Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158489 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ditia Fikri Aufa
"ABSTRAK
Penulisan laporan magang ini dilatarbelakangi oleh adanya peningkatan aktivitas merger dan akuisisi dengan nominal yang besar di regional Asia Pasifik khususnya Indonesia, sehingga meningkatkan urgensi dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan setiap investasi agar tujuan investasi tercapai, salah satunya adalah melakukan proses uji tuntas. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis proses dan prinsip fundamental atas uji tuntas keuangan yang dilakukan oleh DFA Consulting terhadap PT GGG. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan secara langsung apa yang dilakukan oleh DFA Consulting selama proses uji tuntas keuangan dengan Graham (2001) dan Lehman Brown (2014). Hasil dari analisis adalah proses uji tuntas keuangan yang dilakukan DFA Consulting terhadap PT GGG yaitu Planning (Proposal, Client Acceptance Checklist, Engagement Letter, Kick-off Meeting, Data Request, Fieldwork Planning), Implementing (Prepare WP, Collecting Document, Document Sampling & Investigation, Normalization Earnings), dan Reporting sudah sesuai dengan proses yang dijabarkan oleh Graham (2001), namun terdapat beberapa proses yang dilakukan oleh DFA Consulting tidak ada pada penjabaran Graham (2001), dan sebaliknya. Selain itu, prinsip fundamental (Independensi, Kehati-hatian, Kelengkapan, Materialitas) dalam proses uji tuntas keuangan yang dilakukan DFA Consulting sudah sesuai dengan apa yang sudah dijabarkan Lehman Brown (2014).

ABSTRACT
The writing of this internship report is motivated by increases in volume and nominal of merger and acquisition activities in the Asia Pacific region, especially Indonesia, thus increasing the urgency in applying the prudence principle in making every investment so that the investment objectives can be achieved, one of which is conducting the due diligence process. This writing aims to analyze the fundamental processes and principles of financial due diligence conducted by DFA Consulting on PT GGG. Analysis was carried out by comparing directly what DFA Consulting did during the financial due diligence process with Graham (2001) and Lehman Brown (2014). The results of the analysis are the financial due diligence process conducted by DFA Consulting on PT GGG, which are Planning (Proposal, Client Acceptance Checklist, Engagement Letter, Kick-off Meeting, Data Request, Fieldwork Planning), Implementing (Prepare WP, Collecting Document, Document Sampling & Investigation, Normalization Earnings), and Reporting are in accordance with the process outlined by Graham (2001), but there are several processes carried out by DFA Consulting that are not in Graham's (2001) description, and vice versa. In addition, the fundamental principles (Independence, Prudence, Comprehensiveness, Materiality) in the financial due diligence process conducted by DFA Consulting are in line with what has been described by Lehman Brown (2014)."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Francisca Mandawati
"ABSTRAK
Laporan ini bertujuan untuk membahas uji tuntas due diligence yang dilakukan oleh KAP SAS pada RS XXX dan alasan akuisisi ini. Proses uji tuntas yang dibahas pada laporan ini menjelaskan tipe uji tuntas apa saja yang perlu dilakukan dalam rangka akuisisi rumah sakit dan khususnya dari sisi uji tuntas keuangan. Kemudian penulis akan menjelaskan uji tuntas yang dilakukan pada RS XXX. Hasil laporan ini menunjukkan motif klien mengakuisisi RS XXX untuk memperoleh kekuatan. Penulis menyarankan uji tuntas regulasi dan kualitas pada RS XXX. Proses uji tuntas keuangan yang dilakukan KAP SAS telah sesuai dengan teori, namun kurang mendalam.

