Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121162 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Fajarsari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai strategi politik Bharatiya Janata Party dalam meraih suara pemilih pemula pada pemilihan umum Lok Sabha di India tahun 2014. Pemilih pemula menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil pemilihan Lok Sabha tahun 2014, melihat peningkatan signifikan jumlah pemilih dibandingkan pemilu sebelumnya. Diperkirakan dari 834 juta, 120 juta diantaranya adalah pemilih pemula. Pemilihan Lok Sabha tahun 2014 menjadi babak baru dalam perpolitikan India, di mana untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, suatu partai berhasil meraih kursi mayoritas di Lok Sabha dan itu bukanlah Kongres melainkan BJP. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data dari studi literatur. Teori yang digunakan yaitu Model Marketing Politik oleh Wojclech Cwalina, Andrzej Falkowski dan Bruce I. Newman. Cwalina, Falkowski, dan Newman mengemukakan bahwa dalam proses marketing politik terdapat setidaknya tiga elemen kunci, yakni pengembangan pesan politik, penyebaran pesan, dan pembangunan hubungan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ketiga elemen ini sejalan dengan strategi yang digunakan BJP dalam meraih suara pemilih pemula sehingga mempengaruhi hasil akhir pemilu. Penelitian ini berkesimpulan, bahwa dalam meraih kemenangannya BJP pertama-tama mencoba memahami wawasan para pemilihnya sebelum menyebarkan pesan, di mana menghasilkan bahwa masyarakat India lebih terktarik dengan Narendra Modi dibanding partainya sehingga kampanye BJP berfokus pada brand Modi. Selanjutnya BJP membangun hubungan dengan pemilihnya dengan menawarkan solusi-solusi terhadap keresahan masyarakat pada pemerintahan United Progressive Alliance (UPA) yang dipimpin oleh partai Kongres selama dua periode. Strategi yang digunakan BJP dinilai lebih unggul dan efektif dibandingkan BJP, terutama dalam penggunaan media sosial.

