Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111962 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananta Badhra P.
"Jakarta telah mengemban gelar sebagai sebuah Smart City, Dalam hal ini aspek keamanan mendapat dukungan dengan adanya beberapa Program dari Jakarta smart city y dengan tujuan membantu pihak Kepolisian dalam mencegah terjadinya kejahatan dengan menggunakan situational crime prevention. Namun sayangnya masih terjadi adanya fenomena kejahatan yang merupakan suatu permasalahan yang mengganggu kehidupan kota, salah satunya adalah fenomena
Penjambretan di Kota Jakarta. Hal tersebut pada dasarnya akan menciptakan rasa takut pada masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, karena berpotensi hilangnya harta benda dan memakan korban jiwa. Dalam empat tahun terakhir, kejadian Penjambretan di Kota Jakarta sering terjadi mengacu pada data statistik kepolisian dan data pemberitaan media lokal dan nasional. Melalui tulisan ini, penulis mengkaji upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Jakarta melalui
Jakarta smart city dalam berpartisipasi dan membantu pihak kepolisian dalam melakukan upaya pencegahan kejahatan agar penjambretan dapat diatasi. Hal tersebut akan dijelaskan dengan teknik situational crime prevention guna melakukan upaya pencegahan dan pengembangannya terhadap pencegahan penjambretan. Selain itu, tulisan ini akan menganalisis kekurangan apa yang terdapat pada Jakarta Smart City yang menyebabkan masih munculnya penjambretan di kota Jakarta.

Jakarta has assumed the title as a Smart City. In this case the security aspect has been supported by the existence of a number of programs from Jakarta smart city that aim to help the Police in
preventing crime by using situational crime prevention. But unfortunately there is still a crime phenomenon that is a problem that disrupts city life, one of which is the mugging in the city of Jakarta. This basically will create fear in the community in carrying out its activities, because of the potential loss of property and loss of life. In the last four years, mugging in the city of Jakarta has often taken place referring to police statistics and local and national media reporting data. Through this paper, the author examines the efforts made by the Jakarta City Government through the Jakarta smart city in participating and assisting the police in preventing crime so that mugging can be overcome. This will be explained by situational crime prevention techniques to make efforts to prevent and develop prevention of mugging. In addition, this paper will analyze what deficiencies are found in the Jakarta Smart City which causes the emergence of mugging in the city of Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Hendrix
"ABSTRAK<>br>
Tindakan Melawan Hukum merupakan suatu permasalahan yang mengganggu dalam dunia penerbangan, salah satu bentuknya adalah Ancaman Bom. Hal tersebut pada dasarnya memperbesar kemungkinan terjadinya Pengeboman, yang berpotensi merusak infrastruktur dan memakan korban jiwa. Selain itu, Pengeboman juga bisa terjadi tanpa adanya Ancaman Bom terlebih dahulu. Mengacu pada buku Aviation Security International, dalam tiga tahun terakhir, Ancaman Bom terjadi secara rutin dengan jumlah rata-rata 6 kali perbulannya, dan hampir 1 kemungkinan dari kasus tersebut adalah Pengeboman. Melalui tulisan ini, penulis mengkaji fenomena tersebut dengan teknik Pencegahan Kejahatan Situasional guna melakukan pencegahan terhadap Pengeboman. Selain itu, melakukan pengkategorisasian handler, manager, dan guardian yang berdasar pada Teori Aktivitas Rutin, dan juga melakukan pengkategorisasian terhadap controllers untuk melindungi masing-masing aspek, yang berdasar pada Segitiga Kejahatan. Melalui kedua pendekatan tersebut, penulis melihat bagaimana adaptasi Pencegahan Kejahatan Situasional dan Teori Aktivitas Rutin dapat berperan untuk mencegah kemungkinan terburuk, yakni Pengeboman. Hasil tulisan ini dapat digunakan sebagai aspek pencegahan dengan strategi pencegahan kejahatan oleh Aviation Security untuk melindungi Bandara dan Pesawat Udara.

