Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adrian Salim
"ABSTRAK
Latar Belakang: Berbagai registrasi kanker menunjukkan proporsi pasien kanker payudara usia muda yang lebih tinggi di negara Asia. Tingginya proporsi kanker payudara usia muda perlu mendapat perhatian khusus karena populasi pasien ini membutuhkan pendekatan klinis yang berbeda terkait perangai biologis yang lebih ganas, prognosis yang lebih buruk, serta terkait dampak psikososial yang lebih besar untuk wanita usia muda. Penelitian ini bertujuan mencari karakteristik payudara usia muda di Indonesia serta hubungannya dengan kesintasan.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi analisis kesintasan dengan sampel penelitian pasien usia muda dengan diagnosis kanker payudara yang telah dibuktikan secara histopatologis sejak Januari 2008-Agustus 2015 dan menjalani terapi operasi dan/atau kemoterapi dan/atau radiasi di RSCM. Data didapatkan dari penelusuran rekam medis serta wawancara pasien.Hasil Penelitian: Didapatkan bahwa 35 pasien kanker payudara di RSCM berusia
ABSTRACT
Background: Various cancer registrations and reports had confirmed the higher proportion of young women with breast cancer in Asian countries. This mandates special attention for clinician since this group of patients need different management approach, especially regarding the more aggressive biological behaviour, worse prognosis and the escalating psychosocial burden that young women endures. We conducted a study to describe the clinicopathological characteristics of young age breast cancer in Indonesia and its relation with overall survival. Methods: This is a survival analysis study using samples all young age women with histologically-proven cancer diagnosis that underwent treatment surgery and/or chemotherapy and/or radiation therapy since January 2008-August 2015. Data were collected from both medical records and interview. Results: Young age women comprises 35 of total breast cancer patients, with the majority of cases were in the locally advanced stage, histologic type NST, grade 2, no lymphovascular invasion, positive hormone receptors, negative HER2 status, high Ki-67 and Luminal B subtype. The 5-year overall survival rates were 64 ; variables that showed statistically significant corelation was tumor size, nodal status, metastatic status and clinical stage. Histologic type NST, grade 2, positive lymphovascular invasion, high Ki-67 and positive HER2 were related to survival, but this corelation was not statistically significant. Conclusion: The 5-year overall survival rates of young age breast cancer at RSCM was 64 , much lower that reported figures from literatures and other countries rsquo; reports. Clinical stage was the only variable with statistically significant corelation. Luminal B subtype was observed the most, but the worst survival was found in the HER2 subtype group. "
2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ihza Fachriza
"

Kanker payudara di Indonesia merupakan kanker dengan prevalensi tertinggi dengan jumlah kasus baru dan kematian terkait kanker yang semakin meningkat. Kanker payudara tripel negatif (KPTN) memiliki angka rekurensi, kesintasan, dan overall survival  yang lebih buruk. Penelitian ini diharapkan menjadi penelitian dasar mengenai KPTN di Indonesia. Metode penelitian ini adalah analisis kesintasan berdasarkan klinikopatologisnya pada 112 kasus KPTN di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia yang didiagnosis pada tahun 2009-2019. Analisis kesintasan menggunakan Kaplan-Meier dan log-rank test. Analisis bivariat dan multivariat menggunakan Cox regression untuk mendapatkan Hazard Ratio (HR). Didapatkan hasil bahwa mayoritas pasien didiagnosis pada stadium lanjut lokal (40,2%) dibandingkan dengan stadium dini (33%) dan stadium metastasis (17,9). Kesintasan lima tahun KPTN adalah 81,2% dengan nilai HR 1,372 (p = 0,239) dibandingkan dengan Luminal A. Analisis bivariat menunjukkan bahwa kelompok umur, ukuran dan ekstensi tumor (T), keterlibatan KGB regional (N), metastasis jauh (M), invasi limfovaskular, dan jenis operasi secara signifikan mempengaruhi kesintasan KPTN (p < 0,05). Pada analisis multivariat didapatkan bahwa bahwa satu-satunya faktor yang memperburuk kesintasan adalah tidak dioperasi dengan HR 6,175 (p = 0,001). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu kesintasan pasien KPTN dalam lima tahun adalah 81,2%. Tidak dioperasi adalah faktor klinikopatologis yang memperburuk kesintasan KPTN.

