Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizkiana Karmelia Shaura
"Tesis ini membahas mengenai manajemen pengetahuan dalam penciptaan akses arsip di unit kearsipan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud R.I. Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis dinamika pengetahuan penata arsip dalam proses penciptaan sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip di unit kearsipan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Republik Indonesia. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengaitkan konsep manajemen pengetahuan, manajemen kearsipan, dan pemahaman arsiparis tentang akses arsip dinamis inaktif. Penulis melakukan penelitian studi kasus secara kualitatif pada unit kearsipan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud R.I. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan informan yang merupakan penata arsip serta orang-orang yang terlibat langsung di unit kearsipan tersebut, observasi langsung ke lapangan, dan analisis dokumen yang mendukung data penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah manajemen pengetahuan dalam proses penciptaan akses arsip di unit kearsipan Ditjen Dikdasmen menunjukkan konstruksi pengetahuan dari individu dengan pengetahuan yang beragam. Dinamika sosial muncul pada saatt dilakukan pembatasan akses pada pengguna arsip. Pengetahuan individu membentuk dominasi dalam kelompok penata arsip dalam proses penciptaan pedoman akses arsip yang berjalan sesuai dengan model manajemen pengetahuan SECI untuk menghasilkan produk sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip.

This thesis discusses knowledge management in creating archival access in records center of the Directorate General of Primary and Secondary Education, Ministry of Education and Culture R.I. The purpose of this paper is to analyze the dynamics of the knowledge of the archivist in the process of creating a security classification system and archive access in the records center of the Directorate General of Education and Culture of the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia. The analysis in this study was conducted by linking the concepts of knowledge management, archival management, and archivist understanding of inactive dynamic archive access. The author conducted a case study qualitatively on the records center of the Directorate General of Primary and Secondary Education, Ministry of Education and Culture R.I. The technique of data collection is done by interviewing informants who are archivists and people who are directly involved in the records center, direct observation in the field, and analysis of documents that support research data. The results of this study are knowledge management in the process of creating archival access in records center of the Directorate General of Primary and Secondary Education showing knowledge construction from individuals with diverse knowledge. Social dynamics arise when restrictions on access to archival users. Individual knowledge forms dominance in the archive management group in the process of creating archive access guidelines that run in accordance with SECI's knowledge management model to produce product security classification systems and archive access."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Setiawan Tri Wahyudi
"Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) merupakan salah satu unit utama dalam struktur organisasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan serta pengelolaan sistem perbukuan. Dalam mendukung tugas dan fungsinya, BSKAP memiliki program pada rencana strategis organisasi untuk menerapkan manajemen pengetahuan (KM). Meskipun demikian, hingga saat ini penerapan KM belum terealisasi karena tidak yakin sepenuhnya mengenai kesiapan organisasi. Sehingga untuk mencapai keberhasilan perlu dilakukan pengukuran tingkat kesiapan penerapan KM di BSKAP. Penelitian ini menggunakan desain exploratory. Model penelitian ini dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya dan hasil validasi pakar. Terdapat 22 faktor yang digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan penerapan KM di BSKAP, yaitu motivasi (individu dan pimpinan), sumber daya manusia (SDM), komitmen (individu dan pimpinan), inovasi dan kreativitas, goodwill (pimpinan), integritas, performance expectancy, effort expectance, social expectancy, penghargaan, kebijakan, kepemimpinan, budaya organisasi, kerja sama, lingkungan, monitoring dan evaluasi, network, kesempatan, anggaran, change management, IT, dan sarana prasarana. Data dikumpulkan dari 382 pegawai BSKAP dan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, didapatkan nilai kesiapan penerapan KM di BSKAP adalah sebesar 80,6% atau masuk dalam level receptive menurut skala Rao. Level ini memiliki arti bahwa BSKAP telah siap dalam menerapkan KM, namun masih dapat melakukan peningkatan kesiapan menuju pada level optimal. Salah satu bentuk peningkatan kesiapan tersebut adalah melakukan pembenahan pada faktor sumber daya manusia.

