Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Palwoto
"PT. Bank A telah menerapkan Kebijakan Strategi Anti Fraud, dalam kurun waktu yang cukup lama, namun fraud pada perusahaan tersebut masih tetap terjadi. PT.Bank A belum melakukan pemetaan risiko fraud secara komprehensif, salah satunya karena PT. Bank A belum memiliki rancangan penilaian risiko fraud Fraud Risk Assesment/FRA.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah dalam perancangan penilaian risiko fraud dan penerapan FRA dalam pelaksanaan audit internal dan strategi anti fraud serta memetakan risiko fraud berdasarkan unit-unit dan proses bisnis pada PT.Bank.A.
Metode yang digunakan dengan menggunakan pendekatan matrik, yang dimulai dengan mengidentifikasi indikator faktor risiko dan kasus-kasus fraud yang pernah dilakukan audit internal guna menyusun inherent risk berdasarkan atas Dampak dan Kecenderungan. Selanjutnya melakukan asesmen terhadap internal control masing masing cabang guna mendapatkan residual fraud risk.
Berdasarkan penelitian dari 16 kantor cabang diperoleh hasil residual risk sebanyak 2 kantor cabang memiliki risiko fraud dengan kategori moderate to high, 3 kantor cabang memiliki kategori risiko moderate, 5 kantor cabang dengan kategori low to moderate, 6 kantor cabang dengan kategori low dan tidak terdapat kantor cabang dengan kategori high.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa rancangan fraud risk assessment ini dapat dijadikan model bagi PT. Bank A atau lembaga keuangan atau non keuangan lainnya sebagai dasar menetapkan unit dan proses bisnis yang perlu perhatian lebih dibanding lainnya terutama untuk auditor saat melakukan audit umum dan dalam penerapan Strategi Anti Fraud.

PT. Bank A has implemented the Anti Fraud Strategy Policy, for a considerable period of time, but the fraud on the company still persists. PT.Bank A has not conducted comprehensive fraud risk mapping, one of them is because PT. Bank A does not yet have a Fraud Risk Assessment FRA design.
This research was to determine the steps in planning a fraud risk assessment and application of fraud risk assessment in the implementation of internal audit anti fraud strategy and mapping fraud risk based on units and business process at PT. Bank A.
Method used by using matrix approach, which starts by identifying indicators of risk factors and fraud cases of internal audited to establish inherent risk based on impact and likelihood. Then, conduct the assessment of internal control of each branch office to obtain residual fraud risk.
Based on research from 16 sixteen branch offices, the result of residual risk is 2 two branch offices have fraud risk with moderate to high category, 3 three branch offices have moderate risk category, 5 five branch offices with low category to moderate, 6 six branch offices with low category and no branch office with high category.
The conclusion of this research is that the design of fraud risk assessment can be used as a model for PT. Bank A or other financial or non financial institution as the basis for establishing units and business processes that need more attention than others especially for auditors when conducting internal audits and in applying Anti Fraud Strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Kurniawan
"Penelitian ini membahas strategi anti fraud Bank Indonesia dan peranan internal audit Bank X dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan atas strategi anti fraud Bank Indonesia terkait dengan manajemen risiko dan sistem pengendalian intern. Internal Audit Bank X telah memiliki peran penting dalam strategi anti fraud, terutama pada: pilar II (surprise audit dan surveillance system); pilar III (investigasi, pelaporan,dan sanksi); pilar IV (pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut); dan dalam proses manajemen risiko dengan penerapan risk-based audit. Terakhir, Internal Audit Bank X juga memiliki peran sebagai fungsi koordinasi strategi anti fraud.

This research analyze anti fraud strategy set by Bank Indonesia and the role of Bank X internal audit function by using a case study method. Based on the research results, anti fraud strategy needs to be evaluated and improved in respect to risk management dan good corporate governance. Internal Audit Bank X has played an important role in anti fraud strategy, especially on: pillar II (surprise audit and surveillance system); pillar III (investigations, reporting, and sanctions); pillar IV (monitoring, evaluation, and follow-up); and in the risk management process with the implementation of risk-based audit. Internal Audit also plays a role as coordination function of anti fraud strategy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Satria Himawan
"Bank XYZ sebagai salah satu bank BUKU III memiliki jenis produk dan aktivitas bisnis yang besar diikuti oleh risiko fraud yang besar. Kejadian fraud pada bank XYZ selama 5 tahun terakhir cenderung meningkat dan dapat berdampak buruk bagi reputasi dan kegiatan operasionalnya. Atas kejadian tersebut, penelitian ini akan berfokus pada evaluasi penerapan strategi anti fraud dan evaluasi efektivitas secara mendalam pada penerapan strategi anti fraud yang belum maksimal. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode pengumpulan data melalui studi dokumen dan wawancara serta analisisnya menggunakan kriteria sesuai peraturan OJK yang berlaku. Penerapan strategi anti fraud pada bank XYZ sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi mengenai perlu adanya pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap tindakan fraud dilaksanakan oleh divisi SKAI untuk memaksimalkan hasil evaluasi terhadap fraud yang terjadi dan menggunakan kerangka fraud diamond dalam melakukan identifikasi penyebab tindakan fraud.

