Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angga Kusumah Alamsyah
"Penelitian ini menelaah perbandingan liputan dalam dua media daring yakni detik.com dan republika.co.id terkait pemberitaan hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet pada awal Oktober 2018. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing dari Pan dan Kosicki untuk membuktikan bahwa meskipun memberitakan peristiwa yang sama, namun ada perbedaan dalam artikel berita di kedua media daring tersebut, baik dari dimensi sintaksis, skrip, tematis dan retoris. Peristiwa penganiayaan Ratna Sarumpaet termasuk dalam kategori berita developing news. Dalam penelitian ini pemberitaan hoax dibagi dalam enam seri artikel pemberitaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat peristiwa penganiayaan belum terbukti hoax, framing dari kedua media daring cenderung sama. Namun pada saat peristiwa tersebut terbukti sebaliknya, framing dari kedua media berbeda, baik dari aspek yang dilihat maupun dari pemilihan narasumber.

This research examine comparison of coverage in two online media which is detik.com and republika.co.id related to hoax news about Ratna Sarumpaets persecution in the early October of 2018. This reseach use qualitative method with framing analysis by Pan and Kosicki to prove that despite the two online media cover the same event, but there is difference in their news article, whether in dimension of syntactical, script, thematic, and rhetorical. Ratna Sarumpaets persecution incident was included as developing news. In this research, hoax coverage divided in six series of coverage. Result of this research shows that framing on both media tend to be the same when the incident has not been proven hoax. But at the time the incident proven to be hoax, both media shows a different framing, either from the aspects seen or from the selection of speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasqi Harashta
"Skripsi ini membahas tentang representasi yang dilakukan oleh media terhadap atlet disabilitas pada pemberitaan Asian Para Games 2018. Atlet disabilitas termasuk dalam kelompok minoritas yang memiliki masalah representasi di media. Media adalah salah satu agen konstruksi realitas sosial. Representasi atlet disabilitas yang masih berkutat dengan stereotipe dapat membentuk realitas pada khalayak bahwa atlet disabilitas sesuai dengan gambaran yang media lakukan. Maka dari itu, penelitian ini ingin mencari tahu tentang bagaimana media di Indonesia merepresentasikan atlet disabilitas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing yang dikembangkan oleh Robert N. Entman. Analisis framing dilakukan terhadap antaranews.com dan detik.com sebagai dua media yang mendapat penghargaan dari Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) selaku penyelenggara Asian Para Games 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua media menggunakan stereotipe super cripple atau sosok yang sangat hebat untuk merepresentasikan atlet disabilitas.

This study discussed about disabled athlete’s representation in media through Asian Para Games 2018 coverage. Disabled athletes as a minority group in society have problem in media representation issue. Media is one of the agents of social construction. Disabled athlete’s media representation almost always about stereotype because reality in journalist’s perspective is about that stereotype. To answer this research question, this research wanted to figure out how Indonesian media represent disabled athlete.
This research uses qualitative approach with framing analysis method developed by Robert N. Entman. This research analyses news articles at antaranews,com and detik.com as two award-winning media from Indonesia Asian Para Games Organizing Committee (INAPGOC) as Asian Para Games 2018 organizing committee. Analysis result shows both media use super cripple stereotype to represent disabled athletes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdania El Hida
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konstruksi realitas kepemimpinan dalam pemberitaan media online. Dalam kasus kepemimpinan Dahlan Iskan dalam proses produksi berita di portal berita nomor satu di Indonesia, Detikcom. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran proses framing pemberitaan yang dilakukan media online detikcom mengenai kepemimpinan karismatik Dahlan Iskan. Selain itu, untuk mendapatkan gambaran sampai sejauh mana efek framing media terhadap objektivitas pemberitaan dan netralitas media dalam menyampaikan berita. Dalam proses produksi berita, wartawan yang melakukan peliputan melakukan pembingkaian dari suatu kejadian untuk dikonstruksikan kembali dalam sebuah berita. Pembingkaian (framing) menolong khalayak untuk memproses informasi ke dalam kategori yang dikenal, kata-kata kunci, dan citra tertentu. Dalam framing, terdapat penonjolan aspek tertentu dari realitas dengan mengaburkan aspek lain sehingga berita menjadi fokus. Namun, berdasarkan pemikiran Pamela Shoemaker dan Stephen D. Reese terdapat 5 faktor yang memengaruhi isi produksi media, yaitu faktor individu, rutinitas media, pengaruh organisasi, pengaruh dari luar organisasi media, dan pengaruh ideologi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan studi kasus yang dianalisis dengan teknik analisis framing yang mengonstruksikan fakta dengan menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerarld M. Kosicki. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa pemberitaan mengenai kepemimpinan Dahlan Iskan di detikcom ditujukan karena banyaknya permintaan dari masyarakat dengan besarnya pembaca untuk artikel tersebut. Pembingkaian yang dilakukan wartawan detikcom terhadap kepemimpinan Dahlan Iskan karena adanya unsur kedekatannya dengan Dahlan yang disebabkan seringnya meliput Dahlan.

