Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186308 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leawaty
"Grup Rumah Sakit Pondok Indah telah memiliki Panduan Pengurangan Risiko Cidera Pada Pasien Akibat Jatuh namun hingga saat ini insiden pasien jatuh masih terjadi dan masih ada pasien yang cidera akibat jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap implementasi Panduan Pengurangan Risiko Cidera Pada Pasien Akibat Jatuh di unit rawat inap pada Grup Rumah Sakit Pondok Indah selama tahun 2015-2017 dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen dan rekam medis, serta wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 39 kejadian pasien jatuh terdapat 18 pasien tidak mengalami cidera dan 21 pasien mengalami cidera, kepatuhan dan kelengkapan perawat dalam melakukan pengkajian adalah 66,7%, kepatuhan perawat dan kelengkapan dalam memberikan penandaan risiko jatuh adalah 89,7%, kepatuhan dan kelengkapan perawat dalam melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga adalah 46,2%, kepatuhan perawat dan kelengkapan dalam melakukan monitoring intervensi adalah 56,4% dan kepatuhan dan kelengkapan perawat dalam melakukan handover antar shift adalah 56,4%. Dari kelima variabel tersebut hanya pemberian edukasi risiko jatuh yang secara bermakna mempengaruhi terjadinya cidera pada pasien akibat jatuh. Rekomendasi perbaikan implementasi Panduan Pengurangan Risiko Cidera Pada Pasien Akibat Jatuh yang diusulkan mengacu kepada teori Malcolm Baldrige yang disusun berdasarkan tujuan aspek penilaian yaitu kepemimpinan, rencana strategi, pelanggan,manajemen pengukuran, analisis dan pengetahuan (perbaikan mutu), tenaga kerja (sumber daya manusia), sistem informasi/proses kerja dan hasil.

The Group of Pondok Indah Hospital has a Guideline to Reducing the Risk of Patient Injuries Resulting From Fall but until now the incidences of patient fall still occurs and there are still patients who are injured due to fall. This study aims to analyze the implementation of the Guidelines for Reducing the Risk of Patient Injuries Resulting From Fall in inpatient unit of the Group of Pondok Indah Hospital during 2015-2017 with the cross sectional method. Data collection is done through a review of documents and medical records, and continued with in-depth interviews. The results showed that there were 39 incidents of patients falling there were 18 patients who were not injured and 21 patients were injured, compliance and completeness of nurses in conducting the assessment of fall risk was 66.7% compliance and completeness of nurse in providing the mark of fall risk was 89.7%, compliance and completeness of nurse in conduct the education of patients and families was 46.2%, compliance and completeness of nurse in conducting intervention monitoring was 56.4% and compliance and completeness of nurse in handover between shifts was 56.4%. Of these five variables only fall risk education was given to significantly affect the occurrence of injury to patients due to falls. Recommendations for improving the implementation of the Guideline for Reducing Risk of Patient Injuries Resulting from Fall proposed refers to the theory of Malcolm Baldrige which is compiled based on seven aspects of assessment, leadership, strategic planning, customer management, measurement, analysis and knowledge (quality improvement), labor (human resources), information systems/work processes and results."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayati Endah Puspita Sari
"ABSTRAK
Sejak tahun 2013 Grup Rumah Sakit Awal Bros telah memiliki program
pencegahan pasien jatuhnamun hingga saat ini insiden pasien jatuh masih terjadi serta belum pernah dilakukan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap program pencegahan pasien jatuh di unit rawat inap pada Grup Rumah Sakit Awal Bros dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen dan wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata angka insiden jatuh di unit rawat inap adalah 0,18 per 1000 hari rawat, rasio perawat dengan pasien 0,22, kepatuhan pengkajian risiko jatuh 0,95, kepatuhan edukasi risiko jatuh 0,94, penggunaan gelang risiko jatuh 0,97. Dari keempat variabel tersebuthanya pemberian edukasi risiko jatuh yang secara bermakna mempengaruhi terjadinya insiden pasien jatuh. Rekomendasi perbaikan program pencegahan pasien jatuh yang diusulkan mengacu kepada teori Malcolm Baldrige yang disusun berdasarkan tujuh aspek penilaian yaitu kepemimpinan, rencana strategi, pelanggan,manajemen pengukuran, analisis dan pengetahuan (perbaikan mutu), tenaga kerja (sumber daya manusia), sistem informasi / proses kerja dan hasil.