ABSTRACT
This thesis discusses the political strategy of Bharatiya Janata Party (BJP) in gaining the voting of first-time voters in the Election of the Lok Sabha 2014 in India. First-tme voters become one of the factors that influenced the results of the 2014 Lok Sabha election, seeing the significant increase of the voters turnout compared to previous elections. It is estimated that from 834 million voters, 120 million of them are the first-time voters. The 2014 Lok Sabha election became a new chapter in Indian politics, where for the first time in 30 years, a party secured a single majority of seats in Lok Sabha and for the first time it was not Congress but BJP. This research uses qualitative methods by collecting data from literature studies. The theory used is the Political Marketing Model by Wojclech Cwalina, Andrzej Falkowski and Bruce I. Newman. Cwalina, Falkowski, and Newman suggest that in the political marketing process there are at least three key elements: the development of political messages, message dissemination, and relationship building. The results of this study prove that these three elements are in line with the strategies used by BJP in gaining the votes of first-time voters who affects the final results of the election. This study concludes, that in achieving its victory BJP first tried to understand the views of its voters before spreading the message, which resulted that Indian voters are more interested in Narendra Modi than his party so that the BJP campaign focused on the Modi brand. Furthermore, the BJP builds relationships with its voters by offering solutions to public unrest in the government of the United Progressive Alliance (UPA) led by the Congress party for two periods. The strategy used by BJP is considered superior and effective compared to BJP, especially in the use of social media."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sayid Muhadhar
"ABSTRAK
Pencemaran udara merupakan masalah yang sedang dihadapi oleh berbagai negara, pencemaran udara terjadi karena peningkatan perindustrian, perubahan perilaku masyarakat dan turunnya daya dukung alam (Carrying capacity).
Keadaan udara dapat dibagi dua bagian yaitu keadaan udara diluar ruangan dan keadaan udara didalam ruangan. Keadaan udara didalam ruangan sangat mempengaruhi kesehatam manusia karena lebih dari 80% keberadaan manusia ada dalam ruangan.
Kualitas udara dalam ruangan. dipengaruhi oleh bahan bangunan, perlengkapan ruangan, keadaan udara diluar ruangan, kepadatan ruangan, perilaku penghuni ruangan dan sistem ventilasi. Kualitas udara dalam ruangan yang relatif jelek dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti: hidung tersumbat, kepala pusing, iritasi inata , iritasi kulit, batuk, sakit kepala, kerongkongan leering, pegal, mual, lesu dan sesak nafas, bila penghuni rungan mengalami ± 213 dari gangguan kesehatan tersebut diatas dan gangguan tersebut hilang setelah beberapa saat keluar dari ruangan, kejadian demikian disebut sindroma pencakar langit. Kejadian sindroma pencakar langit tidak hanya disebabkan oleh kualitas udara dalam ruangan jelek tetapi juga dapat disebabkan oleh beban kerja, physiko social , ergonomi kerja, lama berada dalam ruangan dan status gizi karyawan. Pada penelitian ini hanya menghubungkan kejadian sindroma pencakar langit dengan kualitas udara dalam ruangan dengan kadar oksigen, CO, C02, NOx , formaldehid, koluni bakteri, koloni Jamur, kecepatan aliran udara, kelembaban, suhu clan debu.
Kantor gubernur terdiri dari 24 lantai untuk menjaga kesegaran udara dalam ruangan digunakan sistem pengatur udara terpusat. Dori 24 lantai 4 lantai (4 ruangan) menjadi unit analisa penelitian, setelah dianalisa kadar parameter kualitas udara dalam ruangan masih dibawah nilai ambang batas, tetapi kadar oksigen mendekati nilai ambang batas yaitu 19,5% (NAB 19%).
Setelah dianalisis bivariat didapat kadar formaldehid dan jumlah koluni bakteri memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian sindroma gedung pencakar langit dan kadar formaldehid di ruangan biro umum 0,16 ppm jumlah koluni bakteri 33 kolunilpetri, kadar formaldehid diruang biro kepegawaian 0,022 ppm jumlah koluni baktri I7 kolunilpetri, kadar formaldehid diruang biro lingkungan hidup 0,22 ppm clan kadar koluni kuman 83 kolunilpetri, kadar formaldehid di ruang biro kakda 0,16 ppm dan kadar koluni baktreri 13 kolunilpetri.
Karena kadar formaldehid dan jumlah koluni bakteri memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian sindroma gedung pencakar Iangit maka diberikan pembatasan ruangan yang memilki kadar formal dehid 31,29 p. g/tn3 udara dan koluni bakteri 33 kolunilpetri dinggap memiliki kualitas udara rendah.
Dari justifikasi diatas didapat kualitas udara ruangan biro umum dan kualitas udara ruangan biro lingkungan hidup memilki kualitas udara relatif jelek, untuk keperluan analisis selanjutnya maka populasi yang berada diruangan biro umum clan ruangan biro lingkungann hidup dinggap sebagai kelompok terpapar.
Setelah dianalisis dengan menggunakan uji kai kuadrat tidak didapat perbedaan yang bermakna kejadian sindroma gedung pencakar langit pada kelompok yang terpapar dengan kelompok yang tidak terpapar, tetapi resiko mendapat sindroma gedung pencakar langit pada kelompok yang terpapar 1,26 - 1,68 kali mendapat sindroma gedung pencakar langit dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpapar (OR=1,26-1,68).
Gangguan kesehatan yang paling banyak dirasakan adalah: kerongkongan kering, lesu (67,5 %), pegal (65%), hidung tersumbat (60%), batuk, sakit kepala, kepala pusing (55%), mual (52,5%), iritasi mata (42,5 %) dan sesak nafas, iritasi kulit (22,5%)