The study was conducted to determine reality contruction of leadership in online media coverage. With the case on Dahlan Iskan's charismatic leadership in news production process in Indonesia's number one news media online, Detikcom. The purpose of this study was to get description about framing process of detikcom coverage about Dahlan Iskan's charismatic leadership. Beside that, the purpose of this study to get description about media framing effect to media objectivity and neutrality in delivering the news. In news production process, the journalist doing the framing of a scene to be reconstructed in a news. Framing helps audiences to process information into a known category, key words, and a certain image. In framing, there are certain aspects of reality protrusion with obscure the other aspect so there is a focus in a news. However, based on premise Pamela Shoemaker and Stephen D. Reese there are 5 factors that influence the content of media production, such as individual, media routines, organizational influence, the outside influence of the media organization, and ideology. This research was conducted using qualitative method with case studies that analyzed by framing analysis Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki model. Through this study, it was found that the news about Dahlan Iskan?s leadership in detikcom to supply the readers demand with the article. The detikcom?s reporter framed Dahlan Iskan?s leadership depends on his proximity with Dahlan."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T38709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faza Muthmainnah
"Perkembangan teknologi dan digitalisasi telah memudahkan akses informasi melalui internet, termasuk dalam jurnalistik. Data menunjukkan bahwa terdapat ribuan portal berita daring di Indonesia, dengan detik.com menjadi salah satu yang paling banyak diakses dan terverifikasi oleh Dewan Pers. Penelitian ini menganalisis tren dan sentimen berita pemilihan umum 2024 di detik.com menggunakan metode deep learning. Data dikumpulkan dari berita selama tiga bulan masa kampanye dan dibagi menjadi tiga dataset sesuai pasangan calon presiden. Metode yang digunakan mencakup Exploratory Data Analysis (EDA) dan analisis sentimen menggunakan model Convolutional Neural Network (CNN), Long Short-Term Memory (LSTM), dan Gated Recurrent Unit (GRU), serta advanced model-nya. Hasil penelitian menunjukkan pasangan calon nomor urut 02 memiliki frekuensi pemberitaan tertinggi yang fluktuatif, sementara pasangan calon nomor urut 01 dan 03 lebih stagnan. Sentimen positif mendominasi pemberitaan dengan topik berbeda pada setiap peak conversation. Analisis sentimen menunjukkan model CNN-LSTM memiliki akurasi tertinggi, namun model dasar CNN, LSTM, dan GRU juga menunjukkan performa baik dengan akurasi, F1-Score, precision, dan recall di atas 80%, serta waktu runtime yang lebih singkat, menjadikannya pilihan lebih optimal untuk dataset ini.

