Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178527 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rizaldi Kamil
"ABSTRACT
Sistem tata bahasa merupakan salah satu cara untuk membaca sebuah ruang kota. Citra sebuah lingkungan dibaca melalui dua arah, pengamat selaku subjek dan lingkungan sebagai objek. Melalui cara ini kota dibaca melalui struktur ruang kota yang terjadi melalui pola-pola dan makna tertentu oleh pengamat. Letak papan reklame billboard merupakan salah satu elemen dalam ruang kota dan salah satu cara sebagai objek pengamatan yang dilakukan melihat sistem tata bahasa sebuah kota. Papan reklame yang berada di Kawasam Pancoran Jalan Jendral Gatot Subroto merupakan studi kasus ruang kota yang dapat diamati melalui cara identifikasi, struktur, dan makna dengan menggunakan prinsip konotasi oleh pengamat secara subjektif untuk membaca sistem tata bahasa ruang kota melalui letak papan reklame. Melalui metode ini, manusia tidak hanya memaknai semiotik melalui isi dari papan reklame, namun keberadaan reklame dapat dimaknai oleh manusia.

ABSTRACT
Grammar system is one of the ways to read a city space. An image of an environment is read through directions, with observers as the subjects and nature as the object. Through such spatial process, the city is read by assessing city space structure that consists of patterns, and thus, certain meanings. Billboards, as one of the elements in urban space, becomes one of the observed objects in reading the grammar of a city. The billboards in Kawasan Pancoran Jendral Gatot Subroto is chosen as a case study, assessed by ways of identification, structure, and meaning using the principle of connotation in the subjective eyes of the observers. Using this method, human is not only interpretating semiotics through the content of billboards, but the presence of billboard itself can be significant to people. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S41834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Trepti Pratiwi
"Ketertarikan awal adalah melihat adanya Jalan Gatot Subroto Timur yang baru dibangun tahun 1980-an sebagai kawasan bisnis baru kota Denpasar. Dengan peruntukan sebagai kawasan campuran, seat ini jalan ini dipenuhi berbagai jenis bangunan, umumnya ruko, yang menjual berbagai macam barang maupun jasa. Sebagian besar jenis perdagangan yang ada di kawasan ini adalah bengkel, lalu makanan, sparepart dan lain-lain.
Bali sendiri mempunyai konsep tata ruang tradisional yang unik, yaitu tata ruang makro-regional dan mikro-arsitektur. Konsep Tata Ruang Bali berdasarkan pada desa. Sedangkan dalam perkembangannya, desa-desa ini telah berkembang hingga akhirnya menjadi kota. Menarik untuk mencermati bagaimana konsep tata ruang ini berperan dalam proses produksi ruang kota di Bali saat ini. Denpasar khususnya, kota yang merupakan ibukota propinsi Bali, mempunyai visi "Denpasar sebagai Kota Budaya" yang berlandaskan budaya Bali. Menurut visi ini maka Denpasar adalah kota yang mewujudkan konsep-konsep budaya Bali, tennasuk perwujudan tata ruangnya. Bagaimana proses produksi ruang ini terjadi dalam sebuah kawasan seperti Jalan Gatot Subroto Timur, yang diciptakan dart sebuah konsep baru yaitu konsolidasi tanah perkotaan, suatu konsep pembentukan *ilayah yang bukan berasal dart konsep tradisional tata ruang Bali. Untuk melihat pembentukan ruang secara sosial ini saya mengacu pada teori Lefebvre, yaitu bahwa pembentukan ruang secara sosial mempunyai tiga elemen yang sating berhubungan, yaitu praktek keruangan (spatial practice), ruang tergagas (representations of space), ruang terhuni (representational spaces).
