Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zhafirah
"ABSTRAK
Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh ethical leadeship terhadap ethical behavior yang dipengaruhi oleh peran penting dari ethical climate sebagai mediator. Penelitian ini meneliti pada industri perbankan menggunakan kuesioner yang didapatkan dari 262 responden yang bekerja di PT Bank M sebagai salah satu bank BUMN. Hipotesis penelitian dirumuskan dari penelitian sebelumnya dan diuji menggunakan structural equation model (SEM). Hasil menunjukkan bahwa ethical leadership memiliki pengaruh signifikan terhadap ethical climate tetapi tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap ethical behavior pegawai PT Bank M. Sedangkan ethical climate memiliki pengaruh signifikan full mediating terhadap hubungan antara ethical leadership dengan ethical behavior pegawai PT Bank M.

ABSTRACT
This study examined the effect of ethical leadeship on ethical behavior which is influenced by the important role of ethical climate as a mediator. This research examined the banking industry using a questionnaire obtained from 262 respondents working at PT Bank M as one of the state-owned banks. The research hypothesis was formulated from previous studies and tested using structural equation model (SEM). The results showed that ethical leadership had a significant influence on ethical climate but did not directly influence the ethical behavior of employees of PT Bank M. While ethical climate had a full mediating significant effect on the relationship between ethical leadership and ethical behavior of employees of PT Bank M."
[, ]: 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlita Mutiara Maharani
"ABSTRACT
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan beretika dan iklim kerja etis terhadap perilaku etis pegawai negeri sipil yang bekerja di instansi pemerintahan. Subjek penelitian menggunakan 205 orang pegawai negeri sipil dari beberapa instansi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan diolah menggunakan analisis regresi berganda dengan SPSS 20 untuk menguji pengaruh antar variabel dan juga efek mediasi dari iklim kerja beretika. Dari hasil penelitian diketahui bahwa adanya kepemimpinan yang beretika memiliki pengaruh positif terhadap perilaku etis dari pegawai, sementara iklim kerja yang beretika memediasi secara parsial pengaruh antara kepemimpinan beretika dan perilaku etis karyawan.

ABSTRACT
This research focused on the effect of ethical leadership and ethical climate on ethical behavior for government employees context. This study employed quantitative method using surveys to 205 civil servants working at several government institutions. Multiple regression analysis was used to analyze the data using SPSS 20 and  the mediation effect of ethical climate on the relationship between ethical leadership and ethical behavior. This study found that ethical leadership positively related to ethical behavior and the effect of ethical leadership and ethical behavior was partially mediated by ethical climate."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Munajah
"Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan etis dan iklim etis terhadap komitmen afektif pada lembaga x. dari hasil analisa pengaruh kepemimpinan etis terhadap komitmen afektif dengn total effect=0.8387, SE=0.0544, 95 CI 0.7307, 0.9468 dan dengan mediasi iklim etis adalah direct effect=0.6691, SE=0.0600. 95 CI 0.5499, 0.7883 sehingga indirect effect=0.1696, SE=0.0406, 95 CI 0.1031, 0.2626 . hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan etis dengan mediasi iklim etis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen afektif. peneliti memutuskan untuk melakukan intervensi pada kepemimpinan etis melalui intervensi Human Resources Management dengan metode choaching dengan terlebih dahulu dilakukan pelatihan interpersonal skill dengan memasukkan materi budaya organisasi dan kode etik yang dipedomani, dan selanjutnya dilakukan coaching yang ditujukan kepada manajer di semua lini. intervensi ini di harapkan akan mampu meningkatkan persepsi kepemimpinen etis yang selanjutnya akan meningkatkan persepsi iklim etis di organisasi dan pada akhirnya di harapkan akan meningkatkan komitmen afektif karyawan di Lembaga Xkata kunci: kepemimpinan etis, iklim etis, komitmen afektif, human resources management dan coaching.

