Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iskandar Zulkarnaen Sababa
"Salah satu pengobatan kanker adalah dengan kemoterapi, namun selain memberikan banyak manfaat bagi penderita kanker, kemoterapi intravena memberikan masalah lain seperti ekstravasasi apabila perawat tidak mampu dalam melakukan manajemen kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat mengenai ekstravasasi di Rumah Sakit khusus kanker wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden 82 perawat. Kuisioner pengetahuan perawat mengenai ekstravasasi digunakan untuk mengetahui pengetahuan perawat. Instrument dikembangkan oleh peneliti dengan hasil koefisen reprodusibilitasnya 0,903 dan koefisien skalabilitasnya 0,806 dan pengukuran realibitas menggunakan KR-21 dengan hasil 0,54. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan perawat mengenai ekstravasasi dalam ketegori baik sebanyak 75,6%, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24,4% dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah. Hasil tentang pencegahan dan penatalaksanaan ekstravasasi ini dapat menjadi informasi dan dapat menjadi bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan program pelatihan kemoterapi dengan materi mengenai ekstravasasi di Rumah Sakit, sehingga perawat yang bekerja di bagian onkologi mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien secara berkualitas. Penelitian berikutnya dapat mengevaluasi secara langsung sikap dan perilaku perawat mengenai pencegahan dan penatalakssanaan ekstravasasi.

One of  treatment for cancer is chemotherapy, but in addition to providing many benefits for cancer patients, intravenous chemotherapy provides other problems if nurses are unable to manage chemotherapy such as extravasation. This study aims to describe the nurses knowledge regarding extravasation in a cancer hospital in the South Jakarta area. This study was descriptive analytic using a cross sectional design with 82 respondents. The nurse knowledge questionnaire regarding extravasation is used to determine nurse knowledge. The instrument was developed by the researcher with the reproducibility coefficient of 0.903 and the scalability coefficient was 0.806 and the measurement of reliability used KR-21 with a result of 0.54. The results showed that the level of nurses knowledge about extravasation in good categories was 75.6%, the level of knowledge was as much as 24.4% and no respondents had a low level of knowledge. The results of prevention and management of extravasation can be information and can be a form of evaluation of the implementation of chemotherapy training programs with material on extravasation in hospitals, so that nurses working in the oncology department are able to provide quality nursing care to patients. Subsequent research can directly evaluate nurses attitudes and behaviors regarding prevention and treatment of extravasation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Endah Handayani
"Kemoterapi merupakan salah satu metode pengobatan kanker. Meskipun kemoterapi dapat membunuh sel kanker, pemberian kemoterapi intravena juga dapat menimbulkan cedera pada pasien yaitu ektravasasi. Ekstravasasi merupakan proses keluarnya cairan atau obat-obatan secara tidak sengaja ke jaringan sekitar. Identifikasi yang adekuat terhadap faktor yang berpotensi menyebabkan terjadinya ekstravasasi sangat penting untuk meminimalisir risiko ekstravasasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan terjadinya ekstravasasi pada pasien kanker yang medapatkan kemoterapi. Desain penelitian berupa deskriftif korelasional berupa cross sectional. Data diperoleh dari kuesioner pada observasi dari bulan juni 2022 sampai Mei 2022 yang didapatkan 17 kasus ekstravasasi dari 133 pasien yang mendapatkan kemoterapi (12,8%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara lokasi pemasangan infus dengan kejadian ekstravasasi (p=0,055) dan kondisi vena (p=0,014). Pemilihan lokasi vena dan memperhatikan kondisi vena sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya ekstravasasi.

