Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107884 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dewi Sri Handayani
"Anak merupakan aset berharga suatu bangsa karena merupakan generasi penerus. Perhatian yang kurang akibat kesibukan orang tua yang bekerja menyebabkan anak berisiko mengalami penyimpangan tumbuh kembang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara jenis pola asuh, status bekerja, dan waktu bekerja orang tua bekerja dengan penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Penelitian potong lintang ini melibatkan sampel 73 responden yang berada di wilayah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Sampel dipilih menggunakan stratified random sampling. Didapatkan 77% anak pertumbuhannya baik dan 56,2% perkembangannya sesuai. Sebanyak 23% anak ditemukan memiliki minimal satu hasil pengukuran indikator pertumbuhan yang tidak normal dan sebanyak 4,1% anak dicurigai kemungkinan ada penyimpangan perkembangan. Selain itu, hasil analisis data menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan pertumbuhan (p= 1,000, α= 0,05), pola asuh dan perkembangan (p= 1,000, α= 0,05), status orang tua bekerja dan pertumbuhan (p= 0,362, α= 0,05 ), status orang tua bekerja dan perkembangan (p= 0,901, α= 0,05), waktu orang tua bekerja dan pertumbuhan (p= 0,497, α= 0,05), waktu orang tua bekerja dan perkembangan (p= 1,000, α= 0,05). Orangtua yang bekerja bukanlah faktor penghambat dalam tumbuh kembang anak.

Children is the nation precious asset. As the future generation, high quality children is needed to achieve bright future of the nation. Less attention to the growth and development supported factor due to the working parent causes growth and development deviation in children.The aim of this study was to identify the relationship between parenting style of working parent with growth and development deviation in children. The study cross sectional study involved in 73 respondents in Kramat Jati district, Jakarta Timur, using stratified random sampling. The results were 77% children had good growth and 56.2% children had appropriate development. 23% children had minimun one abnormal growth indicator and 4.1% children was suspected to had development deviation. Data analyzes showed that there was no significant relationship between parenting style and growth (p= 1.000, α= 0.05), parenting style and development (p= 1.000, α= 0.05), parent working status and growth (p= 0.497, α= 0.05), parent working status and development (p= 0.901, α= 0.05), time of working and growth (p= 0.497, α= 0.05), time of working and development (p= 1.000, α= 0.05). This study implies that working parent is not  burden factor for children to grow up and develop optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 UI-JKI 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Silaban, Perawaty R.
"Remaja adalah masa transisi dari anak menuju dewasa. Pada masa ini, remaja akan mengalami banyak perubahan dalam tumbuh kembang. Tidak semua perubahan yang teqiadi dapat dihadapi remaja, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Remaja memerlukan orang tua untuk mendampingi dan membantu mereka mencapai tumbuh kernbang yang optimal, begitu juga remaja yang mempunyai orang tua tunggal.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi tumbuh kembang remaja dengan orang tua tunggal.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif seclerhana dengan metode statistik tendensi sentral. Sampel yang digunakan adalah remaja dengan orang tua tunggal dengan batasan usia 11-20 tahun di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dengan 27 pertanyaan.
Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden terdapat 63,33 % berjenis kelamin perempuan dan 36,67 % adalah laki- laki dengan persentasi tertinggi (50 %) berada dalam rentang usia 15-17 tahun. Setelah di uji dengan menggunakan tendensi sentral didapatkan 93,33 % remaja mempunyai tumbuh kembang yang optimal. Faktor yang paling dominan mempengaruhi tumbuh kembang remaja dengan orang tua tunggal adalah perkembangan biologis (faktor internal) dan teman-teman sebaya (faktor eksternal)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4978
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuty Nurdjanah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menguraikan tentang pola koping yang digunakan orang tua dengan anak autisme. Metodologi penelitian menggunakan desain deskriptif eksploratif dengan total responden 30 orang tua anak autisme yang selalu menemani anak menjalani terapi atau kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner demografi orang tua, kuesioner pola koping yang digunakan orang yang mengacu pada "Family Copcs". Metode pengumpulan data yang digunakan adalah secara purposif yaitu orang tua yang mempunyai anak autisme yang telah diberi penjelasan terlebih dahulu (informed consent ). Setelah data dikumpulkan dan diolah didapatkan hasil penelirian bahwa pola koping yang digunakan oleh orang tua adalah mencari dukungan spiritual dengan skor 5,73 ; menggunakan dukungan sosial dengan skor 4,66; mencari hikmah, kemungkinan kemampuan sendiri dan pengangalihan perhatian dengan skor 4,36 ; mencari bantuan dengan skor 4,13 ; dan menerima keadaan dengan pasif dengan pasrah skor 3,26. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orang tua menggunakan koping yang positif dan menghasilkan respon koping yang adaptif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5260
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eva Yuliani
"Pneumonia merupakan salah satu penyebab tingginya morbiditas dan mortalitas anak di Indonesia. Salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia dan meningkatnya risiko anak untuk dirawat inap adalah kurang mampunya ibu merawat anak di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perencanaan pulang terhadap kemampuan ibu merawat anak pneumonia di rumah. Penelitian ini merupakan studi quasi-experiment dengan rancangan post-test only group. Sampel penelitian adalah 26 responden di dua rumah sakit di Sulawesi Barat. Hasil post-test menggambarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan masing-masing kelompok berbeda secara bermakna (p< 0,05), dan ibu pada kelompok intervensi mampu merawat anak pneumonia di rumah, berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol (p< 0,05). Perencanaan pulang anak dengan pneumonia hendaknya diberikan secara terstruktur guna mendukung terlaksananya asuhan keperawatan anak yang berpusat pada keluargadi rumah sakit.

