Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vrieska Wiranda
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh price earnings ratio dan Tobin rsquo;s Q terhadap keputusan investasi pada perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan terbuka non keuangan di Indonesia periode 2007-2016. Data penelitian didapat dari Thomson Reuters Datastream yang terdiri dari 198 perusahaan sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tobin rsquo;s Q memiliki pengaruh yang positif dan signi kan terhadap keputusan investasi pada perusahaan terbuka di Indonesia. Di sisi lain, Price Earnings Ratio PER menunjukkan hasil yang tidak signi kan terhadap keputusan investasi pada perusahaan terbuka di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga melakukan pengujian pengaruh PER dan Tobin rsquo;s Q terhadap keputusan investasi di masing-masing sektor pada pasar modal Indonesia. Pengujian tersebut menyajikan hasil yang sama dengan pengujian pada seluruh perusahaan terbuka non keuangan di Indonesia.

This study aims to examine the effect of price earnings ratio PER and Tobin rsquo s Q on investment decisions listed rms in Indonesia Stock Exchange IDX . This research was conducted on non nancial listed rms in Indonesia within period 2007 2016. The data was obtained from Thomson Reuters Datastream consisting of 198 rms as research samples. The result of this study indicate that Tobin rsquo s Q has a positive and signi cant in uence on investment decisions in listed rms in Indonesia. On the other hand, Price Earnings Ratio PER shows insigni cant results on investment decisions in open companies in Indonesia. In addition, this study also examined the effect of PER and Tobin rsquo s Q on investment decisions in each sector of the Indonesian capital market. This additional study also presents the same results as previous research."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T52167
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Saputra Suis
"Skripsi ini membahas bagaimana pengaruh Sensitivitas Arus Kas dan Tobin rsquo's Q terhadap investasi perusahaan manufaktur. Penelitian ini mengklasifikasikan perusahaan kepada tiga kategori, yaitu keseluruhan perusahaan, perusahaan berskala besar, dan perusahaan berskala kecil. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas perusahaan berpengaruh positif terhadap investasi perusahaan. Hal ini disebut dengan investment-cashflow sensitivity. Perusahan berskala kecil constrained firms mengalami investment-cashflow sensitivity yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan berskala besar unconstrained firms . Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa investasi perusahaan besar lebih memiliki ketergantungan terhadap pendanaan eksternal, sementara investasi perusahaan kecil lebih berketergantungan terhadap pendanaan internal perusahaan.

This thesis discusses how the influence of the sensitivity of cash flows and Tobin rsquo s Q to investments manufacturing company. This study classifies companies into three categories, namely the whole all , large, and small companies. The results of this study indicate that the company 39 s cash flow have a positive effect on the company 39 s investment. This is called investment cashflow sensitivity. Small scale company constrained firms have a greater investment cashflow sensitivity than the large scale company unconstrained firms . The results also showed that large companies investment more dependent on external funding, while investment in smaller companies dependent on companies internal financing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyunita Utami
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh cash flow, long term debt, dan short term debt perusahaan terhadap investasi research development R D dan investasi tangible asset perusahaan di Indonesia pada periode 2007-2016. Dimana sample akan dibagi menjadi perusahaan dengan kendala keuangan dan perusahaan tanpa kendala keuangan dengan mengunakan size perusahaan total asset sebagai proksi untuk menentukan kendala keuangan yang dihadapi perusahaan. Penelitian ini menemukan pada variable cash flow berpengaruh secara positif terhadap investasi research development dan tangible asset perusahaan. Kemudian untuk variable long term debt memiliki pengaruh yang positif pada investasi tangible asset dan sebaliknya memiliki pengaruh yang negatif terhadap investasi research development. Selanjutnya variabel short term debt memiliki pengaruh yang negatif pada investasi research development.

