Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180005 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Madina Nur Fitri
"Penelitian ini membahas fenomena alih kode yang terjadi di dalam diskusi luar kelas antarmahasiswa semester 8 Program Studi Sastra Jerman UI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis alih kode apa saja yang terjadi pada saat mahasiswa melakukan diskusi di luar kelas serta faktor dan alasan yang menyebabkan terjadinya alih kode. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan teknik penelitian berupa penelitian lapangan. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori mengenai jenis-jenis alih kode menurut J.J. Gumperz dan J.P. Blom. Hasil analisis menunjukkan bahwa, alih kode yang terjadi di dalam diskusi luar kelas mahasiswa Program Studi Sastra Jerman UI termasuk ke dalam dua jenis alih kode, yaitu alih kode metaforis dan alih kode situasional. Alih kode dilakukan secara spontan dengan alasan sulitnya untuk menemukan padanan kata yang tepat dan untuk menunjukkan kesan akrab dengan mitra tutur. Selain fenomena alih kode, terdapat pula aspek bahasa lainnya yang terjadi selama melakukan alih kode ke dalam bahasa Jerman, yaitu interferensi atau penyimpangan dari sistem bahasa Jerman. Analisis sintaksis digunakan untuk mengetahui bentuk-bentuk penyimpangan dari kaidah bahasa Jerman apa saja yang terdapat di dalam alih kode tersebut.

This research attempts to explain the phenomenon of code switching that occurs within the outside class discussion among the eighth semester students of German Literature, Universitas Indonesia. The research aims to analyze which types of code switching that happens during the discussion as well as the factors and reasons that might cause the code switching. Qualitative and quanititative methods with research technique in the form of field research was used in this research. The analysis was done based on the theory of types of code switching according to J.J. Gumperz and J.P. Blom. The results of the analysis show that code switching in the middle of the discussion between students of German Literature consist of two types of code switching, namely metaphorical code switching and situational code switching. The code switching is done directly because it rsquo s difficult to find the exact equivalent word and to show intimate impression with the speaking partner. In addition to the phenomenon of code switching, there is also another aspect of language that appears during the discussion, namely interference or deviation of German grammar rules. Interference was analyzed by using syntax analysis in order to find out the deviation of German grammar rules within the code switching. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nasukha
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan penyebab kesalahan pelafalan bunyi frikatif yang dilakukan oleh pemelajar pemula bahasa Jerman. Objek penelitian ini adalah bunyi frikatif bahasa Jerman dengan sumber data berupa rekaman suara responden. Data diambil menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Catatan hasil menyimak dianalisis menggunakan teori analisis kesalahan bahasa dan interferensi oleh Kleppin, Tarigan, dan Ternes. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesalahan pelafalan 14 kata yang mengandung bunyi frikatif. Kesalahan pelafalan paling banyak terjadi adalah pada pelafalan bunyi [ç]. Kesalahan yang ditemukan berupa penggantian bunyi dengan bunyi lain dan penambahan bunyi. Penggantian bunyi terjadi pada bunyi [f] dan [v] yang dilafalkan menjadi bunyi [w], bunyi [z] yang dilafalkan menjadi [s] dan [ʃ], bunyi [ʃ] yang dilafalkan menjadi [s], [h], dan [ç], bunyi [ç] yang dilafalkan menjadi bunyi [x], [c], [ʃ], [k], dan [s], serta bunyi [x] yang dilafalkan menjadi bunyi [h]. Sementara itu, penambahan fonem yang ditemukan berupa fonem /n/, /ǝ/, dan /s/. Bendasarkan hasil tersebut, kesalahan pelafalan dikategorikan sebagai bentuk kesalahan antarbahasa, intrabahasa, mistakes, error, serta kesalahan yang mengganggu dan tidak mengganggu komunikasi. Kesalahan pelafalan tersebut disebabkan oleh interferensi, pengaruh bahasa ibu dan bahasa Jerman itu sendiri, strategi belajar, dan faktor individu

