Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104472 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syarief Nur Hidayat
"Pertumbuhan properti yang cukup tinggi di Indonesia membawa pengaruh yang bagus untuk usaha interior, baik desain interior maupun kontraktor interior. Sebuah proyek interior tidak hanya memiliki kompleksitas tinggi namun juga membutuhkan perencanaan yang tepat di awal proyek, pembagian kerja yang baik, pemberian arahan kerja tim yang tepat serta pengontrolan dan pengawasan proyek dalam aktivitas mereka sehari-hari terkait dengan efisiensi dan efektifitas agar dapat mencapai kesuksesan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan strategi yang dapat digunakan oleh para pelaku usaha interior, khususnya kontraktor, untuk meningkatkan kesuksesan proyek yang dikerjakannya. Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data dari sampel kurang lebih 30 orang manajer proyek dan pengelola proyek interior lainnya (desainer, konsultan, pengawas). Analisa data secara kuantitatif dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antar variabel dan selanjutnya untuk menentukan strategi peningkatan kesuksesan proyek dengan validasi oleh pakar.

The property growth that is quite high in Indonesia has a good influence on interior business, both interior design and interior contractors. An interior project not only has high complexity but also requires proper planning at the beginning of the project, good division of labor, provision of appropriate teamwork and control and supervision of projects in their daily activities related to efficiency and effectiveness in order to achieve success.
The purpose of this study is to determine strategies that can be used by interior business actors, especialy contractors, to increase the success of the projects they are working on. The survey method is used to collect data from a sample of approximately 30 project managers and other interior project managers (designers, consultants, supervisors). Quantitative data analysis is carried out to evaluate the relationship between variables and then to determine strategies for increasing project success with expert validation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T51964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Prastiko
"PT. X merupakan salah satu anak perusahaan BUMN karya terbesar yang ada di
Indonesia, dimana mempunyai sub bidang bisnis konstruksi EPC yang target pasarnya
adalah proyek proyek EPC warehouse, storage tank, rangka struktur baja, PPC, Instrumet system, Piping system dan Handling material. Berdasarkan data laporan tahunan target omset semakin menurun dari tahun 2018-2022, data perolehan tender proyek EPC 5 tahun terakhir selalu turun dengan statistik 48 % tender kalah disebabkan oleh Kalah penawaran harga. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor dominan yang mempengaruhi proses penawaran harga dalam tender proyek konstruksi EPC PT.X. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literature kemudia melakukan validasi factor dominan kepada pakar terkait, selanjutnya dilakukan analisa dengan metode analisa DMAIC dengan FMEA, diagram Pareto untuk Measure dan Fishbone diagram untuk analisi. Hasilnya terdapat eliminasi dan penambahan dimana ada 11 faktor dominan, dimana berdasarkan pareto diagram hanya 7 faktor yang dominan. Tindak lanjut dari masalah yang ada adalah Tim marketing perlu mengumpukan informasi yang dikumpulkan terkait tender yang dikuti sebelum PQ merekrut dari personal internal perusahaan yang berpengalaman maupun dari eksternal perusahaan, Masing masing risk owner melakukan kajian pada dokumen ITB (Intrtuction to Bidder) atau menggunakan project leason learned sebelumnya, Membuat integrasi sistem database vendor dengan digitalisasi. Bisa dengan SAP, Maximo, Microsoft Axapta Improvementnya adalah Direktur Operasi harus mempertimbangakn ulang dalam
pengambilan keputusan biaya overhead,margin dan biaya jasa produksi. Membuat strategi Estimasi Harga Tender Proyek EPC dan strategi proses pelaksanaa Menyusun
proposal penawaran harga.

