Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zakiyus Shadicky
"Fenomena tabrakan orang pada perjalanan kaki di pedestrian, termasuk zebra cross, menciptakan penundaan perjalanan dan berpengaruh pada inefisiensi ekonomi. Penelitian intervensi ini mencoba untuk menguji efektivitas dari penggunaan provincial norm, sebagai jenis norma yang menggunakan identitas spasial yang lebih dekat pada subjek, dalam membentuk perilaku menyeberang di sisi kiri zebra cross, yang diaplikasikan pada sekaligus dibandingkan dengan penggunaan injunctive norm biasa. Penelitian ini dilaksanakan dengan desain A-B-A time series analysis with two comparison group.
Setelah melakukan pengukuran selama tiga pekan pada empat titik penyeberangan di Universitas Indonesia, dibuktikan bahwa penggunaan teknik intervensi memanfaatkan provincial norm secara signifikan berhasil membentuk perilaku menyeberang di sisi kiri zebra cross dibandingkan penggunaan injunctive norm biasa. Pembentukan perilaku menyeberang di sisi kiri ini juga memiliki pengaruh pada pengurangan terjadinya tabrakan orang di penyeberangan zebra cross.

The phenomenon of human collisions on pedestrian, including zebra cross, creates a locomotion delay and affects economic inefficiency. This intervention study tried to test the effectiveness of provincial norms, as a type of norm that uses identity that spatially closer to the subject, in modifying left-side crossing behavior on zebra cross, which is applied at and compared to injunctive norms. This research was carried out with A-B-A time series analysis with two comparison group design.
After measuring three weeks at four crossing points in Universitas Indonesia, it was proven that intervention technique using provincial norm significantly succeeded in modifying left-side crossing behavior compared to injunctive norms. The formation of left-side crossing behavior also had an influence on reducing the occurrence of human collisions on zebra cross.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Meirina Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik pejalan kaki, menganalisis kelayakan fasilitas pejalan kaki, dan menganalisis efektifitas pemanfaatan jembatan penyeberangan. Lokasi studi berada di ruas Jalan Raya Lenteng Agung arah Utara. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara. Pertama, penggunaan perangkat kamera untuk menentukan jumlah pejalan kaki dan kecepatan. Kedua, dengan kuesioner untuk mengetahui alasan penggunaan fasilitas dan saran.
Hasil perhitungan menghasilkan Level Of Service (LOS) dari semua ruas di daerah studi berkisar antara LOS A sampai C, dimana LOS C adalah LOS untuk fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Adapun efektifitas penggunaan JPO ditunjukkan dalam bentuk persentase jumlah pengguna JPO terhadap jumlah total penyeberang, yaitu sebesar 50.26%.
Hasil analisis alasan penggunaan JPO dengan kuesioner menunjukkan keselamatan merupakan alasan utama pejalan kaki menggunakan JPO dan alasan kelelahan bagi pejalan kaki yang tidak menggunakan JPO. Selain itu, penerangan dan perbaikan trotoar adalah hal utama yang dibutuhkan untuk fasilitas pejalan kaki.
Berdasarkan kajian ini, perlu adanya evaluasi lebih lanjut tentang spesifikasi teknis fasilitas pejalan kaki yang ada saat ini dan perlu adanya kajian tentang penyeberang bawah tanah atau tambahan fasilitas untuk penyeberang lansia atau cacat tubuh.

