Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Faridasari Kusumawaty
"Latar Belakang: Hiperlipidemia memiliki angka prevalensi yang tinggi pada penerbang di Indonesia. Penanganan hiperlipidemia tersebut salah satunya diterapi oleh statin dengan salah satu efek samping gangguan musculoskeletal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan terapi statin dengan gangguan muskuloskeletal pada penerbang dengan hiperlipidemia di Indonesia.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode potong lintang. Pengambilan data di Balai Kesehatan Penerbangan Indonesia pada bulan Mei-Juni 2018 dengan cara pengisian kuesioner terstruktur dan data rekam medis. Kuesioner diberikan kepada penerbang yang melakukan pemeriksaan kesehatan per enam bulan sebanyak 203 penerbang. Penerbang yang masuk kriteria mengalami hiperlipidemia dan menggunakan statin sebanyak 57 orang. Data kemudian diolah dengan program SPSS versi 22 dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square, Fisher, dan Kolmogorov-Smirnov.
Hasil : Dari 203 responden, 85 41,87 penerbang mengalami hiperlipidemia dengan 57 penerbang pengguna statin. Sebanyak 5 orang 8,77 penerbang pengguna statin dengan hiperlipidemia mengalami gangguan musculoskeletal. Faktor ndash; faktor risiko yang berperan seperti jenis kelamin, umur, jam terbang total, indeks massa tubuh, jenis pesawat dan jabatan tidak memiliki perbedaan yang bermakna terhadap gangguan muskuloskeletal. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara gangguan otot yang dialami penerbang pengguna statin dengan hiperlipidemia p > 0,05.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan penggunaan statin pada penerbang yang mengalami hiperlipidemia tidak berhubungan dengan gangguan musculoskeletal. Dengan demikian penggunaan statin bisa disarankan pada penerbang.

Background : Hyperlipidemia has a high prevalence rate among pilots in Indonesia. One of Treatment of hyperlipidemia treated by statins with one of the side effects of musculoskeletal disorders. The purpose of this study to examine the relationship between statin therapy with musculoskeletal disorder among pilots with hyperlipidemia in Indonesia.
Methods : This study using cross-sectional design. Data retrieve in Indonesian Aviation Medical Centre in May-June 2018 by structured questionaires and medical records. questionnaires is given to pilots who do general check up in six months periodically N=203 . Pilots who met with criteria statin user and hyperlipidemia 57 participants. Data processed by SPSS version 22 and analyzed using Chi-Square, Fisher and Kolmogorov-smirnov test.
Result: From 203 respondents, 85 41,87 pilot have hyperlipidemia with 57 pilots use statin. The result shows 5 participant experience muscoskeletal disorder 8,77 . The risk factors such as gender, age, total flight hour, body mass index, type of aircraft and position have no significant meaning with musculoskeletal disorders. There is no association between statin therapy among hyperlipidemia pilots with musculoskeletal disorder p>0,05.
Conclusions : There is no association between statin therapy among hiperlipidemia pilots with musculoskeletal disorder. Therefore statin therapy can be suggested to pilots.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haviani Rizka Nurcahyaningtyas
"Hiperlipidemia merupakan peningkatan kadar kolesterol atau trigliserida atau kedua-duanya di atas batas normal yang menjadi penyebab utama aterosklerosis. Susu kacang kedelai telah diteliti memiliki efek antihiperlipidemia karena diduga mengandung senyawa isoflavon, protein, dan lesitin. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek susu kacang kedelai terhadap penurunan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan peningkatan kolesterol LDL pada tikus putih jantan. Tikus diberi diit tinggi kolesterol dan lemak dengan komposisi kuning telur 80%, larutan sukrosa 65% sebesar 15%, dan lemak hewan 5%. Tikus putih jantan galur Sprague dawley sebanyak 30 ekor dengan berat sekitar 200 g dibagi dalam enam kelompok yang terdiri dari kontrol normal (CMC 0,5%), kontrol perlakuan (diit tinggi kolesterol dan lemak), kontrol pembanding (simvastatin), dan kelompok uji yang diberi susu kacang kedelai dengan dosis 2,25 g/kg bb, 4,5 g/kg bb, dan 9 g g/kb bb. Setelah 56 hari perlakuan dilakukan pengujian terhadap kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu kacang kedelai dengan dosis 9 g/kg bb dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol LDL serta meningkatkan kadar kolesterol HDL paling baik dibandingkan dengan dosis 2,25 g/kg bb dan dosis 4,5 g/kg bb karena memberikan hasil yang tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan kontrol normal.

