Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177043 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Fitriani
"ABSTRAK
Perilaku caring sebagai identitas diri perawat pada kenyataannya masih belum sepenuhnya diterapkan dalam setiap asuhan keperawatan, adanya peningkatan beban kerja serta menurunnya komitmen kerja perawat dalam mencapai tujuan organisasi memberikan dampak terhadap kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan beban dan komitmen kerja dengan perilaku caring perawat di Rumah Sakit. Desain penelitian dengan observasional menggunakan pendekatan cross sectional pada 47 perawat yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Alat ukur menggunakan Caring Nurse-Patient Interaction CNPI versi-23 menilai aspek frekuensi perawat melakukan tindakan keperawatan yang mencerminkan perilaku caring A Three Component Allen and Meyer rsquo;s Instruments TCM untuk mengukur komitmen kerja perawat sedangkan beban kerja dengan teknik pengamatan work sampling. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan perilaku caring perawatan kenyamanan p=0,02 , hubungan antara komitmen kerja dengan perilaku caring perawatan klinis p=0,01 , hasil pengamatan beban kerja belum mencapai nilai optimum 72,72 . Rekomendasi yang diberikan agar top manajer melakukan evaluasi terhadap fungsi manajemen yang ada, telah menggambarkan perilaku caring sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan. Perlu disusun standar analisis beban kerja yang lebih objektif sehingga peran dan fungsi SDM Keperawatan lebih produktif.

ABSTRACT
Caring behavior as a nurse 39 s self identities is in fact still not fully applied in every nursing care, an increase in workload and decreased nurse occupational commitment in achieving organizational goals have an impact on patient satisfaction on health services. This study aims to identify the relationship nursing workload and occupational commitment with caring behavior of nurses at Ministry Hospital. Research design with observasional using cross sectional approach on 47 nurses selected by consecutive sampling technique. Measurements using Caring Nurse Patient Interaction CNPI with 23 statements to assess the frequency aspect of nurses performing nursing actions that reflect caring behavior. A Three Component Allen and Meyer 39 s Instruments TCM to measure nurses 39 occupational commitments while nursing workload with work sampling observation techniques. The result of statistical test showed that there was a correlation between nursing workload and comfort care of caring behavior p 0,02 , relation between occupational commitment and clinical care of caring behavior p 0,01 , nursing workload observation not yet reached optimum value 72,72 . Recommendations gaven to top managers to evaluate the existing management functions, has described caring behavior as a reference in providing nursing care. A more objective workload analysis standard is needed so that the roles and functions of the Nursing were more productive."
2018
T50672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Viselita
"Komitmen organisasi perawat saat ini belum optimal dan menyebabkan beberapa dampak negatif. Salah satu rumah sakit khusus jantung di Jakarta telah menerapkan sistem perekrutan, orientasi, pengembangan pendidikan yang baik bagi perawat. Namun, outcome yang diharapkan belum menunjukkan hasil yang optimal untuk komitmen perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas kehidupan kerja perawat dan karakteristik personal dengan komitmen organisasi perawat. Desain penelitian menggunakan kuantitatif cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 242 perawat di salah satu rumah sakit khusus jantung di Jakarta dengan teknik convenience sampling. Analisis data dilakukan menggunakan chi square, korelasi spearman, dan regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan komitmen organisasi perawat tinggi (52,9%) dan kualitas kehidupan kerja perawat tinggi (67,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara karakteristik personal (usia, jenis kelamin, suku, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama kerja, jenjang karir, jabatan, pendapatan per bulan, lokasi keluarga, dan lama waktu tempuh) dengan komitmen organisasi perawat dan ada hubungan kualitas kehidupan kerja perawat dengan komitmen organisasi perawat (p 0,001). Hasil regresi logistik berganda menunjukkan kualitas kehidupan kerja perawat merupakan faktor yang paling berhubungan dengan komitmen organisasi perawat (OR: 5,277) serta dimensi konteks kerja dalam kualitas kehidupan kerja perawat yang paling berhubungan dengan komitmen organisasi perawat (OR: 11,659). Kesimpulan dari hasil penelitan ini adalah perawat memiliki komitmen organisasi tinggi dan kualitas kehidupan kerja perawat tinggi. Manajemen rumah sakit lebih memperhatikan lagi kualitas kehidupan kerja perawat sehingga komitmen organisasi perawat dapat semakin meningkat.

