Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153996 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Syaiful Huda
"

Prestasi akademik dalam rangkaian proses pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya spiritual well-being dan resiliensi. Berdasarkan data dan laporan hasil ujian nasional, siswa sekolah Islam berasrama pada umumnya belum mampu mendapatkan prestasi akademik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Spiritual well-being dan resiliensi dengan prestasi akademik siswa sekolah Islam berasrama. sampel penelitian ini adalah madrasah tsanawiyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah. penelitian ini menggunakan metode campuran, teknik pengumpulan data untuk penelitian kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan dua kuesioner yaitu spiritual well-being scale untuk mengukur spiritual well-being, dan resilience scale untuk mengukur resiliensi, sedangkan untuk pengukuran prestasi akademik menggunakan nilai rapor siswa. Untuk pengumpulan data kualitatif, penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Partisipan dalam penelitian kuantitatif adalah 263 siswa, dan partisipan penelitian kualitatif adalah 3 guru dan 4 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spiritual well-being tidak berkorelasi secara signifikan dengan prestasi akademik. Resiliensi ditemukan berkorelasi secara signifikan dengan prestasi akademik. Sementara itu spiritual well-being dan resiliensi secara bersamaan terbukti tidak berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi akademik.

 

Kata Kunci : Prestasi Akademik, Spiritual well-being, Resiliensi, Sekolah Islam Berasrama


Academic achievement in the series of educational processes is influenced by many factors, including spiritual well-being and resilience. Based on the data and national exam results report, generally the boarding school students have not been able to obtain good academic achievement. The study aims to find out the relationship between Spiritual well-being and resilience with the academic achievement of boarding schools of Islamic students. This research sample is Madrasah tsanawiyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah. This study uses mixed methods, data collection techniques for quantitative research in this study using two questionnaires which are Spiritual well-being scale, resilience scale. and student`s raport book to measure student`s academic achievement, while data collection for qualitative reseach, the researcher uses the interview techniques. Participants in quantitative research were 263 students, and qualitative research participants were 3 teachers and 4 students. The results of this study show that Spiritual well-being is not significantly correlated with academic achievement. Resiliency is found to be significantly correlated with academic achievement. While Spiritual well-being and resilience are simultaneously proved to not contribute significantly to academic achievement.

Keywords: Academic achievement, Spiritual well-being, Resilience, Islamic Boarding School

"
2019
T53225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Nurul Hidayah
"Resiliensi akademik adalah kemampuan untuk bertahan pada kondisi yang sulit, beradaptasi secara positif, serta kemampuan menghadapi hambatan dan tantangan dalam konteks akademik. Perbedaan karakteristik yang terdiri atas usia, jenis kelamin, masa studi, dan prestasi akademik, serta kesejahteraan spiritual mampu menjadi prediksi terbentuknya resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik dan kesejahteraan spiritual dengan resiliensi akademik mahasiswa santri di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif-korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 111 mahasiswa santri tingkat satu dan dua pondok pesantren di Depok diambil sebagai sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Berdasarkan hasil analisis hubungan, ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik usia (p=0,908), jenis kelamin (p=0,361), dan masa studi (p=0,519) dengan resiliensi akademik. Hasil analisis korelasi Pearson, peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan bermakna positif antara karakteristik prestasi dengan resiliensi akademik (p=0,048) dan kesejahteraan spiritual dengan resiliensi akademik (p=0,001). Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam bidang pengembangan pendidikan dan penelitian keperawatan.

Academic resilience is the ability to survive in difficult conditions, adapt positively, and deal with obstacles as well as challenges in academic contexts. The difference in characteristics, including age, gender, study year, academic achievement, and spiritual well-being, can predict resilience. This study aims to identify the relationship between characteristics and spiritual well-being with the academic resilience of Islamic boarding school students. This study used descriptive-correlation with a cross-sectional approach. A total of 111 first- and second-year undergraduate students of Islamic boarding school in Depok were taken as samples using a stratified random sampling technique. The result showed that there was no significant relationship between characteristics of age (p=0.908), gender (p=0.361), and study year (p=0.519) with academic resilience. Pearson correlation test found that there was a significant positive relationship between the characteristic of academic achievement and academic resilience (p=0.048) also spiritual well-being and academic resilience (p=0.001). The results of this study can be used for nursing education and research development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Nurayu Kusumawardani
"