Chemotherapy is one of the methods of cancer treatment. Although chemotherapy can kill cancer cells, intravenous chemotherapy can also cause injury to the patient, namely extravasation. Extravasation is the process of accidentally releasing fluids or drugs into the surrounding tissue. Adequate identification of factors that have the potential to cause extravasation is very important to minimize the risk of extravasation. This study aims to determine the factors associated with the occurrence of extravasation in cancer patients receiving chemotherapy. The research design is a correlational descriptive in the form of a cross sectional. Data were obtained from questionnaires on observations from June 2022 to May 2022 which obtained 17 extravasation cases from 133 patients receiving chemotherapy (12.8%). The results of this study indicate that there is a significant relationship between the location of the infusion with the incidence of extravasation (p=0.055) and venous condition (p=0.014). Selection of the location of the vein and paying attention to the condition of the vein is needed to prevent extravasation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Faruq Fauzi
"Febrile neutropenia merupakan salah satu efek samping dari kemoterapi yang harus diperlakukan sebagai keadaan darurat medis onkologi. Febrile neutropenia 80% terjadi pada pasien pasca kemoterapi agresif yang diberikan untuk keganasan hematologi. Kemoterapi agresif dapat menyebabkan neutropenia ditambah dengan adanya pencetus lain seperti infeksi. Pengetahuan perawat yang rendah mengenai faktor risiko septikemia dan tempat infeksi utama pada pasien neutropenia sangat mengkhawatirkan. Hal tersebut akan menyebabkan perawatan dan pengobatan yang diberikan pada pasien febrile neutropenia dengan syok septik akan lebih sulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang febrile neutropenia pada pasien leukemia pasca kemoterapi di Rumah Sakit Kanker di Jakarta. Desain penelitian adalah croos sectional deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportionate Stratified Random. Jumlah sampel sebanyak 150 perawat rawat inap dimana pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan menggunakan uji frekuensi dengan persentase atau proporsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat 71,3% memiliki pengetahuan yang cukup tentang febrile neutropenia. Hasil analaisis juga menunjukkan bahwa usia, pendidikan, pengalaman kerja, serta pelatihan memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan perawat tentang febrile neutropenia. Pentingnya upaya peningkatan pengetahuan secara berkala seperti pelatihan khusus tentang febrile neutropenia serta evaluasi kompetensi secara berkala penting untuk meningkatkan pengetahuan perawat.

Febrile neutropenia is a side effect of chemotherapy that could be treated as a medical oncology emergency. Febrile neutropenia occurs in 80% of patients' post-aggressive chemotherapy for haematological malignancies. aggressive chemotherapy cause neutropenia coupled with other triggers such as infection. Nurses' low knowledge of risk factors for septicaemia and the main site of infection in neutropenic patients is very worrying. This makes the care and treatment given to febrile neutropenic patients with septic shock more difficult. This study aimed to describe the level of knowledge of nurses about febrile neutropenia in post-chemotherapy leukaemia patients at Cancer Hospital in Jakarta. The research design was descriptive. The sample was recruited using the Proportionate Stratified Random technique. The total sample is 150 nurses. The results showed that most of the nurses 71, 3% have a moderate knowledge of febrile neutropenia. The results of the analysis also showed that age, education, work experience, and training have a significant relationship with nurses' knowledge about febrile neutropenia. The importance of regular efforts to improve knowledge, such as special training on febrile neutropenia and periodic competency evaluations, is important to increase nurse knowledge"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maemunah
"ABSTRACT
Penatalaksanaan pencegahan dan manajemen mual muntah yang disebabkan kemoterapi menjadi bagian yang penting dari intervensi keperawatan pada pasien dengan keganasan pernafasan. Pengetahuan dan tindakan perawat tentang penatalaksanaan tersebut menjadi acuan bagaimana membantu pasien meningkatkan kenyamanan saat menjalani kemoterapi.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan tindakan perawat tentang penatalaksanaan mual muntah yang disebabkan kemoterapi pada pasien keganasan pernafasan. Penelitian ini menggunakan design cross sectional dengan metode cluster sampling yang melibatkan 102 perawat. Sampel penelitian ini adalah perawat yang bertugas di ruang perawatan kemotrapi minimal kerja 1 tahun. Quesioner yang digunakan yaitu kuesioner karakteristik perawat, kuesioner pengetahuan dan kuesioner tindakan tentang penatalaksanaan mual muntah yang disebabkan kemoterapi pada pasien keganasan pernafasan. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa pengetahuan perawat pada rentang cukup sampai baik dan tindakan yang dilakukan perawat pada rentang kadang-kadang sampai sering tentang penatalaksanaan mual muntah yang disebabkan kemoterapi pada pasien keganasan pernafasan. Pengetahuan perawat yang sangat baik adalah tentang edukasi dan pengerahuan yang sangat kurang adalah pengkajian mual muntah. Tindakan perawat yang sering dilakukan adalah kolaborasi dalam pemberian terapi farmakologi dan tidakan yang kadang-kadang dilakukan adalah pemberian terapi non farmakologi. Peningkatan pengetahuan dan tindakan keperawatan perlu dilakukan melalui program pendidikan atau pelatihan yang berkelanjutan dan penempatan staf perawat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan metode observasi untuk mengetahui mengetahui secara langsung penatalaksaan yang dilakukan oleh perawat.