This study aims to analyze the effect of cash flow, long term debt, and short term debt on research development R D investment and tangible assets investment in Indonesian firm in the period 2007 2016. The sample will be divided into constraints firm and non constraints firm by using company size total assets as a proxy to determine the financial constraints faced by the company. This study found that cash flow has positive effect on research development and tangible asset investment. As for long term debt variable has a positive influence on tangible assets investment but have a negative effect on research development investment. Furthermore, short term debt also has a negative influence on research development investment. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Abidin
"Penelitian ini yang bertujuan untuk melihat hubungan antara return saham dan PER, seberapa jauh PER yang ditentukan oleh tiga faktor fundamental : dividend payout ratio (DPO), EPS growth (GR) dan leverage (risiko) yang mencerminkan nilai intrinsiknya. Di samping itu, penelitian ini mengetahui apakah rata-rata return dari portofolio saham yang high PER lebih kecil dibandingkan dengan portofolio saham low PER. Pengambilan sampel berjumlah 45 perusahaan yang selalu listing di BET sejak tahun 1993 sampai dengan 1999, kecuali pada periode selama krisis untuk menguji hipotesa kedua, ketiga dan keempat diambil 29 perusahaan. Penelitian ini menghasilkan suatu hubungan negatif yang tidak signifikan antara PER dengan return saham pada periode krisis dan positif signifikan pada periode selama krisis. Arah korelasi yang diperoleh antara PER dengan ketiga faktor fundamental (DPO, leverage, dan growth) baik pada model II maupun III berturut-turut positif, positif, dan negatif, kecuali pada model II yang memiliki hubungan tidak signifikan pada periode sebelum krisis. Disamping itu model II pada periode selama krisis, variabel growth berkorelasi positif dan pada periode gabungan variabel DPO berkorelasi negatif. Pada model II, variabel leverage mempunyai hubungan yang signifikan pada periode selama krisis dan gabungan sebelum dan selama krisis. Pada model III, variabel leverage mempunyai hubungan yang signifikan pada periode selama krisis dan gabungan sebelum dan selama krisis. Sedangkan DPO signifikan pada periode selama krisis dan growth signifikan pada periode gabungan sebelum dan selama krisis. Penelitian ini juga menghasilkan bahwa rata-rata return saham dari portofolio saham high PER lebih kecil dibandingkan dengan portofolio saham low PER pada periode sebelurn krisis maupun selama krisis adalah tidak signifikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loamena, Khairilman Z.
"Dalam penelitian ini diteliti dan dianalisis faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi nilai Price Earnings Ratio (PER) perusahaan-perusahaan pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh beberapa faktor fundamental perusahaan seperti Debt to Equigz Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Tingkat Penjualan dan Perturnbuhan Earnings Per-Share (EPS) terhadap PER, untuk itu dipakai suatu model regresi multi variat.
Pengambilan sampel berjumlah 54 perusahaan yang selalu listing di BEJ sejak tahun 2000 sampai dengan 2002. Data yang digunakan untuk setiap variabel adalah data-data tahun 2001 dan 2002, kecuali untuk menghitung variabel pertumbuhan EPS digunakan data dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2002.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor fundamental perusahaan yang meliputi DER, ROE, Tingkat Penjualan dan Pertumbuhan EPS secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai PER. Dan dari hasil pengujian secara parsial variabel DER, ROE dan Tingkat Penjualan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai PER, sehingga variable-variabel tersebut cukup layak digunakan sebagai alat analisa terhadap nilai PER perusahaan-perusahaan pada industri manufaktur yang terdaftar di BEJ, sedangkan variabel pertumbuhan EPS secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai PER sehingga sebaiknya faktor pertumbuhan EPS tidak digunakan sebagai alat analisa terhadap nilai PER perusahaan-perusahaan pada industri manufaktur yang terdaftar di BEJ.

In this research observed and analyzed some factors which are estimated to be able to influence Price Earnings Ratio (PER) value of the companies? at manufacturing industry registered in Jakarta Stock Exchange.
Goal of this research is to see the effect from companies' fundamental factors such as Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), The Rate of Sales and The Growth of Earnings Per-Share (EPS) to PER value. Therefore it used multi variate regression model.
Sample amount 54 companies that always listing at Jakarta Stock Exchange since 2000 to 2002. Used data for each variable are data for year 2001 and 2002, except to count The Growth of EPS that used data from 2000 to 2002.
From the result of this analysis it can be concluded that companies? fundamental factors which include DER, ROE, The Rate of Sales and The Growth of EPS altogether has a significant effect on PER value. And for result inspection variabel partial DER, ROE, and The Rate of Sales individually has been a significant effect on PER value, so these variable can be used to estimate PER value, and then Growth of EPS individually has not a significant effect on PER value, so this variable can not be used to estimate PER value of companies? at manufacturing industry registered in Jakarta Stock Exchange."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsa Andiani
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh price earnings ratio (PER) dan kepemilikan institusional terhadap return saham. Proksi return dalam penelitian ini adalah actual return dan abnormal return. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. PER terbukti berpengaruh negatif terhadap return saham. Penelitian ini juga menemukan bahwa saham dengan PER rendah outperform saham dengan PER tinggi. Namun, penelitian ini belum menemukan adanya pengaruh kepemilikan institusional terhadap return.

