Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164999 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfath Hanifah Megawati
"Fokus dari penelitian pada tesis adalah untuk mengetahui efektivitas keterampilan self-compassion yang diberikan melalui Compassion-focused Therapy (CFT) dalam menurunkan intensitas dorongan melukai diri sendiri, tingkat kritik diri, dan tingkat gejala emosi negatif. Subjek dari penelitian ini dikhususkan pada mahasiswa Universitas Indonesia yang melakukan perilaku melukai diri sendiri dalam rentang satu tahun terakhir. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode single group with repeated measurement (ABA Design) dengan n=3. Intervensi CFT diberikan dalam enam sesi individual. Pengukuran kuantitatif dilakukan dalam tiga fase, yaitu fase baseline, fase intervensi, dan fase follow-up (tiga kali pengukuran dilakukan pada masing-masing fase). Fase intervensi dilakukan minimal satu minggu sekali dan fase follow-up pertama dilakukan enam minggu setelah sesi intervensi terakhir dilakukan (interval dua minggu untuk pengukuran selanjutnya di fase follow-up). Hasil dari penelitian ini, CFT terbukti efektif dalam menurunkan intensitas dorongan melukai diri sendiri, tingkat kritik diri, dan tingkat gejala emosi negatif. Perubahan positif ini merupakan hasil dari keterampilan self-compassion yang dipelajari selama sesi intervensi. Keterampilan self-compassion membantu partisipan mengembangkan kesadaran akan diri dan perspektif positif mengenai diri dan kehidupan mereka, serta membantu partisipan untuk menemukan strategi coping emosional yang berbasis compassion untuk meregulasi emosi negatif, mengelola kritik pada diri, dan mengontrol dorongan melukai diri sendiri. Hasil ini diperkuat dengan tidak adanya kemunculan perilaku melukai diri sendiri selama penelitian berlangsung. Rata-rata penurunan dari ketiga variabel penelitian juga dapat dipertahankan sampai dengan pengukuran di fase follow-up.

The focus of the study in this thesis is to find the effectiveness of compassion skills given through Compassion-focused Therapy (CFT) in decreasing intensity of urge to self-injury, level of self-criticism, and level of negative emotional symptoms. The subjects of this study were devoted to University of Indonesia students who committed self-injury in the past one year. This study used single group with repeated measurement method (ABA Design) with n=3. CFT was performed in six individual sessions. The quantitative measurement was conducted in three phase, that is baseline, intervention, dan follow-up (three measurements were conducted in each phase). The intervention phase was performed at least once a week and the first of follow-up phase was conducted six weeks after the last session (interval two weeks for the next measurement in follow-up phase). Result of this study, CFT has proven effective in decreasing intensity of urge to self-injury, level of self-criticism, and level of the symptoms of negative emotion. These positive changes are the result of self-compassion skills learned during the intervention sessions. Self-compassion skills helps the participants to develop their self-awareness dan positive perspective related to themselves and their life, and helps the participants to find compassion-based emosional coping strategy to regulate their negative emotion and self-criticism. These results are confirmed by the absence of self-injury behavior during the study. The mean of decline in the three research variables can also be maintained until measurement in the follow-up phase."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ristiana Istiqomah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pemberian teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dalammengurangi gejala gangguan depresipada mahasiswa rantau. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest design, dimana peneliti melihat perubahan skor partisipan saat pre-tes dan post-test menggunakan Beck Depression Inventory dan Coping Attitude Scale (CAS). Proses screening dilakukan dengan memberikan kedua kuesioner tersebut dan wawancara serta observasi pada calon partisipan. Dua orang partisipan mengikuti program intervensi ini dari awal sampai akhir sesi, sebanyak 7 sesi pertemuan. Setelah intervensi diberikan, terdapat penurunan skor BDI dan hasil kualitatif menunjukkan terdapat perubahan positif yang dirasakan oleh kedua partisipan.Temuan lain dari penelitian ini adalah masalah utama yang menyeabkan munculnya gejala depresi pada partisipan bukan disebabkan oleh pengalamannya sebagai mahasiswa perantau.