The Educational Standards, Curriculum and Assessment Agency (BSKAP) is one of the main units in the organizational structure of the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology, which has the task of organizing the preparation of standards, curriculum, and educational assessments as well as the management of the bookkeeping system. In supporting its duties and functions, BSKAP has a program in the organization's Strategic Plan to implement knowledge management (KM). However, until now BSKAP has not realized it because it is not fully sure about the readiness of the organization. So that to achieve success, measurement of the level of readiness for the application of KM in BSKAP is carried out. This study uses an exploratory design. This research model was developed based on previous research and the results of expert validation. There are 22 factors used to measure the level of readiness to implement KM in BSKAP, namely motivation (individual and leadership), human resources (HR), commitment (individual and leadership), innovation and creativity, goodwill (leadership), integrity, performance expectancy, effort expectance, social expectancy, awards, policies, leadership, organizational culture, cooperation, environment, monitoring and evaluation, network, opportunity, budget, change management, IT, and infrastructure. Data were collected from 382 BSKAP employees and based on the results of calculations carried out, it was found that the value of readiness for implementing KM in BSKAP was 80.6% or included in the receptive level according to the Rao scale. This level means that BSKAP is ready to implement KM, but can still make improvements to the optimal level. One form of increasing readiness is to make improvements to the HR."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eduardus Dimas Arya Sadewa
"Manajemen pengetahuan banyak digunakan di perusahaan karena memiliki pengaruh signifikan terhadap strategi inovasi dan efektifitas perusahaan. Institusi pendidikan yang merupakan bentuk dari knowledge business merupakan tempat yang tepat bagi perkembangan manajemen pengetahuan. Pendidikan tinggi vokasi yang lebih banyak melakukan praktek dan kerjasama industri dalam meningkatkan kompetensi siswanya memiliki sumber pengetahuan sebagai aset intangible institusi. Dari hasil penelitian sebelumnya, manajemen pengetahuan di pendidikan tinggi vokasi belum terstruktur. Penelitian ini fokus pada pengembangan model sistem manajemen pengetahuan di pendidikan tinggi vokasi. Model menunjukkan hubungan antara faktor lingkungan dan infrastruktur berpengaruh dalam sistem pembelajaran untuk membentuk aliran pengetahuan. Hasil assessment level dan bentuk aliran pengetahuan membentuk strategi manajemen pengetahuan guna merancang program manajemen pengetahuan yang tersusun dalam peta jalan manajemen pengetahuan institusi. Model diujicobakan di institusi Polman astra.

Knowledge management extensively applied in enterprise because it significantly effect on enterprise effectiviness and innovation strategy. Education institution as a knowledge business is a suitable form for a knowledge management development. Vocational education with practical approach methods and strong industrial relationship in order to improve their student skills, have plenty of knowledge sources to create knowledge as institutions intangible asset. From prior study, knowledge management system in vocational education is unstructurized. This study focused on knowledge management system model development in higher vocational education institution. The model shown that relation between organization environment and KM infrastructure effect on knowledge flow. KM assessment level and knowledge flow configurate KM strategy to establish KM roadmap. The model tested on Polman Astra institution."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djatnika S. Puradinata
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan implementasi dari penelitian dual imperatives (McKay dan Marshall, 2001), mencakup research interest dan problem solving interest, yaitu riset aksi (action research) yang menggunakan soft systems methodology (SSM). Penelitian ini termasuk katagori SSM based action research, yang sesuai dengan kategori theoritical research practice/business change practice dari Cronholm and Goldkuhl (2003). Dalam penelitian ini dikaji bagaimana suatu organisasi bisnis menyiapkan dirinya mengatasi berbagai masalah problematik yang dihadapinya. Kajian dilakukan terhadap PT Medco Ethanol Lampung (MEL), yang baru pertama kali terjun dalam bisnis bioethanol dan telah mengalami berbagai masalah yang bersifat problematik. Pengalaman problematik tersebut telah menjadi semacam rujukan dunia nyata (real world) dalam penelitian di MEL yang berfungsi sebagai laboratorium sosial.