Nurses organizational commitment has not been optimal and this can lead to several negative impacts. One of the cardiovascular hospital in Jakarta had done a good recruitment system, good orientation programed of new nurse, and gave a good education development for nurses. Unfortunately, an aoutcome for organizational commitment was not optimal yet. Our study aimed to identify the relationship between quality of nursing work life and personal characteristics with nurses organizational commitment. Our study was quantitative cross sectional. Sample of our study was 242 nurses in national cardiovascular hospital in Jakarta recruited using convenience sampling technique. Data analysis performed was using chi square, spearman correlation, and multiple logistic regressions. The analysis showed nurses organizational commitment was high (52,9%) and quality of nursing worklife was high (67,4%). Bivariate analysis showed there was no assosiation between personal characteristics (age, sex, ethnicity, marital status, education, tenure, career ladder, job position, income per month, family location, and length of time traveled) and nurses organizational commitment and there was assosiation between quality of nursing work life and nurses organizational commitment (p 0,001). Logistic regresion analysis showed quality of nursing worklife was the most related factor (OR: 5,277) and Work context dimension was the most related factor to nurses organizational commitment (OR: 11,659). Hospital management should pay more attention to quality of nursing worklife, so that the organizational commitment of nurses can increase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T54617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widiyaningsih
"ABSTRAK
Kompetensi pembimbing klinik berkontribusi dalam meningkatkan perilaku caring dan komitmen perawat baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kompetensi pembimbing klinik dengan perilaku caring dan komitmen perawat baru di RS. Desain penelitian adalah analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional pada 104 perawat baru di satu RS di wilayah Jakarta Selatan yang dipilih dengan metode random sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu Kuesioner Kompetensi Pembimbing Klinik, Caring Behavior Inventory CBI -24 dan kuesioner Komitmen Allen Meyer. Hasil uji t-independent menunjukkan ada hubungan antara kompetensi pembimbing klinik dengan perilaku caring perawat baru p < 0,001; ? = 0,05 dan hasil uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan antara kompetensi pembimbing klinik dan komitmen perawat baru p = 0,844 . Uji regresi linier mendapatkan bahwa karakteristik personal pembimbing klinik merupakan faktor yang paling dominan yang berhubungan perilaku caring. Upaya pembinaan dan pemeliharaan karakteristik personal caring yang baik perlu diprogramkan, juga pelatihan dan penyegaran pembimbing klinik perlu dimasukkan dalam perencanaan strategis dan rencana kerja tahunan. Kata kunci : komitmen, kompetensi pembimbing klinik, perilaku caring

ABSTRACT
Competence of clinical instructure contributes to improving caring behavior and commitment of new nurses to improve the quality of nursing service. This study aims to identify the relationship of clinical instructure rsquo s competence with caring behavior and commitment of new nurses at the hospital. The study design was analytic comparative with the cross sectional approach of 104 new nurses in one hospital in South Jakarta area selected by random sampling method. The measuring instruments used are Competency Guidance Questioner Clinic, Caring Behavior Inventory CBI 24 and Allen Meyer 39 s Commitment Questionnaire. The result of the t independent test showed that there was a relationship between clinical instructure rsquo s competence and caring behavior of new nurse p 0,001 0,05 and chi square test showed the clinical instructure rsquo s competence was not relation to new nurse rsquo s commitment p 0,844 . The linear regression test found that personal characteristics of clinical instructure were the most dominant factor in caring behavior. Better coaching and maintenance of good personal caring characteristics needs to be programmed, as well as training and review of clinical instructures should be included in strategic planning and annual workplans. Keywords commitment, clinical instructor competence, caring behavior"
2018
T50593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Prawitasari
