Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149905 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arrum Dyah Aprilriana
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan utama untuk melakukan identifikasi manfaat dari adanya penerapan strategi backward integration pada perusahaan BUMN Karya. Identifikasi ini dilakukan untuk melihat apakah strategi ini benar-benar dapat memberikan manfaat dan berkontribusi dalam memecahkan permasalahan-permasalahan keuangan yang dihadapi perusahaan BUMN Karya sebagai akibat adanya penugasan pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. merupakan salah satu perusahaan BUMN Karya yang turut memiliki andil dalam pembangunan infrasttruktur tersebut dan menjalankan strategi backward integration pada salah satu anak perusahaannya yang bertindak sebagai supplier bahan baku beton pracetak agar dapat menunjang kegiatan operasionalnya. Analisis dilakukan dengan mengkomparasikan rasio-rasio keuangan perusahaan dari segi leverage, profitabilitas, dan likuiditas atas tiga bentuk perusahaan yaitu entitas induk, entitas anak, dan juga secara konsolidasi. Selain itu, wawancara mendalam dengan manajemen perusahaan dan juga kajian literatur juga dilakukan agar dapat mendukung analisis. Periode penelitian adalah dari tahun 2013 sampai dengan 2017. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa strategi backward integration hanya memberikan manfaat bagi kinerja keuangan induk perusahaan dan cukup dapat mengamankan kinerja perusahaan secara konsolidasi, namun justru memperburuk kinerja keuangan anak perusahaan. Manfaat-manfaat yang diberikan dengan adanya backward integration terbagi menjadi manfaat secara finansial dan non finansial.

ABSTRACT
This study has main purpose to identify the benefits of the implementation of backward integration strategy in the State-Owned Enterprise engaged in construction service (BUMN Karya). The identification was done to find out if this strategy really can provide benefits and contribute in solving the financial problems faced by BUMN Karya as a result of the assignment of infrastructure development by the Government. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. is one of the state-owned enterprises which contributes to such infrastructure development and apply backward integration strategy in one of its subsidiaries acting as a supplier of precast concrete raw materials in order to support its operational activities. The analysis was done by comparing the financial ratios of the company in terms of leverage, profitability, and liquidity over three forms of companies, namely parent entity, subsidiary, and also consolidated. In addition, in-depth interviews with company management as well as literature review were also conducted to support the analysis. The research period is from 2013 to 2017. As a result, this study found that the backward integration strategy only provides benefits to the financial performance of the parent company and can adequately secure the company's performance on a consolidated basis, but it worsens the financial performance of the subsidiary. Benefits provided by backward integration are divided into financial and nonfinancial benefits."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dayu Citra Andini
"ABSTRAK
Retardasi mental merupakan gangguan iimgsi kognitif yang
mengakibatkan keterbatasan dalam perilaku adaptif dan tampak selama masa
perkembangan (Grossman, dalam Kaufiinan & Hallahan, 1988). Keterbatasan
yang dimiliki anak dengan retardasi mental membuat mereka tidak dapat
berkembang dengan optimal sehingga perlu mendapatkan penanganan. Intervensi
dibexikan untuk rnelatih kemampuan yang penting dilcuasai anak, seperti bantu
diri dan kemampuan sosial (Mash & Wolfe, 2005).
Retardasi mental memiliki 4 kategori berdasarkan skor IQ, yaitu retardasi
mental ringan, retardasi mental sedang, retardasi mental berat, dan retardasi
mental sangat berat. Pelatihan bantu diri pada anak dengan retardasi mental ringan
dapat dilalcukan dengan modifikasi perilaku yang menggunakan prinsip belajar
(Papalia, Olds 8: Feldman, 2001). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
teknik modiiikasi perllaku sangat cocok dan dapat diaplikasikan untuk
mengajarkan anak dengan netardasi mental mengenai keterampilan bantu diri
seperti berpakaian, makan dan kebersihan pribadi (Martin dan Pear, 2003).
Tugas akhir ini bertujuan untuk rnelatih anak dengan retardasi mental
ringan berusia 4 tahtm I bulan, untuk memilild keterampilan bantu diri dalam hal
berpakaian. Secara khusus, pelatihan ini bertujuan untuk melatih kemampuan
subjek untuk menggunakan oelana dalam sendiri.