Abstract
Hyperlipidemia is elevated levels of cholesterol or triglycerides or both of them above normal limit that is a major cause of atherosclerosis. Soymilk have been studied for antihiperlipidemia effects because expected contain isoflavone, protein, and lecithin. This study aimed to determine effects of soymilk to decreased levels of total cholesterol, triglycerides, HDL cholesterol, LDL cholesterol and an increased in male white rats. Rats given high cholesterol and fat diet by composition of 80% yolk, 65% sucrose solution 15%, and 5% animal fat. Thirty white male rats Sprague dawley strain with body weight 200 gram were divided into 6 groups are normal control (CMC 0,5%), treatment control (high cholesterol and fat diet), comparator control (simvastatin), and test group who were given doses of soy milk with 2,25 g / kg body weight, 4,5 g / kg body weight, and 9 g / kg body weight. After 56 days, examination carried out on total cholesterol, triglycerides, HDL cholesterol, and LDL cholesterol. Result findings showed that soymilk with dose 9 g/kg body weight can reduced levels of total cholesterol, triglycerides, and LDL cholesterol and increased HDL cholesterol levels are best compared with a dose of 2,25 g / kg body weight and a dose of 4,5 g / kg body weight because it gives results that not significantly different compared with normal control."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43221
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Purwanti
"Hiperlipidemia merupakan faktor resiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner yang berbahaya. Oyong termasuk dalam marga luffa telah diteliti memiliki efek antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antihiperlipidemia dari ekstrak etanol 70% buah oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb). Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley berumur 2 bulan dibagi secara acak ke dalam enam kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, induksi, simvastatin (sebagai pembanding), dosis I, II, dan III. Kelompok kontrol normal hanya diberikan larutan CMC 0,5%. Kelompok kontrol induksi, simvastatin, dosis I, II, III diberikan makanan diit tinggi kolesterol dan lemak 2,5 g/200 g bb dengan komposisi kuning telur 80%, lemak hewan 5%, dan larutan sukrosa 15%. Setelah satu jam pemberian ditambahkan berturut-turut CMC 0,5%, simvastatin 1,8 mg/200 g bb, esktrak 20, 40, dan 80 mg/200 g bb. Setelah 8 minggu perlakuan dilakukan pengambilan darah melalui sinus orbital dan penetapan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, dan LDL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% buah oyong memiliki efek antihiperlipidemia pada dosis 20, 40 dan 80 mg/200 g bb ditinjau dari penurunan kadar kolesterol total, LDL, dan peningkatkan kadar HDL, tetapi penurunan kadar trigliserida hanya terjadi pada dosis 80 mg/200 g bb.

Hyperlipidemia is a risk factor of atherosclerosis and coronary heart disease. Ridged gourd included in genus Luffa have been researched antihyperlipidemia effect. This research aimed to observe the effect of antihyperlipidemia from 70% ethanol extract of the ridged gourd (Luffa acutangula (L.) Roxb). Thirty male rats Sprague Dawley strain with 2 month were divided randomly into six groups, is : normal control, induction control, simvastatin control (as a comparison), ridged gourd dose I, II, and III. Normal control group only given 0.5% CMC solution. Induction control, simvastatin control, ridged gourd dose I, II, III given high cholesterol and lipid diet (2,5 g/200 g bw) with the composition 80% egg yolk, 5% fat, and 15% sugar solution. After an hour giving, added successively 0,5% CMC, 1,8 mg/200 g bw simvastatin, extracts 20, 40, and 80 mg/200 g bw. After eight weeks of treatment was blood sampling by the orbital sinus and determination of total cholesterol, triglycerides, HDL, and LDL. The results showed that 70% ethanol extract of ridged gourd have antihyperlipidemia effects at doses of 20, 40 and 80 mg/200 g bw in decreased of total cholesterol, LDL and increasing HDL levels, but the decrease in triglyceride levels only at doses of 80 mg/200 g bw."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43394
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Esra Devi Tarida
"Fraktur merupakan dampak yang paling sering terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Pengobatan fraktur yang tidak adekuat dapat menyebabkan penyatuan tulang nonfungsional yang disebut malunion. Studi kasus ini menganalisis asuhan keperawatan dan intervensi discharge planning pada pasien fraktur malunion yang disertai hiperlipidemia dan hiperurisemia. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa discharge planning pada pasien fraktur malunion meningkatkan pengetahuan pasien tentang perawatan pasca operasi ankle arthrodesis yaitu non weight bearing dan diet rendah purin, rendah lemak serta tinggi protein. Rekomendasi untuk mengoptimalkan discharge planning yaitu meningkatkan pengetahuan perawat dan pembuatan media discharge planning.