This study aims to determine the influence of ethical leadership and ethical climat on affective commitment. data were taken from employees in a governmental organization, and were analyzed using Haye 39 s PROCESS macro on SPSS ver. 21. Results showes that perceived ethical leadership positively influenced individual 39 s affective commitmen total effect 0.8387, SE 0.0544, 95 CI 0.7307.09468 . Results also showes that perceived ethical climat mediated the relationship between perceived ethical leadership and affaective commitment indirect effect 0.1696,SE 0.0406, 95 CI 0.1031, 0.2626. Theoritical and practical implication will be discussed"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T49032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Dewi Fransiska
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengaturan kerja fleksibel (Flexible Work Arrangement) dengan pengambilan keputusan secara etis (Ethical Decision Making) yang dimediasi oleh keterlibatan karyawan (Employee Engagement). Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan skala. Pengambilan data dilakukan melalui cross sectional study dengan melakukan survei secara online. Sebanyak 301 data partisipan digunakan dalam penelitian ini. Data diolah dengan menggunakan model 4 PROCESS, mediasi Hayes (2018).
Hasil penelitian ini  menunjukkan bahwa Flexible Work Arrangement mempengaruhi Ethical Decision Making secara langsung dengan nilai efek sebesar 0,66. Sementara nilai pengaruh antara Flexible Work Arrangement terhadap Ethical Decision Making melalui mediasi Employee Engagement  adalah sebesar 0,80. Employee Engagement memiliki peran dalam memediasi hubungan antara Flexible Work Arrangement dan Ethical Decision Making secara parsial. Korelasi hubungan antara Flexible Work Arrangement terhadap Ethical Decision Making lebih besar melalui mediasi Employee Engagement dibandingkan dengan korelasi secara langsung. Sehingga penerapan Flexible Work Arrangement dapat menjadi anteseden untuk Employee Engagement yang akan dapat meningkatkan Ethical Decision Making pada karyawan di dalam organisasi.

The purpose of this study is to investigate  the influence of Flexible Work Arrangements (FWA) on Ethical Decision Making (EDM) which is mediated by Employee Engagement (EE). This is a correlational study conducted quantitavely using scales. Data is collected by cross sectional study with an online survey. This study using 301 participant’s data. Data is processed by model 4 PROCESS, mediation Hayes (2018).
The result shows that the direct effect of flexible work arrangement on Ethical Decision Making is 0,6567. While the effect of flexible work arrangement on ethical decision making through the mediation of employee engagement is 0,8013. Employee engagement has a role in mediating the influence of flexible work arrangement on ethical decision making partially. There is a greater correlation between the influence of flexible work arrangement on ethical decision making through the mediation of employee engagement compare to direct effect. Flexible work arrangement can be an antecedent of employee engagement that improve ethical decision making of employees in organizations.
"
2019
T53417
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awanis Linati Haziroh
"Runtuhnya organisasi seperti Lehman Brothers dan Enron adalah petunjuk singkat tentang pentingnya perilaku etis. Bukan hanya di perusahaan keuangan saja, perusahaan farmasi di Indonesia juga mengalami kasus yang sama yaitu ketidaksesuain pencatatan laporan keuangan atau penggelembungan dana di mana adanya pelanggaran terhadap etika bisnis. Kepemimpinan adalah faktor paling penting untuk mendorong keterlibatan dan retensi karyawan. Manajemen yang baik sangat penting untuk keberhasilan mempertahankan dan membuat karyawan lebih terlibat dan manajemen yang buruk sering disebut sebagai alasan mengapa karyawan meninggalkan pekerjaan mereka. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak ethical leadership pada work engagement dengan organizational identification sebagai variabel mediasi. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan mendistribusikan kuesioner untuk mengumpulkan data dari responden. Sampel penelitian ini adalah 123 karyawan X. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ethical Leadership Survey (ELS) untuk menilai kepemimpinan etis dan Utrecht Work Engagement Survey (UWES) untuk menilai keterlibatan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organizational identification terbukti memediasi antara ethical leadership dan work engagement.

