Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeselyn
"ABSTRAK

Di Indonesia, dikenal adanya istilah penyerahan anak dan pengangkatan anak. Penyerahan anak sering disamakan dengan pengangkatan anak, padahal mempunyai akibat hukum yang berbeda pula, yaitu khususnya terhadap status hukum anak dan kedudukan anak dalam hal pewarisan. Sebagaimana dalam studi kasus Putusan Pengadilan Negeri Tasikmalaya Nomor 55/Pdt.G/2017/PN.Tsm, ahli waris dari anak asuh menuntut pembagian atas harta warisan ayah asuhnya dengan dalil bahwa anak asuh tersebut merupakan anak angkat berdasarkan Akta Penyerahan Anak. Penelitian ini mengangkat masalah tentang pertimbangan hukum Hakim atas status anak asuh dalam keluarga dan pewarisan berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Tasikmalaya Nomor 55/Pdt.G/2017/PN.Tsm, serta akibat hukum dari penyerahan anak dibandingkan dengan pengangkatan anak. Metode penelitian yang digunakan berbentuk yuridis-normatif dengan tipologi penelitian deskriptif analitis. Hasil dari penelitian tesis ini adalah Majelis Hakim dalam  putusannya menganalogikan dengan perbuatan hukum pengangkatan anak, yang mana anak angkat adalah berbeda dengan anak asuh, sehingga anak asuh tidak berhak mewaris dari orang tua asuhnya. Kemudian, dibandingkan dengan pengangkatan anak, anak angkat berhak mewaris dari orang tua angkatnya karena dianggap layaknya anak sah dari orang tua angkatnya, sedangkan penyerahan anak tidak menyebabkan anak yang diasuh menjadi anak sah dari orang tua asuhnya. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah untuk melindungi kepentingan anak asuh dapat memberikan hibah wasiat atau mengangkatnya sebagai ahli waris untuk bagian tertentu, serta agar masyarakat tidak dirugikan, Notaris berkewajiban memberikan penyuluhan hukum terkait perbedaan akibat hukum pengangkatan anak dan penyerahan anak.

Kata kunci: ahli waris, pengangkatan, penyerahan.


ABSTRACT

 


In Indonesia, the terms of fostering child and adopting child are known. Fostering child is often equated with adopting child, whereas they have different legal consequences, especially on legal status of the child and his position in the terms of inheritance. As in the Tasikmalaya District Court`s Verdict Number 55/Pdt.G/2017/PN.Tsm, the heir of foster child demanded the distribution of inheritance of his fosters parent with the argument that foster child is adopted child based on Fostering Child Deed. This research focuses on legal consideration of judge towards the status of foster child in family and inheritance based on Tasikmalaya District Court`s Verdict Number 55/Pdt.G/2017/PN.Tsm and the legal consequences of fostering child compared to adopting child. The form of research method is judicial-normative with descriptive-analitic of research typology. The conclusion of this thesis research are judges in their verdict take adoption as an analogy that adopted child is different from foster child, so that foster child is not entitled to inherit from his foster parents. Subsequently, compared to adoption, adopted child is entitled to inherit from his adoptive parents because he is considered as a legitimate child of his adoptive parents, whereas fostering child does not cause the foster child to be the legitimate child of his foster parents. The advices given in this research are to protect the interest of foster child, foster parent can provide will or appoint him as heir for certain proportion, along Notary is required to provide legal counseling related to differences in legal consequences of adopting and fostering child