Penelitian ini menggunakan metoda penelitian kualitatif khususnya pendekatan studi kasus, dengan mempertimbangkan bahwa perubahan tata ruang dan produksi tata ruang yang diteliti, yang meliputi aspek internal dan eksternal, banyak memiliki fenomena yang tidak semua dapat ditangkap melalui metode kuantitatif. Teknik penelitian dengan metoda kualitatif diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai nilai-nilai budaya Bali dalam produksi ruang. Penelitian dilakukan kepada informan yang merupakan aktor-aktor yang berperan dalam produksi ruang yang diteliti, yaitu pemerintah, pemerhati kotal ahlil budayawan, serta penghuni dan pemakai jalan. Pengambilan data primer dilakukan dengan wawancara berpedoman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan produk ruang Jalan Gatot Subroto Timur untuk mengubah peruntukan tanah sawah dan tegalan menjadi kawasan permukiman Gatot Subroto, merupakan perencanaan top-down atau merupakan representations of space hanya dari pihak penguasa (pemerintah) saja. Namun suasana sosial politik pada saat itu memang memungkinkan partisipasi masyarakat yang dapat menerima sepenuhnya proyek tersebut, karena masyarakat menganggap produk tata ruang barn yang akan dibangun tersebut dalam segi ekonomi menguntungkan baginya. Dalam tahap ini peran serta dari pemerhati kota boleh dikatakan tidak ada karena representations of space yang seharusnya berbasislbernuansa budaya Bali tidak pernah dipikirkan oleh perencana.
Dari segi representational spaces, sebetulnya penghuni yang beretnis Bali sudah menghayati bahwa produk ruang yang dibuat seharusnya berdasarkan pola tata ruang Bali, namun ternyata hal ini dikesampingkan dengan alasan efisiensi. Oleh karena itu terlihat berbagai penyederhanaan dalam produk ruang yang terjadi. Yang menarik, penyederhanaan ini justru dilakukan oleh penghuni beretnis Bali. Di sisi lain praktek keruangan yang dibangun oleh pengusaha nasional maupun internasional justru menghasilkan praktek keruangan yang mengikuti pola tata ruang Bali.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa praktek keruangan (spatial practice) Jalan Gatot Subroto Timur memang bernuansa campuran; campuran permukiman dan tempat usaha serta campuran antara yang menggunakan konsep-konsep ruang Bali maupun tidak, baik di dalam representational spaces maupun representations of space sehingga menghasilkan suatu pola tata ruang yang tanggung atau setengah-setengah. Walaupun demikian pemerintah tampaknya tidak berkeberatan dengan adanya praktek keruangan semacam ini, terbukti dengan tidak dipersulitnya memperoleh perijinan bangunan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Yuli Zulkifli
"Kebutuhan akan jasa telekomunikasi yang besar pada High !live Building (HRB) di Gatot Subroto - Kuningan Jakarta, menyebabkan PT TELKOM sebagai operator telekomunikasi di Indonesia melaksanakan Proyek Gatsu yang berdasarkan perkiraan kebutuhan tahun 1993. Proyek ini didukung dengan teknologi tekrtik transmisi Synchronous Digital Hierarchy (SDH) yang berkemampuan menyaiurkan sinyal dengan kecepatan tinggi dan sistem fiber In The Loop (F1TL) sebagai jaringan lokal akses ke pelanggan. Analisis penerapan proyek Gatsu menghasilkan beberapa masukan berupa sistem pada proyek belum digunakan secara maksimal, masih dapat ditingkatkan kemampuan dalam melayani kebutuhan telekomunikasi di HRB terutama dalam pemenuhan kebutuhan berdasarkan perkiraan akhir tahun 1998 (Rencana Eskalasi Maksimum). Adanya perkiraan kebutuhan jenuh tiap HRB juga memerlukan kapasitas yang besar di luar kemampuan kapasitas proyek Gatsu (yang menggunakan STM-4)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napsan Junaidi
"Untuk menjadi seorang Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, seorang residen harus menjalani Praktik residensi sesuai dengan kekhususan tersebut. Residen spesialis keperawatan medikal bedah berperan sebagai pemberi pelayanan dalam asuhan keperawatan profesional menggunakan pendekatan model adaptasi Roy pada kasus utama gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis. Residen berperan sebagai peneliti menerapkan tindakan keperawatan berbasis bukti dengan topik refleksologi kaki untuk meningkatkan kualitas tidur pasien hemodialisis. Dari penerapan keperawatan berbasis bukti ini didapat hasil perubahan kualitas tidur pada pasien hemodialisis yang mendapatkan refleksologi kaki sebelum dan sesudah tindakan.