Health-related quality of life (HRQoL) memiliki peranan yang penting bagi pasien jantung. HRQoL pada pasien jantung bisa ditingkatkan dengan melihat faktor-faktor yang menjadi prediktornya, seperti spiritual well-being, illness perception, dan kecenderungan depresi. Penelitian ini melihat lebih jauh apakah spiritual well-being (SWB) dan illness perception (IP) memengaruhi HRQoL secara signifikan dan kecenderungan depresi memediasi hubungan antara SWB dengan HRQoL dan hubungan IP dengan HRQoL secara signifikan. Sebanyak 161 partisipan yang memiliki penyakit jantung terlibat dalam penelitian ini. Setiap partisipan mendapatkan tiga alat ukur yang berbeda, yaitu FACIT-Sp (spiritual well-being), Brief IPQ (illness perception), dan PHQ-2 (kecenderungan depresi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa spiritual well-being (B=14,415, p=0,000) dan illness perception (B=-7,8838, p=0,000) menjadi prediktor yang signifikan terhadap HRQoL. Sementara itu, kecenderungan depresi tidak memediasi hubungan spiritual well-being dengan HRQoL (effect= 1,0934), namun menjadi mediator yang signifikan dalam hubungan illness perception dengan HRQoL (effect= -2,0332). Hasil penelitian ini bermanfaat untuk penyusunan intervensi bagi pasien jantung agar dapat meningkatkan kualitas hidup dan keberfungsiannya.  

Kata kunci:

spiritual well-being, illness perception, kecenderungan depresi, HRQoL


Health-Related Quality of Life (HRQoL) is the most important thing to be considered as a treatment for heart disease patients. There are some variables to be considered as significant predictors of HRQoL such as spiritual well-being, illness perception, and depressive symptoms. Based on previous research, spiritual well-being (SWB) and illness perception (IP) significantly predicted heart disease patients HRQoL. Depressive symptoms variable can be a mediator for explaining the relationship between SWB and HRQoL and IP and HRQoL`s relationship.  The main aim of this research is to investigate whether SWB and IP are significant for predicting heart disease patients HRQoL and depressive symptoms is a significant mediator for explaining those relationships. This research involves n=161 heart disease patients with minimum of age 18. Every partient is measured using three measurements. The measurements include FACIT-Sp (spiritual well-being), Brief IPQ (illness perception), and PHQ-2 (depressive symptoms). The result shows that spiritual well-being (B=14,415, p=0,000) and illness perception (B=-7,8838, p=0,000) predict HRQoL`s patients. Depressive symptoms does not mediate significantly the relationship between SWB and HRQoL (effect= 1,0934), but it mediates the relationship between IP and HRQoL significantly (effect= -2,0332). This research can be used for medical worker in designing intervention for heart disease patients.

 

 

"
2019
T53224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herniyatun
"

Permasalahan pada kanker serviks meliputi permasalahan fisik, psikologis, sosial, spiritual dan seksual. Keperawatan holistik diperlukan dalam perawatan kanker serviks, spiritual merupakan dimensi inti yang akan mempengaruhi dimensi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model intervensi keperawatan spiritual dengan nilai-nilai Islami yang dinamakan model intervensi keperawatan spiritual Islami (INSPIRASI) dan mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual perempuan kanker serviks. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap satu penelitian untuk mengidentifikasi masalah pada kanker serviks dengan desan mix method, pada studi kuantitatif dilakukan survey pada 93 responden, dan metode kualititaif dengan wawancara mendalam pada tujuh partisipan. Tahap dua pengembangan model dengan cara mengintegrasikan hasil studi tahap satu, studi literatur, dan konsultasi pakar. Tahap tiga dilakukan penelitian quasi eksperiment dengan desain pre-post test control group design. Metode sampling consecutive sampling pada perempuan kanker serviks stadium II-IV yang menjalani terapi kemoradiasi usia 25-68 tahun dengan jumlah sampel 80 (40 kelompok intervensi, 40 kelompok kontrol). Hasil penelitian teridentifikasinya permasalahan, gambaran kualitas hidup dan gambaran kondisi spiritual perempuan dengan kanker serviks, terbentuknya model intervensi keperawatan spiritual islami INSPRIRASI dan terujinya model intervensi. Hasil uji didapatkan terdapatnya pengaruh model INSPIRASI terhadap kualitas hidup (p=0.021) dan kesejahteraan spiritual  (p=0.001). Dengan demikian diharapkan model INSPIRASI dapat dijadikan salah satu strategi intervensi keperawatan pada perempuan dengan kanker serviks yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan spiritual.

