Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118870 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parman
"ABSTRAK
Gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir butir tanah terhadap tegangan geser pada saat terbebani disebut kuat geser tanah. Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis kapasitas dukung tanah, stabilitas lereng, dan gaya dorong pada dinding penahan tanah. Menurut teori Mohr (1910) kondisi keruntuhan suatu bahan terjadi oleh akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan geser. Dari hasil pengujian lapangan dan laboratorium diperoleh bahwa tanah asli dimana konstruksi gudang tersebut didirikan kualitasnya relative jelek."
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sitompul, Gibson Harsoning
"Bangunan hotel merupakan suatu bangunan dengan peruntukan komersil yang dapat terbilang memiliki kompleksitas terhadap desain perancangan dalam memenuhi aspek yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dapat dilakukan penelitian secara ilmiah untuk memberikan hasil yang lebih optimal dari segi perancangan dan biaya yang dikeluarkan, tanpa mengabaikan kekuatan dari struktur bangunan. Sistem struktur yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah post-tensioned flat slab dan sistem ganda dinding geser beton dengan rangka pemikul momen khusus. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbandingan kelayakan struktur antara kedua sistem bangunan akibat gaya gempa yang diberikan, serta efektivitas biaya pekerjaan. Analisis pada penelitian ini menggunakan gempa respon spektrum depok dan riwayat waktu linear, dengan software analisis yang digunakan adalah ETABS. Dari denah arsitektur hotel yang diberikan, penulis mendesain ulang struktur pada kedua sistem hingga mendapatkan hasil yang paling optimal untuk dibandingkan. Dengan segala keunggulanya, sistem post-tensioned flat slab memberikan hasil yang lebih baik dari segi efesiensi volume material dan biaya, walaupun diperlukan beberapa optimasi desain struktural untuk mendekati performa ketahanan lateral akibat gaya gempa seperti sistem ganda konvensional.

The hotel building is a commercial structure that possesses complexity in its design to meet the required aspects. Therefore, scientific research can be conducted to provide more optimal results in terms of design and cost without neglecting the strength of the building structure. The structural systems compared in this study are the post-tensioned flat slab system and the dual system of concrete shear walls with special moment-resisting frames. The purpose of this writing is to determine the structural feasibility comparison between the two building systems due to the given earthquake forces, as well as the cost-effectiveness of the work. The analysis in this study uses the Depok response spectrum earthquake and linear time history, with the analysis software used being ETABS. From the given architectural plan of the hotel, the author redesigned the structure in both systems to obtain the most optimal results for comparison. With all its advantages, the post-tensioned flat slab system provides better results in terms of material volume efficiency and cost, although some structural design optimizations are needed to approach the lateral resistance performance due to earthquake forces like the conventional dual system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hegar Irawan
"Tingkat pelayanan suatu konstruksi perkerasan sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan dari konstruksi perkerasan tersebut. Suatu manajemen tindakan pemeliharaan yang baik diperlukan agar tingkat pelayanan ini tetap terjaga dalam kondisi seoptimal mungkin. Untuk memilih tindakan pemeliharaan yang akan dilakukan serta untuk menentukan anggaran yang dibutuhkan oleh tindakan pemeliharaan tadi, diperlukan adanya suatu perkiraan terhadap tingkat kerusakan yang mungkin terjadi pada konstruksi perkerasan (daur hidup perkerasan) dan efek tindakan pemeliharaan yang dilakukan terhadap tingkat pelayanan. Submodel penurunan kondisi dan efek pemeliharaan (RDME) yang merupakan bagian dari model HDM-4 merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan untuk memperkirakan tingkat kerusakan suatu konstruksi perkerasan dan akibat tindakan pemeliharaan yang dilakukan terhadap tingkat pelayanan suatu konstruksi perkerasan. Perbandingan dan analisa penurunan kondisi dan efek pemeliharaan pada submodel penurunan kondisi dan efek pemeliharaan dilakukan dengan bantuan program komputer. Untuk melakukan pemrograman submodel ini, hubungan-hubungan yang ada dalam submodel diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic untuk aplikasi. Dari analisa didapatkan bahwa tidak semua modus kerusakan berpengaruh langsung secara signifikan terhadap ketidakrataan. Namun berpengaruh terhadap modus kerusakan lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketidakrataan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34939
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"
ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menempuh pendidikan program sarjana (Sl) pada Program Pendidikan Sanjana Ekstensi, Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Pada penulisan ini pembahasan penulis adalah tentang hal yang sederhana yaitu, perencanaan Ia.ntai bangunan bertingkat dengan menggunakan beton prategang dan beberapa hal mengenai analisa serta pelaksanaan di Iapangan. Tujuannya untuk mengganti tulangan biasa pada lantai bangunan dengan kabel presstres (penulangan dengan kabel prategang) dan mencari bentuk yang efektif dari penyebaran kabel. Judul yang diambil adalah ?Analisa, Perencanaan dan Pelaksanaan Beton Prategang Pada Lantai Bangunan."
