Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Nurul Ilahiyyah
"ABSTRAK
Teknologi finansial semakin berkembang di Indonesia. Pada khususnya transaksi uang elektronik di Indonesia sangat berkembang cepat dengan rata-rata 87% dari tahun 2012 hingga September tahun 2019. Namun sayangnya, berdasarkan survey Jakpat pada tahun 2018, masih belum adanya adopsi teknologi finansial pada dunia kesehatan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengadopsi teknologi finansial di Rumah Sakit dan manajemen resiko sesuai dengan kerangka (framework) TOEH (Technology, Organization, Environment, dan Human). Lingkup dari penelitian ini adalah rawat jalan unit administrasi pembayaran di Rumah Sakit. Fuzzy ANP dan manajemen resiko digunakan untuk mencari faktor penting yang perlu dipersiapkan rumah sakit dan mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi jika mengadopsi teknologi finansial sesuai dengan kerangka TOEH (Technology, Organization, Environment, Human). Penelitian ini juga mempertimbangkan adanya segmentasi kesiapan rumah sakit. Penelitian ini menghasilkan dua segmen kesiapan rumah sakit. Selain itu, dari segmen pertama dihasilkan faktor penting dari sisi technology dengan subfaktor compatibility dan security concern sedangkan untuk segmen kedua dihasilkan faktor environment dan subfaktor coercive government pressure dan vendor support. Dari hasil analisa manajemen resiko dihasilkan time risk berupa dan psychological risksebagai kategori resiko yang paling tinggi. Sedangkan dari hasil analisis biaya manfaat dihasilkan 4 rumah sakit yang sudah layak untuk menginvestasikan teknologi finansial dan 1 rumah sakit yang belum layak untuk menginvestasikan teknologi finansial.

ABSTRACT
Financial technology is growing in Indonesia. Especially for electronic money transactions in Indonesia has been growing rapidly with an average 87% from 2012 until September 2019. Unfortunately, based on Jakpat Survey in 2018, there is still no adoption of financial technology in health services. This research aimed to adopt financial technology in hospital and risk management from TOEH ((Technology, Organization, Environment, Human) framework. This research also considers about the hospital readiness segmentation which had two segments in the result. In addition, the result shows that the first segment have an important factor in technology with compatibility and security concern as a subfactors while the second segment have an important factor in environmentalwith coercive government pressure and vendor support as a subfactors. Based on risk management analysis also said that time risk and psychological risk as the highest risk category.Whereas, from benefit cost analysis result, there are 4 hospitals that already feasible if they want to adopt financial technology and 1 hospital that not yet feasible if they want to adopt financial technology.
"
2020
T55376
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kafin Nur
"Setiap tahun, jumlah rumah sakit di Indonesia meningkat. Sayangnya, hal ini berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan akibat terjadinya penumpukan limbah rumah sakit. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan dan fasilitas pengelolaan limbah rumah sakit di Indonesia. Oleh karenanya, pengurangan limbah menjadi solusi yang perlu dilakukan, salah satu caranya adalah melalui penerapan ekonomi sirkular. Penelitian ini mengeksplorasi faktor penghambat dalam penerapan ekonomi sirkular untuk pengelolaan limbah di rumah sakit. Melalui studi literatur yang divalidasi dengan metode Content Validity Index (CVI) dan modified kappa, ditemukan 19 faktor penghambat dalam lima dimensi. Analisis menggunakan metode DEMATEL-ANP menunjukkan bahwa dimensi Mekanisme Pemantauan (MP) serta faktor penghambat Pelatihan dan Pemberdayaan (PS03) menjadi prioritas utama. Hasil penelitian ini memberikan panduan bagi pengambil kebijakan dan manajemen rumah sakit dalam menerapkan ekonomi sirkular.

