Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42714 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Hananto Ponco Nugroho
"ABSTRAK
Insiden terkait keselamatan pasien semakin meningkat, sehingga diperlukan penanganan akurat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh supervisi kepala ruang model Proctor terhadap pelaksanaan keselamatan pasien. Rancangan penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan pre and post test control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional sampling, dengan sampel 88 perawat pelaksana. Sebelum dan sesudah penerapan supervisi kepala ruang model Proctor, perawat pelaksana diobservasi pelaksanaan keselamatan pasien. Analisa data meng-gunakan Mann-Whitney menunjukkan ada pengaruh supervisi kepala ruang model Proctor terhadap pelaksanaan keselamatan pasien (p= 0,000). Fungsi normatif, formatif dan restoratif dalam supervisi model Proctor, berfokus pada monitoring evaluasi kualitas pelayanan. Supervisi kepala ruang model Proctor dapat diaplikasikan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan pelaksanaan keselamatan pasien"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
610 JKI 20:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nining Sriningsih
"Pelaksanaan monitoring sangat penting dalam mewujudkan pelayanan keperawatan yang bermutu dan aman. Penerapan sasaran keselamatan pasien merupakan suatu proses asuhan keperawatan yang aman dengan menghindari, mencegah terjadinya KTD. Penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan pelaksanaan monitoring keselamatan pasien yang dipersepsikan oleh kepala ruangan dan ketua tim dengan penerapan sasaran keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSK Sitanala Tangerang. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 11 kepala ruangan, 22 ketua tim dan 66 perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSK Sitanala Tangerang.
Hasil membuktikan pelaksanaan monitoring keselamatan pasien terdapat hubungan yang bermakna dengan penerapan sasaran keselamatan pasien (p=0.005) nilai OR 13.3 (95% CI 2.08;84.99) berarti pelaksanaan monitoring keselamatan pasien yang dipersepsikan baik berpeluang 13.3 kali perawat menerapkan sasaran keselamatan pasien dengan baik dibandingkan dengan pelaksanaan monitoring yang kurang baik. Terutama pada tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi (p < 0.05), dengan faktor yang paling berpengaruh adalah tahap pelaksanaan monitoring (p = 0.026) nilai OR 0.115 (95% CI 0.017 ; 0.776). Rekomendasi Kepala ruangan perlu meningkatkan fungsi pengendalian dengan melaksanakan program monitoring keselamatan pasien secara terus menerus oleh kepala ruangan dengan penerapan sasaran keselamatan pasien pada perawat pelaksana.

Implementation of monitoring is very important in realizing a qualified and safe nursing service. Implementation of patient safety goals is a process of safe nursing care to avoid and prevent unwanted incidents. The purpose of this study was to identify the relationship of monitoring patient safety perceived by the room chief and team leader with the implementation of patient safety goals on operative nurses in the inpatient care facility of RS. This applied quantitative research design with cross-sectional approach. Sample of this research includes 11 room chiefs, 22 team leaders, and 66 executive nurses in the inpatient care facility of RSK SitanalaTangerang.
Results showed that implementation of monitoring patient safety related significantly to the implementation of patient safety goals (p = 0.005). Meanwhile, the OR values13.3 (95% CI 2:08; 84.99) implied that implementation of well monitoring patient safety had an opportunity 13.3 times higher for the nurse well implementing patient safety goals than implementation of poorly monitoring, especially in the actuating and evaluation stages (P <0.05), with the most influential factor of monitoring stage (p = 0.026, OR value 0.115 (95% CI 0.017; 0776)). It is recommended for the room chief to improve the function of control by continuous implementation of monitoring patient safety program and implemention of patient safety goal by nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Budianto
"Kepuasan kerja perawat berkaitan dengan kualitas supervisi di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi klinis model akademik terhadap kepuasan kerja perawat di RSUD dr. Soeselo Slawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research dengan metoda kuantitatif. Lembar observasi supervisi klinis model akademik digunakan untuk mengobservasi 4 kepala ruang dan dan kuesioner kepuasan kerja diisi oleh 53 perawat kelompok intervensi serta 51 perawat kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh supervisi klinik model akademik yang dilakukan dengan baik (80%) dari nilai total 100 terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana dengan p value 0,023. Kesimpulan terdapat pengaruh yang bermakna supervisi klinik model akademik terhadap kepuasan kerja perawat di RSUD dr. Soeselo Slawi. Supervisor harus mempunyai kompetensi agar dapat melakukan supervisi klinis secara efektif sehingga meningkatkan kepuasan kerja perawat.