ABSTRACT
This report aims to describe due diligence process on XXX Hospital by KAP SAS and the motive of this acquisition. This report analyze what types of due diligence that are needed before acquiring a hospital, and in particular financial due diligence for hospitals. Furthermore this report describe due diligence process on XXX hospital. The result of the analysis shows that the motive of the acquisition is to gaining power. Regulatory and quality due diligence are recommended to be performed on XXX Hospital. The financial due diligence that was performed are consistent with the theories, but not deeply performed."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Tedjakusuma
"Akuisisi internal tampaknya makin diminati para investor akhir-akhir ini Berbagai pendapat yang kontroversial banyak dibicarakan oleh masyarakat luas. Di satu pihak banyak yang tidak setuju dilakukannya akuisisi internal, di lain pihak banyak yang berpendapat bahwa akuisisi internal merupakan suatu hal yang wajar. Bila dikelompokkan ada tiga masalah yang perlu ditinjau kembali, yang pertama apakah pemegang saham minoritas dirugikan akibat praktek akuisisi tersebut, yang kedua dan ketiga ialah maalah pajak dan insider trading.
Salah satu akuisisi internal yang terjadi pada tahun 1993 ialah pembelian PT AP oleh PT VE dengan harga RP 5.606.250.000 atau Rp 2.156.250 per lembar sahamnya. Sedangkan pembiayaan akuisisi dilakukan dengan mengeluarkan right issue oleh PT VE sejumlah Rp 27.000.000.000. Selain digunakan untuk pembiayaan akuisisi, dana yang diperoleh dipergunakan untuk meningkatkan modal kerja pula.
Analisa penilaian perusahaan target yang dilakukan pada karya tulis ini lebih ditekankan pada analisa kuantitatif dibandingkan dengan analisa kualitatif. Analisa dilakukan atas dasar empat belas metode valuasi yaitu Capitalization of Earning, Capitalization of Excess Earning, Capitalized of Cash Flow, Operating Cash Flow, Net Adjusted Book Value, Net Tangible Assets, Liquidation Value, Replacement Cost, Capitalization of Revenue, Profit Margin / Capitalization Rate, dan yang terakhir Discounted Cash Flow. Namun penilaian lebih ditekankan pada metode DCF. Tujuan dari menerapkan berbagai pendekatan mi agar penilaian dapat ditinjau dari pendekatan yang berbeda-beda, tidak hanya stu atau dua sisi.
DCF ialah salah satu metode pendekatan yang menilai perusahaan melalui proyeksi cash flow dan nilai residu perusahaan. Sedangkan faktor diskonto yang dipergunakan ialah dengan rata-rata tertimbang biaya modal (WACC) yang terdiri dari biaya hutang dan biaya modal sendiri / ekuitas. Dalam mencari biaya ekuitas, penulisan inimenggunakan pertimbangan empat metode yaitu Return On Equity (ROE), Return On Cash Earning (ROCE), Divkkn Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio(PER).
Dari hasil perhituñgan yang dilakukan, estimasi harga perusahaan target dengan rata-rata tertimbang beberapa metode di atas ialah berkisar antara Rp4.5000.000.000 dan Rp 5.000.000.000. Dan bila ditinjau dari nilai pembelian aktualnya, metode Operating Cash Flow dan Discounted Cash Flow paling mendekati nilai aktual.
Di samping membahas secara kuantitatif, analisa kualitatif pun dilakukan dengan meninjau industri dan internal perusahaan. Perusahaan pengakuisisi, yaitu PT VE merupakan perusahaan yang bergerak dengan kabel sebagai hasil produksinya, sedangkan PT AP selaku perusahaan yang diakuisisi merupakan perusahaan yang bergerak pada bahan baku produk kabel (aluminium wire rod). Akuisisi yang terjadi ml merupakan integrasi vertikal dalam rangka memperlancar pasokan serta dapat mengontrol harga baku.
Prospek PT AP sangat tergantung pada masa depan PT VE, sedangkan prospek PT VE sendiri tampak sangat baik dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan kelistrikan dan telekomunikasi di Indonesia. Namun bila dilihat dari prospek PT AP sendiri tampak tidak ada indikasi sebaik prospek PT VE, malah dapat dikatakan pesimis dengan menurunnya tingkat pertumbuhan penjualan. Indikasi ini yang tampaknya menjadikan tujuan akuisisi semula agak rancu.