Construcion Company X is one of the largest state-owned enterprises subsidiaries
in Indonesia and has a sub-sector of the Engineering Procurement and Construction
(EPC) business whose target market is EPC warehouse projects, storage tanks, steel
structure frames, PPC, instrument systems, piping systems, and material handling. Based
on data from the annual report, the turnover target has decreased from 2018–2022. Data
on tenders for the EPC project in the last 5 years has always fallen, with a statistic of
48% of tenders being lost due to losing price bids. The main objective of this study is to
identify and evaluate the dominant factors that influence the price bidding process in the
tender for the Construcion Company X. EPC construction project. The research method
used is a literature study followed by validating the dominant factor in the relevant
sources and then analyzing it using the DMAIC analysis method with FMEA, Pareto
diagrams for measurement, and Fishbone diagrams for analysis. The result is elimination
and addition, where there are 11 dominant factors, whereas based on the Pareto diagram,
only 7 factors are dominant. As a follow-up to the existing problem, the marketing team
needs to collect information related to the tender that was attended before the Pre
Qualication (PQ). Recruit experienced man power in internal company personnel as well
as from external companies. Each risk owner conducts a study on ITB (Instruction to
Bidder). The improvement is that the Director of Operations must reconsider making
decisions on overhead costs, margins, and production service costs. Develop a Tender
Price Estimation strategy for the EPC Project and a strategy for the implementation
process and Prepare a price bid proposal
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Ermon Denny Hasiholan
"Pada era globalisasi, tantangan besar yang dihadapi setiap perusahaan adalah dampak globalisasi, kompetisi dan strategi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi daya saing untuk meningkatkan profit perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) dan menyusun strategi bersaing. Penelitian ini berupa studi kasus terhadap perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) rekanan PT. X di Papua. Metode penelitian adalah analisis deskriptif eksploratif melalui survei kuisioner dan wawancara pakar. Data diolah dengan analisis statistik dan SWOT. Hasil penelitian diperoleh enam faktor dominan yang mempengaruhi daya saing untuk meningkatkan profit perusahaan jasa konstruksi dan lima strategi bersaing.

In the era of globalization, the major challenges faced by each corporate are impact of globalization, competition and strategy. This research was conducted to identify the dominant factors that influence competitiveness to increase profit of the contractor and develop competitive strategies. This research was a case study of the construction companies which partners of PT. X in Papua. The research method was descriptive exploratory analysis through questionnaire surveys and expert interviews. The data was analyzed with statistical and SWOT analysis. The findings of the study were six dominant factors that affecting competitiveness of the contractor and five competitive strategies."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29330
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Yunianto
"Cash Flow merupakan darah bagi kontraktor untuk operasial sehari-hari. Cashflow yang baik harus didukung oleh penerimaan pembayaran atas aktivitas pelaksanaan proyek. Karakteristik proyek yang unik, ternyata mempunyai satu kesamaan permasalahan, yaitu keterlambatan pembayaran. Keterlambatan pembayaran ini bisa berupa late payment, under-payment ataupun non-payment. Dibandingkan dengan proyek lainnya di Indonesia, proyek gedung mempunyai tingkat keterlambatan pembayaran yang cukup tinggi dikarenakan faktor owner yang berasal dari swasta. Tujuan dari penelitian ini adalah upaya untuk menjaga cash flow proyek dengan pengembangan sistem manajemen kontrak berbasis risiko dengan tujuan untuk menghindari adanya keterlambatan pembayaran dari pihak owner kepada kontraktor melalui identifikasi risiko terhadap faktor dominan penyebab keterlambatan pembayaran proyek. Risiko yang menjadi hambatan pada proses pembayaran diidentifikasi melalui kuisioner. Lalu data dianalisa menggunakan metoda kualitatif dan didapatkan variabel risiko dominan. Respon risiko terhadap faktor risiko dominan digunakan sebagai dasar pengembangan Sistem Manajemen Kontrak. Risiko yang mempengaruhi terhadap keterlambatan pembayaran sebagian besar disebabkan karena klausul kontrak yang kurang berimbang dan karena berkontrak dengan klien dengan kemampuan finansial kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya analisis pada fase pra kontrak terhadap risiko kontraktual dan analisa kemampuan klien untuk membayar.