Pneumonia is one of the causes of high morbidity and mortality of children in Indonesia. One risk factor for pneumonia and increased risk for hospitalized children is the lack of maternal knowledge. The aim of this study was to identify the effect of discharge planning for maternal ability in caring the child with pneumonia at home. This research was a quasi-experiment study with posttest only group design. The study sample was 26 respondents in two hospitals in West Sulawesi. The result showed that the post-test level of knowledge and skills were different significantly (p< 0,05) between the groups. Mothers in the intervention group were found to be capable of caring for child with pneumonia, and this was significantly different to the control group (p< 0,05). Discharge planning about children with pneumonia should be administered to support the implementation of family-centered care in pediatric nursing at the hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 UI-JKI 19:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soehardjono Sastromihardjo
"Pengetahuan tentang gastroenterologi anak dalam berbagai aspeknya telah sangat berkembang, yang meliputi antara lain
  1. Perkembangan prosedur biopsi mukosa usus melalui mulut yang memungkinkan kita mempelajari struktur dan aspek biokimiawi jaringan mukosa hidup;
  2. Prosedur intubasi duodenum yang memungkinkan diperolehnya isi lumen usus dari berbagai tempat;
  3. Teknik endoskopi disertai fotografi dan ultrasonografi yang menambah pengetahuan baru;
  4. Perkembangan pengetahuan imunologi usus memungkinkan kita untuk selanjutnya mempelajari imunisasi oral;
  5. Perkembangan pengetahuan enzimologi usus dan penyelidikan proses transportasi memungkinkan kita untuk selanjutnya mempelajari proses biokimiawi dan metabolik.
Fungsi Traktus Gastrointestinal
Fisiologi traktus gastrointestinal terdiri dari rangkaian proses makan (ingesti), pengeluaran getah pencemaan (sekresi), pencemaan (digesti), dan penyerapan (absorpsi) makanan. Getah pencemaan membantu pencemaan (digesti) makanan, hasil pencemaan diserap (absorpsi) ke dalam tubuh berupa zat gizi. Proses sekresi, digesti, dan absorpsi terjadi secara berkesinambungan pada bagian traktus gastrointestinal mulai dari mulut sampai ke rektum.
Selain fungsi tersebut masih terdapat fungsi lainnya, yaitu fungsi motilitas dan imunologis. Secara bertahap massa hasil campuran makanan dan getah pencemaan (bolus) yang telah dicemakan didorong / digerakkan ke arah anus. Fungsi traktus gastrointestinal yang berkaitan langsung dengan tumbuh kembang anak adalah digesti dan absorpsi.
Digesti dan absorpsi karbohidrat
Karbohidrat yang terpenting dalam diet bayi adalah laktosa, sedang pada dewasa 60 % dari karbohidrat dalam diet adalah tepung dengan sukrosa dan sedikit sekali laktosa. Walaupun konsep digesti disakarida dalam lumen usus telah diterima bertahun-tahun lamanya, namun sekarang jelas bahwa hidrolisis oleh enzim disakaridase terjadi di sel mukosa usus halus.
Pada absorpsi monosakarida, misalnya glukosa, kini terbukti diperlukannya zat yang membantu transportasi aktif glukosa tersebut, yaitu Na+. Glukosa polimer merupakan karbohidrat yang mudah dicerna, dengan osmolaritas rendah, yaitu 1/5 osmolaritas glukosa.
Digesti dan absorpsi lemak
Lemak makanan terutama terdiri dan trigliserid rantai panjang (TRP), yaitu ester gliserol asam lemak dengan rantai sebanyak 16- 18 atom C. Trigliserid rantai sedang (TRS), asam lemak dengan 6- 12 atom C, hanya terdapat dalam jumlah sedikit dalam alam. Di samping itu terdapat lemak tidak jenuh (LTJ), yang terdapat banyak pada tanaman.
Lemak TRP diabsorpsi melalui fase intralumen yang memerlukan lipase pankreas dan garam empedu, pasase dalam sel mukosa, re-esterifikasi menjadi trigliserid dalam sel mukosa, pembentukan kilomikron, dan masuknya kilomikron ke dalam sistem limfe.
TRS diserap lebih cepat daripada TRP. Absorpsi TRS tidak dipengaruhi oleh defisiensi garam empedu dan hanya sedikit dipengaruhi oleh tidak adanya lipase pankreas. Namun, mungkin trigliserid yang tidak terhidrolisis akan dihidrolisis oleh lipase intrasel spesifik. TRS diangkut sebagai asam lemak bebas melalui vena porta.