Nurse's job satisfaction related to the quality of supervision at the hospital. This study aimed to determine the effect of academic model clinical supervision to nurses job satisfaction in dr. Soeselo Slawi General Hospital. The research design was an action research with quantitative methods. Observation sheets of academic model clinical supervision used to observe four head nurses and job satisfaction questioner filled by 53 nurses in intervention group and 51 nurses in control group.
The results showed that there are significant academic models clinical supervision that performed well (80%) of total value 100 point to the job satisfaction of nurses with p value 0.023. Conclusion of the study was there is significant effect of academic model clinical supervision to nurses job satisfaction in dr. Soeselo Slawi General Hospital. Supervisors should have the competence to be able to perform clinical supervision effectively to improve nurses job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winani
"Kegiatan serah terima pasien pada setiap pergantian tugas jaga perawat merupakan unsur manajemen dalam pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruang dan pelaksanaan serah terima pasien di RSUD Gunung Jati Cirebon. Metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 138 orang perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan pelaksanaan serah terima pasien kurang baik. Evaluasi terhadap fungsi pengawasan kepala ruang pada pelaksanaan serah terima yang dilakukan perawat disarankan. Penelitian tentang pelaksanaan serah terima pasien berdasarkan observasi dengan menggunakan interrater reliabiliti direkomendasikan.

The activities of patients handover is an essential element in the management of nursing services. The objective is to identify influence of nurses' perception to the supervisory function of executive head nurse and implementation of patients' handover at Gunung Jati hospital Cirebon. An analytical survey method applied on 138 nurses at inpatient installation. It showed supervisory function of executive head nurse was poor as well as implementation of patients' handover. Evaluation to executive head nurse function and implementation of handover were suggested. Research on the implementation of the patients' handover that based on observations using inter rater reliability was recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Sutandi
"ABSTRAK
Pasien Diabetes Melitus (DM) tipe 2 akan mengalami perubahan atau ketidakseimbangan
yang meliputi biologi, psikologi, sosial dan spiritual, yang akan memberikan dampak pada
kehidupan pasien dan keluarganya. Perlu sebuah model pemberdayaan diri dari pasien dalam
upaya meningkatkan kemampuan perawatan diri untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya pengaruh model pemberdayaan diri pasien DM
tipe 2 terhadap peningkatan kemampuan perawatan diri pasien sehari-hari. Penelitian ini
menggunakan desain experimental research dengan 2 tahapan. Tahap 1 adalah
mengembangkan model pemberdayaan diri pasien DM tipe 2 untuk meningkatkan
kemampuan perawatan diri. Tahap 2 adalah menguji pengaruh model pemberdayaan diri
pasien DM tipe 2 terhadap kemampuan perawatan diri. Hasil penelitian pada tahap 1
adalah tersusunnya draft model pemberdayaan diri melalui alat e-nose sebagai media
visual pendidikan kesehatan. Tahap kedua didapatkan hasil uji coba model
pemberdayaan diri memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan
perawatan diri responden melalui uji t-test dengan hasil Pvalue 0,000 < 0,05.
Pengembangan model pemberdayaan diri memberikan pengaruh terhadap peningkatan
kemampuan perawatan diri pasien DM tipe 2. Saran : pengembangan model
pemberdayaan diri dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan asuhan keperawatan yang
komprehensif khususnya bagi pasien DM tipe 2.