Each year, the number of hospitals in Indonesia increases. Unfortunately, this growth negatively impacts the environment and public health due to the accumulation of hospital waste. This issue arises from the limited capabilities and facilities for hospital waste management in Indonesia. Therefore, waste reduction becomes a necessary solution, one approach being the implementation of a circular economy. This study explores the barriers to implementing a circular economy for hospital waste management. Through a literature review validated by the Content Validity Index (CVI) and modified kappa methods, 19 barriers across five dimensions were identified. Analysis using the DEMATEL-ANP method indicated that the Monitoring Mechanism dimension (MP) and the Training and Empowerment barrier (PS03) are top priorities. The findings provide guidance for policymakers and hospital management in adopting a circular economy approach."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd Handika Surbakti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prioritas masalah, solusi dan strategi dalam pengembangan teknologi finansial syariah di Indonesia dengan menggunakan metode Analytical Network Process (ANP). Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pesatnya pertumbuhan industri teknologi finansial syariah di Indonesia, namun hingga kini belum ditemukan peta jalan dalam pengembangannya. Penelitian ini melibatkan pemangku kepentingan dari Pemerintah/Regulator, Praktisi dan Akademisi sebagai responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas masalah pengembangan teknologi finansial syariah di Indonesia secara berurutan adalah adalah Regulasi, Literasi, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Modal. Sedangkan prioritas solusinya secara berurutan adalah Literasi, Sumber Daya Manusia (SDM), Regulasi dan Modal. Adapun prioritas alternatif strategi pengembangan teknologi finansial syariah di Indonesia secara berurutan adalah Meningkatkan Literasi, Memperkuat Dukungan Pemerintah, Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM), Memperluas Akses Permodalan dan Menciptakan Ekosistem. Penelitan ini menujukkan bahwa perlu upaya-upaya kolaboratif agar industri teknologi finansial syariah di Indonesia dapat berkembang dan berkelanjutan.

This study aims to analyze the priority problems, solutions and strategies in the development of Islamic financial technology in Indonesia using the Analytical Network Process (ANP) method. The background of this research is the rapid growth of the Islamic financial technology industry in Indonesia, but until now there has not been a roadmap for its development. This research involves stakeholders from the Government/Regulators, Practitioners and Academics as research respondents. The results of the study indicate that the priority problems of developing Islamic financial technology in Indonesia in order are Regulation, Literacy, Human Resources (HR) and Capital. While the priority solutions in order are Literacy, Human Resources (HR), Regulation and Capital. The priority alternative strategies for developing Islamic financial technology in Indonesia in sequence are Improving Literacy, Strengthening Government Support, Improving the Quality and Quantity of Human Resources (HR), Expanding Access to Capital and Creating Ecosystems. This research shows that collaborative efforts are needed so that the Islamic financial technology industry in Indonesia can develop and be sustainable."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Fauziah
"ABSTRAK
Kredit merupakan salah satu bentuk penyaluran dana yang dilakukan oleh lembaga keuangan perbankan. Berbagai jenis kredit ditawarkan oleh pihak-pihak yang memberikan pinjaman, salah satu jenis kredit yang paling diminati adalah kredit uang. Dalam memberikan kredit, pihak bank tidak akan begitu saja dalam memberikan kredit. Model teknologi credit scoring dapat dimanfaatkan untuk menyaring peminjam. Model logistic regression dapat digunakan untuk menghubungkan probabilitas kegagalan pinjaman kredit macet dengan menggunakan data calon peminjam yang diperlukan seperti besar pendapatan perbulan, besar pinjaman, usia calon peminjam, klasifikasi pekerjaan, jenis tempat tinggal dan kepemilikan jaminan. Atribut-atribut tersebut akan dievaluasi oleh bilangan fuzzy. Sehingga diharapkan metode fuzzy logistic regression dapat digunakan untuk menentukan probabilitas kredit macet dimana dengan probabilitas tersebut dapat diketahui apakah pinjaman yang diajukan calon peminjam akan masuk kedalam kategori kredit macet atau kredit lancar.