The collapse of organizations such as Lehman Brothers and Enron is a brief guide to the importance of ethical behavior. Not only in financial companies, pharmaceutical companies in Indonesia also experience the same case, namely incompatibility of recording financial statements or inflating funds where there are violations of business ethics. Leadership is the most important factor to encourage employee engagement and retention. Good management is very important for the success of maintaining and making employees more engaged and poor management is often referred to as the reason why employees leave their jobs. This study was conducted to see the impact of ethical leadership on work engagement with organizational identification as a mediating variable. The quantitative approach is used in this study by distributing questionnaires to collect data from respondents. The sample of this study were 123 X employees. The instruments used in this study are the Ethical Leadership Survey (ELS) to asses ethical leadership and the Utrecht Work Engagement Survey (UWES) to assess work engagement. The results of the study show that organizational identification is proven to mediate between ethical leadership and work engagement"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Mahessa
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis peran ethical leadership dan abusive supervision dalam proses
turnover. Penelitian ini dilakukan terhadap 120 Pegawai Industri Jasa Perbankan di Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan Structural Equation Modelling
(SEM). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ethical leadership mempengaruhi tingkat
kepuasan kerja, dimana selanjutnya mempengaruhi intentions to quit atau proses turnover dan
berdampak terhadap job search behavior. Sebaliknya, abusive supervision, yang bertentangan
seacara konseptual dengan ethical leadership, mempunyai pengaruh negative terhadap kepuasan
kerja dengan dampak yang sesuai dengan proses turnover dan job search behavior. Namun, tidak
seperti ethical leadership, yang tidak secara langsung mengarah terhadap terhadap job search
behavior, abusive supervision mampu secara langsung membuat pegawai tidak nyaman dan
mengarah terhadap job search behaviors. Lebih lanjut lagi, ditemukan juga bahwa bahkan
tingkat abusive supervision yang rendah sekalipun dapat menetralkan tingkat ethical leadership
yang tinggi. Implikasi bagi manajemen di industri keuangan yaitu sistem reward dan
punishment, mengadakan training untung mengembangkan pemimpin agar memiliki ethical
leadership yang tinggi, serta mengingatkan kembali kepada para pemimpin bahwa sesedikit
apapun tingkat abuse yang diterima karyawan akan menutupi tingkat ethical leadership yang tinggi sekalipun.

ABSTRACT
This study examined the roles which ethical leadership and abusive supervision play in turnover
process. This study was conducted on 120 banking industries? employees in Jakarta. This study
using descriptive analysis and Structural Equation Modeling (SEM). The central conclusion of
this study is that ethical leadership influences job satisfaction, which then influences intentions to
quit, which then impacts job search behaviors. Conversely, abusive supervision, which is the
conceptual opposite of ethical leadership, has a negative influence on job satisfaction with
corresponding impacts on intentions to quit and job search behavior. But, unlike ethical
leadership, which does not directly lead to job search behavior, abusive supervision can also
directly make people so upset that they initiate job search behaviors. Moreover, findings indicate
that even low levels of abusive supervision can neutralize high levels of ethical leadership.
