Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pardede, Sarah Tamery Elisabeth
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan nilai tukar rupiah dan menjelaskan besaran currency misalignment. Variabel yang digunakan dalam studi ini adalah terms of trade, net foreign asset, perbandingan harga barang nontraded dan traded, keterbukaan perdagangan dan perbedaan tingkat suku bunga riil. Penelitian ini menggunakan pendekatan Behavioral Equilibrium Exchange Rate (BEER) untuk mengestimasi nilai tukar ekuilibrium rupiah secara triwulanan selama periode 2000-2018.
Hasil penelitian menemukan bahwa variabel yang merupakan determinan signifikan terhadap nilai tukar ekuilibrium jangka panjang adalah net foreign asset, terms of trade sedangkan dalam jangka pendek adalah terms of trade dan relatif harga non traded terhadap traded. Berdasarkan estimasi currency misalignment, disimpulkan bahwa rupiah cenderung mendekati nilai tukar ekuilibrium selama periode penelitian. Penemuaan studi ini menunjukkan bahwa rupiah masih rentan terhadap undervaluation shocks.

This study aims to analyze the determinants of the rupiah exchange rate and explain the amount of currency misalignment. The variables used in this study are terms of trade, net foreign assets, price comparison of non traded and traded goods, trade openness and real interest rates differential. This study uses the Behavioral Equilibrium Exchange Rate (BEER) approach to estimate the equilibrium value rupiah quarterly over the period 2000-2018.
The results of the study found that variables that are significant determinants of long run equilibirum exchange rates are net foreign assets and terms of trade while in the short term are terms of trade and relative non traded prices against traded. Based on the estimation of currency misalignment, it was concluded that rupiah tended to approach equilibrium exchange rates during the study period. The findings of this study indicate that rupiah is still vulnerable to undervaluation shocks."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tauhid Ahmad
"Sejak diterapkannya sistem nilai tukar floating pada Agustus 1997, gejolak nilai tukar rupiah semakin sulit diprediksi. Oleh karena itu, otoritas moneter perlu mengestimasi nilai tukar keseimbangan yang mencakup faktor-faktor fundamental perekonomian maupun non fundamental perekonomian. Nilai tukar keseimbangan diperlukan dalam rangka mengetahui misalignment nilai tukar sehingga ekspektasi nilai tukar di pasar juga dapat diketahui lebih dini. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk rnengetahui nilai tukar keseimbangan yaitu pendekatan Behavioral Equilibrium Exchange Rate (BEER) dimana variabelnya yaitu resiko (indeks country risk), perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri rill, asset luar negeri bersih, terms of trade, produktifitas dan harga minyak rill.
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar n it berdasarkan pendekatan BEER tersebut, keseimbangan nilai tukar rill jangka pendek dan panjang serta misalignment selama periode penelitian. Metode yang digunakan yaitu aplikasi time series yang terdiri dari uji unit root untuk mengetahui suatu variabel stationer atau tidak, uji kointegrasi untuk mengetahui apakah pendekatan tersebut mempunyai hubungan jangka panjang atau tidak, serta metode koreksi kesalahan (ECM) untuk mengetahui apakah pendekatan tersebut mempunyai hubungan jangka pendek atau tidak. Selanjutnya, untuk mengetahui misalignment nilai tukar maka digunakan selisih antara nilai tukar rill efektif aktual dengan nilai tukar keseimbangan. Periode penelitian dilakukan pada observasi September 1992 hingga Desember 2002, observasi September 1992 - Juli 1997 maupun observasi Agustus 1997 hingga Desember 2002.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa pada periode observasi September 1992 hingga Desember 2002, variabel indeks country risk, perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri rill, terms of trade, produktifitas, asset luar negeri bersih dan harga minyak nil merupakan faktor fundamental BEER yang signifikan mempengaruhi nilai tukar riil efektif pads jangka panjang, termasuk dummy krisis. Namun pads jangka pendek, hanya variabel terms of trade yang tidak signifikan mempengaruhi nilai tukar rill efektif. Hasil analisis ini sejalan dengan pemecahan periode analisis pada bagian selanjutnya sehingga membuktikan adanya structural break pada periode krisis.
Pada periode September 1992-.luli 1997, variabel indeks country risk, produktifitas, asset Iuar negeri bersih dan harga minyak iii! merupakan faktor fundamental dalam pendekatan BEER. Hanya dua variabel yang tidak signifikan yaitu perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri rill dan terms of trade. Sedangkan pada jangka pendek hampir semua variabel siginifikan mempengaruhi nilai tukar rill rupiah, kecuali variabel terms of trade. Pada periode Agustus 1997-Desember 2002, indeks country risk, produktifitas, asset luar negeri bersih dan perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri signifikan mempengaruhi nilai tukar efektif pada jangka panjang, kecuali terms of trade serta perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri Pada jangka pendek, hampir semua variabel yang digunakan dalam pendekatan BEER mempengaruhi nilai tukar nil efektif, kecuali variabel terms of trade.
Dari grafik misalignment juga membuktikan bahwa secara keseluruhan, variabel-variabel fundamental dalam model BEER dapat menjelaskan keseimbangan nilai tukar riil. Kemudian, sejak dimulainya era floating, misalignment semakin mengecil yang artinya nilai tukar rill aktual semakin mendekati nilai tukar keseimbangannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Downey, Scott Patrick
"ABSTRAK
Studi ini menggunakan pendekatan behavioural (BEER) untuk mengestimasi nilai tukar ekuilibrium rupiah secara triwulanan selama periode 2000-2014. Ditemukan bahwa terms of trade, aktiva luar negeri bersih, tingkat bunga riil internasional serta keterbukaan perdagangan merupakan determinan signifikan terhadap nilai tukar ekuilibrium jangka menengah-panjang. Berdasarkan estimasi currency misalignment, disimpulkan bahwa rupiah cenderung mendekati nilai tukar ekuilibirum selama periode penelitian, dengan perkeculian pada tahun 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) dan setelah terjadinya krisis finansial global pada tahun 2008 (significant undervaluation). Penemuan studi ini menunjukkan bahwa rupiah masih rentan terhadap undervaluation shocks. Studi ini ditutup dengan pembahasan singkat mengenai implikasi kebijakan.