Teknik modilikasi perilaku yang digtmakan dalam pelatihan ini adalah
teknik backward chaining. Backward chaining sesuai tmtuk m
keterampilan bantu diri dan seringkali dipakai untuk melatih berpakaian pada
anak dengan retardasi mental (Martin & Pear, 2003). Backward chaining
merupakan prosedur pelatihan yang biasanya digunakan jika subjek memiliki
kemampuan terbatas mengenai suatu perilaku (Miltenbcrger, 2004). Bukti
keberhasilan dari perilaku yang diajarkan pada langkah awal pelatihan masih tetap
ada sampai pelatihan sclesai dilakukan (Kazdin, 1980).
Hasil pelatihan menunjukkan bahwa setelah menjalani 24 sesi pelatihan
dengan menggunakan teknik backward chaining, subjek dapat menggunakan
celana dalam sendiri tampa bantuan orang lain.

ABSTRACT
Mental retardation is a cognitive tirnction disorder which cause a
limitation in adaptive behavior and appears during developmental age (Grossman,
in Kauflinan & Hallahan, 1988). The limitation a mentally retarded child
possesses is causing them not to be able to develop themselves optimally. In order
to be able to develop optimally, such child needs a special treatment. An
intervention can be conducted to train several important skills for the child, such
as self help and social skills (Mash & Wolfe, 2005).
Mental retardation is categorized into 4 categories based on IQ scores, i.e.
mild, moderate, severe and profound mental retardation. A self help training for
children with mild mental retardation can be done by doing behavior modification
using learning principles (Papalia, Olds & Feldman, 2001). Researches showed
that behavior modification technique is suitable and can be applied to teach child
with mental retardation about selfhelp skill, such as dressing, eating, and personal
hygiene (Martin & Pear, 2003).
This thesis is written with an objective to train a 4 year-old mild mentally
retarded child to possess a self help skill in dressing. Specifically, this training is
aimed to train the child's ability to put on underwear without others help.
The behavior modilication technique which is used to conduct this
training is a backward chaining technique. This method is suitable for developing
self help skill and ohen used to teach children with mental retardation to dress
properly (Martin & Pear, 2003). Backward chaining itself is a training procedure
which often be used when a child has limited ability to do certain things
(Miltenberger, 2004). A S\.lC06SSfll1 tained behavior in the early stage of training
persists until the whole training process is conducted (Kazdin, 1980).
The final training result shows that after completing 24 training sessions
using backward chaining technique, the child is able to wear underwear by her
own without others help.

"
2007
T34024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistim PVM sekarang iru mulai dirasakan keberadaannya dalam menggantikan super komputer untuk memecahkan pennasalahan-permasalahan komputasi . Prosedur komunikasi dan sinkronisasinya yang relatif lebih mudah dan sederhana memberikan peluang untuk pengembangan aplikasi model ilmiah dibawah sistim PVM ini. Program yang mengolah data dalam jumlah yang besar dengan fungsi-fungsi yang panjang membutuhkan waktu yang lama bahkan dapat sampai berhari-hari_ Tika program dapat berjalan dengan baik sampai pada akhir program maka tidak terdapat masalah_ Tetapi bagaimana pads saat program sudah berjalan beberapa hari, kemudian disalah satu host nya yang juga merupakan tempat child program melakukan task-task tertentu terdapat kesalahan_ Hal ini dapat membuat hasil dari keseluvahan proses menjadi tidak sesuai dengan spesifikasi yang di harapkan dan di tetapkan sebeluninya. Bahkan pada tingkat kasus terburuk program tidak menghasilkan informasi apapun setelah berhrti-hari running karena kesalahan tersebut. Pada akhirnya program harus dijalankan dari awal lagi. Untuk menghindari atau mengurangi penjadwalan clang suatu program dari awal karena suatu kesalahan maka diterapkan suatu metoda yang dinamakan metoda fault tolerance. Suatu sistim secara keseluruhan dengan kesalahan dapat melanjutkan proses penyediaan pelayanan tidak dikatakan gagal, tetapi diakatakan fault tolerant. Kesalahan dapat berarti terhentinya suatu proses task-task yang dilakukan suatu child program dikarenakan komputer crash, atau dapat juga berarti tidak sempurnanya, tidak stabilnya child program dalam mengolah data, serta banyak kemungkinan lainnya. Sedangkan kegagalan merupakan suatu akibat dari satu atau banyak kesalahan sehingga sistim tidak dapat 14 menyediakan pelayanan. Pada tugas akhir ini dibahas implemantasi check pointing dan backward error recovery pada algoritma Kohonen Self Organizing Map sehingga sistim dapat dikatakanfault tolerant."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S39369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dipo Andika Syarief