Bank XYZ categorized as a BUKU III bank has a large variety of products and business activities followed by a large risk of fraud. Fraud incidents at Bank XYZ over the last 5 years tend to increase and potentially have a negative impact on its reputation and operational activities. Due to these incidents, this research will focus on evaluating the implementation of anti-fraud strategies as well as in-depth evaluating effectiveness of the implementation that have not been maximized. This research conducted in qualitative methods and took a case study approach with data collection methods through both document studies and interviews, whilst the analysis adopted criteria according to applicable OJK regulations. The implementation of the anti-fraud strategy at Bank XYZ has met the specified criteria according to POJK. This research resulted in recommendations regarding the necessity for monitoring, evaluation and follow-up of fraud implementation carried out by the SKAI division to maximize evaluation result on fraud occurred and using fraud diamond framework to identify the motivation of fraud act."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Yani Jalil
"ABSTRACT
Fraud is a serious threat to the organization and should prevent as early as possible. The prevention and detection of fraud is the responsibility of management. The fraud experts estimate that the fraud that has revealed is a small part of all the actual fraud that occurred. Therefore, the main effort is on prevention. This study aims to determine the effect of internal controls and anti-fraud awareness in the prevention of fraud. The samples used were employees of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data were analyzed using multiple regressions. The results showed that the internal control does not affect the prevention of fraud. Meanwhile, the anti-fraud awareness significant positive effect on the prevention of fraud. The results of this study are not yet entirely following the conditions at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta has the concept of internal control and fraud prevention is good, but not yet implemented correctly by all parties. There are still some things that need to be improved practice, for example regarding employee performance evaluation, and program promotion of employees."
Jakarta: Faculty of Economics and Business State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah, 2018
330 JETIK 17:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Vita Astriana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan strategi anti fraud, serta mengetahui tingkat fraud awareness pegawai di PT XYZ yang merupakan salah satu organisasi regulator mandiri di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada praktik pelaksanaan, pencegahan, deteksi, dan respons PT XYZ terhadap fraud, serta menganalisispersepsi pegawai tentang alasan terjadinya fraud dan pelaksanaan strategi anti fraud di PT XYZ yang merupakan bagian dari topik fraud awareness.
Berdasarkan hasil penelitian, PT XYZ menerapkan strategi anti fraud sebagai upaya penegakan good corporate governance melalui pencegahan, deteksi, dan respons terhadap fraud dengan langkah investigasi dan corrective actions. Perbedaan persepsi pegawai mengenai alasan terjadinya fraud di PT XYZ berdasakan kelompok jenis kelamin tidak ditemukan. Akan tetapi, dalam hasil uji beda kelompok usia, terdapat perbedaan yang signifikan dan tidak signifikan pada indikator sistem pengendalian yang lemah dan diabaikan, prosedur yang tidak sepenuhnya dijalankan dengan baik, sistem rekrutmen yang belum memadai, pengetahuan pegawai dan manajemen tentang fraud yang belum memadai, dan pengawasan manajemen yang lemah. Perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor, seperti perbedaan tingkat jabatan dan divisi, perbedaan gaya kepemimpinan, dan adanya beberapa indikator yang bersifat perseptif.
Selanjutnya, dalam persepsi pegawai mengenai upaya pengurangan risiko fraud di PT XYZ, tidak terdapat perbedaan persepsi pegawai, baik dari kelompok jenis kelamin, maupun kelompok usia. Kesamaan ini disebabkan oleh adanya faktor intervensi yang dilakukan di PT XYZ, di antaranya adalah penegakan nilai dan budaya organisasi yang dijalankan melalui proses internalisasi mengenai tujuan, nilai organisasi, budaya organisasi, serta regulasi ndash; bagi pegawai baru ndash; dan terus disosialisasikan secara berkala.