This research aims to identify the form and causes of pronunciation errors of fricative sounds made by German Studies students at Universitas Indonesia. The object of this research is German fricatives collected from the voice recording. The researcher used the listening and taking notes method to collect words containing fricative sounds. To analyzing the data, the researcher used the theories of language error analysis by Kleppin and Tarigan and the theories of interference by Ternes. The results showed there were pronunciation errors of 14 words containing fricative sounds. Pronunciation errors that often occur are mispronunciation of fricative sound [ç]. The replacement occurs in sounds [f] and [v] which are pronounced as [w], the sound [z] which is pronounced as [s] and [ʃ], the sound [ʃ] which is pronounced as [s], [h], and [ç], the sound [ç] which is pronounced as the sound [x], [c], [ʃ], [k], and [s], and the sound [x] which is pronounced as [h]. Furthermore, the additional phonemes found were /n/, /ǝ/, and /s/. Based on those results, the pronunciation errors are categorized as interlanguage errors, intralingual errors, mistakes, error, and errors that interfere and do not interfere thecommunication. The pronunciation error is caused by interference, the influence of the mother
tongue and German itself, learning strategies, and individual factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khatiyem
"Penelitian ini membahas pengaruh aplikasi busuu terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jerman mahasiswa semester II Program Studi Sastra Jerman. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh aplikasi busuu sebagai m-learning terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jerman serta keunggulan dan kelemahannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen. Data diperoleh melalui borang penilaian dan kuesioner. Responden dipilih menggunakan metode purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kosakata melalui aplikasi busuu memberikan pengaruh positif pada 92 responden. Pengaruh tersebut berupa penambahan pengetahuan kosakata yang sebelumnya tidak diketahui. Keunggulan aplikasi busuu terletak pada komponen multimedianya, sedangkan kelemahannya terdapat bagian-bagian pelajaran hanya untuk pengguna berbayar.

This study discusses the effects of busuu application on German vocabulary learning of semester two students of German Literature Studies Program. This study aims to determine the effect of busuu application as m learning on German vocabulary learning as well as its advantages and disadvantages. This research uses quantitative and qualitative approaches with experimental method. Data were obtained through assesment forms and questionnaire.
The results show that vocabulary learning through busuu application gives a positive effect on 92 of respondents. The effect is the addition of vocabulary knowledge that was previously unknown. The advantages of busuu application are brought by its multimedian components, while its weakness is that there are parts of the lesson only for paid users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Ardelia Syifa Rabbani
"Kemampuan berbicara memegang peranan penting dalam pemelajaran bahasa asing. Dalam berbicara, pelafalan harus tepat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Penelitian fonetik auditif yang berbentuk penelitian lapangan ini bertujuan untuk membuktikan apakah mahasiswa Program Studi Jerman semester enam tahun ajaran 2013/2014 melakukan interferensi dalam intonasi kalimat tanya dan membahas penyebab yang melatarbelakangi fenomena tersebut. Data penelitian kemudian dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang dijadikan responden melakukan interferensi dalam melafalkan kalimat tanya bahasa Jerman dengan pola intonasi yang sesuai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan adanya sesi pelajaran khusus untuk melatih pelafalan mahasiswa Program Studi Jerman.

Speaking ability plays an important role in learning a foreign language. To avoid misunderstandings, language learners must practice precise pronunciation. This auditory phonetic research in the form of field research aims to prove whether intonation interference occurs within interrogative sentences uttered by sixth semester students of German Studies in academic year 2013/2014 and to discuss the underlying reason on it. The research data were then qualitatively analysed.
This study shows that the respondents do demonstrate the interference when required to pronounce given interrogative sentences with appropriate intonation patterns. Based on these results, I suggest that the concerned parties hold an extra seminar in which the students are able to practice proper German pronunciation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S55120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Ryan Armindya
"Maraknya program pertukaran pelajar yang diadakan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta menyebabkan adanya kemungkinan asimilasi budaya, terutama bahasa, oleh para peserta program pertukaran tersebut. Kemungkinan ini diperkuat oleh adanya gejala alih kode yang dilakukan oleh para peserta program pertukaran setelah mereka kembali.
Sebagian besar dari mereka melakukan alih kode bahasa Indonesia-Inggris, terutama alumni program pertukaran pelajar yang berasal dari English-speaking countries. Alumni program pertukaran yang masih melakukan alih kode saat sedang bercakap-cakap adalah alumni program pertukaran pelajar di Yayasan Bina Antarbudaya, khususnya alumni program pertukaran pelajar YES (Youth Exchange and Study).
Karena itu, skripsi ini ditujukan untuk meneliti dan mengidentifikasi bentuk alih kode serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori alih kode oleh Gumperz (1982), teori penggunaan campur kode menurut Muysken (2000), serta fungsi-fungsi penggunaan alih kode menurut Holmes (2001) dan Wardhaugh (2002).
Berdasarkan teori-teori tersebut, dapat diidentifikasi 21 alih kode dengan bentuk metaphorical code switching dan 139 campur kode yang sebagian besar dilakukan dalam bentuk insertion. Selain itu, fungsi-fungsi alih kode dan campur kode berdasarkan teori Holmes (2001) dan Wardhaugh (2002) dapat ditemukan dalam ujaran alumni program pertukaran pelajar YES.

