Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nila Rosa Purwanti
"Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya emisi karbon dioksida yaitu semakin cepatnya pertumbuhan urbanisasi dan industrialisasi, dimana saat ini seluruh dunia sedang fokus pada masalah ini karena dapat menyebabkan emisi global. Group of 20 atau G20 yang berisi 2/3 populasi dunia, berkontribusi sebesar 85% dari perekonomian dunia termasuk didalamnya perdagangan dan investasi, mengakibatkan grup ini menjadi contributor utama terhadap semakin meningkatnya emisi karbon dioksida di dunia. Tesis ini bertujuan untuk menguji hubungan antara urbanisasi dan industrialisasi terhadap emisi karbon dioksida dengan menggunakan metode panel regresi pada periode 1992 – 2014.
Hasil utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Dampak dari industrialisasi pada emisi karbon dioksida menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan, sedangkan  urbanisasi hubungannya positif namun tidak signifikan terhadap tingginya tingkat emisi karbon; (2) Dari hasil analisa, pengembangan sumber energi terbarukan (renewable energy) dapat berkontribusi dalam menurunkan kadar emisi karbon di udara, selain itu, semakin padatnya jumlah penduduk dalam 1 km2 wilayah juga dapat mengurangi emisi karbon di wilayah tersebut. Untuk mengatasi hal ini, mendorong pengembangan sumber energi terbarukan dan mengaplikasikan penggunaan energi terbarukan dalam kegiatan industry di negara-negara G20 merupakan pendekatan yang paling tepat untuk menurunkan kadar emisi karbon di atmosphere tanpa harus menghambat pertumbuhan perekonomian negara tersebut.

A rapid growth of urbanization and industrialization contribute to the increase of CO2 emissions level, in which the world pays a big concern because it has led to global warming. The G20 represents about two-thirds of the world’s population, 85% of global economic output, and over 75% of global trade and investment, which make it, be partly responsible for the increase of carbon emissions in the world. This paper wants to observe the relationship of both urbanization and industrialization on CO2 emission by using panel regression approach covering the period 1992 – 2014.
These are the main results that can be exposed. First, the impact of industrialization on CO2 emissions is positive and significant, while urban population is positive but not significantly affects CO2 emissions. Second, the analysis also presents a clear result that developing renewable energy decreases emissions level. Interestingly, more densely populated area is turning to decrease CO2 emissions. To address these matters, promoting the development of renewable energy and then implementing it on every industrial and service sector might become the most appropriate way to reduce the CO2 emissions within the G20 countries without hindering the economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feniwati Chendana
"Penelitian ini membahas tantangan emisi karbon yang dihadapi oleh suatu perusahaan jasa dan kantor konsultan, ABC Consulting, bagaimana perusahaan dapat mencapai target yang ditetapkan. Penelitian ini menganalisis aktivitas dan proses yang diterapkan perusahaan untuk mengurangi emisi rumah kaca, perhitungan emisi karbon dan juga bagaimana perusahaan mengkomunikasikan aktivitas sustainability yang dilakukan kepada para pemangku kepentingannya. ABC Consulting sepenuhnya mendukung ambisi ABC Consulting Global untuk mengurangi dampak lingkungan dan berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals, dengan menetapkan target untuk mencapai net zero carbon pada tahun 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan interview dengan key persons yang bertanggung jawab atas penyusunan strategi perusahaan dan pelaksanaan program yang berkaitan dengan komitmen dan tanggung jawab perusahaan dalam mencapai target penurunan emisi karbon perusahaan; juga dengan melakukan focus group discussion dengan berbagai tingkatan personil untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen perusahaan sehubungan dengan penerapan konsep sustainability melalui penerapan strategi karbon perusahaan (corporate carbon strategy) yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang, memberikan rekomendasi terkait policy dan juga langkah nyata yang dapat dilakukan ABC Consulting dalam mencapai target net zero carbon yang ditetapkan. Lebih jauh, penelitian ini dapat menjadi tolok ukur bagi perusahaan jasa lainnya dalam mengukur dan meningkatkan performasi ESG nya.