ABSTRACT
Type 2 Diabetes Mellitus (DM) patients will experience changes or imbalances that include
biology, psychology, social and spiritual aspects, which will have an impact on the lives of
patients and their families. There is a need of a model of self-empowerment for patients DM
type 2 as an effort to improve the ability of self-care in improving their quality of life. The
purpose of this study is to identify the influence of the self-empowerment model of type 2
DM patients on improving patients' self-care abilities. This study used experimental research
design with 2 stages. Stage 1 is to develop a draft self-empowerment model of type 2 DM
patients to improve self-care abilities. Stage 2 is to examine the effect of the selfempowerment
model of type 2 DM patients on self-care ability. The results of the research in
stage 1 is the development of a self-empowerment model through e-nose as a visual media
for health education, whereas, on the second stage, the development of an empowerment
model has an influence on the improvement of the respondent's self-care ability through a ttest
with p value of 0.000 <0.05. Development of self-empowerment model has an influence
on improving self-care abilities in type 2 DM patients. Suggestion: the development of selfempowerment
model can be used as a reference in the development of comprehensive
nursing care especially for patients with type 2 DM."
2019
D2652
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artati
"Ventilasi mekanik digunakan pada pasien ARDS ( Acute Respiratory distress syndrome) akibat Covid-19 di ruang Intensive Care Unit ( ICU). Salah satu intervensi yang direkomendasikan untuk meningkatkan saturasi oksigen yaitu dengan posisi prone. Metode yang digunakan berupa laporan kasus yang telah dikelola selama 4 hari pada pasien terdiagnosa positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan penyakit komorbid jantung dan terpasang ventilasi mekanik. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan saturasi oksigen sebesar (11%) pada hari pertama, (8%) pada hari kedua, dan penurunan oksigen pada alat ventilasi mekanik sebesar (14%) dan peningkatan kadar oksigen pada hasil analisa gas darah sebesar 21mmhg. Kesimpulannya, prone position dapat meningkatkan saturasi oskigen pada pasien yang terpasang ventilasi mekanik, dan merupakan rekomendasi intervensi yang murah dan efektif

Mechanical ventilation is used in ARDS (acute respiratory distress syndrome) patients due to Covid-19 in the Intensive Care Unit (ICU). One of the recommended interventions to increase oxygen saturation is the prone position. The method used is a case report that has been managed for 4 days in patient diagnosed as positive for Covid-19 at Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Hospital with comorbid heart disease and mechanical ventilation installed. The result showed that there was an increase in oxygen saturation (11%) on first day, (8%) on the second day, and a decrease in oxygen on mechanical ventilation devices by 14% and an increase in oxygen levels on the results of blood gas analysis by 21 mmhg. In conclusion, the prone position can increase oxygen saturation in mechanically ventilated patients, and is a recommended inexpensive and effective intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muliyadi
"Keselamatan dan kepuasan pasien merupakan indikator kualitas pelayanan belum terpenuhi secara optimal. Model budaya belajar perawat membentuk perawat kompeten dalam penerapan sasaran keselamatan pasien. Penelitian bertujuan mengidentifikasi budaya belajar tentang keselamatan pasien, mengembangkan model budaya belajar perawat dan mengidentifikasi pengaruhnya terhadap kompetensi perawat, keselamatan dan kepuasan pasien. Desain operasional riset, tahap pertama kualitatif fenomenologi dengan sembilan partisipan, tahap kedua pengembangan model, dan tahap ketiga desain quasi eksperiment pre-post test design with control group dengan 139 responden perawat dan 240 responden pasien.
Hasil penelitian tahap pertama didapat sembilan tema yaitu arti keselamatan, persiapan penerapan, fokus keselamatan, implemetasi, masalah, tahapan budaya belajar, aktivitas pembelajaran dan dukungan pengembangan budaya belajar. Tahap kedua diperoleh model budaya belajar "SAYA perawat" tentang sasaran keselamatan pasien dengan komponen, perawat; Sistem dukungan, aktivitas pembelajaran dan tahapan budaya belajar. Tahap ketiga model budaya belajar "SAYA Perawat" tentang sasaran keselamatan pasien berpengaruh secara bermakna terhadap kompetensi perawat dalam penerapan sasaran keselamatan pasien (p 0,0001), keselamatan (p 0,0001) dan kepuasan pasien (p 0,0001). Terdapat hubungan bermakna kompetensi perawat dalam penerapan keselamatan pasien dengan keselamatan (p 0,0001) dan kepuasan pasien (p 0,0001). Model budaya belajar ini agar dapat diimplementasikan di ruang perawatan untuk memenuhi keselamatan dan kepuasan pasien.