Exchange student programs, held by the government or private organization nowadays, cause the possibility of culture assimilation, especially language toward the returnees. This can be found on the indication of code switching among the returnees after they finished the program.
Most of the returnees are those who did the program in one of the English-speaking countries. For instance, YES exchange student program returnees in Yayasan Bina Antarbudaya often switch their language when they speak to other returnees or volunteers in the organization.
Therefore, the aims of this research are to analyze and identify the type of code switching as well as the factors which influence them to do so. The theories applied for this research are the concept of code switching by Gumperz (1982), the definition of code mixing by Musyken (2000), and the functions of using code switching by Holmes (2001) and Wardhaugh (2002).
Based on those theories, it can be concluded that there are 21 metaphorical code switchings and 139 code mixings; mostly on insertion forms. Furthermore, the functions of code switching, told by Holmes (2001) and Wardhaugh (2002), can be proven well."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siregar, Bella Lydia Marchelina
"Penelitian ini menelisik fenomena alih kode yang kerap terjadi dalam interaksi antara dua individu atau lebih dengan latar belakang budaya atau bahasa yang beragam. Fenomena alih kode sering ditemukan dalam media sosial, salah satunya YouTube. Penelitian sosiolinguistik ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan jenis alih kode serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena alih kode, berdasarkan data dari lima video blog pada kanal YouTube berjudul Keluarga Bahagia di Jerman, di antaranya “Panen Buah dan Sayuran di Kebun Untuk Bekal Piknik”, “Panen Raya Kentang Merah & Kentang Putih Jumbo”, “Ajak Satu Keluarga Panen Apel Orange Sampe Kalap”, “Akhirnya Panen Strawberry dan Kohlrabi di Kebunku”, dan “Panen Raya Wortel & Kenyang Bareng Anak-Anak”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan mendasarkan analisis pada teori alih kode yang dikemukakan oleh Poplack (1980) dan Hoffman (1991). Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik teknik simak yang kemudian dilanjutkan dengan teknik catat (Sudaryanto, 1993). Hasil dari penelitian ini adalah jenis alih kode pada kanal YouTube Keluarga Bahagia di Jerman yang mendominasi adalah intra-sentential switching dan faktor peristiwa alih kode yang kerap kali terjadi adalah interjeksi yang bertujuan untuk memberikan penekanan atau efek emosional tertentu yang lebih tepat daripada padanan dalam bahasa yang biasa digunakan.