Cash Flow is contractor blood for daily operations. Good cash flow must be supported by receiving payments from project activities. The unique characteristics of the project, have one thing in common, namely late payments. This late payment can be in the form of late payment, under-payment, or Non-Payment. Compared to other projects in Indonesia, building projects have a high level of late payment due to the factor of the private owner. The purpose of this research is an effort to maintain project cash flow by developing a risk-based contract management system to avoid late payments from the owner to the contractor, through the identification of risk factors of late payment. Risks in the payment process are identified through questionnaires. Then the data is analyzed using qualitative methods and the dominant risk factors are obtained. The risk response to dominant risk factors is used as a basis for developing a Contract Management System. Risks that affect late payments are mostly due to unbalanced contract clauses and contracting clients with less financial capacity due to the lack of analysis in the pre-contract phase about contractual risk and analysis of the client's ability to pay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Ammar Muhammad
"Pembangunan jalan tol tengah sangat gencar dilakukan oleh pemerintah dan pembangunannya pun sangat diutamakan, ditandai dengan status Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mengawalnya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat dan meningkatkan daya tarik adalah dengan menggunakan skema kontrak Contractor Full Pre-Fianance (CPF). Namun, di sisi lain skema kontrak CPF membebani kontraktor dengan risiko – risiko yang sebelumnya merupakan risiko pemilik proyek. Melalui pandapat pakar penelitian ini memvalidasi 22 indikator risiko yang terbagi ke dalam 5 kategori risiko (Politik, Ekonomi, Konstruksi, Kontrak, dan Manajemen Proyek) pada proyek jalan tol dengan skema CPF yang berpengaruh terhadap kinerja biaya. Kemudian, diidentifikasi indikator – indikator risiko dominan melalui studi kasus item pekerjaan sisa pada Proyek Jalan Tol XYZ yang kemudian diketahui indikator risiko dominan tersebut berpengaruh terhadap tingkat Cost Overrun proyek sebesar 18,41%, 21,56%, 23,03%, dan 24,08% berdasarkan analisis PERT dan simulasi Monte Carlo pada confident level p = 80%, 90%, dan 95%. Untuk mengurangi tingkat risiko tersebut dilakukan strategi pelaksanaan yang diidentifikasi terdapat 16 tindakan preventif dan 13 tindakan korektif terhadap item pekerjaan “vital few” dengan potensi dapat mengurangi tingkat Cost Overrun proyek menjadi sebesar 11,01%, 13,28%, 14,46%, dan 15,35%.

The construction of the toll road is currently being carried out very intensively by the government and its construction is also highly prioritized, marked by the status of the National Strategic Project (PSN) which oversees it. One of the efforts made to accelerate and increase attractiveness is to use the Contractor Full Pre-Fianance (CPF) scheme. However, on the other hand, the CPF contract scheme burdens the contractor with risks that were previously the risk of the project owner. Through expert opinion, this research validates 22 risk indicators which are divided into 5 risk categories (Politics, Economics, Construction, Contracts, and Project Management) in toll road projects with CPF schemes that affect cost performance. Then, the dominant risk indicators were identified through case studies of remaining work items on the XYZ Toll Road Project. It was later discovered that these dominant risk indicators had an effect on the project's Cost Overrun rate of 18.41%, 21.56%, 23.03%, and 24 .08% based on PERT analysis and Monte Carlo simulation at the confidence level p = 80%, 90%, and 95%. To reduce the level of risk, an implementation strategy was carried out which identified 16 preventive actions and 13 corrective actions for "vital few" work items with the potential to reduce the project's Cost Overrun rate to 11.01%, 13.28%, 14.46%, and 15.35%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galavia Permata
"Seiring dengan perkembangan zaman, manusia memanfaatkan teknologi dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Begitu pula pada bidang konstruksi dan perancangan arsitektur. Kehadiran teknologi lambat laun menggantikan peranan alam dalam keseharian manusia. Rusaknya kondisi alam dan menipisnya sumber daya alam menarik perhatian publik serta melahirkan konsep konstruksi yang berkelanjutan berupa arsitektur hijau. Namun banyak produk arsitektur hijau hanya cenderung menekankan pada performa bangunan yang ramah akan kondisi alam dan lingkungan namun belum memenuhi kebutuhan dasar manusia wellbeing secara tepat.