The objective of this study is to evaluate the efficacy of Cognitive Behavioral Therapy in reducing depressive symptoms for migrate college students. This study used pretest-posttest design by Beck Depression Inventory dan Coping Attitude Scale (CAS) to measure the change of depression symptoms before and after intervenstion process. Initial screening process is conducted using BDI and CAS as well as interview to migrate college students. There are two participants who followed the intervention in seven sessions. After intervention process, the participants showed positive changes. Another findings from this research is the core problems which cause depression symptoms is not about their experience as migrate college student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dana Melisa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pemberian teknik Cognitive
Behavioral Therapy (CBT) dalam menurunkan public speaking anxiety yang
dimiliki oleh mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest design,
dimana peneliti melihat perubahan skor partisipan saat pre-test dan post-test
dengan menggunakan Personal Report of Public Speaking Anxiety (PRPSA).
Proses screening awal dilakukan dengan cara memberikan Interaction and
Audience Anxiousness Scale (IAS dan AAS), serta wawancara pada mahasiswa
yang berminat mengikuti proses screening. Setelah screening dilakukan,
terpilihlah tiga orang partisipan yang memenuhi kriteria partisipan penelitian dan
bersedia mengikuti intervensi CBT. Satu orang partisipan hanya mengikuti
intervensi hingga sesi ketiga sehingga hanya dua partisipan yang mengikuti
intervensi CBT sebanyak enam sesi. Hasil kualitatif dari penelitian ini
menunjukkan bahwa CBT terbukti efektif dalam menurunkan public speaking
anxiety pada mahasiswa.

ABSTRAK
The objective of this study is to evaluate the efficacy of Cognitive Behavioral
Therapy in reducing public speaking anxiety in college students. This study used
pretest-posttest design by Personal Report of Public Speaking Anxiety (PRPSA) to
measure the changes of anxiety levels between before and after intervention
process. Initial screening process is conducted by Interaction and Audience
Anxiousness Scale (IAS and AAS) as well as interviewed to college students.
There were three participants elected as research participants through screening
process. At the end of intervention process, one participant only attended until
session three. Only two participants who were attended six sessions of CBT. The
result of this study suggests that CBT is effective to reduced public speaking
anxiety in college students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Adi Saputra
"Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang sampai saat ini masih banyak terjadi. Skizofrenia dapat memunculkan salah satunya gejala negatif yaitu cenderung menarik diri secara sosial atau isolasi sosial. Masalah isolasi sosial harus segera ditangani segera, karena dapat berdampak kepada pasien seperti halusinasi, defisit keperawatan diri, dan parahnya melakukan bunuh diri. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ners ini  untuk menganalisis asuhan keperawatan generalis dengan berfokus terapi musik pada pasien skizofrenia gejala negatif dengan isolasi sosial. Implementasi asuhan keperawatan secara khusus dilakukan selama 8 hari di ruang Arimbi RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Pasien secara bertahap dimotivasi untuk berinteraksi dengan melakukan terapi musik.  Hasil asuhan keperawatan yang diberikan menunjukan bahwa terdapat penurunan tanda dan gejala skizofrenia gejala negatif dengan isolasi sosial. Penerapan terapi musik diharapkan dapat menjadi acuan dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial. Kata kunci : Gejala negatif, isolasi sosial, skizofrenia, terapi musik.