The purpose of this study is to examine the effect of price earnings ratio (PER) and institutional ownership on stock returns. Stock returns are proxied by actual stock returns and abnormal stock returns. The sample used in this study are LQ45 stocks in Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2013. The results show that PER has negative relationship with stock returns. Low price earnings ratio stocks outperform high price earnings ratio stocks. Besides, this study shows that institutional ownership has no significant relationship with stock returns.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutun Sugiharto
"Tujuan tesis ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepemilikan manajerial, return on equity (ROE), net profit margin (NPM), dan Tobin's Q dengan Good Corporate Governance yang diukur melalui Corporate Governance Perception Index (CGPI) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Analisis yang dipergunakan adalah analisis Korelasi Product Moment Pearson. Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukkan bahwa return on equity (ROE) mempunyai hubungan positif dan Tobin's Q mempunyai hubungan negatif dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI), sedangkan kepemilikan manajerial dan net profit margin (NPM) tidak mempunyai hubungan dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI).

The aim of this thesis is to study the relationship between Managerial Ownership, return on equity, net profit margin, and Tobin?s Q with Good Corporate Governance which is measured by Corporate Governance Perception Index (CGPI) on public companies listed in Indonesia Stock Exchange. The analytical tool in this thesis is Pearson?s Correlation Product Moment. Based on the correlation test, the return on equity (ROE) has positive and Tobin's Q has negative correlation with Corporate Governance Perception Index (CGPI), while Managerial Ownership and net profit margin (NPM) do not have correlation with Corporate Governance Perception Index (CGPI)."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27300
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Dewata
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis value versus growth stock menggunakan price to earning ratio dan earnings growth dalam berinvestasi. Penelitian ini dilakukan dengan sampel penelitian emiten yang terdaftar pada Bursa Efek pada periode 2006 sampai dengan 2016 dan jumlah sampel 2.102. Variabel dependen pada penelitian ini adalah return saham, variabel independen adalah market free risk, small minus big SMB , high minus low HML dengan variabel kontrol price to earning ratio dan earnings growth rate. Terdapat dua model yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Capital Asset Pricing Model CAPM dan Fama French Three Factors. Hasil; 1 Price to Earning Ratio tidak dapat digunakan dalam menentukan strategi investasi antara growth stock dan value stock, 2 Price to Earning Ratio dan earnings growth tidak dapat digunakan dalam menentukan investasi antara undervalued value stock dan overvalued growth stock. Walaupun tidak terdapat strategi investasi jika dilihat dari invidiual stock, investor dapat melakukan investasi dengan portofolio undervalued value stock.

ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze value versus growth stock using price to earning ratio and earnings growth in the course of investing. This research was conducted with research sample of listed companies in Stock Exchange in period 2006 until 2016 and sample number 2,102. The dependent variable in this research is stocks returns and the independent variable are market free risk, small minus big SMB , high minus low HML with the control variable are price to earning ratio and earnings growth rate. There are two models used in this research, that are Capital Asset Pricing Model CAPM and Fama French Three Factors. Result 1 Price to Earning Ratio can not be used to determine investment strategy between value stock and growth stock, 2 Price to Earning Ratio and earnings growth can not be used to determine invesment strategy between undervalued value stock and overvalued growth stock. On the other side, investor can make undervalued value stock as investing strategy."
2017
S68328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusno Ajidarmo
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penentu Price to Book Value Ratio (PBV) perusahaan yang go public di BEJ. Variabel-variabel yang digunakan untuk menguji adalah Return on Equity (ROE), Dividend Payout Ratio (DPR), Beta dan pertumbuhan g.
Bila harga saham lebih besar dari book value, hal ini mengisyaratkan bahwa saham tersebut merupakan saham overvalued. Sebaliknya bila harga saham lebih kecil dari book value, maka hal ini menandakan saham tersebut merupakan saham undervalued.
Data sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta (BET), dan yang membayarkan deviden setiap tahun selama periode observasi yaitu tahun 1994, 1995 dan 1996. Pengolah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah software Exel for Windows untuk memasukkan data saham dan SPSS for Windows untuk pengolahan data statistik.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode regresi berganda, metode ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas, dan uji hipotesanya menggunakan uji t yaitu untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas secara individu. Model persamaan regresi yang akan di analisa terdiri dari 3 model, yaitu model I perusahaan yang mengeluarkan atau membayarkan deviden selama periode observasi penelitian atau perusahaan yang membayarkan deviden setiap tahun selama periode observasi dari tahun 1994 sampai 1996, model II perusahaan yang mengeluarkan atau membayarkan deviden setiap tahun selama periode observasi penelitian serta perusahaan yang mempunyai nilai pertumbuhan g yang positif, dan model III perusahaan yang mengeluarkan atau membayarkan deviden setiap tahun selama periode observasi penelitian serta perusahaan yang mempunyai nilai pertumbuhan dan beta yang positif.
Hasil analisa yang diperoleh adalah PBV secara konsisten dari tahun ke tahun dipengaruhi oleh ROE, hubungan antara keduanya adalah hubungan linier positif, artinya bila nilai ROE semakin besar maka nilai PBV otomatis juga akan menjadi lebih besar. Sedangkan variabel lainnya hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Sukarno
"Studi ini tentang penilaian harga saham berdasarkan analisa fundamental dengan pendekatan PER. Meskipun ada modifikasi, tapi model yang digunakan tetap mengacu pada multiple regression model yang dipergunakan para peneliti sebelumnya, baik dalam maupun luar negeri.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui relevansi penentuan PER dalam keputusan investasi di BEJ. Kemudian dirinci, untuk mengetahui : apakah growth rate, dividen payout ratio dan financial leverage mempengaruhi besarnya PER; variabel manakah (earning growth atau dividen growth) yang paling berpengaruh dan lebih mampu menjelaskan perubahan PER; apakah pengaruh masing-masing variabel eksplanatori terhadap PER tetap konsisten dari tahun ke tahun dan apakah model empiris yang diajukan dapat dipakai sebagai security selection serta mengkaji apakah kebijaksanaan BAPEPAM tentang PER maksimal 15 kali memadai.
Hasil analisa tahun 1989-1993 maupun keseluruhan menunjukkan bahwa semua persamaan regresi (kecuali 1989) memiliki F-test signifikan dan adjusted R2 minimal 75%. Berarti di samping secara serentak berpengaruh, perubahan variabel eksplanatori mampu menjelaskan perubahan variabel PER paling rendah 75%. Pengaruh secara parsial, berdasarkan t-test, umumnya variabel growth rate dan dividen payout ratio signifikan berpengaruh. Tapi variabel financial leverage tidak signifikan berpengaruh.
Akan tetapi bila ditinjau koefisien regresi masing-masing variabel eksplanatori menunjukkan bahwa umumnya terdapat arah dan hubungan positif antara variabel growth rate dan dividen payout ratio terhadap PER. Sebaliknya terdapat arah dan hubungan negatif antara variabel financial leverage dengan PER . Jadi meskipun pengaruhnya kurang signifikan, dengan semakin meningkatnya financial leverage akan mendorong risiko financial makin tinggi dan PER menjadi makin menurun.
Sementara itu variabel earning growth diketahui lebih berpengaruh dan lebih mampu menjelaskan perubahan PER daripada variabel dividen growth. Hanya pada 1990 saja variabel dividen growth memiliki adjusted R2 dan t-test lebih signifikan. Diketahui pula bahwa variabel growth rate dari tahun ke tahun tetap dominan berpengaruh terhadap besarnya PER. Namun demikian besar dan arah pengaruhnya berubah-ubah. Dan model empiris yang diajukan ternyata kurang cocok untuk security selection.
Akhirnya, bertolak dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwa anjuran BAPEPAM tentang batas PER tidak lebih dari 15 kali untuk perusahaan yang akan go public semua sektor industri adalah kurang tepat. Memang rata-rata PER empiris dibawah 15 kali bila variabel eksplanatori konstan (=0). Yaitu 6,1271 kali (1989); -0,0027 kali (1990); -35,6735 kali (1991); 0,1289 kali (1992); 12,2483 kali (1993) dan 0,099 kali(1989-93).
Tapi jika salah satu variabel, misalnya growth rate, bernilai positif maka hasil P/NE menjadi diatas 15 kali. Tentunya setiap perusahaan memiliki prospek untuk tumbuh. Karenanya BAPEPAM disarankan meninjau kembali himbauan tentang batas PER."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>