Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Destya Galuh Ramadhani
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang bagaimana media daring (dalam jaringan) menggunakan logika viral dan bersifat latah dalam memproduksi konten berita kejahatan (perspektif kriminologi konstitutif) sebagai usaha untuk meningkatkan traffic. Logika viral mengacu pada cara media memanfaatkan apa yang sekiranya sedang ramai dibicarakan warganet sebagai pasar mereka dengan cepat, mudah, dan massal. Melalui penelitian kualitatif dengan analisis isi deskriptif, peneliti berusaha menjelaskan bagaimana media daring memanfaatkan postingan yang sebelumnya telah viral di media sosial untuk dijadikan konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran fungsi dan nilai media yang dilihat melalui cara pandang Newsmaking Criminology. Media tidak lagi menjadi gatekeeper, melainkan hanya menjadi cermin dengan menaikkan berita yang memang sudah menjadi perhatian publik. Konten media daring yang menggunakan logika viral dan kelatahan merupakan sebuah bentuk koproduksi wacana dalam produk kultural masyarakat (media sosial) dari adanya suatu konstruksi sosial yang membenarkan akan suatu peristiwa.

ABSTRACT
This study discusses about how online media uses viral logic and imitative behavior in producing crime news content (constitutive criminology perspective) in an effort to increase traffic. Viral logic refers to the way media use what discussed by netizen as their market quickly, easily, and massively. This study assesses based on qualitative content analysis to explain how online media uses posts that had previously been viral on social media to be used as content. Results show that there is an alteration in the function and value of media seen through the perspective of Newsmaking Criminology. Media is no longer a gatekeeper, but only becomes a mirror by raising news that has become public attention. Online media content that contains viral logic and echolalia is a form of production of discourse in peoples cultural products (social media) from the existence of a social construction that justifies an event."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghfal Fadhilah
"Hadirnya media sosial di kehidupan sehari-hari memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan mudah dimanapun dan kapanpun. Dalam konteks kejahatan, media sosial juga berguna dalam penanggulangan kejahatan yang merupakan suatu strategi dalam penegakan hukum, dimana media bertujuan untuk meminimalisir angka kejahatan dan mencapai ketertiban dalam masyarakat. Penulisan ini melihat bagaimana media sosial bisa menjadi salah satu metode yang efektif dalam pengendalian kejahatan melalui viralisasi kasus kejahatan di media sosial tahun 2021-2022. Dengan menggunakan teori perilaku kolektif dan transisi ruang, viralisasi terjadi sebagai respon dari masyarakat di ruang siber yang melihat penegak hukum tidak maksimal dalam pengendalian kasus kejahatan. Kriminologi konstitutif melihat bahwa proses viralisasi di media sosial merupakan wacana yang diciptakan sendiri oleh warga internet melalui proses interaksi, sehingga membentuk konstruksi sosial atau realitas baru di masyarakat. Oleh karena itu, viralisasi kasus kejahatan di media sosial merupakan mekanisme penekan (pressure mechanism) yang efektif kepada penegak hukum agar bisa memproses kasus kejahatan dengan maksimal. 

The presence of social media in life allows us to communicate easily anywhere and anytime. In the context of crime, social media is also useful in crime prevention which is a strategy in law enforcement, where the media aims to minimize crime rates and achieve order in society. This writing looks at how social media can be an effective method of controlling crime through viralization of crime cases on social media in 2021-2022. By using the theory of collective behavior and space transition, viralization occurs as a response from people in cyberspace who see that law enforcement is not optimal in handling crime cases. Constitutive criminology sees that the viralization process on social media is a discourse created by internet citizens themselves through the interaction process, thus forming a new social construction or reality in society. Therefore, viralization of crime cases on social media is an effective pressure mechanism for law enforcement to be able to process crime cases optimally."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Mardiastuti
"Menghadapi era industri 4.0, Perpustakaan UGM memanfaatkan media viral untuk memasarkan produk dan layanannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pemanfaatan media viral untuk memasarkan produk dan layanan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, serta memberikan usulan pengembangannya di masa depan. Penelitian
yang dilakukan berjenis deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara kepada 8 orang informan dan diskusi kelompok. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi dengan menggunakan analisis SWOT. Media viral yang dimanfaatkan Perpustakaan UGM untuk memasarkan produk dan layanannya berupa media sosial dan website. Produk dan layanan perpustakaan yang dipasarkan meliputi
koleksi, unit pelayanan, dan kegiatan. Perpustakaan UGM telah memanfaatkan media yang bersifat viral untuk untuk memasarkan produk dan layanan yang ada. Ke depan, Perpustakaan UGM perlu menambah media viral Youtube dan Line.

