Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferly Dania Putri
"ABSTRAK
Internet merupakan salah satu sumber dari informasi tentang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari metriks media sosial terhadap third-person perception (TPP) dalam informasi kesehatan. Eksperimen secara daring dilakukan di mana partisipan (N=353) dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan metriks yaitu likes (tinggi dan rendah), kemudian partisipan membaca informasi tentang penyakit tifus dalam bentuk tangkapan layar Instagram. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya pengaruh interaksi antara metriks media sosial dan TPP. Diketahui pula individu mempersepsikan dirinya sendiri lebih terpengaruh dibandingkan orang lain terhadap kehadiran informasi tentang penyakit tifus di Instagram, yang artinya mengarahkan pada fenomena first-person perception (FPP). Hasi ini dapat menjadi evaluasi bagi organisasi kesehatan untuk lebih memerhatikan kualitas dari konten kesehatan yang dipublikasi di media sosial.
ABSTRACT
Internet is one of the source information about health. This study examined the effect of social media metrics on third-person perception in health information. An online experiment was conducted in which participants (N=353) seperated into two groups based on instagrams likes metrics (high and low), then the participants read the information about typhus on a picture of instagram post screenshot. The result of this study showed that there was no interaction effect of social media metrics and TPP. Individuals also perceived themselves as more affected than others with a presence of the information about typhus in instagram, which lead us to first-person perception (FPP) phenomenon. This result can be an evaluation for health organizations to pay more attention to the quality of health content that published on social media."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifany Faulina
"ABSTRAK
Saat ini penyebaran berita bernada negatif ke media sosial sangat sering terjadi. Hal
ini dapat memunculkan persepsi bahwa berita daring negatif lebih mempengaruhi orang
lain dibandingkan diri sendiri, atau disebut Third Person Perception. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat pengaruh media sosial Instagram yang ditampilkan bersama
dengan berita daring negatif dalam membentuk persepsi terhadap konten dan
pengaruhnya. Eksperimen dilakukan dengan memberikan partisipan (n=281) paparan
terhadap berita daring negatif yang dihadirkan dalam Instagram dan situs berita daring.
Hasil analisis menunjukkan bahwa berita daring negatif yang dipaparkan dalam penelitian
dirasakan lebih mempengaruhi orang lain dibandingkan diri sendiri. Selanjutnya, hasil
analisis menggunakan GLM ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara penyisipan berita daring negatif dengan Third Person Perception.
Membaca berita daring melalui Instagram ataupun membaca berita melalui situs berita daring tidak meningkatkan Third Person Perception.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amalia Zahra
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kehadiran tipe selebriti terhadap persepsi individu. Partisipan penelitian adalah mahasiswi JABODETABEK usia 18-24 tahun yang merupakan pengguna aktif Instagram dan mem-follow selebriti Indonesia dan influencer Indonesia di Instagram. Eksperimen dilakukan dengan memberi partisipan (n = 403) tangkapan layar berupa selebriti tradisional atau selebriti non-tradisional yang sedang memasarkan produk katering diet di Instagram. Produk katering diet digunakan sebagai produk dalam eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu merasa orang lain lebih terpengaruh dibandingkan dengan dirinya sendiri terhadap kehadiran pesan pemasaran produk di Instagram, namun tidak terdapat perbedaan tipe selebriti yang signifikan terhadap persepsi individu
.This research is conducted to verify the presence of celebrity types toward individual perception. The research’s participants are JABODETABEK female college students between 18-24 years old an active Instagram user and following Indonesian celebrities and Indonesian influencer on Instagram. The experiment is conducted by giving the participant (n = 403) screenshots in a form of traditional or non-traditional celebrities who are marketing product in Instagram. The diet catering product used as the experiment product. The result of the research shows individual feels that other people are more affected compared to themselves in the presence of marketing Instagram message product. However, there are no significant differences in types of celebrity toward individual perception.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Joseph Edwin