Absorpsi akan lebih baik bila TRS dikombinasi dengan TRP daripada sendiri. Absorpsi optimal terjadi pada campuran 4 bagian TRS dan 3 bagian TRP. Hal ini merupakan informasi yang berguna sebagai dasar perencanaan diet dengan TRS. Kombinasi TRS dengan lemak tidak jenuh atau LTJ, misalnya minyak jagung, paling balk bila perbandingan TRS : LTJ = 2 : 3."
Jakarta: UI-Press, 1990
PGB 0107
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Budhirahayu Soesanto
"Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kenyataan bahwa kehidupan batita tidak bias dipisahkan dari susu. Kini, makin banyak iklan susu batita. yang mengandung zat pendukung tumbuh kembang seperti Madu, AA, DHA, Taurine dan sebagainya. di berbagai media massa, Melalui penelitian dampak iklan produk susu batita kemudian akan dilihat hubungan antara terpaan iklan dengan persepi, hubungan antara. persepsi dengan dampak iklan dan dampak ilan dengan citra produk. Produk yang menjadi obyek penelitian ini adalah susu batita yang mengandung zat pendukung tumbuh kembang. Teori-teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teori Pengambilan Keputusan Konsumen. Sejumlah teori pendukung yang juga. dipergunakan dalam penelitian ini adaiha teori-teori persepsi dari Joseph DeVito:, David Aaker, James J. Gibson, David T. Kollat dan sejumlah ahli lainnya Teori mengenai Hierarchy of Effect Model dari Robert J. Lavidge dan Gary A. Steiner dan Teori Kultivasi dari Gerbner juga. dipergunakan dalam penelitian ini, Teori-teori ini dujadikan landasan untuk membangun kerangka konsep yang akan dipergunakan untuk membuktikan hipotesa penelitian bahwa terpaan ikalnyang tinggi akan berbanding lurus dengan pernahama, persepsi akan berbanding lurus dengan pengetahuan dan citra. akan berbanding lurus dengan sikap. Maksudnya, semakin tinggi terpaan iklannya, makin tinggi pernaham.annya, semakin positifpersepsi konsumen terha.dap produk maka. pengetahuannya mengenai produk tersebut juga semakin positif dan citra yang positif akan berujung pada sikap yang positif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitaif dan jenis penelitiannya. adalah eksplanatif. Pengumpulan data. dilakukan dengan cars. survey. Populasi penelitian pasangan muda yang sudah menikah, berusia. 25-35 tahun, memiliki anak batita, tinggal di wilayah Cinere, dengan SSE AB+, berpendidikan minimal S111.EU dan jumlah sampelnya adalah 100 orang. Teknik penarikan sample yang idpergunakan dalam penelititan ini adalah purposive sampling. Data primer dilakukan melalui pengisian kuesioner dan Tanya jawab dengan pihak-pihak yang dianggap berkompeten dalam duania. batita, sedangkan data sekunder dilakkukan melalui studi literature atas penelitian sejenis yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Pengujian statistik untuk data univariat disajukan melalui distribusi frekuensi dan grafik, data bivariat diuji dengan menggunakan metode Kendall dan data multivariate dianalilsa. dengan menggunakan Uji Korelasi Parsial Kendall. Dari survey yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengaruh terpaan iklan terhadap persepsi orang tua terhadap produk dapat diabaikan. Hubungan antara, persepsi orang tua terhadap produk dengan dampak iklan memptutyai hubungan yang lemah. Hubungan antara dampak iklan dan citra juga mempunyai hubungan yang sangat lemah. Dengan demikian hipotesa penelitian bahwa terpaan iklan berbanding lurus dengan pengetahuan tidak terbukti. Hipotesa kedua bahwa persepsi konsumen berbanding lurus dengan pengetahuan tidak terbukti. Hipotesa terakhir bahwa citra aka berbanding lurus dengan sikap juga tidak terbukti. Selain itu, diketahui juga. bahwa penganih citra produk terhadap persepsi orang tua terhadap produk dan dampak iklan ternvata tidak mempunyai hubungan yang kuat. Melihat kenyataan di atas, dapat dikatakan bahwa terpaan iklan hanyalah salah satu factor yang ikut mempenganthi keputusan pembelian orang tua tetapi bukan merupakan factor yang utama. Ada factor-faktor lain yang ikut mempengaruhi keputusan petnbelian orang tua. diantaranya. rekomendasi dari tenaga medis, dalam hal ini dokter spesialis anak dan orang-orang dari lingkungan terdekat. Dengan delnikian, iklan bukaniah sarana yang tepat untuk mempengaruhi orang tua dalam pembelian produk. Personal Selling adalah salah satu cara yang dapat dipilih oleh produsen untuk mempengaruhi orang tua dalam membuat keputusan pembelian produk susu batita. yang mengandung zat pendukung tumbuh kembang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>