Schizophrenia is one of the most common mental disorders. Schizophrenia can give rise to one of the negative symptoms, namely the tendency to withdraw socially or socially isolate. The problem of social isolation must be addressed immediately, because it can have an impact on patients such as hallucinations, self-care deficits, and severe suicide. The purpose of writing this final scientific paper for nurses is to analyze generalist nursing care by focusing on music therapy in schizophrenic patients with negative symptoms with social isolation. The implementation of nursing care was specifically carried out for 8 days in the Arimbi room of RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Patients are gradually motivated to interact by doing music therapy. The results of the nursing care provided showed that there was a decrease in the signs and symptoms of schizophrenia with negative symptoms with social isolation. The application of music therapy is expected to be a reference in nursing care for patients with social isolation. Keywords : Negative symptoms, social isolation, schizophrenia, music therapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Mardiyasari
"ABSTRAK
Perceraian merupakan peristiwa hidup tidak menyenangkan yang dapat
menimbulkan berbagai dampak psikologis. Dampak perceraian pada perempuan
Indonesia diperparah oleh adanya stigma negatif terhadap janda. Subjective wellbeing
cenderung mengalami penurunan setelah perceraian, yang ditandai dengan
meningkatnya afek negatif seperti rasa sedih, marah, malu, dan cemas,
menurunnya afek positif, dan menurunnya kepuasan hidup. Subjective well-being
berkorelasi negatif dengan gejala depresi. Oleh sebab itu, penurunan subjective
well-being biasanya disertai dengan peningkatan gejala depresi. Penelitian ini
menguji efektivitas Acceptance and Commitment Therapy (ACT) untuk
meningkatkan subjective well-being dan menurunkan gejala depresi pada
perempuan bercerai. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan desain
one group pre-test post-test. Subjective well-being diukur dengan The Satisfaction
with Life Scale (SWLS) dan The Positive and Negative Affective Schedule
(PANAS) sedangkan gejala depresi diukur dengan Beck Depression Inventory
(BDI). Setelah intervensi kedua partisipan menunjukkan penurunan gejala depresi
namun dampak terhadap masing-masing komponen subjective well-being berbeda
pada kedua partisipan.

ABSTRACT
Divorce is negative life-events that can cause multiple psychological
issues. Subjective well-being tend to decrease after divorce, which is
characterized by increased negative affect such as sadness, anger, shame, and
anxiety, decreased positive affect, and decreased life satisfaction. Subjective
well-being is negatively correlated with depressive symptoms. Therefore,
decreasing of subjective well-being is commonly accompanied by increasing of
depressive symptoms. This study examined the effectiveness of Acceptance and
Commitment Therapy (ACT) to increase subjective well-being and reduce
depression symptoms of divorced women. This is a quasi-experimental study with
one group pre-test post-test design. Subjective well-being is measured by the
Satisfaction with Life Scale (SWLS) and the Positive and Negative Affective
Schedule (PANAS), while depressive symptoms measured by the Beck
Depression Inventory (BDI). Both participants show decreasing of depression
symptoms after intervention. However, impacts on every component of subjective
well-being are different among two participants."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Hadad
"Skizofrenia merupakan salah satu fenomena gangguan jiwa yang banyak dialami oleh masyarakat di Indonesia. Skizofrenia menimbulkan gejala yang berbeda-beda salah satunya gejala positif yaitu perilaku kekerasan. Individu dengan masalah risiko perilaku kekerasan jika tidak segera ditangani dapat membahayakan bagi penderita sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Penulisan karya ilmiak akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan selama 8 hari. Intervensi keperawatan berfokus pada terapi musik bernyanyi selama 30 menit dalam satu hari di ruang Arimbi RSJ Marzoeki Mahdi Bogor. Hasil asuhan keperawatan yang diberikan menunjukan bahwa terdapat penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Studi kasus ini diharapkan dapat sebagai gambaran dalam pemberian asuhan keperawatan ners pada Pasien dengan risiko perilaku kekerasan.