"
2019
T53301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisha Trie Caesarani
"Dalam Hukum Islam wasiat dibawah tangan harus memenuhi syarat dan rukun wasiat, sedangkan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata wasiat dibawah tangan selain wasiat kodisil harus dilakukan penyimpanan kepada Notaris, namun terdapat perbedaan pada praktiknya sebagaimana dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 1318 K/Pdt/2018 yang memberi keabsahan atas wasiat dibawah tangan tanpa disaksikan oleh dua orang saksi dan tidak dilakukan penyimpanan kepada Notaris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keabsahan wasiat dibawah tangan sebagai dasar pembagian harta kepada anak angkat dan kedudukan anak angkat sebagai ahli waris yang didasarkan atas wasiat dibawah tangan pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 1318 K/Pdt/2018 yang masing-masing dianalisis menurut Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian yuridis normatif yang mencakup penelitian perbandingan hukum dengan tipologi eksplanatoris dan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian ini adalah menurut hukum Islam, wasiat dibawah tangan sebagai dasar pembagian harta kepada anak angkat sebagaimana dalam Putusan tersebut diatas adalah sah, namun harus disesuaikan dengan batas maksimum yang dapat diterima yaitu sepertiga bagian dari harta peninggalan. Sedangkan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata adalah tidak sah karena perkara dalam Putusan tersebut diatas tidak dilakukan penyimpanan kepada Notaris sebagaimana diatur dalam Pasal 932 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kemudian menurut Hukum Islam anak angkat tidak dapat tampil sebagai ahli waris namun berhak mendapatkan wasiat wajibah. Sedangkan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang dilengkapi Staatsblad nomor 129 tahun 1917 bahwa anak angkat dapat menjadi ahli waris.

Unwritten will is a testament made in front of a notary. According to Islamic law, an Indonesian unwritten will must be carried out by fulfilling the requirements of a will, while according to the civil code, an unwritten will must be saved by a notary. However, there are differences in practice as in the Decision of the Supreme Court Number 1318 K/Pdt/2018 which give the validity of an unwritten will without being witnessed by two person and not saved by a notary. The purpose of this research is to analyze the validity of the unwritten will as a basis for distribution of assets to the adopted child and the position of adopted child as a heir based on the unwritten will, both of them is analyzed according to Islamic law and Indonesian civil code in the decision of the supreme court number 1318 K/Pdt/2018. This research use a normative juridical research which includes comparative law research with an explanatory typology and use secondary data. The results of this research are according to Islamic law, the unwritten will as the basis for distribution of assets to adopted child is valid but must be adjusted to the maximum acceptable limit, which is one third of the inheritance. Meanwhile, according to the Civil Code, it is invalid because the case in the Decision above is not saved by notary as regulated in Article 932 of the Civil Code. Then according to Islamic law, adopted child cannot appear as a heir but entitled to a mandatory will. Meanwhile according to the civil code which is equipped with staatsblad number 129 of 1917 that adopted child can appear as a heir."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilah Nursilmi Hia
"Akta wasiat (testament acte) merupakan suatu pernyataan kehendak seseorang agar dilaksanakan sesudah ia meninggal dunia dan menentukan apa yang terjadi dengan harta kekayaannya setelah meninggal dunia. Pewarisan hanya dapat terjadi dalam hubungan darah dan perkawinan. Apabila dalam suatu perkawinan terdapat anak angkat, maka anak angkat tersebut tidak berhak mendapat harta peninggalan pewasiat kecuali diberikan kepadanya hibah wasiat. Hibah wasiat (legaat) adalah meninggalkan warisan dalam wasiat dengan menunjuk orang tertentu untuk mewarisi barang tertentu. Namun dalam pemberian hibah wasiat, harus memperhatikan kepemilikan objek hibah wasiat tersebut dan hibah wasiat kepada anak angkat dipastikan tidak melebihi bagian mutlak ahli waris (legitieme portie) sebagaimana yang diatur Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Pengangkatan anak baru sah apabila telah memenuhi prosedur menurut peraturan perundang-undangan dan harus dengan pengesahan dari Ketua Pengadilan Negeri ataupun Pengadilan Agama.
Notaris mempunyai peran yang sangat penting dalam pembuatan akta wasiat agar mempunyai kekuatan hukum yang sah dan sempurna yaitu dengan mentaati peraturan perundang-undangan terkait terutama pasal 16 Undang-Undang Jabatan Notaris dan melaksanakan prinsip kehati-hatian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif dengan studi kasus putusan Pengadilan Negeri Nomor 80/Pdt.G/2013/PN.Bdg. Akibat hukum dari kelalaian notaris dalam membuat akta wasiat, akta wasiat tersebut batal demi hukum. Sedangkan pengangkatan anak yang tidak dilakukan dengan putusan pengadilan, adalah tidak sah.

