Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133300 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afra Afifah
"Perilaku seks pranikah pada remaja dilaporkan mengalami peningkatan berdasarkan survei BKKBN tahun 2017. Depok sebagai salah satu kota yang mencanangkan Kota Layak Anak, pada realitasnya masih menghadapi sejumlah masalah perilaku beresiko remaja, termasuk perilaku seks pranikah. Menurut sejumlah penelitian, pengetahuan yang benar tentang kesehatan reproduksi dan seksual merupakan salah satu faktor protektif yang menghindarkan remaja dari perilaku seks pranikah. Di antara berbagai sumber informasi, orang tua direkomendasikan sebagai sumber informasi terbaik bagi anak. Orang tua dapat menjadi sumber informasi dengan melakukan komunikasi seksual atau pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi pelatihan dengan model experiential learning terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksual, perilaku komunikasi efektif, dan perilaku komunikasi seksual orang tua kepada anak usia remaja awal (10 – 15 tahun). Desain intervensi yang digunakan adalah field experiment dengan one group pretest-posttest. Setelah melalui tiga sesi pelatihan tatap muka dan penugasan praktek di rumah, diketahui bahwa pelatihan dengan model experiential learning berpengaruh terhadap peningkatan perilaku komunikasi seksual orang tua kepada anak usia remaja awal secara signifikan (p<0.05), namun tidak pada pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksual dan perilaku komunikasi efektif. Hasil lebih lanjut dibahas pada diskusi.

Premarital sex behavior in adolescents is reported to have increased based on the 2017 BKKBN survey. Depok as one of the cities that launched a Child Friendly City, in reality still faces a number of youth risk behavioral problems, including premarital sexual behavior. According to a number of studies, correct knowledge about sexual and reproductive health is one of the protective factors that prevents adolescents from premarital sexual behavior. Among various sources of information, parents are recommended as the best source of information for children. Parents can be a source of information by carrying out sexual communication or sexual and reproductive health education. This study aims to determine the effect of training intervention with experiential learning model on knowledge of reproductive and sexual health, effective communication behavior, and sexual communication behavior of parents to early adolescents (10 – 15 years old). The intervention design used was field experiment with one group pretest-posttest. After going through three face-to-face training sessions and practice assignments at home, it was found that training with experiential learning model significantly influenced parent's sexual communication behavior to early adolescents (p<0.05), but not to sexual and reproductive health knowledge and effective communication behavior. Further results are discussed in the discussion.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lhuri Dwianti Rahmartani
"[ABSTRAK
Peningkatan tren praktik hubungan seksual pranikah pada remaja laki-laki di Indonesia tidak
disertai tindakan preventif yang adekuat. Tidak sampai 28% dari mereka yang menggunakan
kondom secara konsisten. Pada populasi remaja umum di Indonesia, sebanyak 30%-nya tidak
tahu bahwa kondom dapat mencegah kehamilan dan 40%-nya tidak tahu kondom dapat
mencegah infeksi menular seksual (IMS). Studi potong lintang dari analisis SDKI 2012 ini
berupaya melihat asosiasi pengetahuan tentang fungsi kondom terhadap penggunaan kondom
pada remaja laki-laki pelaku hubungan seksual pranikah. Hasilnya, setelah memperhitungkan
faktor demografis, pengetahuan kespro, dan perilaku lainnya, penggunaan kondom lebih
tinggi pada responden yang memiliki pengetahuan tentang kedua fungsi kondom (PR 2,38;
95% CI 1,47 ? 3,85) dibandingkan responden yang hanya tahu salah satu fungsi atau tidak
tahu sama sekali.

