Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 227471 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gemma Pertiwi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pengaruh konsep pengetahuan kognitif seperti dari shared mental model dan transactive memory system terhadap hasil akhir berupa task performance dimediasi oleh work engagement di RS Sehat Sejahtera. Penelitian ini menggunakan pedekatan kuantitatif metode survey dengan alat bantu kuesioner. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu metode dimana responden yang terpilih adalah subjek yang dinilai dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Populasi responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 115 dengan jumlah sampel 86 karyawan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Utrecht Work Engagement Scale UWES untuk mengukur work engagement Scaufeli dan Bakker, 2004 , Team Assessment Diagnostic Measure TADM untuk mengukur team shared mental model Johnson, Lee, Lee, Connor, Khalil, dan Huang, 2007 , kuesioner Transactive Memory System Lewis, 2003 , dan kuesioner performance Janz, Colquitt, dan Noe, 1997 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat individu, konsep shared mental model dan transactive memory system dapat memberikan pengaruh terhadap work engagement dan task performance karyawan. Meskipun demikian, tidak ditemukan peranan mediasi work engagement dalam menengahi hubungan kedua konsep dengan hasil akhir.

ABSTRACT
This thesis expands this individual level perspective to review shared cognitive knowledge concept within organization such as teamwork mental model and transactive memory system toward task performance mediated by work engagement in Sehat Sejahtera Hospital. This quantitative was carried out through the distribution of questionnaire. Respondents were selected using purposive sampling technique involving 86 frontline staffs which have high contact relationship with customer using regression. Several measurements adopted as guidances were Utrecht Work Engagement Scale UWES to measure work engagement Scaufeli dan Bakker, 2004 , Team Assessment Diagnostic Measure TADM for team shared mental model Johnson, Lee, Lee, Connor, Khalil, and Huang, 2007 , questionnaire Transactive Memory System Lewis, 2003 , and performance measurement scale Janz, Colquitt, and Noe, 1997 . The results described that both antecedents are related positively to work engagement and task performance, however the mediating effect of team engagement was not found. The research implications are discussed in this review. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Cahyaningtyas
"Obesitas telah menjadi masalah global yang signifikan dengan prevalensi yang meningkat pesat di berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Obesitas tidak hanya meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker, tetapi juga menyebabkan dampak ekonomi yang signifikan akibat biaya perawatan penyakit terkait. Informasi kesehatan yang akurat dan mudah diakses menjadi krusial dalam upaya pencegahan dan penanggulangan obesitas di Indonesia. Namun, penyebaran informasi yang tidak akurat di media sosial, termasuk platform seperti TikTok, menimbulkan tantangan baru dalam mengedukasi masyarakat tentang obesitas. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa TikTok, sebagai platform yang populer di Indonesia, dapat berpotensi memberikan edukasi kesehatan yang bermanfaat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan analisis terhadap motivasi adopsi informasi kesehatan dalam mengatasi obesitas, dengan mempertimbangkan gratifikasi yang diperoleh dari konsumsi konten kesehatan di media sosial seperti TikTok. Penelitian ini menggunakan metode SEM-PLS untuk menginvestigasi hubungan antara faktor-faktor berdasarkan teori Uses and Gratification Theory (UGT) dan Transactive Memory System (TMS) dalam konteks adopsi informasi tentang obesitas melalui media sosial TikTok. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner daring dengan partisipasi dari 255 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor ini tidak hanya berpengaruh positif signifikan terhadap dimensi TMS, tetapi juga mempengaruhi adopsi informasi yang disampaikan secara efektif. Gratifikasi seperti social interaction dan personalization memiliki pengaruh signifikan terhadap ketiga dimensi TMS (specialization, credibility, dan coordination). Social support merupakan gratifikasi yang paling berpengaruh pada TMS specialization dan coordination. Sementara itu, TMS credibility paling besar dipengaruhi oleh gratifikasi social interaction. Masing-masing dimensi TMS juga berpengaruh signifikan terhadap adopsi informasi kesehatan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana TikTok dapat digunakan secara efektif untuk mendukung upaya edukasi kesehatan masyarakat terkait obesitas di Indonesia.