Safety and patient satisfaction which are indicators of quality cannot be optimaly fulfilled. Learning culture models about patient safety form nurses competent in the application of patient safety. This study aims to identify nurses learning culture about patient safety, develop a model of nurse learning culture and identify its affect on nurses competency, patient safety and satisfaction. The research design used operational research, the first phase used qualitative phenomenology with nine participants, the second stage is the development of the model, and the third stage is the quasi experimental design pre-post test design with control group with 139 nurses and 240 patient respondents.
The results of the first phase of research obtained nine themes, namely the meaning of safety, preparation for application, focus on safety, implementation, problems, stages of learning culture, learning activities and support for the development of a learning culture. The second stage was obtained learning culture models "SAYA Nurses" about patient safety goals is fit and valid there have components, nurses as the subject of development; support systems, learning activities and the learning culture stage . The third stage of the learning culture model "SAYA Nurses about patient safety goals has a significant effect on nurses' competence (p 0,0001), patient safety (p 0,0001) and satisfaction (p 0,0001). There is a significant relationship between nurses' competence with patient safety (p 0,0001) and satisfaction (p 0,0001). The learning culture models to be implemented in the ward to safety and satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
D2659
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Indonesia mayoritas masih kurang puas. Penyebab ketidakpuasan pasien diantaranya faktor kesalahan identifikasi, komunikasi, pemberian obat, dan risiko jatuh. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit X. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner kepada 143 pasien. Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan cara menetapkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian diberikan kuesioner hingga terpenuhi jumlah sample, dan melakukan penelitian pada setiap sampel yang terpilih. Data dianalisis menggunakan independent t-test dan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan penerapan keselamatan pasien dengan kepuasan pasien (p= 0,001; OR=1,216; α= 0,05). Karakteristik pasien berupa umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan kelas rawat tidak berhubungan dengan kepuasan pasien (p= 0,331; 0,818; 0,949; 1,000; dan 0,382; α= 0,05). Hasil penelitian juga didapatkan bahwa penerapan aspek keselamatan pasien berupa reassessment pasien risiko jatuh dan dimensi kehandalan (memberi petunjuk, memberi penjelasan) ketika akan melakukan tindakan keperawatan masih belum optimal sehingga menjadi saran untuk ditingkatkan agar kepuasan pasien di rumah sakit X semakin meningkat.
ABSTRACT
Patient Satisfaction Against Patient Safety Application at Hospital. The level of patient satisfaction with nursing services in Indonesia is mostly unsatisfied. The cause of patient dissatisfaction is due to misidentification, miscommunication, medication errors, and inappropriate risk management of falls. This study aimed to identify the relationship between the application of patient safety and patient satisfaction at Hospital X. The study design used a cross-sectional approach by distributing questionnaires to 143 patients. Sampling using cluster random sampling by determining the number of samples that meet the inclusion criteria, then given a questionnaire until the number of samples is met, and conduct research on selected samples. Data were analyzed using independent t-test and chi-square test. The results showed that there was a correlation between the application of patient safety and patient satisfaction (p= 0.001, OR= 1.216; α= 0.05). Patient characteristics in the form of age, gender, education level, occupation, and nursing class were not related to patient satisfaction (p= 0.331; 0.818; 0.949; 1,000; and 0.382; α= 0.05). The results also found that the application of patient safety aspects in the form of reassessing patients to falling risks and dimensions of reliability (giving instructions, giving explanations) when going into nursing actions was not optimal so that suggestions were increased so that patient satisfaction at hospitals X increased."
Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2019
610 JKI 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Yulianita
"Mutu asuhan keperawatan dapat dinilai dari pendokumentasian yang dilakukan perawat. Kualitas pendokumentasian dapat ditingkatkan melalui kegiatan supervisi kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan supervisi kepala ruangan dengan kualitas dokumentasi keperawatan di Instalasi rawat inap RSU X Depok. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 52 perawat pelaksana yang diambil dengan teknik total sampling dan 93 dokumen keperawatan yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan kuisioner valid (0,31) dan lembar observasi dokumentasi Depkes R.I.
Hasil penelitian ditemukan ada hubungan antara pelaksanaan supervisi dengan kualitas dokumentasi keperawatan (p=0,008, OR=9,286). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas dokumentasi keperawatan adalah pelaksanaan supervisi. Kepala ruangan perlu meningkatkan frekuensi supervisi pada tindakan keperawatan dan pendokumentasian keperawatan. Perawat melakukan pendokumentasian segera setelah berinteraksi dengan pasien.

The quality of nursing care can be assesed from documentation that nurses have done. The quality of documentation can be improved through the head nurse’s supervision activity. This study aimed to determine the relationship between supervision of head nurse and quality of nursing documentation in the wards of X Hospital in Depok. This study was a descriptive correlation research with cross sectional approach. A number of 52 nurses were involved using total sampling and 93 nursing documentation were taken using consecutive sampling technique. Instruments used were validated questionnaires (0,31) and documentation observation sheets by Indonesia Ministry of Health.
The research found a relationship between the implementation of supervision and quality of nursing documentation (p=0,008, OR=9,286). The most dominant factor related to the quality of nursing documentation was the implementation of supervision. Head nurse needs to increased their frequency of supervision in the nursing actions and nursing documentation. Nurse should be documented immediately after interacting with patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>