Kehadiran alam dalam ruang yang terbangun built environment khususnya ruang dalam interior dapat membantu manusia dalam mencapai kondisi wellbeing yang optimum, salah satunya adalah dengan mengaplikasikan perancangan biofilik. Representasi alam dalam ruang dapat dihadirkan dengan banyak cara dalam perancangan biofilik Biophilic Design . Melalui studi kasus pada Google Asia Pacific diketahui bahwa untuk menghadirkan peningkatan yang signifikan pada wellbeing manusia, terdapat faktor internal fisik dan faktor eksternal non-fisik yang harus dipenuhi secara konsisten dan komperhensif.

As the time goes by, technology took big part in fulfilling human everyday needs. Likewise, in the design and construction field architecture, technology gradually replaces the role of nature in human rsquo s everyday life. The destruction of nature and the depletion of natural resources finally get the publics attention, ad then it develope a new concept of sustainable construction in the form of green architecture. However, the output of green architecture itself, tend to emphasize the technical performance of the buildings which environmentally friendly, but has not fulfilled the human needs and wellbeing.
The presence of nature in built environment, specifically interior space, has the potential to help human reaching the optimum condition of wellbeing. Nature representation within space could be applied in many form by applying Biophilic Design. Through a study on Google Asia Pacific, it is found that to achieve a significant improvement in human wellbeing, there are internal physical and external non physical factors that must be presented consistently and comperhensively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guntur Pinandhita
"Industri konstruksi menjadi perhatian karena buruknya kualitas yang dihasilkan industri konstruksi jika dibandingkan dengan industri manufaktur. Untuk merespon itu, banyak perusahaan kontraktor mengadopsi dan mengimplementasikan strategi manajemen untuk meningkatkan kualitas. Salah satu pendekatan manajemen yang dapat digunakan untuk mencapai perbaikan kualitas berkelanjutan adalah Total Quality Management (TQM). Tujuan TQM dalam industri konstruksi adalah untuk menurunkan biaya produksi, sehingga dapat meningkatkan daya saing. Implementasi TQM membutuhkan perubahan mendasar dengan mengubah budaya, proses, strategi, dan keyakinan dalam suatu perusahaan. Orientasi pada kualitas ini lah yang menjadi kunci dari kepuasan pelanggan dan praktik bisnis. Quality Culture adalah bagian dari budaya organisasi yang berkaitan dengan kebiasaan, kepercayaan, nilai dan moral, dan perilaku untuk meningkatkan kualitas. Quality Culture juga dapat didefinisikan sebagai budaya organisasi yang berorientasikan kepada kualitas dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Konsep dari TQM dan Quality Culture ini adalah pendekatan holistic dalam pengembangan industry kontstruksi untuk menciptakan produk tanpa cacat dan tanpa melakukan pekerjaan tambahan. Studi daya saing kontraktor sebelumnya menekankan pada harga tender dan relatif mengabaikan evaluasi atribut kinerja kontraktor. Mekanisme yang paling populer untuk memberikan kontrak kepada kontraktor masih merupakan daya saing harga. Namun, telah diakui bahwa layanan berkualitas tinggi tidak dapat dicapai jika tender terendah diterima yang mengakibatkan kebutuhan untuk beralih dari “kemenangan harga terendah” menjadi ke “pemilihan multi-kriteria” dalam proses pemilihan. DI Indonesia, perusahaan kontraktor secara umum masih lemah dalam berbagai hal, antara lain manajemen yang tidak efisien, dana dan teknologi yang terbatas, sumber daya manusia yang kurang kompeten. Hal ini akan menyebabkan kontraktor di Indonesia akan mengalami kesulitan besar dalam menghadapi persaingan dengan kontraktor asing. Meningkatnya persaingan global ini yang kemudian membuat perusahaan kontraktor di Indonesia harus mengadopsi TQM dan Quality Culture sebagai salah satu strategi untuk selalu melakukan perbaikan berkelanjutan sehingga memberikan kontribusi terhadap keunggulan daya saing dan kinerja perusahaan. Dibutuhkan sebuah alternative strategi untuk perusahaan kontraktor Indonesia agar dapat bersaing dengan kontraktor asing. Sebuah strategi dan suatu kerangka kerja untuk membantu pengembangan bisnis manajemen yang strategis. Kerangka kerja tersebut adalah hasil implementasi dari TQM dan Quality Culture, karena TQM dapat dilihat sebagai sebuah strategi yang meningkatkan kondisi ekonomi dan membantu perusahaan mencapai keunggulan daya saing.