Pedestrians are frequently blamed as one of the sources of traffic jam.The aims of this study are to examine the characteristics of pedestrians, to analyze the feasibility of pedestrian facilities, and to analyze the effectiveness of the utilization of the pedestrian bridge at a certain congested location. It is located on Jalan Lenteng Agung - north direction. Data collections were done in two ways. First, recorded by using camera to determine the number of pedestrians and speed. Second, the questionnaire to determine the reason of using facilities and suggestions.
The analysis shows that Level of Service (LOS) of all the segments are ranged from LOS A to LOS C, where LOS C for pedestrian bridge. The effectiveness of the use of the pedestrian bridge which is represented by the ratio of pedestrian bridge users to total number of crossing people is 50.26%.
The results of the questionnaire analysis indicate that safety is the main reason for pedestrian use the pedestrian bridge and exhausting is the reason for pedestrians who do not use the pedestrian bridge.
From this study it is suggested that it is necessary to provide more lighting and to repair the sidewalk, and it is needed further evaluation on the technical specification of pedestrian facilities that was created by Dirjen Bina Marga in 1990 and further study on the underground pedestrian facility or additional facilities for elderly and disable pedestrian.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal Pahlefi
"[Pejalan kaki dapat menyeberang jalan secara aman apabila disediakan fasilitas yang sesuai dengan kondisi lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik penyeberang jalan pada fasilitas zebra cross dan pelican fixed time. Karakteristik tersebut dapat dijadikan referensi dalam merancang fasilitas penyeberangan di masa
mendatang.
Variabel-variabel pejalan kaki yang dianalisis diantaranya adalah
kecepatan menyeberang, jenis kelamin dan tingkat kepatuhan. Karakteristik pengemudi dan kondisi fasilitas juga dianalisis untuk mendapatkan perbedaan yang mendetil antara penyeberangan zebra cross dan pelican fixed time.
Berdasarkan analisis, laki-laki menyeberang lebih cepat dibandingkan perempuan, kecepatan laki-laki adalah 1,286 m/detik dan 0,978
m/detik sedangkan kecepatan perempuan adalah 1,224 m/detik dan 0,905 m/detik. Kecepatan individu menyeberang lebih cepat dibandingkan platoon, kecepatan individu adalah 1,261 m/detik dan 0,934 m/detik sedangkan kecepatan platoon adalah 1,113 m/detik dan 0,849 m/detik. Perempuan cenderung lebih mematuhi peraturan dibandingkan laki-laki. Penyeberangan pelican fixed time lebih direkomendasikan untuk arus dan kecepatan lalu lintas lebih tinggi bila dibandingkan oleh penyeberangan zebra cross.;Pedestrians can cross the road safely if the facilities need to be provided in accordance with traffic conditions. The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian crossing on zebra cross and pelican fixed time facilities. These characteristics can be used as a reference in designing pedestrian facilities in the future.
The variables that been analyzed include pedestrian crossing speed,
gender and obedience. Characteristics of the driver and condition of facilities were also analyzed to obtain detailed differences between zebra cross and pelican fixed time facilities.
Based on the analysis, the male to cross more quicker than women,
the male speed is 1,286 m/sec and 0.978 m/sec while the female speed is 1.224 m/sec and 0.905 m/sec. Individual to cross more quicker than platoon, individual speed is 1,261 m/sec and 0.934 m/sec while the platoon speed is 1,113 m/sec and 0,849 m/sec. Women are more likely than male to obey the regulations. Pelican fixed time facilities is recommended for higher traffic flows and speeds than zebra cross., Pedestrians can cross the road safely if the facilities need to be provided in accordance with traffic conditions. The purpose of this study was to analyze the characteristics of the pedestrian crossing on zebra cross and pelican fixed time facilities. These characteristics can be used as a reference in designing pedestrian facilities in the future.
The variables that been analyzed include pedestrian crossing speed,
gender and obedience. Characteristics of the driver and condition of facilities were also analyzed to obtain detailed differences between zebra cross and pelican fixed time facilities.
Based on the analysis, the male to cross more quicker than women,
the male speed is 1,286 m/sec and 0.978 m/sec while the female speed is 1.224 m/sec and 0.905 m/sec. Individual to cross more quicker than platoon, individual speed is 1,261 m/sec and 0.934 m/sec while the platoon speed is 1,113 m/sec and 0,849 m/sec. Women are more likely than male to obey the regulations. Pelican fixed time facilities is recommended for higher traffic flows and speeds than zebra cross.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Elia Purwanto
"Pejalan kaki adalah salah satu bagian dari sistem transportasi yang keberadaan serta kepentingannya tidak dapat diabaikan, khususnya di dalam proses perencanaan sistem transportasi. Fasilitas penyeberangan pada persimpangan yang tidak dilengkapi dengan sinyal lalu lintas adalah area yang memiliki risiko tinggi bagi para pejalan kaki. Skripsi ini membahas mengenai gap yang dapat diterima oleh pejalan kaki saat mereka akan melakukan penyeberangan jalan dengan menganalisis pergerakan kendaraan di dalam arus lalu lintas. Pengambilan data dilakukan dengan perekaman video dan pengamatan langsung pada persimpangan. Penulis mempelajari dan menggunakan beberapa metode yang telah digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya: metode Raff, metode Greenshield, metode Harder, dan metode Wu. Penulis menganalisis dan membandingkan hasil dari masing-masing metode tersebut untuk menentukan metode manakah yang paling sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai dari gap kritis beserta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.