ABSTRACT
Patient falls prevention program in Awal Bros Hospital Group has been made
since 2013 but the incidence of patient falls still occur and have not been
evaluated. The purpose of this study is to evaluate the program uses cross
sectional method. Data collected through documents review and in-depth
interviews.The results of the study concluded that the average fall rate incident in inpatient units is 0,18 per 1.000 days of hospitalization, ratio of nurses to patients is 0,22, fall risk assessment compliance is 0,95, compliance for risk fall education is 0,94, the use of fall risk bracelet 0,97. From the four variables studied only the provision of education that significantly affects the incidence of patient falls. Recommendations for improvement of patient falls prevention programs were proposed referring to the theory of Malcolm Baldrige, compiled by seven aspects leadership, strategic planning, customer, management of measurement, analysis and knowledge (quality improvement), labor (human resources), information systems / processes work and result.
"
2016
T46018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lies Zakaria
"Due to the rapid development in hospital industry recently, caused by risen public conciousness for better health care service and demand for high quality services at reasonable cost, it is required that hospital administrators should be able to manage the available resources efficiently and effectively. Human resources, espesially nurse is the most important aspect and play the biggest role in deciding smoothness in hospital operational and service quality. Appropriateness between amount, nurse qualification and working burden is one of an important aspects to achieve harmonic equilibrium between quality and service cost.

Sehubungan dengan pesatnya perkembangan perumahsakitan yang terjadi akhir akhir ini, sebagai akibat dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan permintaan akan pelayanan yang bermutu dengan biaya yang Iayak, maka kini administrator rumah sakit dituntut untuk terampil dalam mengelola sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif. Sumber daya manusia, khususnya perawat merupakan faktor yang paling besar jumlahnya dan berperan penting dalam menentukan kelancaran operasional dan kualitas pelayanan rumah sakit. Adanya ketepatan antara jumlah, kualifikasi perawat dan beban kerjanya, merupakan salah satu aspek utama untuk terciptanya keseimbangan yang harmonis antara mutu dan biaya pelayanan."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Munarjinah
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Saphir Trisnadi
"

 

Latar Belakang : Rumah sakit dituntut tidak boleh terjadi kesalahan terutama medication error. Pada laporan Insiden Keselamatan Pasien tahun 2017 – 2018, ada peningkatan medication error 5 kasus dari 16 menjadi 21 kasus. Perlu dianalisis faktor penyebab supaya tidak terjadi lagi.

Tujuan : Mengetahui penyebab dan akar masalah peningkatan medication error. Menganalisis faktor penyebab pada 4 fase penyediaan obat.

Metode : Penelitian kualitatif. Dilakukan pada bulan mei – juni 2019 di Unit rawat inap RS Pluit. Data primer dari observasi dan wawancara menggunakan pedoman wawancara kepada manajemen dan pihak yang terlibat dari awal pembuatan resep sampai obat tersebut diberikan ke pasien. Data Sekunder dari telaah dokumen menggunakan formulir Check List di unit farmasi rawat inap dan Subkomite Keselamatan Pasien. Semua data dilakukan triangulasi sehingga didapatkan hasil yang akurat.

Hasil: Medication error ditemukan pada keempat fase, paling banyak pada fase prescribing karena human error dan peresepan yang masih manual.

Kesimpulan : Transformasi peresepan manual ke elektronik.

 

 


 

Background: The hospital is demanded that there should be no errors, especially medication errors. In the Patient Safety Incident report for 2017 - 2018, there was an increase in medication errors of 5 cases from 16 to 21 cases. Need to analyze the causes so that it doesn't happen again.

Objective: To find out the cause and root of the problem in increasing medication error. Analyzing causal factors in the 4 phases of drug supply.

Method: Qualitative design. Done in May - June 2019 in the inpatient unit of Pluit Hospital. Primary data from observations, interviews using interview guidelines to management and the parties involved from the beginning of the prescription making until the drug is given to patients. Secondary data from the document review using the Check List form in the inpatient pharmacy unit and the Patient Safety Subcommittee. All data will be triangulated so that accurate results are obtained.