Assosiation of between Indoor Air Quality to Sick Building Syndrome (Crossecsional Study in Governoor Office DKI Jakarta 1996) The air pollution is countries development problem, that is increas industrial, change behavior public and natural get low carrying capacity.
The air quality is situation two know that is outdoor air and indoor air. The indoor air quality to have influence health effect because the indoor human around most 80 %.
The air indoor quality to influence by contraction material, outdoor air quality, equepment, employer density, employer behavior and ventilation system. The low indoor air quality to make rise health impertububle so sinus congestion, dizzines, nausea, shortness of breath, skin iritation, fatigue, headache, dry throat and eye irritation. The if employer to experience ± 213 health impertubable and just moment lossed at outdoor is sick building syndrome. The sick building syndrome not be only to low indoor quality but it works loading, ergonomic, indoor duration and health status. The study was only assosiated of sick building syndrome to indoor air quality as oxigen. CO, C02, NOX, fomaldehide, colonyfungi, colonybactery, velocity, humidity, temperature and dust.
The governor office to existingfloor 24th, to keep indoor freshing to make air conditioner central system. The exist floor 24th and than 4 floor (space) to appoint analyze unit study. The analized to chemistry concentration indoor air to low still threshold limit value but concentration oxigen nearest threshold limit value so 19,5 % (TLV 19%).
The analized of bivariat be acquired is formaldehide concentration and colony bactery to have significant as sick building syndrome, that is space public 0,16 ppm and colony bactery 33 colony/plat, formaldehide concentration in space employer 0,022 ppm and colony bactery 17 colony/plat, formaldehide concentration is space living environment is 0,22 ppm and the sum colony bactery 83 colony/plat, formaldehide concentration in space kakda 0,116 ppm and the sum colony bactery 13 colony/plat.
The formaldehide concentration and the sum colony battery is significant as sick building syndrome therefore do it limited give to formaldehide 0,16 ppm and colony bactery 33 colony/plat to know low air quality.
The justificated is public space and living environmental space to have low indoor air quality, and then continue analyzed necessaries then public population space and living environmental population spce to concidered at risk population (exposure group).
The chi squared analyzed so then not significant of sick building syndrome to exposure group with non exposure group. Butat risk sick building syndrome to exposure group 1,26-1,68 time to sick building syndrome on account of non exposure group."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listya Ayu Saraswati
"Tesis ini menganalisis konstruksi identitas perempuan Islam dalam Hijabers Community. Tesis ini mempertanyakan konstruksi identitas perempuan Islam yang direpresentasikan dalam Hijabers Community, dan bagaimana anggota komunitas merespon konstruksi tersebut. Pemerolehan data dilakukan melalui pendekatan etnografi dengan wawancara mendalam kepada komite dan anggota Hijabers Community, dan observasi kegiatan komunitas. Tesis ini menggunakan konsep identitas dan representasi identitas oleh Stuart Hall (1990, 1996, dan 1997). Hasil analisis tesis ini menunjukkan adanya negosiasi antara nilai-nilai kesederhanaan (modesty) dan kemodernan gaya hidup urban (sophisticated) terhadap konstruksi identitas perempuan Muslim dalam Hijabers Community.

This thesis analyses the construction of Indonesian Muslim women's identity in Hijabers Community. It questions the construction of Muslim women's identity represented by Hijabers Community and how its members react towards the construction of identity. This thesis uses ethnography approach with observation and depth-interview with the committees and members of Hijabers Community. This thesis deploys the concept of identity and the representation of identity by Stuart Hall (1990, 1996, and 1997). The results show the negotiation between modesty and modern sophisticated urban living in the construction of Muslim women's identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Sofiani Zaimar
"Tesis ini merupakan penelitian tentang konstruksi identitas perempuan Aceh dan hubungannya dengan ideologi patriarki. Data utama penelitian diambil dari majalah Inong Aceh, yang merupakan salah satu majalah perempuan yang beredar di Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, tetapi tidak menggunakan seluruh isi yang terdapat dalam majalah Inong Aceh. Ada pun artikel yang digunakan dalam penelitian adalah artikel fokus, hukum dan opini. Dalam menggunakan artikel hokum dan opini, penelitian ini hanya memilih artikel yang berkaitan dengan artikel fokus.
Dewasa ini banyak media massa yang mengedepankan permasalahan tentang perempuan, karena saat ini berita perempuan saat ini dinilai memiliki daya jual yang cukup tinggi. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana identitas perempuan Aceh dikonstruksikan dalam majalah Inong Aceh. Selain itu penulis juga ingin melihat bagaimana hubungan konstruksi identitas perempuan Aceh dalam majalah tersebut dengan ideologi patriarki yang terdapat dalam masyarakat Aceh.
Hasil akhir penelitian dapat dilihat dan dikatakan bahwa identitas perempuan Aceh yang ada saat ini merupakan konstruksi masyarakat yang berideologi patriarki. Eksistensi perempuan Aceh pada masa lau akan tetap menjadi kenangan apabila kaum perempuan Aceh tidak ingin merubah nasib mereka dengan berusaha hidup mandiri. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28649
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mary A.A.M.
"Tulisan ini mengkaji efektifitas dari ruang khusus perempuan dalam meredakan fear of crime pada perempuan di moda transportasi Commuter Line. Tulisan akan membahas pentingnya kehadiran ruang khusus perempuan bagi perempuan yang menggunakan transportasi massal. Lalu akan mengkaji bagaimana sebuah ruang khusus perempuan dapat terbentuk dan berlangsung sebagai sebuah ruang yang defensible secara kolektif. Akan dilihat unsur-unsur fisik dan non-fisiknya apa saja yang paling berperan dalam keberlangsungan ruang ini.