Sebenarnya dalam menganalisa suatu kasus akuisisi, tidak cukup bila hanyadiperoleh data yang bersifat kuantitatif, berbagai data dan informasi secara makro juga dibutuhkan agar data yang dipergunakan sebagai masukan penilaian dan analisa dapat mencerminkan kondisi masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris Wirata
"Skripsi ini membahas atas seberapa besar perubahan yang dapat ditimbulkan oleh merger dan akuisisi terhadap performa keuangan perusahaan publik yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange untuk periode 2005 2012. Pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada Total Asset Turnover TATO Return On Assets ROA Return On Equity ROE dan Operating Profit Margin OPM. Satu satunya rasio yang mengalami perubahan secara signifikan adalah Quick Ratio yang mana mengalami perubahan yang signifikan pada saat membandingkan rasio dua tahun sebelum dan satu tahun sesudah melakukan merger dan akuisisi dan juga pada saat membandingkan rasio pada saat dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah merger dan akuisisi Penelitian ini menyimpulkan bahwa kegiatan merger dan akuisisi tidak memberikan perbedaan yang berarti bagi TATO ROA ROE dan OPM namun memberikan perbedaan yang signifikan untuk Quick Ratio

This thesis discusses on how big changes can be brought about by mergers and acquisitions on the financial performance of public companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2005-2012. This study found that there was no significant difference in the Total Asset Turnover TATO Return on Assets ROA Return on Equity ROE and Operating Profit Margin OPM The only ratio that changes significantly is the Quick Ratio which underwent a significant change when comparing the ratio of the two years before and one year after the merger and acquisition and also when comparing the ratio during the two years before and two years after merger and acquisitions. The study concluded that the merger and acquisition activity does not give a significant difference for the TATO ROA ROE and OPM however a significant difference to the Quick Ratio."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Larasati
"Skripsi ini menganalisis dampak salah satu praktek persaingan tidak sehat yang diatur di dalam Undang Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Mengacu pada Pasal 14, praktek yang dikaji di dalam skripsi ini adalah integrasi vertikal. Integrasi vertikal sebenarnya mempunyai efek anti persaingan dan juga efek pro persaingan. Namun begitu, integrasi vertikal erat kaitannya dengan efek anti persaingan. Skripsi ini mengangkat kasus integrasi vertikal yang terjadi pada tahun 2010, melalui merger vertikal antara dua perusahaan Petrokimia raksasa, yaitu PT. Chandra Asri dan PT. Tri Polyta Indonesia, sebagai dasar analisis dampak integrasi vertikal terhadap persaingan pada pasar Petrokimia hulu dan hilir di Indonesia. Sebagai pelengkap analisis, indikasi integrasi vertikal menurut ilmu ekonomi industri dapat diidentifikasi dengan menggunakan metode penghitungan Concentration Ratio (CR) dan Herfindahl Hirschman Index (HHI). Hasil analisis menggambarkan bahwa integrasi vertikal tidak berdampak anti persaingan pada industri Petrokimia di Indonesia.

