untuk mempercepat tercapainya pemberdayaan energi terbarukan berbasis mikrohidro sebagai upaya mengamankan pasokan energi nasional.

The role of energi is critical to increased economic activity and national security, is also a major driving force in national development. Without the availability of energi, economic growth became the main indicator of success of development may not seem to move, but until now there are many areas not reached by the flow of electricity especially in remote areas who have low accessibility, whereas in the local area thereiare potential sources of energi especially renewable resources such as water, but its use is still minimal. I-lowevcr, until recently the development and utilization of renewable energi~based micro-hydro is still very limited when compared with the existing potential, When we look at thc shortage of electric energi in remote areas until recently it became a serious threat to the Republic of Indonesia in the future.
The problem of this research to meet the electricity needs, especially in remote areas not reached by the -grid and still dependent of fossil fuels as power, it is necessary to empower micro-hydro-based renewable energi that utilize local resources to be able to increase the national electrification ratio in particular the utilization of resources water resources as power plants and managed optimally so that the level of availability for the user to have good quality.
This research use descriptive method of analysis through library research, interviews with experts, surveys and observations on the location of micro hydro power plant to obtain data and information. This study uses some analysis of constraint analysis in 3 (three) the location of micro hydro power plant; intelligence analysis in the empowennent of micro hydro power plant focus of sustainability from the technical, iinancial, social, management / institutional and natural resources; risk analysis in basin River to reduce flood risk in the watershed which is the location where the powerhouse; and SWOT analysis to determine strategies in empowerrnenbbased micro-hydro energi.
The study show that the management of micro hydro power plant with a good will support the sustainability of power generation, it is influenced by several major aspects and is influenced by the stability condition ofthe Watershed as well as in its realization need a strategy to use force to seize opportunities that exist (expansion) to provide readiness anticipated encrgi crisis to accelerate the achievement of empowerment-based micro-hydro renewable energi in an effort to secure national energi supply.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kurniawan
"Kebijakan energi terbarukan saat ini berperan dalam terhambatnya pengembangan dan pencapaian target bauran energi terbarukan yang telah ditetapkan. Permasalahan tersebut yaitu terkait regulasi sektoral yang inkonsisten, penetapan prioritas pemerintah dalam kebijakan energi, skema kerja sama, serta penetapan harga jual beli tenaga listrik. Penulis menggunakan desain penelitian yuridis-normatif. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder yang terdiri atas bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Data tersebut disusun kualitatif, melalui uraian teks dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan kritis. Kesimpulan, pertama, regulasi pemanfaatan energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik yang mengatur klausul-klausul kunci PJBL sangat dinamis mengalami perubahan dalam waktu yang singkat. Kedua, dalam penyusunan KEN, RUEN, dan RUPTL pemerintah masih memberikan prioritas utama untuk pemanfaatan energi fossil dibandingkan energi terbarukan. Beberapa hal yang menghambat investasi diantaranya: a) biaya investasi EBT yang tinggi; b) prioritas pengembangan PLTU Mulut Tambang; c) perubahan penentuan biaya pokok produksi; d) terbitnya Permen ESDM 10/2017 mengakibatkan minimnya kesempatan investor untuk Business-to-business dalam PJBL; e) inkonsistensi penerapan pola kerja sama; f) hambatan dalam penyediaan lahan dan hutan. Ketiga, upaya pemerintah dalam mendukung penyediaan energi terbarukan yaitu melalui skema penugasan, kerja sama antara pemerintah dan badan usaha, serta melalui pemberian jaminan kelayakan usaha kepada pengembang. Selain itu untuk memaksimalkan pengembangan energi terbarukan Pemerintah harus mampu mewujudkan: 1) Kepastian Hukum dari Segi Pengaturan Pemanfaatan energi Baru dan Terbarukan; 2) Optimalisasi Kesempatan Ekonomi (economic opportunity) Indonesia dalam Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan; 3) Mengubah Paradigma Pemangku Kebijakan yang menganggap batubara sebagai sumber energi murah; dan 4) Mewujudkan Kebijakan Energi Baru dan Terbarukan yang Berkeadilan (fairness).

