Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Nur Diana
"Meskipun semakin terlibat dalam Jaringan Produksi Global GPN , sektor pakaian jadi Indonesia masih berjuang untuk memastikan upah yang layak. Studi ini membuat upaya khusus untuk memperjelas hubungan erat antara upah layak dan keterlibatan perusahaan di GPN dalam industri pakaian jadi Indonesia. Secara khusus, studi ini menguji upah riil dan upah memadai pekerja produksi dalam kerangka upah layak di sektor pakaian jadi Indonesia dengan peningkatan GPN.
Temuannya adalah bahwa semakin tinggi partisipasi perusahaan dalam GPN maka upah pekerja akan semakin lebih baik. Sayangnya, meskipun keterlibatan industri pakaian jadi Indonesia di GPN berkembang, tetapi para pekerja produksi kurang mendapat manfaat darinya. Upah mereka masih cenderung rendah dan stagnan.

Despite growing engagement in Global Production Networks GPNs , the Indonesian apparel sector is still struggling to ensure decent wages. This study makes a particular attempt to clarify the close links between decent wages and firm's engagement in GPNs in the Indonesian apparel industry. More specifically, this paper examines the real wages and adequate wages of production workers within the decent wages framework in the country's apparel sector with the expansion of GPNs.
It finds that the higher the engagement in GPNs, the better wages will be. Unfortunately, although the engagement of Indonesia 39 s apparel industry in GPNs is growing, the production workers are less likely to benefit from it. Their wages are still low and stagnant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ambiya Filardi
"Tulisan ini berangkat dari teori mengenai fenomena de-feminisasi yaitu menurunnya proporsi pekerja perempuan terhadap total pekerja secara keseluruhan yang terjadi di negara berkembang terutama pada sektor manufaktur karena adanya peningkatan kinerja ekspor. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis fenomena de-feminisasi yang terjadi dalam rangka keterlibatan dalam kerangka Global Production Network GPN yang terjadi di industri pakaian jadi Indonesia.
Tulisan ini menggunakan metode regresi data panel serta analisis deskriptif. Data yang digunakan dalam tulisan ini berasal dari Survei Industri Besar Sedang tahun 2001-2015 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Hasil dalam tulisan ini menunjukkan bahwa keterlibatan dalam kerangka GPN memiliki hubungan yang berlawanan arah terhadap fenomena de-feminisasi pada Industri pakaian jadi Indonesia.

This study is based on the theory of de feminization that is the decreasing female share of total employment that occurred in developing countries, particularly in manufacturing sector due to increasing exports. This study aims to analyze the de feminization phenomenon in terms of its involvement in Global Production Network GPN framework that occurs in Indonesias apparel industry.
This study uses panel data regression and descriptive analysis approach on Industri Besar Sedang survey data from Badan Pusat Statistik Indonesia. The result shows that the involvement in GPN framework has an inverse direction on de feminization in Indonesias apparel industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanetta Hardini
"Sebagai salah satu negara di ASEAN yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif, Indonesia berupaya untuk meningkatkan daya saing global. Partisipasi Indonesia dalam Jaringan Produksi Global telah memberi dampak positif terhadap industri-industri. Industri alas kaki, sebagai industri padat karya saat ini sedang berkembang dan diandalkan dalam menyerap tenaga kerja. Selain itu, tingginya permintaan domestik dan luar negeri terhadap alas kaki telah memberi perkembangan pesat bagi industri ini. Tulisan ini bertujuan untuk melihat implikasi dari Jaringan Produksi Global terhadap pembangunan industri dan kesejahteraan sosial dalam bentuk perbaikan ekonomi dan sosial, terutama industri alas kaki Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan parsimoni, dimana satu set indikator digunakan untuk mengukur kondisi ekonomi dan sosial atas industri ini. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sektor alas kaki Indonesia mengalami high-road growth, yang berarti industri ini mengalami peningkatan dalam kedua aspek, baik ekonomi maupun sosial.

