Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zahra Mutiara Rizka
"ABSTRAK
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang masih sulit diputus rantai penularannya. Self efficacy yang tinggi dalam beberapa penelitian mempunyai pengaruh yang baik dalam perilaku hidup sehat dan kepatuhan pengobatan yang dibutuhkan klien tuberkulosis. Beberapa sumber atau dukungan dibutuhkan dalam meningkatkan self efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebutuhan klien tuberkulosis paru dalam meningkatkan self efficacy di wilayah kecamatan Cimanggis, Depok. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan cross sectional dan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan nilai validitas sebesar r > 0,361. Nilai reliabilitas pada kuesioner A 0,759, kuesioner B 0,757, kuesioner C 0,780, dan kuesioner D 0,768. Total sampling sebanyak 83 responden di puskesmas se-kecamatan Cimanggis berpartisipasi dalam penelitian. Analisis yang dilakukan adalah univariat dan menghasilkan data bahwa sembilan kebutuhan yang diteliti adalah hal-hal yang dibutuhkan klien tuberkulosis untuk dapat meningkatkan self efficacy pada dirinya. Kebutuhan tertinggi klien tuberkulosis adalah peran pengawas minum obat. Walaupun demikian kebutuhan kenyamanan dalam pengobatan, tenaga kesehatan yang dekat, ramah, dipercaya dan enam kebutuhan lainnya juga diperlukan. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya memelihara atau meningkatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan untuk klien tuberkulosis dan peran petugas kesehatan perlu ditingkatkan dalam membina hubungan saling percaya dan memberikan informasi dan motivasi kepada klien tuberkulosis dan keluarganya.

ABSTRACT
Tuberculosis is an infectious disease that is still difficult to break the chain of transmission. High self efficacy in some studies has a good effect on healthy living behaviors and medication adherence required by tuberculosis clients. Some resources or support is needed to improve self efficacy. This study aims to portrait the pulmonary tuberculosis clients rsquo demands in improving self efficacy at the district of Cimanggis, Depok. This research method using descriptive quantitative with cross sectional, using questionnaires that have been tested validity and reliability with validity value of r 0,361. Reliability score on questionnaire A 0,759, questionnaire B 0,757, questionnaire C 0,780, and D questionnaire 0,768. This study applied total sampling with 83 clients at public health centres in sub district Cimanggis. The analysis was univariate and yielded nine things of the tuberculosis clients rsquo demands to improve self efficacy. The highest demand was the role of tuberculosis medication supervisor. It is suggested that the need to maintain or improve the health services that compromise the tuberculosis client and the role of health workers need to be improved in fostering mutual trust relationships and providing information and motivation to tuberculosis clients and their families."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Tiara Sabila
"ABSTRAK
Upaya pencegahan penularan TBC perlu dilakukan oleh individu dan keluarga sebagai unit terdekat individu dalam perawatan kesehatan dan pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebutuhan keluarga terkait perawatan klien TBC di Kecamatan Cimanggis. Metode deskriptif dengan total sampling diterapkan pada penelitian ini. Penelitian ini melibatkan 83 keluarga sebagai PMO di Kecamatan Cimanggis. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan tertinggi keluarga dalam memenuhi dukungan emosional berada pada pilihan cara memberi semangat untuk berobat sampai tuntas skor 140, kebutuhan informasi pada cara pengobatan TBC skor 138, kebutuhan penghargaan pada cara memberi penilaian terhadap perilaku klien dalam menjaga kesehatan 133, kebutuhan dukungan instrumental pada bantuan finansial untuk biaya rontgen 114. Penelitian ini merekomendasikan kepada pihak puskesmas untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga terkait cara memenuhi kebutuhan dalam memenuhi dukungan keluarga.