ABSTRACT
The increasing trend of premarital sex among Indonesian male adolescents is not
accompanied with protective behavior. Less than 28% of sexually-active unmarried male
adolescents use condoms consistently. Approximately, 30% of Indonesian adolescents do not
know that condoms can help prevent pregnancy and 40% of them do not know that condoms
can help prevent sexually transmitted infections (STIs). This cross-sectional study using
IDHS 2012 aims to see whether there is an association between knowledge on condom
functions and condom use, particularly among unmarried male adolescents in Indonesia.
After controlling with other covariates such as demographic, knowledge on reproductive
health, and other behavior indicators, the prevalence of condom use is significantly higher in
respondents who know both functions of condoms, than in respondents who only know either
function or not at all (adjusted PR 2,38; 95% CI 1,47 ? 3,85).;The increasing trend of premarital sex among Indonesian male adolescents is not
accompanied with protective behavior. Less than 28% of sexually-active unmarried male
adolescents use condoms consistently. Approximately, 30% of Indonesian adolescents do not
know that condoms can help prevent pregnancy and 40% of them do not know that condoms
can help prevent sexually transmitted infections (STIs). This cross-sectional study using
IDHS 2012 aims to see whether there is an association between knowledge on condom
functions and condom use, particularly among unmarried male adolescents in Indonesia.
After controlling with other covariates such as demographic, knowledge on reproductive
health, and other behavior indicators, the prevalence of condom use is significantly higher in
respondents who know both functions of condoms, than in respondents who only know either
function or not at all (adjusted PR 2,38; 95% CI 1,47 ? 3,85)., The increasing trend of premarital sex among Indonesian male adolescents is not
accompanied with protective behavior. Less than 28% of sexually-active unmarried male
adolescents use condoms consistently. Approximately, 30% of Indonesian adolescents do not
know that condoms can help prevent pregnancy and 40% of them do not know that condoms
can help prevent sexually transmitted infections (STIs). This cross-sectional study using
IDHS 2012 aims to see whether there is an association between knowledge on condom
functions and condom use, particularly among unmarried male adolescents in Indonesia.
After controlling with other covariates such as demographic, knowledge on reproductive
health, and other behavior indicators, the prevalence of condom use is significantly higher in
respondents who know both functions of condoms, than in respondents who only know either
function or not at all (adjusted PR 2,38; 95% CI 1,47 – 3,85).]"
2015
T43458
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfathny Pertiwi
"Besarnya jumlah populasi remaja yang ada tentunya akan membawa konsekuensi pada berbagai masalah sosial dan kesehatan reproduksi remaja termasuk di dalamnya masalah perilaku seksual remaja. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku seksual pranikah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada siswa SMKN X Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menggunakan data primer pada 158 remaja di SMKN X Tahun 2018.
Hasil menunjukkan bahwa proporsi perilaku seksual berisiko pada remaja SMKN X adalah 22,8 dengan jenis kelamin responden terbanyak yaitu laki-laki sebanyak 50.6, remaja berpengetahuan rendah sebanyak 76.6, remaja dengan sikap positif 58.2, remaja dengan orangtua bekerja sebanyak 84.2, remaja dengan uang saku cukup 50.6, remaja yang menganggap teman sebaya tidak berperan terhadap perilaku seksual sebanyak 51.3, dan remaja yang terpapar pornografi sebanyak 93.
Berdasarkan analisis bivariat, dapat diketahui dari faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja adalah jenis kelamin laki-laki p Value= 0.045; PR= 2.36; 95 CI= 11.1-5.14, dan peranan teman sebaya p Value= 0.03; PR=3.62; 95 CI=3.62 1.6-8.1.