The purpose of this study is to analyze the implementation of anti fraud strategy, and to find out the level of fraud awareness of the employees in PT XYZ, one of self regulatory organization in Indonesia. Focus of this study are the implementation of fraud prevention, detection, and response in PT XYZ, and analyzing employees perception regarding reasons of fraud and implementation of anti fraud strategy in PT XYZ as parts of fraud awareness topic.
Based on the study, PT XYZ has been implementing the anti fraud strategy effectively as an effort to implement good corporate governance through prevention, detection, and responses to fraud, such as investigation and corrective actions. Variances in the perceptions regarding causes of fraud in PT XYZ are not found within gender groups. However, significant and insignificant variances based on age group are still found on several factors of fraud occurrence, such as the weak and neglected internal control system, the partially implemented procedures, inadequate recruitment system, inadequate knowledge of fraud within employees and management, and the management's weak supervision. The reasons behind those variances are the difference in managerial levels, divisions, and leadership style.
The perceptive statements are also found in certain reasons of fraud in PT XYZ that cause variance within employees perception. Variances in the perception regarding efforts to reduce fraud in PT XYZ within both genders and age groups. The similarity in employees perception is caused by certain intervention factors in PT XYZ, such as internalization of organizational goals, values, culture, and regulations for new employees. Organizational goals, values, culture, and regulations are also socialized periodically to current employees.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Wibowo
"Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) berperan penting untuk menunjang akuntabilitas keuangan negara. Sesuai dengan siklus pengelolaan BMN, proses penjualan BMN memerlukan alur birokrasi yang panjang dan melibatkan berbagai pihak sehingga rentan terjadi risiko kecurangan (fraud). Untuk memitigasi risiko fraud tersebut, sebagai pengelola BMN, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), perlu melakukan fraud risk assessment (FRA) untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menetapkan respon yang sesuai terhadap berbagai skenario risiko fraud yang mungkin terjadi. Penelitian ini bermaksud untuk melakukan FRA pada proses penjualan BMN yang melibatkan peran DJKN. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui analisis dokumen, kuesioner, wawancara, dan Focused Group Discussion (FGD). Berdasarkan hasil FRA, peneliti mengidentifikasi 26 skenario risiko fraud terkait proses penjualan BMN yang perlu diantisipasi oleh organisasi. Dengan mempertimbangkan selera risiko organisasi, terdapat tiga skenario risiko dengan level sangat tinggi, delapan skenario risiko dengan level tinggi, sepuluh skenario dengan level sedang, dan lima skenario dengan level rendah. Proses bisnis yang perlu mendapat perhatian organisasi karena memiliki beberapa risiko yang berada di atas risk appetite organisasi adalah penilaian dan lelang. Skema risiko fraud yang perlu diantisipasi meliputi korupsi dalam bentuk penyalahgunaan kewenangan, penerimaan gratifikasi yang dilarang, penyuapan, penipuan, benturan kepentingan, dan pemerasan. Skema risiko lainnya berkaitan dengan assets misappropriation dalam bentuk pencurian kas dan persedian serta pembocoran informasi. Beberapa strategi anti fraud yang perlu dilakukan untuk menekan terjadinya risiko fraud pada DJKN meliputi aspek preventif, detektif, dan responsif dengan mengoptimalkan konsep Model Tiga Lini dan kerangka kerja integritas yang dimiliki organisasi.