Dalam pembahasan ini beberapa analisa penyelesaian yang dipakai adalah analisa perimbangan beban , analisa metode frame dan analisa dengan SAP90. Penulis juga memasukkan teori-teori yang mempengaruhi dalam perencanaan seperti z Kehilangan gaya prategang, Pengecekan tegangan, perhitungan lendutan dan dasar teori blok ujung.
Tahap pelaksanaan yang akan ditinjau yaitu data teknis tentang material, alat dan langkah pelaksanaan yang meliputi pemasangan kabel dan pekerjaan grouting.
Hal ini bertujuan memberikan garnbaran agar dalam perencanaan menggunakan material dan peralatan yang disesuaiakan di pasaran.
Demikian abstrak untuk memberikan gambaran sepintas tentang apa yang tertulis dalam tugas akhir ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ninditya Choirul Athifah
"Bangunan studi kasus gudang terdiri dari 3 lantai dengan bentang tipikal 11.4 m (kecuali pada bagian driveway terdapat bentang 17.1 m) dan tinggi antar lantai 11.2 m. Struktur menggunakan beton fc’ 40 MPa dan tulangan baja BjTS 420B. Struktur ini menanggung beban hidup gudang sebesar 25 kN/m2, beban hidup driveway 15 kN/m2, dan atap datar 1 kN/m2. Sementara itu, beban gempa yang diberikan adalah gempa respons spektrum. Bangunan ini berlokasi di Depok dengan kelas situs tanah lunak sehingga termasuk kategori desain seismik D dan memiliki sistem pemikul gaya seismik berupa sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Desain struktur bangunan dilakukan dengan dua skema, yaitu struktur Konvensional di mana digunakan pelat dua arah yang menumpu balok sebagai media transfer beban ke kolom dan struktur post-tensioned flat slab (PTFS) di mana digunakan pelat dua arah prategang yang secara langsung menumpu kolom dengan penebalan berupa drop panel. Pada struktur PTFS dilakukan pemisahan sistem penahan gaya gravitasi dan lateral (SGLR). Kolom penahan beban gravitasi saja akan dicek menggunakan prinsip kompatibilitas perpindahan. Struktur PTFS memiliki periode getar, berat seismik, gaya geser dasar, dan maximal story displacement lebih besar dibandingkan struktur konvensional. Volume tulangan (35.355%), beton (1.421%), dan bekisting (26.683%) struktur PTFS lebih kecil dibanding struktur konvensional dengan terdapat penambahan volume untuk strand (100%). Perbedaan biaya terbesar terdapat pada komponen balok, di mana penggunaan post-tensioned flat slab mampu menghemat biaya sebesar 62.712%. Total penghematan yang terjadi adalah sebesar 9.161%.