Implications for financial industries? management are rewarding ethical behavior and punishing
unethical behavior system, develop ethical leaders for a potential decrease in employee turnover
behaviors, and warning for leaders in general and human resource management leaders in
particular who depend on or even engage in abusive supervision that even a few instances of
abuse can overshadow high sustained levels of ethical conduct"
2016
S63359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novika Fuzi Fauziah
"Saat ini perusahaan BUMN farmasi didorong untuk memiliki iklim organizational culture yang baik dan diharapkan sumber daya manusia dapat memiliki daya saing tinggi dan diharapkan dapat menggunakan teknologi khususnya internet secara bijaksana dan professional. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara ethical behavior terhadap personal internet use dengan organizational culture sebagai mediator pada perusahaan BUMN farmasi. Penelitian ini memfokuskan pada peran personal internet use yang masih jarang diteliti di Indonesia. Responden dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 300 orang yang merupakan karyawan perusahaan BUMN Farmasi. Pengolahan data dilakukan melalui metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara ethical behavior dan cyberloafing, danh ubungan positif dengan e-citizenship. Setelah budaya perusahaan dimasukkan kedalam model sebagai mediator, ethical behavior juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan budaya perusahaan, yang, pada gilirannya, bertindak sebagai mediator yang signifikan. Semua jenis budaya dilakukan sebagai mediator parsial dalam hubungan ethical behavior dengan cybercivism, dan hanya budaya adhocracy yang bertindak sebagai mediator penuh dalam kasus cyberloafing. Implikasi praktisnya adalah bahwa manajer harus memberi perhatian eksplisit pada keuntungan mengawasi PIU dengan nilai-nilai etika dan, terutama dalam kasus cyberloafing, dengan nilai-nilai inovatif budaya adhocracy.

Nowadays, state-owned enterprise in pharmaceutical companies are encouraged to havea good organizational culture climate and it is hoped that human resources can have high competitiveness and are expected to be able to use technology, especially the internet, wisely and professionally. This study aims to examine the relationship between ethical behavior and personal internet use with organizational culture as a mediator instate-ownedenterprises in pharmaceutical companies.This research focuses on the role of personal internet use which is still rarely studied inIndonesia. Respondents in this study were 300 people who were employees of state-owned pharmaceutical companies. Data processing is done through the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that there is a significant positive effect between ethical behavior and cyberloafing, and a positive relationship with e-citizenship. After the company culture is incorporated into the modelas a mediator, ethical behavior also shows a significant relationship with the company culture, which, in turn, acts as a significant mediator. All types of culture are carried outas partial mediators in the relationship of ethical behavior with cybercivism, and only adhocracy cultures act as full mediators in the case of cyberloafing. The practical implication is that managers must pay explicit attention to the benefits of supervising PIUs with ethical values and, especially in the case of cyberloafing, with innovative values of an adhocracy culture."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nuramalina
"Perilaku plagiarisme adalah bentuk kecurangan akademik yang sering dijumpai di kalangan mahasiswa. Ethical awareness dan ethical intention merupakan proses yang berkaitan dengan perilaku plagiarisme. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran ethical awaremess dan ethical intention terhadap perilaku plagiarisme pada mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan alat ukur Moral Equity Scale untuk mengukur ethical awareness dan ethical intention, dan alat ukur Kecurangan Akademik untuk mengukur perilaku plagiarisme. Penelitian ini dilakukan pada 504 Mahasiswa Universitas Indonesia yang terdiri dari berbagai macam fakultas dan program vokasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ethical intention memiliki peran yang signifikan terhadap perilaku plagiarisme (B=-0.28, p > .05), sedangkan ethical awareness tidak memiliki peran yang signifikan terhadap perilaku plagiarisme pada mahasiswa (B=-0.012, p < .05). Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat perbedaan perilaku plagiarisme antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan (F=12.56, p=0.000). Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi upaya preventif dan kuratif untuk Universitas Indonesia dalam mengurangi perilaku plagiarisme pada mahasiswa.