The large number of adolescent populations will certainly bring consequences on various social and reproductive health issues of adolescents including adolescent sexual behavior issues. This thesis aims to know the description of premarital sexual behavior and factors related to premarital sexual behavior in students of SMKN X Year 2018. This study used a cross sectional study design using primary data on 158 adolescents in SMKN X Year 2018.
The results show that the proportion of risky sexual behavior in adolescent SMKN X is 22,8 with the most respondent 39 s gender is male 50.6, respondents with low knowledge of 76.6, adolescent with positive attitude 58.2, adolescent with working parents 84.2, adolescent with enough pocket money 50.6, adolescents who consider peers do not contribute to sexual behavior as much as 51.3, and adolescents exposed to pornography as much as 93.
Based on bivariate analysis, it can be seen from factors that have significant relationship with teen sexual behavior is gender p Value 0.045, PR 2.36, 95 CI 11.1 5.14, and peer role p Value 0.03 PR 3.62 95 CI 3.62 1.6 8.1.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Syifa 'Uttami
"Perilaku seksual pranikah pada remaja wanita merupakan perilaku bermasalah yang dapat mengancam kesehatan dan kesejahteraan remaja di masa mendatang. Terlebih remaja wanita menjadi kelompok berisiko jika harus mengalami kehamilan pada usia remaja. Presentase perilaku seksual pranikah remaja wanita baik pada daerah perdesaan maupun perkotaan mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor penyebab terjadinya perilaku seksual pranikah pada remaja wanita di perdesaan dan perkotaan. Penelitian ini menggunakan sumber data dari data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dan dengan studi potong lintang. Populasi pada penelitian ini adalah remaja wanita usia 15-24 tahun yang belum menikah. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda usia, konsumsi alkohol, konsumsi narkoba, sikap terhadap perilaku seksual pranikah, pengetahuan kesehatan reproduksi dan pengaruh teman sebaya berhubungan dengan perilaku seksual pranikah remaja wanita di perkotaan. Sementara faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah remaja wanita di perdesaan meliputi usia, pendidikan, status ekonomi, sikap terhadap perilaku seksual pranikah, paparan media massa, perilaku merokok, konsumsi alkohol, pengalaman pacaran dan komunikasi kesehatan reproduksi dengan tenaga kesehatan. Variabel sikap terhadap perilaku seksual pranikah menjadi faktor yang berhubungan paling dominan dengan perilaku seksual pranikah remaja wanita di perkotaan maupun remaja wanita di perdesaan.

Premarital sexual behavior in female adolescent is a problematic behavior that can affect negative impact on health. Female adolescent is a risk group if they get pregnant at young age. The percentage of premarital sexual behavior among female adolescents in both rural and urban areas has increased. This study aims to determine the factors associated with premarital sexual behavior among female adolescent adolescent in rural and urban areas. This research used secondary data from Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) 2017 with cross-sectional design. The population in this study were unmarried female adolescent aged 15-24 years. Based on the results of multiple logistic regression, age, alcohol consumption, drug consumption, attitudes towards premarital sexual behavior, knowledge of reproductive health, and peer influence are related to premarital sexual behavior of adolescent girls in urban areas. Meanwhile, factors related to premarital sexual behavior of teenage girls in rural areas are age, education, economic status, attitudes towards premarital sexual behavior, exposure to mass media, smoking behavior, alcohol consumption, dating experience, and reproductive health communication with health workers. The attitude variable towards premarital sexual behavior is the most dominant factor associated with the premarital sexual behavior of female adolescents in urban and rural areas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maelissa, Sinthia Rosanti
"Lingkungan remaja saat ini semakin menawarkan banyak pilihan. Gaya berpacaran yang membuka peluang untuk terjadinya perilaku seksual pranikah dikalangan remaja seakan menjadi tawaran yang menarik terlebih untuk remaja yang tinggal di kost terpisah dengan orang tua. Tinggal tanpa pengawasan langsung dari orang tua dan pemilik kost membuat remaja bebas melakukan perilaku seksual pranikah dengan pacar di kost, sehingga memberikan pengaruh buruk bagi remaja lainnya. Remaja yang memilih untuk tidak terpengaruh memiliki pengalaman masing-masing untuk tetap bertahan dalam lingkungan yang berisiko tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara mendalam tentang pengalaman remaja beradaptasi dengan lingkungan yang berisiko terhadap perilaku seksual pranikah di Kota Ambon. Hasil penelitian didapatkan enam tema yaitu mengenali perilaku seksual pranikah, tempat tinggal berisiko, menggunakan strategi koping, hambatan beradaptasi, dukungan keluarga, dan harapan terhadap kebijakan. Hasil penelitian merekomendasikan perawat komunitas dapat meningkatkan koping remaja melalui program-program kesehatan remaja di masyarakat, salah satunya layanan UKS di sekolah dan PKPR untuk remaja yang tinggal di kost.