The warehouse case study building consists of 3 floors with a typical span of 11.4 m (except for the driveway section where the span is 17.1 m) and a height between floors of 11.2 m. The structure uses fc' 40 MPa concrete and BjTS 420B steel reinforcement. This structure supports a warehouse live load of 25 kN/m2, a driveway live load of 15 kN/m2, and a flat roof load of 1 kN/m2. The given earthquake load is response spectrum earthquake. This building is located in Depok with a soft soil site class so it is classified as seismic design category D and has a seismic force resisting system in the form of a special moment resisting frame system (SMRFS). The building structure design is carried out using two schemes, namely a Conventional structure where a two-way slab supported by beam as a load transfer medium to the column is used and a post-tensioned flat slab (PTFS) structure where a two-way prestressed slab that directly supported by column with thickening. in the form of a drop panel is used. In the PTFS structure, there is a separated gravity and lateral resisting system (SGLR). Gravity-load-only columns will be checked using the principle of displacement compatibility. PTFS structure has a vibration period, seismic weight, base shear force, and maximum story displacement greater than conventional structure. The volume of reinforcement (35.355%), concrete (1.421%), and formwork (26.683%) for PTFS structure is smaller than conventional structures with strands volume (100%) added in the PTFS structure. The biggest cost difference is in the beam components, where the use of post-tensioned flat slabs can save costs of 62.712%. The total savings that occur are 9.161%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Tantya
"Kondisi tanah di Jakarta bagian Utara memiliki lapisan tanah yang cukup tebal dcngan karakteristik yang tidak begitu baik, yaitu mempunyai konsistensi yang sanggt lunak hingga lunak (very soft to soft) dengan tekanan konus yang kurang dari 10 kg/cm2. Sehingga daya dukung dan penumnan menjadi masalah utama dalam pelaksanaan pembangunan.
Mengacu kepada permasalahan di atas perlu kiranya dibuat suatu peta mengenai daya dukung dan penurunan yang disesuaikan dengan peruntukan bangunan. Data-data yang didapat dalam proses pemetaan ini berupa data sekunder berupa -data bor log dan data sondir. Dari hasil pengumpulan data-data dilakukan penyederhanaan bentuk penampang penyederhanaan sondir, penyederhanaan parameter,dan pembagian zona lokasi. Dilanjdtkan dengan perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi Serta pembuatan peta daya dukung sesuai dengan batas-batas penurunan.
Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data didapat jerlis tanah yang dominan di lokasi pemetaan adalah lempung dan lanau dengan konsistensi sangat lunak - lunak hingga sdang_ Daya dukung yang dihasilkan rata-rata cukup rendah yaitu berkisar antara 0.3 - 3 kg/cm2.
Hasil dari pemetaan daya dukung dan penurunan auerupakan inf0m1asi yang sangat berguna untuk mengetahui sebaran nilai daya dukung dan penurunan di Iokasi pemetaan, dan sebagai informasi awal menganai kondisi tanah di Iokasi pemetaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Nathanael Isaiah
"Indonesia merupakan negara yang berada di kawasan rawan gempa, sehingga keperluan bangunan tahan gempa sangat penting di Indonesia. Beton bertulang merupakan material yang umum digunakan dalam konstruksi di Indonesia karena ekonomis dan perawatan yang mudah. Dalam praktik lapangan, mutu beton yang digunakan dalam struktur seringkali tidak mencapai nilai yang ditentukan dalam perencanaan dikarenakan kondisi lapangan maupun kondisi perawatan basah (curing). SNI 2847:2019 memberikan batasan izin untuk penurunan kualitas beton pada bangunan, tetapi pengaruh dari Penurunan kualitas itu sendiri terhadap kinerja sebuah bangunan masih belum banyak diteliti. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai pengaruh Penurunan kualitas beton terhadap kebutuhan tulangan dan kinerja struktur menggunakan software ETABS untuk mengetahui pengaruh Penurunan kualitas terhadap rasio kapasitas dibanding demand dan kebutuhan tulangan. Hasil penelitian menemukan bahwa Penurunan izin pada batas izin SNI 2847:2019 memiliki pengaruh signifikan terhadap kebutuhan penulangan pada komponen struktur. Selain itu, kinerja struktural mengalami penurunan seraya penurunan kualitas bertambah.