"Pemberitaan Covid-19 penting khususnya agar masyarakat mendapatkan informasi dan membuat keputusan tepat untuk menghindari paparan virus corona. Akan tetapi penelitian terdahulu mengatakan pesan negatif (undesirable) seperti berita Covid-19 yang tersebar di media sosial atau social networking sites (SNS) dapat menimbulkan third-person perception (TPP), yakni khalayak berpersepsi bahwa berita tersebut lebih mempengaruhi orang lain dibandingkan diri mereka sendiri. Hal ini penting diperhatikan karena TPP digagaskan mempengaruhi intensi melakukan perilaku preventif protokol kesehatan 6M yaitu: 1.) memakai masker; 2.) mencuci tangan; 3.) menjaga jarak; 4.) menghindari kerumunan; 5.) mengurangi mobilitas; 6.) dan mengindari makan bersama. Penelitian terdahulu menemukan bukti empiris bahwa cara khalayak menggunakan berita Covid-19 di SNS (konsumsi, kontribusi dan kreasi konten berita Covid-19) dapat mengurangi TPP dan juga memiliki hubungan dengan intensi perilaku preventif. Selain itu, relevansi pribadi khalayak terhadap berita Covid-19 (seberapa penting, bermakna dan berkonsekuensi berita pandemi terhadap khalayak) juga digagaskan dapat mengurangi TPP dan berhubungan positif dengan intensi perilaku preventif. Maka digagaskan bahwa tipe penggunaan SNS dan relevansi pribadi memiliki hubungan langsung dengan intensi perilaku preventif; dan hubungan tidak langsung dengan TPP berperan sebagai mediator. Untuk menguji hipotesis tersebut, dilaksanakan penelitian berjenis eksplanatif dengan paradigma positivistik dan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan quota sampling untuk memperoleh 400 responden dengan karakteristik berdomisili di lima kotamadya DKI Jakarta, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dewasa usia produktif 17-64 tahun dan menggunakan media sosial (Whatsapp, Line, Telegram, Twitter, Tiktok, Youtube, Instagram, Facebook, dan Linkedin) baik untuk aktivitas sehari-hari maupun mendapatkan berita Covid-19. Data diperoleh melalui survei daring dan diolah dengan program SPSS untuk analisis deskriptif dan partial least square structural equation modelling (PLS-SEM) untuk analisis model serta pengujian hipotesis. Berdasarkan paired sample t-test, nilai rata-rata indikator pengaruh berita Covid-19 terhadap ‘orang lain’ lebih besar daripada indikator pengaruh terhadap ‘saya’ sehingga menandakan adanya TPP. Berdasarkan analisis model struktural, TPP tidak mempengaruhi intensi perilaku preventif secara signifikan. Meski begitu, secara umum responden ‘setuju’ berniat menjalankan protokol kesehatan 6M. TPP juga tidak terbukti memediasi hubungan konsumsi, kontribusi dan kreasi dengan intensi perilaku preventif. Selain itu TPP juga tidak memediasi hubungan relevansi pribadi terhadap perilaku preventif. Relevansi pribadi didapati sebagai variabel penting karena memiliki hubungan negatif signifikan dengan TPP dan memiliki hubungan positif dengan intensi perilaku preventif
News coverage on Covid-19 is of public importance as it provides people with important updates as well as information crucial for avoiding infection. Previous studies have shown undesirable messages such as Covid-19 news that circulates in social networking sites (SNS) can trigger ‘third-person perception’, which is a phenomenon in which audiences presume a message exerts more influence upon people other than themselves. It is crucial to examine whether audiences experience TPP during consumption of pandemic news – especially when there is a possible negative correlation between TPP and protective behavior intentions. In the case of Covid-19 pandemic, preventive behavior is 6M health protocol that includes: 1.) wear masks; 2.) wash hands; 3.) keep physical distance; 4.) avoid crowds; 5.) decrease mobility; 6.) avoid eating together public spaces. Previous studies showed empirical evidence that how users use Covid-19 news in SNS (consume, contribute or create) could reduce TPP and also is correlated with preventive behavior intentions. Furthermore, personal relevance of pandemic news (important, meaningful & has consequences) is said to have negative relationship with TPP but has positive relationship with preventive behavior intentions. This suggests that three types of SNS usage and personal relevance have direct relationship with protective behavior intentions, as well as indirect relationship with TPP as mediator. To test these hypotheses, explanatory research of a positivistic paradigm and a quantitative approach is administered. This research utilizes quota sampling to collect data from 400 respondents through online questionnaire. Samples have the characteristics of living in five DKI Jakarta municipalities, of both sexes, between 17-64 years of age and uses SNS for daily activities as well as receiving news on Covid-19 (Whatsapp, Line, Telegram, Twitter, Tiktok, Youtube, Instagram, Facebook & Linkedin). SPSS is used to perform descriptive analysis and paired sample t-test, while partial least square structural equation modelling (PLS-SEM) is used to analyze inner & outer model. Through paired sample t-test, respondents experience TPP as is evidenced by the mean value of influence of Covid-19 news towards ‘others’ is larger than that of influence towards ‘self’. However, based on structural analysis, there is no significant relationship between TPP and preventive behavior intentions despite respondents having to ‘agree’ to have intentions to follow 6M health protocol. Analyses also presented no support for the hypotheses that TPP mediates the indirect correlation of consumption, contribution and creation with preventive behavior intensions. There is also no evidence that TPP mediates indirect relationship of personal relevance and preventive behavior intensions. Personal relevance is found to be an important construct as it has a positive influence toward preventive behavior intentions and has a negative relationship with TPP.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Cahyaningtyas