In this adolescents 39 enviroment now, there are many options. Style of dating which gives a chance for premarital sex as something interesting for teens who do not life with their parents. Adolescent who life alone at a boarding house without parent 39 s care have chance to premarital sex with their partner. So, it gives negative influence for others. They, who don 39 t get the influence have experience to stay in that environment. The purpose of this research is to explain about student 39 s experience for adabting to their environment that gives a risky for their premarital sex in Ambon. Mean while the result of this research, there are six themes consist of to know about the premarital sex, risky places, use coping strategies, the problem for adaptation, family support, and expectations of policy. The result of this research also resommendates the community of nurse could improve teen 39 s coping by their healthy programms in their environment such as UKS service at school and PKPR for teens who life in a boarding house.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Andriansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan pengetahuan keterampilan komunikasi pada guru sekolah dasar terhadap aspirasi orang tua pada pendidikan anak. Berdasarkan model prediktor putus sekolah, terdapat indikasi pentingnya aspirasi orang tua dalam mencegah putus sekolah. Dalam model prediktor itu pula diketahui ada kaitan penting antara sistem rumah dan sekolah. Peran guru sangat penting dalam mempertemukan kedua sistem ini. Hasil baseline study menemukan adanya permasalahan efektifitas komunikasi bagi guru sekolah. Peneliti kemudian melakukan intervensi yang berupa pelatihan kepada guru. Hasil uji paired t-test terhadap pre-test dan post-test pada orang tua siswa menemukan intervensi yang dilakukan signifikan berpengaruh terhadap perubahan aspirasi sebesar 40,5%.

The purpose of this research is to find out the influence of improving communication skills knowledge in elementary school teachers towards parent academic aspiration to children. From model of drop-out predictors, there is indication about the importance of parent aspiration to avoid drop-out. The same model shows relation between home and school systems. Teacher has a significant role to connect both of systems. Baseline study discover on effectively communication as a problem in teachers. Training had arranged to meet the problem. Paired t-test of parent academic aspiration find out the intervention gives contribution towards parent aspiration up to 40,5%.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Sarma Eko Natalia
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks pra nikah dan faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku ini pada mahasiswa Akademi Kesehatan X di Kabupaten Lebak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 143. Proporsi perilaku seks pranikah 60,1% dengan alasan tertinggi (14,7 % ) adalah kedua belah pihak samasama senang melakukan hubungan seks. Variabel yang memiliki hubungan bermakna adalah faktor sikap, paparan media pornografi, dan adanya peluang, sedangkan variabel yang paling dominan adalah paparan media pornografi. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kegiatan penyuluhan perilaku seks pranikah baik di kampus maupun di luar kampus, membentuk dan meningkatkan layanan informasi dan konseling seks pra nikah di lingkungan institusi atau lingkungan masyarakat.

The purpose of this research is to reveal premarital sexual behavior and factors that influence it on Health Academy X students in Kabupaten Lebak. The type of this research is quantitative with cross sectional approach with 143 samples. The proportion of premarital sexual behavior is 60.1% with the highest reason (14.7%) is that the couple enjoy having sex. Variables that have significant relation are behavior, the exposure to pornographic media, and opportunity. While the most dominant variable is the exposure to pornographic media. It is necessary to improve outreach activities of premarital sexual behavior in campus and out of campus, establish and improve information and counseling of premarital sex in the institution and society."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Miladia Sari
"Angka hubungan seksual pranikah pada remaja di Indonesia tidak mengalami penurunan yang signifikan sepanjang tahun 2007 hingga 2017. Berbagai penelitian menemukan bahwa remaja usia pertengahan (pelajar SMA) lebih banyak yang melakukan hubungan seksual pranikah dibandingkan remaja usia awal (pelajar SMP). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor determinan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMP dan pelajar SMA di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder Global School-based Student Health Survey (GSHS) tahun 2015. Sampel penelitian ini adalah pelajar SMP dan SMA yang berusia 11 – 18 tahun yang terdapat pada data GSHS 2015. Hasil penelitian menunjukkan 5,8% pelajar SMP dan 3,7% pelajar SMA di Indonesia pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Berdasarkan hasil penelitan, ditemukan bahwa faktor yang berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMP terdiri dari keterikatan dengan orang tua, peran teman sebaya, pendidikan seksualitas dan HIV/AIDS di sekolah, keinginan bunuh diri, dan konsumsi alkohol. Sementara faktor yang berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada pelajar SMA, yaitu usia, keterikatan dengan orang tua, peran teman sebaya, keinginan bunuh diri, merokok, dan konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol menjadi faktor yang paling berhubungan dengan perilaku hubungan seksual pranikah, baik pada pelajar SMP maupun pelajar SMA.