ABSTRACT
This study uses the behavioural (BEER) framework to estimate the quarterly equilibrium exchange rate of the rupiah over the 2000-2014 period. Terms of trade, net foreign assets, the real international interest rate and trade openness are found to be significant determinants of the medium-long run equilibrium exchange rate. Based on the estimated currency misalignment, the rupiah is found to be broadly in equilibrium across most of the period, with notable exceptions in 2000 (moderate overvaluation), 2001 (moderate undervaluation) and in the wake of the 2008 global financial crisis (significant undervaluation). Results imply that the rupiah remains vulnerable to undervaluation shocks. The study concludes with a brief discussion of policy implications.
"
2016
S63833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Handrian S.
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang diasumsikan dipengaruhi oleh para pelaku pasar dan spekulan sehingga mengakibatkan adanya bubbles dalam perekonomian. Periode penelitian ini dimulai dari kuartal 4 tahun 1997 sampai dengan kuartal 2 tahun 2008. Ada 3 (tiga) jenis variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel fundamental yang dapat diobservasi langsung, variabel fundamental yang tidak dapat diobservasi langsung, dan variabel ekspektasi nilai tukar. Variabel fundamental yang tidak dapat diobservasi langsung meliputi perbedaan shock to nominal interest rate, perbedaan output gap, dan perbedaan tingkat inflasi antara negara Indonesia dan Amerika Serikat serta risk premium, sedangkan variabel fundamental yang dapat diobservasi secara langsung ialah variabel perbedaan tingkat harga antara negara Indonesia dan Amerika Serikat. Sedangkan fokus pada penelitian ini adalah pada variabel ekspektasi nilai tukar dan risk premium. Pada penelitian ini, untuk mengetahui apakah variabel-variabel pada persamaan jangka panjang memiliki hubungan kointegrasi, digunakan uji kointegrasi Engle-Granger. Di sisi lain, metode Error Correction Model digunakan untuk mengestimasi persamaan jangka pendek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang dan jangka pendek variabel ekspektasi nilai tukar dan risk premium mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah, dimana hubungannya adalah positif. Namun, tidak terjadi speculative bubbles dalam jangka panjang dan jangka pendek yang mengindikasikan pergerakan nilai tukar rupiah relatif stabil. Berdasarkan hasil tersebut, maka ekspektasi nilai tukar dan risk premium harus menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kebijakan stabilitas nilai tukar.