Schizophrenia is a mental disorder phenomenon that is experienced by many people in Indonesia. Schizophrenia causes different symptoms, one of which is positive symptoms, namely violent behavior. Individuals with risk problems for violent behavior if not treated immediately can be dangerous for the sufferer himself, others, and the environment. The purpose of writing this final scientific paper for nurses is to analyze nursing care for patients at risk of violent behavior for 8 days. The nursing intervention focused on singing music therapy for 30 minutes in one day in the Arimbi room of the Marzoeki Mahdi Hospital, Bogor. The results of the nursing care provided showed that there was a decrease in signs and symptoms of the risk of violent behavior. This case study is expected to serve as an illustration in providing nursing care to clients at risk of violent behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ayu Widyautami
"Mahasiswa rentan mengalami distress psikologis. Meski begitu, terdapat beberapa permasalahan yang menghambat mahasiswa untuk mendapatkan intervensi psikologis, yakni jumlah praktisi kesehatan mental yang terbatas, keterbatasan waktu, gejala permasalahan psikologis tertentu, dan stigma. Acceptance commitment therapy (ACT) berbasis web dapat menjadi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi fisibilitas dan efektifitas dari ACT berbasis web untuk menurunkan experiential avoidance pada mahasiswa yang mengalami distress psikologis. Terdapat 38 partisipan yang mengikuti intervensi. Akan tetapi, hanya terdapat 12 partisipan dengan data yang lengkap dan dapat diolah untuk menguji efektivitas intervensi. Sumber data untuk evaluasi fisibilitas adalah riwayat aktivitas akun partisipan di situs web, kuesioner umpan balik sesi dan system usability scale. Sementara itu, sumber data yang digunakan untuk studi efektivitas adalah data kuantitatif dengan data kualitatif sebagai data tambahan. Alat ukur yang digunakan adalah Acceptance and Action Questionnaire II (AAQ-II), White bear suppression inventor (WBSI) dan Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42). Hasil penelitian menunjukan bahwa ACT berbasis web dapat dilakukan dan diterima oleh partisipan. Analisis statistic berupa uji Friedman dan uji Wilcoxon menunjukan bahwa ACT berbasis web efektif untuk menurunkan distress psikologis dan experiential avoidance secara signifikan. Keterbatasan penelitian dijelaskan pada bagian diskusi.

Students are vulnerable to psychological distress. However, there are several problems that prevent students from getting psychological intervention, namely the limited number of mental health practitioners, limited time, symptoms of certain psychological problems, and stigma. Web-based acceptance commitment therapy (ACT) can be an alternative to overcome these problems. The objective of this study was to evaluate the feasibility and effectiveness of a web-based ACT to reduce experiential avoidance in students who experience Psychological Distress. There were 38 participants who take part in the intervention. However, there were only 12 participants with complete data that could be processed to test the effectiveness of the intervention. The data sources for the feasibility evaluation are the activity history of participants account on the website, session feedback questionnaire and system usability scale. Meanwhile, the data source used for the effectiveness study is quantitative data with qualitative data as additional data. The measuring instruments used are Acceptance and Action Questionnaire II (AAQ-II), White bear suppression inventor (WBSI) and Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42The result of this study shows that Web-based ACT can be done and accepted by participants. Statistical analysis in the form of Friedman test and Wilcoxon test showed that web-based ACT was effective in reducing psychological distress and experiential avoidance significantly. The limitations of the study are explained in the discussion section."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitantyo Eka Pramudhita
"ABSTRAK
Penanganan medis atau farmakoterapi pada penderita skizofrenia mampu membantu mengendalikan simptom positif seperti delusi dan halusinasi. Walaupun begitu, penanganan medis belum bisa menangani simptom negatif pada penderita skizofrenia. Pada penderita skizofrenia, mengungkapkan atau mengekspresikan pikiran dan emosi secara verbal merupakan hal yang sangat sulit. Jika mereka tidak dapat mengekspresikan emosi dan pikirannya, mereka tidak memiliki jalan untuk menyalurkan tekanan-tekanan yang mereka alami. Aspek-aspek seperti pikiran dan emosi tidak dapat dibantu melalui farmakoterapi. Di sini lah fungsi terapi seni, yaitu untuk membantu pasien dalam mengekspresikan pikiran dan emosinya, serta membantu menstimulasi pasien dalam menyalurkan tekanan yang mereka miliki. Penelitian ini menggunakan desain penelitian one group only before and after study design. Enam orang partisipan dipilih sesuai dengan karakteristik subjek dan diberikan intervensi berupa terapi seni. Pengukuran dilakukan di dua minggu sebelum dan sesudah intervensi berlangsung. Program terapi seni dilakukan secara berkelompok sebanyak 5 sesi yang berlangsung selama 60-120 menit setiap sesi. Positive and Negative Symptom Scale PANSS digunakan untuk mengukur symptom negatif partisipan sebelum dan sesudah intervensi. Enam partisipan yang menerima terapi seni menunjukkan penurunan simptom negatif skizofrenia. Uji Wilcoxon Signed Rank Test yang dilakukan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada simptom negatif sebelum dan sesudah intervensi. dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terapi seni dapat menurunkan simptom negatif pada penderita skizofrenia kronis.