Pedestrian is one part of transportation system that its existence and importance should not be ignored in the transportation system planning process. Crossing facility at intersection which not equipped with traffic signal are high risk area for pedestrians. This paper discuss about gap that can be received by pedestrians when they will cross the road by analyzing the movement of vehicles in the traffic flow. Data are taken by video recording and direct observation on the intersection. The authors study and use several methods that have been used in previous literatures Raff's method, Greenshield, Harder's method, and Wu's method. The authors analyze and compare the results of those method to find which one is the most appropriate to the actual condition. The results show the value of critical gap along with factors that affect it."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Yanty Maica
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi intensi perilaku dalam melintasi rel kereta api di Gang Senggol FKMU-UI tahun 2009. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain potong lintang.
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa petugas stasiun, pemerintah dengan media massa bekerja sama mengupayakan program untuk mendidik masyarakat agar berperilaku lebih aman dalam melintasi rel; aturan-aturan yang berlaku lebih ditegakkan oleh pemerintah; pengguna jalan lebih mawas diri untuk berperilaku aman seperti menggunakan perlintasan resmi agar mengurangi resiko kecelakaan.

The focus of this study is factors that influence behavior intention on passing the railways at Gang Senggol FKM-UI 2009. The purpose of this study is to understand how the factors (attitude, subjective norm and perceived behavioral control) influence the behavior intention on passing the railways. This research is quantitative cross sectional interpretive. The data were collected by fill in questionnaire.
The researcher suggests that government with the mass media will work together to make programme for safety behavior social education on passing the railways; the regulations need to be disciplined; pedestrian need to be more disciplined on passing the railways to reduce the accident risk.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Egganaufar
"Kemacetan sudah menjadi hal yang lumrah bagi kalangan masyarakat di kota-kota besar, khususnya DKI Jakarta. Berbagai solusi dari pemerintah Jakarta untuk mengurangi jumlah kemacetan, mulai dari sistem Three in One hingga sistem ganjil-genap. Untuk itu, pemerintah Jakarta harus bergerak cepat untuk menemukan solusi dari kemacetan ini. Pemerintah daerah DKI Jakarta berencana membangun sistem transportasi massal yang saling terintegrasi. Rencana ini tertuang pada Pola Transportasi Makro PTM 2015 dan RTRW Jakarta 2030. Integrasi transportasi massal sendiri merupakan suatu interkoneksi antar moda transportasi massal yang terdiri dari MRT, Monorail, Busway , waterways dan KRL dengan total panjang jalur 275-300 km. Seluruh moda tersebut akan terintegrasi dengan baik satu dengan lainnya serta terintegrasi juga dengan moda transportasi konvensional yang telah ada sebelumnya seperti metro mini, mikrolet, ojek, bajaj dan taksi pada suatu titik lokasi tertentu berupa stasiun sentral di 4 titik yang salah satu lokasinya berada di Dukuh Atas.

Traffic congestion has become commonplace for people in big cities, especially DKI Jakarta. Various solutions from the Jakarta government to reduce the number of congestion, from ldquo Three in One rdquo system to ldquo ganjil genap rdquo system. Therefore, Jakarta government should move quickly to find solutions to this bottleneck. The local government of DKI Jakarta plans to build an integrated mass transportation system. This plan is embodied in Macro Transportation Pattern 2015 and RTRW Jakarta 2030. The integration of mass transportation itself is an interconnection between mass transportation modes consisting of MRT, Monorail, Busway, waterways and KRL with a total length of 275 300 km line. All modes will be integrated well with each other and also integrated with the existing conventional transportation modes such as mini metro, mikrolet, ojek, bajaj and taxi, which one of the locations are in Dukuh Atas areas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S67476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Utomo
"Berjalan kaki merupakan salah satu moda pergerakan yang sering digunakan di daerah perkotaan, namun tidak selalu digunakan sebagai moda transportasi. Biasanya moda transportasi ini digunakan dalam jarak tempuh yang relative dekat seperti keluar kendaraan/ mobil atau masuk mobil atau dalam melakukan penyeberangan jalan.
Tujuan dari penelitian yang akan kami lakukan ini ialah untuk mendapatkan beberapa pola variasi pergerakan anak-anak pada saat melakukan penyeberangan jalan, dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya maka kami melakukan seleksi dalam pemilihan lokasi survey, sehingga terpilih satu lokasi di daerah Cibubur-Ciracas Jakarta timur yang kami jadikan sebagai tempat melakukan pengamatan.
Adapun batasan-batasan masalah yang akan kami tinjau ialah mengenai pola pergerakan penyeberang jalan khususnya pada anak-anak, yang mana dalam penelitian ini kami akan mendapatkan beberapa variabel dalam individu seperti Kecepatan, Percepatan, Tundaan serta indeks keseragaman langkah pada masing- masing individu serta Volume lalu lintas dan Gap kendaraan pada lokasi pengamatan.
Dari sampel yang diambil yaitu anak laki-laki dan perempuan terdapat beberapa perbedaan variable arus diantara keduanya sehingga hasil akhir yg diharapkan dalam penelitian ialah dapat menyimpulkan pola-pola pergerakan penyeberangan jalan khususnya anak-anak.