ABSTRACT<>br>
Acts of Unlawful Interference is a troubling issue in the aviation world, one of which is Bomb Threats. It essentially increases the likelihood of Bombing, which potentially damages infrastructure and consumes lives. In addition, Bombing can also occur without the presence of Bomb Threats first. Referring to the book of Aviation Security International, in the last three years, Bomb Threats occurs regularly with an average of 6 times per month, and almost 1 possibility of those cases are Bombing. Through this paper, the authors examine the phenomenon with Situational Crime Prevention techniques to prevent Bombing. In addition, categorize handlers, managers, and guardians based on Routine Activity Theory, and also categorize the controllers to protect each aspect, based on The Crime Triangle. Through both approaches, the authors looked at how the adaptation of Situational Crime Prevention and Routine Activity Theory can play a role in preventing the worst possible, the actual Bombing. The result of this paper can be used as a prevention aspect with crime prevention strategy by Aviation Security to protect Airport and Aircraft."
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ryo Greuza Gilang Pratama
"ABSTRAK
Fenomena kejahatan merupakan suatu permasalahan yang mengganggu kehidupan kota, salah satunya adalah fenomena pembegalan di Kota Bandung. Hal tersebut pada dasarnya akan menciptakan rasa takut pada masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya, karena berpotensi hilangnya harta benda dan memakan korban jiwa. Selain itu, pembegalan terjadi pada wilayah dan waktu tertentu. Dalam empat tahun terakhir, kejadian pembegalan di Kota Bandung masih sering terjadi mengacu pada data statistik kepolisian dan data pemberitaan media lokal dan nasional. Melalui tulisan ini, penulis mengkaji upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung melalui pemanfaatan program Kota Pintar Bandung dalam mengantisipasi fenomena tersebut. Hal tersebut akan dijelaskan dengan teknik pencegahan kejahatan situasional guna melakukan upaya pencegahan dan pengembangannya terhadap pembegalan. Selain itu, tulisan ini menjelaskan pola kejahatan pembegalan yang berdasar pada tujuh proposisi, generator kejahatan, dan penarik kejahatan dalam teori pola kejahatan. Melalui kedua pendekatan tersebut, penulis melihat bagaimana pencegahan kejahatan situasional dan teori pola kejahatan dapat berperan dalam melakukan dan mengembangkan bentuk pencegahan yang dapat diterapkan melalui pemanfaatan program Kota Pintar Bandung untuk mengantisipasi terjadinya pembegalan di Kota Bandung.

ABSTRACT
The phenomenon of crime is a problem that disrupts city life. One of which is street robbery phenomenon in Bandung city. It essentially create a citizen fear to carry out their activities, because potentially to loss of property and consumes lives. In addition, street robbery occurs in certain region and time. In the last four years, street robbery in Bandung city still occur, referring to police statistics and reported data from local and national media. Through this paper, the author examine of efforts undertaken by the Government of Bandung on Bandung Smart City to anticipate the phenomenon. It will be explained with situational crime prevention techniques to carry out prevention and development efforts againts street robbery. In addition, this paper explains the crime pattern of street robbery based on seven proposotions, crime generators, and crime attractors in crime pattern theory. Through both approaches, the author looked at how situational crime prevention and crime pattern theory can play a role to carry out and developing a prevention form that can be implemented through Bandung Smart City to anticipate street robbery in Bandung City."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Ayatika Aprilya Fidthy
"Pembahasan mengenai terorisme salah satunya juga melibatkan pembahasanmengenai ketahanan perbatasan negara. Wilayah perbatasan bila tidak dikendalikandengan baik dapat menjadi pintu masuk maupun keluar bagi teroris transnasional. Olehkarena itu, penting bagi aparat penegak hukum melakukan kontrol perbatasan denganbaik. Tulisan ini menggunakan metode kajian pustaka, studi data sekunder, dan jugamelibatkan wawancara singkat. Dengan menggunakan teori Situational CrimePrevention, tulisan ini akan menjelaskan operasi pencegahan terorisme yang dilakukanoleh National Central Bureau NCB Jakarta bersama dengan instansi terkait membahaspemenuhan teknik pencegahan situasional Clarke pada kegiatan operasi pencegahanterorisme pada perbatasan. Kesimpulan dari tulisan ini adalah operasi kontrolperbatasan yang dilaksanakan belum sepenuhnya dapat mencegah berbagai bentukkejahatan terorisme dengan tindakan yang diawali dengan memasuki lintas batasIndonesia.