The rapid development of technology and digitalization has facilitated access to information, including journalism. Thousands of online news portals exist in Indonesia, with detik.com being one of the most accessed and verified by Dewan Pers. This study analyzes trends and sentiment in news about the 2024 general election reported by detik.com. Data were collected during the three-month campaign period and divided into three datasets for each presidential candidate pair. Methods used include Exploratory Data Analysis (EDA) to identify trends and news frequency, and sentiment analysis using Natural Language Processing (NLP) techniques like Convolutional Neural Network (CNN), Long Short-Term Memory (LSTM), and Gated Recurrent Unit (GRU), along with advanced models. Results show that candidate pair 02 has the highest and most fluctuating news frequency, while pairs 01 and 03 have more stable trends. Positive sentiment dominates coverage for all candidates, with different topics during peak discussions: pair 01 in campaign contexts, pair 02 during the third debate, and pair 03 early in the nomination period. The CNN-LSTM model shows the highest accuracy in sentiment analysis, but fundamental models—CNN, LSTM, and GRU—also perform well, achieving over 80% accuracy, F1-Score, precision, and recall, with shorter runtime."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Indah Rinduwati
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat bagaimana bingkai pemberitaan atau framing yang dilakukan media
online detik.com tentang Pilkada DKI Jakarta Putaran ke-2 tahun 2012 dan bagaimana
konstruksi realitas yang hendak dibangun oleh media online detik.com dalam pemberitaannya
tentang Pilkada DKI Jakarta Putaran ke-2 tahun 2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Sementara teknik analisis dalam penelitian ini
adalah teknik analisis framing model Pan dan Kosicki pada level mikro yaitu anaisis teks.
Objek penelitian ini adalah berita yang ditayangkan media online detik.com tetang Pilkada DKI
Jakarta Putara ke-2 tahun 2012 dengan rentang waktu dari tanggal 20 Juli 2012 sampai dengan
tanggal 16 September 2012 yaitu periode setelah hasil pilkada DKI Jakarta Putaran ke-1
diumumkan sampai dengan masa tenang memasuki pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta Putaran
ke-2 tahun 2012 dilaksanakan.
Berdasarkan hasil analisis framing dengan menggunakan Model Pan dan Konsicki, penelitian ini
menemukan setidaknya ada 4 frame yang dihadirkan oleh media online detik.com dalam
pemberitaannya terhadap peristiwa Pilkada DKI Jakarta Putaran ke-2 tahun 2012. Empat frame
tersebut yaitu frame tentang isu SARA, frame tentang Koalisi Partai vs Koalisi Rakyat, frame
tentang karakteristik kepemimpinan dan personality Joko Widodo yang sederhana, apa adanya
dan merakyat serta frame tentang karakteristik kepemimpinan dan personality Fauzi Bowo yang
sarkatis dan cenderung emosional. Dari hasil frame tersebut terlihat bahwa pemberitaan media
online detik.com cenderung lebih positif kepada calon gubernur Jokowi dibandingkan dengan
calon gubernur Fauzi Bowo.

ABSTRACT
This research is meant to see how online media detik.com used the
framing about the Jakarta District Election of the 2nd Round in the Year 2012 and
how the online media detik.com would like to buils the reality construction in its
report on the Jakarta District Election of the 2nd Round in the Year 2012. This
research uses qualitative approach with constructivism paradigm. Meanwhile, the
analysis technique of this research is framing analysis technique modeled by Pan
and Konsicki in the micro level, which is text analysis. The object of this research
is the news aired in the online media detik.com about the Jakarta District Election
of the 2nd Round in the Year 2012. The time period is from July 20th 2012 until
September 16th 2012. It is the period after the result of the election in the 1st round
is released then is continued to the recent moment before starting the election in
the 2nd Round.
Based on the framing analysis and using the model of Pan and Konsicki, it
is founded that there are at least four frames used by the online media detik.com
in its report about the Jakarta District Election of the 2nd Round in the Year 2012.