The writing is intended to look at the effectivity of the women-only space in lowering fear of crime in women using Commuter Line. This writting will begin with assessing the importance of women-only space in mass public transportation. Next it will look at how a women-only space is shaped and works as a collective defensible space. Last of all it will look at which physical and nonphysical elements have the most role in the working of this space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrangsi Adzani Arsi
"Skripsi ini akan membahas keterkaitan antara aspek kuasa dan identitas dengan arsitektur. Penulisan menggunakan metode deskriptif dan analitis berdasarkan data dari hasil pengamatan, wawancara, dengan pertimbangan berdasar teori-teori atas kuasa dan identitas. Studi kasus dilakukan pada gedung kantor Gubernur dan Bupati di Serang. Serang telah mengalami beberapa periode perubahan dalam sejarah pemerintahannya. Dan perubahan-perubahan ini berpengaruh juga terhadap citra dan makna dari arsitektur. Keterkaitan antara kuasa dan identitas pada gedung kantor Gubernur dan Bupati di Serang terlihat melalui upaya-upaya pemberian ciri Banten dari segi fisik, wacana, dan penggunaan serta nilai tradisi di dalamnya.

This minithesis will explore the relationship between aspects of power and identity with architecture. The writing use descriptive and analytical methods based on data from observations, interviews, with consideration of power and identity theories. The case studies are the Governor and Regent's office building in Serang. Serang has undergone several periods in its history of reign. And these changes of reign are affecting the image and meaning of architecture. The link between power and identity in the Governor and Regent's office building in Serang are visible through the efforts of giving Banten attribute in terms of physical characteristics, discourse, the use and value of tradition in it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42974
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Indri Hapsari
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk memperlihatkan keterkaitan ruang dengan identitas dalam novel The Leavers (2017) karya Lisa Ko yang berfokus pada tokoh bernama Deming Guo yang nantinya menjadi Daniel Wilkinson. Novel tersebut dianalisi dengan menggunakan teori Hall (1990) dan Longhurst, dkk. (2008). Hasil analisis menunjukkan adanya krisis identitas pada tokoh generasi kedua imigran Cina yang disebabkan oleh perubahan ruang dan dominasi budaya di dalamnya. Budaya dominan dalam setiap ruang menimbulkan krisis identitas pada tokoh Deming/Daniel sehingga perlu adanya upaya beradaptasi dalam ruang tersebut. Ruang homogen memberikan tekanan yang lebih berat dibandingkan dengan ruang heterogen. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya pembagian ruang publik dan ruang privat sehingga menghasilkan dominasi yang lebih longgar. Strategi negosiasi yang digunakan oleh tokoh perlu memperhatikan karakteristik ruang yang ditinggali. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan identitas bersifat cair dan sesuai dengan wadah yang menampungnya. Sifat cair yang dimiliki identitas dap

