Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destya Galuh Ramadhani
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang bagaimana media daring (dalam jaringan) menggunakan logika viral dan bersifat latah dalam memproduksi konten berita kejahatan (perspektif kriminologi konstitutif) sebagai usaha untuk meningkatkan traffic. Logika viral mengacu pada cara media memanfaatkan apa yang sekiranya sedang ramai dibicarakan warganet sebagai pasar mereka dengan cepat, mudah, dan massal. Melalui penelitian kualitatif dengan analisis isi deskriptif, peneliti berusaha menjelaskan bagaimana media daring memanfaatkan postingan yang sebelumnya telah viral di media sosial untuk dijadikan konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran fungsi dan nilai media yang dilihat melalui cara pandang Newsmaking Criminology. Media tidak lagi menjadi gatekeeper, melainkan hanya menjadi cermin dengan menaikkan berita yang memang sudah menjadi perhatian publik. Konten media daring yang menggunakan logika viral dan kelatahan merupakan sebuah bentuk koproduksi wacana dalam produk kultural masyarakat (media sosial) dari adanya suatu konstruksi sosial yang membenarkan akan suatu peristiwa.

ABSTRACT
This study discusses about how online media uses viral logic and imitative behavior in producing crime news content (constitutive criminology perspective) in an effort to increase traffic. Viral logic refers to the way media use what discussed by netizen as their market quickly, easily, and massively. This study assesses based on qualitative content analysis to explain how online media uses posts that had previously been viral on social media to be used as content. Results show that there is an alteration in the function and value of media seen through the perspective of Newsmaking Criminology. Media is no longer a gatekeeper, but only becomes a mirror by raising news that has become public attention. Online media content that contains viral logic and echolalia is a form of production of discourse in peoples cultural products (social media) from the existence of a social construction that justifies an event."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghfal Fadhilah
"Hadirnya media sosial di kehidupan sehari-hari memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan mudah dimanapun dan kapanpun. Dalam konteks kejahatan, media sosial juga berguna dalam penanggulangan kejahatan yang merupakan suatu strategi dalam penegakan hukum, dimana media bertujuan untuk meminimalisir angka kejahatan dan mencapai ketertiban dalam masyarakat. Penulisan ini melihat bagaimana media sosial bisa menjadi salah satu metode yang efektif dalam pengendalian kejahatan melalui viralisasi kasus kejahatan di media sosial tahun 2021-2022. Dengan menggunakan teori perilaku kolektif dan transisi ruang, viralisasi terjadi sebagai respon dari masyarakat di ruang siber yang melihat penegak hukum tidak maksimal dalam pengendalian kasus kejahatan. Kriminologi konstitutif melihat bahwa proses viralisasi di media sosial merupakan wacana yang diciptakan sendiri oleh warga internet melalui proses interaksi, sehingga membentuk konstruksi sosial atau realitas baru di masyarakat. Oleh karena itu, viralisasi kasus kejahatan di media sosial merupakan mekanisme penekan (pressure mechanism) yang efektif kepada penegak hukum agar bisa memproses kasus kejahatan dengan maksimal. 

The presence of social media in life allows us to communicate easily anywhere and anytime. In the context of crime, social media is also useful in crime prevention which is a strategy in law enforcement, where the media aims to minimize crime rates and achieve order in society. This writing looks at how social media can be an effective method of controlling crime through viralization of crime cases on social media in 2021-2022. By using the theory of collective behavior and space transition, viralization occurs as a response from people in cyberspace who see that law enforcement is not optimal in handling crime cases. Constitutive criminology sees that the viralization process on social media is a discourse created by internet citizens themselves through the interaction process, thus forming a new social construction or reality in society. Therefore, viralization of crime cases on social media is an effective pressure mechanism for law enforcement to be able to process crime cases optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Mardiastuti
"Menghadapi era industri 4.0, Perpustakaan UGM memanfaatkan media viral untuk memasarkan produk dan layanannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemanfaatan media viral untuk memasarkan produk dan layanan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, serta memberikan usulan pengembangannya di masa depan. Penelitian
yang dilakukan berjenis deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara kepada 8 orang informan dan diskusi kelompok. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi dengan menggunakan analisis SWOT. Media viral yang dimanfaatkan Perpustakaan UGM untuk memasarkan produk dan layanannya berupa media sosial dan website. Produk dan layanan perpustakaan yang dipasarkan meliputi
koleksi, unit pelayanan, dan kegiatan. Perpustakaan UGM telah memanfaatkan media yang bersifat viral untuk untuk memasarkan produk dan layanan yang ada. Ke depan, Perpustakaan UGM perlu menambah media viral Youtube dan Line.

