Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206636 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riris Hidayani
"ABSTRAK
Artikel ini membahas pembentukan jaringan sosial melalui status kerja di sektor informal dalam menghadapi peningkatan permintaan kualitas pekerja dalam pasar kerja eksternal. Studi terdahulu menjelaskan tentang modal yang dibutuhkan oleh pekerja dalam mendapatkan pekerjaan, yaitu tingkat pendidikan dan keterampilan kerja sebagai syarat kualifikasi kerja utama yang ditetapkan oleh perusahaan, dan jaringan sosial sebagai modal pendukung bagi pekerja dalam mendapatkan status pekerjaan. Tinjauan terhadap studi-studi tersebutmenemukan bahwa jaringan sosial yang dimiliki oleh pekerja dapat memberikan akses informasi yang lebih baik bagi pekerja. Penulis berpendapat bahwa jaringan sosial memiliki peran yang tidak kalah penting dibandingkan dengan pemenuhan kualifikasi kerja untuk mendapatkan pekerjaan, khususnya ketika pekerja tidak mampu memenuhi syarat kualifikasi kerja. Melalui artikel ini penulis menjelaskan bagaimana upaya yang diterapkan oleh pekerja dalam memanfaatkan sektor pekerjaan informal sebagai upaya peningkatan status kerja kedalam sektor formal, yaitu dengan memanfaatkan jaringan sosial yang terbentuk dalam pekerjaan di sektor informal tersebut. Penelitian ini menggunakan studi pada pengemudi transportasi online sebagai sektor pekerjaan informal yang dimanfaatkan. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode wawancara mendalam pada studi kasus pada pengemudi armada transportasi berbasis aplikasi.

ABSTRACT
This article discusses the formation of social networks through working status in the informal sector in the face of increasing demand for skilled-workers in the external labor market. Previous studies describes the capital needed by workers in obtaining employment, namely the level of education and occupational skills as a condition of the main job qualification set by company, and social networks as a supporting capital for workers in obtaining employment status. Review of these studies found that social networks owned by workers can provide better access to information. Authors argue that social networks have a role that is not less important than the fulfillment of job qualifications, especially when workers are unable to qualify the work qualifications. Furthermore, this article explains how the efforts give by workers in utilizing the informal employment sector as a way to improve the work status into the formal sector, by utilizing social network that formed in the informal sector. This study uses a study on an online transport driver as an informal employment sector that is utilized. This article uses a qualitative approach and an in-depth interview method on a case study on an application-based transportation fleet driver."
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Departemen Perhubungan, 2009
R 388 Ind p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
B. Barzach
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amelia
"Pekerjaan merupakan hal penting untuk seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, namun lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah pelamar yang ingin mendapatkan pekerjaan. Adanya perkembangan moda transportasi yang mengarah pada sebuah transportasi berbasis online justru membuka adanya lapangan pekerjaan baru. Penelitian ini bermaksud untuk melihat bahwa peran jaringan offline dirasa penting bagi seseorang unutk memperoleh sebuah pekerjaan tersebut, walaupun pekerjaan itu menerima rekrutmen online. Studi ini menemukan bahwa suatu jaringan sosial dapat berperan untuk mendorong seseorang dalam memperoleh suatu pekerjaan dalam konteks masyarakat jaringan yang membuat kesejahteraan ekonomi sesorang semakin besar melalui peningkatan pada ekonomi. Peran jaringan juga dapat meningkatkan solidaritas sosial dengan sesama rekan seprofesi. Peneliti memilih daerah Jakarta, karena kasus yang akan diangkat dalam penelitian ini merupakan fenomena yang baru dan sedang terjadi di Jakarta, sehingga penelitian ini berada di Jakarta. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dengan menetapkan beberapa kriteria dalam pemilihan informan, berdasarkan kriteria tersebut informan yang sesuai dapat dipilih dan dijadikan sebagai narasumber dalam penelitian ini.
Job is necessary so that people can fulfill their needs, but the job availability is not in accordance with the number of applicants. The development of transportation nowadays that leads to online based transportation actually opens jobs. This research heads for understanding that roles of offline network is important for people who would like to apply for the jobs although the company has online recruitment. This study finds that social network plays a role to lead someone to get a job in terms of the network society that enhances someone economic welfare through the development of economy. The role of network could also enhance social solidarity for people who have the same jobs. Researcher chose Jakarta because a case that would be pointed is a new phenomenon and is happening in Jakarta so that the research would be conducted in Jakarta. Researcher used qualitative approach by doing interview, before doing the interview researcher determined some criterion to choose the informants. The chosen informants would be chosen as interviewees for this research."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Catharina Chrisidaputri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara para perawat asal Indonesia di Jepang dalam memecahkan masalah proses adaptasi pada masa awal kepindahan ke Jepang dengan mengaplikasikan teori jejaring sosial oleh Putnam (2000). Penelitian ini penting dilakukan karena kebutuhan akan perawat asing dan perawat asal Indonesia di Jepang terus meningkat. Sumber data penelitian ini didapatkan dari wawancara sepuluh perawat asal Indonesia yang bekerja di Jepang. Data penelitian dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa masalah yang ditemui adalah proses kedatangan ke Jepang, komunikasi dengan bahasa Jepang, berinteraksi dengan pasien, interaksi dengan rekan kerja, dukungan emosional, serta menemukan informasi keagamaan. Jejaring sosial dapat membantu memecahkan masalah bahasa Jepang, persiapan ujian, interaksi dengan rekan kerja, dan interaksi dengan pasien. Namun, agensi lebih berperan besar dalam proses migrasi. Penelitian ini juga memperjelas cairnya definisi hubungan ikatan dan hubungan penjembatanan.