ABSTRACT
Credit is one form of distribution of funds by financial institutions banking. Various types of loans offered by the parties are on loan, one type of credit the most popular is credit money. In providing credit, the bank will not just provide credit. Model of credit scoring technology can be used to screen borrowers. Logistic regression models can be used to connect the probability of failure of loans bad loans using data from the prospective borrower required such a large monthly income, loan size, the age of prospective borrowers, job classification, type of dwelling and ownership guarantee. The attributes will be evaluated by fuzzy numbers. So expect fuzzy logistic regression method can be used to determine the probability of bad loans in which the probability can be known whether the proposed loan to potential borrowers will be entered into the category of bad credit or good credit."
2017
S68422
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Tri Yolanda
"Pemilihan pemasok memainkan peran penting dalam membangun rantai pasok yang efektif bagi setiap perusahaan. Penelitian ini mengusulkan pendekatan analisis terpadu yang menggabungkan fuzzy QFD,ANP, dan TOPSIS untuk memilih pemasok. Metode fuzzy QFD dan ANP digunakan untuk membobotkan kriteria dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dalam memperoleh data untuk mengevaluasi pemasok pada setiap kriteria. Kriteria pemasok diperoleh melalui studi literatur dan dibagi menjadi dua kategori: requirement dan kriteria yang kemudian dipilih dan dinilai oleh delapan orang ahli yang berasal dari departement purchasing beberapa perusahaan kabel di Indonesia. Metode yang diusulkan kemudian akan mengklasifikasikan kriteria menjadi empat kelompok prioritas, kritis, komplementer, dan costly. Kriteria yang berada dalam kelompok kriteria prioritas, kritis, dan pelengkap digunakan untuk memeringkatkan pemasok dengan menggunakan metode TOPSIS.
Berdasarkan hasil pemeringkatan dengan metode TOPSIS didapat pemasok terbaik yaitu pemasok yang memiliki nilai kedekatan relatif terbesar dibanding pemasok lainnya dimana untuk bahan baku optical fiber pemasok terbaik yaitu pemasok B dan untuk bahan baku XLPE pemasok terbaik adalah pemasok F. Dalam hal implikasi, kriteria yang didapatkan dari metode fuzzy QFD dan ANP dalam penelitian ini, dapat memberikan usulan kepada pengambil keputusan untuk memilih kriteria yang benar-benar penting namun tidak membutuhkan usaha yang cukup besar dalam mengumpulkan datanya.

Supplier selection plays a important role in establishing an effective supply chain for any firm. This paper proposes an integrated multicriteria decision making approach of Fuzzy QFD, ANP and TOPSIS to select suppliers. Fuzzy QFD and ANP methods are used to weight the criteria by considering the difficulty level in obtaining the information to evaluate the suppliers on each criterion. The criteria of suppliers are obtained through literature reviews and divided into two categories requirement and criteria are then selected and assessed by eight experts from departments purchasing some cable companies in Indonesia. The proposed method classifies the criteria into four groups priority, critical, complementary and costly . The criteria within the priority, critical and complementary groups are used to selected the suppliers using TOPSIS.
Based on the results with TOPSIS method, the best supplier is the supplier which has the biggest relative value compared to other suppliers where the best supplier for optical fiber is B supplier and for XLPE is F supplier. In terms of implications, the criteria derived from fuzzy QFD and ANP methods in this study may suggest to decision makers to choose the criteria that are important but not require high effort of data collection.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Azizia
"Internet of Things (IoT) dapat menjadi salah satu solusi bagi rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan operasional. Akan tetapi, dengan adanya hambatan teknis dan non-teknis seperti biaya, organisasi, dan pengalaman pengguna menyebabkan penerapan IoT tidak bisa dilakukan secara langsung di semua bagian di rumah sakit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat prioritaspemilihanunit di rumah sakit dalam rangka penerapan Internet of Things (IoT) berdasarkan performa unit saat ini untuk meningkatkan kualitas layanan operasional kesehatan.