The four frames are first, a frame about the issue of SARA; second, a frame about
party coalition versus people coalition; third, a frame about leadership and
personality characteristics of Joko Widodo – which are simple, humble, and down
to earth-; and fourth a frame of leadership and personality characteristics of Fauzi
Wibowo – which are sarcastic and emotional. Based on these frames, it is seen
that the reports in the online media detik.com tend to be more positive about Joko
Widodo compared to the governor –to – be- Fauzi Wibowo."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disianika Intan Kinanti
"Penelitian ini membahas mengenai pembingkaian kasus pindah agama Deddy Corbuzier dan Salmafina Khairunnisa pada platform media daring detik.com. Dari penelitian ini peneliti ingin melihat apakah ada pembingkaian yang berbeda antara artikel berita Deddy Corbuzier dan artikel berita Salmafina di detik.com. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis framing. Peneliti mencari artikel berita yang berkaitan dengan pembahasan penelitian dan menganalisis dengan metode framing. Hasil dari penelitian mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan dalam cara menyampaikan berita pindah agama kepada khalayak. Berita yang mengandung isu agama Islam atau mayoritas cenderung dibingkai lebih positif dibandingkan dengan berita dengan mengangkat isu agama yang lain

This research discusses the framing of cases of conversion of Deddy Corbuzier and Salmafina Khairunisa on the detik.com online media platform. From this study, the researcher wanted to see whether there was a different framing between Deddy Corbuzier's news articles and Salmafina's news articles on detik.com. This research is a qualitative study using the framing analysis method. Researchers look for news articles related to research discussions and analyze them using the framing method. The results of the study indicate that there are differences in the ways of conveying news about converting to the public. News containing issues of the Islamic religion or the majority tends to be framed more positively than news by raising issues of other religions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerul Yani
"ABSTRAK
Jumlah pengguna internet di Indonesia diproyeksikan mencapai 175 juta orang pada tahun
2019, atau sekitar 65,3% dari total 268 juta penduduk. Media sosial telah dieksploitasi untuk
penyebarluasan hoax, hate speech dan sentimen SARA. Penyebarluasan hoax melalui media
sosial ini cenderung tidak mempertimbangkan dampak harmoni sosial yang ditimbulkan.
Penyebarluasan konten negatif seperti hoax di media sosial semakin masif karena masyarakat
di era post-truth lebih mudah menerima sentimen personal seperti agama dan ras,
dibandingkan fakta. Mewabahnya hoax juga turut dipengaruhi oleh ketidakjelasan regulasi
dan efektivitas penegakan hukum, yang membuat pelaku hoax sulit dilacak dan dihukum
dengan sanksi yang kurang memberikan efek jera. Apalagi penyebarluasan hoax menjadi
semakin sulit dicegah karena minimnya literasi media di tengah masyarakat Indonesia.
Pencegahan hoax di media sosial harus berangkat dari perspektif Padnas, dengan diiringi
oleh kemampuan untuk melakukan deteksi dini dan cegah dini. Selain itu segenap komponen
bangsa juga harus memiliki keyakinan atas ideologi bangsa dan nasionalisme yang kukuh
sehingga terbangun kesamaan pemahaman bahwa penyebarluasan akan dapat merusak
harmoni sosial. Pencegahan hoax di media sosial menjadi suatu keniscayaan, sebagai wujud
dari konsepsi Kewaspadaan Nasional. Hal ini harus dibangun melalui kemampuan untuk
mendeteksi bahwa suatu informasi adalah hoax, mencegah penyebarluasannya dan memiliki
pemahaman bahwa dampak hoax di media sosial akan berimplikasi terhadap nasionalisme
dan keutuhan bangsa."
Jakarta : Biro Humas Settama Lemhannas RI , 2019
321 JKLHN 40 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Winoto
"The development of technology in a society is unavoidable. one of the evidences of the development of information technology (IT) is the increasing use of social media in society."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meidika Sri Wardiana
"Skripsi ini meneliti tentang praktik pemberitaan bencana erupsi Gunung Sinabung dari tahun 2010 hingga 2017 oleh Tempo.co sebagai salah satu media daring sekaligus pioner media berbasis internet di Indonesia. Selain melihat peliputan bencana, penelitian ini juga ingin melihat prinsip dan teknik peliputan jurnalisme bencana dilakukan oleh Tempo.co. Penelitian ini juga ingin melihat peran Tempo dalam fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance . Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika sosial oleh M.A.K Halliday untuk menganalisis teks berita dari Tempo.co. Kemudian, dikonfirmasi melalui wawancara dengan redaktur dan reporter Tempo.co. Peneliti menemukan bahwa pemberitaan Tempo.co terkait erupsi Gunung Sinabung lebih fokus pada dampak terhadap korban dari sudut pandang pihak berwenang. Tempo.co juga belum melaksanakan prinsip-prinsip jurnalisme bencana sepenuhnya. Kemudian, Tempo.co sudah menjalankan fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance.

