Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Olivia
"

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang di mana luas wilayahnya sebagian besar adalah laut sehingga membuat wilayah pesisir memiliki potensi perekonomian yang besar salah satunya adalah daerah pesisir di kabupatan Karawang. Hal tersebut juga harus didukung dengan perancangan infrastruktur yang baik .Seperti yang diketahui bahwa infrastruktur merupakan kunci utama untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi infrastruktur dan merancang infrastruktur yang dibutuhkan di kawasan pesisir karawang yang dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan dengan bantuan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan melakukan survey ke salah satu kecamatan di daerah pesisir karawang kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa statistik deskriptif serta analisa silang, ditemukan infrastruktur seperti jalan, tempat pelelngan ikan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan, sanitasi, sarana air bersih, telekomunikasi dan pasar dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Kondisi infrastruktur seperti jalan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan dan tempat pelelangan ikan  di sana sudah baik akan tetapi terdapat beberapa fasilitas penunjang yang masih kurang pada daerah tersebut sehingga dibuat perencanaan pembangunan fasilitas tersebut serta ditemukan juga bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan oleh masyarakat pesisir dilihat dari cara mereka mendapatkan informasi sehari-hari melalui internet,telepon dan televisi.

 


Indonesia is known as an archipelagic country where most of its area is the sea, making coastal areas have large economic potential, one of which is the coastal area in Karawang regency. It must also be supported by good infrastructure design. As is known that infrastructure is the main key to advancing economic growth and improving the quality of human life. The purpose of this study is to identify infrastructure and design the infrastructure needed in the Karawang coastal area which can increase the income of fishermen and with the help of the development of information and communication technology. By conducting a survey to one of the sub-districts in the Karawang coastal area then proceeding to do descriptive statistical analysis and cross-analysis, found infrastructure such as roads, fish tanks, fisheries refueling stations, sanitation, clean water facilities, telecommunications and markets can help increase income coastal communities. Infrastructure conditions such as roads, fishermen refueling stations and fish auction sites there are already good but there are still some supporting facilities that are still lacking in the area so that the facility development plan is made and it is also found that information and communication technology development is needed by coastal communities from the way they get information everyday through the internet, telephone and television.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Erzal Syahreza
"Untuk meningkatkan daya saing Indonesia harus dimulai dengan meningkatkan daya saing daerah daerah di Indonesia. Dikenal sebagai kota industri internasional, Kabupaten Karawang sudah seharusnya memiliki daya saing yang tinggi. Dimana daya saing yang tinggi tidak hanya berorientasi pada indikator ekonomi saja, tetapi dapat meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kebutuhan infrastruktur berkelanjutan dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan Metode Skoring dan Uji Mann Whitney.
Hasil yang didapatkan adalah dalam upaya meningkatkan daya saing kawasan Kabupaten Karawang, infrastruktur sosial (infrastruktur pendidikan dan infrastruktur kesehatan) lebih dibutuhkan daripada infrastruktur ekonomi (infrastruktur transportasi, infrastruktur telekomunikasi, infrastruktur ultilitas, dan pusat ekonomi baru). Hal ini dibuktikan dari hasil skoring yang menunjukan infrastruktur sosial memiliki nilai lebih besar daripada infrastruktur ekonomi.