 

Kata Kunci: Kanker payudara; Tripel Negatif; Klinikopatologis; Kesintasan


Breast cancer in Indonesia is a cancer with the highest prevalence with an increasing number of new cases and cancer-related deaths. Triple negative breast cancer (TNBC) has a worse rate of recurrence, survival, and overall survival. This research is expected to become a basic research on TNBC in Indonesia. The method of this research is the survival analysis based on its clinicopathology in 112 cases of TNBC at Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia which were diagnosed in 2009-2019. The survival analysis used the Kaplan-Meier and log-rank test. Bivariate and multivariate analysis using Cox regression to obtain the Hazard Ratio (HR). It was found that the majority of patients were diagnosed at the locally advanced stage (40.2%) compared to the early stage (33%) and the metastatic stage (17.9). The five-year survival of the TNBC was 81.2% with an HR value of 1.372 (p = 0.239) compared to Luminal A. Bivariate analysis showed that age group, tumor size and extension (T), regional lymph node involvement (N), distant metastases (M), lymphovascular invasion, and type of surgery significantly affected the survival of the KPTN (p <0.05). In the multivariate analysis it was found that the only factor that worsened the survival was not having surgery with HR 6.175 (p = 0.001). The conclusion in this study is that the survival of KPTN patients in five years is 81.2%. Not having surgery is a clinicopathological factor that worsens the survival of the KPTN.

 

Keywords: Breast cancer; Triple negative; Clinicopathology; Survival

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Megawati
"Latar Belakang: Ketahanan hidup pasien kanker payudara di negara maju, seperti Amerika adalah sebesar 89,3% dan di Perancis adalah 82,3%. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, sebagai salah satu rumah sakit rujukan terbesar di Indonesia, peringkat kedua untuk kasus rawat inap kanker selama tahun 2007 ? 2010 ditempati oleh kasus kanker payudara dengan ketahanan hidup yang belum diketahui.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketahanan hidup lima tahun pasien kanker payudara berdasarkan karakteristik demografi dan fakrot klinis di RSCM tahun 2007 ? 2010.
Metode: Populasi dan sampel penelitian adalah pasien rawat inap kanker payudara di RSCM yang memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara total sampling sebanyak 138 pasien yang diambil dari rekam medis. Analisis data dilakukan dengan uji univariat dan bivariat serta gambaran ketahanan hidup pasien berdasarkan cox regression.
Hasil penelitian: Secara keseluruhan, ketahanan hidup relative 5 tahun pasien kanker payudara di RSCM tahun 2007 ? 2010 adalah sebesar 54,3%. Ketahanan hidup tertinggi berdasarkan karakteristik demografi adalah pasien yang didiagnosis pertama pada usia 31 ? 40 tahun (60,9%), berpendidikan menengah (70%), dan sudah menikah (85,7%). Sedangkan berdasarkan faktor klinis, ketahanan hidup tertinggi ditemukan pada pasien dengan ukuran tumor primer ≤ 5cm (71,9%), stadium klinis I (100%), jenis histology karsinoma payudara lainnya (85,7%), pasien dengan pengobatan yang lengkap (72,7%), derajat keganasan sel baik (83,3%), dan riwayat metastasis negatif (71,4%).
Kesimpulan dan saran: Ketahanan hidup 5 tahun pasien kanker payudara di RSCM masih tergolong rendah. Oleh karena itu, penemuan kasus secara dini dan dan meningkatkan kesadaran wanita untuk melakukan berbagai skrining kanker khususnya pada mereka yang berusia lebih dari 30 tahun sangat penting untuk dilakukan.