The focus of this study is about reporting practice of Sinabung eruption from 2010 to 2017 by Tempo.co as online media pioneer in Indonesia. Besides, this study also want to know how Tempo.co implement the principles and techniques of disaster journalism and the role of Tempo.co in the function of mass media as surveillance. This research is qualitative constructivism. This study uses social semotics analysis by M.A.K Halliday to analyze the data and confirmation interview with editor and journalist from Tempo.co. This research found that Tempo.co's report related to eruption of Sinabung focused more on the impacts related to the victims from the point of view of the authorities. Tempo.co also has not implemented the principles of disaster journalism completely. Then, Tempo.co has implemented the function of mass media as surveillance surveillance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Ekananda Luhurningtyas
"Dengan munculnya media sosial, kesadaran akan hal itu sangat penting. Literasi informasi adalah salah satu konsep yang paling menonjol yang berfokus pada pendekatan kritis terhadap informasi media, khususnya hoax yang menyebar lebih cepat di media sosial daripada kebenaran itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi literasi informasi remaja akhir dengan pemaknaan hoax dan pengalaman mereka sebagai pengguna media sosial ketika menghadapi hoax. Dengan demikian, akan diketahui kemampuan atau kendala literasi informasi remaja akhir yang menggunakan media sosial dalam mengurangi risiko penyebaran hoax di media sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik fenomenologis kualitatif analitis digunakan untuk tujuan ini. Pengumpulan data berdasarkan teknik-teknik yang digunakan terdiri dari wawancara individu, observasi, dan analisis dokumen. Hasilnya menunjukkan bahwa remaja akhir masih mengasah literasi informasi mereka. Mereka sangat bergantung pada informasi tentang pencarian online dan akun terverifikasi. Remaja akhir disini adalah digital natives sejati, mereka cakap dengan komputer dan internet. Mereka memegang keyakinan bahwa literasi informasi dan kebutuhan media sosial dilihat sebagai membuat penilaian, integritas pribadi, dan pelatihan diri dan pelatihan perilaku keluarga dan teman dekat dalam mengurangi risiko distribusi hoax di media sosial. Para remaja akhir memprioritaskan kebutuhan akan informasi pribadi yang penting, terutama informasi yang berkaitan dengan dunia dewasa, pendidikan, dan kesadaran keuangan / pekerjaan. Tanggapan mereka terhadap hoax bervariasi, mulai dari skeptis hingga bahkan tidak peduli. Remaja akhir memaknai bersama hoax sebagai bentuk informasi yang negatif. Berkat belajar dari pengalaman dan literasi informasi yang dimiliki, mereka dapat mengenali beragam faktor yang dapat menimbulkan hoax di media sosial. Remaja akhir yang aktif memainkan media sosial di dalam penelitian ini, telah memiliki kecerdasan atau kemampuan berpikir, bersikap secara adaptif dan objektif, termasuk juga kemampuan mempertimbangkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menyelesaikan persoalan hoax di media sosial dan literasi informasi yang di rasa efektif untuk mereka walaupun sikap kritis untuk hoax pada diri remaja akhir masih perlu ditingkatkan.
With the advent of social media, awareness of social media is very important. Information literacy is one of the most prominent concepts that focuses on critical approaches to media information, especially hoaxes that spread faster on social media than truth itself. The purpose of this study was to identify information literacy of youths with the meaning of hoaxes and their experience as social media users when facing hoaxes. Thus, it will be known the ability or constraints of information literacy of youths who use social media in reducing the risk of spreading hoaxes on social media. This research is a qualitative research with descriptive design. Analytical qualitative phenomenological techniques are used for this purpose. Data collection techniques consists of individual interviews, observation, and document analysis. The results show that youths are still honing their information literacy. They rely heavily on information about online searches and verified accounts. The youth here is true digital natives, they are capable of using computers and the internet. They hold the belief that information literacy and social media needs are seen as making judgments, personal integrity, and self training and training family behavior and close friends in reducing the risk of hoax distribution on social media. Youths prioritize the need for important personal information, especially information relating to the adult world, education, and financial work awareness. Their response to hoaxes varies, from skeptics to not even caring. They interpret hoax together as a form of negative information. Thanks to learning from the experience and information literacy they have, they can recognize various factors that can cause hoaxes on social media. Youths who actively play social media in this study, have the intelligence or ability to think, behave in an adaptive and objective manner, including the ability to consider, analyze, evaluate, and resolve hoaxes on social media and information literacy which is felt effective for them although the critical attitude for hoaxes inside themselves still needs to be improved."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T52046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>