State-Owned Assets Management (SAM) plays an important role in supporting state financial accountability. In accordance with the SAM cycle, the asset sale process requires a long bureaucratic flow and involves various parties so that is vulnerable to the fraud risk. To mitigate the fraud risk, the Ministry of Finance (MoF) c.q. the Directorate General of State Assets Management (DGSAM) needs to conduct Fraud Risk Assessment (FRA) to identify, analyze, evaluate, and respond to various possible fraud risk scenarios. This study aims to conduct FRA on the sales process of State-Owned Assets (BMN). The research was conducted qualitatively with a case study approach. Data were collected using a combination of document analysis, questionnaires, interviews, and Focused Group Discussions (FGD). Based on the results of the FRA, the researchers identified 26 fraud risk scenarios related to the asset sale process that need to be anticipated by the organization. By considering the organization’s risk appetite, of all the risk scenarios, there are three very high level risk scenarios, eight high level risk scenarios, ten medium level scenarios, and five low level scenarios. Business processes that need to be prioritized for mitigation because they have several risks above the organization's risk appetite are asset valuation and auction. Fraud risk schemes that need to be anticipated include corruption in the form of abuse of authority, illegal gratuities, bribery, deceit for service users, conflicts of interest, and economic extortion. Other risk schemes relate to assets misappropriation in the form of theft of cash and inventories and information leakage. Several anti-fraud strategies that need to be implemented to reduce the fraud risk level include preventive, detective, and responsive aspects by optimizing the Three Lines Model concept and organizational integrity framework.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Septariana Puspa
"Tujuan penelitian ini adalah menilai tingkat maturitas dari program fraud risk management PT X pada tingkat korporat, menyusun matriks fraud risk assessment dengan mengidentifikasi skema risiko fraud yang mungkin terjadi, melakukan penilaian dari risiko fraud (fraud risk assessment), dan menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) pada Sub Direktorat Satuan Pengawasan Intern PT X. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif maupun kualitatif (mix method) dengan tipe penelitian deskriptif. Data primer diperoleh melalui hasil pengamatan dan wawancara pada pejabat terkait untuk menilai tingkat maturitas fraud risk assessment, dan data sekunder diperoleh melalui dokumen kebijakan maupun laporan internal perusahaan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat maturitas fraud risk management PT X sebesar 9,98 dari 45 atau sebesar 22,2%. Berdasarkan penilaian fraud risk assessment teridentifikasi 38 skema risiko fraud dengan tingkat residual risk terdiri dari 11 low risk, 11 medium risk dan 14 high risk. Atas fraud risk assessment PT X menghasilkan 11 kegiatan pelaksanaan pengawasan internal dengan total hari pengawasan sebanyak 584 hari pengawasan yang harus dilakukan dalam 1 tahun pengawasan pada Kantor Pusat dan SBU Transbusway.

The purpose of this study is to assess the maturity level of PT X's fraud risk management program at the corporate level, compile a fraud risk assessment matrix by identifying possible fraud risk schemes, conducting fraud risk assessments (fraud risk assessment), and compiling the Annual Supervision Work Program at the Sub Directorate of Internal Supervision Unit PT X.In this study using quantitative and qualitative research (mix method) with descriptive research types. Primary data is obtained through observations and interviews with relevant officials to assess the fraud risk assessment maturity level, and secondary data obtained through policy documents and company internal reports. From the results of the study it was found that the PT X fraud risk management maturity level was 9.98 of 45 or 22.2%. Based on the fraud risk assessment assessment identified 38 fraud risk schemes with a residual risk level consisting of 11 low risk, 11 medium risk and 14 high risk. PT X's fraud risk assessment resulted in 11 internal supervision activities with a total of 584 days of supervision that must be carried out within 1 year of supervision at the Head Office and SBU Transbusway."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Tri Santoso
"Kerangka kerja konseptual mengenai praktik Audit Internal telah dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditor dimana Auditor Internal harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengevaluasi risiko fraud dan cara organisasi mengelola risiko tersebut. Sehingga Audit Internal turut mempunyai peran dalam mencegah dan mendeteksi fraud. Walaupun pencegahan dan pendeteksian fraud merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan, Auditor Internal diharapkan dapat melakukan dua hal tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan tugas manajemen.
Penelitian ini mengkaji penerapan program pencegahan dan pendeteksian fraud serta peran Audit Internal dalam mendukung efektivitas Fraud Management Program yang ada di perusahaan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dan pendekatan studi kasus. Observasi, wawancara dan studi dokumentasi digunakan dalam proses pengumpulan data.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa manajemen telah memiliki struktur pengendalian yang cukup baik dalam pencegahan dan pendeteksian fraud dan Audit Internal sudah berperan secara menyeluruh dalam semua komponen pembentuk effective Fraud Management Program.