Obesity has become a significant global problem with rapidly increasing prevalence across various age groups, including children, adolescents, and adults. Obesity not only raises the risk of non-communicable diseases such as diabetes, heart disease, and cancer but also imposes significant economic impacts due to healthcare costs associated with related illnesses. Accurate and easily accessible health information is crucial in efforts to prevent and manage obesity in Indonesia. However, the spread of misinformation on social media, including platforms like TikTok, presents new challenges in educating the public about obesity. This research identifies that TikTok, as a popular platform in Indonesia, has the potential to provide beneficial health education. Based on this issue, an analysis was conducted on the motivations for adopting health information to address obesity, considering the gratifications obtained from consuming health content on social media platforms such as TikTok. The study used the SEM-PLS method to investigate the relationships between factors based on the Uses and Gratification Theory (UGT) and Transactive Memory System (TMS) in the context of adopting information about obesity via TikTok. Data was collected using an online questionnaire with participation from 255 respondents. The analysis results indicate that these factors not only significantly influence the dimensions of TMS but also affect the adoption of information effectively. Gratifications such as social interaction and personalization have a significant impact on the three dimensions of TMS (specialization, credibility, and coordination). Social support is the gratification that most influences TMS specialization and coordination. Meanwhile, TMS credibility is most strongly influenced by the gratification of social interaction. Each TMS dimension also significantly influences the adoption of health information. The findings of this study are expected to provide insights into how TikTok can be effectively utilized to support public health education efforts related to obesity in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Fitri Utami
"Perusahaan Teknologi Finansial Pendanaan atau sering disebut sebagai FinTech Peer to Peer Lending di Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung pemerataan kebutuhan akses pendanaan secara nasional. Namun, terdapat ketimpangan antara kinerja perusahaan dari sisi jumlah pengguna serta jumlah pendanaan yang terdistribusi dibandingkan dengan potensi pasar yang ada. Hal ini disebabkan banyaknya kompleksitas yang terjadi termasuk adanya kekurangan sumber-daya internal, tekanan dari regulator, hingga tekanan dari keraguan pasar untuk menggunakan produk. Dalam menyingkapi masalah tersebut, para pemain melakukan berbagai macam kolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat menghasilkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar, regulasi dan perkembangan teknologi. Penelitian ini berforkus pada dinamika dalam kolaborasi antara para FinTech Peer to Peer Lending dengan jejaringnya. Dalam penelitian ini konsep sistem memori transaktif pada level perusahaan dengan rekan kolaborasinya menjadi kunci dalam memahami dinamika yang ada. Diprediksikan bahwa karakteristik rekan kolaborasi dari sisi spesialisasi pengetahuan, kepercayaan perusahaan akan kredibilitas pengetahuan rakennya serta koordinasi dengan rekan rekan yang dimiliki dianggap dapat berperan dalam peningkatan inovasi serta kinerja perusahaan.

Peer to Peer (P2P) lending FinTech firms in Indonesia possess a major role in enhancing the country’s financial inclusion that leads to a better national’s economy condition. Despites of its’ massive growth in terms of players, investors, as well as innovations; number of national’s P2P lending FinTech adopters are still low which pivotal as it resemblance their performance. This occur as P2P lending FinTech firms facing various challenges both internal and externally due to the newness of the industry. To become more effective, current players tend to collaborate with various parties in deciphering the industrial dynamics. This research focusing on how firm might entrench benefits from its’ collaboration through the concept of Transactive memory system in the inter-firm collaboration level. This research argued that the availability of TSM among the P2P lending FinTech firm and its collaborative might enhance the firm’s competitive advantage such innovation which leads to a better performance in the market. This research mainly contributes to the TMS research field where the concept of TMS mainly used in a small group, and never been investigated in the context of inter-firm collaboration. Current study also contributes to the TMS field as it goes to the dimensional level rather than uses TMS as second order factor construct."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Fitri Utami
"Perusahaan Teknologi Finansial Pendanaan atau sering disebut sebagai FinTech Peer to Peer Lending di Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung pemerataan kebutuhan akses pendanaan secara nasional. Namun, terdapat ketimpangan antara kinerja perusahaan dari sisi jumlah pengguna serta jumlah pendanaan yang terdistribusi dibandingkan dengan potensi pasar yang ada. Hal ini disebabkan banyaknya kompleksitas yang terjadi termasuk adanya kekurangan sumber-daya internal, tekanan dari regulator, hingga tekanan dari keraguan pasar untuk menggunakan produk. Dalam menyingkapi masalah tersebut, para pemain melakukan berbagai macam kolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat menghasilkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar, regulasi dan perkembangan teknologi. Penelitian ini berforkus pada dinamika dalam kolaborasi antara para FinTech Peer to Peer Lending dengan jejaringnya. Dalam penelitian ini konsep sistem memori transaktif pada level perusahaan dengan rekan kolaborasinya menjadi kunci dalam memahami dinamika yang ada. Diprediksikan bahwa karakteristik rekan kolaborasi dari sisi spesialisasi pengetahuan, kepercayaan perusahaan akan kredibilitas pengetahuan rakennya serta koordinasi dengan rekan rekan yang dimiliki dianggap dapat berperan dalam peningkatan inovasi serta kinerja perusahaan.