ABSTRACT
Prevention and management of chemotherapy induced nausea and vomiting becomes an important part of nursing intervention for patients with respiratory malignancy. The nurses 39 knowledge and nursing practice about the management become a reference in helping patients to improve comfort while undergoing chemotherapy. The purpose of this study is to identify the nurses 39 knowledge and practice in prevention and management chemotherapy induced nausea and vomiting in patients with respiratory malignancy. This research used cross sectional design with cluster random sampling method involved 102 nurses. The sample of this research was nurses in chemotherapy treatment ward at least have been work for one year. The instrument included nurse characteristic questionnaire, a questionnaire of knowledge and practice questionnaire about the management of chemotherapy induced nausea and vomiting in patients with respiratory malignancy. The results of this study illustrated that the knowledge of nurses was in the range of quite good, and the practice was in the range of sometimes until often, about the management of chemotherapy induced nausea and vomiting in patients with respiratory malignancy. The nurses knowledge was excellent in patient education and lack in assessment of nausea and vomiting. A frequent nurses intervention was collaboration in pharmacological therapy, and the non pharmacological therapy implemented occasionally. To maintain and improve nurses 39 knowledge and practice, it is necessary to promote continuous education or training, and placement of nursing staff according to their competencies. Further research is expected to use observation methods for describing the care management performed directly by nurse."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachellya Volvo
"ABSTRAK
Pemberian kemoterapi semakin meningkat sehingga perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian kemoterapi karena hal tersebut sangat bersiko tinggi baik bagi perawat tersebut maupun lingkungan. Penelitian ini menggunakan desain univariat deskriptif kuantitatif, sampel diambil di salah satu rumah sakit di Jakarta dengan memberikan kuisioner kepada perawat di ruang perawatan dewasa dengan total perawat sebanyak 103 orang tetapi yang bersedia menjadi responden sebanyak 90 responden. Tingkat pengetahuan tentang kemoterapi rendah terdapat pada usia 20 ? 25 tahun sebanyak 23 responden (59%) juga pada responden dengan lama kerja lebih dari 10 tahun sebanyak 17 responden (50%) hal tersebut disebabkan karena sebagian besar perawat tidak pernah mendapatkan informasi maupun mengikuti pelatihan tentang kemoterapi. Pentingnya bagi perawat meningkatkan pengetahuannya terutama tentang kemoterapi karena selain dapat meminimalkan resiko akibat selama tindakan penanganan kemoterapi.

ABSTRAK
Administration chemotherapy treatments has a drastic increase, so that the need for nursing staff?s ability and knowledge in the field of chemotherapy administration because it is high risk not only for the nurse who the administer of chemotherapy but also for the environment. A study recently conducted in a Jakarta hospital which included a questionnaire for 103 nursing staff, to which 90 persons responded, showed that 23 nurses (59 %) with age 20 ? 25 years old and 17 nurses (50%) more than 10 years of practical work experience had very little knowledge about chemotherapy treatment and its dangers. One cause of this could be the lack of ongoing training measures within that hospital, giving rise to potential health hazards associated with chemotherapy to the practicing nurses.