This paper explores challenges in carbon challenge faced by examining a service organization and consulting firm, ABC Consulting (the “Firm”) on how the Firm can achieve the target. This research explores activities and process undertaken by the Firm to reduce greenhouse gas emissions, carbon emission calculation and how the Firm communicate these activities to its stakeholders. ABC Consulting fully support ABC Consulting Global’s ambitions to reduce environmental impacts and contributing to the SDGs climate action which has set a target to become net zero carbon by 2025. The method of this research is a qualitative method conducted with a case study approach. The data collection was done by conducting interviews with the key persons who are responsible to establish the corporate strategy and executing the programs relating to the Firm’s commitments and responsibility to achieve the carbon reduction targets; and also by conductiong focus group discussion with various level employees to gain in-depth understanding. The results of this paper offer inputs for the management for the implementation of the sustainability concept by applying corporate carbon strategy which will be benefited to the company's long-term sustainability, provide recommendation on the policy and practice actions for ABC Consulting to achieve the net zero carbon target. Furthermore, the findings may provide a benchmarking opportunity which can be used by another services organization to measure and improve their ESG performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adeline Tiffanie Suwana
"Skripsi ini bertujuan untuk menginvetigasi dampak dari pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi terhadap emisi karbon dioksida pada tingkat sektor di Indonesia lewat studi empiris berdasarkan data time series untuk tahun 1970 hingga 2008. Studi ini menemukan bahwa (1) pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan positif berdampak kepada 6 dari 10 sektor, yakni 65% dari emisi total CO2 di Indonesia; dan (2) urbanisasi tidak secara signifikan berdampak secara positif terhadap emisi CO2 total di Indonesia, yakni karena hanya berdampak terhadap 4 dari 10 sektor yang merupakan 22% of emisi total CO2 di Indonesia.

This undergraduate thesis aims to analyze the impact of economic growth and urbanization towards sectoral carbon dioxide emissions in Indonesia through an empirical study based on time series data for years 1970 to 2008. This study finds that (1) economic growth significantly and positively impact 6 out of 10 sectors, accounting for 65% of Indonesia.s total CO2 emissions; and (2) urbanization does not significantly and positively impact Indonesia;s total emissions, impacting only for 4 out of 10 sector that accounts for 22% of Indonesia's total CO2 emissions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anis Hidayah
"

Industri sepeda motor merupakan salah satu pilar penting dalam sektor manufaktur Indonesia, dimana industri sepeda motor yang beroperasi di Indonesia mengalami peningkatan distribusi domestik sepeda motor rata-rata 17% per tahun. Pada industri sepeda motor, proses produksi tidak hanya proses perakitan kendaraan bermotor saja namun juga melakukan proses produksi beberapa komponen yang digunakan dalam kendaraan tersebut diantaranya proses die casting yaitu proses pembuatan komponen kendaraan dengan menggunakan teknik peleburan logam dengan suhu tinggi kemudian dituangkan ke dalam sebuah cetakan dan didinginkan untuk membentuk suatu benda seperti cetakan yang digunakan. Proses die casting diawali dengan tahap peleburan logam aluminium, dimana terjadi proses pembakaran bahan bakar menghasilkan 52-58% gas karbondioksida dan konsumsi energi sebesar 37% dari total keseluruhan emisi karbondioksida pada proses die casting. Pada penelitian ini dibahas mengenai penggantian bahan bakar solar menjadi gas alam dengan tujuan untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan jumlah energi panas yang digunakan dari proses pembakaran bahan bakar. Dari hasil penelitian diperoleh emisi karbondioksida turun 954.270 kg/tahun atau 0,90 kg/produk die casting menjadi 675 kg/tahun atau 6,4x10-4 kg/produk die casting. Selain itu dilakukan pula analisis secara keekonomian terkait perbandingan biaya investasi dan konsumsi gas alam menggunakan pipa dan CNG dengan solar. Dari hasil analisa diperoleh hasil bahwa NPV pada jangka waktu operasi selama 10 tahun terdapat selisih keuntungan sebesar 8% untuk penggunaan gas alam pipa dan 15% untuk penggunaan CNG apabila dibandingkan dengan penggunaan solar, sehingga penggunaan CNG dinilai lebih baik dibandingkan pada penggunaan gas alam pipa.

Kata kunci : die casting, emisi karbon dioksida, energi panas, gas alam, keekonomian, solar.