Result: Medication error was found in all 4 phases, at most during the prescribing phase because of human error and prescriptions that were still manual.

Conclusion:Transforming manual prescriptions into electronics

 

"
2019
T54379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Nur Shafira
"Rumah sakit sebagai tempat utama pelayanan kesehatan harus menjamin kesehatan dan keselamatan bagi pasien, termasuk pencegahan risiko jatuh. Sebagian besar faktor risiko jatuh seperti kondisi delirium, penurunan mobilitas, hingga penggunaan obat selalu ditemukan pada pasien dengan perawatan intensif seperti di High Care Unit (HCU). Perawat berperan penting dalam mencegah kejadian jatuh dengan melakukan pencegahan risiko jatuh yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Surat Keputusan (SK) yang berlaku di rumah sakit. Penulisan ini menggunakan metode case report yang dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan manajemen pencegahan risiko jatuh pada 30 pasien HCU selama 10 hari. Analisis dilakukan dengan mengobservasi tiga komponen pencegahan jatuh berdasarkan SPO dan SK yang berlaku di rumah sakit, yakni pengkajian awal, pengkajian ulang, dan intervensi tindakan pencegahan jatuh. Seluruh pasien telah dilakukan pengkajian awal dan pengkajian ulang risiko jatuh setiap harinya sebanyak tiga kali shift oleh perawat (100%). Namun pada pengkajian ulang sebagian besar tidak dituliskan skor risiko jatuh pasien secara jelas. Belum semua pasien diberikan intervensi pencegahan jatuh secara seragam dan menyeluruh, khususnya pada edukasi pasien dan keluarga (66.7%). Penulisan ini merekomendasikan perawat untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas edukasi pencegahan jatuh. Manajemen pencegahan sudah cukup baik dan tetap diperlukan adanya peningkatan dalam pelaksanaannya.

Hospital as the main health services must guarantee health and safety for patients, including prevention of the risk of fall. Most of the risk factors for falls, such as delirium, decreased mobility, and medication use, are always found in patients in intensive care, such as in the High Care Unit (HCU). Nurses hold an important role in preventing falls by carrying out fall risk prevention based on the Standard Operating Procedures and Decision Letters that apply in the hospital. This writing uses the case report method with the aim to analyze the implementation of fall risk prevention management in 30 HCU patients for 10 days. The analysis was carried out by observing the three components of fall prevention based on the SOP and guidelines in force at the hospital, namely initial assessment, reassessment, and intervention for fall prevention. All patients had an initial assessment and reassessment of the risk of falling every day for three shifts by nurses (100%). However, in most of the reassessments, the patient's fall risk score was not written clearly. Not all patients are given the same and comprehensive fall prevention interventions, especially in patient and family education (66.7%). This paper recommends nurses to maintain and improve the quality of fall prevention education. Prevention management is good enough and still needs improvement in its implementation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Anggraeni
"Keselamatan pasien merupakan salah satu aspek penting dalam mengurangi terjadiya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dalam proses pemberian asuhan keperawatan. Salah satu aspek yang diterapkan dalam patient safety dengan mencegah terjadinya risiko jatuh. Pengkajian risiko jatuh perlu dilakukan dengan baik untuk mengetahui seberapa tinggi pasien berisiko jatuh dan untuk meminimalisir kejadian pasien jatuh. Tujuan Penulis ingin mengetahui Penerapan implementasi pencegahan risiko jatuh di Ruang Rawat inap lantai 14 Rs X. Penulis melakukan observasi kepada 12 perawat pada tanggal 18- 23 September 2023 dengan menggunakan SOP Pencegahan Risiko Jatuh. Intervensi yang dilakukan penulis yaitu melakukan sosialisasi SOP Pencegahan Risiko Jatuh pada tanggal 3-7 Oktober 2023 dan melakukan Audit kepada perawat mengenai penerapan implementasi pasien jatuh. Hasil di dapatkan penerapan Implementasi pencegahan risiko jatuh di Ruang Rawat inap di RS X dalam kategori Baik (58,3%). Dalam melakukan pencegahan pasien jatuh diperlukan fungsi penngawasan dan kontroling secara ketat oleh kepala ruangan sebagai langkah awal mendisiplinkan perawat. Selain itu didalam bekerja diharapkan selalu mengikuti Standar Prosedur Operasional (SPO) yang ditetapkan Rumah Sakit. Dengan demikian dapat meningkatkan kepercayaan Masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan yang diberikan.