This thesis analyses the effect of uncompetitive business practice stipulated in Law No 9 Year 1999 concerning the Prohibition of Monopoly Practice and Unhealthy Business Competition. Referring to Article 14, the practice analyzed here is the vertical integration. Vertical integration may actually produce anti-competitive effect and pro-competitive effect. Vertical integration however is closely related to anti-competitive effect. This thesis discusses the vertical integration case in 2010 which was the merger between two giant Petrochemical companies, i.e. PT Chandra Asri and PT Tri Polyta Indonesia, as the basis for the analysis on the effect of vertical integration on the market competition in downstream and upstream of Petrochemical industries in Indonesia. As addition to the analysis, the indication of vertical integration based on industrial economics theory may be identified by using Concentration Ratio (CR) and Herfindahl Hirschman Index (HHI). The result shows that the vertical integration has no anti-competitive effect to Petrochemical industry in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S65194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rias Citraloka
"ABSTRACT
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aktivitas merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan rasio keuangan seperti, return on asset, return on equity, dan operation profit margin. Selain itu juga untuk memberikan bukti mengenai perbandingan kinerja perusahaan untuk setiap jenis merger atau akuisisi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 3 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010¬2012. Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis Paired Simpel T-test dan uji R-squared serta uji asumsi klasik seperti uji heteroskedesitas dan mulikolinearitas. Kinerja tersebut diukur dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan lima tahun sebelum dan lima tahun setelah merger dan akuisisi. Masil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas merger dan akuisisi tidak menghasilkan sinergi bagi perusahaan, serta dapat disimpulkan bahwa hasil merger dan akuisisi tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

ABSTRACT
This research aims to examine the effect of merger and acquisition activity on operational and market performance of the firms which can be measured using financial ratios, such as, return on equity, return on asset and operating profit margin. Moreover, to give evidence about firms performance comparison among the type of merger and acquisition. Sample of this research consists of 3 firms at the Indonesian Stock Exchange from 2010-2012. This research using paired sample t-test, and R-squared. The synergy is measured by examining some pre- and post-merger and acquisition financial ratios (five years before and five years after). The results showed that merger and acquisition didn't provide synergy for the firms. The results also leading to a conclusion that merger."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merylia Rossane
"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi dalam satu sektor terhadap kinerja perusahaan dilihat dari rasio keuangannya dan nilai ekonomis perusahaan dengan pendekatan Economic value added. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kinerja perusahaan setelah melakukan merger & akuisisi. Metode penelitian menggunakan perbandingan rasio keuangan tiga tahun sebelum dan tiga tahun setelah merger dan akuisisi. Obyek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang melakukan akuisisi selama periode 2004-2008.
Untuk mengukur kinerja perusahaan menggunakan parameter rasio keuangan Net profit Margin, ROA, ROE, EPS, Current Ratio, Quick ratio, debt to equity, Total asset turnover, Inventory Turnover dan menggunakan metode EVA sebagai indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber dana yang dimiliki. Dan juga penelitian ini juga mencoba untuk mengetahui kinerja pasca-akusisi antara akuisisi konglomerat dan non-konglomerat, dimana peneliti ingin mengetahui pengaruh strategi diversifikasi yang dilakukan akan memberikan dampak pada kinerja perusahaan.
Dari hasil pengujian didapat kesimpulan bahwa perusahaan mengalami perubahan yang signifikan setelah melakukan merger & akuisisi terhadap EVA, ROE, Total Asset Turnover. Namun jika dibandingkan antara konglomerat dan non-konglomerat, hasilnya terdapat perbedaan signifikan pada Current Ratio, Quick Ratio, dan Debt To Equity.

This study aimed to observe the effect of mergers and acquisitions made by the acquirer in the sector on corporate performance seen from the ratio of corporate financial and economic value Economic value added approach. The purpose of this study is to determine whether there are significant differences in the performance of the company after the merger & acquisitions. The research method used financial ratios three years before and three years after mergers and acquisitions. The object of this study is manufacturing companies listed on the Stock Exchange were acquired during the period 2004-2008.
To measure the performance of companies using the parameters of financial ratios Net Profit Margin, ROA, ROE, EPS, Current Ratio, Quick ratio, Debt To Equity, Total Asset Turnover, Inventory Turnover and using EVA as an indicator of success in managing resource management funds. And also this study also tried to determine the post-acquisition performance of the acquisition conglomerate and non-conglomerate, where researchers wanted to know the effect of the diversification strategy that do will have an impact on company performance.