Motorcycle industry is one of important industry in Indonesia, where is this industry increase their distribution to Indonesian people 17% average in a year.  Motorcycle industry not only produce motorcycle by assembling parts but also make production of some component part that used in motorcycle. One of component part production is die casting process. Die casting process is a process to made a part through metal smelting in high temperature then the liquid metal from smelting process poured into a casting and then cooling down until forming part like the casting. The beginning of die casting process is alumunium smelting, where in this process will cause a burning reaction of fuel and produce 52-58% carbon dioxide gas and 37% energy consume from all emission form in this process. In this research, disscussed about fuel change from diesel fuel to natural gas in alumunium die casting process to reduce carbon dioxcide gas emmission dan reduce energy consumption from burning reaction of diesel fuel. From simulation at this research, we got that carbon dioxide gas decrease from 954.270 kg/year atau 0,90 kg/die casting product to 675 kg/year atau 6,4x10-4 kg/die casting product. Not only about that, this research also make a simulation about economic at natural gas pipeline and CNG investation and it will be compared with existing diesel fuel. From our analysis, NPV of natural gas pipeline 8% greater than diesel fuel NPV at 10 years operation and NPV of CNG 15% greater than diesel fuel NPV at the same time operation. So, the conclusion of this research is CNG is better than natural gas pipeline because it can give more profit to this industry.

 

"
2019
T53199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadani Partama
"Perdagangan merupakan salah satu faktor penting bagi pertumbuhan ekonomi negara ASEAN. Namun, terdapat konsekuensi lingkungan seiring dengan peningkatan aktivitas perdagangan. Penelitian ini menginvestigasi dampak dari perdagangan bebas terhadap emisi CO2 pada negara-nagara ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Penelitian ini mempertimbangkan adanya efek langsung dan tidak langsung dari perdagangan bebas terhadap emisi CO2, dimana pada efek tidak langsung dibagi menjadi efek skala, efek komposisi, dan efek teknik. Selain itu, penelitian ini juga menginvestigasi perbedaan dampak langsung dari perdagangan intra dan inter ASEAN-5. Dengan menggunakan metode Fixed Effect, penelitian ini menemukan bahwa terdapat pergerakan berbentuk S pada efek skala dan pergerakan berbentuk U pada efek komposisi. Selain itu, secara umum terdapat deteriorasi emisi CO2 akibat efek langsung dan perbaikan lingkungan akibat efek teknik.

Trade is an important factor for the economic growth of ASEAN countries. However, there are environmental consequences as trade activities increase. This research investigates the impact of free trade on CO2 emissions in ASEAN-5 countries: Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore and Thailand. This study considers the direct and indirect effects of free trade on CO2 emissions, where the indirect effects are divided into scale effects, composition effects, and technical effects. In addition, this study also investigates the differences in the direct impact of intra and inter ASEAN-5 trade. Using the Fixed Effect method, this study found that there is an S-shaped movement on the scale effect and a U-shaped movement on the composition effect. In addition, as general there are deterioration of CO2 emissions due to direct effects and environmental improvements due to technical effects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Rizky Wibowo
"Secara teoritis, carbon pricing – yang umumnya terdiri dari pajak karbon dan sistem perdagangan emisi – adalah kebijakan yang efektif dalam mengurangi emisi. Akan tetapi, terdapat isu apakah carbon pricing  berhasil menurunkan emisi dalam prakteknya. Isu lainnya adalah carbon pricing menyebabkan penurunan pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan memperburuk ketimpangan pendapatan. Menggunakan regresi data panel fixed effect dan menjadikan negara G20 sebagai studi kasus, studi ini menunjukkan bahwa pengimplementasian pajak karbon dan sistem perdagangan emisi secara bersamaan mengakibatkan penurunan emisi, tetapi disaat yang bersamaan menyebabkan penurunan PDB dan memperburuk distribusi pendapatan. Membedakan dan membandingkan dampak pajak karbon dan sistem perdagangan emisi secara terpisah, studi ini menemukan bahwa tidak pajak karbon maupun sistem perdagangan emisi memberikan dampak yang menguntungkan pada emisi, PDB, dan ketimpangan pendapatan secara bersamaan. Meskipun penurunan emisi dari pajak karbon lebih rendah daripada sistem perdagangan emisi dan telah terbukti bahwa pajak karbon menyebabkan penurunan PDB, akan tetapi pengimplementasian pajak karbon menurunkan ketimpangan pendapatan. Sebaliknya, sistem perdagangan emisi yang penurunan emisinya lebih besar dibandingkan dengan pajak karbon justru malah meningkatkan ketimpangan pendapatan. Dengan demikian, pengimplementasian carbon pricing memberikan tantangan bagi pengambil kebijakan untuk bagaimana dampak negatif dari pengimplementasian carbon pricing dapat diminimalisir.