Patient safety is an important aspect in reducing the occurrence of Unexpected Events (KTD) in the process of providing nursing care. One aspect implemented in patient safety is to prevent the risk of falls. A fall risk assessment needs to be carried out properly to find out how high a patient's risk of falling is and to minimize the incidence of patient falls. The author's aim is to find out the implementation of fall risk prevention in the 14th floor Inpatient Room at Rs The intervention carried out by the author was to socialize the SOP for Fall Risk Prevention on 3- 7 October 2023 and conduct an audit of patients regarding the implementation of patient falls. The results showed that the implementation of preventing the risk of falls in patients in the inpatient room at Hospital X was in the Good category (58.3%). In preventing patient falls, a strict supervision and control function is needed by the head of the room as the first step in disciplining nurses. Apart from that, when working, you are expected to always follow the Standard Operational Procedures (SOP) set by the Hospital. In this way, it can increase public trust in the health services provided."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theryoto
"ABSTRAK
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menyebabkan peningkatan kunjungan pasien IGD dan
angka pasien boarding sehingga terjadi penumpukan (stagnasi) pasien di IGD. RSUD Koja telah menerapkan
manajemen tempat tidur dalam rangka mereduksi waktu boarding pasien IGD tetapi belum optimal, sehingga
dilakukan upaya untuk membantu mereduksi waktu boarding pasien IGD ke rawat inap dalam rangka perbaikan
yang berkelanjutan sesuai prinsip lean thinking. Penelitian operasional ini mencakup intervensi dengan siklus
PDCA (plan, do, check, action). Hasil penelitian menunjukkan penerapan lean thinking dapat mereduksi waktu
boarding pasien IGD ke rawat inap dari rata-rata 4 jam 45 menit 18 detik (34,92 %) menjadi 3 jam 25 menit 59
detik (68,25 %) dan menurunkan aktivitas non value added sebesar 2,02% (dari 93,16% menjadi 91,14%).
Delapan jenis waste yang teridentifikasi dapat dieliminasi kecuali waste jenis waiting. Dalam rangka perbaikan
yang berkelanjutan selanjutnya manajemen tempat tidur perlu ditetapkan sebagai persyaratan standard kerja
untuk menuju waktu boarding rata-rata menjadi 1 jam 45 menit 45 detik dengan aktivitas non value added
kurang dari 89,83% di masa mendatang.

ABSTRACT
The implementation of the National Health Insurance Program (Program JKN) affects the increased number of
patients to emergency unit and boarding patients that resulting crowding in the emergency unit. Koja Hospital
has implemented bed management in order to reduce the boarding time of emergency unit patients but has not
succeeded, so an effort to help reducing the boarding time of emergency unit patients to inpatient in order to
continuous improvement was done using the lean thinking principle. This research uses operational research
method and intervention with PDCA (Plan, Do, Check, Action) cycle. The study revealed that lean thinking
approach could reduce the boarding time of emergency unit patients to hospitalization from the average of 4
hours 45 minutes 18 seconds (34.92%) to 3 hours 25 minutes 59 seconds (68.25%) and decrease the activity of
non value added at 2.02% (from 93.16% to 91.14%). Eight types of waste identified can be eliminated except
waiting. In order to continuous improvement, bed management should be set as standardized work for the goal
of average boarding time of 1 hour 45 minutes 45 seconds with non value added activities less than 89.83% in
the future."
2017
T47701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dheva Oktaverina
"Coronavirus disease 19 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang ditemukan pada akhir tahun 2019.  Covid 19 tidak hanya menimbulkan keluhan fisik tetapi berisiko tinggi menyebabkan masalah psikososial.  Masalah psikososial yang banyak dialami penyintas Covid 19 adalah kecemasan. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan yaitu terapi murottal.  Case report ini bertujuan untuk mendeskripsikan intervensi terapi murottal untuk menurunkan kecemasan pada pasien Covid 19. Hasil implementasi menunjukan adanya penurunan tingkat kecemasan setelah dilakukan 3 kali intervensi terapi murottal. Terapi murottal tidak hanya membuat rileks tetapi juga sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan penerapan terapi murotal untuk menurunkan kecemasan pasien yang dirawat di rumah sakit.

