Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Arya Kusuma Dewa
"Penelitian ini membahas ajaran bagi perempuan Jawa. Fokus penelitian ini adalah ajaran-ajaran yang membangun karakter perempuan Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali dan menjelaskan ajaran-ajaran perempuan Jawa dalam teks naskah Serat Piwulang Patraping Agêsang. Naskah yang ditulis dengan aksara Jawa pada tahun Jawa 1807. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk tujuan menggambarkan secara sistematis sebuah fenomena yang diselidiki dengan cara menginterpretasikan data yang ditemukan tanpa perhitungan statistik. Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Hasil penelitian menunjukkan Serat Piwulang Patraping Agesang mengandung ajaran moral bagi perempuan Jawa. Bagi perempuan Jawa diperlukan untuk mempunyai sifat eling, bertutur sopan, andhap asor, srêgêp lan pêthêl, têgên, nurut, mawas diri, saranta, memelihara rumah tangga, gemati, mengatur rumah tangga, dan aja dumeh. Sifat-sifat inilah yang dapat meningkatkan kualitas diri dan membangun kerukunan serta keharmonisan dalam rumah tangga. Ajaran ini menjadi tuntunan bagi perempuan Jawa.

This study discusses moral teaching for Javanese women. The focus of this research is the teachings that build the character of Javanese women. The purpose of this research is to explore and explain the teachings of Javanese women in the text of Serat Piwulang Patraping Agêsang. This manuscript was written in Javanese script in Java's year 1807. This research uses descriptive and qualitative research methods. Descriptive method is a method used for the purpose of systematically describing a investigated phenomenon by interprating data without statistical calculating. Qualitative method is a method for discussing and solving meaning based on social problems. The results showed that Serat Piwulang Patraping Agêsang contains moral teachings for Javanese women. Javanese women need to have eling, bertutur sopan, andhap asor, srêgêp lan pêthêl, têgên, nurut, mawas diri, saranta, memelihara rumah tangga, gemati, mengatur rumah tangga, dan aja dumeh. These values can improve the quality of self and make harmony in the household. This teaching becomes a guideline for Javanese women."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alt, Dorit
"This book emphasizes the pedagogical task of education and strives to pay greater attention to the obligations of education as a moral socializing agent. This book offers four perspectives on which the education system needs to focus its attention in order to enhance democratic and moral values : teachers’ and students’ concepts of moral and democratic education, curriculum design, democratic teaching instructional methods, and teacher education. "
Rotterdam: Sense, 2012
e20399650
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Tracy Maria Putri Nauli
"Mahasiswa yang diharapkan memiliki penalaran moral yang baik pada kenyataannya sering melakukan kecurangan akademik dalam kehidupan seharihari. Blasi (1993; 2004) mengatakan bahwa penalaran moral saja tidak cukup untuk memotivasi perilaku moral. Dibutuhkan peran diri melalui identitas moral untuk memotivasi perilaku moral. Identitas moral akan memunculkan tanggung jawab pribadi untuk melakukan putusan moral dan kebutuhan psikologis untuk tetap konsisten melakukan prinsip moral. Seseorang yang memiliki identitas moral yang kuat seharusnya tidak terlibat dalam kecurangan akademik karena hal tersebut akan mengkhianati dirinya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat apakah terdapat hubungan negatif yang signifikan antara identitas moral dengan kecurangan akademik pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini terdiri dari 568 mahasiswa yang tersebar pada 54 universitas di Indonesia. Kecurangan akademik diukur menggunakan Kuesioner Kecurangan Akademik yang dikembangkan oleh Septiana tahun 2016, sedangkan identitas moral diukur dengan Moral Identity Questionnaire yang dikembangkan oleh Black dan Reynolds tahun 2016. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara identitas moral dengan kecurangan akademik pada mahasiswa di Indonesia (r = -0.245, n = 568, p< 0.001, one tailed). Namun, angka korelasi antara identitas moral dan kecurangan akademik tergolong rendah. Pembahasan dan saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan.

College student who are expected to have good morality, in fact often engage in academic dishonesty on daily basis. Blasi (1993; 2004) argues that moral reasoning is not enough to motivate moral behavior. It requires the role of self through moral identity to motivate moral behavior. Moral identity will bring sense of responsibility to do what someone decides as moral and the psychological needs to make one?s actions consistent with one's ideals. Individual who has strong moral identity should not commit academic dishonesty because it would betray their self. The purpose of this study is to see if there is a significant negative relationship between moral identity and academic dishonesty of college students. Participants of this study consisted of 568 college student spread in 54 universities in Indonesia. Academic dishonesty
is measured using Academic Dishonesty Questionnaire developed by Septiana (2016), while moral identity is measured by Moral Identity Questionnaire developed by Black and Reynolds (2016). Result of this study show that there is significant negative relationship between moral identity and academic dishonesty of college student (r = -0.245, n = 568, p <0.001, one tailed).