New and renewable energy utilization is one of the pillars for reaching national energy independence and security by maximizing the usage of renewable energy by considering the economic level. The current renewable energy policy inhibits the development and achievement of the established renewable energy mix target. This is due to inconsistent sectoral regulations, government priority in energy policy, cooperation scheme, and electricity buying and selling price setting. The author used judicial-normative research design. The present study used secondary data, which consisted of primary, secondary and tertiary legal materials. The data was prepared qualitatively through text description and analyzed using descriptive and critical analysis technique. The conclusions are, first, renewable energy utilization regulations for electricity supply that regulate the key clauses of PJBL are very dynamic and change within a brief period of time. Second, when preparing KEN, RUEN, and RUPTL, the government still prioritizes fossil energy utilization over renewable energy. Some obstacles for investment are: a) high cost of EBT investment; b) priority of PLTU Mulut Tambang development; c) change of cost of production setting; d) the issuance of the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources 10/2017 that reduces investor's chance for Business-to-business in PJBL; e) inconsistency of cooperation pattern implementation; f) obstacle in land and forest provision. Third, government efforts to support renewable energy provision through assignment scheme, government cooperation with businesses, and provision of business viability guarantee for developer. Moreover, to maximize renewable energy development, the government must: 1) Create Legal Certainty in Terms of New and Renewable Energy Utilization Regulation; 2) Optimize Indonesia's Economic Opportunity in New and Renewable Energy Development; 3) Change the Paradigm of Policy Maker who think of coal as cheap source of energy; and 4) Create Fair New and Renewable Energy Policy (fairness)."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Ramadhan
"Riset ini bertujuan untuk memanfaatkan energi terbarukan di daerah pedesaan dengan menggunakan konsep Energi Bangunan nol (ZEB) dan analisis kelayakan, terkait dengan alternatif pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dalam penggunaan energi di daerah pedesaan. Langkah pertama, adalah untuk mengetahui jumlah energi terbarukan di setiap kota atau kabupaten dengan melihat jumlah rata-rata curah hujan, kecepatan angin rata-rata, dan rasio elektrifikasi di setiap kabupaten atau kota di setiap provinsi, langkah kedua adalah studi literatur terkait dengan teknologi energi terbarukan, dan langkah terakhir dalam riset ini adalah menentukan analisis kelayakan terkait dengan teknologi energi terbarukan yang digunakan dengan menghitung nilai bersih sekarang (NPV) dan rasio biaya manfaat (BCR). Semua alternatif memiliki nilai NPV < 0, dan semua alternatif memiliki nilai BCR < 1, mengartikan bahwa investasi tidak menguntungkan.
Analisis sensitivitas menunjukan bahwa dengan mengubah parameter investasi dan biaya tahunan, dan melakukan pengurangan jarak perubahan sebesar 90 % dari kasus utama, alternatif 1 mampu memiliki NPV Rp 137,589. Dengan jarak perubahan sebesar 93 %, alternatif 2 memiliki NPV Rp 199,817, dan dengan jarak perubahan sebesar 94 %, alternatif 3 memiliki NPV Rp 434,364. Studi ini juga membandingkan beberapa alternatif teknologi energi terbarukan (yaitu panel surya, dan turbin angin) yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listrik di daerah pedesaan, dikombinasikan dengan menggunakan konsep penangkap air hujan pico-hydro, yang menggunakan air hujan sebagai sumber energi alternatif.

This study aims to utilize renewable energy in rural areas using zero energy building (ZEB) concept and feasibility analysis, related to alternative renewable energy-based electricity generation in the use of energy in rural area. The first step, is to find out the amount of renewable energy in each city or district by looking at the average amount of rainfall, average wind speed, and the electrification ratio in each district or city in each province, the second step is a literature study related to renewable energy technology, and the final step in this study is to determine the feasibility analysis related to the technology of renewable energy resources used by calculating the net present value (NPV) and benefit cost ratio (BCR). All alternatives have a value of NPV < 0, and all alternatives have a value of BCR < 1, meaning that investment is unprofitable.