Theoretically, carbon pricing – which in general consists of carbon tax and Emissions Trading System (ETS) – is an effective policy in reducing emissions. However, there is an issue whether in practice carbon pricing has been successful in reducing emissions. Another issue is carbon pricing would induce a decrease in GDP and worsen income inequality. Using fixed effect panel data regression and utilized G20 countries as the case study, this study revealed that the implementation of carbon tax and ETS simultaneously has been effective in reducing emissions, while at the same time induced decrease in GDP and worsening income inequality. Differentiating and comparing the impact of carbon tax and ETS separately, this study found neither carbon tax nor ETS provide favorable outcomes on emissions, GDP, and income inequality simultaneously. Although the emissions reduction from carbon tax is lower than the ETS and it is proven that carbon tax implementation reduces GDP, but the implementation decreases income inequality. In contrast, ETS which provide larger emissions reduction compared to the carbon tax result in higher income inequality. Thus, the carbon pricing implementation leaves policymakers the challenges on how to reduce the adverse impact due to the implementation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Amalia Istiqomah
"Tingginya fenomena pertumbuhan ekonomi mengakibatkan kenaikan konsumsi energi di Jakarta, termasuk di dalamnya kebutuhan akan energi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan, PLN telah memiliki rencana untuk membangun pembangkit listrik tambahan pada tahun 2016 ndash; 2025 dimana rencana tersebut didominasi dengan pembangkit berbahan bakar batu bara. Akan tetapi, mega proyek ini memiliki efek samping dan hubungan terhadap perekonomian Jakarta produk domestic regional bruto , efek emisi CO2 melalui social cost of carbon, mengingat bahwa batu bara merupakan bahan bakar dengan tingkat emisi tertinggi dibandingkan dengan bahan bakar lainnya. Melalui sistem dinamis, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rancangan kebijakan yang dapat diambil pemerintah Jakarta sehingga usaha penyediaan ketenagalistrikan berbahan bakar batu bara tetap berjalan seiring dengan pertumbuhan makro ekonomi, dengan meminimumkan dampak emisi CO2 yang diciptakan. Terdapat tiga kebijakan yang akan diaplikasikan adalah business as usual, green policy dan good economy policy.

Rapid economic growth phenomenon gives rise to energy consumption in Jakarta including electricity needs. In order to supply the needs. PLN have a plan to build additional power plant which dominated by coal based power plant. However, this mega project have side effects and relations on Jakarta economy gross domestic regional product and CO2 emission effects through social cost of carbon, remember that coal fired power plant has the highest emission rate if comparing with other power plant types. Through system dynamic methodology, the aim of this study is to get several policy scenarios those can be applied by Jakarta government in order to keep electricity production success, grow Jakarta economy and minimize CO2 emission effects simultaneously. There are three policies that will be applied to the model, business as usual, green policy and good economy policy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Dodi Heryadi
"Emisi karbon dioksida merupakan permasalahan pemanasan global saat ini, peningkatan emisi karbon dioksida (CO2) pada negara berkembang setiap tahunnya harus menjadi perhatian yang serius. Disatu sisi negara di benua Eropa telah berhasil dalam menurunkan emisi CO2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi baik peningkatan maupun penurunan emisi CO2.
Studi ini menganalisis pengaruh efisiensi energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan terhadap emisi CO2 negara G20. Metode estimasi yang digunakan untuk analisis adalah Least Square dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM). Tipe data panel periode 2000-2013 dan unit cross section negara G20. Pengujian model dan metode menggunakan uji-uji statistik yang relevan dengan bantuan tools Eviews 8.
Hasil studi menunjukkan efisiensi energi dan energi baru terbarukan berpengaruh negatif terhadap emisi CO2. Jumlah populasi penduduk dan PDB per kapita berpengaruh positif terhadap emisi CO2. Efisiensi energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan secara umum berpengaruh dalam mengurangi emisi CO2.