"Obesitas telah menjadi masalah global yang signifikan dengan prevalensi yang meningkat pesat di berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Obesitas tidak hanya meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker, tetapi juga menyebabkan dampak ekonomi yang signifikan akibat biaya perawatan penyakit terkait. Informasi kesehatan yang akurat dan mudah diakses menjadi krusial dalam upaya pencegahan dan penanggulangan obesitas di Indonesia. Namun, penyebaran informasi yang tidak akurat di media sosial, termasuk platform seperti TikTok, menimbulkan tantangan baru dalam mengedukasi masyarakat tentang obesitas. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa TikTok, sebagai platform yang populer di Indonesia, dapat berpotensi memberikan edukasi kesehatan yang bermanfaat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan analisis terhadap motivasi adopsi informasi kesehatan dalam mengatasi obesitas, dengan mempertimbangkan gratifikasi yang diperoleh dari konsumsi konten kesehatan di media sosial seperti TikTok. Penelitian ini menggunakan metode SEM-PLS untuk menginvestigasi hubungan antara faktor-faktor berdasarkan teori Uses and Gratification Theory (UGT) dan Transactive Memory System (TMS) dalam konteks adopsi informasi tentang obesitas melalui media sosial TikTok. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner daring dengan partisipasi dari 255 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor ini tidak hanya berpengaruh positif signifikan terhadap dimensi TMS, tetapi juga mempengaruhi adopsi informasi yang disampaikan secara efektif. Gratifikasi seperti social interaction dan personalization memiliki pengaruh signifikan terhadap ketiga dimensi TMS (specialization, credibility, dan coordination). Social support merupakan gratifikasi yang paling berpengaruh pada TMS specialization dan coordination. Sementara itu, TMS credibility paling besar dipengaruhi oleh gratifikasi social interaction. Masing-masing dimensi TMS juga berpengaruh signifikan terhadap adopsi informasi kesehatan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana TikTok dapat digunakan secara efektif untuk mendukung upaya edukasi kesehatan masyarakat terkait obesitas di Indonesia.

Obesity has become a significant global problem with rapidly increasing prevalence across various age groups, including children, adolescents, and adults. Obesity not only raises the risk of non-communicable diseases such as diabetes, heart disease, and cancer but also imposes significant economic impacts due to healthcare costs associated with related illnesses. Accurate and easily accessible health information is crucial in efforts to prevent and manage obesity in Indonesia. However, the spread of misinformation on social media, including platforms like TikTok, presents new challenges in educating the public about obesity. This research identifies that TikTok, as a popular platform in Indonesia, has the potential to provide beneficial health education. Based on this issue, an analysis was conducted on the motivations for adopting health information to address obesity, considering the gratifications obtained from consuming health content on social media platforms such as TikTok. The study used the SEM-PLS method to investigate the relationships between factors based on the Uses and Gratification Theory (UGT) and Transactive Memory System (TMS) in the context of adopting information about obesity via TikTok. Data was collected using an online questionnaire with participation from 255 respondents. The analysis results indicate that these factors not only significantly influence the dimensions of TMS but also affect the adoption of information effectively. Gratifications such as social interaction and personalization have a significant impact on the three dimensions of TMS (specialization, credibility, and coordination). Social support is the gratification that most influences TMS specialization and coordination. Meanwhile, TMS credibility is most strongly influenced by the gratification of social interaction. Each TMS dimension also significantly influences the adoption of health information. The findings of this study are expected to provide insights into how TikTok can be effectively utilized to support public health education efforts related to obesity in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Widyananda Nugraha
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh terpaan gambar peringatan kesehatan (Pictorial Health Warning) terhadap persepsi khalayak tentang aktivitas merokok. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan kuesioner untuk kuantitatif dan untuk kualitatitf dengan wawancara mendalam sebagai instrumen penelitian. Sampel dari penelitian ini sebanyak 200 mahasiswa FISIP UI dari 8 departemen angkatan 2011-2013. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terpaan gambar peringatan kesehatan (Pictorial Health Warning) memiliki hubungan yang lemah terhadap persepsi khalayak mengenai aktivitas merokok. Selain itu, aktivitas merokok khalayak sendiri juga dapat mempengaruhi persepsi khalayak mengenai aktivitas merokok.