"Beban kerja perawat pelaksana yang adekuat diperlukan agar perawat pelaksana dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan meminimalkan terjadinya masalah keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang ?hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien di Rumah Sakit Husada Jakarta. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap unit penyakit dalam dan unit bedah kelas I - II. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan pengumpulan data secara restrospective, descriptive cross sectional terhadap data administratif rumah sakit khususnya data dinas perawat pelaksana dan data pasien pulang rawat inap periode Januari, Maret, Mei dan Juli 2008 karena pada bulan-bulan tersebut merupakan bulan dengan beban kerja normal. Sampel yang digunakan berjumlah 93 data dinas perawat pelaksana dan 93 dokumen rekam medik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi beban kerja tinggi pada perawat pelaksana di Rumah Sakit Husada paling banyak pada bulan Januari 53.7 %, diikuti oleh bulan Mei 51.6%, Juli 39.8% dan Maret 35.3%. Sedangkan beban kerja adekuat pada perawat pelaksana paling banyak terjadi pada bulan Maret 64.5%, Juli 60,2%, Mei 48,4%, dan Januari 46,2%. Proporsi masalah keselamatan pasien adalah sebesar 19,4%. Uji Kai-kuadrat digunakan untuk mengetahui adanya hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien dengan hasil p=0.000.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa beban kerja perawat pelaksana tinggi, masih ada masalah keselamatan pasien yang buruk dan terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat pelaksana dengan keselamatan pasien. Oleh karena itu Divisi Keperawatan perlu melakukan pengkajian kecenderungan tingkat ketergantungan pasien di masing-masing ruang rawat inap dan menggunakan data yang ada untuk menghitung kebutuhan perawat tiap shift, mengalokasikan jumlah perawat sesuai kebutuhan ruangan, melakukan supervisi secara terjadual dan berkala. Perlunya dikembangkan budaya keselamatan dan mengikis budaya menghukum, memilih champion sebagai motor penggerak keselamatan pasien serta tidak membebani perawat dengan pekerjaan non keperawatan.

Adequate nursing workload is needed to deliver standardized nursing care and to minimized the incident of patient safety. The purpose of this study is to describe the relationship of nursing workload and patient safety at Husada Hospital Jakarta. A retrospective, descriptive cross sectional study collecting quantitative data including hospital administrative of nurses schedule and inpatient data that were recorded in January, March, May and July 2008 with assumption that months with normal nursing workload. This study used 93 samples of nursing schedule data and 93 patient document.
The finding shows that proportion of high nursing workload was in January 53,7%, May 51,6%, July 39,8%, and March 35,3%.Proportion of adequate nursing workload was in March 64,5%, July 60,2%, May 48,4%, and January 46,2%. The proportion of patient safety was 19,4%. Chi-Square test was used to analyze relationship of nursing workload and patient safety and p-value = 0.000.
The conclusion of this study was there was high nursing workload, there was some patient safety problems that indicates poor, and there was a significant relationship of nursing workload and patient safety. The department of nursing should assess the trend of patient acuity for each nursing unit and using the data to calculate of nursing personnel every shift, to allocate nursing personnel, and supervise as schedule. Develop the culture of safety and eliminate punitive culture from her unit, choosing the champion for patient safety and eliminate non nursing tasks."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sunardi
"Proses caring membentuk karakter perawat yang empati dan tulus dalam melakukan asuhan keperawatan. Tujuan untuk mengetahui faktor komitmen dan iklim organisasi yang paling dominan berhubungan dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSWH. Desain penelitian menggunakan deskripif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengukuran faktor komitmen dan iklim organisasi menggunakan kuesioner, dan perilaku caring dengan observasi sistematik terhadap 77 perawat pelaksana diambil secara propotional simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara komitemen dan iklim organisasi dengan perilaku caring. Faktor komitmen dan iklim organisasi yang paling dominan berhubungan dengan perilaku caring perawat pelaksana adalah masa kerja, komitmen afektif, kultur organisasi, dan pendidikan. Rekomendasi pada rumah sakit sebaiknya melakukan evaluasi terhadap komitmen afektif perawat, perbaikan kultur organisasi, dan meningkatkan pendidikan perawat.