ABSTRACT
To prepare the industrial era 4.0, the UGM Library uses viral media to market its products and services. The research
objective is to determine the viral media usage to market Gadjah Mada University Library products and services, as
well as to propose future developments. Qualitative descriptive research with data collection methods in the form of
interviews with 8 informants and focus group discussions. Data analysis included data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification using a SWOT analysis. Viral media used by UGM Library to market its
products and services in the form of social media and websites. Library products and services that are marketed include
collections, service units, and activities. UGM Library has utilized viral media to market existing products and services. In the future, the UGM Library needs to add youtube and line viral media."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahid Mizan Annifari
"Diskursus tentang kejahatan akan selalu menjadi tema yang menarik untuk dibahas di media. Pemberitaan tentang proses eksekusi hukuman mati terpidana narkotika menghiasi lembaran cetak Koran nasional semenjak Desember 2014 ndash; April 2015. Menggunakan konsep media construction of crime, penelitian ini menganalisa konstruksi yang media lakukan terhadap pemberitaan eksekusi hukuman mati terpidana kasus narkotika. Metode yang digunakan adalah analisi isi naratif terhadap artikel pemberitaan proses eksekusi hukuman mati di Media Indonesia dan Kompas. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sedikit sekali perdebatan yang ditimbulkan dari dikotomi pemerintah yang mengatakan bahwa hukuman mati adalah upaya untuk memberantas narkoba dari bumi Indonesia.

The discourse on crime will always be an interesting theme for the media to cover. News coverage on the process of death penalty for drugs convicts has been covered in national newspaper since December 2014 ndash April 2015. Using the concept of Media Construction of Crime, this research try to analyze the construction of news media to the coverage of Death Penalty for the drugs convicts. This research use narrative analysis towards articles and coverage of news execution in Media Indonesia and Kompas. This research shows there are hardly any debate in the news media over the president rsquo s policy that stated death penalty is an effort to eradicate drugs from Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiendy Hapsari
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin menunjukkan bagaimana konstruksi media massa terhadap putusan sidang pembunuhan I Wayan Mirna Salihin. Penelitian ini sekaligus mencoba menggali adakah praktek dekonstruksi terhadap wacana dominan yang terbentuk sebelum vonis dijatuhkan. Semua berangkat dari maraknya pemberitaan media massa seputar kasus pembunuhan I Wayan Mirna Salihin yang membentuk wacana dominan adanya praktek Trial By The Press pada sosok Jessica Kumala Wongso. Publik pun semakin larut dengan konstruksi wacana tersebut karena nyatanya media massa tidak memberikan ruang atas alternatif wacana lain. Kriminologi konstitutif kemudian hadir menawarkan proses untuk mempertimbangkan ulang produksi wacana untuk mengatasi produksi wacana dominan yang terlanjur terbentuk. Terlebih wacana dominan telah membentuk persepsi khalayak yang dapat memberikan dampak negatif baik bagi khayalak sendiri maupun objek berita. Penelitian ini menerapkan metode framing milik Zhondang Pan dan Gerald M Kosicki. Unit analisa adalah berita-berita di detik.com. yang tayang mulai vonis dijatuhkan yaitu 26 Oktober 2016 hingga periode saat Pengadilan Tinggi menolak pengajuan kasasi Jessica pada 21 Juni 2017. Berdasarkan hasil penelitian terhadap populasi berita di detik.com pasca sidang, penulis menemukan tiga framing yang berbeda sekaligus praktek dekonstruksi terhadap wacana dominan yang terbentuk sebelum vonis dijatuhkan.

ABSTRACT
The purpose of this research is wanted to show how the mass media construction on the verdict of the murder trial of I Wayan Mirna Salihin. This research also wants to describe a possibility of deconstruction practice on the dominant discourse that was formed before the verdict. This research begin with the emerging of the the dominant discourse on the figure of Jessica Kumala Wongso which is tend to show Trial By The Press. Public even more trust with that construction because mass media do not give space over alternative of other discourse. Constitutive criminology then comes to the process of reproduction of production to build the dominant discourse that has already been formed. Moreover, the dominant discourse has made the perception of audiences who can make negative impact. This research applies framing method of Zhondang Pan and Gerald M Kosicki. The unit of analysis is news on detik.com which has been published on October 26, 2016 until June 21, 2017. Based on the results of research on detik.com, the author found three different framing and deconstruction of dominant discourse "
2018
T50912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peni Yonarida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ujaran kebencian dalam pernyataan-pernyataan pejabat negara yang dikutip dalam pemberitaan media daring Kompas selama tahun 2016. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Queering Criminology. Dalam kaitannya dengan hubungan LGBT dengan negara, seringkali timbul pertanyaan mengenai siapa yang memiliki kekuasaan dan bagaimana orang-orang kuat yang paling politis berpengaruh.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis.
Temuan data dalam penelitian ini berupa 20 berita dengan kutipan pernyataan pejabat negara terkait LGBT. Temuan data menunjukkan adanya 18 berita yang merupakan ujaran kebencian karena mengandung pernyataan diskriminatif, mengandung stereotipe, antagonis, dan merendahkan martabat, sementara 2 lainnya tidak mengandung ujaran kebencian. Pejabat negara dan media telah sama-sama menjadi agen pembentuk wacana kebencian. Hal tersebut berdasarkan pandangan kritis dapat disebut sebagai kejahatan.