 


Problems in cervical cancer include physical, psychological, social, spiritual and sexual problems. Holistic nursing is needed in the treatment of cervical cancer, spiritual is a core dimension that will affect other dimensions. This study aims to obtain a model of spiritual nursing intervention with Islamic values called the Islamic spiritual nursing intervention model (INSPIRASI) and determine it is the effect on the quality of life and spiritual well-being of cervical cancer women. This research consisted of three stages. The first phase was to identify problems in cervical cancer with the desain mix method, a quantitative study surveyed 93 respondents, and a qualitative method with in-depth interviews with seven participants. The second phase of the model development was by integrating the results of the first phase study, literature study, and expert consultation. The third phase used a quasi-experimental study with a pre-posttest control group design. Method of consecutive sampling in women with stage II-IV cervical cancer undergoing chemo radiation therapy aged 25-68 years with total samples of 80 (40 intervention groups, 40 control groups). The results of the study identified problems, depictions of quality of life and depictions of the spiritual condition of women with cervical cancer, the formation of an Islamic spiritual nursing intervention model INSPIRASI and the testing of an intervention model. The test results found the influence of the INSPIRASI model on quality of life (p = 0.021) and spiritual well-being (p = 0.001). It is hoped that the INSPIRASI model can be used as one of the nursing intervention strategies in women with cervical cancer that can improve quality of life and spiritual well-being.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Easwaran, Eknath
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama , 2001
291.42 EAS c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Az Zahra
"Prestasi akademik sebagai salah satu prediktor kesuksesan siswa di sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Konstruk yang menjelaskan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi prestasi akademik ini adalah school well being, dikembangkan oleh Konu & Rimpelä (2002). Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara school well-being dengan prestasi akademik bagi siswa berbakat akademik. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA program akselerasi di Jakarta. Sebanyak 52 siswa menjadi sampel penelitian ini. Penelitian dilakukan menggunakan kuisioner untuk mengukur school well-being siswa dan tes prestasi akademik yang menggunakan soal Ujian Akhir Nasional pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.
Hasil analisis menunjukkan bahwa school well-being memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Hasil analisis tambahan, menunjukkan bahwa dimensi having memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan perbedaan yang signifikan pada prestasi akademik siswa berdasarkan latar belakang pendidikan ibu. Ditemukan pula perbedaan yang tidak signifikan antara school well-being dengan jenis kelamin, school well-being dengan latar belakang pendidikan orang tua, prestasi akademik berdasarkan jenis kelamin, dan prestasi akademik berdasarkan latar belakang pendidikan ayah.

Academic achievement is predictor of student success in school, affected by internal and external factor. One construct that describes internal and external factor that affects academic achievement is a school well being by Konu & Rimpelä (2002). This research was conducted to examine the relationship between school well-being of academic achievement for students with academic gifted. The research was conducted on the students of class XI Acceleration Program in high school. Total sample comprised 52 students.
Result indicated that school well-being has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In comparison, it was found thas just only having dimension of school well-being that has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In addition, there was a significant difference in the academic achievement of students based on maternal education. Moreover, there are no significant differences between the school wellbeing by gender, school well-being based on parental education, academic achievement by gender, and academic achievement based on father's education.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aninda Enza Azura Mundakir
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara makna hidup dengan well-being subyektif melalui peran mediasi pemaafan dan harapan pada 257 pekerja on call. Pada penelitian ini, pengukuran variabel dilakukan menggunakan Meaning in Life Questionnaire MLQ, Satisfaction with Life Scale SWLS, The Scale of Positive and Negative Experience SPANE, Adult Dispositional Hope Scale ADHS, The State Hope Scale SHS, dan The Heartland Forgiveness Scale SHS. Analisis data dilakukan menggunakan model mediasi ganda yang dikemukakan oleh Hayes 2013. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemaafan dan harapan secara signifikan memediasi hubungan antara makna hidup dan well-being subyektif dengan besaran efek total sebesar 0.2169 c = 0.2169, t 257 = 24.64.

This study was conducted to examine the relationship between meaning in life with subjective wellbeing through the mediation role of forgiveness and hope towards 257 on call workers. In this study, the measurement of variables was conducted using the Meaning in Life Questionnaire MLQ, the Satisfaction with Life Scale SWLS, the Scale of Positive and Negative Experience SPANE, the Adult Dispositional Hope Scale ADHS, the State Hope Scale SHS, and the Heartland Forgiveness Scale SHS. The data analysis was conducted using a double mediation method that was proposed by Hayes 2013. The findings of this study showed that forgiveness and hope significantly mediated the relationship between meaning in life with subjective wellbeing with the total magnitude of effect of 0.2169 c 0.2169, t 257 24.64.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farhan Arviandy
"Dalam kehidupan perkuliahan di universitas, stres akademik senantiasa menjadi faktor penghalang bagi mahasiswa untuk mencapai subjective well being yang tinggi. Self compassion diperkenalkan sebagai salah satu variabel yang berpotensi dapat melindungi mahasiwa dari stres akademik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana efek self compassion dalam memoderasi hubungan antara stres akademik dan subjective well being. Partisipan penelitian ini adalah 251 mahasiswa dengan rentang usia berkisar antara 18-23 tahun (M=21,18, SD=1.33). Hasil analisis korelasi Pearson menunjukan bahwa stres akademik secara signfikan berkorelasi negatif dengan subjective well being. Hasil analisis moderasi menggunakan PROCESS Macro Hayes menunjukan bahwa self compassion tidak berkontribusi secara signifikan terhadap hubungan antara stres akademik dan subjective well being. Hasil penelitian, implikasi, limitasi, serta saran untuk penelitian kedepannya didiskusikan.