To increase the Indonesia competitiveness should begin to improve the regional competitiveness in Indonesia. Karawang Regency as an Internastional Industrial City supposed to have high competitiveness. Where the high competitiveness is not only oriented to economic indicators, but it can improve the society will being. Furthermore, the aim of this research is to analyze the sustainability infrastructure needs to increase the regional competitiveness in Karawang. While, the research method used in this research is Scoring Method and Mann Whitney U Test. The data collection process done by spreading the questionnaire.
So, the results showed that to increase regional competitiveness in Karawang, the social infrastructure (education infrastructure and health infrastructure) is more needed than economic infrastructure (transportation infrastructure, telecommunication infrastructure, public utility infrastructure, and new economic center). This evidenced by the scoring result that show the social infrastructure has greater value than economic infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rozak Setiady
"Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk di Indonesia membuat kebutuhan terhadap tempat tinggal yang layak terus meningkat. Tempat tinggal yang layak harus ditunjang dengan infrastruktur permukiman agar menjadikan permukiman tersebut menjadi permukiman yang berkelanjutan. Indikator-indikator permukiman berkelanjutan yaitu indikator sosial, indikator lingkungan dan indikator ekonomi. Salah satu indikator sosial adalah interaksi sosial yang terjadi di permukiman tersebut.
Dalam penelitian ini akan melihat hubungan antara ldquo;dengan dibangunnya infrastruktur permukiman dapat membuat permukiman tersebut menjadi berkelanjutan dan membuat penghuninya lebih sejahtera rdquo;, dan ldquo;apakah dengan dibangunnya fasilitasi-fasililitas penunjang interaksi sosial akan membuat membuat masyarakat di permukiman tersebut berinteraksi rdquo; dan ldquo;dengan terbentuknya permukiman yang berkelanjutan dari segi sosial dapat membuat masyarakat permukiman tersebut menjadi sejatera rdquo;.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang telah didapatkan menunjukan semua nilai korelasi yang dihitung melebihi dari nilai korelasi tabel yaitu 0,1147 berarti hubungan diantara kedua variabel memiliki korelasi atau memiliki hubungan satu sama lain, berarti semua hipotesis dapat diterima, sehingga pertanyaan-pertanyaan penelitian yang ada dapat terjawab dengan diterimanya hipotesis-hipotesis penelitian.
Kemudian dapat disimpulkan masyarakat yang tinggal di suatu permukiman dapat lebih sejahtera jika kebutuhan infrastruktur disekitar permukiman tercukupi serta interaksi sosial yang terjalin antar masyarakat sekitar permukiman tersebut.

Given the number of people in Indonesia, making the need for decent housing continues to rise. Adequate housing must be supported by the infrastructure of housing in order to make such housing into sustainable housing. Indicators of sustainable housing social indicators, environmental indicators and economic indicators. One indicator of the social is social interactions that occur in the housing.
In this study will look at the relationship between with the construction of housing infrastructure can make such housing would be sustainable , and whether with the construction of supporting facilities social interaction will make make public through the neighborhood interact and the establishment of housing sustainable in terms of social can make these settlements into prosperous society.
This research uses a correlational descriptive method with quantitative approach. The results of the research have shown that all correlation values calculated exceeds the value of the correlation table is 0.1147 means the relationship between the two variables have a correlation or have a relationship with each other, it means that all hypotheses can be accepted, so that the existing research questions can be answered with The acceptance of research hypotheses.
Then it can be concluded that people living in a settlement can be more prosperous if the infrastructure needs around the settlements are fulfilled and social interactions that exist between communities around the settlement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Zata Izzati Shodiqi
"Karawang yang dahulu dikenal sebagai lumbung padi nasional kian beralih menjadi kawasan industri yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek, jaringan Jalan Raya Lintas Pulau Jawa, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Bandar Udara Internasional Kertajati, dan Pelabuhan Patimban. Keterbatasan lahan yang tersedia untuk pembangunan fasilitas fisik dan infrastruktur menyebabkan pengalihan lahan non-terbangun, termasuk ruang hijau, menjadi lahan terbangun secara masif di Kabupaten Karawang. Hal ini menimbulkan dampak negatif pada lingkungan yang secara langsung dapat dirasakan manusia, salah satunya adalah terjadinya urban heat island (UHI) atau pulau bahang perkotaan. UHI merupakan perbedaan suhu udara antara kawasan perkotaan dan pedesaan yang memengaruhi kesehatan, kenyamanan, biaya penggunaan energi, kualitas udara, jarak pandang, ketersediaan dan kualitas air bersih, layanan ekologis, rekreasi, dan kualitas hidup manusia. Selain itu, aktivitas industri menyebabkan pencemaran udara, bau, dan kebisingan yang dapat membahayakan kesehatan manusia, khususnya pada saluran pernapasan. Berdasarkan Laporan Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang (2018), selama tahun 2017, penyakit utama yang dialami masyarakat Kabupaten Karawang adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dengan jumlah pengidap sebanyak 173.953 orang. Penyakit ISPA sendiri bisa timbul akibat terhirupnya polutan-polutan hasil aktivitas industri. Oleh sebab itu, peneliti akan merencanakan pembangunan infrastruktur berbasir ruang hijau di kawasan industri Karawang. Dengan adanya ruang hijau, diharapkan dapat mengurangi urban heat effect di kawasan ini dengan mengurangi total emisi CO2. Selain itu, dengan meningkatkan kontak antara manusia dengan alam (ruang hijau), dapat meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis seseorang yang berhubungan erat dengan kesejahteraan. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi literatur tentang bagaimana konsep ruang hijau yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di kawasan industri Karawang. Penelitian menghasilkan bahwa konsep infrastruktur yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat di kawasan industri Karawang adalah dengan menanam vegetasi yang dapat menyerap polutan secara efektif, seperti pohon dadap kuning, flamboyant, trembesi, lolipop kuning, nusa indah merah, bougenvil ungu, azalea, dan koleus. Selain itu, perlu disediakan tempat sampah dan toilet agar sanitasi ruang hijau lebih terkendali. Lebih lanjut, untuk meningkatkan kesehatan fisik masyarakat, perlu diadakan sarana olahraga seperti jogging track, lapangan futsal, dan alat gym. Sedangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan industri Karawang adalah dengan penyediaan kios (food stall) agar masyarakat sekitar dapat berdagang dan mengutamakan penjual adalah mereka yang menjual produk-produk unggulan yang dimiliki Kecamatan Klari, seperti pepes jambal, sate maranggi, ikan paray, dan kerupuk cikur. Selain itu, untuk mendukung kesenian yang ada, RTH bisa digunakan sebagai tempat latihan kearifan budaya setempat, seperti wayang golek. Dengan begitu, Taman Industri Karawang bisa menjadi objek wisata  yang akan menimbulkan atraksi yang dapat membuat kawasan di sekitarnya ikut berkembang. Setelah itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui lokasi mana yang paling sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada untuk dijadikan ruang hijau. Kemudian peneliti melakukan survei kuesioner terhadap penduduk yang tinggal di Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Dari kuesioner tersebut, didapatkan bahwa masyarakat Kecamatan Klari setuju bila dalam ruang hijau terdapat kolam artifisial, air mancur, area bermain khusus anak, papan nama pada pohon, lintasan lari, lapangan multifungsi, instalasi alat gym, tanah lapang, dan lahan yang cukup untuk parkir mobil dan motor. Namun, masyarakat tidak setuju dengan adanya taman komunitas di ruang hijau. 