"
2016
S65030
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanaik, Chrisyen
"Kemoterapi merupakan salah satu metode utama dalam penanganan kanker namun memiliki sifat vesican dan iritan yang memicu terjadinya flebitis. Respon kerusakan jaringan akibat flebitis ialah nyeri. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas pemberian minyak wijen terhadap intensitas nyeri flebitis pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial. Jumlah sampel empat puluh orang yang terdiri dari 2 kelompok: kontrol dan intervensi. Analisis dengan Paired T test menunjukkan adanya perbedaan signifikan rata-rata skor intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi (p=0,001) dan hasil analisis Independent T test terdapat perbedaan signifikan rata-rata skor intensitas nyeri antara kelompok kontrol dan intervensi setelah intervensi (p=0,001). Berdasarkan hal tersebut direkomendasikan bahwa minyak wijen dapat digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien flebitis yang menjalani kemoterapi.

Chemotherapy is one of the main methods in the treatment of cancer but has a vesicant and irritant that trigger of phlebitis. The response tissue damage due to of phlebitis is pain. This study aimed to determine the effectiveness administration of sesame oil to pain intensity of phlebitis in cancer patients undergoing chemotherapy. This study used a randomized controlled trial design. Forty samples were devided groups: control and intervention groups. This study analysed was Paired T test showed a significant mean difference pain intensity scores before and after intervention (p = 0.001) and the results showed that there was a significant difference between two groups (p = 0.001). These results recommended that sesame oil can be used to reduce phlebitis pain in patients undergoing chemotherapy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedeh Komalawati
"Myalgia dapat terjadi karena efek samping kemoterapi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PMR terhadap myalgia pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pre-post test with control group. Sampel penelitian adalah 32 orang, diambil dengan consecutive sampling. Pengukuran intensitas myalgia dilakukan dengan menggunakan numeric rating scale. Kelompok intervensi diberikan tindakan PMR selama 15 menit dengan frekuensi 2x sehari dalam 5 hari berturut-turut pasca kemoterapi.
Hasil penelitian didapatkan penurunan intensitas myalgia sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi (p value 0,001) dan pada kelompok kontrol (p value 0,001). Namun terdapat perbedaan penurunan intensitas myalgia antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi setelah diberikan intervensi dengan selisih 0,81 (p value = 0,001). Kesimpulan, PMR dapat membantu menurunkan myalgia pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi. PMR dapat menjadi salah satu terapi komplementer yang bisa diterapkan perawat di rumah sakit untuk menurunkan myalgia.

Myalgia can be occured by side effect of chemotherapy. The purpose of this study was to identify the effect of PMR against myalgia in lung cancer patients undergoing chemotherapy. This study design was a quasi experiment, used pre and post test with control group. Samples were 32 patients, recruited by consecutive sampling. Measuring pain assessment used numeric rating scale. The intervention group had been provided PMR fifteen minutes twice a day for five days post chemotherapy.
The results showed significantly different reduction of pain intensity before and after providing PMR in the intervention group and control group as well (p value = 0,001). There was a significantly different reduction of myalgia intensity between both group after giving intervention with mean difference 0,81 (p value = 0,001). It can be concluded that PMR can reduce myalgia in lung cancer patients undergoing chemotherapy. Suggestion, PMR becomes one of the complementary therapies to overcome myalgia
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamudi Prasestiyo
"Pasien limfoma yang menjalani kemoterapi menghadapi berbagai tantangan fisik dan psikososial yang memerlukan perawatan keperawatan yang komprehensif. Model Konservasi Levine menyediakan kerangka teoritis untuk memandu perawatan pasien secara holistik dengan fokus pada penghematan energi, integritas struktural, integritas personal, dan integritas sosial. Laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan Model Konservasi Levine dalam pengembangan dan implementasi rencana perawatan keperawatan untuk pasien limfoma yang menerima kemoterapi. Metode pendekatan studi kasus deskriptif digunakan. Data dikumpulkan melalui evaluasi pasien, tinjauan catatan medis, dan observasi perawatan untuk pasien limfoma yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Pusat Kanker. Empat prinsip konservasi Levine digunakan untuk mengatur evaluasi keperawatan, diagnosis, intervensi, dan evaluasi. Hasil rencana perawatan keperawatan mengatasi penghematan energi melalui manajemen pada gangguan tidur dan dukungan nutrisi; integritas struktural melalui pencegahan infeksi; integritas personal melalui pengurangan kecemasan; dan integritas sosial melalui keterlibatan keluarga. Pasien menunjukkan peningkatan dalam manajemen gejala, status fungsional, dan kesejahteraan psikososial selama proses pengobatan. Kesimpulan: Model Konservasi Levine memberikan kerangka yang efektif untuk memberikan perawatan holistik yang berpusat pada pasien untuk pasien limfoma yang menjalani kemoterapi dengan masalah gangguan tidur dan kecemasan. Kasus ini menunjukkan bagaimana teori keperawatan dapat diterapkan secara praktis untuk memandu praktik keperawatan onkologi komprehensif dan meningkatkan hasil pasien.

