Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37644 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rubin, Kenneth S.
"This is a comprehensive guide to Scrum for all (team members, managers, and executives). If you want to use Scrum to develop innovative products and services that delight your customers, this is the complete, single-source reference you've been searching for. This book provides a common understanding of Scrum, a shared vocabulary that can be used in applying it, and practical knowledge for deriving maximum value from it.
This easy-to-read, easy-to-use book brings together all the non-technical information managers and practitioners need to evaluate and get started with Scrum, today's #1 Agile process.
Notes
"
Upper Saddle River: Addison-Wesley , 2013
005.1 RUB e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naufalia Andita
"DOKU memiliki visi sebagai partner terpercaya dan andal yang mengelola pembayaran dan pelanggan. Dalam mencapai visi andal, terdapat beberapa tantangan pada proses pengujian secara agile. Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk meneliti keadaan pengujian saat ini di dalam organisasi, serta memberikan saran untuk peningkatan proses pengujian dengan tetap mengadopsi pendekatan agile. Pendekatan dalam peningkatan proses pengujian terbagi menjadi model based, analytical, dan hybrid. Peningkatan proses pengujian berdasarkan model yang bereferensi pada proses salah satunya ialah Test Process Improvement (TPI). Untuk pengembangan perangkat lunak secara agile terdapat kerangka kerja turunan dari TPI yaitu Agile TPI. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran tingkat kematangan dari proses pengujian perangkat lunak di DOKU dengan instrumen Agile TPI. Penelitian dilakukan dengan metode applied action research. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, observasi, dan studi dokumen. Hasil penilaian menunjukkan bahwa tingkat kematangan dari proses pengujian produk perangkat lunak masih di tingkat individu. Hasil pengukuran menunjukkan proses area pengujian yang perlu ditingkatkan oleh perusahaan pada tahap awal ialah tingkat keterlibatan, strategi pengujian, profesionalisme penguji dan alat uji. Setelah mengetahui proses area yang perlu ditingkatakan, kerangka deming cycle digunakan sebagai kerangka dalam penyusunan rekomendasi proses peningkatan. Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan untuk memahami tahapan peningkatan proses untuk mencapai tingkat kematangan selanjutnya.

DOKU has a vision of being a trusted and reliable partner who manages payments and customers. In achieving a reliable vision, there are challenges in the agile testing process. The purpose of this thesis is to examine the current state of testing within the organization, as well as provide suggestions for improving the testing process while still adopting an agile approach. The approach in improving the testing process is divided into model based, analytical, and hybrid. Improved the testing process based on a model that refers to the process one of which is the Test Process Improvement (TPI). For agile software development there is a framework derived from TPI, namely Agile TPI. In this research, the level of maturity of the software testing process at DOKU will be measured using the Agile TPI instrument. The study was conducted using the applied action research method. Data collection is done by questionnaire, observation, and study of documents. The assessment results show that the level of maturity of the software product testing process is still at the individual level. The measurement results show the process area of ​​the test that needs to be improved by the company at an early stage is the degree of involvement, testing strategy, tester professionalism and test tools. After knowing the process areas that need to be improved, the deming cycle framework is used as a framework in the preparation of the improvement process recommendations. The results of the study are expected to provide benefits for companies to understand the step of improving the process to reach the next level of maturity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Medinilla, Angel, editor
"Angel Medinilla will provide you with a comprehensive understanding of what Agile means to an organization and the manager’s role in such an environment, i.e., how to manage, lead and motivate self-organizing teams and how to create an Agile corporate culture. Based on his background as a “veteran” Agile consultant for companies of all sizes, he delivers insights and experiences, points out possible pitfalls, presents practical approaches and possible scenarios, also including detailed suggestions for further reading."
Berlin: [, Springer-Verlag], 2012
e20410388
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Valeria Cynthia Dewi
"ABSTRAK
pengembangan perangkat lunak. Extreme Programming dan Scrum adalah dua metode yang paling umum digunakan dan paling banyak diteliti dalam industri. Selain itu, tantangan baru muncul ketika organisasi mencoba pendekatan baru di ASD. Minimnya pengetahuan dan pemahaman tentang praktik agile dapat mempengaruhi kinerja proyek. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis korelasi antara praktik terbaik ASD untuk meningkatkan kinerja proyek. Hubungan tersebut terhubung melalui media kinerja proyek, nilai-nilai agile, dan prinsip agile. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah langsung dan tidak langsung. Tiga puluh lima responden berasal dari akademis dan praktisi yang memberikan penilaian tentang prioritas korelasi. Penelitian ini menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menganalisis data. Hasilnya menunjukkan peringkat prioritas tertinggi yang terkait dengan korelasi antara masing-masing variabel. Ada beberapa faktor terkait yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan praktik mana yang harus diadopsi ketika kinerja proyek perlu ditingkatkan dan moderator apa saja yang dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Rizki Yana
"Hasil observasi dan survei penilaian tingkat kematangan implementasi manajemen proyek agile menggunakan kerangka kerja scrum di VCTD menunjukkan bahwa VCTD telah mencapai tingkat kematangan level 3. Proses implementasi scrum yang ada di VCTD dapat ditingkatkan lagi agar bisa mencapai level 4 dengan cara melengkapi variabel-variabel yang belum terpenuhi. Masalah utama yang terdapat di VCTD adalah belum tercapainya target rilis pada produk Non-GDS dikarenakan belum idealnya beberapa variabel saat implementasi scrum pada divisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kematangan implementasi scrum di VCTD saat ini dan mengetahui berapa level kematangan yang telah didapatkan, setelah itu, diberikan rekomendasi untuk mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi untuk menentukan variabel penilaian dengan cara mengumpulkan data dari artefak-artefak scrum, dokumentasi perusahaan serta tools yang dipakai dalam manajemen proyek agile saat menerapkan kerangka kerja scrum. Setelah tahap pertama selesai, kemudian dilakukan survey kepada seluruh tribe pada produk Non-GDS di VCTD untuk mendapatkan nilai kematangan di VCTD saat ini.