However the correlation score is low. Discussion and suggestion for future research are discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurnahdiyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pride dengan kecurangan akademik pada mahasiswa. Pride merupakan salah satu dari emosi moral yang berperan dalam mempengaruhi hubungan antara standar moral dan perilaku moral (Tangney, et al., 2007). Pride memiliki dua faset yaitu authentic pride dan hubris pride. Menurut Tracy dan Robins (2007) kedua faset memiliki perbedaan berdasarkan atribusi penyebab dari sebuah pencapaian. Atribusi authentic pride berasal dari penyebab yang bersifat internal, tidak stabil dan terkontrol seperti usaha dan kerja keras. Sedangkan atribusi hubris pride berasal dari penyebab yang bersifat internal, stabil dan tidak terkontrol seperti bakat dan intelegensi. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online dan offline. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pride dengan kecurangan akademik.

This research aims to find out the correlation between pride and academic dishonesty among undergraduate students. Pride is a part of moral emotions which plays a role in affecting the relation between moral standard and moral behavior (Tangney, et al., 2007). Pride is divided into two facets, authentic pride and hubris pride. According to Tracy and Robins (2007), those two facets have distinctions based on the cause of attribution from an achievement. Authentic pride attribution comes from internal causes, unstable and controlled, like an effort and a hard work. On the other hand, hubris pride attribution comes from internal causes, stable and uncontrolled, like talent and intelligence. The participants in this research were undergraduate students in Indonesia. The data of this research was accumulated through the distribution of questionnaire, online and offline. The main result of this research shows that there is no significant correlation between pride and academic dishonesty.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Widyastika
"Widyaiswara adalah pejabat fungsional yang bertanggung jawab untuk mendidik, mengajar dan melatih PNS dan melakukan evaluasi dan pengembangan diklat pada Lembaga Diklat Pemerintah. Keterikatan widyaiswara menjadi penting di Lembaga Diklat Pemerintah yaitu Pusdiklat Pegawai Kementerian Ketenagakerjaan untuk mencetak aparatur ketenagakerjaan yang berintegritas dan profesional. Untuk itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterikatan widyaiswara, yaitu dari Pusdiklat tempat widyaiswara bekerja dan dalam diri widyaiswara.
Penelitian ini berdasarkan International Journal of Productivity and Performance Management yang ditulis oleh Anita J pada tahun 2014, mengacu pada teori Kahn di tahun 1990 dan berdasarkan Educational and Psychological Measurement menggunakan Teori Schaufeli, Bakker dan Salanova yang ditulis pada tahun 2006. Faktor-faktor tersebut antara lain lingkungan kerja, kepemimpinan, tim dan rekan kerja, pelatihan dan pengembangan karir, kompensasi, kebijakan, kesejahteraan, semangat, dedikasi, dan peyerapan. Penelitian ini menggunakan paradigma postpositivis dengan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan studi dokumentasi.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa ada 6 faktor yang mempengaruhi keterikatan widyaiswara secara langsung, yaitu tim dan rekan kerja, pelatihan dan pegembangan karir, kesejahteraan, lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan. Sedangkan yang tidak berhubungan langsung adalah kebijakan yakni kebijakan organisasi maupun kebijakan tentang widyaiswara itu sendiri. Namun ada faktor lain yang krusial yang mempengaruhi berjalannya semua program kegiatan, yaitu faktor anggaran. Apabila ada anggaran yang memadai maka faktor-faktor tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Widyaiswara is a functional official who is responsible for educating, teaching and training civil servants and conducting evaluation and development of training on government training institutes. The engagement of widyaiswara becomes important in the Government Training Institution which is the Center for Employment Education and Training of the Ministry of Manpower to create employment apparatus with integrity and professionalism. For that there are several factors that affect the attachment widyaiswara, are the self of widyaiswara and from the Pusdiklat where widyaiswara rsquo s work.
This study based on the International Journal of Productivity and Performance Management by Anita J at 2014 refers to Kahn 39 s theory at 1990 and based on Educational and Psychological Measurement using Schaufeli Theory, Bakker and Salanova at 2006. These factors include work environment, leadership, team and co workers, career training and development, compensation, policy, welfare, vigor, dedication and absorption. This research uses postpositivist paradigm with qualitative method with in depth interview data collection and documentation study.