Indonesia is a country that is subject to frequent earthquakes, which necessitates earthquake-resistant building construction. Reinforced concrete is a commonly used material in Indonesian construction due to its cost-effectiveness and ease of maintenance. In practice, the quality of concrete used in structures often does not meet the planned specifications due to on-site conditions or curing conditions. SNI 2847:2019 provides permissible limits for the degradation of concrete quality in buildings, but the impact of this quality degradation on building performance has not been extensively studied. Therefore, research was conducted on the effect of concrete quality degradation on reinforcement requirements and structural performance using ETABS to determine its impact on the demand-capacity ratio and reinforcement needs. The study found that the permissible degradation according to SNI 2847:2019 significantly affects the reinforcement requirements of structural components. Additionally, structural performance decreases as the quality degradation increases."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernaldy Fochen
"Konstruksi di Indonesia dapat mengalami peningkatan pesat apabila metode beton pracetak dapat diterapkan secara luas. Salah satu faktor utama kegagalan dalam konstruksi dengan metode beton pracetak adalah permodelan dan pelaksanaan sambungan antar komponen pracetak yang belum sempurna. Penelitian ini akan menganalisis, mendesain, dan merencanakan metode konstruksi sambungan basah beton pracetak pelat-pelat dan pelat-balok pada struktur Rumah Sakit XYZ. Berdasarkan studi kasus Rumah Sakit XYZ, sambungan pada penyaluran tekan memiliki tipe sambungan tanpa kait, sedangkan sambungan pada penyaluran tarik memiliki variasi tipe berupa sambungan penyaluran tanpa kait, tipe sambungan dengan kait 90°, dan tipe sambungan dengan kait 180°. Metode pengangkatan yang digunakan dalam proses instalasi komponen pelat pracetak adalah pengangkatan dengan 4 titik angkat pada permukaan komponen pelat pracetak.

Construction in Indonesia could be improved if precast concrete methods were widely applied. One of the main factors of failure in the construction with precast concrete methods is the modeling and implementation of joints between precast components that are not yet perfect. This study will analyze, design, and plan precast concrete construction methods of precast concrete wet connection slab-slab and slab-beam for XYZ Hospital Structure. Based on the case study of XYZ Hospital, the compressive reinforcement has a hookless type of joint reinforcement, while the distribution of tensile reinforcement has a variety of types, namely the non-hooked connection reinforcement type, the 90 degrees hook joint reinforcement type, and the 180 degrees hook joint reinforcement type. The lifting method used in the precast plate component installation process is the 4-point lifting on the surface of the precast plate component."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Cahyadi
"Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan masukan mengenai kaidah Undang-undang jasa konstruksi yang dapat dijadikan acuan tentang perspektif hukum proses pengembangan perangkat lunak. Dimana aktifitas pengembangan dimulai dari proses analisa hingga tahapan implementasi. Pola pengembangan konstruksi pada UU Jasa konstruksi memiliki kesamaan kaidah dengan proses pengembangan perangkat lunak. Pada akhirnya bagaimana proses implementasi tersebut dapat dinikmati oleh konsumen dengan tetap mendapatkan perlindungan yang berdasarkan hukum Undang-Undang perlindungan konsumen. Sehingga bisa terjadi keseimbangan antara pengembang dengan konsumen sebagai pengguna.
Dalam tesis ini juga dilihat permasalahan kepemilikan hak cipta atas perangkat lunak yang dibangun oleh pengembang dan seberapa jauh batasan kepemilikan tersebut yang mana hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan perangkat lunak tersebut.
Hal yang patut dilihat adalah upaya-upaya hukum apa yang perlu diketahui dalam menghadapi pengembangan perangkat lunak yang semakin kompleks. Karena peranan perangkat lunak dalam suatu perusahaan yang dibangun secara khusus berdasarkan keinginan dari konsumen, memiliki peran yang sangat penting dalam perusahaan dan dunia ekonomi. Catatan penting yang perlu dilihat adalah adanya analisa kasus yang langsung dapat dijadikan acuan pada pengembangan perangkat lunak. Sehingga bisa dijadikan bahan analisa atas kasus yang mungkin dapat terjadi pada pengembangan perangkat lunak di Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T37597
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>