The construction industry is a concern because of the poor quality produced by the construction industry when compared to the manufacturing industry. In response, many contracting companies adopted and implemented management strategies to improve quality. One of management approach that can be used to achieve continuous quality improvement is Total Quality Management (TQM). The purpose of TQM in the construction industry is to reduce production costs, thereby increasing competitiveness. Implementation of TQM requires a fundamental change by changing the culture, processes, strategies, and beliefs in a company. This quality orientation is the key to customer satisfaction and business practices. Quality Culture is a part of organizational culture related to habits, beliefs, values and morals, and behavior to improve quality. Quality Culture can also be defined as an organizational culture oriented to quality in every activity undertaken. The concept of TQM and Quality Culture is a holistic approach in the development of the construction industry to create products without defects and without doing additional work. Previous contractor competitiveness studies emphasized tender prices and relatively ignored evaluations of contractor performance attributes. The most popular mechanism for awarding contracts to contractors is still price competitiveness. However, it has been recognized that high quality service cannot be achieved if the lowest tender is accepted which results in the need to move from "lowest price wins" to "multi-criteria selection" in the selection process. In Indonesia, contractor companies are generally weak in many ways, including inefficient management, limited funds and technology, and less competent human resources. This will cause contractors in Indonesia to experience great difficulties in facing competition with foreign contractors. The increasing global competition which then makes contracting companies in Indonesia must adopt TQM and Quality Culture as one of the strategies to always make continuous improvements so as to contribute to the company's competitive advantage and performance. An alternative strategy is needed for Indonesian contracting companies to compete with foreign contractors. A strategy and a framework to help develop strategic business management. The framework is the result of the implementation of TQM and Quality Culture, because TQM can be seen as a strategy that improves economic conditions and helps companies achieve competitive advantage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Julianto
"ABSTRAK
Menentukan strategi yang tepat membuat perencanaan proyek penting berdasarkan perjanjian kerja, perjanjian itu dibuat untuk melindungi kedua belah pihak dalam melaksanakan pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kerangka kerja manajemen risiko dari sektor kontraktor telekomunikasi di Indonesia. Sebagian besar perusahaan telekomunikasi telah menerapkan sistem pembayaran ditunda berdasarkan kesepakatan. Proses penelitian ini mengembangkan kerangka kerja, evaluasi, dan mitigasi. Penelitian ini telah dilakukan dari penelitian sebelumnya terkait dengan risiko proyek dan manajemen risiko dalam perspektif kontraktor untuk mengembangkan kerangka kerja awal. Data dibangun dari penelitian sebelumnya dan sampel diambil dari beberapa perusahaan sejenis. Pendekatan kuantitatif yaitu survei dan wawancara ahli untuk mengkonfirmasi kerangka awal kemudian divalidasi dengan forum diskusi kelompok. penelitian ini diharapkan dapat mengetahui apa risiko dan mengurangi tingkat risiko tertinggi dengan mitigasi risiko. Penelitian ini mengusulkan kepada praktisi untuk mengelola rencana proyek dengan mempertimbangkan risiko proyek dan juga untuk para pemangku kepentingan atau investor untuk memutuskan investasi pada proyek ini.

ABSTRACT
Determine the right strategy of make project planning is important based on work agreement, the agreement was made to protect both parties in carrying out the work. The aim of this paper is to identify risk management framework for telecommunication contractor sector in Indonesia. Most of telecommunication companies have applied with postpone paymen system by agreement. The process of this paper is developing the framework, evaluate, and mitigation. This paper has been conducted from previous research related with project risk and risk management in contractor perspective to develop initial framework. Data was generated from previous research and sample was taken from some similar companies. The quantitative approach which are survey and expert interview to confirm the initial framework then validating by forum group discussion. This paper expected to find out what the risk and reduce the highest risk level with risk mitigation. This paper proposed to practitioners for manage the project plan by considering project risk and also for stakeholders or investor to decide investment on this project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: HDII, 1997
R 729 HIM k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], c1997:
729.235 98 Kar
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>