Testamentary is a declaration of one's will to be done after he died and determine what is happening with their wealth after death. Inheritance can only occur in the blood relationship and marriage. If in a marriage there is an adopted child, the adopted child is not entitled to inheritance except with grant probate. Grant probate is to leave a legacy in the will to appoint a specific person to inherit a particular item. But it should pay attention to the ownership of the grants object and certainly a testament to the adopted child does not exceed an absolute part of the heir (legitieme portie) as in the Civil Code. Adoption of child is valid if they have complied the legislation and must be approved of the Chairman of the Court or the Religious Court.
Notary has a very important role in making a will deed by complying with the relevant legislation, especially article 16 of Law office of Notary. This study uses normative legal research with case studies District Court No. 80 /Pdt.G/2013/PN.Bdg. The legal consequences of the negligence of the notary deed in making a will, the deed will be null and void. While adoption is not done by the court decision, was invalid.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan
"Tesis ini membahas tentang keabsahan akta notaris yang memuat kesepakatan mengenai hak asuh anak di bawah umur. Penelitian ini bertujuan secara umum untuk meneliti mengenai keabsahan akta yang notaris yang memuat kesepakatan hak asuh anak di bawah umur terhadap putusan pengadilan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peraturan yang berlaku di Indonesia mengenai hak asuh anak dalam UU Perkawinan dan KHI, dan menganalisis keabsahan akta notaris yang berisi kesepakatan mengenai hak asuh anak secara bersama berdasarkan UU Perkawinan dan KHI. Pokok permasalahan dari penelitian ini adalah pengaturan mengenai hak asuh anak berdasarkan UU Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam dan keabsahan akta notaris yang memuat kesepakatan mengenai hak asuh anak secara bersama. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif dengan type deskriptif analitis dengan menggunakan data sekunder melalui studi pustaka.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa akta Notaris yang dipertentangkan di pengadilan menunjukkan bahwa para pihak yang membuat akta tersebut tidak menjalankan kesepakatan yang sudah mereka buat sendiri. Oleh karenanya keabsahan akta tersebut menjadi tidak sah dan dapat dibatalkan oleh majelis hakim dikarenakan unsur kesepakatan dalam pembuatan perjanjian menjadi hilang. Saran dari penelitian ini adalah dalam hal akta yang sudah dibuat dibawa ke pengadilan yang menunjukkan adanya ketidaksepakatan dari para pihak terhadap akta yang mereka buat sendiri, maka penulis melihat sangatlah penting bagi para pihak yang terlibat untuk membuat akta baru dikarenakan akta yang sudah dibuat sebelumnya menjadi tidak sah.

This thesis discusses the validity of the notary deed which contains an agreement regarding custody of minors. This study aims in general to examine the validity of a notary deed which includes an agreement on custody of minors against court decisions. In particular, this study aims to analyze the prevailing regulations in Indonesia concerning child custody in the Marriage Law and KHI, and analyze the validity of notary deeds that contain agreements regarding child custody together under the Marriage Law and KHI. The main problem of this research is how is the regulation regarding child custody based on the Marriage Law and the Compilation of Islamic Law and how is the validity of the notary deed which contains an agreement regarding child custody together. The research method used is normative juridical research with descriptive analytical properties using secondary data through literature.
The results of this study found that the Notary deed contested in court showed that the parties who made the deed did not carry out the agreements they had made themselves. Therefore the validity of the deed becomes invalid and can be canceled by the panel of judges because the element of agreement in making the agreement is lost. Suggestions from this research are in the case that the deed that has been made is brought to court which shows the disagreement from the parties regarding the deed that they made themselves, so the authors see it is very important for the parties involved to make a new deed because the deed that was previously made is not legitimate."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T54000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Ceniza
"Skripsi ini membahas tentang ayah yang memiliki kuasa asuh atas anaknya yang didapatkan melalui penetapan pengadilan namun penetapan tersebut digugat sehingga kuasa asuh anak dicabut dan dialihkan kepada wali yang merupakan kakek dan nenek dari si anak selama jangka waktu tertentu karena unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal 49 ayat (1) Undan-gundang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang mengatur tentang sebab-sebab pencabutan kuasa asuh anak yang terdiri dari melalaikan kewajiban orang tua terhadap anak dan berkelakuan buruk sekali, tidak terpenuhi secara keseluruhan sehingga kuasa asuh anak tersebut hanya dicabut dalam suatu jangka waktu tertentu dan setelah lewat jangka waktu tersebut maka kuasa asuh anak tersebut kembali kepada ayahnya.