From the test results could be concluded that the company did not change significantly after the merger and acquisition of all financial ratios. However, when compared between the conglomerate and non-conglomerate, the results are significant differences in the EPS, Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azeria Ra Bionda
"Penelitian ini dilakukan untuk dapat memberikan gambaran bagaimana pengaruh kinerja keuangan terhadap Cumulative Abnormal Returns perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, saat sebelum dan setelah merger dan akuisisi periode 2014-2018 berdasarkan perhitungan rasio keuangan dan Cumulative Abnormal Returns dengan menggunakan pendekatan event study. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah memberikan hasil bahwa terdapat sinergi dan nilai tambah pada kinerja keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan rasio keuangan yang memiliki pengaruh terhadap Cumulative Abnormal Returns perusahaan sebelum dan setelah aktivitas merger dan akuisisi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2018 dengan menggunakan pendekatan event study. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, penelitian ini melakukan perhitungan dengan menggunakan parameter rasio keuangan yaitu, Return on Equity (ROE) dan Tobins Q Ratio. Selain rasio keuangan tersebut, penelitian ini juga melakukan perhitungan Cumulative Abnormal Returns perusahaan dengan periode 30 hari sebelum dan setelah aktivitas merger dan akuisisi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada rasio Return on Equity (ROE) saat sebelum dan setelah merger dan akuisisi. Sedangkan Tobins Q Ratio dan Cumulative Abnormal Returns tidak terdapat perbedaan yang signifikan saat sebelum dan setelah merger dan akuisisi. Rasio Return on Equity (ROE) dan Tobins Q Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan secara statistik terhadap Cumulative Abnormal Returns saat sebelum dan setelah merger dan akuisisi.

This research aimed to describe an overview of the analysis effect of financial performance on Cumulative Abnormal Returns of companies listed on the Indonesia Stock Exchange before and after merger and acquisitions for the period of 2014-2018 based on calculation of financial ratios and Cumulative Abnormal Returns using the event study approach. The purpose of this research is providing the result of merger and acquisitions that there are synergies and values added for the Cumulative Abnormal Returns of the companies based on the calculation of financial ratio to the companies financial ratios that have an effect on the Cumulative Abnormal Returns of the companies listed on the Indonesia Stock Exchange before and after merger and acquisitions for the period of 2014-2018 using the event study approach. To calculate the financial performance of the companies, this research using the parameters of financial ratios such as; Return on Equity (ROE) and Tobins Q Ratio. In addition to these financial ratios, this research also calculates Cumulative Abnormal Returns. The results of this research indicate that there is a significant difference in Return on Equity (ROE) before and after merger and acquisitions while Tobins Q Ratio and Cumulative Abnormal Returns have no significant differences before and after merger and acquisitions. Return on Equity (ROE) and Tobins Q Ratio do not have a statistically significant effect on Cumulative Abnormal Returns before and after merger and acquisitions.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvany Ikhsan Falaqi
"Karya tulis ini membahas mengenai analisis penggabungan usaha dari sudut perpajakan dengan mengambil kasus pada dua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, yaitu (1) PT Bank CIC Internasional Tbk sebagai surviving bank dalam kasus merger dengan PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Pikko Tbk, dan (2) PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. yang melakukan akuisisi saham empat perusahaan sekaligus yaitu PT Metropolitan Realty International, PT Antilope Madju, PT Bali Nusadewata Village dan PT Graha Menteng Indah.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk memberi pemahaman yang lebih komprehensif dalam pelaksanaan aktivitas penggabungan usaha dari sudut perpajakannya. Bagi Wajib Pajak yang akan melakukan penggabungan usaha atau yang perusahaannnya sedang melakukan restrukturisasi, dengan pemahaman yang baik diharapkan dapat melakukan tax planning secara optimal dan terhindar dari kekeliruan penerapan peraturan.
Penggabungan usaha (business combination) terjadi jika dua atau lebih usaha yang terpisah bersama-sama menjadi satu entitas ekonomi. Ada dua metode yang bisa dipakai dalam penggabungan usaha yaitu metode pembelian dan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Pada metode pembelian, karena pencatatan pengalihan harta dan kewajiban berdasarkan nilai pasar, maka dimungkinkan timbul goodwill sebagai selisih lebih antara nilai buku dan nilai wajarnya. Sebaliknya, metode penyatuan kepemilikan pencatatan dilakukan berdasarkan nilai buku sehingga goodwill menjadi tidak relevan sama sekali dengan metode ini.