"Salah satu sifat yang nampak jelas dari karakteristik aliran resirkulasi adalah sifat turbulensi yang dapat dikendalikan secara aktif menggunakan eksitasi eksternal. Pada penelitian ini, eksitasi eksternal yang digunakan sebagai kontrol aktif yaitu berupa injeksi udara panas melalui sebuah celah pada dasar kanal. Dengan adanya injeksi udara panas, maka dapat diketahui pengaruhnya terhadap karakteristik aliran resirkulasi yang terjadi. Dengan kebutuhan untuk mempelajari karakteristik aliran resirkulasi tersebut secara lebih komprehensif, maka digunakanlah metode visualisasi berkecepatan tinggi dengan basis lembar cahaya (light sheet based high speed visualization).
Metode visualisasi ini akan menggambarkan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif karakteristik aliran resirkulasi yang hendak dipelajari. Melalui penggunaan metode ini diharapkan dapat diperoleh data berupa visualisasi aliran yang secara lebih jauh dapat dianalisa baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

One of the most important characteristic from recirculation flow is the turbulence characteristic which can be modified by using active control. In this experiment, the active control which will be used is an injection of hot gas through a slot at the bottom of the flow canal. By using an injection of hot gas, we can learn about the effect of active control on the recirculation flow. There are a lot of method which can be used to learn about this issue. By the needs of understanding about the recirculation flow to be more comprehend, then the use of light sheet based high speed visualization is needed.
This method will give us an illustration about the effect of control active on the recirculation flow by both qualitative and quantitative. The purpose of this method is to obtain a visualization data base which going to be analyzed thoroughly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50924
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pattinama, Eklefina
"Desertasi ini mengkaji masalah integrasi pasca konflik, studi kasus di Maluku Tengah Saparua. Realitas konflik politisasi agama-etnis yang terjadi di Maluku Tengah Saparua, tahun 2000 antar negeri Sirisori Salam dan negeri Sirisori Sarani, membuat warga masyarakat mengalami penderitan secara sosial, budaya, ekonomi dan politik. Penderitaan mendorong kesadaran para pelaku berupaya mempertahankan diri, menciptakan budaya lokal untuk integrasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif secara khusus etnografi.
Untuk membaca data lapangan bagaimana proses reintegrasi yang dilakukan oleh para pelaku dan bagaimana mereka mengrekonstruks ikan integrasi pascakonflik, maka pemikiran Giddens dengan teori strukturasinya dimanfaatkan untuk itu. Temuan penelitian menunjukan bahwa (1). Atas inisatif para pelaku terjadi interaksi diantara para pelaku pada ruang dan waktu sesuai situasi berbeda. Pada situasi rawan interaksi pelaku terjadi di hutan, laut, pantai, loka/perbatasan pos militer. Di situasi keamanan terkendali interaksi pelaku korban konflik semakin melebar, di tempat kerja, ruang domestik dan publik. Adapun para pelaku reintegrasi lokal: kaum perempuan, petani, nelayan, pengemudi ojek, tukang bangunan, anak-anak, pemuda, tokoh pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat, kelompok kekerabatan. (2). Dari interaksi para pelaku sehari-hari, berlangsung terus menerus dan berulang, mereka menciptakan budaya lokal untuk integrasi, antara lain : (a).budaya ?gandong? baru lintas agama etnis, membentuk kembali struktur tiga batu tungku dan pertemanan baru. (b).menciptakan kerjasma ekonomi ; budaya ?pela? baru lintas agama-etnis ; membudaya kontrak hutan dibayar dengan hasil hutan. (c). membudayakan doa dan dialog, serta budaya Silaturahmi. (d). Menciptakan budaya mempertahankan diri melalui: berteman dengan militer, jaga lingkungan bersama serta menciptakan strategi menghadapi kemungkinan konflik baru, dengan cara mempertahankan identitas diri dan mengalihkan perhatian pada kerja.