This thesis concerning father who has child custody of his son which obtained by the stipulation of the court, but the said stipulation is sued then revoked and assigned to a trustee whom are the grandparents of the child within a period of time due to the elements contained in Article 49 paragraph (1) of Act No. 1 of 1974 regulating about causes of child custody revocation such as child neglect and very bad misbehave of parents, not fulfilled done so that child custody revoked in a certain period and after passing the period father will get back the said child custody."
2014
S54446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaudensia Diana K. F.
"Penelitian dengan judul Faktor-faktor yang Mendorong Prestasi Belajar Anak Asuh (Studi Kasus Terhadap 5 Orang Remaja Panti Asuhan Vincentius Putera Jakarta Yang Berprestasi Belajar Sangat Baik) ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor internal dan ekstemal yang dapat menjadi pendorong prestasi belajar anak asuh di Panti Asuhan Vincentius Putera Jakarta. Faktor internal adalah segala faktor yang berasal dari dalam din anak asuh yang mendorong prestasi belajamya, dan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri anak asuh yang mendorong prestasi belajamya.
Latar belakang pemilihan topik penelitian ini adalah tingginya prestasi belajar beberapa orang anak asuh di Panti Asuhan Vincentius Jakarta yang sedang berada pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sint Joseph Jakarta. Padahal, para penghuni Panti Asuhan Vincentius Putera secara umum merupakan anak-anak yang mempunyai masalah di dalam keluarga, Sebagian besar kasus ditemukan bahwa para anak asuh tersebut berasal dari keluarga miskin dan tidak mengenal orang tua sejak dari bayi. Kurangnya kasih sayang serta dukungan keluarga merupakan faktor-faktor yang sesungguhnya sangat berpengaruh dalam perkembangan anak. Pada dasamya, anak asuh yang menjalani kehidupan sehari-hari dalam lingkungan panti asuhan adalah anakanak bermasalah. Namun, dalam kondisi tersebut, tetap ditemukan adanya anakanak penghuni panti asuhan yang mempunyai prestasi akademik bagus. Situasi ini sangat menarik untuk diamati, sehingga ditetapkan sebagai topik dalam penelitian ini, yang secara khusus akan mendeskripsikan tentang faktor-faktor pendorong berprestasi anak asuh dengan studi kasus terhadap remaja di Panti Asuhan Vincentius Putera Kramat Raya 134 Jakarta Pusat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Lokasi penelitian ini adalah Panti Asuhan Vincentius Putera Jalan Kramat Raya 134 Jakarta Pusat. Janis sampling (type of sampling) penelitian ini adalah non-probability sampling atau nonrandom sampling. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tiga teknik yaitu wawancara mendalam (indepth interview), observasi, serta menggunakan data non manusia (sekunder) dan dianallsis secara deskriptif kualitatif.
Pembahasan dalam penelitian tentang faktor-faktor pendorong berprestasi ini menggunakan teori dari beberapa pakar pendidikan dan psikologi yang membahas tentang faktor internal (intrinsik) dan eksternal (ekstrinsik) yaitu Sobur, Hakim, Makmun, Munandar, dan lain-lain. Teori tersebut menekankan bahwa faktor dan dalam diri individu (internal) dan faktor Iingkungan dari luar diri individu (ekstemal) sebagai faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berprestasi. Melalui penelitian ini, maka akan dikaji faktor-faktor pendorong tersebut dalam setting panti asuhan dengan informannya adalah 5 orang remaja berprestasi di Panti Asuhan Vincentius Putera yang sedang mengikuti pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan Sint Joseph Kramat Raya Jakarta Pusat.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor internal yaitu faktor fisik dan psikis, serta faktor ekstemal dari Panti Asuhan Vincentius Putera berupa fasilitas belajar, peran pengasuh, waktu belajar, dan peraturan maupun dari SMK Sint Joseph berupa fasilitas belajar, bimbingan dan pendampingan, metode belajar dan peraturan menjadi pendorong prestasi belajar anak asuh di Panti Asuhan Vincentius Patera. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan rekomendasi terhadap pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan anak seperti; sekolah dan panti asuhan untuk lebih memberikan perhatian terhadap masalah pendidikan anak, khususnya pendidikan bagi anak-anak panti asuhan.