ABSTRACT
AbstractRationale Medication or pharmacotherapy is a common intervention to help schizophrenic patient control positive symptoms such as delusions and hallucinations. However, medication still incapable to decrease negative symptoms on individual with schizoprenia. Individual with schizoprenia often have difficulties in expressing their thoughts and feelings verbally. The process of art provides schizophrenic patient with a less problematic and more spontaneous means of communication to express their emotion. Furthermore, it also helps releasing their stress and tension. Objective This study aimed to examine the effectiveness of art therapy in decreasing negative symptoms on chronic schizophrenic outpatients in Indonesia. Methods A lsquo one group only before and after rsquo study design is being used. Six chronic schizophrenic outpatients received art therapy interventions as a group. This treatment consists of 5 sessions with each sessions lasting 60 120 minutes. Positive and Negative Symptom Scale PANSS is being used to specifically measure the patients rsquo negative symptoms. The measurement is being conducted twice, two weeks before and after intervention. Wilcoxon rsquo s signed rank test is being used to compare the differences between before and after intervention. Main Findings The result was revealed that the patients rsquo negative symptoms is significantly decreased after intervention. Conclusion Art therapy can decrease negative symptoms on chronic schizophrenic outpatient."
2016
T47372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Astriani Hardayati
"Kondisi geografis yang berada disepanjang ring of fire membuat Indonesia menjadi salah satu wilayah yang paling aktif seismik di dunia. 8.693 gempa bumi mengguncang wilayah Indonesia selama tahun 2018. Ansietas merupakan dampak psikologis yang muncul pada remaja yang tinggal didaerah rawan gempa bumi. Terapi untuk mengatasi ansietas diantaranya adalah tindakan keperawatan ners dan terapi penghentian pikiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan Ners dan terapi penghentian pikiran terhadap perubahan tanda gejala ansietas dan kemampuan mengontrol pikiran negatif pada siswa SMAN yang tinggal diwilayah rawan gempa bumi. Desain penelitian ini menggunakan Quasy eksperiment pre-post test with control group, dan jumlah responden sebanyak 112 siswa. 56 orang kelompok intervensi diberikan tindakan keperawatan ners dan terapi penghentian pikiran sementara dan 56 orang kelompok kontrol diberikan tindakan keperawatan ners saja. Kriteria inklusi siswa kelas XI di SMAN 1 Giri dan SMAN 1 Glagah yang memiliki pengalaman gempa bumi dan mengalami ansietas sedang yang diukur menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Kuesioner yang digunakan yaitu karakteristik; jenis kelamin, HARS, serta kuesioner kemampuan mengontrol pikiran negatif yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas. Analisis data meliputi univariat dan bivariat (dependent dan independent t-test). Penelitian ini telah dinyatakan lolos uji etik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan tanda gejala ansietas dan peningkatan kemampuan mengontrol pikiran negatif yang signifikan pada kelompok kontrol maupun intervensi (p value < 0,05) dan jenis kelamin memiliki hubungan yang bermakna dengan kemampuan seseorang dalam mengontrol pikiran negatif (p value < 0,05). Tindakan keperawatan ners dan terapi penghentian pikiran direkomendasikan sebagai salah satu terapi untuk menurunkan ansietas pada remaja yang tinggal diwilayah rawan gempa bumi.