Background: The 5-year survival rate of female breast cancer patients in developed country, such as America is 89,3% and France is 82,3%. At Cipto Mangunkusumo hospital, as one of reference hospital in Indonesia, second ranked in cancer patients admitted during the year 2007 ? 2010 is breast cancer with improved survival is unknown.
Objectives: This study is conducted for determine 5-year survival rate of breast cancer patients in the Cipto Mangunkusumo Hospital based on demographic characteristic and clinical factor during 2007- 2010.
Methods: Population and sample are breast cancer patients hospitalized in the Cipto Mangunkusumo hospital who met the inclusion criteria and were selected in total sampling as many as 138 patients and collected from medical record. Data analysis was performed with univariate and bivariate tests as well as an overview of survival of patients by Cox regression.
Results: Overall, 5-year relative survival rate for breast cancer patients in the Cipto Mangunkusmo Hospital years 2007 to 2010 amounted to 54.3%. The highest of the 5-year survival rate based on demographic characteristic: age of first diagnosed between 31 and 40 years (60.9%), intermediate education (70%), married (58.7%). Then based on clinical factor: tumor size ≤ 5 cm (71.9%), clinical stage I 100% (n= 4) , another breast cancer histological type 85.7%, complete treatment (72.7 %), good grade (83.3%), and negative metastasis 71.4%.
Conclusions and suggestions: 5-year survival rates of breast cancer patients at RSCM is still low. Therefore, early case detection and increasing awareness of women to perform a variety of cancer screening, especially in those aged over 30 years is very important.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hubert Andrew
"Kanker payudara adalah kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Dengan prevalensi sebesar 30–50%, nyeri kanker adalah salah satu komplikasi kanker tersering yang dapat menurunkan mutu hidup penderitanya. Nyeri kanker, yang merupakan sejenis nyeri campuran, dapat diakibatkan oleh perjalanan penyakit atau terapi antikanker. Umumnya nyeri kanker ditangani dengan pemberian opioid dengan/tanpa adjuvan. Namun, opioid memiliki efek samping yang bersifat dose-dependent sehingga penggunaannya harus tepat guna agar memaksimalkan manfaatnya sekaligus meminimalisasi risikonya. Studi ini meneliti efek dari pemberian adjuvan gabapentin terhadap intensitas nyeri dan dosis opioid pasien dengan nyeri kanker payudara. Data rekam medis dari 58 pasien dengan nyeri kanker payudara dari dua rumah sakit rujukan di Jakarta diinklusi untuk studi kohort retrospektif ini. Data yang diambil meliputi profil klinis pasien, derajat nyeri, dan dosis opioid. Analisis statistik tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan dalam median intensitas nyeri maupun median dosis opioid antara kelompok pasien dengan nyeri kanker payudara yang menerima adjuvan gabapentin dengan yang tidak. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan peran gabapentin sebagai adjuvan dalam tata laksana nyeri kanker. Penelitian-penelitian selanjutnya disarankan untuk memperbanyak jumlah pasien dan mengendalikan faktor-faktor perancu seperti status opioid dan pemberian adjuvan lain.

Breast cancer is the most prevalent cancer in Indonesia. With a prevalence of 30–50%, cancer pain is a frequent complication of cancer which may lower patient quality of life. Cancer pain, a type of mixed pain, may develop from cancer progression or anticancer therapy. Opioids with/without adjuvants are usually administered to manage cancer pain. However, opioids are associated with dose-dependent side effects. Hence, the administration of opioids should be efficient to maximize benefit and minimize risks. This research studied the effect of adjuvant gabapentin administration on the severity of pain and opioid dose of patients with breast cancer pain. This retrospective cohort study included medical records from 58 patients with breast cancer pain from two tertiary hospital in Jakarta. Patients’ clinical profile, pain severity level, and opioid doses were collected. Statistical analyses did not find a significant difference in median pain severity level and median opioid dose between patients with breast cancer pain who received gabapentin and those who do not. Further research is warranted to determine the role of gabapentin as adjuvant in the management of cancer pain. Future studies should increase the sample size and control confounders such as opioid status and the administration of other adjuvants."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Qoulan Karima
"Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak diantara wanita Indonesia. Pada tahun 2013, belum diketahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kanker payudara. Desain studi yang digunakan adalah kasus kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diambil dari pasien rawat jalan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo khususnya dari poli bedah. Sampel terdiri dari 117 kasus kanker payudara dan 119 kontrol (pasien lain di poli bedah yang tidak menderita kanker payudara). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada umur 35-44 tahun (OR=3,370, 95% CI=1,390-8,170), dan 45-54 tahun (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) dibandingkan umur <35 tahun, umur menarche <12 tahun (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) dibandingkan ≥12 tahun, adanya riwayat keturunan kanker payudara (OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) dan adanya keluarga tingkat 1 yang menderita kanker payudara (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) dibandingkan tidak ada riwayat keturunan kanker payudara sama sekali. Sementara itu efek protektif yang signifikan melindungi kanker payudara adalah menyusui anak selama ≥6 tahun (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) dibandingkan menyusui anak selama <2 tahun. Perlu adanya peningkatan promosi kesehatan mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan kanker payudara kepada masyarakat.