As an ASEAN country exhibiting a trend in positive annual economic growth, Indonesia is attempting to improve its global competitiveness. Indonesia rsquo s participation in a global production network GPN has had a positive impact on its industries. The footwear industry, as a labor intensive industry, has undergone development and become a reliable employment generating sector. Moreover, high domestic and foreign demand for the industry rsquo s footwear has led to rapid development. This article attempts to clarify the implications of GPNs on industrial development and social well being in the form of economic and social development within the Indonesian footwear industry. This paper uses a parsimonious approach where a set of indicators are used to measure economic and social conditions in this industry. The result shows that the Indonesian footwear industry has experienced high road growth, meaning that this industry experienced upgrading of both economic and social aspects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharmila Erizaputri
"Sebagai salah satu industri yang kokoh di Indonesia, sektor otomotif memiliki peranan yang penting di dalam industri manufaktur Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, ada peningkatan dalam penanaman modal asing PMA dan ekspor yang mengindikasikan bahwa industri otomotif terintegrasi dalam jaringan produksi global. Tulisan ini bertujuan untuk melihat implikasi dari jaringan produksi global ke perkembangan industri dan kesejahteraan sosial dalam bentuk perbaikan ekonomi dan sosial dalam industri otomotif Indonesia. Menggunakan pendekatan pengukuran parsimonious, set dari indikator digunakan untuk merepresentasikan bagaimanakah keadaan di dimensi ekonomi dan sosial dari industri otomotif Indonesia, dari tahun 2000 sampai tahun 2014. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa mengikuti pertumbuhan industri otomotif yang impresif, ternyata selama 14 tahun tersebut, sektor otomotif mengalami perbaikan di kedua dimensi, yatu ekonomi dan sosial.

One of the most robust industries in Indonesia, the automotive sector plays an important role in Indonesian manufacturing industry. Over the past years, there has been an increase in foreign direct investment FDI and export which indicate that automotive industry is well integrated in a global production network. This study attempts to clarify the implication of global production network GPN to industrial development and social well being in the form of economic and social upgrading within the Indonesia automotive industry. Using parsimonious measurement approach, set of indicators are created to represent to what extent is the condition of economic and social realms in Indonesian automotive industry during the year of 2000 until 2014. It found that follow up the impressive growth over the past years, the Indonesian automotive sector underwent both upgrading in economic and social realms."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anggada Putra Prabowo
"Global Value Chain, salah satu fenomena perdagangan internasional terbaru, sedang dialami oleh industri apparel Indonesia. Hal ini menimbulkan suatu pertanyaan apakah keterlibatan industri apparel Indonesia ke dalam global value chain akan mempengaruhi permintaan terhadap tenaga kerja terampil. Studi ini akan mencoba untuk meneliti dampak dari keterlibatan industri apparel Indonesia ke dalam global value chain, dengan menggunakan faktor yang berkaitan dengan perdagangan vertical specialization dan faktor yang tidak berkaitan dengan pedagangan kepemilikan asing sebagai proxy dari global value chain. Studi ini juga menggunakan jenis pekerjaan sebagai tolak ukur dari keterampilan/skill dari tenaga kerja. Hasil dari studi ini adalah keterlibatan industri ini ke dalam global value chain ternyata meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja terampil, namun hanya untuk faktor yang berkaitan dengan perdagangan, sedangkan faktor lainnya tidak berpengaruh.

Global value chain, one of the newest trade phenomenon, is being experienced in Indonesias apparel industry. This makes a remarkable question whether it would affect the demand for skilled labor in Indonesia. This study is going to examine the impact of an involvement of Indonesias apparel industry in global value chain using trading related factor vertical specialization and non trading related factor foreign ownership as a proxy of global value chain and using an occupational level to categorize skill of labor. By using a panel data regression, the result is an involvement of the industry in global value chain increases demand for high skilled labor yet it is only for trading related factor. Non trading related factor does not affect the demand for skilled labor in Indonesias apparel industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gazani Fihabrina
"Cakupan perjanjian dagang yang semakin dalam diasosiasikan dengan meningkatnya partisipasi negara dalam jaringan produksi global. Deep FTA dianggap dapat mempromosikan perkembangan pesat rantai nilai global dengan memperkuat kerja sama ekonomi trans-nasional dan mendorong arus masuk FDI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh IJEPA, khususnya setelah adanya general review, terhadap partisipasi backward dan forward, serta arus masuk FDI Jepang di Indonesia. Studi ini menggunakan data panel, dengan unit observasi ekspor/impor bahan baku dan penolong berdasarkan HS 4-digit dan realisasi PMA berdasarkan KBLI 2-digit, dan mengaplikasikan metode simultaneous equation model serta seemingly unrelated regression. Hasil estimasi menunjukkan bahwa general review IJEPA meningkatkan partisipasi backward dan forward Indonesia, serta FDI inflows Jepang di Indonesia. Selain itu, ditemukan hubungan dua arah antara forward participation dan FDI inflows, sedangkan FDI inflows memengaruhi backward participation dan tidak berlaku sebaliknya. Temuan ini membuktikan bahwa investasi yang dilakukan Jepang di Indonesia berorientasi untuk mengamankan bahan baku dan penolong yang diekspor Indonesia ke Jepang
The deepening scope of trade agreements is associated with increased state participation in global production networks. Deep FTAs can promote the rapid development of global value chains by strengthening trans-national economic cooperation and encouraging FDI inflows. This study aims to analyze the effect of IJEPA, especially after a general review, on backward and forward participation, as well as Japanese FDI inflows in Indonesia. This study uses panel data, with an observation unit for export/import of raw and intermediate input based on 4-digit HS and realization of FDI based on 2-digit KBLI and applies simultaneous equation model estimators (3SLS). The estimation results show that the general review of IJEPA increases Indonesia's backward and forward participation, as well as Japanese FDI inflows in Indonesia. In addition, a two-way relationship was found between forward participation and FDI inflows, whereas FDI inflows affected backward participation and did not apply otherwise. This finding proves that the investment made by Japan in Indonesia is oriented towards securing raw and intermediate input that Indonesia exports to Japan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Rachmadhani
"Industri pakaian jadi terus mengalami perkembangan setiap tahunnya yang terlihat dari semakin banyak usaha yang muncul di bidang yang sama. Sehingga perusahaan akan selalu menerima tantangan dalam membuat produk dengan kualitas tinggi dengan harga yang murah untuk dapat bersaing secara kompetitif. Salah satu cara untuk meningkatkan layanan perusahaan adalah dengan memiliki pemasok yang tepat. Sehingga evaluasi pemasok perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam pengelolaan setiap pemasok.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap kinerja pemasok pada salah satu perusahaan pakaian jadi di Jakarta, Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memperoleh bobot dari kriteria dan sub-kriteria untuk penilaian pemasok, serta Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir berupa koefisien kedekatan dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam melakukan pemetaan pemasok pada Supplier Potential Matrix. Hasil dari penelitian ini adalah pemetaan 30 pemasok bahan baku produk pakaian jadi ke dalam empat kategori berbeda pada Supplier Potential Matrix, serta rekomendasi strategi pengelolaan dan pengembangan pemasok yang sesuai untuk setiap kategori.