Fractures are the most frequent impacts of traffic accidents. Inadequate treatment of fractures can lead to a non-functional bone union called malunion. This case study analyzed nursing care and discharge planning intervention in a patient with malunion fracture accompanied with hyperlipidemia and hyperuricemia. The results of this case study found that discharge planning can improve patient education about post-operative care ankle arthrodesis is non-weight bearing and low purine, low fat and high calcium diet in the patient with malunion fracture. Optimization discharge planning can be done by increasing nurse’s knowledge and make discharge planning media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rofiqoh
"Hiperlipidemia merupakan kondisi dimana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Hiperlipidemia pada usia dewasa menjadi hal yang biasa di temui di RW 06 Cisalak Pasar. Hiperlipidemia menjadi faktor risiko terjadinya masalah yang lebih mengancam jiwa seperti stroke dan jantung koroner jika tidak segera diatasi. Hiperlipidemia di masyarakat perkotaan menjadi perhatian khusus dalam penanganannya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada usia dewasa sebagai agregat berisiko mengalami masalah tersebut dengan menggunakan intervensi unggulan yaitu latihan fisik senam jantung sehat. Metode penelitan yang digunakan yaitu praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan kadar kolesterol darah yang dilakukan sebanyak 18 kali intervensi selama 6 minggu. Penelitian ini merekomendasikan senam jantung sehat sebagai salah satu cara untuk mengontrol dan menurunkan kadar kolesterol darah pada usia dewasa dengan hiperlipidemia.

Hyperlipidemia is a condition where the cholesterol level in the blood exceeds the normal limit. Hyperlipidemia in adulthood is a common thing in RW 06 Cisalak Pasar. Hyperlipidemia is a risk factor for more life-threatening problems such as stroke and coronary heart disease if not addressed immediately. Hyperlipidemia in urban communities is of particular concern in its handling. This study was conducted with the aim of drawing on the results of nursing care in adulthood as an aggregate at risk of experiencing these problems by using superior interventions namely senam jantung sehat. The research method used is field practice. The results obtained were a decrease in blood cholesterol levels carried out as much as 18 times intervention for 6 weeks. This study recommends that senam jantung sehat as a way to control and reduce blood cholesterol levels in adults with hyperlipidemia

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Alfera
"Latar Belakang. Pengendalian sumber kebisingan sudah dilakukan perusahaan, dari data pengukuran industrial hygiene sebagian besar berada dibawah nilai ambang batas (< 85 dB), tetapi hasil pemeriksaan kesehatan tahunan didapatkan penderita gangguan pendengaran setiap tahun menunjukkan peningkatan, termasuk peningkatan kasus rujukan karyawan dengan gangguan pendengaran. Dari hasil pemeriksaan kesehatan berkala tahun 2012 didapatkan hasil 42,76 % karyawan mengalami hiperlipidemia. 26,78% memiliki masalah dengan telinga dan 8,52% memiliki gangguan pendengaran sensorineural. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh hiperlipidemia terhadap risiko gangguan pendengaran pada karyawan perusahaan kontraktor pertambangan batubara yang bekerja pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 60 desibel.