Prevalence of premarital sexual intercourse among adolescents in Indonesia did not decrease during 2007 to 2017. Various studies found that middle-aged adolescents (high school students) had more premarital sexual intercourse experience than early adolescents (junior high school students). This study was conducted to determine the determinants of premarital sexual intercourse behavior in junior high and high school students in Indonesia. This study is a quantitative study with cross sectional design and uses secondary data from the Global School-based Student Health Survey 2015. The sample of this study was junior and high school students aged 11-18 years in the GSHS 2015. The results showed 5,8% of junior high school students and 3,7% high school students in Indonesia ever had premarital sex. It found that factors related to premarital sexual behavior in junior high school students consisted of parental connectedness, role of peers, education on sexuality and HIV/AIDS at school, suicidal ideation, and alcohol consumption. Meanwhile, factors related to premarital sexual behavior in high school students, namely age, parental connectedness, role of peers, suicidal ideation, smoking, and alcohol consumption. Alcohol consumption is the most related factor to premarital sexual behavior, both in junior high school students and high school students."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Iswanto
"Perilaku seks pranikah pada remaja merupakan salah satu permasalahan kesehatan reproduksi remaja. Pasalnya, perilaku seks pranikah pada remaja kian mengalami peningkatan. Hasil SDKI 2017 menunjukkan sebanyak 8% remaja pria usia 15-24 tahun pernah melakukan hubungan seksual. Perilaku seks pranikah apabila tidak dibarengi dengan pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi dapat berdampak pada resiko tertular penyakit menular seksual (PMS) dan Kehamilan Tak Dikehendaki (KTD) yang dapat berujung pada aborsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran keluarga dan sekolah sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi terhadap perilaku seks pranikah remaja usia 15–24 tahun di Indonesia berdasarkan dara SDKI 2017. Jenis Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari SDKI 2017. Analisa data menggunakan analisa univariat yaitu uji proporsi dan bivariat yaitu uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran keluarga dan sekolah dengan perilaku seks pranikah. Hubungan karakteristik individu dengan perilaku seks pranikah menunjukkan variabel umur, tingkat pendidikan, status ekonomi, pengetahuan kesehatan reproduksi, dan pengetahuan kb berpengaruh signifikan dengan perilaku seks pranikah, sedangkan variabel wilayah tempat tinggal dengan perilaku seks pranikah tidak berhubungan.

Premarital sex behavior in adolescents is one of the problems of adolescent reproductive health. Premarital sex behavior in adolescents has been increasing. The results of the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2017, premarital sex behavior in young men aged 15-24 years old are 8%. Premarital sex behavior, which not accompanied by information about reproductive health having a risk contracted by sexually transmitted diseases (STDs) and unwanted pregnancy which can lead abortion. The purpose of this study is to determine the role of family and school as source of reproductive health information for young men’s premarital sex behavior aged 15-24 years old in Indonesia based on IDHS 2017. This research used a cross sectional design from the IDHS 2017. The analysis is carried out by univariate and bivariate analysis using chi-square. Bivariate analysis done by chi-square showed that there was a significant relationship between the role of family and school with premarital sex behavior. The relationship between individual characteristics and premarital sex behavior showed that the variables such as age, education level, economic status, knowledge of reproductive health, and knowledge of contraception are related with premarital sex behavior. Meanwhile, the variable of residence is not related with premarital sex behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>