MEL memerlukan pengetahuan yang unggul agar bisa memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan BBN. Penciptaan pengetahuan (knowledge creation) yang unggul dicapai melalui penerapan strategi pembelajaran interorganisasional menggunakan framework proses pembelajaran IGDI (knowledge- Identification; Generation; Diffusion; Integration) (Pawslowsky, Forslin dan Reinhardt dalam Dierkes et al, 2001). Bagaimana mengkonstruksi pembelajaran interorganisasional dan hubungan interpersonal menjadi tujuan penelitian berbasis research interest, sedangkan tujuan penelitian berbasis problem solving interest adalah bagaimana mengkonstruksi struktur pembiayaan produksi melalui faktor-faktor penting dalam knowledge creation melalui pendekatan IGDI yang menjamin tercapainya pendapatan berkelanjutan di MEL.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa efektivitas proses pembelajaran IGDI dipengaruhi oleh faktor keberhasilan yang terdiri dari motivasi, leadership, trust, kapasitas penyerapan, kemampuan mengkombinasikan berbagai kapabilitas, kedekatan dan teknologi informasi. Sedangkan untuk mengatasi masalah problematiknya MEL harus mengadakan integrasi vertikal ke arah hulu, agar menjamin tersedianya bahan baku dalam waktu, harga dan kualitas yang sesuai standar, melalui penguasaan perkebunan. Sedangkan ke arah hilir perlu memperluas konsumen melalui kerjasama erat dengan Pemerintah, yang diharapkan bisa memfasilitasi upaya peningkatan jumlah konsumen. Secara keseluruhan harus ada sinergi antara makro dan mikro untuk mencapai keunggulan besama.

ABSTRACT
This study is an implementation of dual imperatives research (McKay and Marshall, 2001), to cover research interest and problem solving interest, and categorized as a Soft Systems Methodology (SSM) based action research using theoritical research practice/business change practice by Cronholm and Goldkuhl (2003). The study is researching the way a business organization respond to a problematic situation. PT Medco Ethanol Lampung (MEL) is a new business corporation with the vision to establish a bioethanol corporation to produce biofuel product with a very significant problematic situation. The problematic experienced of MEL become a social laboratory and a real world reference for this study.
MEL required excellent knowledge for significant contribution in the biofuel development, and the knowledge creation will be achieved through the implementation of strategic learning process frame work of knowledge identification; knowledge diffusion, knowledge generation and knowledge integration (IGDI) (Pawlowsky, Forslin and Reinhardt in Dierkes et al. 2001). How to construct interorganizational learning and interpersonal learning are the primary objects of research interest objective. And how to construct the structure of production cost become primary objective in the problem solving interest objetive.
The results of this study is an analysis of a phenomenon of the acquisition and knowledge creation through inter-organizational learning and interpersonal relations with IGDI approach, which can be used by business organizations in responding to external challenges. The study also concluded that the effectiveness of the learning process IGDI is influenced by the characteristics of interorganizational learning and interpersonal relations. The major influence are motivation, leadership, trust, absorptive capacity, ability to combined several capabilities, interpersonal networks and information technology. Critical success factor for the sustainable production is raw material supply and highest product consumption to achieved economies size capacity of the factory. To solve the strategic problem the company should exercise vertical integration to upstream and downstream. By upstream integration company will have access and control to raw material supply through acquisition of sufficient farm site.For downstream integration the company should increase product consumption through close cooperation with government authorities. Government support will be necessary especially in the land use policy as well as biofuel usage policy."
Depok: 2012
D1351
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hafid Mukhlasin
"Kementerian Keuangan Kemenkeu memiliki unit eselon satu yang bertugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan diklat di bidang keuangan negara yaitu Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan BPPK . Terkait dengan reformasi birokrasi Kemenkeu, terdapat peluang untuk memperkuat peran BPPK sebagai badan diklat agar dapat memainkan peran yang lebih besar yaitu dengan menjadi corporate university atau unit teknis yang memiliki peran strategis dalam pengembangan SDM di Kemenkeu. Berdasarkan teori, salah satu elemen penting yang harus ada pada sebuah organisasi untuk menjadi corporate university adalah manajemen pengetahuan KM . Permasalahan yang terjadi adalah BPPK belum memiliki mekanisme untuk mengelola pengetahuan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, BPPK perlu membangun sistem manajemen pengetahuan sehingga memudahkan setiap individu untuk berbagi pengetahuan yang bermanfaat bagi organisasi. Sebagai langkah awal, diperlukan persiapan yang matang untuk mengurangi kegagalan dalam penerapannya yaitu dengan mengukur tingkat kesiapan penerapan KM. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kesiapan penerapan KM di BPPK sehingga dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesiapannya. Tingkat kesiapan ini diukur berdasarkan pemetaan variabel KM Infrastructure, KM Enabler, dan KM Critical Success Factor yang kemudian dipetakan ke dalam aspek hard, soft dan abstract. Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode survei tehadap sampel pegawai BPPK. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensial uji T untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat kesiapan BPPK. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa BPPK berada pada tingkat receptive yang mengindikasikan bahwa semua indikator pada variabel: infrastruktur; lingkungan fisik; budaya organisasi; struktur organisasi; kepemimpinan; pembelajaran; kemampuan keahlian motivasi; pengetahuan umum; dan strategi KM, sudah sangat mendukung untuk diterapkannya KM di BPPK.