Sensitivity analysis shows that by changing investment parameters and annual costs, and reducing the the parameters by 90% from the main case, alternative 1 is able to have NPV of Rp. 137,589. With a 93 %, alternative 2 have NPV of Rp. 199,817, and with a 94 %, alternative 3 have NPV of Rp 434,364. The study also compares several alternative renewable energy technologies (ie solar panels and wind turbines) that can be used to meet electricity consumption needs in rural areas, combined with the concept of using pico-hydro rainwater harvesting, which use rain water as an alternative energy source.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T55333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Nabiel Erfan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pandemi virus covid 19 terhadap konsumsi listrik pelanggan pada PLN Rayon Unit Layanan Pelanggan (ULP) Cikembar Kabupaten Sukabumi. Pandemi virus covid 19 menyebabkan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan PLN mengeluarkan kebijakan untuk menekan laju pertumbuhan covid 19 yang menyebabkan perubahan pola hidup masyarakat dan konsumsi energi listrik pelanggan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode ARIMA Time Series dengan pemodelan intervensi step function. Data konsumsi listrik pelanggan menggunakan data Januari 2016 hingga Agustus 2020 dengan periode intervensi mulai Maret 2020 saat kebijakan kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah. Dari pemodelan intervensi step function akan diketahui bahwa jenis konsumsi listrik pelanggan apakah dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, musiman, atau tidak dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah serta dari data tersebut dapat dibuat perkiraan beban pemakaian listrik untuk periode berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi listrik pelanggan rumah tangga terdampak pada kebijakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan PLN dengan error forecast sebesar 3.732%, penurunan penjualan kWh Pelanggan industri hanya efek musiman dengan error forecast sebesar 22.077%, penurunan penjualan Total kWh hanya efek musiman dengan error forecast sebesar 8.09%, dan konsumsi listrik sosial, bisnis, dan pemerintahan tidak berdampak pada kebijakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan PLN karena tidak sesuai secara teoritis ketika kebijakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi diterapkan maka konsumsi listrik pelanggan sosial, bisnis, dan pemerintah akan berkurang.

A study to determine the effect of the COVID-19 pandemic on the electricity consumption of customers at the PLN Rayon Customer Service Unit (ULP) Cikembar Sukabumi District. The Covid 19 pandemic caused the Sukabumi District Government and PLN to issue policies to reduce the growth rate of Covid 19 which led to changes in people's lifestyles and the consumption of electricity for customers. The method used in this study uses the ARIMA Time Series method with step function intervention modeling. Customer electricity consumption data uses data from January 2016 to August 2020 with an intervention period starting March 2020 when the policy for teaching and learning activities is carried out from home. From the step function intervention modeling, it will be seen that the type of electricity consumption of customers is influenced by government policies, seasonal, or not influenced by government policies, and from this data, an estimate of the electricity consumption load for the next period can be made. The results show that the electricity consumption of household customers is affected by the policies of the Sukabumi District Government and PLN with an error forecast of 3,732%, the decrease in kWh sales for industrial customers is only a seasonal effect with an error forecast of 22,077%, the decrease in total kWh sales is only a seasonal effect with an error forecast of 8.09%, and social, business and government electricity consumption does not have an impact on the policies of the Sukabumi District Government and PLN because it is not theoretically appropriate when the Sukabumi District Government policy is implemented, the electricity consumption of social customers, business and government will decrease"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Sukoco
"Sumber energi terbarukan yang sangat menjanjikan adalah solar cell dan kincir angin karena portabilitas, fleksibilitas yang tinggi dan nilai investasi relatif rendah. Sejauh ini teknologi solar cell memiliki keunggulan karena membutuhkan perawatan sangat minim dan memiliki umur sekitar 20 tahun[27]. Effisiensi diwujudkan dengan kemampuan solar cell mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Pada saat ini solar cell mudah didapat dengan kisaran harga US $3/Watt per satuan luas.
Pada kincir angin sumber energi mekanik dari putaran blade akan di konversi ke sumber energi listrik. Meskipun sederhana dalam konsep, tetapi desain turbin dalam perhitungan blade sangat komplek untuk menghasilkan energi yang optimal. Namun kelemahan dari kedua sumber energi terbarukan tersebut adalah tidak menentu ketersediaannya, sedangkan konsumen membutuhkan penyediaan energi yang stabil dengan sustainability 100%. Untuk itu agar sistem energi terbarukan lebih bermanfaat, sistem harus dilengkapi dengan kendali dan management energi listrik yang akan menstabilkan output energi listrik yang dihasilkan.