Title Hate Speech by the Ruler against Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender in Media as Crime An Analysis of State Official 39 s Statement in Kompas Media Online News 2016 This study aims to examine hate speech in the statements of officials who are in the media coverage online Kompas during 2016. The theory used in this study is Queering Criminology. In his relationship between LGBT with the state, appear the question about who has power and a very moderate political person. The method used in this research is critical discourse analysis.
The data finding in this research is 20 news with quotation of opinion of LGBT related official. The findings of the data indicate 18 news which are hate speech because they contain discriminatory assumptions, containing stereotypes, antagonists, and degrading, while the other two are not contained by hate speech. State officials and the media have become equally hate shaping agents. Based on critical perspective, it can be called a crime.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rivaldi Riyadi
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pemasaran viral Burger King Indonesia terhadap niat pembelian konsumen. Di bulan November tahun 2020, Burger King Indonesia viral di media sosial akibat ajakannya untuk membeli produk dari perusahaan pesaing. Hal ini disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat akibat Pandemi Covid-19. Selain itu, kehadiran Pandemi Covid-19 juga menyebabkan industry makanan dan minuman mengalami penurunan keuntungan bahkan mencapai kerugian. Pemasaran Burger King Indonesia juga dilakukan untuk menyelamatkan karyawan dari PHK akibat penurunan penjualan selama pandemi berlangsung. Beberapa pakar marketing mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Burger King Indonesia tidak berpengaruh terhadap penjualan. Padahal, penelitian sebelumnya menyatakan terdapat pengaruh langsung antara pemasaran viral terhadpa niat pembelian konsumen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemasaran viral terhadap niat pembelian konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Kuesioner disebarkan secara daring kepada pengguna media sosial yang mengetahui pemasaran viral Burger King Indonesia di DKI Jakarta. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran viral berpengaruh signifikan dan positif terhadap niat pembelian konsumen. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan “Informasi Terkait Pemasaran Viral Burger King Indonesia Tersedia di Internet” sebagai indikator keberhasilan pemasaran viral Burger King Indonesia.

This study discussed the effect of Burger King's viral marketing on consumer purchase intentions. In November 2020, Burger King Indonesia went viral on social media due to its suggestion to buy products from a competitor. Burger King's viral marketing happens because of the Pandemic Covid-19 that affected the companies and its competitor. Its campaign is about saving employees from laying off due to decreased sales during the pandemic. Some marketing experts say that Burger King Indonesia's viral marketing does not affect sales. Previous research stated that there was a direct influence between viral marketing and consumer purchase intentions. Therefore, this study aims to analyze the effect of viral marketing on consumer purchase intentions. This study uses a quantitative approach. The questionnaire was distributed online to people who understand Burger King Indonesia's viral marketing through social media in DKI Jakarta. Data on this research is analyzed using simple linear regression. The results showed that viral marketing had a significant and positive effect on consumer purchase intentions. This research recommends Burger King Indonesia to use "The Information About Burger King Indonesia's Viral Marketing Are Available On The Internet" as the indicator to see whether Burger King Indonesia's Viral Marketing success or not."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faiz Zuhdi
"Makalah ini membahas tentang bentuk-bentuk engagement behavior konsumen dalam menggunakan media sosial, serta berbagai anteseden yang mempengaruhinya seperti pemanfaatan appeal, maksimalisasi penggunaan saluran media sosial, dan pemanfaatan electronic-worm of mouth. Lalu bagaimana hal-hal tersebut dapat dikapitalisasi oleh pengiklan dan pemasar dalam merancang strategi viral marketing. Makalah ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi literatur untuk memberikan penjabaran deskriptif dan ikatan korelasional antara engagement behavior dengan perancangan strategi viral marketing. Hasil studi menyarankan bahwa perancangan strategi viral marketing perlu lebih memaksimalkan penggunaan berbagai salura media sosial, termasuk juga fitur-fitur interaktif yang ada di dalamnya, untuk menghasilkan tingkat engagement behavior yang lebih tinggi pada konsumen serta electronic-word of mouth, yang dapat dimanfaatkan untuk program viral marketing.