Peer to Peer (P2P) lending FinTech firms in Indonesia possess a major role in enhancing the country’s financial inclusion that leads to a better national’s economy condition. Despites of its’ massive growth in terms of players, investors, as well as innovations; number of national’s P2P lending FinTech adopters are still low which pivotal as it resemblance their performance. This occur as P2P lending FinTech firms facing various challenges both internal and externally due to the newness of the industry. To become more effective, current players tend to collaborate with various parties in deciphering the industrial dynamics. This research focusing on how firm might entrench benefits from its’ collaboration through the concept of Transactive memory system in the inter-firm collaboration level. This research argued that the availability of TSM among the P2P lending FinTech firm and its collaborative might enhance the firm’s competitive advantage such innovation which leads to a better performance in the market. This research mainly contributes to the TMS research field where the concept of TMS mainly used in a small group, and never been investigated in the context of inter-firm collaboration. Current study also contributes to the TMS field as it goes to the dimensional level rather than uses TMS as second order factor construct."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cokorda Gde Bagus Darma Putra
"Komunikasi, khususnya komunikasi interprofesional antara dokter dengan perawat memainkan peranan penting dalarn keselarnatan pasien di rumah saldt. Banyak kejadian fatal dan tidak diinginkan merupakan akibat dari komunikasi yang tidak efektif antar pemberi layanan kesehatan. Joint Commission on the Accreditation af Healthcare Organizations (JCAHO) menyatakan perbaikan komunikasi antar profesi dalarn pelayanan kesehatan sebagai salah satu tujuan program keselamatan pasien.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa disamping aspek-aspek komunikasi yang umum diterima seperti keterbukaan, saling pengertian, ketepatan waktu, dan keakuratan informasi, maka model mental bersama dapat merdngkatkan efektifitas komunikasi. Sikap, pengetahuan, lingkungan, dinatnika interaksi, dan keterampilan individu dalam suatu tim dihipotesiskan mempengaruhi model mental bersama.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan (beserta derajat lmbungan) antara model mental bersarna (tennasuk faktor-faktor yang mempengarahinya) dengan komunikasi efektif pada dokter dan perawat. Penelitian ini menggunakan pendekatan koantitatif dengan analisis jalur menggunnkan model persamaan terstruktur (structural equation modeling/SEM).

Communication. especially interprofessional communication between physician and nurse, plays an important role in patient safety at hospital, Many adverse and sentinel events were the result of ineffective communication between health care providers. Joint Commission on the Accreditation of Healthcare Organizations (JCAHO) adressed improvements of communication between professions in health care as one of their goals in patient safety.
According to recent researches. besides traditional aspects of effective communication, such as openness, mutual underntanding, timely, and information accuracy; shared mental model could improve communication toward effectiveness, There has been hypothetized that attitude, knowledge, environment, interaction dynamics) and skills amongst team members could influence shared mentall.