The Thesis which title The Study Achievement Stimulating Factors for Foster Child (Case Study to 5 adolescents at Vincentius Putra Foster Care that over achiever). Purposes of the research is to describe study achievement stimulating factors both internal and external factors at Vincentius Putra Foster Care Jakarta. Internal factors are all factors that coming from foster child itself, and external factors are all factors that coming from the environment of foster child.
The topic had been choseen based on the fact that some of the foster child at Vincentius Putra Foster Care in the senior high school (SMK Sint Joseph) are over achiever students, whereas the children is coming from the broken family. In many cases found that the children who lived in Vincentius Putra Foster Care that they family is poor, and some of them never known they family since they were born. The less of passion and support from family was dominant factors that will be giving an influence for children growth and development, both physically and mentally in future time. In generally all the children that living in Vincentius Putra Foster Care are disorder children. But, in that unopportunity condition, still found some of the foster child that can reached over achievement than others. This situation is interesting to look deeply by social research methods to esspecially describe achihevment stimulating factors, both internally and externally, by case study to five over achiever adotesence at Vincentius Putra Foster Care that study at SMK Sint Joseph Kramat Raya 134 Jakarta.
This study uses qualitative method with case study as a approaching method. The research locate in Vincentius Putra Foster Care at Jalan Kramat Raya 134 Jakarta Pusat. Type of sampling uses non-probability sampling or nonrandom sampling. The technique to determine sampling is purposive. The data is collecting by three ways such as indepth interview, observation, and study documentation. All the data analizing uses descriptive-qualitative. The informants needed 12 person, consist of five foster children, three SMK Sint Joseph teachers, and four Vincentius Putra Foster Care Officers.
The research uses some theories such as Sobur, Hakim, Makmun, Munandar, and Jane Hams. The theories stress internal and external factors as a stimulating factors that influencing foster children in a study. Through this research, all those factors will be telling about internal and external factors that influence foster children that living in Vincentius Putra Foster Care and study at SMK Sint Joseph.
In the last chapter, known that of the research about internal and external factors (facilities, officers, study schedule, and rule) conclude that all factors are stimulated foster child to be over achiever at Vincentius Putra Foster Care. Thus, as a recomendation to goverment, education institution, and other foster care to give more seriuously to about education for children, especially children that living in foster care."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T19278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Irene Ongphillatus
"Perkawinan menimbulkan perikatan antara kedua individu yang didasari dengan ke-Tuhanan Yang Maha Esa dan bersifat kekal. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi hal-hal yang membuat sebuah perkawinan tidak dapat berlangsung kekal dan terputus. Putusnya perkawinan memiliki banyak jenis dan salah satunya adalah dengan pembatalan perkawinan. Sebagaimana yang terjadi dalam kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 0012/Pdt.G/2016/PA.Sky dimana seorang suami menuntut untuk membatalkan perkawinan dengan istrinya dengan alasan telah lahir seorang anak dalam perkawinan tersebut yang mana memicu kecurigaan baginya. Oleh karena itu permasalahan yang akan diteliti bagaimanakah keabsahan kedudukan seorang anak yang dilahirkan dalam perkawinan yang sah dan pembatalan perkawinan dan bagaimana upaya dari penyangkalan terhadap sahnya anak terhadap anak yang telah lahir di dalam perkawinan tersebut berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 0012/Pdt.G/2016/PASky. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif yaitu penelitian yang menekankan pada penggunaan norma-norma hukum secara tertulis. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa Majelis Hakim mengabulkan gugatan dari suami untuk membatalkan perkawinan namun menolak untuk mengabulkan permohonan suami untuk mengingkari anak yang lahir tersebut karena suami tidak dapat membuktikan secara konkret bahwa anak tersebut bukan anak yang berasal dari suami secara sah.