ABSTRACT
Prevention efforts for TBC transmission need to be carried out by individuals and families as the closest unit of the individual in health care and decision making. This study aims to determine the description of family needs related to TBC client care in Cimanggis District. Descriptive method with total sampling applied in this research. The results of the study indicate that the highest needs of the family in meeting the emotional support are in the choice of how to encourage complete treatment score 140, information needs on TBC treatment score 138, reward needs on how to assess client behavior in health care 133, the need for instrumental support on financial assistance for x ray 114. This research recommends to the puskesmas to provide health education to families related to how to meet the needs in fulfilling family support."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maula Maratus Solikhah
"ABSTRAK
Nama:Maula Maratus Solikhah Program Studi :Magister Keperawatan, Peminatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul:Hubungan Dukungan Keluarga dengan Efikasi Diri Klien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Jagakarsa Jakarta Selatan Pengobatan Tuberkulosis TB membutuhkan dukungan dari keluarga dan efikasi diri yang baik mengingat jangka waktu pengobatan minimal 6 bulan sehingga klien TB dapat menjalani pengobatan secara lengkap dan sembuh. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan efikasi diri klien TB. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan purposive sampling untuk menentukan 99 klien TB di wilayah kerja Puskesmas Jagakarsa Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64,6 responden beusia 18-40 tahun, 50,5 berjenis kelamin laki-laki, 74,7 status menikah, 86,9 tidak merokok, 38,4 responden tidak bekerja dan tidak berpenghasilan. Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan efikasi diri p value 0.004, ?: 0.05 . Klien TB yang kurang mendapatkan dukungan keluarga memiliki risiko 3,556 kali untuk memiliki efikasi yang kurang setelah dikontrol oleh tingkat pendidikan. Penelitian ini merekomendasikan pemberdayaan keluarga untuk memaksimalkan dukungan keluarga kepada klien TB dalam rangka meningkatkan efikasi diri. Kata kunci: Tuberkulosis, dukungan keluarga, efikasi diri

ABSTRACT
Nama Maula Mar rsquo atus Solikhah Program Studi Master in Nursing, Community Health Nursing SpecializationJudul The Relationship between family support and self efficacy of Tuberculosis Client in Puskesmas Jagakarsa Jakarta Selatan Treatment of Tuberculosis TB requires at six month periods so it needs of family support and self efficacy to complete TB treatment. The purpose of this study to determine the relationship of family support with self efficacy of TB clients. This study used cross sectional design. Sampling with purposive sampling with 99 clients TB in Puskesmas Jagakarsa. The results showed that 64.6 of respondents were 18 40 yearsold, 50,5 were male, 74.7 were married status, 86,9 do not smoke, 38.4 unemployment and did not income. There is a relationship of family support with selfefficacy p value 0.004, 0 05 . clients who lack family support at risk 3,556 to have lack of self efficacy after being controlled by the level of education. The study recommends the empowerment of family to maximize family support for TB client in order to increase self efficacy. Keywords Tuberculosis, family support, self efficacy "
2017
T48932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliyani
"ABSTRAK
Pengobatan TB merupakan pengobatan jangka panjang dan dapat menimbulkan berbagai efek samping. Pengendalian klien TB Paru terhadap penyakitnya dipengaruhi oleh kondisi fisik dan psikologis, sehingga diperlukan suatu sistem pendukung baik dari luar maupun dari dalam diri klien sendiri. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mempertahankan efikasi diri klien sehingga dapat mencapai kesembuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik dan tahap pengobatan dengan efikasi diri klien TB Paru. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan purposive sampling untuk menentukan 161 klien TB Paru di poliparu RSP X Kabupaten Bogor. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki efikasi diri baik (68,3%). Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan efikasi diri (p:0,039, α:0,05), pekerjaan dengan efikasi diri (p:0,035, α:0,05), pendapatan dengan efikasi diri (p:0,004, α:0,05) dan tahap pengobatan dengan efikasi diri (p:0,003, α:0,05). Pendidikan kesehatan yang terstruktur disarankan diberikan secara efektif.