Process of caring are shaping the nurse character to be more emphatic and sincere in performing nursing care. The objective of this research is to determine the commitment factors and the most dominant climate associated with nurses caring behavior in RSWH. The design used in this research was descriptive correlative with cross sectional approach. Commitment factors and organizational climate has been measured by questionnaires, then the caring behavior has observed by systematic observation of 77 nurses which taken by proportional simple random sampling.
The result showed that the most dominant of commitment factors and organizational climate related to the nurses caring behavior in RSWH are; working period, affective commitment, organizational culture, and education. Conclusion The achievements of nurses? organizational commitment at RSWH was 73,3% , organizational climate was 71, 6% and then caring behavior was 87, 3% from total value. Recommendation to Hospital was evaluate the affective commitment of nurses, improving organizational culture, and increase nurse education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enni Juliani
"Beban kerja yang tinggi pada perawat pelaksana dapat menyebabkan keletihan, kelelahan yang berakibat pada menurunnya perilaku caring, yang dapat dilihat dari hilangnya empati dan respon kepada klien, kemunduran dalam penampilan kerja. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat pelaksana dan pelaksanaan perilaku caring yang dipersepsikan oleh klien di ruang rawat inap lantai Jantung RS Husada Jakarta.
Penelitian ini merupakan jenis deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang melibatkan 24 perawat pelaksana dan 24 klien di ruang rawat inap lantai Jantung RS Husada. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner dan observasi.
Hasil analisis univariat menunjukkan klien mempersepsikan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana dengan kategori rendah yaitu 54,2%. Beban kerja lebih dari standar waktu optimum produktif (80%) terutama pada shift pagi 95,13% diikuti shift sore 93,45% dan shift malam 71,58% serta rata-rata dari ketiga shift ini adalah 86,2%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik klien dengan persepsi terhadap pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana. Hasil uji t independen menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana (p value ,004).
Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi manajemen keperawatan rumah sakit Husada untuk mengkaji kembali ketenagaan perawat perlaksana baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sistem atau metode penugasan. Menempatkan caring menjadi inti dari praktik keperawatan dengan terus meningkatkan pengajaran dan sosialisasi konsep caring dalam praktek keperawatan melalui pelatihan-pelatihan kepada perawat yang memberi pelayanan keperawatan kepada klien.

High workload in staff nurse would have stimulated their fatigue and engendered loss of empathy, inadequate caring behavior, and poor work performance. Caring behavior was indispensable and central part of the nursing practice. The aim of this study was to recognize the relationship between staff nurses` workload and their caring behavior practice based on the clients` perception in Cardiology in client department Husada Hospital Jakarta.
The research was a descriptive correlation study with cross sectional approach. The samples were 24 staff nurses and 24 clients in Cardiology in client department, Husada Hospital Jakarta. The research instrument were a questionnaire and an observation sheet.
The result showed that client's perception on staff nurses caring behavior were low (54,2%). Meanwhile, the work load more than productive optimum standart (80%): the workload of day shift nurses was higher (95,13%) than evening shift (93,45%) and night shift (71,58%). The average workload was 86,2%. From the statistical analysis demonstrated that were was a significance relationship between staf nurses? workload and their caring behavior practice based on the clients? perception in cardiology in client department Husada Hospital Jakarta (p value= 0.004, α=0.05). Meanwhile, characteristic respondents had no relationship with the clients perception on the application of caring behavior among nurses. It could be inferred there was no interaction among confounding factors and only staff nurses? workload brought about their caring behavior practice in cardiology in client department Husada Hospital Jakarta.