The result of this research is that there are 6 factors that influence direct engagement, ie teams and co workers, training and career development, welfare, work environment, compensation and leadership. While that is not directly related is the policy of organizational policy and policy about widyaiswara itself. But there are other crucial factors that affect the running of all program activities, namely the budget factor. If there is an adequate budget then these factors can be implemented properly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
T48010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Prasetiyo
"Disertasi ini membahas keterkaitan antara kehidupan Suparto Brata dengan hasil karya tulisnya serta membahas pandangan Suparto Brata berkaitan dengan peranan dan kedudukan perempuan Jawa sebagaimana terepresentasikan dalam novel Donyane Wong Culika dan Bekasi Remeng-Remeng. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang mengaitkan unsur intrinsik (berupa fakta kemanusiaan fiksionalitas) dengan unsur ekstrinsik (fakta kemanusiaan realitas). Temuan atas penelitian ini adalah bahwa latar belakang kehidupan Suparto Brata berupa hadirnya tiga perempuan (ibu, ibu mertua, istri) serta nilai-nilai budaya Jawa yang terkandung dalam ungkapan-ungkapan bahasa Jawa sangat mempengaruhi isi karya sastranya. Pandangan dan sikap perempuan Jawa berkaitan dengan permasalahan gender dilandasi oleh empat jenis motivasi yaitu motif biogenetis, motif sosiogenetis, motif teogenetis, serta motif psikogenetis. Berdasarkan keempat motivasi tersebut, sosok perempuan Jawa dapat dikatakan sebagai sosok perempuan yang humanis dan religius. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa peranan perempuan Jawa sangat dominan. Perempuan Jawa dapat melakukan hal-hal yang berkaitan dengan masalah domestik sekaligus publik. Dikarenakan peranannya yang sangat besar tersebut, kedudukan perempuan Jawa menjadi sangat tinggi dan sangat terhormat.

This dissertation discusses the interrelationship between life of Suparto Brata with the results of his writings and discuss Suparto Brata`s view about the role of and position of Javanese women as represented in the novel Donyane Wong Culika and Bekasi Remeng-Remeng. This study uses sociology of literature approach that linked the intrinsic elements (in the form of humanitarian fact of fiction) with extrinsic elements (humanitarian facts of reality). The findings of this research is that the background of life of Suparto Brata form of the presence of three women (mother, mother-in-law, wife) and Javanese cultural values contained within the Java language expressions greatly influence the content of his literary work. The views and attitudes of Javanese women related to gender issues based on the four types of motivation that biogenetic motive, sosiogenetic motive, theogenetic motive, and the psikogenetic motive. Based on the fourth motivations, Javanese women can be regarded as the humanist and religious figure of women. The conclusion of this study is that the role of Javanese women is very dominant. Javanese women can do things that are related to domestic issues and public at once. Due to the very huge role, the position of Javanese women become very high and very respectable."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
D2184
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqy Maulana Hakim
"ABSTRAK
Naskah Serat Piwulang Warni-Warni merupakan salah satu serat karya sastra yang menjelaskan KPH Suryaningrat sebagai penulisnya. Naskah Serat Piwulang Warni-Warni, berisi sejumlah teks. Satu di antaranya adalah teks yang berisi ajaran Sunan Kalijaga kepada Sunan Geseng. Fokus dalam penelitian ini adalah melihat representasi nilai Pancasila yang tersembunyi dibalik ajaran Sunan Kalijaga terhadap Sunan Geseng. Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititatif lebih menekankan pada analisis data secara induktif maupun deduktif. Melalui penelusuran data akan diperoleh sejumlah data utama yang dapat dikaitkan dengan konteks situasi intrinsik maupun ekstrinsik. Penelusuran data memanfaatkan pendekatan sosiologi dan pustaka. Dari hasil penelusuran terhadap isi dan interpretasi ajaran Sunan Kalijaga terjaga terhadap Sunan Geseng ditemukan adanya persamaan dengan nilai Pancasila. Melalui interpretasi yang mendalam dapat ditemukan lima pokok ajaran Sunan kaliga terhadap Sunan Geseng."
2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Sukardi
"Serat ini merupakan pelajaran kehidupan bagi manusia. Uraian-uraian itu adalah sebagai berikut: seseorang harus selalu ingat kepada Allah yang mempunyai begitu besar kekuasaannya, tidak boleh menyembah yang lain, menepati janji, jika punya keinginan harus yang sebisanya tidak yang aneh-aneh, mempunyai sifat tawajuh, menjalankan apa yang sudah ditentukan, harus mengaasihi terhadap gurunya, mencari sandang pangan. Jika diganjar dengan kekayaan haruslah bersedekah dan lain-lainnya."
Weltevreden: Indonesise, 1916
BKL.0012-PW 12
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Wirapustaka (Padmasusastra)
"Buku ini berisi tentang pelajaran yang menyangkut kebahasaan karena membahas antara lain: tanduk kriya wantah, tanduk i kriya, tanduk ke kriya, awalan secara keseluruhan, ada juga beberapa sinonim kata, ringkasan mengenai kata bentukan, diuraikan secara lengkap."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1924
BKL.0501-BA 34
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Parwatri Wahjono
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
899.222 PAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>