Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196950 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fatahillah Dudayev
"This Is England 2006 adalah sebuah film inggris yang mengungkapkan permasalahan terhadap apayang dipercayai orang banyak mengenai cabang kebudayaan skinhead. Film ini sendiri berceritamengenai anak berumur 12 tahun bernama Shaun yang bergabung ke beberapa kelompok skinhead.Tidak seperti film bertema rasis kebanyakan, This Is England 2006 tidak hanya menampilkan satutipe kelompok. Film ini mempermasalahkan kepercayaan tentang seperti apa skinhead itu denganmerepresentasikan dua kelompok yang berbeda dalam cabang kebudayaan tersebut. Dengan melakukananalisis tekstual dan menggunakan beragam kerangka konsep, makalah penelitian ini bertujuan untukmenjawab pertanyaan terhadap apakah identitas cabang kebudayaan skinhead bersifat tunggal, danbagaimana film tersebut merepresentasikan hal ini. Temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa tidaksemua anggota skinhead berbagi identitas tunggal yang sama, dimana identitas ini biasanya mendapatpengasosiasian dengan stereotip penampilan fisik, tendensi rasis mereka, dan pandangan merekamengenai politik.

This Is England 2006 is a British film that discloses the problematization of what many believe theskinhead subculture is. The film itself tells the story of 12-year-old Shaun who joins several skinheadgroups. Unlike most racism-themed films, This Is England 2006 does not only shows one kind ofgroup. The film problematizes the belief of what skinhead is by representing two different kinds ofgroups within the subculture. By doing textual analysis, and using various conceptual frameworks, thisresearch paper aims to achieve the answer on whether skinhead subculture rsquo;s identity is singular, andhow the movie represents this. The findings of this research show that not all skinhead members sharethe same singular identity, in which identity commonly associated with stereotypical physicalappearances, their racist tendencies, and their views on politics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Disyacitta Nastiti
"ABSTRAK
Wa Halla rsquo; La Wayn? merupakan sebuah film yang berkisah tentang kehidupan sebuah desa yang terisolir. Desa tersebut dihuni oleh dua kelompok agama, yaitu Muslim dan Kristen. Kaum perempuan di dalamnya berusaha untuk melindungi desa dari timbulnya peperangan antaragama yang terjadi di luar desa. Film ini menarik untuk diteliti karena adanya karakter perempuan yang lebih dominan dalam menyelesaikan konflik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab dan menjelaskan seperti apa karakter perempuan dinarasikan dalam film, serta mengetahui bagaimana narasi cerita yang dibangun. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti akan menganalisis struktur narasi, cerita, alur, sudut pandang serta fungsi dan karakter pada film yang disutradarai oleh Nadine Labaki ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa representasi perempuan yang ditampilkan pada film ini tidak meninggalkan keseluruhan stereotipe perempuan pada umumnya. Di sisi lain, perempuan mampu melakukan sesuatu yang lebih besar daripada stereotipe pada umumnya.

ABSTRACT
Wa Halla rsquo La Wayn is a movie that tells about the life of an isolated vilage. The village is inhabited by two religious groups, they are Muslim and Christian groups. The women in it are trying to protect the village from the incident of interfaith warfare that happened outside the village. This film is interesting to be researched because the female characters in it are more dominant to solve the conflict. The purpose of this research is to answer and explain what kind of female characters narrated in the film, also to know how narrative story is built. The methodology used in this research is descriptive qualitative. Researcher will analyze the structure of narrative, story, plot, point of view, also the functions and characters in the film which was directed by Nadine Labaki. The results of the research can be concluded that the female representation shown in this film does not leave the whole stereotype of women in general. On the other side, the women able to do something bigger than the stereotype in general."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Ayu Astiti
"ABSTRAK
Okja 2017 adalah film fiksi ilmiah yang diproduksi oleh Netflix dan disutradarai oleh seorang sutradara Korea, Bong Joonho. Film ini menceritakan perjalanan seorang anak perempuan Korea yang menyelamatkan peliharaannya yang berupa babi buatan dari penciptanya, Mirando Corp. Film ini memilih pemain dari berbagai latar belakang ras, baik orang kulit putih maupun orang kulit berwarna people of color . Meskipun film ini memiliki pemain dan karakter dari latar belakang ras yang beragam, stereotip tersembunyi dan distribusi kekuasaan yang tidak merata dapat ditemui di film ini. Melalui konsep stereotip dan relasi kuasa, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stereotip rasial tersembunyi dan relasi kuasa yang tidak setara dengan melihat adegan dan dialog film.