ABSTRACT
This thesis aims to explicate the linkage of space with identity crisis in Lisa Kos The Leavers (2017) which focuses on the character of Deming Guo who renamed as Daniel Wilkinson. Theories that are initiated by Hall (1990) dan Longhurst, et al. (2008) is used to analyze this novel. The result of the analysis indicates an identity crisis in the second generation of Chinese immigrants caused by changes in space and dominance in it. The dominant culture in each space forms a different identity causing an identity crisis on Deming/Daniel character. Therefore, adaptation needs to be pursued to minimize the identity crisis. Homogeneous space provides more severe pressure than heterogeneous space. This difference is caused by the division of homogeneous space into public spaces and private space resulting in more loose dominance. Negotiation strategies used need to consider the space characteristics. Identity can be formed according to the container that holds it. The nature of identity can adversely affect the awareness of identity so it needs to be negotiate"
2018
T51999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Isnaini
"Disertasi ini merupakan sebuah studi mengenai representasi relasi kekuasaan yang bertitik tolak dari telaah tata ruang publik kota dalam membentuk identitas sebuah kota. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif eksplanatif dengan menggunakan metode penelitian semiotika sosial. Dengan mengacu pada konsep Representasi dari Stuart Hall dan Episteme dari Foucault, secara umum dapat disimpulkan dua hal penting dalam penelitian ini. Pertama, Alun-alun Kota Tuban adalah sebuah representasi identitas Kota Tuban sebagai kota yang religius dan multikultural. Kedua, perubahan bentuk arsitektur serta lokasi bangunan menandakan bergesernya rezim kepenguasaan yang terjadi dalam konteks wilayah Alun-alun Kota Tuban Kontemporer. Transformasi episteme berupa relasi kuasa tergambar jelas pada kompleks Alun-alun Kota Tuban kontemporer yang menunjukkan dominasi kontrol yang dimiliki oleh diskursus-diskursus tertentu yang dalam konteks penelitian ini berwujud diskursus Islam, Globalisasi, Kapitalisme dan Postkolonialisme, dengan ideologi dominan yang muncul adalah kapitalisme dan postkolonialisme.
Implikasi teoritis penelitian ini menunjukkan, khususnya dalam kaitannya dengan pilihan identitas Kota Tuban, Hall tidak menjelaskan bahwa sebetulnya faktor ekonomi pun berperan terhadap konstruksi akan identitas sekaligus pilihan identitas pada suatu kota baik langsung atau tidak langsung, sama seperti Theodore Adorno yang tidak menyinggung faktor komodifikasi dapat berperan terhadap konstruksi akan identitas. Selain itu, ketika budaya menjadi basis dalam perekonomian kota, maka dalam perekonomian simbolis terjadi reduksi dalam pemaknaan budaya. Budaya yang didefinisikan sebagai shared of meaning dibatasi maknanya sebagai semua image dan simbol yang marketable yang mampu untuk mendorong konsumsi.

This dissertation explores how power relations represented in urban planning of public spaces form the identity of a city. This is a qualitative research study using an explanatory social semiotics method. With reference to the concept of representation by Stuart Hall and Foucault's perspectives on episteme, there are two important things can be concluded from this study. First, Alun-alun Kota Tuban (Tuban's City Square) is a representation of the city's religious and multicultural identities. Second, the changes on architectural landscapes and building sites signify the shift of the regime that has take a place within the context of Contemporary Tuban's City Square. The transformation of power relations episteme is clearly illustrated in the Tuban's Contemporary City Square complex which shows the dominance of control possessed by certain discourses such as Islamic Globalization, Capitalism and Post colonialism discourses, whereas the dominant ideologies that emerge in those discourses are capitalism and post colonialism.
The theoretical implication of this study suggests that, particularly in relation to the selected Tuban's identity, Stuart Hall and Theodore Adorno did not explain that in fact, economic factors also contribute to the construction of identity. In other words, in order to understand the way in which the city's identity is formed we should consider commoditization as a contributing factor to the construction of identity. Furthermore, when culture becomes merely a part of the city's economy or a form of symbolic economy, it reduces the profound meaning of culture making. Culture, which is defined as shared of meaning, has limited meaning as all images and marketable symbols that support people's mode of consumption.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marini Saripuspa Dini
"ABSTRAK:

Adanya globalisasi membuat identitas sebuah tempat mulai kehilangan perannya. Pembentukan identitas tempat tidak terlepas dengan kehadiran aktor di dalamnya. Salah satu aktor tersebut adalah komunitas kreatif. Komunitas kreatif adalah sekelompok orang yang memiliki ketertarikan yang sama dan memiliki nilai, tujuan, serta menciptakan interaksi baik dengan individu laindan lingkungan fisik. Keterkaitan antara tempat dan komunitas kreatif dalam pembentukan identitas tempat ditinjau melalui pengaruh identitas tempat terhadap komunitas kreatif atau sebaliknya serta mengkaji penggunaan ruang dan makna tempat bagi komunitas kreatif. Kolaborasi antara ketiga hal tersebut serta waktu terjadinya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam membahas identitas tempat.