Patients with lymphoma undergoing chemotherapy face various physical and psychosocial challenges that require comprehensive nursing care. Levine's Conservation Model provides a theoretical framework to guide holistic patient care, focusing on energy conservation, structural integrity, personal integrity, and social integrity. This case report aims to describe the application of Levine's Conservation Model in developing and implementing a nursing care plan for lymphoma patients undergoing chemotherapy. A descriptive case study approach was used. Data were collected through patient evaluation, medical record review, and care observations at the Cancer Center Hospital. Levine's four conservation principles structured the nursing assessment, diagnoses, interventions, and evaluation. The nursing care plan addressed energy conservation through sleep disturbance management and nutrition support; structural integrity through infection prevention; personal integrity through anxiety reduction; and social integrity through family involvement. The patient showed improvements in symptom management, functional status, and psychosocial well-being during treatment. In conclusion, Levine's Conservation Model provides an effective framework for delivering patient-centered, holistic care to lymphoma patients undergoing chemotherapy with sleep disturbance and anxiety issues. This case demonstrates practical application of nursing theory to guide comprehensive oncology nursing practice and improve patient outcomes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Nidaul Hasanah
"Latar belakang : Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan menyebar ke bagian lain dari tubuh atau menyebar ke organ lain. Pemberian kemoterapi merupakan salah satu modalitas dalam pengobatan kanker. Pasien anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi membutuhkan perawatan yang lama dan penanganan secara khusus karena obat kemoteapi merupakan obat yang berisiko tinggi. Karya ilmiah spesialis ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan berdasarkan teori kenyamanan Kolcaba pada anak penderita kanker yang menjalani kemoterapi. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Kebutuhan 5 kasus kelolaan ini dikaji berdasarkan pendekatan kenyamanan Kolcaba. Pengkajian kenyamanan didasarkan pada tipe relief,ease dan transedence yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Intervensi kenyamanan yang diberikan dalam bentuk kenyamanan standar, couching dan comfort food the soul. Evaluasi tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan nursing outcome sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditegakkan. Hasil studi aplikasi teori kenyamanan Kolcaba pada anak kanker yang menjalani kemoterapi berdampak pada kenyamanan pasien dan meningkatkan kualitas hidup atas pelayanan yang diberikan.