Breast cancer is the most common cancer among women in Indonesia. In 2013,it remains unknown factors that cause breast cancer on patients of Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. The purpose of this study is to determine what factors are associated with breast cancer. Study design was case-control. Data were collected using questionnaires from the unhospitalized patients RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo especially in Department of Surgery. Sample of 117 breast cancer cases and 119 control (other unhospitalized patients in Department of Surgery does not have breast cancer) were recruited. The results found increasing risk due to age of 35-44 (OR=3,370,95% CI=1,390-8,170), and age of 45-54 (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) compared to age of <35, age at menarche of <12 (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) compared to age at menarche of ≥12, family history of breast cancer(OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) and family history of breast cancer in first degree relatives (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) compared to them with no family history of breast cancer. Meanwhile the significant protective effect that protect breast cancer is breastfeeding for ≥6 years (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) compared to breastfeeding for <2 years.There is need to increase health promotion regarding the factors associated with breast cancer to the public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Aulia Rahman
"Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga menyebar diantara organ-organ didekat payudara. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia termasuk di Indonesia. Etiologi dari kanker payudara belum dapat dijelaskan akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia dengan menganalisis data IFLS-5 tahun 2014. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 14.474 (total sampling). Hasil penelitian ini menunjukan prevalensi kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 0,4. Hasil model akhir analisis multivariat didapatkan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian kanker payudara yang artinya responden yang berpendidikan rendah berpeluang 0,547 kali terjadi kanker payudara, sedangkan pada kontrasepsi hormonal tidak ada perbedaan antara yang menggunakan kontrasepsi hormonal dengan yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal.

Breast cancer is a malignant tumor that is formed from breast cells that grow and develop uncontrollably so that it spreads between the organs near the breast. Breast cancer is one of the major health problems in the world and including in Indonesia. The etiology of breast cancer has not been explained but there are several risk factors associated with the incidence of breast cancer. The purpose of this study was to determine what factors are associated with breast cancer in women aged 15-70 years in Indonesia by analyzing the 2014 IFLS-5 data. The design used in this study was cross sectional with a study sample of 14,474 (total sampling). The results of this study indicate the prevalence of breast cancer in women aged 15-70 years in Indonesia in 2014 by 0.4% The results of the final model of multivariate analysis that obtained education that had a significant relationship with cancer incidence associated with respondents who were low educated had a 0.547 chance of breast cancer, whereas for hormonal contraception there was no association with those using hormonal contraception who did not use hormonal contraception."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primadea Kharismarini
"Kanker payudara masih menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering dihadapi oleh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Sampai saat ini, belum ditemukan penyebab pasti kanker payudara tetapi hanya berbagai kemungkinan faktor risiko. Salah satu faktor risiko yang diduga berkaitan dengan kanker payudara adalah jumlah paritas. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai hubungan faktor jumlah paritas dengan kejadian kanker payudara pada wanita di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2010-2014.
Studi desain yang digunakan adalah potong lintang dengan sampel yang berjumlah 123 kasus yang diperoleh dengan cara random sampling. Data didapatkan dari data rekam medik pasien berdasarkan hasil pemeriksaan patologi anatomik dan dilakukan uji analisis dengan uji Fisher. Hasil yang didapatkan adalah secara statistik jumlah paritas tidak memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian kanker payudara pada wanita di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2010-2014 p>0,05.

Breast cancer remains as one of the many types of cancer that is commonly faced in all countries, including Indonesia. To this day, the leading cause of breast cancer has not yet been found but there are evidences of the probability on risk factors. One of the risk factors that may be related to breast cancer is the number of parity. This study analyzes the relationship between number of parity and breast cancer in woman at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital Jakarta in 2010 ndash 2014.
The study design that is used is cross sectional with 123 cases which were obtained using random sampling. Data were acquired from the patient rsquo s medical records based on their anatomical pathology examination results and were analyzed using Fisher test. The result is that statistically the number of parity doesn rsquo t have a significant relation to breast cancer in woman at Dr. Cipto Mangunkusumo National General HospitalJakarta in 2010 ndash 2014 p 0,05.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Murwaningsih
"Kanker Payudara adalah tumor ganas yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Kanker payudara juga merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di daerah perkotaan terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat. Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan salah satunya pembedahan dengan cara mastektomi. Pasien pasca pembedahan mastektomi biasanya mengalami keterbatasan gerak. Akibat dari keterbatasan gerak ini pasien merasa kaku dan nyeri. Tujuan penulisan ini adalah untuk melakukan analisis evidence based mengenai pengaruh latihan rentang gerak sendi/ROM terhadap pengurangan rasa kaku dan nyeri sehingga dapat mencegah limfedema.