Studi kasus dilakukan di Taman Fatahillah dan Pasar Baru Jakarta, dengan menggunakan metode pengamatan dan wawancara. Sebagairuang publik, tempat ini memiliki identitas yang kuat dalam memicu kehadiran komunitas kreatif di ruang itu. Keberadaan komunitas kreatif melalui aktivitasnya dalam pembentukan identitas tempat merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan identitas tempat tersebut. Bagi komunitas kreatif, identitas yang dimiliki ruang publik mendukung aktivitas yang dilakukan dan menciptakan interaksi dengan individu yang lain. Sedangkan peran komunitas bagi ruang publik adalah menjadi daya tarik lain bagi masyarakat untuk datang ke tempat itu.Peran komunitas kreatif menambah identitas tempat tersebut.


ABSTRACT:

Globalization makes the identity of a place begins to lose its role. The formation of place identity cannot be separated by the presence of actors in it. One of the actors is creative community. Creative community is a group of people having the same interest and having value, purpose, and creating the interaction of either by another individual and physical environment. The relationship between the place and the creative community in shaping of place identity viewed through place identity against creative community or otherwise as well as assessing the use of space and meaning of a place for the creative community. The collaboration among all these three and the time of the occurrence of an entity that cannot be separated in discussing the identity of the place.

Case study carried out in Taman Fatahillah and Pasar Baru Jakarta, using the methods of observation and interviews. As a public space, this place of having the strong identity to the triggering of the presence of creative community in these space. The existence of the creative community through their activities in shaping of place identity is one effort in improving the identity of the place. For the creative community, the identity which owned by public space support their activities undertaken and create the interaction with other individuals. While the role of the community for public space is becoming another attraction for people to come to that place. The role of the creative community add to the identity of the place.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Insyirah Wijaya
"Fenomena Arab Spring telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun dan berdampak pada beberapa revolusi di negara-negara Timur Tengah lainnya, termasuk Suriah. Karena konflik berkepanjangan di Suriah, kondisi ekonomi dan sosialnya pun ikut terdampak, menciptakan krisis pangan dan hilangnya rasa aman. Warga yang terkena dampak berat harus bermigrasi, baik secara paksa maupun sukarela, agar dapat hidup lebih aman. Migrasi ini mempengaruhi para migran, terutama remaja muda, pada pembentukan konsep identitas dan kepemilikan mereka. Menggunakan novel fiksi berlatar konflik Suriah berjudul Other Words for Home (2019), artikel ini menerapkan konsep ruang dan identitas untuk menganalisis cara tokoh utama dalam mendefinisikan identitasnya di ruang yang bervariasi. Artikel ini juga menggunakan metode penelitian Wee (2019) yang menggunakan tiga skala spasial, yaitu ruang publik, ruang institusional, dan ruang kamar, untuk menganalisis bagaimana imigran berinteraksi dan membangun identitasnya di setiap ruang. Hipotesis dari artikel ini adalah bahwa hubungan ruang dan identitas saling mempengaruhi satu sama lain dalam konteks konstruksi identitas imigran muda. Temuan artikel menunjukkan bahwa konstruksi identitas imigran muda terjadi sesuai dengan situasi spasial yang ada, karena cara imigran berinteraksi di setiap ruang berbeda satu sama lain.

The Arab Spring phenomenon has been going on for more than 10 years and has had an impact on several revolutions in other Middle East countries, including Syria. Due to the prolonging conflict in Syria, the economic and social situations are affected, creating food crisis and the loss of security. The citizens who are heavily affected have to migrate, whether it is forcibly or voluntarily, in order to live more securely. This migration affected the migrants, especially the young adolescent, on their concept of identity and belonging. Using a fiction novel set in the Syrian conflict, titled Other Words for Home (2019), this article uses the concept of the space and identity to analyze the main character‟s way in defining her identity in the moving spaces. The article also models Wee (2019)‟s research by using the three spatial scales, which are public spaces, institutional spaces, and room spaces, in order to analyze how the immigrant interact and construct her identity on each space. The hypothesis of the article is that space and identity relation are mutually reciprocated in the context of young immigrants' identity construction. The finding of the article suggests that identity construction of young immigrants is spatially situated, as the immigrant‟s way of interacting in each space differs from one to another."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>