Internal Audits Professional Practices Framework has been issued by The Institute of Internal Auditors, stated that Internal Auditors must have sufficient knowledge to evaluate the risk of fraud and the manner in which it is managed by the organization. Thus, Internal Audit also has a role in fraud prevention and detection. Although the responsibility in fraud prevention and detection addressed to the management, Internal Audit is expected to conduct those activities as part of the managements task force.
This study examines the application of fraud prevention and detection program and the role of Internal Audit in improving the effectiveness of Fraud Management Program in place by using qualitative descriptive research method and using case study approach. Observation, interview and documentation studies are used in data collection method.
As result explains that currently the management already has sufficient control structure in preventing and detecting fraud and Audit Internal has played a comprehensive role in all components that forming the effective Fraud Management Program.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"Penelitian ini adalah tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum (Studi Kasus oleh Karyawan Citibank Indonesia : Melinda Dee). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisis penerapan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum khususnya Citibank Jakarta terkait kasus Fraud yang terjadi di internal bank tersebut.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian yuridis empiris. Metode penelitian secara empiris yaitu mengkaji pelaksanaan atau implementasi ketentuan hukum posistif atau perundang-undangan secara faktual pada peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.
Tulisan ini merupakan studi kasus dan penelitian yang dilakukan secara lansung dengan wawancara kepada nara sumber dimana kasus fraud dan penerapan strategi anti fraud terjadi di internal bank khususnya Citibank Jakarta yang merupakan data primer, dan juga menggunakan studi kepustakaan dan bahan - bahan sekunder yang mendukung tesis ini.
Hasil penelitian ini menyimpulkan pilar pencegahan dinilai memiliki nilai yang sangat strategis diantara pilar yang diterapkan Bank Indonesia dalam Strategi Anti Fraud karena merupakan langkah awal yang sesuai dengan kepentingan bank dalam menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang propesional (good governance culture) tanpa adanya kecurangan (fraud).

This Study about the implementation of anti fraud strategy for commercial bank (case study by Citibank Employee : Melinda Dee). The purpose of this research is to analyze of the implementation of Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP on 9 Desember 2011 about the implementation of anti fraud strategy for commercial bank expecially Citibank Jakarta fraud in internal bank.
The methodology used in the study of empirical legal research methods. Methods of empirical research that examines the implementations or implementation of provisions of positive law or statutory law factually on certain events that happen in the community.
This paper in a case study and research interviews conducted directly with the source where cases of fraud and anti fraud strategy implementation occurs in particular internal bank Citibank Jakarta which is the primary data, and also the library and study materials-secondary materials that support this thesis.
The result of this study conclude prevention pillar considered to have value among the three pillars of Bank Indonesia applied the Anti-Fraud Strategy as in initial step in accordance with the bank's interest in creating a work environment and culture propfessionals (good governance culture) in the absence of fraud (fraud).
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T35384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum (Studi Kasus oleh Karyawan Citibank Indonesia : Melinda Dee). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisis penerapan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum khususnya Citibank Jakarta terkait kasus Fraud yang terjadi di internal bank tersebut.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian yuridis empiris. Metode penelitian secara empiris yaitu mengkaji pelaksanaan atau implementasi ketentuan hukum posistif atau perundang-undangan secara faktual pada peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.
Tulisan ini merupakan studi kasus dan penelitian yang dilakukan secara lansung dengan wawancara kepada nara sumber dimana kasus fraud dan penerapan strategi anti fraud terjadi di internal bank khususnya Citibank Jakarta yang merupakan data primer, dan juga menggunakan studi kepustakaan dan bahan ? bahan sekunder yang mendukung tesis ini.
Hasil penelitian ini menyimpulkan pilar pencegahan dinilai memiliki nilai yang sangat strategis diantara pilar yang diterapkan Bank Indonesia dalam Strategi Anti Fraud karena merupakan langkah awal yang sesuai dengan kepentingan bank dalam menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang propesional (good governance culture) tanpa adanya kecurangan (fraud)

ABSTRACT
This Study about the implementation of anti fraud strategy for commercial bank (case study by Citibank Employee : Melinda Dee). The purpose of this research is to analyze of the implementation of Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP on 9 Desember 2011 about the implementation of anti fraud strategy for commercial bank expecially Citibank Jakarta fraud in internal bank.
The methodology used in the study of empirical legal research methods. Methods of empirical research that examines the implementations or implementation of provisions of positive law or statutory law factually on certain events that happen in the community.
This paper in a case study and research interviews conducted directly with the source where cases of fraud and anti fraud strategy implementation occurs in particular internal bank Citibank Jakarta which is the primary data, and also the library and study materials-secondary materials that support this thesis.
The result of this study conclude prevention pillar considered to have value among the three pillars of Bank Indonesia applied the Anti-Fraud Strategy as in initial step in accordance with the bank?s interest in creating a work environment and culture propfessionals (good governance culture) in the absence of fraud (fraud).
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>