Implikasi teoritis: (1) Temuan penelitian menunjukan bahwa kajian terhadap masalah integrasi telah mengalami pergeseran perhatian dari ide ke aktual, dari kultural ke struktural Pergeseran ini menunjukan bahwa kebudayaan dibentuk oleh tindakan manusia, yang mengindikasikan bahwa kebudayaan bukan lagi sekedar struktur yang mengarahkan tindakan para pelaku. Tetapi dari tindakan para pelaku sehari-hari, struktur diproduksi dan sekaligus menjadi sarana dari tindakan. 2), Melalui interaksi sehari-hari para pelaku memproduksi struktur baru atau bentuk kerjasama baru lintas agama-etnis, untuk memenuhi kepentingan para pelaku ; ekonomi, sosial-budaya dan politik. 3). Untuk memperkuat kerjasama baru ini, maka dibutuhkan Trust (saling percaya). Trust menjadi sarana utama mengembangkan relasi-relasi sosial lintas ruang dan waktu. Dengan kata lain trust harus diusahakan, dikerjakan, dikelola (karena tidak lagi given). Intensitas tust ditentukan oleh kesalingan dalam pengungkapan diri antara para pelaku.
Kesimpulan : Integrasi pascakonflik produksi tindakan manusia, tidak hanya memiliki kekuatan kerjasama budaya, tetapi juga sosial, ekonomi, religi dan politik dalam kesatuan sistem yang saling terkait.

The dissertation examines the integration of post-conflict issues, case studies in Central Maluku Saparua. The reality of the politicization of religion-ethnic conflicts that occurred in Central Maluku Saparua, the year 2000 between negeri Sirisori Salam and negeri Sirisori Sarani, making residents experience suffering socially, culturally, economically and politically. The suffering encourages awareness of the agency to try to defend themselves, creating a local culture for the integration. This study is an ethnographic qualitative research in particular.
To read how the process of reintegration of field data performed by the agency and how they reconstruct integration of post-conflict, the writer makes use of Giddens assumption concerning with structuring theory . Findings showed that (1). Of the agency initiative, interaction can take place among the agency in space and time according to different situations. In vulnerable situations agency interaction occurs in the forest, ocean, beach, workshops / frontier military posts. In the under control security situation the interaction of agency victims of the conflict widened, in the workplace, domestic space and the public. The local reintegration agency are women, farmers, fishermen, and ojek drivers, construction workers, children, youngsters, government leaders, religious leaders, community and kinship group leaders. (2). Because of daily interaction of the agency which is on going and repetitive, the agency create a local culture for the integration, among others: (a). "Gandong" new cross-ethnic religious culture, reshaping the structure of three-stone stoves and a new friendship. (b). Creating economic cooperation; "pela" new cross-ethnic religious culture; entrenching forest products contracts and forest contracts paid for with its commodity. (c). Culturing prayer and dialogue, and cultural gatherings. (d). Cultures to defend themselves through: making friends with the military, sharing environment and strategic guard against the possibility of new conflicts by maintaining the identity and turning their attention to the work.
Theoretical implications are that: (1) There are findings that showed that the study of the problem of integration has been a shift attention away from idea to actuality, from the cultural to the structural. The shift shows that culture is shaped by human action, and this indicates that culture is no longer a structure that directs the actions of the agency. But based on the actions of everyday agency, structures are produced and become the means of action. (2) Through the daily interactions, the agency produce new structures or new forms of co-operation across religions, ethnicities to meet the interests of the agency economically, socio-culturally and politically. (3) To strengthen this new partnership, the Trust is required (mutual trust). Trust becomes the primary vehicle for developing social relations across space and time. In other words, trust must be cultivated, treated, managed (because it is no longer given). The trust intensity is determined by the reciprocity in selfdisclosure among the agency.