Metode Penelitian. Disain penelitian potong lintang perbandingan ( comparative cross sectional ) Pengumpulan data menggunakan data sekunder dari hasil pemeriksaan medical check up tahun 2013 dan hasil pengukuran industrial hygiene tahun 2013. Kriteria inklusi adalah seluruh karyawan permanen PT X yang masih aktif bekerja saat penelitian, laki-laki, bekerja pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 60 dB , memiliki data audiogram dari medical check up tahun 2013 memiliki data Kholesterol, HDL, LDL dan Trigliserida, kriteria eksklusinya adalah memiliki riwayat tuli paska trauma, riwayat keluar cairan dari telinga, menggunakan obat ototoksik, tidak memiliki data yang lengkap untuk di analisa.
Hasil. Faktor penentu utama yang berpengaruh secara bermakna terhadap kejadian gangguan pendengaran adalah umur (OR = 2,72; CI 95% = 1,92 - 3,87 ; p = 0.000) dan penggunaan alat pelindung diri telinga (OR = 3,15; CI 95% = 2,22 – 4,48 ; p = 0.000). Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis pekerjaan ( OR = 0,64 ; CI 95% = 0,45 – 0,84 ; p = 0,002 ), lama bekerja ( OR = 1,12 ; CI 95% = 1,17 – 1,23 ; p = 0,000 ), kadar gula darah puasa (OR = 3,92 ; CI 95% = 2,14 – 7,18 ; p = 0,000).
Kesimpulan. Pengaruh hiperlipidemia terhadap risiko gangguan pendengaran sensorineural pada karyawan laki-laki perusahaan kontraktor pertambangan batubara yang bekerja pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan lebih dari 60 dB tidak ditemukan pada penelitian ini.

Background. Control of noise sources has been done the company, from industrial hygiene measurement data are mostly located below the threshold value (<85 dB), but the results obtained annual medical check up every year people with hearing loss showed improvement, including increased employee referral cases with hearing loss. From the results of medical check up in 2012 showed 42.76% of employees experienced hyperlipidemia. 26.78% had problems with ears and 8.52% had sensorineural hearing loss. This study aims to determine the effect of hyperlipidemia on the risk of hearing loss in coal mining contractor company employees who work in a work environment with noise levels over 60 decibels.
Method. Design A cross-sectional comparative study (comparative cross sectional) data was collected using secondary data from the results of medical check-up in 2013 and the results of industrial hygiene measurements in 2013. Inclusion criteria were permanent employees of PT X is still actively working time of the study, male, working in a work environment with noise levels over 60 dB, has data audiogram of medical check-up in 2013 has data cholesterol, HDL, LDL and triglycerides, Exclusion criteria were a history of post-traumatic deafness, a history of ear discharge, use of ototoxic drugs, do not have complete data for analysis.
Results. The main determining factors that significantly affect the incidence of hearing loss is age (OR = 2.72; 95% CI = 1.92 to 3.87, p = 0.000) and the use of personal protective equipment ear (OR = 3.15; CI 95% = 2.22 to 4.48, p = 0.000). There is a significant association between the type of work (OR = 0.64; 95% CI = 0.45 to 0.84, p = 0.002), duration of work (OR = 1.12; 95% CI = 1.17 to 1, 23, p = 0.000), fasting blood sugar levels (OR = 3.92; 95% CI = 2.14 to 7.18, p = 0.000).
Conclusion. Effect of hyperlipidemia on the risk of sensorineural hearing loss in male employees of coal mining contractor company working in a work environment with noise levels over 60 dB can not be found in this study.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurin Adlina Putri Jauhari
"Obat golongan statin memiliki salah satu efek samping, yaitu gangguan otot yang ditandai dengan rasa nyeri pada otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek samping nyeri otot pada pasien yang menggunakan obat golongan statin di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia yang dianalisis dengan algoritma Naranjo. Desain penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan pengambilan data prospektif dari resep dan wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Sampel adalah pasien yang mendapatkan obat golongan statin periode Maret-Mei 2014 dengan lama penggunaan ≤ 3 bulan. Obat golongan statin yang digunakan oleh 66 pasien yang masuk ke dalam kriteria inklusi adalah simvastatin dan atorvastatin. Setelah pengamatan berlangsung, 14 pasien masuk ke dalam kriteria dropout sehingga hanya 52 pasien yang menjadi subyek penelitian. Sebanyak 14 pasien mengalami nyeri otot setelah penggunaan obat golongan statin. Analisis dengan algoritma Naranjo menunjukkan hanya 10 pasien (19,2%) yang dapat dipastikan mengalami nyeri otot akibat reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD). Tidak ada hubungan antara jenis kelamin, usia, suku, serta lama penggunaan obat dengan efek samping nyeri otot, namun ada hubungan antara dosis obat dengan efek samping yang timbul.