This paper discusses the forms of consumer engagement behavior in using social media, as well as various antecedents that influence them, such as the use of appeals, maximizing the use of social media channels, and the use of electronic-worm of mouth. Then how can advertisers and marketers capitalize on these things in planning viral marketing strategies. This paper uses qualitative research methods through literature studies to provide a descriptive description and correlational relationship between engagement behavior and viral marketing strategy design. The results suggest that planning viral marketing strategies needs to maximize the use of various social media channels, including interactive features provided by each, to generate higher levels of consumer engagement behavior and electronic word of mouth, which can be capitalized for viral marketing programs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Eko Wahyu Setiawan
"Penelitian kualitatif ini mendeskripsikan mengenai konstruksi pemberitaan kejahatan narkotika di Indonesia oleh media cetak KOMPAS selama Oktober 2009 hingga Juni 2010. Penelitian ini mengungkapkan bahwa media construction of crime yang dibangun cenderung mendukung upaya penanggulangan dan pemberantasan kejahatan narkotika yang dilakukan oleh Negara. Negara melalui pihak berwenang (BNN, POLRI, Bea dan Cukai) dikonstruksikan amat serius terkait upaya penanggulangan dan pemberantasan narkotika. Adapun moral panic turut digunakan dalam mengkonstruksikan bahwa kejahatan narkotika pada kondisi mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius bagi masyarakat berdasarkan pandangan pihak berwenang. Oleh sebab itu, konstruksi yang dibangun dominan berdasarkan nilai berita kejahatan threshold, simplification, predictability dan risk.

This qualitative studies describing about media construction of narcotic crime news in Indonesia by KOMPAS newspaper during Oktober 2009 till June 2010. This studies shown that developing of media construction of crime tend to support the government program and policies against narcotic crime. The government as an authority institution (BNN, POLRI, Bea dan Cukai), has constructed to be very serious against narcotic crime. In this studies, the news report also use moral panic to construct that narcotic crime had been very serious threat for public and dangerous situation based on the authority perception. Because of that, the construction has been developt based on dominant crime news values, such as threshold, simpilification, predictability, and risk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Hendry Roris P.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik suap wartawan daring dan proses gatekeeping media daring dalam memproduksi berita rilis. Ada lima tingkatan level yang mempengaruhi produksi rilis menjadi berita, tiga diantaranya adalah wartawan, sumber berita dan organisasi media Reese dan Shoemaker, 1996 . Metode studi kasus dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap empat belas informan yang berasal dari lima kategori, yaitu enam informan wartawan media daring baik yang mengikuti organisasi profesi maupun tidak, empat informan dari kalangan narasumber, dua informan dari perusahaan media daring, satu dari organisasi profesi dan satu lagi dari Dewan Pers.
Data penelitian menunjukkan bahwa praktik suap berita rilis telah terjadi secara masif dan terpola dengan baik yaitu menggunakan perantara yang disebut kordinator lapangan Korlap. Ada juga narasumber yang secara langsung mengirim rilis agar diterbitkan oleh wartawan media daring dengan janji akan diberikan uang. Praktik suap menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terpola dan masif di kalangan wartawan media daring.
Studi ini menunjukkan bahwa selain faktor upah dan pengawasan, munculnya praktik suap di kalangan wartawan media daring disebabkan beragam faktor lain, seperti adanya sistem kebijakan ngepos dan kebijakan target berita pada wartawan media daring. Penelitian ini telah mampu menunjukkan bukti empiris, terjadinya praktik suap dalam produksi berita rilis, yang dimulai dengan adanya kesepakatan antara pemberi suap giver dan penerima suap receiver . Selain itu, penelitian ini mendukung pernyataan penelitian sebelumnya bahwa wartawan yang berada di lapangan, memiliki kesempatan untuk menyembunyikan atau menonjolkan fakta Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese: 1996.

The purpose of this study is to find out the practice of bribery of online journalists and the process of gatekeeping online media in producing news releases. There are five levels that affect news production, three of them are journalists, news sources and media organizations Reese and Shoemaker, 1996. The case study method was conducted with in depth interviews on fourteen informants from five categories six informants from online journalists who be members or non members of professional organizations, four informants came from news sources, two informants from online media companies, one from professional organizations and one more from the Press Council.
Research data shows that the practice of bribery news releases have occurred in a massive and well patterned that is using an intermediary called Koordinator Lapangan Korlap. There are also news sources who directly send their release to be published by online journalists with the money deal. Bribery becomes customary and is done in a patterned and massive manner among online media journalists.
This study shows that in addition to wage and supervisory factors, the emergence of a bribery among online journalists is due because of many factors, such as a ngepos and kuota berita policy system. This study has been able to show empirical evidence, the occurrence of bribery in the news production of news releases, which begins with an agreement between the giver and the receiver of the bribe. In addition, this study supports the previous research statement that journalists who are in the field, have the opportunity to hide or accentuate the facts Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese 1996 .
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>