The aim of this research is to find the relationship along with its degree between shared mental model (including factorn that influence it) and effective communication in physicians and nurses interactions. This research used quantitative approach with path analysis using strnctutal equation modeling (SEM) method toward 188 respondents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T33519
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haloho, Selvy Elida
"Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah salah satu bentuk upaya pemerintah dalam melakukan transformasi digital pada pelayanan pemerintahan dan merupakan salah satu rencana kerja pemerintah tahun 2024. Salah satu pemerintah daerah yang konsisten menerapkan dan mengembangan SPBE di wilayah Kalimantan Timur adalah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika. Nilai indeks SPBE Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) tahun 2021 berhasil menduduki peringkat pertama di wilayah Kaltim (Nilai Indeks SPBE = 2,48). Peringkat tersebut turun ke posisi 8 di tahun 2022 (Nilai Indeks SPBE = 1,94), khususnya untuk Domain tata kelola SPBE pada Aspek Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penurunan nilai tersebut melatarbelakangi pentingnya penelitian ini dengan tujuan untuk melakukan analisis problem solving. Analisis pertama dilakukan terhadap informasi dan indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran kinerja program dan kegiatan yang berhubungan dengan kinerja tata kelola SPBE pada aspek TIK dengan menggunakan pendekatan logic model.  Analisis kedua dilakukan terhadap 5 area fokus pada IT governance untuk mengukur efektivitas implementasi tata kelola SPBE pada aspek TIK. Hasil analisis pertama menggambarkan bahwa informasi dan indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran kinerja program dan kegiatan masih belum menunjukkan hubungan yang logis.  Sehingga disusunlah rekomendasi berupa outcome sequence chart yang baru agar lebih menggambarkan hubungan yang logis dan lebih terintegrasi dengan seluruh stakeholder. Hasil analisis kedua menggambarkan bahwa dari 5 area fokus, masih terdapat 3 area fokus yang belum menunjukkan efektivitasnya dalam proses implementasi tata kelola SPBE pada aspek TIK, sehingga diberikan rekomendasi perbaikan agar dapat lebih meningkatkan tata kelola SPBE pada objek penelitian.

Electronic-Based Government System (SPBE) is one of the government's efforts in carrying out digital transformation in government services and is one of the government's 2024 work plans. One of the local governments that consistently implements and develops SPBE in the East Kalimantan region is the Kutai Kartanegara Regency Government (Kukar Regency Government) through the Communication and Information Technology Office. The SPBE index value of the Kukar Regency Government in 2021 was ranked first in the East Kalimantan region (SPBE Index Value = 2.48). This ranking dropped to 8th place in 2022 (SPBE Index Value = 1.94), especially for the SPBE governance domain in the Information and Communication Technology (ICT) aspect. The decline in value is the background for the importance of this research with the aim of conducting a problem-solving analysis. The first analysis was conducted on information and performance indicators used in measuring the performance of programs and activities related to SPBE governance performance in the ICT aspect using a logic model approach.  The second analysis was conducted on the 5 focus areas in IT governance to measure the effectiveness of SPBE governance implementation in the ICT aspect. The results of the first analysis illustrate that the information and performance indicators used in measuring the performance of programs and activities still do not show a logical relationship.  So a recommendation was made in the form of a new outcome sequence chart to better describe the logical relationship and be more integrated with all stakeholders. The results of the second analysis illustrate that of the 5 focus areas, there are still 3 focus areas that have not shown their effectiveness in the process of implementing SPBE governance in the ICT aspect, so that recommendations for improvement are given in order to further improve SPBE governance in the object of research."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hardiman
"Hasil pengkajian di dua belas Rumah Sakit pada Propinsi Jawa Timur, Bali dan Sumatra Barat menunjukan kondisi tentang kurang baiknya mutu pelayanan Rumah Sakit Pemerintah. Kebijaksanaan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik pada Pembangunan Jangka Panjang Tahap II dalam rangka peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit diupayakan melalui peningkatan sumber daya manusia, pelatihan dalam penerapan peningkatan mutu dan pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit.
Telah diupayakan intervensi implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu (MMT) di lima Rumah Sakit Swadana, tetapi masih didapat hasil yang belum memuaskan. Status Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang sebagai instansi Pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak yang merupakan transisi kearah unit Swadana membutuhkan model implementasi Sistem Manajemen Mutu Terpadu.
Dilakukan analisis lima konsep Sistem Manajemen Mutu Terpadu sehingga didapatkan suatu konsep model sintesa. Model kemudian diuji dengan melakukan implementasi pada Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang. Kemudian dilakukan analisis dan hasil implementasi di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang tersebut. Dari analisis dihasilkan; pertama Model Implementasi Sistem MMT untuk Rumah Sakit;kedua deskripsi model konseptual implementasi Sistem MMT; ketiga deskripsi model implementasi di Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang; keempat model evaluasi implementasi Sistem MMT; kelima masalah potensial dalam implementasi Sistem MMT di Rumah Sakit adalah belum siapnya individu, kelompok dan organisasi menerima perubahan.