Statins have side effects and one of them is muscle disorder that characterized as muscle pain. This study aimed to evaluate the muscle pain side effects in patients taking statins at the Universitas Kristen Indonesia General Hospital and analyzed with Naranjo algorithm. This research design was analytical descriptive with prospective data collection using prescriptions and patient interview with a validated questionnaire. Samples were patients who received statins in the period of March to May 2014 with the duration of medication ≤ 3 months old. Statins that used by 66 patients who entered the inclusion criteria were simvastatin and atorvastatin. After the observations, 14 patients entered into the dropout criteria so the observations continued with only 52 patients. There were 14 patients with muscle pain and after analyzed with Naranjo algorithm, there were only 10 patients (19,2%) that could be ascertained that their muscle pain was an adversed drug reactions (ADR) caused by the use of statins. There were no significant correlations between gender, age, ethnicity, and duration of the medication with muscle pain side effect, but there was a significant correlation between the dose of a drug with that side effect.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55119
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aninda Novika Sari
"Aktivasi platelet yang memicu trombosis merupakan salah satu faktor resiko penyakit kardiovaskular karena dapat menghambat aliran darah ke jantung. Prevalensi penyakit kardiovaskular yang tinggi mendorong dunia medis untuk melakukan upaya preventif terhadap progesivitas aktivasi platelet menjadi penyakit kardiovaskular. Ketika platelet teraktivasi, platelet mengeluarkan sejumlah marker ke dalam plasma, salah satunya adalah Platelet Factor 4 (PF4). Secara klinis, telah ditemukan bukti bahwa pasien hiperlipidemia mengalami hiperaktivitas platelet. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian aktivasi platelet sebagai faktor resiko penyakit kardiovaskular pada hewan model hiperlipidemia yang diinduksi diet tinggi lemak, serta melihat pengaruh berbagai komposisi diet tinggi lemak terhadap peningkatan kadar lipid darah dalam pembentukan hewan model. Pembentukan hewan model dilakukan melalui induksi dengan diet tinggi lemak selama 10 minggu. Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol normal dan 3 variasi kelompok diet tinggi lemak (HFD 1, 2, dan 3). Hasil menunjukkan adanya peningkatan konsentrasi kolesterol total dan trigliserida yang signifikan (p<0,05) pada kelompok induksi diet tinggi lemak. Selain itu, terdapat perbedaan konsentrasi PF4 yang signifikan (p<0,05) antara kelompok normal dengan diet tinggi lemak dimana kelompok diet tinggi lemak memiliki konsentrasi PF4 yang lebih tinggi. Korelasi antara kadar kolesterol total dan PF4 menghasilkan nilai r sebesar 0,799 yang menandakan bahwa terdapat hubungan yang kuat dengan arah positif. Korelasi antara kadar trigliserida dan PF4 menghasilkan nilai r sebesar 0,788 yang menandakan bahwa terdapat hubungan yang kuat dengan arah positif. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pada kondisi hiperlipidemia terjadi peningkatan aktivasi platelet yang jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat aktivasi platelet pada kondisi normal.