The results of observations and surveys on the assessment of the maturity level of the implementation of agile project management using the scrum framework in VCTD show that VCTD has reached a maturity level of level 3. The scrum implementation process in VCTD can be improved again so that it can reach level 4 by completing the missing variables fulfilled. The main problem with VCTD is that the release target for Non-GDS products has not been achieved because some variables were not ideal when implementing Scrum in the division. This study aims to assess the maturity level of the current scrum implementation in VCTD and to find out how many maturity levels have been obtained, after which, recommendations are given to reach a higher maturity level. This research was conducted by means of interviews and observations to determine the assessment variables by collecting data from Scrum artifacts, company documentation and tools used in agile project management when implementing the Scrum framework. After the first phase was completed, a survey of all the tribes in the Non-GDS product in VCTD was conducted to obtain the maturity value in the current VCTD."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Evan Nurdhiawan
"Dengan iklim bisnis yang penuh persaingan, organisasi perlu melakukan inovasi dan bekerja secara cepat. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, banyak organisasi yang menggunakan metodologi agile dalam melakukan pengembangan sistem. Metodologi ini diketahui fleksibel, sehingga mampu menghadapi perubahan mendadak. Masalahnya, dengan kecepatan yang dimiliki metodologi agile, banyak pengetahuan yang harus dikelola dengan benar dan cepat pula. Maka dari itu, diperlukan KM (Knowledge Management) untuk membuat pengelolaan pengetahuan dalam praktik agile menjadi efektif. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana KM dan metodologi agile dapat mendukung proses pengembangan yang ada di organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan 16 narasumber yang berasal dari 14 perusahaan berbeda. Narasumber berlatar belakang sebagai engineer, quality assurance, project/product manager, dan UI/UX designer. Dari hasil wawancara yang dilakukan, tim peneliti memetakan agile practices dan cloud services dengan KM processes dan KM foundation menggunakan model teoritis. Selain itu, dibuat juga KMS yang berisikan 27 fitur yang berguna bagi proses pengembangan sistem dan dapat membantu aktivitas KM. Kesuksesan organisasi dalam menjalankan proses pengembangannya akan bergantung pada semua aspek yang telah disebutkan, yaitu KM foundation, KM processes, agile practices, dan cloud services.