Plagiarism is a form of academic cheating that is often found among students. Ethichal awareness and ethical intention are processes related to plagiarism behavior. The aim of this study is to examine the role of ethical awareness and ethical intention towards plagiarism behavior among students in University of Indonesia. This study is a quantitative study that used Moral Equity Scale to measure ethical awareness and ethical intention, and Academic Dishonesty Scale to measure plagiarism behavior. Participants of this study were 504 students in University of Indonesia from different faculties and vocational program. The results of this study showed that ethical intention has a significant role on plagiarism behavior among students (B=-0.28, p > .05), where ethical awareness does not have a significant role on plagiarism behavior among students (B=-0.012, p < .05). The results of this study also found that, there were a differences between men and women students in plagiarism behavior (F=12.56, p=0.000). The implication of this study is as a preventive and currative means for Universitas Indonesia to decrease plagiarism behavior among students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filadelfia
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran ethical awareness dan ethical judgment terhadap perilaku menyontek. Selain itu, penelitian ini juga melihat perbedaan perilaku menyontek antar jenis kelamin, tingkat pendidikan dan prestasi akademik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Moral Equity Scale untuk mengukur ethical awareness dan ethical judgment dan Alat Ukur Kecurangan Akademik, untuk mengukur perilaku menyontek mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada 504 mahasiswa Universitas Indonesia program sarjana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ethical judgment memiliki peran yang signifikan pada perilaku menyontek (B=.300, p < .05). Namun, ethical awareness tidak memiliki peran yang signifikan pada perilaku menyontek (B=-0.051, p > .05). Selain itu, terdapat pula perbedaan perilaku menyontek antara perempuan dan laki laki (t = -3.387, p < .05) dan juga antar tingkat pendidikan (F = 4.475, p < .05). Implikasi dari penelitian adalah sebagai langkah awal untuk menyusun langkah preventif maupun kuratif untuk mengatasi perilaku menyontek.
This research aimed to examine the role of ethical awareness and ethical judgment towards cheating behavior among students. Additionally, this research is aimed to find the differences in cheating behavior between gender, education level, and academik achievement. This research is a quantitative study that used an instrument adapted from the Moral Equity Scale to measure both ethical awareness and ethical judgment. This study also used Alat Ukur Kecurangan Akademik to measure student cheating behavior. This research was conducted on 504 undergraduate students from University of Indonesia. The results of this study indicate that ethical judgment has a significant role towards cheating behavior (B=.300, p < .05). On the other hand, ethical awareness does not have a significant role in cheating behavior (B=-0.051, p > .05). Moreover, there are differences in cheating behavior between women and men (t = -3.387, p < .05), and also between levels of education (F = 4.475, p < .05). The implication of this research is as a start to compile preventive and curative steps related to cheating behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Alifah
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh efek ethical leadership terhadap organizational cynicism dari karyawan perusahaan e-commerce di Jabodetabek. Penelitian ini menguji mekanisme variabel leader-member exchange dan organizational identification sebagai variabel mediasi dengan menggunakan pendekatan structural equation modelling (SEM) dari data yang didapatkan melalui survei cross-sectional dari 195 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ethical leadership tidak berpengaruh negatif terhadap organizational cynicism yang dirasakan oleh karyawan perusahaan e-commerce di Jabodetabek. Selain itu, leader-member exchange dan organizational identification tidak memediasi hubungan antara ethical leadership dan organizational cynicism secara parsial. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan teori pada variabel penelitian ini yaitu ethical leadership, leader-member exchange, organizational identification, dan organizational cynicism. Selain itu, penelitian ini juga berkontribusi terhadap implikasi manajerial yang dapat diterapkan diterapkan oleh organisasi terkait dengan konsep ethical leadership, leader-member exchange, organizational identification, dan organizational cynicism.

This study aims to see the effect of ethical leadership on organizational cynicism of employees of e-commerce companies in Greater Jakarta (Jabodetabek). This study examines the mechanism of the variable leader-member exchange and organizational identification as a mediating variable using a structural equation modeling (SEM) approach from data obtained through a cross-sectional survey of 195 respondents. The results of this study indicate that ethical leadership does not affect organizational cynicism perceived by employees of e-commerce companies in Greater Jakarta negatively. In addition, leader-member exchange and organizational identification did not partially mediate the relationship between ethical leadership and organizational cynicism. This study contributes to the development of theory on the variables of this study, namely ethical leadership, leader-member exchange, organizational identification, and organizational cynicism. Furthermore, this study also contributes to managerial implications that can be applied by organizations related to the concept of ethical leadership, leader-member exchange, organizational identification, and organizational cynicism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>