ABSTRACT
To prepare the industrial era 4.0, the UGM Library uses viral media to market its products and services. The research
objective is to determine the viral media usage to market Gadjah Mada University Library products and services, as
well as to propose future developments. Qualitative descriptive research with data collection methods in the form of
interviews with 8 informants and focus group discussions. Data analysis included data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification using a SWOT analysis. Viral media used by UGM Library to market its
products and services in the form of social media and websites. Library products and services that are marketed include
collections, service units, and activities. UGM Library has utilized viral media to market existing products and services. In the future, the UGM Library needs to add youtube and line viral media."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Irfandani
"Proses persidangan kasus korupsi e-KTP yang melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto menarik perhatian media untuk memberitakannya. Selain diberitakan melalui teks pemberitaan persidangan ini juga turut ditampilkan melalui informasi visual berbentuk foto. Tulisan ini membahas tentang stigma terhadap Setya Novanto yang diperlihatkan melalui berita foto di media berita berbasis online. Kumpulan berita foto yang telah penulis kumpulkan dibahas dengan menggunakkan pemikiran dari Becker dan Cohen terkait kategori tingkah laku menyimpang untuk melihat kategori stigma terhadap Setya Novanto yang diperkuat melalui berita foto. Hasil tulisan ini melihat bahwa berita foto persidangan Novanto bisa dikatakan mencerminkan kategori baik dalam penjelasan Becker maupun Cohen.

The trial process of the e-KTP (electronic-Identity Card) corruption case involving former chairperson of Indonesian parliament Setya Novanto, attracted media attention to report it. In addition to being reported through the text of the news, this trial was also displayed through visual information in the form of photographs. This article discusses the stigma against Setya Novanto which is shown through photo news in online-based news media. The collection of photo news that the author has collected is discussed by using the explanation of Becker and Cohen regarding the category of deviant behavior to see the category of stigma against Setya Novanto reinforced through photo news. The results of this paper to see that the news photos of Novanto's trial can be said to reflect the categories both in Becker's and Cohen's explanation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahid Mizan Annifari
"Diskursus tentang kejahatan akan selalu menjadi tema yang menarik untuk dibahas di media. Pemberitaan tentang proses eksekusi hukuman mati terpidana narkotika menghiasi lembaran cetak Koran nasional semenjak Desember 2014 ndash; April 2015. Menggunakan konsep media construction of crime, penelitian ini menganalisa konstruksi yang media lakukan terhadap pemberitaan eksekusi hukuman mati terpidana kasus narkotika. Metode yang digunakan adalah analisi isi naratif terhadap artikel pemberitaan proses eksekusi hukuman mati di Media Indonesia dan Kompas. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sedikit sekali perdebatan yang ditimbulkan dari dikotomi pemerintah yang mengatakan bahwa hukuman mati adalah upaya untuk memberantas narkoba dari bumi Indonesia.

The discourse on crime will always be an interesting theme for the media to cover. News coverage on the process of death penalty for drugs convicts has been covered in national newspaper since December 2014 ndash April 2015. Using the concept of Media Construction of Crime, this research try to analyze the construction of news media to the coverage of Death Penalty for the drugs convicts. This research use narrative analysis towards articles and coverage of news execution in Media Indonesia and Kompas. This research shows there are hardly any debate in the news media over the president rsquo s policy that stated death penalty is an effort to eradicate drugs from Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiendy Hapsari
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin menunjukkan bagaimana konstruksi media massa terhadap putusan sidang pembunuhan I Wayan Mirna Salihin. Penelitian ini sekaligus mencoba menggali adakah praktek dekonstruksi terhadap wacana dominan yang terbentuk sebelum vonis dijatuhkan. Semua berangkat dari maraknya pemberitaan media massa seputar kasus pembunuhan I Wayan Mirna Salihin yang membentuk wacana dominan adanya praktek Trial By The Press pada sosok Jessica Kumala Wongso. Publik pun semakin larut dengan konstruksi wacana tersebut karena nyatanya media massa tidak memberikan ruang atas alternatif wacana lain. Kriminologi konstitutif kemudian hadir menawarkan proses untuk mempertimbangkan ulang produksi wacana untuk mengatasi produksi wacana dominan yang terlanjur terbentuk. Terlebih wacana dominan telah membentuk persepsi khalayak yang dapat memberikan dampak negatif baik bagi khayalak sendiri maupun objek berita. Penelitian ini menerapkan metode framing milik Zhondang Pan dan Gerald M Kosicki. Unit analisa adalah berita-berita di detik.com. yang tayang mulai vonis dijatuhkan yaitu 26 Oktober 2016 hingga periode saat Pengadilan Tinggi menolak pengajuan kasasi Jessica pada 21 Juni 2017. Berdasarkan hasil penelitian terhadap populasi berita di detik.com pasca sidang, penulis menemukan tiga framing yang berbeda sekaligus praktek dekonstruksi terhadap wacana dominan yang terbentuk sebelum vonis dijatuhkan.