Berdasarkan kesimpulan disarankan kepada Departemen Kesehatan untuk membuat rumusan konsep Model dan Strategi untuk Implementasi Sistem MMT bagi Rumah Sakit Pemerintah; memilih beberapa Rumah Sakit Jiwa Pusat menjadi unit swadana;merumuskan perubahan Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Pusat dan Pelatihan MMT bagi Pimpinan Rumah Sakit Jiwa Pusat. Disarankan pula kepada Pimpinan Rumah Sakit untuk komit terhadap implementasi Sistem MMT. Kepada PERSI agar melaksanakan pelatihan teknis perumah sakitan dan kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam pengawasan mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit.

Model Development and Total Quality Management System Implementation Analysis in Hospital, A Case Study in Semarang State Mental Hospital. Survey result 12 Hospital in East Java, Bali and West Sumatra indicate that public hospital quality care were not good. Directorate General Medical Care Policy in Longterm Development Stage 11 due to hospital quality care improvement is effort with human resources empowerment, implementing quality improvement training, and hospital accreditation.
It has been done Total Quality Management System intervention in five Self Financing ("Swadana") a hospital, but the result were not satisfied. Semarang State Mental Hospital status as institution of government revenue non tax ("Instansi Pengguna Penerimaan Bukan Pajak") as transition to self financing unit required Total Quality Management System Model.
There are five Total Quality Management Concept have been analyzed and then Synthesized Model Concept as a result. Synthesized Model has been implemented in Semarang State Mental Hospital and follow by analyze. The result of analyzed are : First, Total Quality Management Implementation System for Hospital ; Second, Total Quality Management Implementation Conceptual Model description ; Third, Implementation Model description in Semarang State Mental Hospital ; Fourth, Evaluation model of Total Quality Management Implementation ; Fifth, Potential problem in Total Quality Management Implementation in Hospital are individual, group and organization nit ready for changes.
As a conclusion is suggested to Ministry of Health for making conceptual Model and Total Quality Management System implementation strategic for public hospital , choosing several state mental hospital become self financing unit, changing state mental hospital organizational structure and training Total Quality Management for State mental hospital's Director. Another suggestion to Hospital Director had commitment for Total Quality Management implementation. To Indonesian Hospital Association doing hospital technical training and to community doing participation and controlling hospital quality care.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar
"Tugas akhir ini membahas mengenai Pembentukan Algoritma Parallel untuk menyelesaikan Masalah Jalur Terpendek. Secara umum, masalah jalur terpendek dapat dibedakan menjadi dua jenis masalah, yaitu single sourcedan all pairs, dengan ukuran masalah n (banyaknya vertex). Metode yang dipakai untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek, yaitu metode Dijkstra dan Floyd. Metode Dijkstra dan Floyd dapat diinterpretasikan sebagai algoritma parallel yang menggunakan model Shared Memory (SM) SIMD (Single Instruction, Multiple Data), dengan N processor. Algoritma parallel Dijkstra dalam menyelesaikan masalah jalur terpendek single source menggunakan jenis akses memori EREW/CREW, memiliki kompleksitas waktu O(n log2 n), untuk N 2- n/log2 n dan O(n2/N), untuk N < n/log2 n. Dan algoritma Floyd untuk menyeselesaikan masalah jalur terpendek all pairs menggunakan jenis akses memori CREW, dalam O(n3IN) waktu, untuk N < n."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febriyanti
"Sumber daya manusia merupakan faktor fundamental yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya. Khususnya dalam industri jasa perbankan, keberadaan sumber daya manusia memiliki fungsi strategis dan menentukan kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan dalam hal ini menjadi faktor kunci sukses bagi organisasi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan seperti perbankan. Dalam kaitannya dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kualitas pelayanan pegawai frontoffice pada Panin Bank cabang Utama Palmerah. Peningkatan kualitas pelayanan pegawai frontoffice adalah bagian dari tujuan perusahaan Panin Bank.