In university life, academic stress is always become a major obstacle for students to achieve high subjective well-being. Self-compassion is introduced as a variable that has the potential to protect students from academic stress. This study aims to see how the effect of self- compassion in moderating the relationship between academic stress and subjective well-being. The participants of this study were 251 students with an age range ranging from 18-23 years (M=21.18, SD=1.33). The results of Pearson correlation analysis shows that academic stress is significantly negatively correlated with subjective well being. The results of the moderating analysis using PROCESS Macro Hayes show that self-compassion does not contribute significantly to the relationship between academic stress and subjective well-being. The research results, implications, limitations, and suggestions for future research are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
"Hipertensi masih menjadi problem utama penyakit tidak menular dibelahan dunia termasuk Indonesia. Penatalaksanaan yang berbasis ketahanan emosional sangat membantu mengendalikan tekanan darah dan mebantu ketahanan dalam menghadapi berbagai persoalan akibat penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas Model KEMIS (Ketahanan Emosional Islami) dalam mengendalikan kondisi psikologis, tekanan darah, kesejahteraan spiritual dan dukungan sosial pasien hipertensi. Metode penelitian ini dilakukan 2 (dua) tahap yaitu tahap 1 dengan penelitian kualitatif terhadap 10 partisipan dan tahap 2 dengan metode penelitian eksperimen Randomized Control Trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control pada 100 responden (50 responden kelompok intervensi dan 50 responden kelompok kontrol) pasien hipertensi di unit rawat jalan RS. Dr Loekmono Hasi Kudus dan RS Aisyiyah Kudus. Hasil penelitian tahap 1 menghasilkan 6 tema penelitian yaitu : 1) Kondisi yang kurang baik dari fisik, keluarga dan pekerjaan memicu emosi. 2) Rasa marah dan emosi dapat di redam. 3) Berdoa dan berzikir dapat meningkatkan keyakinan dalam menciptakan kondisi pasrah kepada ketentuan Allah; 4) Memperbaiki ibadah wajib dan tambahan meningkatkan daya tahan terhadap kondisi stress emosional ; 5) Managemen fisik yang baik dapat menurunkan keluhan fisik akibat stress emosional; 6) Kegiatan aktifitas dan dukungan sosial dapat menimbulkan ketenangan dan stabilnya pikiran. Penelitian tahap 2 menunjukkan hasil Model KEMIS efektif untuk mengendalikan kondisi psikologis (p < 0,001), tekanan darah sistolik (p < 0,001), tekanan darah diastolik (p < 0,001), kesejahteraan spiritual (p < 0,001) dan dukungan sosial (p < 0,001). Terapi Model KEMIS dapat diaplikasikan dalam pelayanan klinik khususnya pasien hipertensi sebagai terapi pendamping untuk mengoptimalkan pengendalian tekanan darah dan meningkatkan ketahanan pasien hipertensi.