This research is purposely made for describing the influence between pictorial health warning exposure and audience perception about smoking activity. This research used mixed methods, which is questionnaire being used for quantitative method, and in-depth interview for qualitative method as research instrument. Thus, 200 students of FISIP UI, from 8 departments (2011-2013) were being sample in this research. The result of this research explained if pictorial health warning exposure shows weak relationship with public perception of smoking activity itself. Therefore, individual experience in smoking would affect their perception of smoking activity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirun Nisa
"ABSTRAK
Tesis ini membahas peran sinkronisitas media pada hubungan antara nilai
utilitarian, nilai hedonik, nilai sosial dan kepuasan terhadap loyalitas dalam
konteks media sosial dan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Peran sinkronisitas media ini menjadi variabel perantara dalam hubungan kausal dari kognisi, afeksi dan konasi berdasarkan Theory of Reasoned Action. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh nilai utilitarian, nilai hedonik dan nilai sosial terhadap kepuasan, menjelaskan pengaruh nilai utilitarian, nilai hedonik dan nilai sosial terhadap kepuasan melalui sinkronisitas media dan menjelaskan pengaruh kepuasan terhadap intensi loyalitas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan survei kepada 195 pengikut akun media sosial IndonesiaBaik.id yang menjadi peserta pelatihan grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai utilitarian dan nilai hedonik memiliki pengaruh terhadap kepuasan, sinkronisitas media menjadi variabel perantara yang mendorong pengaruh nilai utilitarian, nilai hedonik dan nilai sosial terhadap kepuasan, dan kepuasan memiliki pengaruh terhadap intensi loyalitas. Secara keseluruhan, sinkronisitas media memiliki peran penting dalam keberhasilan komunikasi yang diindikasi dari intensi loyalitas. Selain itu, nilai hedonik menjadi prediktor tertinggi dari intensi loyalitas. Hasil penelitian menyarankan bahwa nilai hedonik perlu diperhatikan untuk menjaga loyalitas pengikut akun media sosial pemerintah dalam hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Selain itu, nilai sosial menjadi isu penting yang diperhatikan dalam pengembangan strategi kehumasan pemerintah. Pemanfaatan sinkronisitas media perlu ditingkatkan untuk keberlangsungan hubungan antara pemerintah dan masyarakat dengan pelibatan pengikut akun media sosial IndonesiaBaik.id secara aktif.

ABSTRACT
This thesis discusses the role of media synchronicity in the relationship between
utilitarian value, hedonic value, social value and satisfaction to loyalty in the
context of social media and the relationship between government and society. The role of media synchronicity becomes an intervening variable in the causal
relationships of cognition, affection and conation based on the Theory of
Reasoned Action. This study aims to explain the effect of utilitarian value,
hedonic value and social value on satisfaction, to explain the influence of
utilitarian value, hedonic value and social value to satisfaction through media
synchronicity and to explain the influence of satisfaction on loyalty intention. This research is a quantitative study by using survey to 195 followers of
IndonesiaBaik.id social media account who become participants of graphic
training. The results showed that utilitarian value and hedonic value have
influence to satisfaction, media synchronicity becomes intermediate variable that encourage influence of utilitarian value, hedonic value and social value to
satisfaction, and satisfaction has influence to loyalty intention. Overall, media
synchronicity has an important role in communication successfulness indicated by loyalty intentions. In addition, the hedonic value becomes the highest predictor of loyalty intention. The results suggest that hedonic value should be considered to maintain loyalty of government social media follower in the relationship between government and citizen. In addition, social values become an important issue in the development of public relations strategy. Media synchronicity utilization needs to be improved for sustainability of relationship between government and citizen with active involvement of social media followers of IndonesiaBaik.id."