Financial Education and Training Agency FETA is an Echelon I in Ministry of Finance MoF which has a major task to held trainings in the field of state finance. Regarding to the bureucracy reformation in MoF, there are some opportunities to strengthen the major function of FETA as stated above, so that FETA could play more important roles in terms of education and training. One of that opportunities is reforming FETA into corporate university or the technical unit which has a strategic role in improving the quality of the human resources in MoF. Furthermore, base on theory that one of the important elements that should exist in an organization to become a corporate university is knowledge management. The problem which occurs in FETA is that the organization does not have specific mechanisms to manage the knowledge. Moreover, to overcome that problem, the organization need to build a knowledge management system that allows each individual to share useful knowledge for the organization. As the first step, it needs a good preparation to lessen the failure in implementing it which is by measuring the readiness level of knowledge management implementation. Therefore, this study aims to measure the readiness level of knowledge management implementation in FETA in order to provide recommendations for improving the readiness of it. The readiness level is measured based on the variables mapping including Knowledge Management Infrastructure, Knowlege Management Enabler, and Knowledge Management Critical Success Factor and then mapped into the aspect of hard, soft and abstract. The data were collected by using a sample survey method which were gathered from the employees of FETA. The data are then analyzed descriptively and inferentially T test to get the description about the readiness level of FETA in implementing knowledge management. Based on this research, it can be concluded that FETA is at the receptive level of readiness in implementing knowledge management. It indicates that all the indicators in variabel infrastructure physical environment organizational culture, organizational structure leadership learning ability and motivation skills general knowledge and strategies KM, have been very supportive to the implementation of knowledge management in FETA"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"makalah ini mengelaborasi aktivitas knowledge management pada perpustakaan Badan Litbang dan Diklat (BalitbangDiklat) Kementrian agama. sebagai lembaga riset, Balitbangdiklat menghasilkan banyak kajian dan penelitian yang menjadi pengetahuan berharga bagi masyarakat luas. Aset pengetahuan yang dimiliki lembaga riset ini bermula dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiiki individu peneliti yang menghasilkan karya atau hasil penelitian bagi institusinnya yang kemudian dikelola oleh institusinya. Pengelolaan pengetahuan tersebut melalui infrastruktur yang dibangun mulai dari proses organisasi, sisstem, dan metode yang digunakan. Praktek knowledge management pada perpustakaan Balitbangdiklat meliputi kegiatan menciptakan pengetahuan baru, mengumpulkan dan mengolah pengetahuan baru , melakukan pendokumentasian dan pemeliharaan pengetahuan, serta menyebarkan dan berbagi pengetahuan secara menyeluruh di perpustakaan. Aktivitas yang dilakukan untuk menyebarkan dan berbagi pengeatahuan adalah dengan melakukan tatap muka, diskusi dan dialog terbuka , baik secara langsung maupun dengan memanfaatkan teknologi informasi. akhirnya pengetahuan yang implisit atau tacit dan telah dipublikasikan mampu dicapture oleh perpustakaan Batlitbangdiklat guna kepentingan bersama."
020 VIS 17:3 (2015) (2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Chytta Amanda Putryanzi
"Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh Knowledge Management terhadap Job Satisfaction. Penelitian ini menggunakan metode single cross sectional, yaitu pengumpulan data atau informasi hanya satu kali di setiap sampel elemen populasi dan kuesioner disebar secara online ke 102 Fungsional Pemeriksa Pajak di Direktorat Jenderal Pajak. Terdapat lima dimensi Knowledge Management yang ada dalam penelitian ini, yaitu Knowledge Acquisition, Knowledge Sharing, Knowledge Creation, Knowledge Codification, dan Knowledge Retention.