Karawang, formerly known as the national rice barn, is increasingly turning into an industrial area with facilities such as the Jakarta-Cikampek Toll Road, Jabodetabek Light Rail Transit (LRT), the Trans-Java Highway network, the Jakarta-Bandung Fast Train, Kertajati International Airport, and Patimban Port. The limited land available for the construction of physical facilities and infrastructure that led to the transfer of non-built land, including green space, became a massive building area in Karawang Regency. This has a negative impact on the environment that can be felt by humans, which is urban heat island (UHI). UHI is one of the main factors between urban and rural areas that affects health and comfort, energy use costs, water quality, visibility, clean air quality needs, ecological services, recreation, and the quality of human life. In addition, industrial activities cause water pollution, odors, and health problems that can endanger humans, especially in the respiratory tract. Based on the Karawang Regency Central Bureau of Statistics (2018) report, during 2017, the main disease experienced by the Karawang with 173,953 sufferers is ARI, which can arise from the inhalation of pollutants from industrial activities. Therefore, the researcher will plan the construction of green space-based infrastructure in the Karawang industrial area. With the existence of green space, it is expected to reduce the urban heat effect by reducing the total CO2 emissions. In addition, increasing contact between humans and nature (green space) can improve physical and psychological health related to well-being.This research began with studying literatures on the concept of green space that can improve the health and well-being of people in the Karawang industrial area. The use of effective pollutant-absorber vegetations is believed as an effective way, such as yellow dadap, flamboyant, trembesi, yellow lollipops, beautiful red deer, purple bougainvillea, azaleas, and coleus. In addition, it is necessary to provide trash bins and toilets so that green spaces sanitation is more controlled. Furthermore, to improve public health, the procurement of sports facilities such as jogging tracks, futsal courts, and gym equipment is needed. Meanwhile, to improve the welfare of the community in Karawang industrial areas, providing kiosks (food stalls) is aimed so that the surrounding communities can trade and prioritize sellers who sell superior products in the Klari District, such as pepes jambal, maranggi satay, paray fish, and cikur crackers. In addition, to support the existing local art, the green space can be used as a place to practice local cultural wisdom, such as puppet shows. That way, this green space can become a tourist attraction that will attract interest that can make the surrounding area grow. After that, the research about which location is best-suited the criteria needed for becoming a green space is done. Then the researcher conducted a survey of the population living in the Klari District, Karawang Regency. From the questionnaire, the Klari District community agreed that if there is an artificial pool, a fountain, a playground for children, vegetation name on the tree, a running track, multifunctional sports field, sports equipment installation, terrain, and enough parking space for cars and motorbikes. However, the community does not agree with the existence of community parks in green spaces."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Tamara Rizky Fadhilah Iskandar
"Pembangunan infrastruktur sangat penting dalam pembangunan negara. Di Indonesia, kemajuan pesat tekanan urbanisasi untuk peningkatan jumlah transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, transportasi modern harus dikembangkan secara berkelanjutan untuk memastikan kesejahteraan dalam jangka panjang. Penelitian ini ditulis untuk menyelidiki skema pendanaan alternatif yang dapat diimplementasikan di Karawang, mengidentifikasi permintaan dan kondisi kritis mdash, untuk indikator transportasi berkelanjutan mdash; diminta oleh warga Karawang, serta pengukuran keberlanjutan perkotaan di Karawang sesudahnya. Metode survei kuesioner digunakan di mana ia diproses menggunakan kuantifikasi, di mana ia diproses menggunakan metode penilaian Skala Likert dan tes Mann-Whitney U untuk analisis lebih lanjut.
Dari analisis, ditarik kesimpulan. Skema pendanaan alternatif dengan pembiayaan kreatif melalui pengembangan infrastruktur berbasis masyarakat dapat digunakan, di mana ia dapat mengakomodasi proyek infrastruktur skala kecil berkelanjutan yang bermanfaat. Selain itu, empat mata pelajaran utama mdash; Keselamatan, Keamanan, Kenyamanan, dan Layanan Handal mdash, adalah tuntutan dan kebutuhan kritis untuk pengembangan transportasi di Karawang. Selain itu, Karawang hanya menggaruk permukaan pada subjek metrik keberlanjutan perkotaan untuk tindakan berkelanjutan, oleh karena itu elaborasi lebih lanjut dari set metrik untuk kontrol dan pengawasan pembangunan berkelanjutan di bawah lembaga yang sah perlu dikembangkan sesuai.