Indonesia`s geographical conditions along the ring of fire make Indonesia one of the most seismically active regions in the world. It was recorded that 8,693 earthquakes rocked the territory of Indonesia during 2018. Anxiety and the emergence of negative thoughts related to earthquakes were psychological impacts that occurred in adolescents living in earthquake-prone areas. Therapy that can be given to overcome these problems are nursing interventions and thought stopping. This study aims to determine the effect of nursing interventions and thought stopping therapy on changes in signs symptoms of anxiety and negative thought control ability in high school students living in earthquake-prone areas. The design of this study used Quasy experiment pre-post test with control group, and the number of respondents was 112 students. 56 people in the intervention group were given nursing interventions and thought stopping therapy and 56 control groups were given nursing interventions only. Inclusion criteria for class XI students at SMAN 1 Giri and SMAN 1 Glagah who have experienced earthquakes and experienced moderate anxiety measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) instrument. The questionnaire used is characteristic; gender, HARS, and questionnaire the ability to control negative thoughts that have been tested through validity and reliability. Data analysis included univariate and bivariate (dependent and independent t-test). This research has passed the ethical test. The results showed a decrease in signs symptoms of anxiety and an increase in the ability to control negative thoughts that were significant in the control and intervention groups (p value <0.05) and gender had a significant relationship with a person`s ability to control negative thoughts (p value <0.05 ). Nursing interventions and thought stopping therapy are recommended as one of the therapies to reduce anxiety in adolescents living in earthquake-prone areas."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53340
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Andrini
"

Perselingkuhan yang dilakukan oleh suami memberikan dampak yang besar pada diri istri. Perselingkuhan berhubungan dengan meningkatnya risiko depresi mayor. Gejala depresi membuat individu mengalami kesedihan yang mendalam dan/atau ketidakmampuan merasakan kesenangan, serta gejala-gejala fisik seperti kelelahan dan energi yang rendah. Walaupun besarnya dampak negatif dari perselingkuhan suami, cukup banyak istri yang memilih untuk mempertahankan perkawinannya. Salah satu cara untuk memperbaiki hubungan perkawinan adalah dengan memaafkan. Pemaafan merupakan komponen penting dalam menjaga kedekatan di dalam hubungan intim yang sedang menghadapi konflik yang tidak terelakkan. Penelitian ini menggunakan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) untuk menurunkan gejala depresi dan meningkatkan pemaafan pada istri setelah perselingkuhan suami. Penelitian ini merupakan quasi experiment research dengan metode pre-test post-test non-equivalent control group. Terdapat 4 orang partisipan dalam penelitian ini yang terbagi ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian penunjukkan bahwa gejala depresi pada kelompok kontrol mengalami penurunan dari gejala depresi rendah menjadi gejala depresi ringan-sedang berdasarkan alat ukur Beck Depression Inventory (BDI). Terdapat peningkatan pula pada pemaafan dari rendah menjadi tinggi berdasarkan alat ukur Marital Offence-Specific Forgiveness Scale (MOFS). Kelompok kontrol juga mengalami penurunan gejala depresi dan peningkatan pemaafan namun perubahannya tidak sebesar pada kelompok eksperimen.


Infidelity committed by the husband has a great impact on the wife. Infidelity is related to an increased risk of major depression. Depressive symptoms make individuals experience deep sadness and/or inability to feel pleasure, as well as physical symptoms, such as fatigue and low energy. Eventhough the magnitude of the negative impact of the husband's affair is considered enormous, quite a number of wives choose to stay in the marriage. One of the ways to improve marital relationships is to forgive. Forgiveness is an instrumental component in maintaining closeness in intimate relationships that are facing inevitable conflicts. This study use Acceptance and Commitment Therapy (ACT) to reduce depressive symptoms and enhance forgiveness among wives in the aftermath of infidelity. Quasi experiment with pre-test post-test non-equivalent control group method is used in this research. There were 4 participants in this study which were divided into experimental group and the control group. The results showed that depressive symptoms in the experimental group has decreased from severe to mild-moderate based on Beck Depression Inventory (BDI). There was also an increase in forgiveness from low to high based on the Marital Offence-Specific Forgiveness Scale (MOFS). The control group also experienced a decrease in depressive symptoms and an increase in forgiveness, but the changes were not as large in the experimental group.  

"
2019
T51954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>