Discussions on terrorism also involve discussion on the resilience of stateborders. The border area, if not well controlled, can be an entrance or exit fortransnational terrorists. Therefore, it is important for law enforcement officers toproperly control the border. This paper uses literature review method, secondary datastudy, and also involves short interview. By using the Situational Crime Preventiontheory, this paper will describe the terrorist prevention operations carried out by theNational Central Bureau NCB of Jakarta together with the relevant agencies discussing the fulfillment of Clarke's prevalent prevention techniques on terroristprevention operations on the border. The conclusion of this paper is that border controloperations carried out have not fully prevented various forms of terrorism crime byactions initiated by entering cross-border of Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erfan Nurtetha
"enomena klitih sebagai salah bentuk dari kejahatan kekerasan telah mengakibatkan banyaknya korban luka serta menyebabkan rasa aman masyarakat Yogyakarta menjadi terancam secara luas. Pelaku klitih yang mayoritas berjumlah lebih dari 2 orang, tidak secara spesifik menargetkan siapa korbannya serta menyerang secara acak dengan niat untuk melukai. Lebih dari itu, salah satu karakteristik dari klitih adalah terjadi di ruang publik atau di jalan, maka dari itu reaksi terhadap kejadian ini seringkali menekankan pada pencegahan kejahatan yang bersifat situasional (situational crime prevention). Situational crime prevention merupakan pencegahan yang berfokus pada intervensi jangka pendek serta menjanjikan untuk menghasilkan hasil praktis. Penulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana analisis situational crime prevention terhadap kebijakan Polda DIY dan Pemda DIY (sebagai pihak berwajib) dalam menghadapi kejahatan kekerasan klitih di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2020 – 2022. Metode dalam penulisan ini menggunakan analisis kualitatif dan data kebijakan bersumber dari tinjauan berbagai media online nasional serta lokal. Hasil analisis menunjukan bahwa kebijakan Polda DIY dan Pemda DIY telah mengadopsi berbagai teknik yang terdapat pada situational crime prevention yakni, increase the effort (control tools/weapons), increase the risk (extend guardianship, assist natural surveillance, strengthen formal surveillance), reduce the rewards (remove target), reduce provocations (reduce emotional arousal) dan remove excuses (post instruction, control drugs and alcohol). Meskipun begitu, tetap diperlukan kajian yang mendalam terhadap aspek psikologis pelaku klitih, untuk dapat menghadirkan intervensi yang tepat dalam mencegah terjadinya klitih.

The phenomenon of klitih as a form of violent crime has resulted in many injured victims and caused the sense of security of the people in Yogyakarta to be widely threatened. The majority of the perpetrators of Klitih numbered more than 2 people, did not specifically target the victims and attacked randomly with the intention to injure. Moreover, one of the characteristics of klitih is that it occurs in a public space or on the street, therefore reactions to this incident often emphasize situational crime prevention. Situational crime prevention is prevention that focuses on short-term interventions that promise to produce practical results. This writing aims to look at how situational crime prevention analyzes the policies of the DIY Regional Police and the DIY Regional Government (as the authorities) in dealing with violent crimes of klitih in the Special Region of Yogyakarta in 2020 – 2022. The method in this writing uses qualitative analysis and policy data sourced from reviews various national and local online media. The results of the analysis show that the DIY Regional Police and DIY Regional Government policies have adopted various techniques contained in situational crime prevention, namely, increase the effort (control tools/weapons), increase the risk (extend guardianship, assist natural surveillance, strengthen formal surveillance), reduce the rewards (remove targets), reduce provocations (reduce emotional arousal) and remove excuses (post instruction, control drugs and alcohol). Even so, an in-depth study of the psychological aspects of the perpetrators of klitih is still needed, in order to be able to provide appropriate interventions to prevent klitih from occurring.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alauddin Muhammad
"ABSTRAK
Dalam kurun 45 tahun, tiap tahun hotel mendapatkan serangan teroris, sehingga masih ada kemungkinan bahwa hotel akan terus menjadi salah satu sasaran potensial terhadap serangan yang dilakukan oleh teroris. Meskipun hotel menyadari kemungkinan adanya serangan teroris, antisipasi yang dilakukan oleh pihak hotel masih memungkinkan memberikan peluang terjadinya serangan teroris. Penulisan ini menggunakan teori 25 teknik dalam SCP dengan asumsi serangan teroris memiliki persamaan dengan kejahatan lain pada pertimbangan pelaku terhadap tingkat keberhasilan serangan yang dilakukan. Pelaku akan berusaha mengeksploitasi kelemahan keamanan yang ada di hotel. Penulisan ini menggunakan metode analisis data sekunder. Upaya pencegahan yang dilakukan hotel terhadap serangan teroris mencakup beberapa teknik dalam pencegahan kejahatan situasional.