It was recommended yhat the hospital management should appraised the nursing workforce quantitatively and qualitatively. It was also suggested that caring behavior should be put into the core of nursing practice by way of caring concept couching and socialization continuously to the staff nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Juanda
"Hubungan Karakteristik dan Beban Kerja Perawat Dengan Stres Kerja Perawat Rawat Inap Rumah Sakit di JakartaPerawat merupakan satu profesi dari pelayanan kesehatan yang berisiko tinggi mengalami stres kerja karena beban kerja yang berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dan beban kerja dengan stres kerja perawat rawat inap rumah sakit di Jakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dan dilakukan pada bulan Juni 2017. Penelitian ini melibatkan 243 perawat yang bekerja di rawat inap rumah sakit di Jakarta dan dipilih berdasarkan metode random sampling. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden penelitian mengalami stres kerja ringan 65 dan mempunyai beban kerja sedang 95. Hasil uji chi square ada hubungan karakteristik status pernikahan p value = 0,002 ,masa kerja p value = 0,001 dan beban kerja p value = 0,009 dengan stress kerja. Rumah sakit diharapkan dapat lebih memberikan perhatian terhadap stres dan beban kerja para perawatnya agar dapat memberikan situasi kerja yang lebih kondusif.

Relation of Characteristics of Nurses and Workload with Nurses Job Stress In patient Unit of Hospital in Jakarta Nurse are one of the health care profession at high risk of job stress because of heavy workload. This study that aims to know the relation of workload and nurses job stress In patient Unit of hospital in Jakata.
This is a descriptif correlation research method and performed in June 2017. This study was conducted involving 243 nurses who work In patient Unit of hospital in Jakata selected by random sampling method. The data were analyzed using Univariat and Bivariat analyses.
The result showed the majority of study respondents were experiencing mild stress level 65 and moderate workload level 95. The chi square showed there was a significant correlation between marital status p value 0,002, length of work p value 0,001 and workload p value 0,009 with nurse job stress. The hospital is expected to give more attention to nurse stress and workload in order to provide more conducive work situation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Habibah Sari Melati
"Kebersihan tangan adalah salah satu hal yang penting dalam pengendalian infeksi di rumah sakit. Perawat sebagai lini terdepan layanan kesehatan, memiliki beban kerja yang fluktuatif, juga dituntut memiliki kepatuhan cuci tangan. Rumah Sakit. telah terakreditasi JCI Joint Commission International, dimana keselamatan pasien merupakan fokus utamanya, dan cuci tangan memiliki peranan yang sangat besar. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor beban kerja dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kepatuhan cuci tangan perawat di Rumah Sakit S. Desain penelitiannya adalah potong lintang, dengan 55 sampel pada perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat, Unit Perawatan Intensif dan Unit Hemodialisis. Data diambil dengan cara observasi dan kuisioner, yaitu menggunakan lembar observasi kepatuhan cuci tangan; lembar observasi perilaku. langkah cuci tangan; lembar observasi beban kerja; kuisioner karakteristik demografi; kuisioner pengetahuan; dan kuisioner persepsi. Data dianalisis dengan uji pearson untuk melihat hubungan kepatuhan cuci tangan dengan beban kerja; dan uji. tidak berpasangan untuk melihat hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan variabel perilaku, pengetahuan, persepsi, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja. Selanjutnya dilakukan uji regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan cuci tangan dengan beban kerja; dengan pengetahuan; dengan persepsi cuci tangan; dengan usia; dengan pendidikan; dan dengan masa kerja. >0,05. Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kepatuhan cuci tangan adalah perilaku. = 0,00 dan jenis kelamin. = 0,02. Faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan cuci tangan adalah perilaku. = 0,00 dan masa kerja. = 0,02. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan: beban kerja, karakteristik demografi usia, pendidikan dan masa kerja. pengetahuan, dan persepsi. Namun ditemukan hubungan antara kepatuhan cuci tangan dengan perilaku cuci tangan dan dengan jenis kelamin. Faktor yang paling dominan terhadap kepatuhan cuci tangan adalah perilaku cuci tangan dan masa kerja. Safety meeting/ safety talk dapat dilakukan secara berkala untuk mengatasi kendala dalam kepatuhan cuci tangan perawat.