Carbon dioxide emissions is the problem of global warming, an increase in emissions of carbon dioxide (CO2) in developing countries every year should be a serious concern. On one side of the country in the continent of Europe has succeeded in reducing CO2 emissions. There are several factors that affect both the increase and decrease in CO2 emissions.
This study analyzes the effects of energy efficiency and use of renewable energy to CO2 emissions of the G20 countries. The estimation method used for the analysis is the Least Square to approach Fixed Effect Model (FEM). 2000-2013 period panel data type and unit cross section of the G20 countries. Testing models and methods of using tests relevant statistics with the help of tools Eviews 8.
The study shows the energy efficiency and renewable energy negative effect on CO2 emissions. Total population and GDP per capita positive effect on CO2 emissions. Energy efficiency and utilization of renewable energy generally, effect in reducing CO2 emissions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barbara Claire
"Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara industrialisasi, energi terbarukan, dan emisi karbon pada sampel 9 negara ASEAN periode 1990–2019. Dengan estimasi Pooled Mean Group-Autoregressive Distributed Lag (PMG- ARDL), membuktikan hipotesa EKC dalam analisis jangka pendek dan jangka panjang di ASEAN. Selain itu, energi terbarukan memediasi hubungan antara industrialisasi dan emisi CO2. Dalam jangka pendek, keberadaan hipotesis EKC juga ditemukan di hampir semua anggota ASEAN. Saat menguji efek moderasi energi terbarukan dalam industrialisasi, energi terbarukan dapat mempercepat titik balik emisi CO2 per kapita di Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, dan Malaysia. Maka dari itu, negara-negara di ASEAN harus terus meningkatkan sektor industrinya sesuai dengan hipotesis EKC yang divalidasi dalam penelitian ini, dengan tetap mengintensifikasikan energi terbarukan di sektor industri untuk perbaikan lingkungan.

This research examines industrialisation, renewable energy, and carbon emissions in 9 ASEAN nations from 1990 to 2019. Based on Pooled Mean Group-Autoregressive Distributed Lag (PMG-ARDL) estimate, short- and long-term studies reveal ASEAN has EKC. Renewable energy also mediates industry value add-CO2 emissions. Short-term, most ASEAN members support the EKC theory. Renewable energy can change the turning point of CO2 emissions per capita in Cambodia, Laos, Myanmar, Philippines, Singapore, and Malaysia throughout industrialisation. Thus, switching to renewable energy might mitigate ASEAN’s environmental damage from development. According to the models’ EKC hypothesis, regional nations should keep boosting their industry sector. ASEAN energy target nations must deploy renewable energy in industry sectors for environmental benefits.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjorang, Bonataon M.T.V.
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis determinan emisi karbon dioksida (CO2) di Indonesia dihubungkan dengan hipotesis Environmental Kuznets Curve (EKC). Permodelan empiris dilakukan dengan Simultaneous Equation Model (SEM) antara produk domestik bruto (PDB) per kapita dengan emisi CO2 dengan menggunakan data runtut waktu dari 1974 hingga 2011. Uji Hausman melihat hubungan simultan dan endogenitas dari PDB per kapita dan emisi CO2. Dengan metode Two-stage Least Squares (2SLS) diperoleh hasil hipotesis EKC berlangsung di Indonesia. PDB per kapita, peranan industri terhadap perekonomian, dan kepadatan penduduk berpengaruh signifikan meningkatkan emisi CO2. Namun demikian, konsumsi energi terbarukan tidak secara signifikan berpengaruh menurunkan emisi CO2.

ABSTRACT
This thesis analyzes determinants of carbon dioxide (CO2) emission in Indonesia associated with Environmental Kuznets Curve (EKC) hypothesis. Empirical modelling with Simultaneous Equation Model (SEM) between per capita gross domestic product (GDP) and CO2 emission by using time series data from 1974 to 2011. Hausman tests investigate simultaneous relationship and endogeneity between per capita GDP and CO2 emission. By Two-stage Least Squares (2SLS) method, results support Environmental Kuznets Curve (EKC) hypothesis. GDP per capita, share of industry, and population density significantly affect the increasing of CO2 emission. However, renewable energy consumption did not significantly affect the reducing of CO2 emission.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T39130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>