This main purpose of this research is to analyze the movement of the exchange rate Indonesian rupiah against American dollar, which assumed being affected by the market agents and speculators, resulling bubbles in the economy. The period of this research is within the fourth quarter of 1997 and the second quarter of 2008. There are 3 (three) types of variable that being used in this research. First, fundamental variables that can not be observed directly (differential of shock to nominal interest rate, differential of output gap and differential of inflation between Indonesia and United States, and risk premium). Second, fundamental variables that can be observed directly (differential of price level between Indonesia and United States). The last one is exchange rate expectation variable. Engle-Granger Cointegration Test was used to determine whether in the long run there is cointegrating relationship between variables. On the other hand, Error Correction Model was used to estimate short-run equation. The empirical evidence provided here suggests that both in the long-run and short-run, exchange rate expectations and risk premium have significant impact on exchange rate Rp/USD, where the relationship is positive. However, there is no evidence—both in the long-run and short-run—that speculative bubbles occurred, which indicates the stability of Indonesian exchange rate movement. Based on the results of this research, policy maker should considered exchange rate expectation and risk premium in determining exchange rate stability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26461
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tammi Hilda Giani
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat long run equilibrium antara indeks saham di Indonesia dan nilai tukar Rupiah/Dollar Amerika Serikat. Observasi dilakukan pada data harian dari tahun 2001-2013 dengan menggunakan tambahan analisis overlapping (sub periode). Selain itu, ada penambahan variabel kontrol harga emas untuk mengontrol hubungan antar pasar. Studi ini juga menelusuri hubungan kausalitas antara return saham dan nilai tukar. Dari hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa tidak ada kointegrasi baik dalam keseluruhan periode maupun sub periode namun ada hubungan kausalitas antara return saham Indonesia (IHSG) dengan nilai tukar Rupiah/Dollar Amerika Serikat yang terjadi di dalamnya.

This study has a propose to examine whether there is a long run equilibrium between stock index in Indonesia and exchange rate Rupiah/US Dollar. The observation taken from 2001-2013 and uses overlapping technic to analyze subperiod. In additional, to control the relationship between two markets, international gold price added as control variable. Furthermore in order to detect the short run relationship within the market, Granger Causality test taken into this paper. The result exhibit absence in long term equilibrium either from all or sub period. Meanwhile Granger Causality test proves variation of relationship between stock return and exchange rate from sub periode."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Maharddhika
"Terdapat dua pendekatan yang dilakukan untuk meneliti hubungan antara nilai tukar dan harga saham, yaitu good market approach yang menyatakan bahwa perubahan mata uang atau kurs akan mempengaruhi harga saham dan juga portfolio ballance approach yang menyatakan bahwa perubahan harga saham akan mempengaruhi nilai tukar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausal antara nilai tukar dan harga saham yang ada di Indonesia, baik hubungan tersebut bersifat satu arah dimana hanya terdapat satu variabel yang mempengaruhi maupun dua arah dimana kedua variabel saling mempengaruhi pada periode krisis ekonomi Indonesia tahun 1997-1998 dan juga pada periode tahun 1999-2016 pasca krisis ekonomi Indonesia tahun 1997-1998. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah data historis mingguan IHSG periode 1997-2016 dan juga kurs dollar Amerika periode 1997-2016. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model Granger-Causality test dengan tujuan untuk mengetahui seperti apa hubungan antara nilai tukar dan harga saham di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan kausal antara nilai tukar dan harga saham. Pada periode tahun krisis ekonomi Indonesia tahun 1997-1998, nilai tukar dan harga saham memiliki hubungan kausal satu arah dimana hanya nilai tukar yang mempengaruhi harga saham tetapi harga saham tidak mempengaruhi nilai tukar, sedangkan pada periode tahun 1999-2016 pasca krisis ekonomi Indonesia tahun 1997-1998 nilai tukar dan harga saham memiliki hubungan kausal dua arah dimana nilai tukar dan harga saham saling mempengaruhi satu sama lain.