Walking activity is one of mode of movement that is often used in urban areas, but not always used as a mode of transportation. Usually this mode of transportation used in relative close distance such as when we get out from vehicle / car or get in the car or in crossing the road.
The purposes of these research are to get some variations of movement pattern of children at the time of crossing the road, due to limitations of time and cost, then we choosed a few of survey location and then we got the location in Cibubur east of Jakarta for observation.
The restriction which we would be reviewing was about the patterns of pedestrian movement, especially in kids, which in this study we would have got some variables in the individual such as space mean speed, acceleration, delay and ununiformity index. Step on each individual and volume of vehicle.
All of sample had been taken from boys and girls which has some difference between the two variable so that the final results would have been expecting was to infered patterns of movement of the crosswalk, especially the children around the school.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1011
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dasdo Yessa
"Transportasi merupakan suatu alat pendukung aktivitas manusia untuk melaksanakan kegiatan rutin, bisnis, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Sebagai prasarana pendukung, transportasi harus mendapatkan pelayanan yang baik sehingga diperoleh sistem pergerakan yang efektif dan efisien bagi pengguna transportasi. Peningkatan sistem transportasi memerlukan penanganan yang menyeluruh, mengingat bahwa transportasi timbul karena adanya perpindahan manusia dan barang. Meningkatnya perpindahan tersebut dituntut penyediaan fasilitas penunjang laju perpindahan manusia dan barang yang memenuhi ketentuan keselamatan bagi pejalan kaki dimana pejalan kaki merupakan salah satu komponen lalu lintas yang sangat penting terutama di perkotaan Jalan Margonda Raya merupakan kawasan Central Business Distric, menyediakan cukup banyak fasilitas untuk pejalan kaki dikarenakan banyak masyarakat yang melakukan aktifitas-aktifitas kesehariannya di area tersebut seperti pekerja, mahasiswa, pelajar, pedagang dan lain sebagainya, karena pada kawasan ini merupakan akses dari pusat perbelanjaan, sekolah, bank, perkantoran dan kampus-kampus.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan volume kendaraan dan volume penyeberang dalam penentuan fasilitas penyeberangan kasus di jalan Margonda Penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan mengenai fasilitas penyeberangan yang tersedia bagi pemerintah daerah Kota Depok untuk memperhatikan ketersediaan dari fasilitas pejalan kaki yang ada pada kawasan bisnis, yaitu jalan Margonda.

Transportation is a mean of supporting human activities to carry out routine activities, business, educational, social and others. As a supporting infrastructure, transportation should get good service so an effective and efficient system of movement for users of transport would be obtained Transportation systems improvement require a comprehensive measures considering that transport occurs due to the movement of people and goods. The increasing movement is in the need of provision of supporting facilities for the movement of people and goods that meet the requirements of safety for pedestrians, where the pedestrian is one of the very crucial traffic component especially in urban areas Jalan Margonda Raya is a Central Business district, provides ample facilities for pedestrians because many people do their daily activities in this area such as workers, students, merchants and others, because this area is main access to the shopping centers, schools, banks, offices and campuses.
The purpose of this study was to determine the relationship between the vehicles and pedestrians volume in the determination of the road crossing facilities, case study Jalan Margonda This study was conducted to provide input on the pedestrian facilities available to local governments to pay attention about the availability of pedestrian facilities in Kota Depok that exist in the business district, Jalan Margonda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1508
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Eka Perwira Putra
"Lingkungan sekolah mempunyai potensi terjadi kecelakaan karena jika pejalan kaki penyeberang berperilaku tidak memenuhi standar baku dalam menyeberang atau bersikap tidak mematuhi aturan Para pejalan kaki dan penyeberang harus memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kendaraan bermotor Oleh karena itu penyediaan fasilitas penyeberangan menjadi tuntutan keamanan dan keselamatan para pejalan kaki Penelitian ini dilakukan dijalan raya Bogor dimana lokasi tersebut volume kendaraannya sangat padat tepatnya di km 31 31 5 terdapat sekolah Permata Bunda SDN 1 Cisalak SDN 3 Cisalak pasar Cisalak Cimanggis kota Depok Hasil study diperoleh rancangan Zona Selamat Sekolah dengan ZoSS untuk dua sekolah yang berdekatan dan bersebelahan Disain ini diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan pengguna jalan menjadi lebih tertib khususnya anak sekolah dengan kendaraan bermotor dilingkungan sekolah sekolah tersebut.