This study investigates the phenomenon of code-switching that frequently occurs in interactions between individuals from diverse cultural or linguistic backgrounds. Code-switching is often found in social media platforms, one of which is YouTube. This sociolinguistic study aims to describe the types of code-switching used and identify the factors underlying its occurrence, based on data from five vlog videos on the YouTube channel Keluarga Bahagia di Jerman. The videos analyzed include Panen Buah dan Sayuran di Kebun Untuk Bekal Piknik, Panen Raya Kentang Merah & Kentang Putih Jumbo, Ajak Satu Keluarga Panen Apel Orange Sampe Kalap, Akhirnya Panen Strawberry dan Kohlrabi di Kebunku, and Panen Raya Wortel & Kenyang Bareng Anak-Anak. The study employs a descriptive qualitative method and bases its analysis on the theory of code-switching proposed by Poplack (1980) and Hoffman (1991). Data were collected using an observation technique, followed by note-taking (Sudaryanto, 1993). The findings reveal that the dominant type of code-switching on the Keluarga Bahagia di Jerman YouTube channel is intra-sentential switching, and the most common factor triggering code-switching is interjection, aimed at providing emphasis or conveying specific emotional effects that are more appropriate than their equivalents in the primary language used."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Sofyan
"Tesis yang berjudul ?Pemicu Alih Kode Bahasa Inggris-Bahasa Indonesia: Kasus Percakapan Diskusi Kelas Siswa dan Guru Sekolah Nasional Plus Delima, Jakarta" ini adalah kajian sosiolinguistik. Penelitian ini ditujukan untuk menemukan pemicu alih kode dalam percakapan siswa dan guru di sekolah ini.
Objek penelitian tesis ini adalah kejadian alih kode pada percakapan siswa dan guru sekolah ini. Penelitian ini dilakukan karena sekolah ini memiliki keanekaragaman etnik dan bahasa individunya. Cakupan penelitian ini dibatasi pada penggunaan bahasa lisan bahasa Inggris dan alih kode bahasa Inggris-bahasa Indonesia. Penelitian ini tidak memasukkan akurasi tata bahasa, prosodi, ubah kode dan campur kode dalam analisisnya. Data penelitian ini adalah delapan buah rekaman percakapan yang dilakukan siswa dan guru dengan mayoritas durasi tiga puluh menit Data itu kemudian ditranskripsi dan dianalisis menjadi empat bagian, yakni: analisis tindak ilokusi berdasarkan teori tindak ilokusi Searle (1976), analisis jenis alih kode berdasarkan teori Gumperz (1982), dan analisis makna sosial alih kode berdasarkan teori makna sosiai alih kode Saville-Troike (2003).
Dari ketiga analisis diatas disimpulkan beberapa pemicu alih kode, yaitu: kesadaran bahwa lawan bicara berbahasa pertama bahasa Indonesia, lawan bicara tidak mampu berbahasa Indonesia, keinginan penutur berganti topik, keinginan tidak mengikutsertakan pihak lain dalam pembicaraan, perasaan panik karena membutuhkan jawaban segera, pertimbangan bahwa dengan bahasa Indonesia penutur dapat menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik, perasaan kesal karena instraksi yang diberikan tidak dilakukan dengan baik, karena idenya ditolak seseorang, atau karena dihardik seseorang, keinginan memberikan suatu selingan segar pada situasi yang serius, keinginan mendapatkan respon atau reward atas suatu prestasi tertentu, keinginan untuk menyanggah, keinginan menyudutkan seseorang, keinginan mendapat respon alas lelucon yang dibuat, keinginan memperolok seseorang, keinginan menyangkal tuduhan, keinginan mengetahui sesuatu dengan segera, keinginan menghentikan suatu perselisihan, keinginan menunjukkan identitas (senioritas atau keanggotaan suatu kelompok), keinginan mengungkapkan perasaan bangga, keinginan mengungkapkan suatu keyakinan, keinginan menyelamatkan muka, keinginan menantang seseorang atau sekelompok orang, keinginan mengekspresikan rasa kagum, dan keinginan menyombongkan diri.
Menurut Gumperz (1982:62), faktor pencetus suatu alih kode adalah adanya suatu norma interaksional dalam suatu komunitas. Norma interaksional didapatkan dari interaksi di antara anggota komunitas tersebut. Norma interaksional di kalangan siswa dan guru Sekolah Nasional Plus Delima dapat dijadikan sebagai landasan untuk meminimalisir kejadian alih kode di antara siswa dan guru sekolah.