ABSTRACT
The purpose of this research is wanted to show how the mass media construction on the verdict of the murder trial of I Wayan Mirna Salihin. This research also wants to describe a possibility of deconstruction practice on the dominant discourse that was formed before the verdict. This research begin with the emerging of the the dominant discourse on the figure of Jessica Kumala Wongso which is tend to show Trial By The Press. Public even more trust with that construction because mass media do not give space over alternative of other discourse. Constitutive criminology then comes to the process of reproduction of production to build the dominant discourse that has already been formed. Moreover, the dominant discourse has made the perception of audiences who can make negative impact. This research applies framing method of Zhondang Pan and Gerald M Kosicki. The unit of analysis is news on detik.com which has been published on October 26, 2016 until June 21, 2017. Based on the results of research on detik.com, the author found three different framing and deconstruction of dominant discourse "
2018
T50912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Madeena Moerdaning
"ABSTRAK
Saat ini, publik tidak memiliki akses yang terbatas untuk mendapatkan sumber berita, masyrakat luas
ditawarkan dengan beragam liputan oleh media tentang suatu masalah, namun tidak jarang liputan
terserbut sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, tujuan dari makalah ini adalah
untuk mempelajari mengapa dan bagaimana pemberitaan ini sangat berbeda satu sama lain. Di dalam
makalah ini, terdapat dua jenis media yang menjadi fokus penelitian, jenis-jenis media tersebut antara
lain media utama dan media alternatif. Media-media ini memeliki karakter yang begitu berbeda dan
sangat berlawanan satu sama lain. Untuk lebih detail, makalah ini akan mengambil contoh dari masingmasing tipe media outlet yaitu CNN, yang mewakili media utama dan Counterpunch, yang mewakili
media alternatif. Metode yang dipakai dalam makalah ini antara lain observasi dan perbandingan.
Makalah ini akan melakukan analisa mendalam terhadap konflik yang terjadi di Suriah dan
bagainmana konflik tersebut di interpretasikan begitu berbeda oleh media utama dan media alternatif.

ABSTRACT
At the present time, public?s access to news sources is no longer limited. Mass audiences are offered not only different coverage of an issue but also completely different sides of story with opposing beliefs. Essentially, the purpose of this essay is to examine these differences and how they can be very distinct to one another. In this essay, there are two types of media in which become the focuses of study ? they are mainstream and alternative media. These media have their own strong characteristics and contradictory in many aspects, this essay will analyse one media outlet from each type of media ? such as, CNN in which will represent mainstream media and Counterpunch, its alternative counterpart. The methods are applied in this essay are observation and comparisons approaches. Finally, This essay will do an in-depth analysis of how Syrian Conflict is interpreted differently by Mainstream and Alternative media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Febria Anggraeny
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana penggunaan Twitter sebagai sebuahsaluran dalam menyebarluaskan informasi dalam dunia maya secara singkat dancepat. Dengan adanya kehadiran era digital telah menciptakan banyaknya parapengguna yang mengakses Internet, dimana hampir sebanyak 50 dari populasi didunia menggunakan telepon seluler 5 miliar pengguna dan Internet 2 miliarpengguna . Secara singkat, pertumbuhan era digital telah merancang perubahaninovasi secara total di seluruh praktik jurnalisme. Penelitian ini mengambil contohdari kasus Thamrin Bombing yang terjadi pada Januari 2016 lalu di Jakarta,Indonesia. Kasus tersebut tersebar secara luas di seluruh Indonesia karena banyakpara pengguna Twitter - sebagai salah satu jenis layanan microblogging, yangmembagikan informasi terkait ledakan tersebut dengan menggunakan tanda pagar KamiTidakTakut untuk mengungkapkan perasaan belasungkawa bagi para korbanledakan bom. Kemudian, dapat dikatakan bahwa Twitter telah mampu diadopsidengan cepat dalam praktik jurnalistik sebagai alat untuk awareness system yangbertujuan untuk membantu masyarakat dalam membangun kesadaran danmemelihara kegiatan bahkan ketika peserta tidak berada di lokasi yang sama rdquo;.Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu hal-hal apa saja yang menyebabkansebuah informasi yang disebar di Twitter menjadi viral, serta apakah bukti-bukti yangdiunggah memegang peranan yang penting dalam menyebarkan berita tersebut.