Peraturan perpajakan Indonesia semula tidak memperbolehkan penggunaan metode penyatuan kepemilikan karena dengan metode ini tidak dimungkinkan dihasilkan potensi pajak atas goodwill tersebut, Namun karena perkembangan keadaan dan desakan dari dunia usaha, apalagi setelah dilanda krisis moneter yang menyebabkan banyak perusahaan menderita kerugian hebat, Pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan memberikan sedikit kelonggaran untuk penggunaan metode ini. Pada awalnya, hanya ditentukan secara selektif Wajib pajak yang diperbolehkan menggunakannya, dan terus diperlonggar syaratnya hingga peraturan yang terakhir sudah dapat diterapkan bagi semua perusahaan (Keputusan Menteri Keuangan No. 422/KMK.04/1998 sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No .211/KMK. 03/2003).
Hasil dari penelitian yang dilakukan dalam karya akhir ini membuktikan bahwa pemerintah memang berhasil mendorong kedua perusahaan tersebut untuk memanfaatkan fasilitas perpajakan yang diberikan dengan melakukan penggabungan usaha. Fasilitas yang cukup menarik itu antara lain diperbolehkannya mengalihkan sisa kerugian badan usaha lama dengan cara melakukan revaluasi aktiva tetap.
Dalam kasus PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk., perusahaan menikmati insentif pajak yang sangat menarik, yaitu dapat melakukan revaluasi aktiva tetapnya senilai + Rp. 728 miliar dengan hanya terutang pajak sebesar + Rp. 5,6 miliar akibat kompensasi akumulasi kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Yonathan
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan setelah melakukan merjer dan akuisisi terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari model penelitian yang dilakukan oleh Kumar (2009) dan Huang (2010). Kinerja keuangan diukur dari kinerja profitabilitas, kinerja produktivitas aset dan tingkat pendanaan. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi berganda dengan sampel 120 observasi dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merjer dan akuisisi selama tahun 2000-2011.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa perubahan kinerja profitabilitas dan perubahan tingkat pendanaan antara akhir tahun buku 31 Desember terdekat setelah dan sebelum merjer dan akuisisi serta tingkat pendanaan dan perubahan tingkat pendanaan antara akhir tahun buku 31 Desember satu tahun setelah dan sebelum merjer dan akuisisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan nilai perusahaan. Namun kinerja profitabilitas, kinerja produktivitas aset, tingkat pendanaan, perubahan kinerja produktivitas aset antara akhir tahun buku 31 Desember terdekat setelah dan sebelum merjer dan akuisisi serta kinerja profitabilitas, kinerja produktivitas aset, perubahan kinerja profitabilitas dan perubahan kinerja produktivitas aset antara akhir tahun buku 31 Desember satu tahun setelah dan sebelum merjer dan akuisisi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini juga lebih merepresentasikan transaksi akuisisi saja.

The objective of this research is to examine the effect of financial performance following mergers and acquisitions on firm value. This research is the development of a model research by Kumar (2009) and Huang (2010). Financial performance are measured from the profitability performance, asset productivity performance and level of funding. Testing hypotheses are conducted using multiple regression models with observations from 120 samples of company which are listed in Indonesian Stock Exchange that did mergers and acquisitions during the year 2000-2011.
The results provide empirical evidence that changes in profitability performance and changes in level of funding between the end of the fiscal year December 31 closest after and before mergers and acquisitions as well as funding levels and changes in funding levels between the end of the book one year after December 31 and before mergers and acquisitions positive significantly influence to increase firm value. But profitability performance, asset productivity performance, funding levels, asset productivity performance changes between the end of the fiscal year December 31 closest after and before mergers and acquisitions and profitability performance, asset productivity performance, changes in profitability performance and changes in asset productivity performance between the end of the fiscal year December 31 one year after and before mergers and acquisitions has no effect on firm value. These results also represent the acquisitions transaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>