The school environment has the potential of an accident because if the pedestrian behavior does not meet the standard in cross or be not obey the rules Pedestrians should have the same rights and obligations with motor vehicles Therefore the provision of pedestrian facilities into the demands of the security and safety of pedestrians The research was carried out on the highway Bogor where the location is very heavy vehicle volume precisely at 31 to 31 5 km there are the Permata Bunda School Public Elementary School 1 Cisalak Public Elementary School 3 Cisalak Cimanggis Cisalak market town of Depok Draft study results obtained Zone Of Safety School to two schools adjacent and contiguous This design is expected to reduce the potential for pedestrian accidents especially school children with motor vehicles to be more disciplined at environment of the schools."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Bahtiar
"Jalur Pejalan kaki di Velodrome Rawamangun telah terbangun sejak dimulainya Asian Games 2018, tetapi hasil pengamatan penggunaan jalur pejalan kaki masih rendah arus penggunanya. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui walkability index serta fasilitas pejalan kaki berdasarkan standar pelayanan jalur pejalan kaki dan faktor- faktor yang mempengaruhi minat berjalan. Penulisan ini menggunakan pendekatan penelitian yang menggabungkan atau mengkombinasikan bentuk data kualitatif dan kuantitiatif (mixed method). Analisa kualitatif berupa penilaian berdasarkan teori Global Walkability Index (GWI), perhitungan analisis kuantitatif untuk variabel minat berjalan dengan analisis statistik tabulasi silang (crosstab). Hasil analisis GWI adalah 39.77 artinya fasilitas bagi pejalan kaki terbatas untuk dijangkau dan rendah arus pejalan kaki, standar pelayanan jalur pejalan kaki sudah sesuai standar, fasilitas infrastuktur sudah tersedia fasilitas utama dan fasilitas pendukung dengan lebar rata-rata 2.2m’ – 6.5m’. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berjalan: lama berjalan dibawah 20 menit dipilih pegawai swasta, jarak berjalan tidak memiliki pengaruh, motivasi berjalan di dominasi alasan kesehatan, tujuan ke halte TJ/LRT dengan frekuensi berjalan 3-5 kali dalam seminggu, tujuan ke taman Jakarta International Velodrome (JIV) dikunjungi secara tidak rutin/tidak menentu dan pilihan moda transportasi umum di dominasi pilihan pekerja non swasta. Hasil temuan penulisan ini memberikan masukan bagi pengambil kebijakan Pemerintah DKI Jakarta untuk merevitalisasi jalur pejalan kaki di kota Jakarta.

Pedestrian paths in the Rawamangun Velodrome area have been built since the start of the 2018 Asian Games, but the results of observations of the use of pedestrian paths are still low in user traffic. This writing aims to identify the walkability index and pedestrian facilities based on pedestrian service standards and the factors that influence interest in walking. This writing uses mixed method approach that combines qualitative and quantitative data forms. Qualitative analysis in the form of an assessment based on the theory of the Global Walkability Index (GWI), the calculation of quantitative analysis for the variable of interest in walking with statistical analysis of cross tabulation. The results of the GWI analysis are 39.77, which means that the facilities for pedestrians are limited to reach and low pedestrian flow, the pedestrian path service standards are in accordance with the standards, the infrastructure facilities are already available for the main facilities and supporting facilities with an average sidewalk width of 2.2m' - 6.5m'. Factors influencing interest in walking: walking length of less than 20 minutes chosen by private workers, walking distance has no effect, motivation to walk is dominated by health reasons, destination to bus stops with a frequency of walking 3-5 times a week, destination to Jakarta International Velodrome (JIV) park is visited irregularly and the choice of public transportation mode is dominated by the choice of non-private workers. The findings of this paper provide input for DKI Jakarta Government policy makers to revitalize pedestrian paths in the city of Jakarta."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Univeristas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>