Platelet activation that triggers thrombosis is one of the risk factors for cardiovascular disease. It can block blood flow to the heart. The high prevalence of cardiovascular disease encourages the medical scientists to take preventive actions so that platelet activation do not develop into cardiovascular disease. When a platelet is activated, it secretes a number of markers to the plasma, one of which is Platelet Factor 4 (PF4). Clinically, there is evidence that hyperlipidemic patients have platelet hyperactivity. The aim of this research was to examine the incidence of platelet activation as a cardiovascular risk factor in animal models of hyperlipidemia induced by a high-fat diet, as well as the effect of various compositions of a high-fat diet on increasing blood lipid levels in the establishment of animal models. The development of hyperlipidemia animal model was carried out through induction of high-fat diet for 10 weeks. The test animals were divided into 4 groups, there was the normal control group and 3 variations of the high-fat diet group (HFD 1, 2, and 3). The results showed a significant (p<0.05) increase in total cholesterol and triglyceride level in the high-fat diet group. In addition, there was a significant difference (p<0.05) in PF4 level between the normal group and the high-fat diet group where the high-fat diet group had a higher PF4 level. Correlation between total cholesterol levels and PF4 levels yields r value of 0,799 which indicates that there is a strong relationship in a positive direction. Correlation between triglyceride levels and PF4 levels yields r value of 0,788 which indicates that there is a strong relationship in a positive direction. Thus, it is concluded that in hyperlipidemic conditions, there is an increase in platelet activation which is much higher than the level of platelet activation in normal conditions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S70516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Novita
"Ditinjau dari sudut pandang klinis, kombinasi peningkatan tekanan darah dan peningkatan kadar kolesterol dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular yang masih menjadi penyebab utama kematian di dunia. Selain itu, bukti klinis menunjukkan bahwa pasien hiperlipidemia memiliki kaitan dengan terdapatnya peningkatan tekanan darah. Sebagai upaya pencarian atau pengembangan obat terkait penyakit kardiovaskular secara praklinis, maka dapat dilakukan pengembangan model hewan hiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi komposisi induksi diet tinggi lemak pada pengembangan model hewan hiperlipidemia dan pengaruhnya terhadap parameter tekanan darah sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular. Induksi diet tinggi lemak dilakukan selama 10 minggu dengan 3 kelompok induksi yang berbeda dalam komposisi diet dan 1 kelompok yang tidak diinduksi sebagai kontrol. Hasil menunjukkan bahwa pemberian diet tinggi lemak selama 10 minggu dapat meningkatkan profil lipid hewan uji berupa peningkatan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida. Peningkatan yang signifikan (p<0,05) terjadi pada setiap kelompok induksi diet tinggi lemak dibandingkan dengan kelompok kontrol. Setelah induksi diet tinggi lemak, parameter tekanan darah pada kelompok induksi meningkat signifikan (p<0,05) terhadap kelompok kontrol. Peningkatan profil lipid dan tekanan darah paling tinggi terjadi pada kelompok HFD 3 dengan komposisi lemak kambing 50%, mentega 15%, fruktosa 20%, minyak kelapa 12,5%, kolesterol murni 2%, dan asam kolat 0,5%. Terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara profil lipid hewan uji dengan parameter tekanan darah. Dapat disimpulkan, pemberian induksi diet tinggi lemak selama 10 minggu dapat membentuk model hewan hiperlipidemia dan meningkatkan tekanan darah pada hewan uji.