Conclusions: The integration of post-conflict is produced by human action; it does not only have the power of cultural cooperation only, but also social, economic, religious and political unity of interrelated systems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
D00903
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Setiyowati
"Tesis ini bertujuan untuk meneliti aktivitas komunikasi internal dalam membangun identitas perusahaan di kalangan karyawan pada perusahaan BUMN Konstruksi, dengan kasus pada PT Wijaya Karya Persero Tbk dan PT Waskita Karya Persero Tbk. Teori yang mendasari penelitian adalah teori komunikasi korporat, teori komunikasi internal dan teori identitas perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus eskploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada narasumber dari kedua perusahaan.
Hasil penelitian yang didapatkan memperlihatkan bahwa fungsi komunikasi korporat pada kedua perusahaan dijalankan oleh Sekper atau Sekertariat Perusahaan. Sekper kedua perusahaan telah melaksanakan dua dari empat aktivitas komunikasi internal dalam membangun serta mempertahankan identitas perusahaan kepada karyawan yaitu melalui struktur dan isi pesan, sedangkan untuk aliran dan iklim komunikasi belum ada inisiasi langsung dari Sekper. Dan juga memanfaatkan fungsi manajemen dalam menguatkan identitas perusahaan di kalangan karyawan.

This thesis aims to examine the internal communication activities in establishing corporate identity among employees at state owned construction company PT Wijaya Karya Persero Tbk and PT Waskita Karya Persero Tbk. The underlying theory is the theory of corporate communication, internal communication theory and corporate identity theory. This research is a qualitative research with eskplorative case study. Data collection was done by in depth interviews to resource persons from both companies.
The result of the research shows the function of corporate communication in both companies is run by Sekper or Sekertariat Perusahaan. Sekper of both companies have implemented two of the four internal communication activities in establishing and maintaining corporate identity to employees through the structure and content of the message, while for the flow and communication climate there has been no direct initiation from Sekper. And also take advantage of management functions in strengthening corporate identity among employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T51601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Economic development contributes to integration and trade dynamics among countries. From now on, with global economic crisis as background setting, market diversification seems to be an appropriate strategy to minimize the hazardous impact on Indonesia's trade balance performance. It appears that the Middle East is a promising region with Turkey, Tunisia dan Morocco as potential trade partners. An Intra Industry Trade (IIT) analysis shows that Indonesia experiences a relatively higher trade integration with Turkey compared to those with Tunisia and Morocco. In the meantime , a constant Market Share Analysis (CMS) analysis indicates that the existing export dynamics is convergence for potential products. These products of animal and vegetable fats and oils , wood and wood products and rubber and rubber products vary in decomposition effects in each trade partner. Combination of market intelligence and export product differentiation is considered as a comprehensive recommendation in first round stage for the Indonesia - Middle East FTA"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Djopari, Johannes Rudolf Gerzon
"Pembangunan yang diselenggarakan di Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya sejak daerah itu dikembalikan ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tangga1 1 Mei 1963, dihadapkan kepada berbagai permasalahan. Hal yang demikian menyebabkan rakyat di wilayah Propinsi itu tidak cepat berubah dan berkembang mengikuti kemajuan sama dengan saudara-saudara mereka di daerah Indonesia lainnya.
Proses integrasi politik di Irian Jaya menghadapi suatu tantangan yang utama dan berat yaitu pemberontakan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dimulai pada tahun 1965 tepatnya pada tangal 26 Juli di Manokwari yang dipimpin oleh Permenas Ferry Awom, bekas anggota Batalyon Sukarelawan Papua (Papua Vrijwilinger Corps) buatan Belanda. Pemberontakan OPM yang terus berlangsung hingga saat ini dan secara sporadisadis itu merupakan hambatan terhadap penyelenggaraan pembangunan pada umumnya baik pemaangunan fisik maupun pembangunan non fisik.
Sebagai gerakan separatis, maka pemberontakan OPM merupakan hadangan terhadap proses integrasi di Irian Jaya yang lebih banyak diwarnai oleh dimensi yang horizontal, yaitu suatu tujuan untuk mengurangi diskontinuitas dan ketegangan kultur kedaerahan dalam rangka proses penciptaan suatu masyarakat politik yang homogen.