There are two approaches conducted to examine the relationship between exchange rate and stock price, which is a good market approach which states that changes in currency or exchange rate will affect stock prices and also portfolio ballance approach which states that changes in stock prices will affect the exchange rate. This study aims to analyze the causal relationship between exchange rates and stock prices in Indonesia, both relations are one way where there is only one variable that influences or two way where the two variables affect each other in the period of economic crisis of Indonesia in 1997 1998 and also in the period 1999 2016 after the economic crisis of Indonesia in 1997 1998. The sample of research used in this study is the weekly historical data JCI period 1997 2016 and also the weekly US dollar exchange rate period 1997 2016. This research was conducted by using Granger Causality test model with the aim to know what kind of relationship between exchange rate and stock price in indonesia. The results of this study suggest that there is a causal relationship between exchange rates and stock prices. In the period of 1997 1998 Indonesia 39 s economic crisis, exchange rate and stock price have a one way causal relationship where only exchange rates affect the stock price but the stock price does not affect the exchange rate, while in the period of 1999 2016 after the 1997 Indonesian economic crisis 1998 exchange rates and stock prices have a two way causal relationship where exchange rates and share prices affect each other."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endra Winarti
"Jakarta Islamic Index (JII) merupakan salah satu indeks saham di Indonesia yang menghitung indeks harga rata-rata saham untuk jenis kegiatan usaha yang memenuhi kegiatan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, indeks produksi industri, jumlah uang beredar terhadap imbal hasil Jakarta Islamic Index dengan periode pengamatan selama Januari 2003 ? Desember 2011.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersifat kuantitatif yang terdiri dari data bulanan semua variabel yang meliputi data bulanan variabel JII, perubahan suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, indeks produksi industri, jumlah uang beredar. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Eviews6.
Hasil penelitian menemukan bahwa secara simultan variabel makroekonomi yang meliputi pengaruh perubahan suku bunga SBI, harga emas dunia, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, indeks produksi industri, jumlah uang beredar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil saham Jakarta Islam index (JII).Secara parsial variabel independen yang berpengaruh secara signifikan adalah perubahan suku bunga SBI, nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, indeks produksi industri, dan jumlah uang beredar.

Jakarta Islamic Index (JII) is one of Indonesia's stock index that calculates the average price index - the average stock. The goal of this study is to analyze the effect of change of interest rate, world gold price, world oil prices, rupiah exchange rate, inflation rate, industrial production index, money suppply on Jakarta Islamic Index stock return during the observation period January 2003 - December 2011.
The data used in this study is a quantitative data consisting of monthly data of Jakarta Islamic Index Return, change of interest rate, world gold price, world oil prices, rupiah exchange rate, inflation rate, industrial production index, and money suppply. This study use multiple regression methode with application eviews6.
The results show that simultaneously changes of interest rate, world gold price, world oil prices, industrial production index, money supply has a significant effect on stock returns Jakarta Islamic Index (JII). Partially, independent variable has a significant effect are interest rate, exchange rate, inflation rate, industrial production index, and money supply.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faranisa
"Minat investor untuk berinvestasi di Indonesia terus meningkat yang ditandai dengan kenaikan rata-rata volume, nilai dan frekuensi transaksi perdagangan saham selama enam tahun terakhir serta penguatan nilai rupiah di pasar uang. Namun begitu, tahun 2020 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pasar investasi Indonesia karena adanya perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi, hambatan perdagangan, ketidakstabilan geopolitik, serta menurunnya produktivitas empat perekonomian sistemik dunia, yaitu perekonomian negara Amerika Serikat, China, Jepang, dan Eropa. Pada kondisi perekonomian yang melambat, investor akan cenderung bertindak spekulatif dan melakukan penarikan investasi dari pasar saham dan pasar uang dan mencari alternatif investasi yang dapat mempertahankan nilainya (safe haven), yaitu salah satunya adalah emas. Untuk menangkap peluang perkembangan pasar investasi di Indonesia sekaligus menanggulangi dampak perlambatan ekonomi global, investor harus melakukan seleksi aset investasinya secara efisien. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara harga saham, harga emas, nilai tukar rupiah-dolar AS, serta suku bunga yang merupakan instrumen kebijakan moneter dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi; yang hasilnya dapat dijadikan informasi tambahan dalam melakukan seleksi portofolio investasi. Penelitian ini menggunakan metode uji kointegrasi, uji kausalitas granger, dan uji impuls response. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan jangka panjang/kointegrasi antara harga saham, harga emas, nilai tukar, dan suku bunga di Indonesia; terdapat hubungan kausalitas granger dari suku bunga terhadap nilai tukar; dan terdapat hubungan dinamis yang beragam antar variabel.