Penelitian ini menggunakan metode DEMATEL (Decision-Making Trial And Evaluation Laboratory) berbasis ANP (Analytic Network Process) untuk melihat secara detail pengaruh dan bobot dari faktor yang mempengaruhi penerapan Internet of Things di rumah sakit. Selain itu, metode VIKORRUG (VlseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje for Ranking Unimproved Gap) juga digunakan untuk melihat kesenjangan kinerja pada 9 unit rumah sakit di Jakarta.Pada hasil akhir, ditemukan bahwa unit One-Day-Care adalah unit yang menjadi prioritas pertama dalam penerapan teknologi IoT di rumah sakit.

Internet of Things (IoT) can be a solution for hospitals to improve the efficiency and quality of operational services. However, with technical and non-technical barriers such as costs, organization, and experience of users using IoT, it cannot be done directly in all parts of the hospital. For this reason, this study aimsto make a framework to prioritize hospital units to implementthe Internet of Things (IoT) based on current performance.
This research using the DEMATEL (Decision-Making Trial And Evaluation Laboratory) based ANP(Analytical Network Process) methodto see more about detail and calculate the influence weight between factors. In addition, the VIKORRUG method (VlseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje for Ranking Unimproved Gap) was also used to look at performance gaps in 9 units in hospitalat Jakarta. As a final results, it was found that the One-Day-Care unit was the unit that was the first priority in the application of technology in hospitals.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faishal
"Beton pracetak merupakan salah satu bentuk penerapan konstruksi berkelanjutan, yang memasukan aspek berkelanjutan dalam beberapa faktor, misalnya menggabungkan desain yang terintegrasi, penggunaan bahan secara efisien, pengurangan limbah konstruksi yang dihasilkan, pengurangan gangguan pada lokasi kerja, serta pengurangan kebisingan. Walaupun komponen beton pracetak sudah mulai digunakan di Indonesia, penggunaannya masih jauh lebih sedikit dibandingkan penggunaan beton cast insitu. Teori kerangka kerja Technology, Organization, and Environment (TOE) telah dianggap sebagai konteks yang cocok untuk meneliti adopsi dari suatu inovasi dalam industri konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi intensi adopsi beton pracetak di Indonesia berdasarkan kerangka kerja TOE dan menganalisis hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi intensi adopsi beton pracetak di Indonesia berdasarkan kerangka kerja TOE. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar dan survei responden yang diolah dengan Structural Equation Modeling. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan 6 (enam) variabel yang berpengaruh terhadap intensi adopsi beton pracetak, diantaranya adalah: (1) persepsi risiko; (2) biaya; (3) kesiapan organisasi; (4) dukungan pemerintah; (5) tekanan kompetitif; (6) kompatibilitas. Nilai R-Square untuk variabel intensi adopsi beton pracetak sebesar 0.496. Variabel yang memiliki pengaruh dengan tingkat signifikansi tinggi terhadap intensi adopsi beton pracetak berdasarkan nilai T Statistics adalah (1) tekanan kompetitif; (2) biaya; (3) kesiapan organisasi.