Marriage creates a bond between the two individuals which is based on the One Godhead and is eternal. Even so, it does not rule out things that make a marriage unsustainable and lasting. The breakup of a marriage has many types and one of them is the cancellation of the marriage. As happened in the case of the Supreme Court Decision Number 0012 / Pdt.G / 2016 / PA.Sky where a husband demanded to cancel his marriage with his wife on the grounds that a child had been born in the marriage, which sparked suspicion for him. Therefore, the problems that will be investigated are the validity of the position of a child born in a legal marriage and the cancellation of the marriage and the efforts to deny the legitimacy of the child to the child born in the marriage based on the Supreme Court Decision Number 0012 / Pdt.G / 2016 / PASky. The research method used in this research is the normative juridical method, namely research that emphasizes the use of legal norms in writing. From the research it is known that the Panel of Judges granted the husband's lawsuit to cancel the marriage but refused to grant the husband's request to deny the child born because the husband could not concretely prove that the child was not legally derived from the husband."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ridha Rizkiyah
"Untuk sebagian pasangan yang telah menikah mengharapkan kehadiran anak ditengah-tengah mereka. Anak diharapkan menjadi kebahagiaan orangtuanya dan menjadi penerus harta orang tuanya, namun tidak semua pasangan diberikan dapat memiliki anak. Oleh karena hal tersebut lahirlah lembaga pengangkatan anak/adopsi, namun dalam praktiknya masih banyak dijumpai hak-hak anak angkat yang tidak dipenuhi karena tidak dilaksanaannya pengangkatan anak secara yuridis. Skripsi ini akan membahas mengenai mengenai pengaturan kedudukan anak angkat yang diangkat tanpa melalui penetapan pengadilan dan akibat hukumnya dalam hal mewaris. Penulisan skripsi ini difokuskan untuk menganalsisi putusan Nomor 324/Pdt/2020/PT MDN. Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa anak angkat yang diangkat berdasarkan hukum adat tanpa penetapan pengadilan adalah anak angkat sah dan berhak mewaris dari orang tua angkatnya sepanjang pengangkatan secara adat itu dapat dibuktikan kebenarannya.