With a competitive business climate, organizations need to innovate and work quickly. To meet these demands, many organizations use agile methodologies in developing systems. This methodology is known to be flexible, so it can deal with sudden changes. The problem is, with the speed that agile methodology has, a lot of knowledge must be managed properly and quickly. Therefore, KM (Knowledge Management) is needed to manage knowledge in agile practices effectively. Based on these problems, this study aims to find out how KM and agile methodologies can support the development processes in organizations. This study used a qualitative approach involving 16 interviewees from 14 different companies. The resource persons have backgrounds as engineers, quality assurance, project/product managers, and UI/UX designers. From the results of interviews conducted, the research team mapped agile practices and cloud services with KM processes and KM foundation using a theoretical model. In addition, a KMS was also created which contained 27 features that were useful for the system development process and could assist KM activities. The success of an organization in carrying out its development process will depend on all the aspects mentioned, namely the KM foundation, KM processes, agile practices, and cloud services."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Javier Harwenda
"PT XYZ adalah salah satu perusahaan teknologi yang bergerak dibidang teknologi keuangan. Perusahaan berdiri sejak tahun 2018 dan memiliki produk digital yang terbagi ke dalam dua jenis pengguna yaitu B2B dan B2C. Sebagai perusahaan digital produk digital dikembangkan dengan implementasi Scrum. Namun pada praktiknya implementasi tidak berjalan mulus. Pada tahun 2021 diketahui tingkat keterlambatan sprint mencapai 64%. Puncaknya perusahaan harus menghentikan implementasi Scrum mereka karena adanya tingkat keterlambatan yang mencapai 100%. Penelitian ini mengidentifikasi faktor kunci kesuksesan implementasi Scrum pada perusahaan serta memberikan rekomendasi terhadap implementasi Scrum tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process sebagai metode untuk memperingkat faktor kunci kesuksesan yang paling utama pada perusahaan. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, faktor kunci dengan peringkat tertinggi adalah komunikasi tim, diikuti oleh komitmen tim, kapabilitas tim, proses manajemen proyek, komunikasi antara pemangku kepentingan, proses pengembangan perangkat lunak, dan komitmen manajemen. Dari penelitian ini, diketahui bahwa komunikasi tim merupakan faktor kunci kesuksesan yang paling berpengaruh pada implementasi Scrum pada perusahaan.

PT XYZ is a technology company engaged in financial technology since 2018. The company has digital products that categorized based on two types of users, namely B2B and B2C. As a digital company, they development their digital products by implementing Scrum. However, in practice, the implementation did not run smoothly. By 2021 the sprint delay rate reaches 64%. The peak was the company need to stop its Scrum implementation because of the delay rate reaches 100%. This study identifies the key factors for the successful implementation of Scrum and provides recommendations for the Scrum implementation. This study uses the Analytical Hierarchy Process method as method to rank the most important key success factors at the company. Based on the results of this study, the key factor with the highest ranking was team communication, followed by team commitment, team capability, project management process, communication between stakeholders, software development process, and management commitment. From this research, team communication is the key success factor that most influences the implementation of Scrum in companies "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winston Chandra
"Pada masa kini, kebutuhan masyarakat semakin bertambah dan beragam. Dengan kemajuan teknologi, seluruh kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan menggunakan aplikasi berbasis web atau mobile. Aplikasi yang dihasilkan merupakan hasil dari tahapan-tahapan pada pengembangan perangkat lunak yang menggunakan berbagai kerangka kerja. Salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan adalah scrum. Di dalam menggunakan scrum, kinerja pengembang perangkat lunak harus dipantau menggunakan beberapa metrics agar proses pengembangan perangkat lunak dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produk yang bagus. Pada penelitian ini, akan dibahas mengenai metrics yang dapat digunakan untuk memantau kinerja pengembang perangkat lunak, eksperimen yang dilakukan pada pembuatan metrics, aplikasi yang berisi metrics untuk digunakan sebagai pemantau kinerja pengembang perangkat lunak berbasis scrum, evaluasi aplikasi yang sudah dibuat, dan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.

In recent days, community needs are increasing and diverse. With the advanced technology, almost every community needs can be fulfilled with mobile or web based apps. Those apps are produced by implementing some steps of software development process with a framework. One of frameworks that can be used is Scrum. In using Scrum as framework, performance of scrum team must be monitored using some metrics, so that software development process can be good and the product that being produced are good as well. In this research, will be covering the area of metrics that can be used for monitoring performance of scrum team in software development process, experiment that being done to create the metrics, app that contains metrics to monitor the scrum team progress, evaluate the app, and summary of the research that has been done."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Chandra Abimaulana
"PT XYZ mengimplementasikan Scrum dalam proses pengembangan perangkat lunaknya. Hal ini bertujuan agar software delivery dapat sesuai dengan requirements dan jadwal yang ditentukan sebagai upaya PT XYZ agar dapat bersaing di bidang Education Technology. Namun dalam penerapannya masih terdapat permasalahan dimana Sprint Goal yang telah ditetapkan dalam Objective Key Result (OKR) tidak tercapai. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi dan perbaikan proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ menggunakan Scrum Maturity Model. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan proses wawancara, kuesioner, dan observasi untuk kemudian diolah menggunakan metode KPA Rating dari Agile Maturity Model. Hasil Analisa digunakan sebagai rekomendasi perbaikan proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ belum mencapai level 2 tingkat kematangan Scrum Maturity Model. Hal ini dikarenakan masih adanya praktik-praktik yang belum dijalankan dalam setiap sasaran umumnya. Rekomendasi perbaikan yang dihasilkan digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ.