ABSTRACT
Tuberculosis treatment is a long term treatment and can cause side effects. Controling clients with pulmonary tuberculosis influence by physical and psychological condition and need a support system from outside and the client with pulmonary tuberculosis itself. One of the efforts is the self efficacy to defined and measured to maintain the achieve healing. The objective of this study were to identify the relation of characteristic and stage of treatment with the self efficacy of the clients with pulmonary tuberculosis. This research use a cross sectional design. The Sampling by purposive sampling to determine 161 clients of Pulmonary Tuberculosis at pulmonary polyclinic RSP X Kabupaten Bogor. The results showed the majority of respondents have a good self efficacy till 68,3%. By using chi square test showed there was a significant correlation between education with self efficacy (p:0,039, α:0,05), works with self efficacy (p:0,035, α:0,05), revenue with self efficacy (p:0,004, α: 0.05) and treatment stage with self efficacy (p: 0.003, α:0.05). Structured health education is recommended to be given effectively."
2017
S67950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Puspitaria
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran mengenai smoking abstinence self-efficacy dan perilaku sehat pada mahasiswa perokok di Universitas Indonesia. Adapun perilaku sehat yang diukur dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik, diet sehat, menjaga berat badan, dan tidak mengonsumsi alkohol. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat ukur Smoking Abstinence Self-Efficacy Questionnaire (SASEQ) untuk mengukur smoking abstinence self-efficacy dan alat ukur Perilaku Sehat untuk mengukur perilaku sehat. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa perokok di Universitas Indonesia (UI) dan terkumpul sebanyak 151 data dari partisipan yang diperoleh melalui teknik nonrandom sampling.
Berdasarkan analisis deskriptif dan perbandingan terhadap rata-rata hipotetik, diketahui bahwa mahasiswa perokok di UI memiliki smoking abstinence self-efficacy yang rendah. Sedangkan, perilaku sehat pada mahasiswa perokok di UI secara umum cukup tinggi. Berdasarkan masing-masing jenis perilaku sehatnya, aktivitas fisik, menjaga berat badan, dan tidak mengonsumsi alkohol tergolong tinggi, sedangkan diet sehat merupakan satu-satunya jenis perilaku sehat yang tergolong rendah.

This study aims to find the description of smoking abstinence self-efficacy and health behavior among smoker students of Universitas Indonesia. The type of health behavior that measured in this study is physical activity, healthy dietary, keep in healthy weight, and not drinking alcohol. This study is a quantitative research using Smoking Abstinence Self-Efficacy Questionnaire (SASEQ) for measuring smoking abstinence self-efficacy and Perilaku Sehat questionnaire for measuring health behavior. The participant of this study is smoker students in Universitas Indonesia (UI) and 151 data were collected from participants using nonrandom sampling technique.
Based on descriptive analysis and compared to hypothetical means, found that smoking abstinence self-efficay in smoker students in UI is low and the health behavior is high. Based on each type of the health behavior, smoker students in UI are high in physical activity, keep in healthy weight, and not drinking alcohol, whereas healthy dietary is low.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istianna Nurhidayati
"Pemberian ASI eksklusif yang cenderung menurun, menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi. Ibu harus memiliki kemampuan, komitmen dan memperoleh dukungan untuk tetap memberikan ASI eksklusif. Salah satu upaya untuk menumbuhkan komitmen dan memberikan dukungan pada ibu adalah dengan kegiatan kelompok swabantu ASI eksklusif (KS-ASIEKs). Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk melihat gambaran pengaruh KS-ASIKs dalam meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif. Metode yang dilakukan dengan melibatkan pelayanan keperawatan, kelompok ibu hamil dan menyusui serta keluarga yang memiliki ibu hamil dan menyusui.
Hasil intervensi adalah terdapat pengaruh yang signifikan ibu hamil dan menyusui yang mengikuti kegiatan KS-ASIEKs dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p<0,005). Kelompok swabantu ASI eksklusif sebagai intervensi keperawatan efektif dalam meningkatkan perilaku pemberian ASI dengan memberikan dukungan dan meningkatkan kepercayaan diri ibu. Perawat Perkesmas dapat menggunakan intervensi KS-ASIEKs pada asuhan meternal yang berujuan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding is decreas, causing various health problems in infants. Mom must have the ability, commitment and the support to continue to provide exclusive breastfeeding. One effort to foster commitment and support to the mother is breastfeeding exclusively self-help group activities (KS-ASIEKs). Scientific Writing aims to given on overview the effect of KS-ASIKs to increasing exclusive breastfeeding behavior. The method were carried out with the involvement of nursing services, a group of pregnant women and lactating mothers and families who have become pregnant and lactating.