This study aims to find out how Indonesian nurses in Japan solve the problem of adaptation process in the early days of moving to Japan by applying Putnam's (2000) social network theory. This research is important because the need for foreign nurses and Indonesian nurses in Japan continues to increase. The source of data for this study was obtained from interviews with ten Indonesian nurses working in Japan. The research data was analyzed using qualitative methods. The results found that the problems encountered were the process of coming to Japan, communicating in Japanese, interacting with patients, interacting with coworkers, emotional support, and finding religious information. Social networking can help solve the problems of Japanese language, exam preparation, interaction with coworkers, and interaction with patients. However, agency plays a bigger role in the migration process. This study also clarifies the fluid definitions of bonding relationships and bridging relationships."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrah Munir
"Tesis ini membahas proses pembentukan orang kuat lokal di Jakarta Pasca Orde Baru. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan jaringan sosial dan identitas sosial berperan besar dalam proses pembentukan orang kuat lokal di Jakarta. Dalam lanskap sosial politik Indonesia pasca orde baru dimana sumber-sumber daya (sosial, politik, dan ekonomi) tidak lagi terpusat, jaringan sosial mampu menciptakan ruang bagi seorang agen/aktor untuk memperoleh atau meminjam berbagai sumber daya tersebut dari berbagai sumber untuk tujuan-tujuan instrumental dirinya. Sementara identitas sosial sebagai sumber pemaknaan yang sangat penting bagi manusia berperan dalam menciptakan solidaritas kelompok berbasis identitas. Kelompok elit dapat menggunakan solidaritas kelompok ini dengan menawarkan tujuan-tujuan yang dianggap sebagai tujuan bersama meskipun secara samar, tujuan-tujuan tersebut sangat menguntungkan elit tersebut.

This thesis describes the process in the making of local strongmen in the Jakarta Post New Order. This study is a qualitative research with case study design. The results showed social networks and social identity plays a major role in the formation of local strong men in Jakarta. In the social landscape of Indonesian politics after the new order in which the resources (social, political, and economic) is no longer centralized, the social networks is able to create space for an agent / actor to obtain or borrow these resources from various sources for his instrumental purposes. While social identity as a source of meaning that is very important for the human, has a role in creating a group solidarity based on identity. The elite group can use this group solidarity by offering some goals which is considered as a common goal though vaguely, these goals are very profitable for elite."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Watsiq Billah
"Dinamika perkotaan terlihat jelas pada kehidupan sehari-hari pedagang kaki lima di persimpangan Pasar Rebo Jakarta Timur yang tidak hanya berdampingan oleh kelompok kelompok informal, tetapi juga berdampingan dengan kelompok-kelompok formal. Jalinan relasi sosial yang saling menguntungkan satu sama lain dan telah berlangsung cukup lama membuat kelompok-kelompok yang bersangkutan merasa nyaman dengan kondisi tersebut. Relasi sosial yang mereka jalin membentuk sebuah jaringan kerja sama. Penelitian etnografi dengan metode pengamatan terlibat dan wawancara mendalam ini akan memerlihatkan adanya relasi sosial cair yang bersifat horizontal antara pedagang kaki lima dengan sesama kelompok informal, serta relasi sosial yang bersifat vertikal antara pedagang kaki lima dengan kelompok formal, membuat pedagang kaki lima tetap langgeng berjualan di pinggir jalan persimpangan Pasar Rebo. Fenomena ini memberikan pemahaman bahwa pemetaan yang baku terhadap sektor pekerjaan formal dan informal nampak tidak terlalu berlaku pada masyarakat perkotaan yang sangat dinamis dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Identitas berdasarkan status sosial tidak lagi terlihat begitu penting, karena dalam relasi masyarakat perkotaan yang terpenting adalah bagaimana cara bertahan hidup dengan terus menjaga kenyamanan bekerja sera stabilitas aliran pendapatan. Akan selalu ada negosiasi-negosiasi pada aktivitas sehari-hari masyarakat perkotaan, bahkan di bawah aturan yang paling mengikat dari negara sekalipun.