PT XYZ implements Scrum in its software development process. This aims so that the delivery software can be in accordance with the requirements and schedule specified as an effort of PT XYZ in order to compete in the field of Education Technology. However, in its application, there are still problems where the Sprint Goal set out in the Objective Key Result (OKR) is not achieved. In this research, evaluation and improvement of the software development process at PT XYZ was carried out using Scrum Maturity Model. Data collection method is done by interviewing, questionnaire, and observation processed using KPA Rating from Agile Maturity Model. The results of the analysis are used as recommendation for improvement of the software development process at PT XYZ. The result of this study shows that the software development process at PT XYZ has not reached level 2 maturity of Scrum Maturity Model. This is because there are still practices that have not been implemented in every target generally. The Improvement Recommendations result are used as a reference for improving the software development process at PT.XYZ."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Rahmat Kurniawan
"PT. XYZ merupakan sebuah startup yang menerapkan scrum dalam pengembangan produknya. Hal ini dikarenakan sifat scrum yang cepat dalam merespon perubahan. Namun dalam pelaksanaannya, terjadi beberapa masalah sehingga tujuan awal digunakannya scrum tidak dapat dicapai. Proses identifikasi masalah menunjukkan bahwa salah satu akar permasalahan yang terjadi adalah prioritas PBI (Product Backlog Item) yang masih salah karena PBI belum secara detail didefinisikan ketika dimasukan dalam suatu sprint, akibatnya terjadi pelebaran requirements dari yang diekspektasikan diawal. Hal ini membuat persentase PBI yang selesai dalam satu sprint hanya mencapai 58.37%. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan peningkatan proses scrum dengan menerapkan beberapa process area dalam CMMI. Penentuan process area yang akan digunakan dilakukan melalui evaluasi tingkatan proses scrum di PT. XYZ pada Scrum Maturity Model.
Hasil evaluasi menunjukkan proses scrum di PT. XYZ masih berada pada level 1 karena pada level 2 intepretasi nilai yang didapatkan adalah Largely Achieved dan pada level 3 intepretasi nilai yang didapatkan adalah Partially Achieved. Praktik scrum yang paling banyak mengalami masalah adalah product backlog. Oleh karena itu, sesuai dengan akar masalah yang diangkat pada penelitian ini, penulis kemudian memberikan rekomendasi peningkatan yang utama untuk artefak product backlog dan beberapa scrum ceremonies yang dapat mendukung terciptanya product backlog yang baik. Dengan menerapkan process area CMMI REQM, RD, PP, IPM, QPM, RSKM, OPD dan PMC, didapatkan 95 rekomendasi akhir untuk meningkatkan proses scrum dalam pengembangan produk di PT. XYZ sehingga proses scrum dapat berjalan lebih baik lagi dan tujuan awal digunakannya scrum dapat tercapai.

PT. XYZ is a startup that use scrum in the development their product. This is because the nature of scrum is fast in responding to the changes. But in its implementation, several problems occured so that the initial purpose of using scrum cannot be achieved. The problem identification process shows that one of the root problems that occured is the PBI (Product Backlog Item) priority is still wrong because PBI has not been detaily defined when it included in a sprint, as a result there has been a requirements creep. This makes the percentage of PBIs completed in one sprint only reaching 58.37%. Therefore in this study an improvement in the scrum process will be carried out by applying several process areas in CMMI. The determination of the process area to be used is done through evaluating the level of the scrum process in PT. XYZ with the Scrum Maturity Model.
The evaluation results show that the scrum process at PT. XYZ is still at level 1 because in level 2 the interpretation of the values obtained is Largely Achieved and on level 3 the interpretation of the values obtained is Partially Achieved. The practice of scrum that has the most has problems is product backlog. Therefore, according to the root problem raised in this study, the authors then provide the main improvement recommendations for product backlog artifacts and several scrum ceremonies that can support the creation of a good product backlog. By applying the CMMI REQM, RD, PP, HDI, QPM, RSKM, OPD and PMC process areas, 95 final recommendations were obtained to improve the scrum process in the development of PT. XYZ so that the scrum process could run better and the initial objectives of Scrum use could be achieved."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>