The results of the intervention was a significant difference pregnant and lactating women who follow the activities of KS-ASIEKs with exclusive breastfeeding behavior (p <0.005). Exclusive breast self-help groups as a nursing intervention is effective in improving breastfeeding behavior by providing support and enhance the confidence of the mother. PHN Nurses can use the KS-ASIEKs intervention in the meternal care to increase exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Latifa Rahmi
"Performa atau kinerja yang baik merupakan tujuan utama organisasi. Agar kinerja dapat meningkat tentu perlu dilihat apa saja yang dapat mempengaruhinya. Keyakinan diri atau self efficacy menjadi salah satu yang perlu diperhatikan. Apakah kinerja ditentukan dari tingkat self efficacy pegawai di tempat kerja atau terdapat faktor lain seperti motivasi intriksik yang dapat menjadi mediator atas peningkatan kinerja pegawai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya pengaruh antara Occupational Self Efficacy terhadap Work Performance dimediasi oleh Intrinsic Motivation. Kehadiran occupational self efficacy dalam diri pegawai dapat meningkatkan performa pegawai yang berdampak terhadap peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan. Serta intrinsik motivasi dapat memediasi kedua hubungan tersebut. Responden dalam penelitian ini melibatkan 98 responden yang merupakan pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Depok Cimanggis. Responden diminta untuk mengisi kuesioner elektronik melalui google form. Dalam penelitian ini ditemukan pengaruh signifikan antara occupational self efficacy terhadap work performance. Serta pengaruh signifikan antara occupational self efficacy terhadap intrinsic motivation. Namun di sisi lain, intrinsic motivation tidak memiliki pengaruh terhadap work performance baik secara langsung, maupun sebagai mediator.

Good performance is the main goal of the organization. In order to enhance performance, it is imperative to ascertain the variables that impact it. Self-confidence or self-efficacy is one that needs attention. Whether performance is determined from the level of self-efficacy of employees at work or there are other factors such as intrinsic motivation that can mediate the improvement of employee performance. The purpose of this study was to see the influence between Occupational Self Efficacy on Work Performance mediated by Intrinsic Motivation. The presence of occupational self efficacy in employees can improve employee performance which has an impact on improving overall organizational performance. As well as intrinsic motivation can mediate both relationships. The respondents in this study involved 98 respondents who were employees at the Tax Service Office of Depok Cimanggis. Respondents were asked to fill out an electronic questionnaire through google form. In this study found a significant influence between occupational self efficacy on work performance. As well as a significant influence between occupational self efficacy on intrinsic motivation. But on the other hand, intrinsic motivation has no influence on work performance either directly, or as a mediator."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diantika Prameswara
"Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia. Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah penderita TB cukup banyak, salah satunya adalah kota Depok. Di Kelurahan Cisalak Pasar ditemukan keluarga dengan dewasa yang menderita penyakit ini dua kali. Saat ini keluarga sedang menjalankan pengobatan anti-tuberkulosis. Selama ini, keluarga tidak melakukan tindakan peningkatan aktivitas untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut, padahal keluarga merupakan bagian terdekat yang memiliki peranan penting. Diagnosa keperawatan pada keluarga ini adalah ketidakefektifan manajemen kesehatan diri. Asuhan keperawatan yang dilakukan menitikberatkan pada kelima tugas utama kesehatan keluarga. Perawatan yang dilakukan pada keluarga yaitu untuk mengatasi tanda dan gejala tersebut. Senam pernapasan telah mampu mengurangi sesak dan meningkatkan fungsi paru. Perawatan tersebut diharapkan dikenalkan oleh pemberi pelayanan kesehatan, masyarakat dan bagian ilmu keperawatan agar dapat membantu keluarga dalam melakukan perawatan mandiri.