Infrastructure development is essential in a country rsquo s development. In Indonesia, the rapid progress of urbanization pressures for increased amount of transportation to fulfill society rsquo s needs. However, modern transportation must be developed sustainably to ensure wellbeing in the long term. This research is written to investigate alternative funding schemes that can be implemented in Karawang, identify critical demands and conditions mdash to sustainable transportation indicators mdash requested by the Karawang citizens, as well as the measurement of urban sustainability in Karawang afterwards. A questionnaire survey method was employed in which it was processed using quantification, where it was processed using Likert Scale scoring method and Mann Whitney U test for further analysis.
From the analysis, a conclusion was drawn. An alternative funding scheme by creative financing through a community based infrastructure development can be used, where it can accommodate useful sustainable small scaled infrastructure projects. Furthermore, four main subjects mdash Safety, Security, Comfort, and Reliable Service mdash were the critical demands and needs for transportation development in Karawang. Additionally, Karawang has only scratched the surface upon the subject of urban sustainability metrics for sustainable measures, therefore further elaboration of the set of metrics for sustainable development control and supervision under a lawful institution needs to be developed accordingly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Mahardhika Pratiwi
"Aktivitas perikanan tangkap laut di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di kawasan Pantai Depok mengalami perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberlanjutan aset mata pencaharian dan strategi mata pencaharian nelayan di Pantai Depok tahun 2020 menggunakan Pendekatan Mata Pencaharian Berkelanjutan (SLA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Wilayah penelitian dibagi menjadi dua berdasarkan jarak tempat tinggal nelayan dari pantai Depok yaitu kurang dari 500 meter dan lebih dari 500 meter. Berdasarkan perhitungan rentang skala, mata pencaharian nelayan yang tinggal kurang dari meter dari Pantai Depok termasuk kurang berkelanjutan, sedangkan aset nelayan yang tinggal di lebih dari 500 meter dari Pantai Depok termasuk berkelanjutan. Strategi mata pencaharian yang dilakukan adalah migrasi dan diversifikasi mata pencaharian.

