ABSTRAK
Nama : Lydia Gresari Br SembiringProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Remaja 15-19: Tahun di Indonesia: Analisis Data Indonesian Family Life Survey Five: (IFLS5)Pembimbing : Dr. Ir. Diah Mulyawati Utari M.KesHipertensi pada remaja akan mempengaruhi peranan mereka sebagai calon generasibangsa berhubungan penurunan fungsi kognitif, peningkatkan resiko morbiditas danmortalitas terkait peningkatan kasus stroke dan gangguan jantung di usia muda.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor risiko yangberhubungan dengan kejadian hipertensi pada remaja 15-19 tahun di Indonesia secaranasional, di daerah perkotaan, dan perdesaan berdasarkan jenis kelamin, daerah tempattinggal, indeks massa tubuh berdasarkan usia (IMT/U), kondisi psikologis, tingkatkeanekaragaman makanan, ketahanan pangan, konsumsi protein, konsumsi sayuran,buah, gorengan, makanan dan minuman manis, makanan cepat saji, makanan instan danaktifitas fisik, serta kebiasaaan merokok menggunakan data IFLS 5 dengan desainpenelitian cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi diperkotaan (7,85%) lebih besar dibandingkan tingkat nasional (6,78%) dan daerahperdesaan (5,14%). Terdapat hubungan jenis kelamin dan indek massa tubuhberdasarkan usia, ketahanan pangan dengan hipertensi secara nasional, di daerahperkotaan dan perdesaan, variabel konsumsi sayuran berhubungan dengan hipertensihanya secara nasional, sedangkan aktifitas fisik berhubungan dengan hipertensi hanya didaerah perdesaan. IMT/U merupakan faktor dominan yang berhubungan denganhipertensi secara nasional (OR: 3,818) dan di daerah perkotaan (OR: 4,238), namunfaktor dominan di perdesaan adalah jenis kelamin (OR:2,974). Penelitian inimenegaskan faktor resiko hipertensi pada remaja bersifat multifaktoral seperti yaitujenis kelamin, status gizi IMT/U, ketahanan pangan dan konsumsi sayuran.Kata kunci:Hipertensi, remaja, 15-19 tahun, IFLS 5ABSTRACT
Name : Lydia Gresari Br SembiringStudy Program: Nutrition ScienceTitle : Prevalance and Risk Factor of Hypetension in Adolence among15-19: years in Indonesia : Analysis Data Indonesian Family Life Survey Five: (IFLS5)Counsellor : Dr. Ir. Diah Mulyawati Utari M.KesHypertension in adolescents will affect their role as a generation that results indecreased cognitive function, increased risk of morbidity and mortality related toincreased cases of stroke and heart disorders at a young age. This study aims todetermine the prevalence and risk factors associated with the incidence of hypertensionin adolescents 15-19 years in Indonesia in urban areas, and rural areas based on sex,residence, body mass index based for age, psychological level, level food contribution,food security, protein consumption, consumption of vegetables, fruits, fried foods,sweet foods and drinks, fast food, instant foods and physical activities, and smokinghabits using IFLS 5 data with cross-sectional research design. The results showed thatthe prevalence of hypertension in urban areas (7.85%) was greater than the nationallevel (6.78%) and rural areas (5.14%). Regarding sex and mass index based on age,food security with national hypertension, in urban and rural areas, the vegetableconsumption variable is related to hypertension only nationally, while physical activityrelated to hypertension is only in rural areas. BMI for age is the dominant factorassociated with hypertension nationally (OR: 3,818) and in urban areas (OR: 4,238), butthe dominant factor in rural areas is gender (OR: 2,974). This study discusses the riskfactors for hypertension in multifactoral adolescents such as sex, nutritional status ofBMI for age, food security and vegetable consumption.Key words:Hypertension, adolescent, 15-19 years old, IFLS 5"ABSTRAK
Nama : Defi Amalia Setia NingrumProgram Studi : Magister EpidemiologiJudul : Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian KegemukanPada Anak (Studi Kohor Retrospektif: Indonesia Family Life Survey4-5)Pembimbing : Dr. dr. Krinawati Bantas, M.KesMeningkatnya prevalensi kegemukan pada anak dan rendahnya proporsipemberian ASI eksklusif di Indonesia merupakan dasar dilakukan penelitian ini.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidens kegemukan pada anak dan hubunganpemberian ASI eksklusif dengan kejadian kegemukan pada anak. Desain studi yangdigunakan adalah kohor retrospektif dengan menggunakan data Indonesia Family LifeSurvey (IFLS) 4 – 5. Total sampel pada penelitian ini adalah 981 responden. Hasilperhitungan cumulative incidence kegemukan pada anak selama 7 tahun pengamatanadalah 13,3%, dengan cumulative incidence kegemukan pada anak setiap tahunnya adalah1,9%. Model akhir multivariat menunjukan relative risk anak yang tidak diberikan ASIeksklusif untuk menjadi gemuk adalah 1,11 (95% CI 0,625 – 1,967) dibandingan dengananak yang diberikan ASI eksklusif setelah dikontrol dengan variabel kovariat status sosialekonomi dan daerah tempat tinggal. Program sekolah sehat berbasis UKS dalam rangkadeteksi dini kegemukan pada anak sekolah perlu disosialisasikan lebih luas. Perencanaankegiatan promosi kesehatan manfaat pemberian ASI eksklusif masih harus dilakukan danpentingnya untuk dilakukan pemantauan dan pengendalian status gizi ibu menyusui padalevel posyandu.Kata kunci:ASI eksklusif, kegemukan anakABSTRACT
Name : Defi Amalia Setia NingrumStudy Program : Master of EpidemiologyTitle : The Association Between Exclusive Breastfeeding and Risk ofChildhood Overweight/Obesity (Retrospective CohortStudy:Indonesia Family Life Survey 4 – 5)Counsellor : Dr. dr. Krisnawati Bantas, M.KesThe increasing prevalence of childhood obesity and the low proportion of exclusivebreastfeeding in Indonesia are the background of this study. This study aims to determinethe incidence of obesity and the relationship of exclusive breastfeeding and the risk ofoverweight/obesity in children. The design of this study was used a retrospective cohortusing Indonesian Family Life Survey (IFLS) 4-5. The total sample in this study was 981respondents. The results of the cumulative incidence of overweight/obesity in childrenduring the 7 years of observation was 13.3%, with the annual cumulative incidence ofobesity in children was 1.9%. The final model showed that the relative risk of childrenwho were not exclusively breastfed to be obese was 1.11 (95% CI 0.625 - 1.967)compared to children who were given exclusive breastfeeding after being controlled bysocio-economic status and residential area variables. Health school programs in thecontext of early detection of obesity in school children need to be more widelydisseminated. Health promotion about the benefit of exclusive breastfeeding is stillneeded and it is important to monitor and control the nutritional status of breastfeedingmothers at the posyandu level.Key words:breastfeeding, child overweight/obesity"