Tuberculosis is an infection desease caused by Mycobacterium Tuberculosis that infected one-third of human in the world. West Java included an area that the number of people affected by this disease quite a lot, one of those area in West Java is Depok. In Kelurahan Cisalak Pasar, found a fimily with adult who infected by tuberculosis about twice. This time, that family is having treatment anti-tuberculosis. During the time, That family had never took increasing activity to solve the problem. Even though, Family is the nearest part of life that had important role. The diagnose of this family’s problem was ineffectiveness of self-healthy management. Nursing care focused on five main roles of family health care. The traetment was to solve the symptom that may occurs. Resporatory excercise could decrease shorthness breathing and increase lungs function. Those treatments were expected to be introduced by health care provider, community, and part of nursing science to help family in performing self-care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Candra Oktafiyani
"Tuberkulosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia. Tuberkulosis dapat ditanggulangi dengan kepatuhan klien dalam menyelesaikan pengobatan. Perilaku kesehatan klien tuberkulosis dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku klien TB dalam menjalankan pengobatan. Desain penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan 96 responden. Pengambilan sampel di lima puskesmas Kota Depok. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan sampel penderita TB dewasa yang menjalani pengobatan kurang dari tiga bulan. Hasil penelitian menunjukkan masih ada 39 responden yang belum siap menjalankan pengobatan. Hal ini dilihat dari komponen persepsi terhadap keseriusan responden terhadap penyakit. Penelitian ini dapat dilakukan di wilayah yang berbeda.

Tuberculosis is a major health problem in Indonesia. Tuberculosis can be overcome by clients' compliance. This study aimed to describe tuberculosis clients? health behavior on undergoing treatment. A descriptive method with purposive sampling technique applied to 96 respondents. Samples were recruited from five community health centers in Depok, who have treatment less than three months. Data was retrieved by questionnaire. Result showed that 39 respondents who are not ready to undergo the treatment. It is seen from the component of respondents' perception to the seriousness of the disease. It is suggested to increase socialization of tuberculosis treatment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Surya Kusuma
"Meskipun angka kejadian TB anak diperkirakan hanya sebesar 11% dari keseluruhan kasus, namun tingginya angka TB pada anak dapat mengindikasikan tingginya tingkat penularan TB di suatu wilayah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB paru pada anak yang berobat di Puskesmas wilayah Kecamatan Cimanggis, Depok Februari-April 2011. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain kasus kontrol (sampel tiap kasus dan kontrol adalah 47 anak usia 6 bulan ? 12 tahun).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara variabel jenis kelamin (OR=2,60), status underweight (OR=3,26), berat badan lahir (OR=13,76), keberadaan scar BCG (OR=3,55), usia saat imunisasi BCG (OR=2,99), pengetahuan orang tua (OR=0,36), riwayat kontak dengan tetangga penderita TB (OR=4,18), serta riwayat kontak dengan penderita TB (OR=7,60) dengan kejadian TB paru pada anak. Peneliti menyarankan agar dilakukan kerjasama yang terintegrasi antara program gizi, KIA, serta imunisasi dengan program pemberantasan TB pada puskesmas setempat.
Although the incidence rate of tuberculosis in children is estimated only 11% of all case, the high rate of tuberculosis in children can indicate the high rate of TB transmission in a region.
The purpose of this study is to find out the description of and factors associated with the occurrence of tuberculosis in children treated at Primary Health Care in the Cimanggis sub-district, Depok February-April 2011. This research is conducted by using case control study (sample in each case and control is 47 children aged 6 months ? 12 years old).
The study result shows that there is significant relationship statically between gender (OR=2,60), underweight status (OR=3,26), birth weight (OR=13,76), presence of BCG scar (OR=3,55), age at BCG vaccination (OR=2,99), parents? knowledge about TB (OR=0,36), history of contact with TB positive neighbor (OR=4,18), and history of contact with TB case living in the same household (OR=7,60) with the incidence of pulmonary tuberculosis in children. Researcher recommends building integrated cooperation between Nutrition programs, Maternal and Child Health programs, and Immunization division with the Tuberculosis Control Programs in the local Primary Health Care.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>