Breast cancer is when cancer develops from breast tissue. Breast cancer is the most common health problems for public health in urban city that cause by unhealthy life. Total mastectomy in breast cancer is one of treatment of breast cancer management. Patient who had surgery on total mastectomy ussually developed side effects of surgery in their activity such as pain and Loss of range of motion. The aim of this paper that doing evidence base analisis of exercise for range of motion (ROM) related with side efect after surgery to prevent lymhedema.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Indah Pertiwi
"Kanker payudara banyak diderita perempuan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengetahuan dan perilaku mencari pelayanan kesehatan pasien kanker payudara dengan desain penelitian deskriptif sederhana. Responden berjumlah 80 orang secara non probability convenience sampling. Mayoritas responden berpengetahuan baik tentang pengetahuan umum, faktor risiko, tanda gejala, skrining serta perawatan, sedangkan mengenai pengobatan masih kurang. Respon awal saat menyadari perubahan payudara diantaranya tidak bertindak, bercerita, mencari pelayanan kesehatan, melakukan pengobatan alternatif, dan herbal. Keterlambatan pemeriksaan dialami sebagian besar responden. Suami menjadi pilihan terbanyak saat diskusi awal. Dokter bedah dan fasilitas kesehatan pemerintah menjadi pilihan terbanyak saat pemeriksaan awal. Perawat perlu meningkatkan edukasi kanker payudara pada perempuan dan pasien kanker payudara.

Breast cancer occurs to many women. This study aimed to describe the knowledge and health care seeking behavior of breast cancer patients with simple descriptive research design. The respondents were 80 who are chosen by non probability convenience sampling. Majority of respondents have good knowledge about the general knowledge, the risk factors, the signs and symptoms, the screening and nursing care, but they lack about the treatment. The initial responses when there were changes in their breast included no action, telling somebody, seeking health care, getting alternative medicine and herbal. The delayed diagnosis experienced by most of the respondents. The husband became the largest selected person for the initial discussion. The surgeons and the government?s health facilities were chosen by most respondents at the first examination. Nurses need to improve the education provision about breast cancer to women and the breast cancer patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shintia Silvana
"ABSTRAK
Kanker payudara merupakan tumor ganas pada jaringan payudara yang bersifat invasif dan paling sering terjadi pada wanita. Mastektomi adalah salah satu operasi kanker payudara yang mengangkat jaringan payudara beserta otot pektoralis dan nodus limfe aksila. Komplikasi lebih lanjut pada pasien yang menjalani operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila yaitu terjadinya limfedema. Studi kasus ini dilakukan untuk menganalisis intervensi keperawatan berupa latihan mobilisasi lengan pada pasien kanker payudara pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila. Hasil intervensi menujukkan adanya pengaruh signifikan dari pemberian latihan mobilisasi lengan pada pasien yang ditandai dengan penurunan tingkat nyeri dan peningkatan kekuatan otot, serta tidak adanya kemerahan, edema, kesemutan dan kekakuan pada lengan. Rekomendasi dari studi kasus ini adalah perawat perlu mengetahui tanda dan gejala limfedema pada pasien kanker payudara, sehingga komplikasi pasca operasi mastektomi dan diseksi nodus limfe aksila dapat dicegah dan kualitas hidup pasien dapat meningkat.

ABSTRACT
Breast cancer is an invasive malignant tumor in breast tissues which commonly occurred in women. Mastectomy is a breast cancer surgery which breast tissues alongside pectoral muscles and axillary lymph nodes are dissected. Further complications in patients undergoing mastectomy and dissection of axillary lymph nodes is the occurrence of lymphedema. This case study was conducted to analyze nursing intervention, which is arm mobilization exercise, in post operative mastectomy and axillary lymph nodes dissection patient. The results of the intervention showed the significant effect of arm mobilization exercise in patient proven by decreased pain levels, increased muscle strength, and absence of redness, edema, tingling and stiffness in the arms. This study recommend nurses need to know the signs and symptoms of lymphoedema in breast cancer patients. Therefore, post operative complications of mastectomy and axillary lymph node dissection can be prevented and patients rsquo quality of life may increase."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>