ABSTRACT
In the last 45 years, hotels around the world get attacked by terrorist almost every year, so it is still possible that hotels will continue to be one of the potential targets of terrorist attacks. Although hotels are aware of the possibility of terrorist attacks, the anticipation made by the hotel still allows the possibility of terrorist attacks. This paper uses theory of 25 techniques in situational crime prevention assuming terrorist attacks have similarities with other crimes on the offender 39 s consideration of the success rate of the attacks. The perpetrator will try to exploit the security weaknesses at the hotel. This paper uses secondary data analysis method. The hotel 39 s preventive measures against terrorist attacks include several techniques in situational crime prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Dwi Hartanti
"Penelitian ini menjelaskan bahwa tawuran pelajar yang masih terjadi saat ini menjadi bukti bahwa pencegahan dan penanganan dalam menghadapi tawuran pelajar ini masih belum efektif dan berakar dari masalah. Untuk itu, pencegahan kejahatan situasional dibutuhkan untuk menjelaskan perlunya upaya situasional dalam pencegahan tawuran pelajar yang pada umumnya bersifat situasional dan terjadi di ruang publik. Selain itu, pencegahan kejahatan berbasis komunitas juga diperlukan agar dalam mengupayakan pencegahan juga dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak, terutama masyarakat untuk mencegah terjadi tawuran pelajar di lingkungan masyarakat itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 6 subjek penelitian. Dari 6 subjek ini penulis membaginya ke dalam tiga kelompok, yakni, subjek sekolah guru BK, dan guru Staf Kesiswaan, subjek aparat penegak hukum kepolisian, dan subjek pelajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa memang pencegahan maupun penanganan yang dilakukan masih belum memberikan efek jera bagi pelajar untuk tidak melakukan tawuran pelajar. Sehingga, pencegahan kejahatan situasional dan pencegahan kejahatan berbasis komunitas diharapkan mampu menjadi upaya pencegahan yang tepat dalam mengurangi angka tawuran pelajar.

This thesis tries to explain that the occurrence of student brawl nowadays acts as a proof that the prevention strategy to deal with it is not based on root of problem. Therefore, situational crime prevention is needed to explain the importance of situational strategies in student brawl that normally situational and happens in public space. Community crime prevention is also needed to involve all parties, especially the community itself to prevent the occurrence of student brawl in their neighborhood.
This is a qualitative research and uses deep interview method to the 6 participant subjects. From these 6 subjects, the researcher divides the subjects to 3 different groups school subject counseling teacher and student affairs staff teacher, law enforcement subject police and student subject. The result shows that the prevention strategy in order to reduce student brawl is still ineffective to deter the student. Situational crime prevention and community based prevention are expected to be the best prevention strategy to reduce the number of student brawl.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Eka Adi Pamungkas
"ABSTRAK
Indonesia masuk ke dalam salah satu negara yang paling sering menerima
kejahatan penipuan. Salah satu jenis penipuan tersebut adalah penipuan Go-Pay. Teori
aktivitas rutin dapat digunakan untuk mengetahui mengapa kejahatan ini dapat terjadi
berdasarkan data sekudner yang telah dikumpulkan. Hasil tulisan ini menemukan bahwa
adanya atribut-atribut yang mendorong terjadinya kejahatan. Pendekatan situational
digunakan untuk melakukan pencegahan kejahatan berdasarkan analisis teori aktivitas
rutin yang telah dilakukan sebelumnya.