Precast concrete is a form of sustainable construction application, which incorporates sustainable aspects into several factors, such as combining an integrated design, efficient use of materials, reducing construction waste generated, reducing disturbance at work sites, and reducing noise. Although precast concrete components have started to be used in Indonesia, their use is still much less than the use of cast in situ concrete. The theoretical framework of Technology, Organization, and Environment (TOE) has been considered as a suitable context for researching the adoption of an innovation in the construction industry. This study aims to identify the factors that influence the intention to adopt precast concrete in Indonesia based on the TOE framework and analyse the relationship between the factors that influence the intention to adopt precast concrete in Indonesia based on the TOE framework. The research method used in this research is expert validation and respondent survey which is processed by Structural Equation Modeling. The results of this study are obtained 6 (six) variables that affect the intention to adopt precast concrete, including: (1) risk perception; (2) costs; (3) organizational readiness; (4) government support; (5) competitive pressure; (6) compatibility. The value of R-Square for the variable of intention to adopt precast concrete is 0.496. Variables that have a high significance level of influence on the intention to adopt precast concrete based on the T Statistics value are (1) competitive pressure; (2) costs; (3) organizational readiness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Muhafidzah
"Sistem pembayaran yang kokoh dan andal menjadi salah satu sistem terpenting di era digitalisasi, terutama di masa pandemi COVID-19. Sebagai bagian dari Critical Infrastructure Information (CII), diperlukan strategi untuk melindungi sistem pembayaran untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul. Namun sepengetahuan penulis, di Indonesia, tidak ada referensi yang menggambarkan interdependensi sektor Critical Infrastructure Information (CII), terutama pada sistem pembayaran yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pembuatan strategi untuk mengurangi risiko pada semua sektor CII yang mempengaruhi sistem pembayaran. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy-based DEMATEL ANP (FDANP) berdasarkan perspektif multi-expert terhadap pengaruh antar sektor untuk mengidentifikasi interdependensi dan prioritas sektor CII dengan studi kasus pada sistem pembayaran. Kontribusi penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang interdependensi dan prioritas sektor CII. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor teknologi informasi dan komunikasi, sektor energi dan sumber daya mineral, dan sektor keuangan merupakan tiga sektor prioritas yang paling banyak mempengaruhi sektor CII lainnya. Sehingga ketiga sektor tersebut harus mendapat perhatian lebih karena berdampak pada banyak sektor

The sturdy and reliable payment system is one of the most important systems in the digitalization era, especially in the pandemic COVID-19 period. As part of Critical Infrastructure Information (CII), a strategy to protect the payment system is needed to reduce risks that may arise. But the author's best knowledge, in Indonesia, no reference describes the interdependency of the CII sector that could be used as input on strategy making for reducing the risk on all CII sectors which are influencing the payment system. This research uses the Fuzzy-based DANP (FDANP) Framework based on a multi-expert perspective on inter-sector influences to identify the interdependency and priority of the CII sector with a case study on the payment system. The contribution of this research is to provide information about the interdependency and priority of the CII sector. The results of this study indicate that the information and communication technology sector, the energy and mineral resources sector, and the financial sector are the three priority sectors that have the most influence on other CII sectors. So that these three sectors should receive more attention because they have an impact on many sectors"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Hafida Rahmah
"Pertumbuhan pasar jasa Smart Home IoT secara global akan semakin meningkat, dengan pertumbuhan paling besar diprediksikan di Asia, seperti di Indonesia. Diprediksikan nilai pasar Smart Home IoT di Indonesia pada tahun 2019 akan mencapai USD 112 juta, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi USD 244 juta pada tahun 2023. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai faktor pendorong adopsi Smart Home IoT di pasar Indonesia untuk memaksimalkan tingkat kegunaan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model konseptual berbasis TAM untuk mengidentifikasi faktor utama konsumen dalam menggunakan smart home berbasis IoT melalui pendekatan statistik PLS-SEM. Analisis dilakukan melalui pengujian hipotesis mengenai pengaruh faktor menggunakan metode multivariat PLS-SEM. Didapatkan data dari 449 responden kuesioner. Demografi responden paling banyak memiliki jenis kelamin laki-laki (55.5%). Mayoritas berumur 20-29 tahun (32.5%), dilanjutkan dengan rentang umur 30-39 tahun (29.8%), rentang umur 40-49 tahun (25.6%), dan berumur >50 tahun (12%). Dari segi pendapatan, mayoritas memiliki pendapatan bulanan >Rp 8 Jt (45.9%), dilanjutkan dengan Rp4jt-Rp8jt (32.7%) dan