Investors’ interest in investing in Indonesia continues to increase, which is marked by an increase in the average volume, value and frequency of stock trading transactions over the past six years and the strengthening of the rupiah on the money market. However, 2020 will be a year full of challenges for the Indonesian investment market due to the global economic slowdown caused by economic uncertainty, trade barriers, geopolitical instability, and declining productivity of four systemic world economies, namely the economies of the United States, China, Japan, and Europe. In a slowing economy, investors will tend to act speculatively and withdraw investment from the stock market and money market and look for alternative investments that can maintain its value (safe haven), one of which is gold. To seize opportunities for the development of the investment market in Indonesia and at the same time overcome the effects of the global economic slowdown, investors must diversify their investment assets efficiently. Based on this, this study aims to reveal the relationship between stock prices, gold prices, the exchange rate of the rupiah-US dollar, and interest rates which are instruments of monetary policy in the face of economic uncertainty; the results of which can be used as additional information in diversifying investment portfolios. Methods that are used in this study are cointegration test, granger causality test, and impulse response test. The results showed that there was no long-term / cointegration relationship between stock prices, gold prices, exchange rates, and interest rates in Indonesia; there is a granger causality of the interest rate to the exchange rate; and there are various dynamic relationships between variables."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windara Astuti Ega
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa signifikan pengaruh antara harga minyak dan faktor makro ekonomi yang meliputi nilai tukar dan suku bunga yang direpresentasikan oleh yield to maturity obligasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dengan menggunakan data time series periode 2008–2013. Pada rentang waktu tersebut, terjadi depresiasi Rupiah sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pada tahun 2008 – 2009 dan tahun 2013. Pengolahan data penelitian menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada jangka panjang 2008–2013. Hasil penelitian pada variabel harga minyak adalah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return IHSG baik pada jangka panjang 2008–2013 maupun saat depresiasi Rupiah 2008 dan 2013, sedangkan nilai tukar memiliki pengaruh yang signifikan pada jangka panjang 2008 – 2013 dan pada saat depresiasi Rupiah tahun 2008 - 2009, sedangkan pada saat depresiasi Rupiah tahun 2013 nilai tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap returnIHSG. Hasil pada variabel yield to maturity obligasi adalah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return IHSG pada jangka panjang 2008 - 2013, sedangkan pada 2 (dua) kondisi depresiasi Rupiah pada tahun 2008 dan 2013 yield to maturity obligasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG.

ABSTRACT
This study aims to analyze how significant the effect between price of oil and macro-economic factor that includes the exchange rate and the interest that representation by yield to maturity bonds of the of composite stock return. By using time series data period of 2008-2013. At the time, there was a range 2 times of depreciation of the Rupiah, in 2008-2009 and 2013. Research on data processing method using Ordinary Least Square (OLS). The results of research on the oil price variable is not having a significant effect on both JCI return on long-term 2008 - 2013 and Rupiah depreciation in 2008 and 2013, while the exchange rate has a significant effect on the long-term from 2008 to 2013 and at the time of the Rupiah depreciation in 2008 - 2009, while the depreciation of the rupiah in 2013 when the exchange rate has no significant effect on stock index returns. The results of research on the variable yield to maturity of the bond is to have a significant effect on JCI return on long- term 2008 - 2013, while the two (2) conditions rupiah depreciation in 2008 and 2013 yield to maturity of the bond does not have a significant effect on JCI return."
2014
S53600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Tania
"ABSTRAK
Jumlah kepemilikan asing di pasar modal Indonesia cukup dominan. Laporan OJK mencatat pergerakan nilai tukar USD/IDR, kinerja indeks harga saham gabungan IHSG dan indeks yield Obligasi Indonesia cenderung mengikuti pergerakan arus modal asing. Penelitian ini menggunakan metode Vector Autoregression untuk mengolah data time series periode 2011-2017 dan melihat hubungan antara arus modal asing, nilai tukar USD/IDR, return IHSG, yield obligasi pemerintah 10 tahun. Dari hasil uji estimasi var yang mencakup granger causality, impulse respon function, variance decomposition ditemukan bahwa variabel nilai tukar USD/IDR yang memegang peran penting dalam mempengaruhi pergerakan variabel penelitian lainnya. Temuan lainnya adalah perbedaan sifat investor asing dalam menghadapi pergerakan return IHSG dan yield obligasi pada pasarnya masing-masing. Dimana investor asing cenderung melepaskan portfolio Indonesia netsell ketika ada kenaikan yield, namun cenderung membeli portfolio Indonesia netbuy ketika return IHSG naik.

ABSTRACT
The amount of foreign ownership in Indonesian capital market is quite dominant. The OJK report notes the USD IDR exchange rate movement, the performance of the composite stock price index IHSG and the Indonesian bond yield index tend to follow the movement of foreign capital flows. This research uses Vector Autoregression method to process time series data from 2011 2017 period and see the relationship between foreign capital flows, USD IDR exchange rate, IHSG return, 10 year government bond yield. From the result of var estimation test which includes granger causality, impulse response function, variance decomposition, it is found that USD IDR exchange rate variable that plays an important role in influencing the movement of other research variables. Foreign flow, however, didn rsquo t give a significant impact. Other findings are similarity in the nature of foreign investors in the face of JCI return movement and bond yields on their respective markets. Where foreign investors tend to release the Indonesian portfolio netsell when there is a decrease in bonds yield increase or stock return increase price, but tend to buy Indonesian portfolio netbuy when it rises."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>