Based on a clinical point of view, the combination of increased blood pressure and elevated cholesterol levels can increase the risk of cardiovascular events which remains major cause of death in the world. In addition, clinical evidence shows that hyperlipidemic patients are associated with an increase in blood pressure. As an effort to find or develop drugs related to cardiovascular disease on a preclinical basis, it is possible to develop an animal model of hyperlipidemia. This study aimed to determine the effect of variation in the composition of high-fat diet on the development of animal models of hyperlipidemia and its effect on blood pressure parameters as a risk factor of cardiovascular disease. High-fat diet was induced in animal models for 10 weeks, 3 groups were induced with different compositions and 1 group was not induced as a control. The results showed that high-fat diet feeding for 10 weeks could increase in total cholesterol and triglyceride levels of the animal model. A significant increase (p<0.05) occurred in each group induced by a high-fat diet compared to the control group. After feeding of a high-fat diet, blood pressure parameters in the experimental group increased significantly (p<0.05) compared to the control group. The highest increase in lipid profile and blood pressure occurred in the HFD 3 group with a composition of 50% goat fat, 15% butter, 20% fructose, 12.5% coconut oil, 2% pure cholesterol, and 0.5% cholic acid. There is a strong and significant correlation between the lipid profile of the animal model and blood pressure parameters. It can be concluded that a high-fat diet feeding for 10 weeks can form an animal model of hyperlipidemia and increase blood pressure in the animal model. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S70523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damayanti
"Diet tinggi lemak dan gaya hidup dipercaya menjadi faktor risiko yang secara fundamental berpengaruh terhadap kesehatan, terutama sebagai penyebab hiperlipidemia yang mengarah pada gangguan kardiovaskular. Proprotein convertase subtilisin/kexin type 9 (PCSK9) adalah protein yang mengatur degradasi reseptor low-density lipoprotein cholesterol (LDL) sebagai penentu kadar LDL plasma, meningkatkan aktivasi platelet dan inflamasi vaskular. Penelitian eksperimental melalui pemberian variasi diet tinggi lemak HFD I, HFD II, dan HFD III dievaluasi pengaruhnya terhadap profil lipid dan kadar PCSK9 plasma perlu dilakukan dalam upaya pengembangan model hewan hiperlipidemia. Profil lipid diukur menggunkan spektrofotometer UV-Vis dan kadar PCSK9 melalui ELISA dari 20 sampel plasma darah tikus Wistar jantan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa variasi diet tinggi lemak selama 10 minggu meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida secara signifikan (p<0,001) dibandingkan dengan kelompok normal, perbandingan antarkelompok induksi berbeda signifikan (p<0,001), dan berhasil mencapai kondisi hiperlipidemia. Terdapat korelasi positif yang kuat dan signifikan antara kadar kolesterol total (r= 0,883; p= <0,001) dan trigliserida (r= 0,817; p= <0,001) terhadap kadar PCSK9 plasma. Kadar PCSK9 plasma pada kelompok induksi diet tinggi lemak berbeda signifikan (p=0,029) dibandingkan dengan kelompok normal. Pada penelitian ini, semua variasi diet tinggi lemak mampu meningkatkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan kadar PCSK9 plasma dengan peningkatan terbesar terdapat pada komposisi HFD III yang mengandung 15% mentega dan 50% lemak kambing dengan komposisi asam lemak jenuh dan lemak trans yang relatif lebih tinggi, Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis pengaruhnya terhadap kerusakan jaringan vaskular pada model hewan hiperlipidemia.

High-fat diet and lifestyle are acknowledged to be risk factors that fundamentally affect health, especially as a cause of hyperlipidemia that leads to cardiovascular diseases. Proprotein convertase subtilisin/kexin type 9 (PCSK9) is a protein that regulates the degradation of low-density lipoprotein cholesterol (LDL) receptors as a determinant of plasma LDL levels, increases platelet activation and vascular inflammation. Experimental research through the provision of high-fat diet variations HFD I, HFD II, and HFD III evaluated its effect on lipid profiles and plasma PCSK9 levels requirements to be carried out to develop animal models of hyperlipidemia. Lipid profiles were measured using a spectrophotometer UV-Vis and PCSK9 levels by ELISA from 20 blood plasma samples of male Wistar rats. The results of the evaluation showed that the variation of a high-fat diet for 10 weeks increased total cholesterol and triglyceride levels significantly (p<0,001) compared to the normal group, the comparison between the induction groups was significantly different (p<0,001), and managed to achieve hyperlipidemia. There was a strong and significant positive correlation between total cholesterol levels (r= 0,883; p= <0,001) and triglycerides (r= 0,817; p= <0,001) on plasma PCSK9 levels. Plasma PCSK9 levels in the high-fat diet induction group were significantly different (p=0,029) compared to the normal group. In this study, all variations of a high-fat diet were able to increase total cholesterol, triglycerides, and plasma PCSK9 levels with the considerable increase in the composition of HFD III which contained 15% butter and 50% goat fat with relatively higher saturated and trans fatty acid compositions. Further research is required to analyze its effect on vascular tissue damage in animal models of hyperlipidemia."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>