The growth of the Smart Home IoT service market globally will increase, with the greatest growth predicted in Asia, such as in Indonesia. It is predicted that the market value of Smart Home IoT in Indonesia in 2019 will reach USD 112 million, and is expected to grow to USD 244 million in 2023. Further research is needed on the factors driving the adoption of Smart Home IoT in the Indonesian market to maximize the level of usability in Indonesia. The purpose of this research is to develop a TAM-based conceptual model to identify the main factors of consumers in using an IoT-based smart home through the PLS-SEM statistical approach. The analysis was carried out by testing the hypothesis regarding the influence of factors using the PLS-SEM multivariate method. Obtained data from 449 respondents to the questionnaire. The demographics of the respondents are mostly male (55.5%). The majority are 20-29 years old (32.5%), followed by an age range of 30-39 years (29.8%), an age range of 40-49 years (25.6%), and >50 years old (12%). In terms of income, the majority had a monthly income of >Rp. 8 million (45.9%), followed by Rp.4 million-Rp.8 million (32.7%) and "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karenia Aria Putri
"ABSTRACT
The endless development of technology and the proliferating usage of the Internet along with a pronounced financial transaction around the world generated Financial Technology. In Indonesia, the notoriety of Financial Technology is exhibited through the rapid development of startups within the society. Despite such progress, the legal aspect of financial technology regulations under the Indonesian law is deemed contentious. One of the implications of Financial Technology is the utilization of big data and monetization that is in correspondence with data privacy. Thus, this research will further expound the legal framework of Financial Technology in Indonesia and its repercussion on the availability of customer protection regarding data privacy in correlation to the practice of monetization. By way of juridical normative research, several laws and regulations regarding financial technology are assessed in correlation to the its implication on data privacy. Thrugh the analysis, it is found that although the legal framework has developed as regards its mechanism and correlation to the protection of data privacy through the enactment of laws and regulations, certain aspects still lack of legal protection and remain ambiguous. Furthermore the absence of codified law UU concerning data privacy and codified law undang undang, UU concerning the consumer protection of financial technology services, makes consumer protection in this respect rather lenient. However, aside from the laws and regulations, official institutions namely BI, OJK, KOMINFO, PPATK, and AFTECH provides consumer protection through the establisment of BI Fintech Office, Desk PPATK, Digital Economic and Finance Innovation Development Team and Fintech, as well as OJK and BI Regulatory Sandbox that directly assists the growth of financial technology fintech in the society.

ABSTRAK
Perkembangan teknologi yang tiada henti dan penggunaan Internet yang semakin banyak seiring dengan transaksi keuangan yang nyata di seluruh dunia menghasilkan Teknologi Keuangan. Di Indonesia, ketenaran Teknologi Keuangan terefleksi melalui pesatnya perkembangan startup dalam masyarakat. Terlepas dari kemajuan tersebut, aspek hukum peraturan teknologi keuangan menurut hukum Indonesia dianggap kontroversial. Salah satu implikasi Teknologi Finansial adalah pemanfaatan big data dan data monetisasi yang berkorespondensi dengan privasi data. Dengan demikian, penelitian ini akan menjelaskan lebij lanjut mengenai kerangka hukum Teknologi Keuangan di Indonesia dan dampaknya terhadap tersedianya perlindungan konsumen dalam aspek privasi data yang berkorelasi dengan praktik monetisasi. Melalui penelitian normatif yuridis, beberapa undang-undang dan peraturan mengenai teknologi keuangan akan dinlai korelasinya terhadap privasi data. Melalui analisa, ditemukan bahwa walaupun kerangka hukum telah berkembang baik terkait mekanisme dan korelasi terhadap perlindungan privasi data melalui pemberlakuan undang-undang dan peraturan, beberapa aspek masih dalam kekurangan perlindungan hukum dan tetap dalam keadaan ambigu. Selanjutnya tidak adanya undang-undang yang dikodifikasi mengenai privasi data dan undang-undang yang dikodifikasi mengenai perlindungan konsumen terhadap layanan teknologi keuangan, menjadikan perlindungan konsumen dalam hal ini agak kurang tegas. Namun, selain undang-undang dan peraturan, institusi resmi seperti BI, OJK, KOMINFO, PPATK, dan AFTECH ikut memberikan perlindungan konsumen melalui pendirian Kantor Fintech BI, Desk PPATK, Tim Pengembangan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Digital dan Fintech, dan Sandbox Resmi OJK dan BI yang secara langsung membantu pertumbuhan teknologi keuangan fintech di masyarakat
"
2017
S68613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>