The dynamics of urban areas is clearly visible in the daily lives of street hawkers in the crossroad of Pasar Rebo in East Jakarta which not only side by side by the informal group, but also side by side with the formal groups. Interwoven social relationships of mutual benefit to each other and have lasted long enough to make the groups concerned are comfortable with the condition. Social relationship which they intertwine to form a cooperation network. This ethnographic research with participant observation and deep interview reveals the liquidity of horizontal social relations between the street hawkers with a fellow group of informal social relations, as well as vertical between street hawkers with formal groups, make street hawkers remain lasting selling in the Pasar Rebo street crossroad Street. This phenomenon gives the understanding that the old mapping against the formal and informal sector appears not too applies in urban communities who are very dynamic in running their lives everyday. Identity based on social status no longer looks so important, because in most urban communities relations is how to survive by continuing to maintain the comfort of the work and the stability of income. There will always be negotiations on the daily activities of urban society, even under the most binding rules from the State though."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Diky Dermawan
"Skripsi ini bertujuan menjelaskan peran aktor dalam jaringan sosial untuk memperebutkan akses serta kontrol atas sumberdaya bernilai berupa program bantuan sosial. Sebagai daerah yang dipersepsikan miskin akibat perubahan bentang alam karena sedimentasi yang masive, Desa Ujung Alang di Segara Anakan Cilacap menjadi sebuah remote area bagi berbagai program pemberdayaan sosial masyarakat yang berasal dari pemerintah maupun swasta. Para aktor yang memiliki kekuasaan ataupun tidak dalam komunitas tersebut, berupaya memperebutkan sumberdaya bernilai dengan cara mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Kontrol sosial yang dijalankan oleh para aktor atas pengelolaan program bantuan sosial,melibatkan jaringan sosial, power yang dibentuk dan dimilikinya. Studi ini juga menunjukkan bahwa perspektif struktural fungsional yang kaya akan penjelasan sistem nilai dan norma, tidak dapat digunakan untuk menjelaskan komunitas yang kompleks dan heterogen dalam ragam yang sarat akan tafsir dan kepentingan. Sedangkan pendekatan jaringan sosial mampu menangkap perubahan budaya yang terjadi dengan sangat cepat dan dinamis. Studi ini menggunakan pendekatan jaringan sosial deskriptif dengan tiga tahapan: 1) menentukan aktor “star”; 2) menentukan aktor lain dan hubungan sosial; 3) melakukan diskusi terfokus serta dalam kerangka ex post facto.

This thesis aims to explain the role of actors in social networks to compete for access and control over valuable resources in the form of social assistance programs. As a perceived poor area due to landscape change due to the masive sedimentation, Ujung Alang Village in Segara Anakan Cilacap becomes a remote area for various community and community-based social empowerment programs. The actors who have power or not in the community, seek to gain valuable resources by gaining legitimacy from the community. Social controls run by actors over the management of social assistance programs, involving social networks, established and owned power. This study also shows that a functional structural perspective rich in explanations of the value system and norms can not be used to describe complex and heterogeneous communities in a variety of interpretations and interests. While the social networking approach is able to capture the cultural changes that occur very quickly and dynamically. The study used a descriptive social network approach with three stages: 1) determining the star actors; 2) determining other actors and social relations; 3) conducting focused discussions as well as in the ex post facto framework."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>