Garment industry has continously growth every year as indicated by the increasing number of businesses. Therefore, company will always face the challenge of making high quality products at low prices to compete competitively. One of the factors to pursue it is by having the most suitable suppliers that suit best to companys condition and needs. Supplier evaluation is one effective way to manage various suppliers.
This study aims to evaluate supplier based on their performance assessment in one of the clothing company in Jakarta, Indonesia. The method used in this study is Analytical Hierarchy Process (AHP) to obtain the weight of criteria and sub-criteria for supplier performance assessment, as wall as Technique for Order of Preference by Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score of each supplier which will be the basis for mapping suppliers based on capabilities and willingness dimensions. The results of this study are classifying 30 suppliers of apparels raw material into four different categories of Supplier Potential Matrix and recommendations of suitable strategies for each category.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramon Bangun
"Paper ini bertujuan untuk mengetahui struktur daya saing dan pola tata kelola rantai nilai industri aparel Indonesia dalam rantai nilai global serta mengembangkan strategi industri aparel Indonesia masa depan. Penelitian ini merupakan studi kasus untuk meneliti faktor-faktor yang menyebabkan industri aparel Indonesia mampu bertahan ditengah persaingan global meskipun diterpa berbagai permasalahan. Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan industri aparel Indonesia melambat. Untuk memahami lebih jauh mengapa industri aparel Indonesia mengalami stagnasi, dilakukan analisis rantai nilai dan melihat faktor pembatas dengan model sistem dinamis.Struktur daya saing unik telah terbentuk pada industri aparel Indonesia, dimana temuan penelitian menunjukkan bahwa yang menyebabkan industri aparel Indonesia mampu bertahan ditengah persaingan global adalah keberhasilan memproduksi barang medium-up, yang utamanya ditentukan oleh 2 faktor dari Cho, yaitu: 1 wirausaha dan 2 peluang serta satu faktor baru, yaitu 3 hubungan historis berdasarkan trust. Akibat dari keberhasilan memproduksi barang medium-up, dua faktor yaitu: 4 tenaga kerja serta 5 manajer dan insinyur professional, yang tadinya merupakan penghambat merubah menjadi pendorong peningkatan daya saing industri aparel Indonesia.Penyebab adanya stagnasi pada ekspor produk aparel adalah karena industri aparel Indonesia hanya melakukan aktivitas yang bernilai tambah rendah, dimana tingkatan keterlibatan pada rantai nilai adalah original equipment manufacturing OEM . Meskipun sudah memproduksi produk yang medium-up, pada umumnya industri aparel Indonesia belum siap untuk memasuki ODM dan OBM karena keterbatasan sumber daya. Pola tata kelola adalah relational. Disamping itu, penyebab lain adalah kurangnya kapasitas produksi. Jadi, strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan share ekspor adalah dengan membuat kebijakan yang membuat entrepreneurs berminat untuk melakukan investasi dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM serta kapasitas mesin dan peralatan.