Coronavirus disease 19 (Covid-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) which was discovered at the end of 2019. Covid 19 not only causes physical complaints but is at high risk of causing psychosocial problems. The psychosocial problem that many Covid-19 survivors experience is anxiety. One of the interventions that can be done to reduce anxiety is murottal therapy. This case report aims to describe a murottal therapy intervention to reduce anxiety in Covid 19 patient. The results of the implementation show a decrease in the level of anxiety after 3 times of murottal therapy interventions. Murottal therapy is not only relaxing but also a way to meet the spiritual needs of the patient. Therefore, the authors recommend the application of murotal therapy to reduce anxiety in hospitalized patients. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisye Konny
"Pandemi telah memperkuat kesadaran global akan pentingnya kesehatan, dan di Indonesia, survei PwC mencatat peningkatan belanja konsumen, khususnya untuk produk kesehatan, setelah COVID-19. Sejalan dengan tren ini, perusahaan kesehatan, seperti EHCU RSPI Puri Indah, merespons dengan melakukan renovasi dan peningkatan layanan untuk mempertahankan loyalitas pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, menggabungkan metode kuantitatif non eksperimental deskriptif dan metode kualitatif analisis konten. Sampel penelitian melibatkan pasien EHCU RSPI Puri Indah pada bulan Oktober hingga November 2023, yang secara sukarela mengisi umpan balik yang disediakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunjung EHCU memiliki keseimbangan jenis kelamin, mayoritas berusia 26-35 tahun, dan sebagian besar adalah pegawai swasta dengan penjaminan perusahaan. Meskipun kepuasan pasien belum mencapai target, respon positif terhadap layanan terlihat dari faktor-faktor seperti fasilitas, lingkungan, dan interaksi dengan dokter serta perawat. Layanan dokter dan perawat dinilai baik dan menciptakan pengalaman positif, sementara area layanan seperti variasi menu makanan dan cita rasa memerlukan perhatian lebih. Meskipun demikian, mayoritas responden bersedia menggunakan kembali layanan EHCU dan merekomendasikannya kepada keluarga atau kerabat, menandakan keberhasilan EHCU dalam mempertahankan kepercayaan pasien setelah renovasi. Disarankan untuk fokus pada perbaikan area layanan yang belum mencapai target, seperti efisiensi administrasi dan variasi menu makanan, guna memastikan EHCU RSPI Puri Indah terus memberikan layanan berkualitas dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien di masa mendatang.

The pandemic has heightened global awareness of the importance of health, and in Indonesia, PwC surveys noted an increase in consumer spending, particularly on health products, post-COVID-19. In line with this trend, healthcare companies, such as EHCU RSPI Puri Indah, responded by undertaking renovations and service enhancements to maintain patient loyalty. This research employs a mixed-method approach, combining descriptive non-experimental quantitative methods with qualitative content analysis. The research sample includes EHCU RSPI Puri Indah patients from October to November 2023, who voluntarily provided feedback. The results indicate a balanced gender distribution among EHCU visitors, with the majority aged 26-35, mostly private sector employees with corporate insurance. While the patient satisfaction index has not reached its target, positive responses to services are evident, particularly regarding facilities, environment, and interactions with doctors and nurses. The services of doctors and nurses are highly rated, creating a positive experience, though areas like food menu variety and taste require attention. Nevertheless, the majority of respondents are willing to reuse EHCU services and recommend them to family or friends, signaling EHCU's success in retaining patient trust after renovation. Recommendations focus on improving service areas that have not met targets, such as administrative efficiency and food menu variety, ensuring EHCU RSPI Puri Indah continues to deliver quality services and enhances patient satisfaction and loyalty in the future."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>