Dalam penelitian ini menunjukkan Knowledge Sharing mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Job Satisfaction para Fungsional Pemeriksa Pajak. Sedangkan empat dimensi Knowledge Management lainnya, yaitu Knowledge Acquisition, Knowledge Creation, Knowledge Codification, dan Knowledge Retention tidak berpengaruh positif tehadap Job Satisfaction. Memahami pengaruh dimensi Knowledge Management terhadap Job Satisfaction dapat membantu manajer untuk memprediksi perilaku karyawan dan rencana manajerial ke depannya, oleh karena itu penelitian ini juga terdapat implikasi manajerial yang dapat dilakukan manajer serta saran pada penelitian selanjutnya.

This thesis discusses how the impact of Knowledge Management on Job Satisfaction. This study uses a single cross sectional method, namely collecting data or information only once in each sample element of the population and the questionnaire distributed online to 102 Functional Tax Auditors at the Directorate General of Taxes. There are five Knowledge Management dimensions in this study, namely Knowledge Acquisition, Knowledge Sharing, Knowledge Creation, Knowledge Codification, and Knowledge Retention.
In this study, Knowledge Sharing has a significant positive effect on Tax Inspector Functional Job Satisfaction. While the other four Knowledge Management dimensions, namely Knowledge Acquisition, Knowledge Creation, Knowledge Codification, and Knowledge Retention do not have a positive effect on Job Satisfaction. Understanding the influence of Knowledge Management dimensions on Job Satisfaction can help managers predict employee behavior and managerial plans in the future, therefore this study also has managerial implications that managers can take and suggestions for future research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Kusumah
"Kegiatan berbagi pengetahuan sangat penting dalam menunjang kegiatan suatu organisasi, baik organisasi swasta maupun organisasi pemerintah. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) sebagai salah satu institusi pemerintah yang membidangi pendidikan, sangat membutuhkan kegiatan berbagi pengetahuan dalam setiap aktivitas pegawainya. Sejak tahun 2010 DIKTI telah membangun forum elektronik bagi pengguna sistem manajemen akutansi barang milik negara yang membantu pegawai DIKTI dalam melakukan komunikasi dan berbagi pengetahuan. Bagian Umum Setditjen Dikti merupakan unit yang mengelola forum tersebut. Forum elektronik tersebut beranggotakan petugas operator atau pengguna SIMAK BMN diseluruh perguruan tinggi negeri dan Kopertis yang jumlahnya berkisar 115 petugas. Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir, fakta menunjukan bahwa jumlah peserta yang terlibat aktif dalam forum elektronik kurang lebih 3% dalam setiap topik bahasan. Berdasarkan fakta tersebut didapatkan bahwa jumlah peserta untuk setiap topik masih sedikit, sehingga dapat disimpulkan kegiatan berbagi pengetahuan pada forum elektronik belum berjalan dengan baik.
Dalam penelitian ini terdapat delapan faktor yang diduga mempengaruhi kegiatan berbagi pengetahuan antar petugas operator atau pengguna SIMAK BMN. Faktor tersebut diambil dari beberapa aspek yaitu aspek individual, organisasi, dan teknologi. Penelitian ini juga meneliti hubungan kegiatan berbagi pengetahuan terhadap proses pembelajaran, adapatasi, dan kepuasan kerja pegawai. Untuk mengukur hubungan tersebut digunakan analisis teknik statistik Structural Equation Model Partial Least Squares (SEM PLS).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pleasure of knowledge sharing, support by executives, dan system quality mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan knowledge sharing. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa kegiatan knowledge sharing tersebut mempunyai pengaruh terhadap employee adaptability, employee learning, dan employee job satisfaction.