2018
T50075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adisty Widyasari
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna internet dan media sosial yang sangat aktif di dunia. Penggunaan media sosial identik dengan golongan milenial dimana sebagian besar pengguna media sosial adalah anak muda. Usia pengguna internet dan media sosial tersebut sejalan dengan karakteristik demografi investor pasar modal mengalami pergeseran ke usia yang semakin muda. Hal ini menandakan bahwa generasi muda di Indonesia semakin melek investasi, sehingga media sosial banyak digunakan sebagai sarana untuk mencari informasi untuk pengambilan keputusan investasi. Selain itu, banyak bermunculan akun media sosial dengan konsep financial advisor yang kerap dijadikan acuan bagi investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi yang terdapat di media sosial terhadap niat berinvestasi (investment intention) pasar modal, khususnya di kalangan milenial. Data penelitian dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada responden.

Indonesia is one of the countries with the most active internet and social media users in the world. The use of social media is very related to the millennial where most social media users are young people. The age of internet and social media users is in line with the demographic characteristics of capital market investors, which have shifted to a younger age. This indicates that the younger generation in Indonesia is increasingly literate with investment, so that social media is widely used to find information as a reference to investment decisions. In addition, there have been many social media accounts with the concept of financial advisors which are often used by the investors. This study aims to determine the effect of information on social media on investment intention in the Indonesian capital market, especially among millennials. The research data was collected by distributing questionnaires to respondents."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Fitri Indrayadi
"ABSTRAK
Teknologi telah berhasil mengubah perilaku masyarakat dan membangun cara berpikir mereka dalam kehidupan sehari-harinya.Berkat akibat kemajuan teknologi yang cepat, banyak orang telah bermigrasi dari media konvensional ke media yang lebih kontemporer atau lebih sering dikenal sebagai media digital. Dengan teknologi baru yang digunakan oleh khalayak massa, kompetensi pengguna dalam memanfaatkan media digital menjadi harus diamati dengan sangat hati-hatiLiterasi digital atau pengetahuan digital tidak lagi hanya sebuah prinsip, tetapi juga menjadi ilmu yang berperan dominan dalam membentuk pengetahuan pengguna Internet dalam mengumpulkan informasi secara online. Ketika Web 2.0 diperkenalkan, pengguna Internet memiliki kebebasan mengeksplorasi dan berkolaborasi dalam hal-hal yang tersebar di dalam Internet. Sumber berita yang ditemukan pada dasarnya menjadi tersedia di mana-mana dalam jaringan, dari mulai penerbit berita resmi sampai salah satu fitur Web 2.0, media sosial.Dengan mengetahui bahwa orang remaja adalah jumlah pengguna media sosial terbesar, pentingnya memahami literasi digital menjadi sangat mendesak bagi masyarakat. Dengan metode penelitian kualitatif, jurnal ini akan memeriksa tingkat literasi digital dengan mengamati dan melakukan penyelidikan mendalam terhadap perilaku media sosial remaja ketika mengumpulkan informasi secara online. Tujuan jurnal ini adalah mengevaluasi tahap kerangka melek digital seperti yang diperkenalkan oleh Renee Hobbs yang umum ditemukan pada remaja, khususnya mahasiswa sarjana.

ABSTRACT
Technology has succeeded to change people behaviour and construct their way of thinking in everyday life. Due to rapid technology advances, people have migrated from conventional media to a more contemporary media that is often known as the digital media. With a new technology being used by mass audience, user 39 s competence in utilizing digital media should be observed carefully.Digital literacy is no longer just a principle, but it 39 s a science that play dominant part in shaping user 39 s knowledge in gathering online information. When the Web 2.0 was introduced, Internet user has the freedom to explore and collaborate to things that is shared through the Internet. News resources are found basically everywhere within the network, from the official news publisher, to Web 2.0 most visited feature called the social media.Knowing that young adults have prevailed the number of social media users, the importance in understanding digital literacy becomes very urgent for society. Using qualitative research method, this journal will examine the level of digital literacy by observing and seeking an in depth investigation towards young adults social media behaviour when gathering online information. The purpose of this journal is to evaluate which stages of digital literacy framework as introduced by Renee Hobbs that is commonly found in young adults. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>