ABSTRACT
Okja 2017 is a science fiction film produced by Netflix and directed by a Korean director, Bong Joonho. It tells the journey of a young Korean girl rescuing her artificial pet pig from its creator, Mirando Corp. The movie casts people from various racial backgrounds as the characters mdash both white people and people of color. Despite casting people and characters from different racial backgrounds, covert stereotypes and inequitable power distribution exist throughout the movie. Through the concept of stereotyping and power relation, this paper aims to analyze the hidden racial stereotypes and unequal power distribution within the film by looking at the scenes and the dialogues."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Rahmanita
"Tulisan ini akan membahas mengenai stereotip yang terdapat dalam film Qu rsquo;est-ce qu rsquo;on a fait au bon dieu dan pengaruhnya terhadap perilaku tokoh yang berasal dari golongan masyarakat yang berbeda-beda. Film ini bercerita mengenai keluarga Prancis yang mencoba untuk menerima pernikahan putri-putrinya dengan lelaki dari ras dan etnis yang berbeda. Film ini akan dianalisis melalui unsur sinematografis dan naratifnya. Hasil analisis akan menemukan pengaruh stereotip terhadap perilaku tokoh dan stereotip apa yang mendominasi dan penyelesainnya dalam film ini.

This writing will thoroughly discuss stereotypes in the movie Qu rsquo est ce qu rsquo on a fait au bon dieu and its effects on the characters behaviour coming from different kinds of background. This movie tells the story of a French family trying to accept their daughters marriages to men from different racial and ethnical backgrounds. This movie will be analyzed through its cinematographic and narative aspects. The results of this analysis shall find the effects of stereotype playing part in the behaviour of its characters and which stereotype dominates the movie."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Aviana Pranata
"Di media, tokoh pria Asia-Amerika sering digambarkan dengan berbagai macam stereotipe. Mereka biasanya digambarkan sebagai orang yang pendek, tidak menarik, dan penurut. Namun, di era ini, terdapat beberapa perubahan dalam penggambaran tokoh pria Asia-Amerika. Melalui pembahasan terhadap dua serial televisi, Two Broke Girls 2011 dan Young Hungry 2014 , makalah ini menyoroti perbedaan-perbedaan dalam penggambaran tokoh pria Asia-Amerika. Dengan menggunakan teori representasi oleh Stuart Hall 2013 dan juga teori maskulinitas oleh Raewyn Connell 1995 , makalah ini berfokus pada analisa perbedaan masing-masing karakter melalui penampilan fisik mereka, pengetahuan mereka tentang budaya Amerika, interaksi mereka dengan karakter-karakter lainnya, serta bagaimana nilai-nilai maskulinitas tradisional dikebiri dalam karakter mereka. Dengan menganalisis semua aspek ini, penelitian ini akan menyoroti bagaimana karakter-karakter pria Asia-Amerika dari masing-masing serial televisi menggambarkan stereotipe tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua karakter, Han Lee dan Elliot Park, sama-sama tidak dilukiskan sebagai karakter yang memiliki sifat maskulin tradisional, tetapi dengan cara yang berbeda. Elliot Park, dari Young Hungry, dilukiskan sebagai seorang gay. Sedangkan, Han Lee, dari Two Broke Girls dilukiskan sebagai seorang yang sangat berusaha untuk membaur dan diterima oleh karakter-karakter lainnya.