Knowledge sharing activities are very important in supporting the activities of an organization, either private organizations or government organizations. As one of government institution which specialized in education sector, Directorate General of Higher Education (DGHE) requires knowledge sharing activities on every aspect of its employee’s activities. In order to help users of Sistem Informasi Manajemen Akutansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) to communicate and share knowledge to each other, DGHE has established electronic forum discussion since 2010. General Affair of DGHE is part of the unit that manages the forum. Participants of the forum mostly consist of SIMAK BMN’s users from Perguruan Tinggi Negeri (PTN) and Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) in which has approximately 115 officers throughout Indonesia. However, in recent years, the facts showed that for each topic in electronic forum, number of participants which actively involved are approximately 3% per topic. According to the facts that number of paticipants for each topic in electronic forum are still few, we can conclude that knowledge sharing activities in electronic forum aren’t going well.
In this research, there are eight factors which are estimated as the factors which has influence on knowledge sharing activities among SIMAK BMN’s users. They are taken from several apects, such as individual, organizational, and technology aspects. This research also focuses on relation of knowledge sharing activities which are related to employee learning, employee adaptability, and employee job satisfaction. In order to measure that relation, this research uses technical statistic analysis called Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM PLS).
Results of this research showed that pleasure of knowledge sharing, support by executives, and system quality factors are the ones which have the most influence on knowledge sharing activities. The results also showed that knowledge sharing activities have impact on employee adaptability, employee learning, and employee job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Sudibyo
"Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN adalah sebuah sistem yang dirancang dengan mengintegrasikan proses penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan keuangan negara. Kepuasan pengguna layanan SPAN masih di bawah target yang ditetapkan 3,54 dari 4,06 . Salah satu penyebabnya adalah kecepatan respon service desk yang masih rendah. Kinerja service desk dipengaruhi kondisi proses manajemen pengetahuan yang belum berjalan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan penerapan manajemen pengetahuan di Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan SITP dan memberikan rekomendasi berupa strategi perbaikan jika terdapat faktor yang belum siap. Kerangka kerja pengukuran kesiapan manajemen pengetahuan Direktorat SITP menggunakan Knowledge Management Critical Success Factor KMCSF yaitu budaya organisasi, struktur organisasi, sumber daya manusia, teknologi informasi, kepemimpinan dan strategi, dan lingkungan fisik. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner berskala likert survey research yang ditujukan kepada pegawai Direktorat SITP sebagai objek penelitian. Berdasarkan hasil analisis dengan metode statistik deskriptif, Direktorat SITP mempunyai nilai rata-rata sebesar 4.05368 ready but needs a few improvement . itu berarti Direktorat SITP telah siap untuk mengimplementasikan manajemen pengetahuan, namun masih perlu melakukan beberapa perbaikan.

The Treasury System and State Budget SPAN is a system designed to integrate the process of budgeting, implementation and reporting of state finances. User satisfaction SPAN is still below the target set 3.54 from 4.06 . One reason is the speed of response service desk is still low. Performance of service desk is affected by conditions of knowledge management process that has not run optimally. This study aims to measure the level of readiness of implementation of knowledge management in the Directorate of Technology Treasury and Information System SITP and provide recommendations in the form of improvement strategies if there are factors that are not ready. The level of readiness is measured using a knowledge management Knowledge Management Critical Success Factor KMCSF ie organizational culture, organizational structure, human resources, information technology, leadership and strategy, and the physical environment. Research carried out quantitatively using a Likert scale questionnaire survey research , addressed to the employees of the Directorate SITP as research objects. According to analysis by descriptive statistical methods, Directorate SITP has an average value of 4.05368 ready but needs a few improvement . These values indicate that the Directorate of SITP ready to implement knowledge management, but still need to do some improvement
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Irwanti
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan intervensi guna meningkatkan rasa percaya pada atasan, dalam peningkatan kesiapan untuk berubah pada karyawan di Direktorat Teknik TV BCD dalam migrasi sistem penyiaran analog ke digital. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui kuisioner untuk mendapatkan data yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa percaya kepada pimpinan menjadi faktor terpenting dalam meningkatkan kesiapan untuk berubah pada karyawan.

This research aims to develop interventions to enhance of trust in manager in the enhancement of readiness for changes for staff in the Directorate of engineering BCD TV in the process of migration from analog broadcast system to digital. The research applied quantitative methodology by collecting data from a set of questionnaires. A finding of the study shows that trust to manager has become the most significant factor to improve staff?s readiness for change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31729
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>