Diperlukan suatu bank baterai dalam kelangsungan sustainable suplai energi listrik yang dihasilkan. Dalam riset ini, telah merancang bangun suatu kendali energi dengan mengintegrasikan pemodelan matematik sistem baterai. Sistem kendali didukung oleh bank baterai, mikrokontroller dan rangkaian elektronik.
Selanjutnya unjuk kerja sistem dapat ditingkatkan dengan melakukan karakteristik energi yang tersimpan dalam baterai, sehingga energi baterai selalu dapat di monitor. Hal ini memungkinkan sistem selalu dapat mengendalikan energi listrik yang tersedia dalam sistem tersebut.

Renewable energy sources is a very promising that is solar cell and windmill because of it portability, flexibility and value of investment is relative low. Now solar cell technology have an advantage because it require for little maintenance and have lifetime of about 20 years [27]. Efficiency solar cell is realized with it ability to convert solar energy into electrical energy. At currently this solar cell is easy to get with range of price arround U.S. $ 3/Watt per unit area.
At the windmill source of mechanical energy from the blade rotation will be converted into electrical energy source. Although simple in concept, but the design of turbine blade is so complex calculation to generate the optimal energy. But the weakness of both renewable energy sources is uncertain availability, while the consumer requires a stable supply of energy with 100% sustainability. In order to a renewable energy system more useful, the system must be equipped with control and management of electrical energy that will stabilize the output of electrical energy that produced.
It needs a battery bank to keep the sustainable of electrical energy that produced. In this research, has been designing up a control energy by integrating the mathematical modeling of battery systems. Control system supported by battery bank, microcontrollers and electronic circuits.
Furthermore, system performance can be enhanced by the characteristics of the energy stored in batteries, hence the energy of battery always be monitored. It enable the system is always able to control the electrical energy that available in that system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31086
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Indahsari
"Tingginya kepadatan bangunan pada permukiman kumuh menyebabkan rendahnya tingkat pencahayaan masuk pada bangunan dan menjadi permasalahan signifikan yang mempengaruhi kualitas hidup penduduk. Keadaan ini mengharuskan alternatif desain pencahayaan lain salah satunya melalui pencahayaan atas. Namun, radiasi yang diteruskan pencahayaan atas tergolong besar pada daerah tropis dan berpotensi meningkatkan biaya pendinginan. Oleh karena itu, diperlukan strategi desain pencahayaan atas yang sesuai untuk rumah di permukiman kumuh tropis guna menurunkan konsumsi energi yang mereka hasilkan. Strategi desain pencahayaan atas meliputi pemilihan tipe pencahayaan atas, penentuan ukuran, material serta orientasi dan perletakannya pada bangunan. Kajian dilakukan dengan metode studi literatur, observasi dan simulasi digital menggunakan Rhinoceros 3D (grasshopper). Hasil menunjukkan bahwa tipe pencahayaan atas skylight dengan ventilasi, window to floor ratio 5%, penempatan arah orientasi ke selatan dan perletakan tengah dapat menurunkan konsumsi energi penerangan dan pendinginan secara signifikan sebesar 18,13%.dari konsumsi energi awal.

The high density of buildings in slum settlements causes low levels of lighting entering buildings and becomes a significant problem that affects the quality of life of residents. This situation requires alternative lighting designs, one of which is top lighting. However, the radiation transmitted by overhead lighting is relatively large in tropical areas and has the potential to increase cooling costs. Therefore, a suitable top lighting design strategy is needed for houses in tropical slums to reduce the energy consumption they produce. The top lighting design strategy includes selecting the type of top lighting, determining the size, material as well as its orientation and placement in the building. The study was carried out using literature study methods, observation and digital simulation using Rhinoceros 3D (grasshopper). The results show that the type of lighting above skylights with ventilation, window to floor ratio of 5%, placement in a south orientation and central placement can significantly reduce lighting and cooling energy consumption by 18,13% of the initial energy consumption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>