Background : Cancer is a disease characterized by uncontrolled cell growth and spread to other parts of the body or to other organs. Chemotherapy is one of the modalities in cancer treatment. Pediatric patients with cancer undergoing chemotherapy require long-term care and special treatment because chemotherapy drugs are high-risk drugs. This specialist scientific work aims to provide an overview of nursing care based on Kolcaba's comfort theory for children with cancer undergoing chemotherapy. The method used is a case study. In 5 cases of managed patients. The assessment of comfort is based on the types of relief, ease and transcendence which include physical, psychospiritual, sociocultural and environmental aspects. The nursing problem related to the administration of chemotherapy is the risk of vascular trauma, nurses have an important role in this problem. Comfort interventions were provided in the form of standard comfort, couching and comfort food the soul. Evaluation of nursing actions is carried out based on nursing outcomes in accordance with the nursing diagnoses that have been established. The results of the study of the application of Kolcaba's comfort theory to children with cancer undergoing chemotherapy have an impact on patient comfort and improve the quality of life for the services provided."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shalista Feniza Hasny
"Pendahuluan: Kanker adalah penyebab kematian terbesar pada anak dan remaja di seluruh dunia dan merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena insidensinya terus meningkat. Kemoterapi merupakan metode terapi yang umum digunakan untuk mengobati kanker. Penggunaan kemoterapi dapat menimbulkan efek samping salah satunya mual dan muntah akibat kemoterapi atau Chemotherapy Induced Nausea and Vomiting (CINV). Penggunaan terapi antiemetik saat ini masih belum optimal dalam menangani CINV karena efek terapeutiknya belum maksimal, efek samping yang terjadi serta dari segi biaya. Akupressur dan Press Needle merupakan metode akupunktur yang dapat membantu mengurangi intensitas dan frekuensi mual dan muntah yang terkait dengan kemoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas akupresur dan press needle terhadap skor Rhodes Index of Nausea, Vomiting and Retching (RINVR) pasien kanker anak yang menjalani kemoterapi. Metode: Desain penelitian pada penelitian ini adalah sebuah uji klinis acak tersamar tunggal. Penelitian ini diikuti oleh 52 orang subjek penelitian yang dibagi kedalam kelompok akupresur (n=26) dan kelompok press needle (n=26). Pada kelompok akupresur dilakukan penekanan pada titik PC6 dan ST36 selama 2 menit tiap titiknya minimal 3 kali sehari, sementara pada kelompok press needle dilakukan pemasangan press needle pada titik yang sama dan dilakukan 1 kali perangsangan di awal. Terapi akupresur dan pemasangan press needle dilakukan sebelum kemoterapi dan dan dipertahankan hingga 3 hari pasca kemoterapi. Evaluasi mual muntah dilakukan setiap hari hingga 6 hari pasca kemoterapi menggunakan kuesioner Rhodes index of nausea, vomiting, and retching.
Hasil: Terdapat penurunan skor RINVR pada kelompok akupresur dan press needle antara hari kemoterapi, 1 hari pasca kemoterapi, 3 hari pasca kemoterapi pada kelompok akupresur namun tidak signifikan (p>0,05). Efek terapi press needle bertahan hingga 6 hari pasca kemoterapi dengan hasil signifikan (p=0,018), namun tidak pada kelompok akupresur (p=0,233).

Background : Cancer is the largest cause of death in children and adolescents throughout the world and is a serious threat to public health because its incidence continues to increase. Chemotherapy is a therapeutic method commonly used to treat cancer. The use of chemotherapy can cause side effects, one of which is Chemotherapy Induced Nausea and Vomiting (CINV). The current use of antiemetic therapy is still not optimal in treating CINV because of the therapeutic effect is not optimal, the side effects that occur, and in terms of cost. Acupressure and Press Needles are acupuncture methods that can help reduce the intensity and frequency of nausea and vomiting due to chemotherapy. The aim of this study was to compare the effectiveness of acupressure and needle pressure on the Rhodes Index of Nausea, Vomiting and Retching (RINVR) scores in pediatric cancer patients undergoing chemotherapy.
Method : The research design in this study was a single-blind, randomized clinical trial. This study was attended by 52 research subjects who were divided into the acupressure group (n=26) and the press needle group (n=26). In the acupressure group, pressure was applied to points PC6 and ST36 for 2 minutes per point at least 3 times a day, while in the press needle group, press needles were placed at the same points and stimulation was carried out once at the beginning. Acupressure therapy and press needle placement are carried out before chemotherapy and maintained for up to 3 days after chemotherapy. Evaluation of nausea and vomiting was carried out every day until 6 days after chemotherapy using the Rhodes index of nausea, vomiting, and retching questionnaire. Result: There was a decrease in the RINVR score in the acupressure and press needle groups between the day of chemotherapy, 1 day after chemotherapy, and 3 days after chemotherapy in the acupressure group but it was not significant (p>0.05). The effect of press needle therapy lasted up to 6 days after chemotherapy with significant results (p=0.018), but not in the acupressure group (p=0.233).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>