Hypertension remains a major non-communicable disease globally, including in Indonesia. An emotional resilience-based management approach is instrumental in controlling blood pressure and enhancing the ability to cope with various challenges caused by hypertension. This study aimed to examine the effectiveness of the KEMIS (Islamic Emotional Resilience) model in managing psychological conditions, blood pressure, spiritual well-being, and social support among hypertensive patients. This research was conducted in two stages. Stage one employed a qualitative approach involving 10 participants. Stage two used an experimental design with a randomized controlled trial (RCT) method, utilizing a pre- and post-test with control group approach involving 100 respondents (50 in the intervention group and 50 in the control group) at the outpatient clinics of Dr. Loekmono Hadi Hospital and Aisyiyah Hospital in Kudus. The qualitative findings in stage one yielded six themes: (1) Poor physical, family, and work conditions trigger emotional responses; (2) Feelings of anger and emotional distress can be controlled; (3) Prayer and remembrance (dhikr) increase faith and foster acceptance of divine destiny; (4) Improving obligatory and additional worship enhances emotional stress resilience; (5) Proper physical management reduces physical complaints caused by emotional stress; (6) Social support and active engagement contribute to a sense of calm and mental stability. Stage two revealed that the KEMIS model was effective in improving psychological conditions (p < 0.001), systolic blood pressure (p < 0.001), diastolic blood pressure (p < 0.001), spiritual well-being (p < 0.001), and social support (p < 0.001). The KEMIS model can be applied in clinical services, particularly for hypertensive patients, as a complementary therapy to optimize blood pressure control and enhance patients’ emotional resilience."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarmin
"Hipertensi masih menjadi problem utama penyakit tidak menular dibelahan dunia termasuk Indonesia. Penatalaksanaan yang berbasis ketahanan emosional sangat membantu mengendalikan tekanan darah dan mebantu ketahanan dalam menghadapi berbagai persoalan akibat penyakit hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas Model KEMIS (Ketahanan Emosional Islami) dalam mengendalikan kondisi psikologis, tekanan darah, kesejahteraan spiritual dan dukungan sosial pasien hipertensi. Metode penelitian ini dilakukan 2 (dua) tahap yaitu tahap 1 dengan penelitian kualitatif terhadap 10 partisipan dan tahap 2 dengan metode penelitian eksperimen Randomized Control Trial (RCT) dengan pendekatan pre dan post with control pada 100 responden (50 responden kelompok intervensi dan 50 responden kelompok kontrol) pasien hipertensi di unit rawat jalan RS. Dr Loekmono Hasi Kudus dan RS Aisyiyah Kudus. Hasil penelitian tahap 1 menghasilkan 6 tema penelitian yaitu : 1) Kondisi yang kurang baik dari fisik, keluarga dan pekerjaan memicu emosi. 2) Rasa marah dan emosi dapat di redam. 3) Berdoa dan berzikir dapat meningkatkan keyakinan dalam menciptakan kondisi pasrah kepada ketentuan Allah; 4) Memperbaiki ibadah wajib dan tambahan meningkatkan daya tahan terhadap kondisi stress emosional ; 5) Managemen fisik yang baik dapat menurunkan keluhan fisik akibat stress emosional; 6) Kegiatan aktifitas dan dukungan sosial dapat menimbulkan ketenangan dan stabilnya pikiran. Penelitian tahap 2 menunjukkan hasil Model KEMIS efektif untuk mengendalikan kondisi psikologis (p < 0,001), tekanan darah sistolik (p < 0,001), tekanan darah diastolik (p < 0,001), kesejahteraan spiritual (p < 0,001) dan dukungan sosial (p < 0,001). Terapi Model KEMIS dapat diaplikasikan dalam pelayanan klinik khususnya pasien hipertensi sebagai terapi pendamping untuk mengoptimalkan pengendalian tekanan darah dan meningkatkan ketahanan pasien hipertensi.

Hypertension remains a major non-communicable disease globally, including in Indonesia. An emotional resilience-based management approach is instrumental in controlling blood pressure and enhancing the ability to cope with various challenges caused by hypertension. This study aimed to examine the effectiveness of the KEMIS (Islamic Emotional Resilience) model in managing psychological conditions, blood pressure, spiritual well-being, and social support among hypertensive patients. This research was conducted in two stages. Stage one employed a qualitative approach involving 10 participants. Stage two used an experimental design with a randomized controlled trial (RCT) method, utilizing a pre- and post-test with control group approach involving 100 respondents (50 in the intervention group and 50 in the control group) at the outpatient clinics of Dr. Loekmono Hadi Hospital and Aisyiyah Hospital in Kudus. The qualitative findings in stage one yielded six themes: (1) Poor physical, family, and work conditions trigger emotional responses; (2) Feelings of anger and emotional distress can be controlled; (3) Prayer and remembrance (dhikr) increase faith and foster acceptance of divine destiny; (4) Improving obligatory and additional worship enhances emotional stress resilience; (5) Proper physical management reduces physical complaints caused by emotional stress; (6) Social support and active engagement contribute to a sense of calm and mental stability. Stage two revealed that the KEMIS model was effective in improving psychological conditions (p < 0.001), systolic blood pressure (p < 0.001), diastolic blood pressure (p < 0.001), spiritual well-being (p < 0.001), and social support (p < 0.001). The KEMIS model can be applied in clinical services, particularly for hypertensive patients, as a complementary therapy to optimize blood pressure control and enhance patients’ emotional resilience."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>