In the media, Asian American men have been portrayed with many different stereotypes. They are usually depicted as short, not attractive, and submissive. However, in this era, there are some changes in the portrayal of Asian Americans. Examining two television series, titled Two Broke Girls 2011 and Young Hungry 2014 , this paper spotlights the differences in the depiction of Asian American men. Using Stuart Hall rsquo;s 2013 theory of representation and also Raewyn Connell rsquo;s 1995 theory of masculinities, this paper will focus on analysing the differences of each character through their physical appearances, their knowledge about American culture, their interaction with other characters, and how they are being emasculated. By analysing all these aspects, this writing highlight how Asian American male characters from each television series portray the stereotype. The result shows that the two characters, Han Lee and Elliot Park, are being emasculated, but in a different way. Elliot Park, from Young Hungry, is being emasculated by being a gay. Whereas, Han Lee, from Two Broke Girls is being emasculated because he tries so hard to blend in and to be accepted by the other characters. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Nurwanda
"The Little Prince 2005 , film animasi anak yang diadaptasi dari novel Perancis dengan judul yang sama yang ditulis oleh Antoine de Saint-Exup ry, menceritakan tentang hubungan Little Girl dengan ibu tunggalnya, Mother, dan tetangganya yang bijaksana, Aviator. Film ini dapat dijadikan korpus analisis untuk mengeksplor stereotip gender dalam studi gender, khususnya dalam stereotip terhadap ibu dalam pandangan patriarki. Walaupun beberapa studi tentang pencarian jati diri dan identitas dalam novel dan ulasan-ulasan dalam film adaptasinya sudah dibuat, studi terhadap isu gender belum pernah dilakukan. Dengan menggunakan ide dari De Beauvoir tentang ibu dalam pandangan patriarki dan stereotip umum terhadap ibu oleh Green, penelitian ini bertujuan untuk menelusuri bagaimana penokohan dari Mother mengikuti stereotip gender terhadap ibu dalam pandangan patriarki dari adaptasi film ini.

The Little Prince 2015 , a children animated film adapted from the French novel with the same name written by Antoine de Saint-Exup ry, talks about the Little Girl rsquo;s relationship with her single mother, the Mother, and her wise neighbor, the Aviator. This film could be taken as a corpus of analysis to explore gender stereotype in gender studies, specifically on stereotypes towards motherhood in patriarchal view. While several studies on identity and self-discovery on the novel and film reviews on the film adaptation have been conducted, studies on gender issues have not been found. By using De Beauvoir rsquo;s idea of motherhood in patriarchy and Green rsquo;s general stereotypes toward the mother, this paper intends to discover how characterization of the Mother follows the gender stereotype of motherhood in patriarchy from the film adaptation. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Nurmaya Oktarina
"ABSTRAK
Dongeng putri yang diproduksi oleh Disney telah menjadi salah satu jenis cerita yang membuat perusahaan Disney sangat terkenal. Stereotip putri-putri yang diproduksi oleh Disney pada awalnya berkulit putih. Seiringnya waktu, Disney mulai memfilmkan sebuah film animasi dengan putri yang lebih berwarna. Pada tahun 2009, Disney mengeluarkan putri ras Afrika-Amerika bernama Tiana melalui film The Princess and the Frog (2009). Namun ada ambiguitas yang tercermin dalam penggambaran karakter black dalam film ini. Untuk membantu menganalisis film ini, teori semiotikanya Barthes akan digunakan. Dengan teori tersebut penulis akan melihat bahwa di satu sisi Disney ingin menunjukan Amerika sudah “buta warna”. Film ini terlihat seperti sebuah cerminan yang dipercaya Disney benar dan ideal tentang masyarakat Amerika. Disisi lain, dalam cerminan masyarakat yang ideal ini, black masih tergambarkan dalam strata sosial bawah. Dari sini kita dapat melihat bahwa gagasan “semua manusia diciptakan sederajat” yang tertuliskan dalam deklarasi kemerdekaan Amerika, tidak sepenuhnya diterapkan dalam masyarakatnya.

ABSTRACT
Disney princess fairytales have been one of the genres that made the Disney company so famous. At first, Disney princesses were stereotyped as white skinned. As time goes by, Disney started filming animated movies with more colored princesses. In 2009, Disney released a movie based on an African-American princess named Tiana through the movie „The Princess and the Frog‟ (2009). Ambiguities that tends to be racist are still deplicted in the film. To help analyzing this movie, Barthes‟ semiotics theory will be used. By using that theory, the writer will see that in one hand Disney is trying to convey that America has become “color blind”. This movie tends to picturize a reflection what Disney believe is true and ideal about the American society. On the other hand, inside that ideal society, blacks are still pictured as lower class. Here we see that the notion “all men are created equal” which is written in the declaration of Independence, is not fully implemented in the American society."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Tinezia Hanny
"Get Out 2017 adalah film Hollywood yang mengungkap elemen-elemen dari rasisme kulit putih white racism di dalam kisah mengenai Chris, seorang tokoh Afrika-Amerika, ketika ia pertama kali datang mengunjungi keluarga kekasih kulit putihnya. Get Out menempatkan fokus utamanya pada objektifikasi orang kulit hitam blackness mdash;dengan mengambil pendekatan yang berbeda dari film-film bertema rasisme lainnya melalui sebuah cerita horor. Dengan melakukan analisis tekstual dan menggabungkan beberapa kerangka teori, studi ini bertujuan untuk mencapai sasaran utama, yaitu menyelidiki bentuk-bentuk rasisme yang terjadi di film ini melalui sudut pandang seorang pemeran utama Afrika-Amerika.