Di Irian Jaya, bentuk pemberontakan OPM dapat digolongkan ke dalam beberapa tindakan sebagai berikut Pertama; aksi perlawanan fisik bersenjata atau aksi militer yang dilakukan secara sporadis; Kedua; aksi penyanderaan; Ketiga; aksi demonstrasi massa; Keempat; aksi pengibaran bendera Papua Barat; Kelima; aksi penempelan dan pengebaran pamflet/selebaran; Keenam; aksi rapat-rapat politik dan pembentukan organisasi perjuangan lokal; Ketujuh; aksi pelintasan perbatasan ke Papua New Guinea; Kedelapan; aksi pengrusakan/pembongkaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa OPM itu lahir di Irian Jaya dari dua faksi utama pimpinan Terianus Aronggear, SE dan Aser Demotekay pada tahun 1964 dan tahun 1963. Sebagai organisasi OPN kegiatannya terbagi dua yaitu kegiatan politik dan kegiatan militer. Kegiatan politik kemudian terus dilanjutkan di lu ar negeri sedangkan kegiatan militer dilakukan di Irian Jaya. Secara keseluruhan kegiatan politik di luar negeri kurang efektif sebab terjadi perpecahan antara para pemimpin politik OPM dari segi orientasinya ada yang pro-Barat dan ada yang berorientasi ke neo-Marxis/Sosialis. Perpecahan ini jelas mempengaruni faksi militer di Irian Jaya sehingga kegiatan mereka lemah dan mudah dipatahkan oleh Pemerintah atau Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Justru orientasi ke neoMarxis/Sosialis itu merupakan hambatan utama bagi dukungan politik maupun dukungan dana dari negara-negara Barat terhadap OPM.
Berdasarkan telaahan teori dan pendapat para sarjana dapat diungkap bahwa pemberontakan itu terjadi karena ketidakpuasan dan kekecewaan yang dialami oleh manusia dalam suatu sistem politik atau negara.
Di Irian Jaya saat ini masih saja ada aktivitas pemberontakan dari OPM secara sporadis, walaupun setiap kegiatan dengan mudah dapat dipatahkan dan tidak ada dukungan politik secara internasional. Kondisi yang demikian ini menimbulkan pertanyaan sebagai berikut :
Pertama; apakah benar bahwa pemberontakan OPM itu terjadi karena integrasi politik di Irian Jaya kurang mantap ? Kedua; apakah benar bahwa pemberontakan OPM itu merupakan bom waktu yang dibuat oleh Belanda, atau pemberontakan OPM itu terjadi karena tumbuh kesadaran nasionalisme Papua ? Ketiga; apakah benar dan mengapa masih saja ada orang-orang Irian Jaya yang berideologi serta mendukukung pemberontakan OPM ? Keempat; kalau memang demikian, bagaimana sebaiknya pendekatan pembangunan politik di Irian Jaya itu dilakukan, agar dapat mewujudkan integrasi politik yang mantap ?
Berangkat dari ke-4 pertanyaan tersebut di atas, yang menjadi pokok permasalah dalam tulisan ini adalah sampai sejauh mana pengaruh pemberontakan OPM terhadap pembentukan integrasi politik yang mantap di Irian Jaya.
Dari hasil kajian diperoleh kesimpulan bahwa pada hakekatnya pemberontakan OPM masih mempengaruhi pembentukan integrasi politik yang mantap di Irian Jaya, hal mana dapat dilihat dari sikap dan dukungan yang diberikan oleh rakyat Irian Jaya terhadap OPM sehingga timbul berbagai aksi pemberontakan secara sporadis dalam kurun waktu 20 tahun dan OPM lebih mampu mensosialisasikan nilai-nilai "nasionalis Papua" sebagai ideologi OPM kepada rakyat Irian Jaya.
Oleh karena itu untuk mewujudkan integrasi politik yang mantap di Irian disarankan agar terlebih dulu menghilangkan ideologi OPM serta melakukan pendekatan "cinta-kasih" dalam pergaulan atas dasar persamaan dan persaudaraan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krommer, Arnold R.
"This survey covers a wide range of topics fundamental to calculating integrals on computer systems and discusses both the theoretical and computational aspects of numerical and symbolic methods. It includes extensive sections on one- and multidimensional integration formulas, like polynomial, number-theoretic, and pseudorandom formulas, and deals with issues concerning the construction of numerical integration algorithms."
Philadelphia: Society for Industrial and Applied Mathematics, 1998
e20448921
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>