Hand hygiene is one of the important things in hospital infection control. Nurses who act as the leading line of health services and have. fluctuating workload, are also required to have hygienic hands.. Hospital has been accredited JCI Joint Commission International. where patient safety is the main focus, and where having hygienic hands has. very big role. The purpose of this research is to know the workload factor and other factors related to the hand hygiene compliance of nurses at. Hospital. The research design is cross sectional, with 55 samples on nurses who work in Emergency Department, Intensive Care Unit and Hemodialysis Unit. Data were taken by observation and questionnaire, ie using hand hygiene compliance observation sheet. step hand hygiene behavior observation sheet workload observation sheet questionnaire of demographic characteristics hand hygiene knowledge questionnaire and perception questionnaires. Data were analyzed by pearson test to see the hand hygiene compliance relationship with workload and independent. Test to see the relationship between hand hygiene compliance with behavioral, knowledge, perception, age, gender, education, and working period. Furthermore, multiple linear regression test is also used.
Based on the analysis result, there is no significant relationship between hand hygiene compliance with workload with knowledge with perception with age with education and with working period. 0.05. The variables significantly associated with hand hygiene compliance were behavior. 0.00 and gender. 0.02. The most dominant factors affecting hand hygiene compliance were behavior. 0,00 and working period. 0,02. In this study, there was no relationship between hand hygiene compliance with workload demographic characteristics age, education and working period knowledge and perception. However, there was. relationship between hand hygiene compliance with hand hygiene behavior and gender. The most dominant factors for hand hygiene compliance are hand hygiene behavior and working period. Safety meeting safety talk can be done regularly to overcome obstacles in the hand hygiene compliance of nurse.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanis Kartini
"Tenaga keperawatan merupakan komponen penting di rumah sakit, keberadaannya menjadi ujung tombak karena berhubungan langsung dengan klien. Kinerjanya dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan komitmen pada organisasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteriktik individu dan kepuasan kerja dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi di rumah sakit Islam Surabaya.
Desain penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan potong lintang. Populasi penelitian ini adalah Semua perawat/bidan pelaksana. Sampel penelitian diambil total populasi yang memenuhi kriteria inklusi, sebesar 121 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen adalah Kai Kuadrat dengau α = 0,05. Untuk mengetahui faktor yang dominan berhubungan dengan komitmen, menggunakan uji regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Sebagian besar perawat pelaksana menunjukkan komitmen rendah (54,5%). Variabel karakteriktik individu perawat yang berhubungan dengan komitmen adalah masa kerja (p=0,030) dan status perkawinan (p=0,026). Kepuasan (komposit) juga secara signifikan berhubungan dengan komitmen perawat pada organisasi (p=0,011). Faktor kepuasan yang berhubungan dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi adajah kepuasan terhadap kebijakan organisasi (p=0,007), kepuasan terhadap interaksi (p=0,002) dan kepuasan terhadap status profesional (p=0,001). Faktor yang dominan mempengaruhi komitmen perawat pelaksana pada organisasi adalah masa kerja, kepuasan terhadap status profesional dan kepuasan terhadap kebijakan organisasi.
Penelitian ini merekomendasi perlu adanya pengembangan staf keperawatan melalui pendidikan berkelanjutan, pemberdayaan tenaga keperawatan dan memberikan pengakuan dengan memberikan posisi struktural yang setara deugan profesi lain. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen perawat pada organisasi di rumah sakit.

Nurses are believed as the major component in hospitals whose existence plays a vital role in the front line for having the most frequent direct contact with clients. Their job performances are influenced by job satisfaction and organizational commitment.
The purpose of this study was to determine the relationship between individual characteristics and job satisfaction, and nurse staffs organizational commitment in Surabaya islamic General Hospital.