ABSTRACT
This research shed light on the usage of Twitter as a channel to share informationonline in a short and quick form of message. The presence of digital age has created agreater number of users accessing the Internet, which is acknowledged that almost50 of the world rsquo s population make use of cellphone 5 billion users and Internet 2billion users . In short, the growth of digital age has designed the total change ofinnovation across the journalism practices. This research takes an example of theThamrin Bombing that happened in January 2016 in Jakarta, Indonesia. Further, itwas widely spread across Indonesia due to Twitter users ndash as a microblogging service,sharing the information regarding the explosion as well as making use of the hashtag KamiTidakTakut WeAreNotAfraid to express the condolence for the victims.Thereafter, Twitter has been swiftly adopted in the journalistic practices as a tool forthe awareness systems that is purposed to ldquo help people build awareness and maintaineach other rsquo s activities, even when the participants are not co located rdquo . This researchaims to discover what makes the information shared on Twitter may go viral andwhether or not the evidence used may support the information to go viral."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Peni Yonarida
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ujaran kebencian dalam pernyataan-pernyataan pejabat negara yang dikutip dalam pemberitaan media daring Kompas selama tahun 2016. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Queering Criminology. Dalam kaitannya dengan hubungan LGBT dengan negara, seringkali timbul pertanyaan mengenai siapa yang memiliki kekuasaan dan bagaimana orang-orang kuat yang paling politis berpengaruh.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis.
Temuan data dalam penelitian ini berupa 20 berita dengan kutipan pernyataan pejabat negara terkait LGBT. Temuan data menunjukkan adanya 18 berita yang merupakan ujaran kebencian karena mengandung pernyataan diskriminatif, mengandung stereotipe, antagonis, dan merendahkan martabat, sementara 2 lainnya tidak mengandung ujaran kebencian. Pejabat negara dan media telah sama-sama menjadi agen pembentuk wacana kebencian. Hal tersebut berdasarkan pandangan kritis dapat disebut sebagai kejahatan.

Title Hate Speech by the Ruler against Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender in Media as Crime An Analysis of State Official 39 s Statement in Kompas Media Online News 2016 This study aims to examine hate speech in the statements of officials who are in the media coverage online Kompas during 2016. The theory used in this study is Queering Criminology. In his relationship between LGBT with the state, appear the question about who has power and a very moderate political person. The method used in this research is critical discourse analysis.
The data finding in this research is 20 news with quotation of opinion of LGBT related official. The findings of the data indicate 18 news which are hate speech because they contain discriminatory assumptions, containing stereotypes, antagonists, and degrading, while the other two are not contained by hate speech. State officials and the media have become equally hate shaping agents. Based on critical perspective, it can be called a crime.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Eko Wahyu Setiawan
"Penelitian kualitatif ini mendeskripsikan mengenai konstruksi pemberitaan kejahatan narkotika di Indonesia oleh media cetak KOMPAS selama Oktober 2009 hingga Juni 2010. Penelitian ini mengungkapkan bahwa media construction of crime yang dibangun cenderung mendukung upaya penanggulangan dan pemberantasan kejahatan narkotika yang dilakukan oleh Negara. Negara melalui pihak berwenang (BNN, POLRI, Bea dan Cukai) dikonstruksikan amat serius terkait upaya penanggulangan dan pemberantasan narkotika. Adapun moral panic turut digunakan dalam mengkonstruksikan bahwa kejahatan narkotika pada kondisi mengkhawatirkan dan menjadi ancaman serius bagi masyarakat berdasarkan pandangan pihak berwenang. Oleh sebab itu, konstruksi yang dibangun dominan berdasarkan nilai berita kejahatan threshold, simplification, predictability dan risk.

This qualitative studies describing about media construction of narcotic crime news in Indonesia by KOMPAS newspaper during Oktober 2009 till June 2010. This studies shown that developing of media construction of crime tend to support the government program and policies against narcotic crime. The government as an authority institution (BNN, POLRI, Bea dan Cukai), has constructed to be very serious against narcotic crime. In this studies, the news report also use moral panic to construct that narcotic crime had been very serious threat for public and dangerous situation based on the authority perception. Because of that, the construction has been developt based on dominant crime news values, such as threshold, simpilification, predictability, and risk."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>