To become a urinary system nurse specialist, a student must undergo the residency practice of medical surgical nursing in accordance with the specificity. The resident of the medical Surgical Nursing Specialist acts as a service provider in professional nursing care using the Roy adaptation model approach in the main case of terminal kidney failure on HD. Resident acts as researcher using evidence-based nursing actions with foot reflexology to improve sleep quality hemodialysis patients. From the application of evidence-based nursing, the results of changes in sleep quality were obtained in hemodialysis patients who received foot reflexology before and after the action.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sidauruk, Rina Meilina Francine
"Teknologi taman vertikal (dinding hijau) merupakan suatu konsep penanaman vegetasi alami yang dibangun secara tegak lurus atau vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi potensi taman vertikal sebagai suatu solusi keterbatasan ruang hijau dan pengendali kualitas udara di wilayah Ruang Terbuka Hijau (RTH) terbatas pada wilayah gedung bertingkat tinggi. Penelitian ini juga bertujuan mengidentifikasi komponen biaya dan manfaat serta mengetahui pengetahuan, persepsi dan sikap masyarakat terhadap teknologi taman vertikal ini.
Analisis dilakukan dengan metode perbandingan berdasarkan kondisi eksisting tutupan tanah berdasarkan hasil citra Landsat dan pengukuran kualitas udara, analisis biaya dan manfaat serta analisis frekuensi untuk kuesioner. Proporsi luas tutupan vegetasi pada wilayah penelitian sebesar 21,13%, taman vertikal mampu menjadi RTH pengendali kualitas udara dengan menurunkan konsentrasi CO2 sebesar 4,85%, nilai B/C ratio sebesar 14,63 serta pengelola gedung memiliki tingkat persepsi terhadap manfaat teknologi taman vertikal diatas 75,9%.

Vertical garden technology (green wall) is a concept of natural vegetation constructed perpendicularly or vertically. This study aims to analyze and identify potential vertical garden as a green solution to space limitations and control of air quality in the area of green open space (RTH) is limited to the area of high-rise buildings. This study also aims to identify the components of the costs and benefits as well as knowing knowledge, perceptions and attitudes towards this vertical garden technologies.
The analysis was performed by the method of comparison based on the existing condition of land cover based on Landsat imagery and measurement of air quality, cost-benefit analysis and frequency analysis to the questionnaires. Proportion of vegetation covered in the study area by 21,13%, vertical gardens could become RTH controlling air quality by reducing CO2 concentration of 4,89% , the value of B/C ratio of 14,63 and building management have a certain level of perceptions of the benefits of vertical garden technologies above 75,9%.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Walujo BR
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh maupun lama efek penyemprotan residual Perigen 25 % W.P terhadap kepadatan lalat dan lipas di RSPAD Gatot Subroto dalam upaya perencanaan program pengendalian lalat dan lipas dengan menggunakan pestisida yang aman, efektif di rumah sakit.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen program pengendalian vektor menggunakan dosis residual Ferigen 25 % W.P, dengan desain penelitian Pretest - posttest menggunakan kontrol, selama kurun waktu satu bulan.
Pengambilan sampel dengan blok desain, dimana ruang perawatan di RSPAD Gatot Subroto dibagi dalam 3(tiga) blok, satu blok dipakai sebagai barier/pemisah antara perlakuan dengan kontrol. Pemilihan blok di lakukan secara proporsif mengingat dalam pelaksanaan penelitian ini disamping ruang perawatan, penyemprotan di lakukan juga pada TPS, Dapur, Kantin, sehingga ruang perawatan yang berdekatan dengan TPS, Dapur dan Kantin di pilih sebagai blok perlakuan dan yang jauh sebagai kontrol.
Pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan alat ukur kepadatan lalat yang berupa flygrill dan alat ukur kepadatan lipas yang berupa umpan berperekat ukuran 30 x 30 cm untuk luas 1 m2. Pengukuran kepadatan lalat di lakukan pada pagi hari dari jam 02.00 sampan dengan jam 12.00 dengan interval pengukuran tiap 1 menit, sedangkan untuk pengukuran kepadatan lipas umpan di pasang pada sore hari dan di ambil pada pagi hari, lipas yang tertangkap pada umpan di.hitung.
Analisa hasil menggunakan personal computer dengan program statpack, analisa yang di gunakan adalah uji t Test.
Hasil yang dicapai 1 bulan setelah penyemprotan secara statistik penyemprotan residual Perigen 25 % W.P dapat menurunkan kepadatan lalat dan lipas lebih dari 50 % kepadatan lalat dan lipas sebelum penyemprotan. Secara klinis hasil yang di capai penyemprotan residual Perigen 25% W.P. tersebut (bila dibandingkan dengan baku kriteria penilaian kualitas lingkungan hayati) kepadatan lalat dan lipas di Dapur, Kantin dan Ruang perawatan umum maupun kebidanan masih di bawah baku tertinggi, sehingga sebulan setelah penyemprotan masih belum perlu di lakukan penyemprotan ulangan.
Dengan biaya obat dan tenaga sebesar Rp 100,25 / M2 dapat menurunkan kepadatan lalat 0,063 unit/m2 dan menurunkan kepadatan lipas 3,7 lipas/m2. Beaya obat dan tenaga untuk penyemprotan seluruh tempat - tempat yang beresiko tinggi untuk lalat dan Iipas di RSPAD Gatot Subroto sebesar Rp 879.640,?
Sesuai dengan pola dasar Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, RSPAD Gatot Subroto belum memiliki wadah kegiatan maupun perangkat layanan usaha sanitasi rumah sakit, termasuk didalamnya usaha pengendalian sektor/serangga."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinung Nugroho
"Kondisi arus lalu lintas di Jakarta menunjukkan kecenderungan naik, hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah lokasi maupun luasnya kemacetan yang terjadi terutama pada kondisi peak hour pagi, siang maupun sore hari. Kemacetan yang terjadi ternyata tidak dapat diatasi dengan peningkatan supply dan bahkan peningkatan supply merangsang tumbuhnya keinginan untuk melakukan perjalanan. Terjadinya kemacetan lalu lintas akan menimbulkan inefisiensi ekonomi, kerusakan lingkungan dan dampak psikologis karena penambahan satu kendaraan ke dalam arus lalu lintas yang sudah padat akan meningkatkan biaya sosial yang menjadi beban semua kendaraan di dalam arus. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya untuk mengatur dan mengelola demand sedemikian rupa sehingga keuntungan ekonomi secara total keseluruhan jaringan dapat dimaksimalkan.
Tujuan penelitian ini adalah menghitung besarnya biaya kemacetan dengan metode point pricing, metode trip-end pricing dan zona pricing serta menghitung besarnya manfaat dan kerugian yang diterima pengguna mobil pribadi dari sudut pandang efisiensi ekonomi. Perhitungan manfaat dan kerugian berdasarkan perbandingan antara dengan dan tanpa (with and without) biaya kemacetan dad hasil simulasi pembebanan jaringan, dengan bantuan perangkat lunak EMME12 (Equilibre Multimodal, Multimodal Equilibrium).
Dari hasil simulasi dan analsis diperoleh hasil bahwa dengan metode point pricing besarnya biaya kemacetan Rp. 5.000,00 dengan manfaat bersih di koridor Sudirman - Thamrin dan Gatot Subroto sebesar Rp. 18.527.598,43 per jam, dan total manfaat bersih untuk total jaringan Jakarta dan sekitarnya sebesar Rp. 110.192.597,42 dengan metode trip-end pricing biaya kemacetan sebesar Rp. 5.000,00 dengan manfaat bersih sebesar Rp.212.192.167,37 per jam dan dengan metode zona pricing besar biaya kemacetan di zona 1 adalah sebesar Rp. 2.000,00 sedangkan di zona 2 sebesar Rp. 3.000,00."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>