The study applied the descriptive correlational design with the cross sectional approach. The population involved was nurse/midwife staff. A hundred and twenty one samples, who met the inclusive criteria., were chosen from the total population. Data were collected by distributing directly filled out questionnaires to the chosen respondents. To examine the correlation between independent and dependents variables, the researcher applied the Chi-Square analysis method with a = 0.05. To find out the determinants correlated with the organizational Commitment, she also used the logistic regression test.
The study, then, came up with the findings indicating that most of the nurse staff has low organizational commitment (54.5%). Moreover, the variables of individual characteristics, which related to the organizational commitment, were length of service (p=0,030) and marital Status (p=0,026). The composite job satisfaction also signiiicantly related to the nurse staff?s organizational commitment (p=0,011). Those satisfaction factors included the satisfaction toward organizational policies (p=0,007), interaction (p=0,002), and professional status (p=0,00l). Furthermore, the dominant factors that affected the nurse staff? s organizational commitment were length of service, satisfaction toward professional status and organizational policies.
This research recommends that nursing staff development through continuing education program and empowerment of nurse staff should be done as well as the acknowledgement toward the profession by providing them structural positions that are equal with other professions. In order to increase the nurse?s commitment toward organization in the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Sobirin
"Keberhasilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pelayanan keperawatan yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan adalah perilaku caring perawat yang merupakan inti dalam praktek keperawatan profesional. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dirasakan perlu rnelakukan penelitian tentang penerapan perilaku caring perawat pelaksana. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian Csossectional. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi hubungan beban kerja dan motivasi dengan penerapan perilaku caring. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di Instalasi Rawat Inap Badan Rumah Sakit Umum Daerah Unit Swadana Kabupaten Subang. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sejumlah 118 perawat pelaksana. Data yang diperoleh merupakan data primer yang dikumpulkan secara langsung dengan cara observasi dan penyebaran kuesioner. Berdasarkan basil analisis didapatkan bahwa penerapan perilaku caring lebih dari separuh perawat pelaksana (52,5 %) termasuk kategori rendah, beban kerja perawat pelaksana berkisar antara 4,07 jam sampai dengan 10,35 jam tiap shift, 5,19 jam tiap shift untuk tindakan keperawatan langsung dan 3.36 jam untuk tindakan keperawatan tidak langsung. Lebih dari setengahnya (53,4 %), motivasi perawat pelaksana dalam penerapan perilaku caring termasuk kategori rendah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa beban kerja dan motivasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan penerapan perilaku caring (p=0,000), dan beban kerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap penerapan perilaku caring. Perawat pelaksana dengan beban kerja rendah berpeluang 52,63 kali lebih caring dibanding perawat pelaksana dengan beban kerja tinggi setelah dikontrol motivasi dan Perawat pelaksana dengan motivasi tinggi berpeluang 18,92 kali lebih caring dibanding perawat pelaksana dengan motivasi rendah setelah dikontrol beban kerja. Berkenaan dengan basil penelitian ini, manajer keperawatan perlu meninjau kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap beban kerja perawat sehingga kesempatan dan motivasi perawat dalam menerapkan perilaku caring dapat meningkat.

Hospitals success for health service affected by nursing factor, on of them is nursing services that frontier health services in hospital caring is the one of nursing service that be core in practrical clinical nursing by the way so its importancy to explore about nursings implementations. This study was analytic descriptive with crossectional the man objective of this study to identify relationships betwen work load and motivations with caring applications. Populations was nurses in BRSUD Unit Swadana Kabupaten Subang with 118 person. Primary data with observations was used the result caring applications was done by more than half nurse clinical (52,5%) was lower categoric, Nurse work load was 4,07 hours until 10,35 hours in shift, 5,19 hours shift for direx care and 3,36 hours for indirexs care. More than half (53,4%) nurses motivation in caring application was lowwer. The conclusions of this study the nursing work load and motivations have significant relationship with caring applications (P = 0,000) and the work load was dominant variable for caring applications. So for nurses manager had to seek factor that affected to work load nurse Chats can increases motivations the nurse for application the caring."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>