Dari berbagai metode peningkatan kualitas pelayanan pegawai frontoffice maka peranan kepemimpinan dan motivasi kerja dianggap menjawab kebutuhan pegawai dalam meningkatkan kinerja mereka. Dari teori yang mendasari pengaruhnya terhadap kualitas pelayanan maka digunakan teori John P.Kotter untuk kepemimpinan, Federick Herzberg untuk motivasi kerja dan Zethaml untuk kualitas pelayanan.
Penelitian menggunakan survei dengan melibatkan 100 orang yang diambil dengan teknik sensus. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penelitian lapangan dengan cara menyebarkan kuesioner. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu instrumen di uji validitas dan reliabilitasnya dengan jumlah responden 30 orang. Pengujian validitas dengan rumus Spearman Rank dan pengujian reliabilitas dengan rumus Spearmen Brown. Analisis data menggunakan model persamaan struktural yang dihitung dengan menggunakan program LISREL.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: pertama, kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap motivasi kerja pegawai frontoffice. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin efektif pelaksanaan fungsi kepemimpinan, maka semakin tinggi motivasi kerja pegawai. Kedua, kepemimpinan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pegawai frontoffice.
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin efektif pelaksanaan fungsi kepemimpinan, maka semakin baik kualitas pelayanan pegawai. Kepemimpinan juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap kualitas pelayanan melalui motivasi kerja, sehingga kepemimpinan yang efektif akan mendorong motivasi kerja pegawai yang selanjutnya meningkatkan kualitas pelayanan. Ketiga, motivasi kerja berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pegawai frontoffice.
Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi kerja, maka semakin baik kualitas pelayanan pegawai. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka kepemimpinan harus diperbaiki dengan menciptakan situasi krisis dengan menunjukkan fakta-fakta bahwa perusahaan sedang mengalami persaingan ketat yang menuntut perubahan-perubahan untuk mempertahankan eksistensi dan pimpinan juga harus menjadi orang pertama dalam memulai setiap visi perubahan yang telah diprogramkan. Perbaikan motivasi kerja dapat dilakukan dengan mengutamakan fungsi edukatif dalam melaksanakan pengawasan, memberikan umpan balik terhadap hasil kerja pegawai, dan mengevaluasi penerapan sistem kompensasi dan karir agar lebih transparan dan adil.

Human resource is the fundamental factor that determine of organization success in realizing the vision and mission. Especially in banking service industries, existence of human resource have the strategic function and determine the service quality. In this case, service quality become the key success factor for service organization like a banking. In relation with the problem, this research aimed to know the influence of leadership and work motivation toward service quality of frontoffice employee at Panin Bank Palmerah main branch office. The improvement service quality of frontoffice employee is an element of Panin Bank company.
From several methods in improve their service quality. Leadership and motivation is needed employee to imporove their performance. After considering various theories which influence towards service quality, it was decided to explore the influence of leadership based on John P.Kotter theory, Work motivation is based on Federick Herzberg,Theory Service Quality is based on Zethmal Theory.
The research using survey by involving 100 peoples taken with census technique. Primary data used that collected with field research through spreading questionnaire. Before the analysis were conducted, first the instrument was test its validity and reliability to 30 respondents. Validity test with Spearmen Rank formula and reliability test with Spearmen Brown formula. Structural equation modeling (SEM) used for data analysis which calculated by using LISREL program.
Result of hypothesis examination indicate that: firstly, leadership have the influence to work motivation of frontoffice employee. This result indicate that more effective of leadership function, employee work motivation will increase. Second, leadership have the influence to service quality of frontoffice employee.
This result indicate that more effective of leadership function, will increasing the service quality. Leadership also have the indirect effect to service quality through work motivation, so that effective leadership will push the work motivation and than improve the service quality. Third, work motivation have influence to service quality of frontoffice employee.
This finding indicate that more increase work motivation, will increasing the service quality. Based on the research result, leadership must be improved by creating the crisis situation with showing the facts that is company in the tight competition conditon which need changes to keep the existence and leader also have to become the first person in strarting every change vision which have been programmed. Improving work motivation can be done by give priority the educative function in doing supervision, give the feedback toward employee work result, evaluate applying of compensation and career system to be more fair and transparent."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24468
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bardi, James A.
New Jersey: John Wiley & Sons, 2007
647.94 BAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>