Get Out 2017 is a Hollywood film that discloses the elements of white racism within the story about Chris, the African-American protagonist, when he comes to visit the family of his white American girlfriend for the first time. Get Out presumes to put its main focus on the objectification of blackness mdash;while it goes in the opposite direction from most racism-themed films by using a horror genre to complement its storytelling. By conducting a textual analysis and incorporating several theoretical frameworks, this study focuses on its mark, that is, the aim of achieving a key objective to delve into how the acts of white racism are told through the viewpoint of the African-American lead in the movie.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Putri Namita Harumsari
"Stereotipe Gender adalah perilaku atau kebiasaan dari 'tipe' laki-laki atau 'tipe' perempuan. Stereotipe Gender sendiri sering digambarkan dalam cara yang berbeda-beda di dalam film, beberapa bisa ditoleransi dan beberapa juga tidak. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana ide dari stereotipe gender membangun karakter dan emosi di dalam film berjudul Inside Out 2015 . Meskipun banyak ahli yang sudah membahas film ini dari sisi psikoanalisis, tidak banyak yang menganalisa film ini dari sisi stereotipe gender pada karakternya. Artikel ini mempunyai harapan agar pembacanya bisa melihat bahwa banyak elemen-elemen yang bisa dibuktikan kebenarannya bahwa stereotipe gender membangun karakter di dalam kehidupan nyata, dan emosi di dalam kepala para karakter-karakternya

Gender stereotype is an attitudes or behaviors of a 'typical' man or a 'typical' woman. Gender stereotype itself often depicted in movies in such different ways, some are tolerable and some are not. This article aims to discuss about how the idea of gender stereotype construct the characters and emotions in a film titled Inside Out 2015 Although there a lot of scholars who have discussed the movie from psychoanalytical point of view, not many have analyzed the movie based on the gender stereotype on the characters. This article expects to inform the reader that there are many elements that can be analyzed to prove that gender stereotype constructs the characters in the real life, and the emotions inside the characters' head."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Sapaty
"ABSTRAK
Danny Phantom 2004 - 2007 adalah sebuah serial animasi yang menceritakan tentang seorang remaja, Danny Fenton, yang mengalami kecelakaan yang menjadikannya manusia setengah hantu, dan menggunakan kekuatan hantunya untuk melawan hantu-hantu di kotanya bersama dengan dua sahabatnya, Sam Manson dan Tucker Foley. Pandangan analisis dalam penggambaran Sam Manson dapat lebih jauh mengeksplorasi tentang representasi perempuan mengenai pembentukan dan penolakan terhadap stereotip. Melalui analisis tekstual, kita dapat menemukan lebih banyak wawasan tentang bagaimana stereotip gender dilanggengkan di dalam kartun tersebut dan kemudian dibalikkan. Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana Sam merepresentasikan pemberdayaan perempuan dengan penolakannya terhadap stereotip-stereotip yang diabadikan oleh karakter wanita lainnya di dalam kartun tersebut. Dengan sikap Sam yang kontras dibandingkan dengan karakter-karakter wanita lain dan membalikkan peran gender, Butch Hartman sebagai penulis berhasil menumbangkan stereotip dalam seri Danny Phantom.

ABSTRACT
Danny Phantom 2004 ndash; 2007 is an animated series about a teenager, Danny Fenton, who went through an accident that made him a half-ghost, and later used his ghost power to fight ghosts in his town along with his best friends, Sam Manson and Tucker Foley. Analytical view of the depiction of Sam Manson can further explore about female representation regarding forming and breaking stereotypes. Through textual analysis, we can find more insights about how stereotypes are perpetuated by the society within the show Danny Phantom and subverted. This paper aims to show how Sam represents women empowerment by breaking the stereotypes perpetuated by other female characters in the show. By Sam rsquo;s contrasting attitudes to other female characters and reversing gender roles, Butch Hartman as the author is successful in subverting stereotypes within the Danny Phantom series."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>