Marine fisheries activities on the southern coast of Special Region of Yogyakarta province, especially in the Depok Beach area, has gradually developed. This research aims to analyze the livelihood sustainability level and livelihood strategy of small-scale fishermen at Depok Beach in 2020 based on Sustainable Livelihood Approach (SLA). The methods used in this research are quantitative descriptive analysis and spatial analysis. Study area divided into two groups based on the distance of fishers’ house from Depok Beach, i.e. less than 500 meters and more than 500 meters from the Depok Beach. Based on the calculation of the scale range, livelihood of fishermen in living in less than meters from Depok Beach considered less sustainable, while assets of fishers living in more than 500 meters from Depok Beach are sustainable. The livelihood strategies are diversification and migration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Yaumil Atika
"ABSTRAK
Isu reklamasi dan relokasi terhadap nelayan tradisional yang bermukim di pesisir pantai sedang ramai dibicarakan. Dibangunnya rusun untuk nelayan oleh pemerintah, namun yang terjadi adalah nelayan kembali ke permukiman asal mereka. Penulisan ini membahas mengenai pola permukiman paling mendasar dari permukiman nelayan yang berada di pesisir pantai dengan menggunakan teori pemahaman tentang permukiman dan pola. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang membahas pola dari dua permukiman nelayan yang berbasis darat dan laut, kedua studi kasus tersebut akan dibahas dengan menggunakan teori tipologi sehingga menemukan pola dasar dari permukiman nelayan tradisional.

ABSTRAK
Issues of reclamation and relocation of traditional fisherman?s settlement were talked about. Flats for fishermen were being built by government, but the thing that happens is the fishermen came back to their original settlement. The main focus of this thesis is about the most fundamental pattern of traditional fishermen?s settlement that using the understanding of settlement and pattern . This thesis used descriptive method that describe two different kind of fishermen?s settlement which have land- based settlement and water-based settlement, both of this case study will be compared using typology theory as to find the archetype of the traditional fishermen?s settlement. "
2016
S63676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Salindri
"Penelitian ini membahas perbedaan proporsi dari berbagai faktor risiko hipertensi pada masyarakat usia dewasa (18-60 tahun) yang tinggal di daerah pesisir pantai, Karawang, Tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi, aspuan makan, dan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada masyarakat dewasa di pesisir pantai Karawang pada tahun 2016. Cross sectional adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat dewasa usia 18-60 tahun. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 34,8%. Variabel yang menunjukkan perbedan signifikan adalah usia (OR 6.362 dengan p value 0,000). Saran bagi masyarakat desa di pesisir pantai adalah dengan melakukan cek tekanan darah secara rutin di setiap pertambahan usia.

The study discusses differences between the proportions from the various risk factors of hypertension in adults (18-60 years) living in the coastal areas, Karawang in 2016. The purpose of this study was to investigate the relationship between nutritional status, food intake and lifestyle with hypertension a coastal communities in Karawang. Cross sectional is the method that used in this study performed with quantitative approach. Samples are adults aged between 18-60 years. Results showed the prevalence of hypertension of 34.8%. Variables that showed significant differences are age (OR 6,362 with p value of 0.000). Suggestions for people that lived in the coast is to perform regular blood pressure checks by the ageing moment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zareeva Haiva Assegaf
"Pariwata merupakan sektor penting di Indonesia. Akan tetapi, pariwisata di Indonesia masih belum didukung oleh infrastruktur yang baik, sehingga pariwisata di Indonesia masih belum dapat dikatakan berkelanjutan. Pada penelitian ini, akan dilakukan analisis infrastruktur pariwisata dalam aspek sosial dan lingkungan di daerah Karawang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui infrastruktur apa yang baik untuk mendukung pariwisata di daerah Karawang menggunakan indikator-indikator infrastruktur pariwisata berkelanjutan dalam aspek sosial dan lingkungan. Metode yang akan digunakan adalah dengan melakukan tinjauan literatur dan studi kasus. Kata kunci: pariwisata, infrastruktur, indikator, berkelanjutan sosial, berkelanjutan lingkungan.

Tourism is an important sector in Indonesia. However, tourism in Indonesia is still not supported by decent infrastructures. Thus, tourism in Indonesia still can rsquo t be said sustainable. This research will analyze tourism infrastructure in the aspect of social and environment in Karawang.
The purpose of this research is to understand which infrastructure that is decent to support a tourism region using the indicators of sustainable tourism infrastructure. The methodologies used in this research are literature review and case study. Keywords tourim, infrastructure, indicator, Karawang, social sustainability, environment sustainability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>