This paper aims to identify the competitiveness structure and the value chain governance pattern of Indonesia apparel industries in global value chain and also develop future strategy of Indonesia apparel industry. The research is a case study to determine the factors that enable Indonesian apparel industry to survive in global competition even hit by several problems using Cho rsquo s Nine Factor model. Although Indonesia apparel industry can survive in global competition, the growth gets slower. In order to analyze why Indonesia apparel industry is stagnant, an analysis on Gereffi rsquo s value chain model is conducted, and restricting factors are analyzed by using a system dynamics model.Unique competitiveness structure has been developing in Indonesia apparel industry, where the research shows that Indonesia apparel industry rsquo s competitiveness is caused by the movement to medium up products. The drivers are only two out of nine Cho rsquo s factors, namely 1 entrepreneurs and 2 opportunities. There is one new factor that makes the movement become successful, which is 3 historical relationship based on trust. As the result of the product upgrading to medium up goods successfully, there are two other factors that support the enhancement of the Indonesia apparel industry competitiveness, namely 4 workers and 5 professional. While, three factors hindering competitiveness, which are 6 business environment, 7 supporting and related industry, and 8 politicians and bureaucrats, could be solved even by increasing cost. And 9 domestic demand, even though it does not hinder, it does not support the competitiveness.The reason that the export is stagnant is that Indonesia apparel industry only involves in lower value added activity, where the stage of involvement in value chain is original equipment manufacturing OEM . In grneral, Indonesia apparel industry is not ready to perform functional upgrading to original design manufacturing ODM and or original brand name manufacturing OBM , due to the limitation of resources. The workers and professionals are enough for OEM, but have to increase to perform funcrional upgrading to ODM and or OBM. The value chain governance pattern is relational.The strategies that can be done in order to promote Indonesia apparel industry are to encourage entrepreneurs to invest in order 1 to increase the capacity of workers and professionals, both quality and quantity 2 to increase the production capacity."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2308
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padang Wicaksono
Lembaga Demografi, 2016
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Farah Afief
"Masalah limbah di Indonesia hingga saat ini menjadi masalah yang besar dan menimbulkan gangguan lingkungan. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait pemantauan sampah laut di Indonesia, bobot sampah kain di 15 provinsi yang terdiri dari 16 kabupaten/kota pada tahun 2017 hingga 2019 meningkat sebesar 10 kali lipat dari 0,61% menjadi 7% dan menempati urutan ke-4 persentase sampah tertinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan suatu cara untuk meminimalisir limbah pakaian jadi secara optimal sehingga diperlukan perancangan model bisnis sirkular yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini berfokus pada perancangan model bisnis sirkular berbasis Product-Service System (PSS) untuk perusahaan pakaian jadi dengan menggunakan metode fuzzy-AHP dan QFD multilayer serta mengetahui kesiapan implementasi perusahaan dan kesediaan konsumen untuk menggunakan layanan. Usulan model layanan yang dihasilkan pada riset ini adalah perbaikan dan desain ulang, sistem pengembalian, kustomisasi dan desain partisipatif, desain mandiri, dan konsultasi. Kesiapan perusahaan terhadap implementasi layanan perbaikan dan desain ulang, serta konsultasi sudah mencapai tingkat kesiapan tinggi, sedangkan model layanan lainnya ada yang memerlukan persiapan lebih banyak untuk dapat diimplementasikan. Hasil mengenai kesediaan konsumen untuk menggunakan model layanan sudah sangat tinggi yang menunjukkan perusahaan berpotensi untuk mendapatkan manfaat dari penerapan model bisnis sirkular tersebut.

The waste problem in Indonesia has become a big problem and has caused environmental disturbances. Based on data from the Ministry of Environment and Forestry regarding marine waste monitoring, the weight of fabric waste in 15 provinces in 2017 to 2019 increased by 10 times from 0.61% to 7% and ranks the 4th highest percentage of waste. Based on these problems, we need a way to minimize waste optimally so a circular business model that can solve these problems is needed. This research focuses on designing a circular business model based on Product-Service System for apparel companies using fuzzy-AHP and multi-layer QFD methods as well as knowing the readiness of company implementation and the willingness of consumers to use services. The proposed service models generated in this research are repair and redesign, take-back systems, participatory design and customization, independent design, and consultation. The company's readiness for the implementation of repair and redesign and consulting services has reached a high level of readiness, while other service models exist that require more preparation to be implemented. The results regarding the consumer's willingness to use the service model are already very high, which indicates that the company has the potential to benefit from the application of this circular business model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>