ABSTRACT
Indonesia is one of the countries that often being scam victim. One kind of the scam is
Go-Pay scam. Routine activity theory can be used to identify and analyze why this
crime can exist based on data that has been collected. While based on the data and
theory there is some special attribute on this crime that gives inventives for this crime.
Situational crime prevention can be used to prevent the crime for happening based on
the analysis of Routine Activity before."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nilna Amanatul Zakiyah
"Serangan teror yang menargetkan pusat perbelanjaan merupakan tindak kejahatan yang masih terjadi hingga saat ini, terakhir kasus serangan teror dengan target pusat perbelanjaan diantaranya terjadi pada tahun 2001 di Plaza Atrium Jakarta, tahun 2002 di Mall Cijantung jakarta, tahun 2013 di Westgate Mall Kenya, tahun 2015 di ITC Depok, tahun 2016 di Baghdad Mall Iraq, dan tahun 2017 di Big C Mall Thailand. Konsentrasi akan keramaian dan minimnya sistem pengamanan di pusat perbelanjaan menjadikannya sebagai soft target serangan teror. Sistem pencegahan kejahatan perlu untuk diterapkan guna mencegah terjadinya serangan teror. Dengan menggunakan teori situational crime prevention, implementasi upaya pencegahan serangan teror berdasar pada minimalisir peluang atau kesempatan yang dapat digunakan oleh pelaku. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam situational crime prevention yang relevan untuk diimplementasikan dalam pencegahan serangan teror di pusat perbelanjaan. Teknik yang digunakan adalah screen exits atau entry/exit screening melalui pemeriksaan kendaraan dan pemeriksaan pengunjung dan barang bawaan, reduce anonymity melalui penggunaan pintu parkir otomatis yang dilengkapi dengan CCTV, strengthen formal surveillance melalui penempatan petugas keamanan, extend guardianship melalui penambahan jumlah petugas keamanan, dan penerapan perimeter melalui standar minimum jarak standoff. Melalui implementasi teknik-teknik tersebut, pusat perbelanjaan dapat menutup peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan serangan teror.

Terrorist attacks that specifically target shopping centers still occur in the current time. Some instances of such cases happened in 2001 at Plaza Atrium Jakarta, 2002 at Cijantung Mall Jakarta, 2013 at Westgate Mall Kenya, 2015 at ITC Depok, 2016 in Baghdad Mall Iraq, and 2017 at Big C Mall Thailand. The crowded condition and lack of security systems in shopping centers make them a soft target for terrorist attacks. A crime prevention system needs to be implemented to prevent terrorist attacks from occurring. With situational crime prevention theory, the implementation of efforts to prevent terrorist attacks is based on minimizing the opportunities that perpetrators can take advantage of. This study uses several techniques in situational crime prevention that are relevant in the prevention of terrorism attacks in shopping centers. The techniques used are screen exits or entry/exit screening through the vehicle, visitors, and luggage inspection, reduce anonymity using automatic parking doors equipped with CCTV, strengthen formal surveillance through the placement of security officers, extend guardianship by increasing the number of security officers, and usage of perimeter by establishing the minimum standard of standoff distance. The implementation of these techniques may result in shopping centres lowering their chances of being exploited for terrorist attacks."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Fathurrahman
"Tulisan ini membahas pencegahan kejahatan situasional yang dilakukan oleh TIMPORA Jakarta Selatan dalam mencegah terjadinya pelanggaran keimigrasian yang dilakukan oleh warga negara asing di Apartemen X. Untuk mencapai pencegahan Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal yang efektif diperlukan pengawasan yang maksimal dan tanpa hambatan. Namun jika dalam proses pengawasan faktor penghambat muncul, maka akan menyebabkan warga asing memiliki pilihan rasional untuk melakukan pelanggaran keimigrasian. Tulisan ini menunjukan pencegahan kejahatan situasional yang dilakukan oleh TIMPORA Jakarta Selatan belum cukup efektif. Faktor penghambat seperti kurangnya sumber daya manusia yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap warga negara asing serta belum maksimalnya koordinasi terhadap instansi terkait lainnya dalam melaksanakan pengawasan secara administratif maupun pengawasan langsung di lapangan. Dampak dari lemahnya pengawasan tersebut adalah mudahnya warga negara asing melakukan pelanggaran keimigrasian. Perlu adanya upaya peningkatan pengawasan baik secara administrartif maupun pengawasan lapangan agar meningkatkan resiko bagi warga negara asing yang ingin menjadi TKA ilegal di Apartemen X.

This paper discusses about the situational prevention conducted by the TIMPORA in order to prevent the immigration misuse that doing by the foreign citizen in X Apartemen. To reach the effective prevention of the immigration misuse, they need the maximum supervision without any problem. If in the supervision process there is a problem, it made the foreign citizen has the rational reason to do the immigration misuse. This paper show that the supervision of the immigration misuse at the TIMPORA is not effective yet. The factors that can be a problem of this surveillance is the human resource to watch the foreign citizen from the immigration misuse. the other factor is the coordination with the relevant instance not maximal either administration or surveillance at the location the effect from that less surveillance is the foreign citizen can do the immigration misuse easily. Increase the surveillance both of the administrative or live surveillance at the location is needed to increase the risk for the citizen foreign that want to become Illegal foreign worker in X Apartement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>