This thesis entitled "The Causes of English-Bahasa Indonesia Code Switching: Case Study of Class Discussion Conversations among Students and Teachers of Delima National Plus School, Jakarta" is a socio linguistics. This research is aimed to find the causes of code switching in the conversations among students and teachers of this school.
Object of this research is the code switching found in the conversations of students and teachers of this school. This research is done for the heterogeneity of ethnics and language of the school's member. This research is limited to spoken English and the code switching of English-bahasa Indonesia. This research in its analysis excludes the analysis of grammar, prosody, code shifting and code mixing. Data of this research is eight recorded conversations among the students and teachers with thirty minutes majority duration. This data then transcribed and analyzed into four sections, namely: analysis of illocutionary act based on Searle's illocutionary act theory (1976), analysis of code switching types based on Gumperz theory (1982), and analysis of social meaning of code switching based Saville-Troike theory (2003).
Based on the analysis above several causes of the code switching are identified as follows: awareness that the listener's first language is bahasa Indonesia, the listener can not speak bahasa Indonesia, speaker's intention to change the topic, intention to exclude other people from the conversation, panic or depressed for desperately need a quick answer, consideration that by bahasa Indonesia he/she can deliver the message better, feeling upset because his/her instruction was not well done, because his/her idea was objected, because he/she was scolded by someone, intention to give an intermezzo on a serious situation, desire to get a respond or reward for his/her achievement, intention to object an idea, intention to mock someone, desire to get a respond of his joke, intention to make fun of someone, intention to deny a prosecution, desire to know something as soon as possible, intention to stop a conflict, intention to show an identity (seniority or membership of a group), intention to express proud, intention to express a belief , intention to safe "face", intention to challenge someone or a group of people, intention to express an admiration, and intention to bluff.
According to Gumperz (1982:62), code switching is caused by the existence of interactional norms in a community. These norms are acquired from the interaction among the member of the community. Interactional norms among students and teachers in Delima National Plus School can be used as a ground for minimizing code switching among students and teachers in this school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghiska Wina
"Penelitian ini membahas kesalahan berbicara bahasa Belanda mahasiswa semester 7 Program Studi Belanda UI tahun 2023. Topik ini berkaitan dengan bidang studi linguistik-Pengajaran Bahasa Belanda sebagai Bahasa Asing. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mahasiswa semester 7 Program Studi Belanda UI tahun 2023 untuk membentuk kalimat dengan konstruksi verba akhir dan konstruksi inversi dalam berbicara bahasa Belanda. Dari hasil rekaman 10 mahasiswa semester 7, terdapat 53 kalimat dengan konstruksi verba akhir dan 34 kalimat dengan konstruksi inversi. Persentase kalimat yang benar adalah 45,283% untuk kalimat verba akhir dan 55,882% untuk kalimat inversi. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih kesulitan dan melakukan kesalahan dalam memproduksi kalimat dengan konstruksi verba akhir dan inversi dalam kegiatan berbicara. 

This research addresses the difficulty in speaking Dutch for 7th-semester students at the Dutch Studies Program Universitas Indonesia in 2023. This topic is related to Linguistics-Teaching Dutch as a Foreign Language. Using a descriptive research method and a quantitative approach, this research aims to find out the Dutch-speaking ability of 7th-semester students at the Dutch Studies Program in producing sentences with final verb and inversion in Dutch. From the recordings of 10 students of the 7th semester, there are 53 sentences with final verb construction and 34 sentences with inversion construction. The percentages of correct sentences are 45.283% for final verb sentences and 55.882% for inversion sentences. This research concludes that students still have difficulties and make mistakes in producing sentences with final verb construction and inversion in speaking activities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Depari, Nathalie Enda Zileta
"Skripsi ini membahas situasi percakapan yang mengandung alih kode di prasekolah ?Gita Montessori Islamic School?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dan dibahas secara deskriptif-interpretatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan perekaman secara langsung percakapan-percakapan yang terjadi di lingkungan sekolah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa alih kode terjadi pada tipe inter-sentential, intra-sentential,dan single word. Alih kode ditemukan pada percakapan siswa yang di dalamnya terdapat pergantian situasi tutur (alih kode jenis situatif) maupun yang tidak (alih kode jenis metaforis). Berdasarkan unsur pragmatik dalam percakapan, alih kode yang terdapat dalam data dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yaitu conversational, preference related, unmarked choice, dan intra-clause. Percakapan yang mengandung alih kode terjadi dalam berbagai pola dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris maupun sebaliknya.
Penulis juga menemukan bahwa terdapat berbagai alasan dilakukannya alih kode oleh siswa "Gita Montessori Islamic School". Dalam tuturan beralih kode siswa ?Gita Montessori Islamic School juga ditemukan beberapa kasus interferensi.

This thesis discusses about code switching that happened in students of ?Gita Montessori Islamic School?? daily conversation. The methods are used in this research is qualitative and quantitative with descriptive-interpretative explanation.
Data is collected by observing and recording the conversation happened at school environment. Result shows that there are some code switching patterns in their utterances. Code switching is founded in sentence, clause, phrase, or word level.
Writer found that code switching happened in the school can be distinguished into intra-sentential type, inter-sentential type, and single word type. Code switching also happened in situational conversation and metaphorical conversation. Based on pragmatic situation in conversation, code switching in data can be grouped to conversational code switching, preference related code switching, unmarked choice code switching, and intra-clause code switching. There are also some reasons for the students to do code switching in their daily utterances. Writer also found some interferences happened in their code switching utterances.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>