For numerous couples, it is run-off-the-mill to expect a child once they are married. It is assumed that children will bring joy to the lives of their parents and inherit wealth from them, but some individuals may not be able to give birth to a child. As a result, many adoption centers are established, but there are still many occasions where, due to the judicial system, these foster children are not granted their legal rights. This dissertation will examine issues relating to the status of the adopted child in a family without any court order and its legal implications for their inheritance rights. This dissertation is writen to concentrate on the ruling of the Number 234/PDT/2020/PT MDN. This research uses the method of normative juridical. The results of this study are that children who are adopted without court orders based on customary law are entitled to inherit the wealth of their adoptive parents as long as the adoption can be substantiated."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Dwikinanti Putri
"[Skripsi ini membahas mengenai pelimpahan hak asuh anak sebelum mumayyiz akibat
perceraian dengan analisis putusan nomor 330/K/Ag/2014. Dalam melakukan
penelitian, penulis mengunakan metode penelitiaan kepustakaan yang bersifat yuridis
normatif dan tipologi bersifat deskriptif analisis. Pokok permasalahan dalam skripsi
ini adalah bagaimana pengaturan mengenai hak asuh atas anak yang belum mumayyiz
dalam Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam dan Undang-Undang
Perlindungan Anak; dan apakah pertimbangan hakim dalam putusan pemberian hak
asuh anak sudah tepat atau belum. Kesimpulan penelitian ini adalah: pertama,
ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Perkawinan, Hukum Islam perlu
diperjelas mengenai definisi dan hierarki orang-orang yang berhak mengasuh anak
serta faktor-faktor yang dapat membuat seseorang kehilangan hak untuk mengasuh
anak yang belum mumayyiz. Kedua, pertimbangan Majelis Hakim belum tepat dalam
memberikan hak asuh anak yang belum mumayyiz., This paper discusses the provision custody of non-mumayyiz children as result of
divorce based on Marriage Regulation, Islamic Law, and Child Protection
Regulation. In conduting this research, the witer uses juridicial-normative library
research methods and the typology is descriptive analytical. The main issue in this
paper focuses on recognition the provision about the custody of non-mumayyiz
children according to Marriage Regulation, Islamic Law, and Child Protection
Regulation; also about the precision of judge consideration regarding child custody
based on Marriage Regulation, Islamic Law, and Childern Protection Regulation. The
first conclusion shows that provision about child custody on Marriage Regulation,
Islamic Law, and Childern Protection Regulation needs to be more details in order to
definition of mumayyiz, hierarchy of person who have the right on child custody, and
identification factors which can repealing the right of child custody. The second
conclusion shows that judge consideration on Supreme Court Verdict No.
330/K/Ag/2014 has not been an accurate decision.]"
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S59987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Vonica
"Skripsi ini membahas mengenai sistem attachment yang terbentuk antara anak yang tinggal terpisah di panti dengan orang tua kandungnya. Studi ini dilakukan pada anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan Putra Utama 3 Tebet. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan mengenai proses attachment, tahapan pembentukan attachment yang terjadi pada anak dengan orang tuanya serta bentuk attachment yang terbangun diantara keduanya. Fenomena masuknya anak kedalam panti karena ketidakmampuan orang tua untuk memenuhi kebutuhan dasar anak membuat anak mengalami keterbatasan interaksi dengan orang tuanya. Terbatasnya interaksi dan tidak adanya upaya orang tua untuk menjaga komunikasi mereka inilah yang mempengaruhi kualitas attachment diantara keduanya. Akibatnya, kelekatan anak dengan orang tuanya menjadi tidak aman sehingga membuat mereka mencari kedekatan dengan figur lain seperti teman sebayanya. Penelitian ini juga menyarankan agar orang tua dan juga pihak panti sosial berupaya menjaga attachment yang aman antara anak asuh dengan orang tua kandungnya dengan mengadakan pertemuan rutin dan memberikan informasi, pengetahuan dan motivasi mengenai pentingnya attachment bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa yang akan datang.

This thesis discusses the attachment system that is formed between children who live separately in the orphanage with their biological parents. This study was conducted on foster children who live at Putra Utama 3 Tebet Orphanage. This research is qualitative research with a descriptive design. The results of the study illustrate the attachment process, the stages of attachment formation that occur in children with their parents, and the form of attachment that is built between them. The phenomenon of the entry of children into homes because of the inability of parents to meet the basic needs of children makes children experience limited interaction with their parents. Limited interaction and the absence of parental efforts to maintain their communication is what affects the quality of attachment between the two. As a result, the attachment of children to their parents becomes insecure so that it makes them look for closeness with other figurs such as their peers. This study also recommends that parents and social care institutions strive to maintain safe attachments between foster children and biological parents by holding regular meetings and providing information, knowledge, and motivation about the importance of attachments for the future growth and development of children.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>